SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
1
LANDASAN HISTORIS PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
Revisi Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah : Teknologi Pembelajaran
Dosen Pembimbing : Mohdi Anto Total, M.Pd
Disusun Oleh :
1. ANIS AL HAFIZH (19120036)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA
PURWOREJO
2020
BAB I
PENDAHULUAN
2
A. Latar Belakang
Sejarah perkembangan Teknologi Pembelajaran telah berlangsung dari waktu yang lama
sekali, banyak pendapat dan kejadian sejarah yang mendasari awal perkembangan Teknologi
Pembelajaran terutama yang berkaitan dengan perkembangan instruksional.
Sejarah perkembangan teknologi Pembelajaran menjadi sangat singkat jika dihitung
bagaimana jabatan dan pola pikir telah dibawa bersama sama untuk menciptakan bidang
galian dari teknologi Pembelajaran.
Untuk itu penulis akan menguraikan kembali sekelumit hal yang berkaitan dengan sejarah
dan perkembangan Teknologi Pembelajaran (pengajaran dan intruksional).
Dari uraian di atas itulah yang menjadi latar belakang penulisan makalah ini dengan
judul “Sejarah dan Perkembangan Teknologi Pembelajaran”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah teknologi pembelajaran?
2. Bagaimana perkembangan teknologi pembelajaran?
3. Tujuan Penulisan makalah
4. Untuk mengetahui sejarah teknologi pembelajaran
5. Untuk mengetahui perkembangan teknologi pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Teknologi Pembelajaran
Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) “Teknologi telah dikenal manusia sejak
jutaan tahun yang lalu, karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, dan lebih
sejahtera”.[1] Secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara.
Sedangkan mengenai pembelajaran, pembelajaran telah berlangsung sejak awal
peradaban dan budaya manusia. Jika kita berpegangan kepada konsep teknologi
sebagai cara dan pendidikan telah berlangsung sejak peradaban manusia, maka awal
tumbuhnya teknologi pembelajaran dapat dikatakan telah ada sejak dahulu, dimana
orang tua mendidik anaknya dengan cara memberi pengalaman serta memanfaatkan
lingkungannya. Saettler berpendapat bahwa “sumber tumbuhnya teknologi
pembelajaran dapat ditelusuri sampai dengan kaum sufi, dengan cara mereka
menjajakan pengetahuannya”.[2]
Beberapa para ahli menjelaskan beberapa masa sejarah teknologi pembelajaran,
diantaranya:
1. Metode Kaum Sufi
Perkembangan dari berbagai metoda pengajaran merupakan tanda lahirnya
teknologi pengajaran yang dikenal saat ini. Beberapa pendidik pada masa lampau,
yaitu golongan Sufi di Yunani, para ahli pendidikan memandang kaum Sufi
3
merupakan kaum teknologi pengajaran yang pertama. Mereka menyampaikan
pelajaran dengan berbagai cara dan teknik, mula mula mereka menyampaikan
bahan pelajaran yang telah disampaikan secara matang, kemudian mereka
melanjutkan dengan perdebatan yang dilakukan dengan secara bebas, pada saat
itulah proses kegiatan belajar itu berlangsung. Kemudian jika ada minat dari
mayarakat untuk belajar, akan dibuat kontrak dan untuk kemudian menjadi sistem
tutor. Pandangan ajaran kaum Sufi tersebut di atas didasarkan atas ; Bahwa manusia
itu berkembang secara evolusi. Seorang dapat berkembang dengan teratur tahap
demi tahap menuju kepada peradaban yang lebih tinggi. Melalui teknologilah
pembelajaran dapat diarahkan secara efektif. Bahwa proses evaluasi itu berlagsung
terus, terutama aspk-aspek moral dan hukum. Sejarah dipandang sebagai gerak
perkembangan yang bersifat evousi berkelanjutan. Demokrasi dan persamaan
sebagai sikap masyarakat merupakan kaidah umum. Bahwa asas teori pengetahuan
bersifat progresif, pragmatis, empiris dan behavioristik. Gagasan kaum Sufi ini
cukup banyak mempengaruhi kurikulum di Eropa, misalnya penggunaan retorika,
dialektika, dan gramar sebagai materi utama dalam quadrivium dan trivium.
2. Metode Socrates
Bentuk pengajaran lebih ke dalam bentuk berfilsafat, metode yang dipakai disebut
dengan Maieutik atau menguraikan, yang sekarang dikenal dengan nama metode
inkuiri. Pelaksanaannya berlangung dengan cara “take and give of conversation”.
Dengan cara memberikan pertanyaan yang mengarah kepada suatu masalah
tertentu. Pada dasarnya Socrates mengajarkan tentang mencari pengertian, yaitu
suatu bentuk tetap dari sesuatu.
3. Metode Abelard
Metode Abelard ini berlangsung pada masa pemerintahan Karel Agung di Eropa.
Metoda yang di pakai bertujuan untuk membentuk kelompok pro dan kontra
terhadap suatu materi. Guru tidak memberikan jawaban final tetapi siswalah yang
akan menyimpulkna jawaban itu sendiri. Metoda ini biasa disebut dengan “Sic et
Non” atau setuju atau tidak.
4. Metoda Lancaster
Metoda Lancerter ini dalam bentuk sistem Monitoring yang merupakan bentuk
pengajaran yang unik, meliputi pengorganisasian kelas, materi pelajaran sesuai
dengan rencanannya yang meningkat dan dikelola secara ekonomis. Lancaster
mempelajari konstruksi kelas khusus yang dapat mendayagunakan secara efektif
penggunaan media pengajaran dan pengelompokan siswa. Dalam sistem pengajaran
Lacaster, pemakaian media pengajaran masih sederhana. Seperti penggunaan pasir
dalam melatih siswa menulis.
4
5. Metoda Pestalozi
Pengamatan pada alam merupakan landasan utama dari proses daktiknya.
Pengetahuan bermula dari adanya pengamatan, dan pengamatan menimbulkan
pengertian, selanjutnya pengertian yang baru itu menimbulkan pengertian yang
selanjutnya pengertiaan tersebut bergabung dengan yang lama untuk menjadi
sebuah pengetahuan. Dan dapat dikatakan bahwa perintisan ke arah pendayagunaan
perangkat keras atau hardware sebenarnya telah dimulai pada masa Pestazoli ini,
seperti penciptaan papan aritmatik yang terbagi dalam kotak kotak yang di setiap
kotaknya diberi garis-garis yang secara keseluruhan berjumlah 100 kotak kecil.
Selain itu Pestalozi juga menciptakan stylabaries untuk melatih siswanya dalam
mempelajari angka, bentuk, posisi dan warna disain.
6. Metoda Froebel
Metode Froebel didasarkan kepada metodologi dan pandangan filsafatnya yang
intinya mengatakan bahwa pendidikan masa kanak-kanak merupakan hal paling
penting untuk keseluruhan kehidupannya. Karena itulah Froebel mendirikan
Kindergarten atau yang lebih dikenal dengan Taman Kanak – kanak. Metoda
pengajaran Kindergasten dari Froebel meliputi kegiatan berikuti: Bermain dan
bernyanyi, Membentuk dengan melakukan kegiatan, Grift dan Occupation.
7. Metoda Friedrich Herbart
Praktek pendidikan Herbert terlihat adanya pengaruh Freobert terutama pada aspek
pengembangan moral sebagai tujuan utama pendidikan. Metoda instruksionalnya
didasarkan kepada ilmu jiwa yang sistematis. Dengan demikian siswa secara
pikologis dibentuk oleh gagasan yang datang dari luar.
B. Perkembangan Teknologi Pembelajaran
Teknologi pembelajaran sebagai suatu disiplin keilmuan, pada awalnya berkembang
sebagai bidang kajian di Amerika Serikat. Meskipun demikian menurut beberapa
penulis Amerika Serikat diakui bahwa para pendahulu atau nenek moyang
teknologi pembelajaran kebanyakan berasal dari luar Amerika Serikat.
Gerakan untuk mengembangkan teknologi pembelajaran sebagai bidang kajian di
Amerika Serikat dimotori oleh James D. Finn (1915-1969), Finn dianggap sebagai
bapak teknologi pembelajaran. Menurut Finn, “tahun 1920-an adalah awal
perkembangan teknologi pembelajaran”.[5] Perkembangan tersebut dapat dilihat dari
definisi teknologi pembelajaran. Namun usaha untuk merumuskan definisi
teknologi pembelajaran secara terorganisasi dimulai pada tahun 1960. Istilah dan
definisi formal yang pertama yang berhubungan dengan teknologi pembelajaran
pada saat itu (tahun 1920-an) adalah pengajaran visual, artinya mengajar dengan
menggunakan alat bantu visual yang terdiri dari gambar, model, objek, atau alat-alat
yang dipakai untuk menyajikan pengalaman konkret melalui visualisasi kepada
siswa. Secara aksplisit Saettler menganggap bahwa Komensky merupakan pionir
teknologi pembelajaran dengan pendapat perlunya visualisasi pengajaran. Demikian
5
juga dengan Rousseau, Pestalozzi, Froebel yang menekankan perlunya rangsangan
indra untuk meningkatkan efektivitas belajar. Kelemahan pengajaran visual ini
adalah karena hanya mengutamakan bahan itu sendiri dan kurang memeperhatikan
desain, pengembangan, produksi, evaluasi, dan pengelolaan bahan itu. Dengan
timbulnya rekaman suara dan film bersuara, pengajaran visual diperluas dengan
menambah suara sehingga berkembang menjadi pengajaran audiovisual.
Perkembangan selanjutnya adalah disusunnya konsep teknologi pembelajaran
secara sistematis, berlangsung pada tahun 1963 dengan bercirikan pergeseran
audiovisual kearah teknologi pembelajaran. Pada masa ini mulai disusun definisi
secara formal teknologi pembelajaran sebagaimana dinyatakan oleh AECT,
walaupun perumusan definisinya masih kental dengan kandungan audiovisual
communication. Formulasi definisi yang disusun dengan berfokus pada pemahaman
bahwa teknologi pembelajaran adalah teori dan reorientasi konsep yang
membedakannya dengan konsep audiovisual.
Hasil identifikasi menunjukkan bahwa kandungan definisi teknologi pembelajaran
memuat tiga ide utama yaitu:
1. menggunakan konsep proses dibanding konsep produk;
2. menggunakan istilah massage dan media instrumentation dibanding istilah materials
dan machine; dan
3. memperkenalkan bagian penting dari belajar dan teori komunikasi
Dari kandungan definisi tersebut maka sejak tahun 1963 terdapat pemahaman bahwa
teknologi pembelajaran memperoleh kontribusi konsep dari konsep komunikasi, teori
belajar, dan teaching machine and programmed instruction.
Di bawah ini dikemukakan beberapa definisi tentang Teknologi Pembelajaran yang
memiliki pengaruh terhadap perkembangan Teknologi Pembelajaran :
1. Definisi Commission on Instruction Technology (CIT) 1970 “Dalam pengertian yang
lebih umum, teknologi pembelajaran diartikan sebagai media yang lahir sebagai
akibat revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran di
samping guru, buku teks, dan papan tulis. Bagian yang membentuk teknologi
pembelajaran adalah televisi, film, OHP, komputer dan bagian perangkat keras
maupun lunak lainnya.
2. Definisi Silber 1970, “Teknologi Pembelajaran adalah pengembangan (riset, desain,
produksi, evaluasi, dukungan-pasokan, pemanfaatan) komponen sistem pembelajaran
(pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar) serta pengelolaan usaha
pengembangan (organisasi dan personal) secara sistematik, dengan tujuan untuk
memecahkan masalah belajar”.
3. Definisi MacKenzie dan Eraut 1971, “Teknologi Pendidikan merupakan studi
sistematik mengenai cara bagaimana tujuan pendidikan dapat dicapai”. Definisi
sebelumnya meliputi istilah, “mesin”, instrumen” atau “media”, sedangkan dalam
6
definisi MacKenzie dan Eraut ini tidak menyebutkan perangkat lunak maupun
perangkat keras, tetapi lebih berorientasi pada proses.
4. Definisi AECT 1972, Pada tahun 1972, AECT berupaya merevisi defisini yang sudah
ada (1963, 1970, 1971), dengan memberikan rumusan sebagai berikut : “Teknologi
Pendidikan adalah suatu bidang yang berkepentingan dengan memfasilitasi belajar
pada manusia melalui usaha sistematik dalam : identifikasi, pengembangan,
pengorganisasian dan pemanfaatan berbagai macam sumber belajar serta dengan
pengelolaan atas keseluruhan proses tersebut”. Definisi ini didasari semangat untuk
menetapkan komunikasi audio-visual sebagai suatu bidang studi. Ketentuan ini
mengembangkan gagasan bahwa teknologi pendidikan merupakan suatu profesi.
5. Definisi AECT 1977, “Teknologi pendidikan adalah proses kompleks yang
terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana, dan organisasi untuk
menganalisis masalah, merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan
masalah dalam segala aspek belajar pada manusia. Definisi tahun 1977, AECT
berusaha mengidentifikasi sebagai suatu teori, bidang dan profesi. Definisi
sebelumnya, kecuali pada tahun 1963, tidak menekankan teknologi pendidikan
sebagai suatu teori.
6. Definisi AECT 1994, “ Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek dalam
desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi tentang proses dan
sumber untuk belajar.” Meski dirumuskan dalam kalimat yang lebih sederhana,
definisi ini sesungguhnya mengandung makna yang dalam. Definisi ini berupaya
semakin memperkokoh teknologi pembelajaran sebagai suatu bidang dan profesi,
yang tentunya perlu didukung oleh landasan teori dan praktek yang kokoh. Definisi
ini juga berusaha menyempurnakan wilayah atau kawasan bidang kegiatan dari
teknologi pembelajaran. Di samping itu, definisi ini berusaha menekankan pentingnya
proses dan produk.[7]
Jika kita amati isi kandungan definisi-definisi teknologi pembelajaran di atas,
tampaknya dari waktu ke waktu teknologi pemebelajaran mengalami proses
“metamorfosa” menuju penyempurnaan. Yang semula hanya dipandang sebagai alat
ke sistem yang lebih luas, dari hanya berorientasi pada praktek menuju ke teori dan
praktek, dari produk menuju ke proses dan produk, dan akhirnya melalui perjalanan
evolusionernya saat ini teknologi pembelajaran telah menjadi sebuah bidang dan
profesi.
Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
demikian pesat, khususnya dalam bidang pendidikan, psikologi dan komunikasi maka
tidak mustahil ke depannya teknologi pembelajaran akan semakin terus berkembang
dan memperkokoh diri menjadi suatu disiplin ilmu dan profesi yang dapat lebih jauh
memberikan manfaat bagi pencapaian efektivitas dan efisiensi pembelajaran.
7
Ada tiga prinsip dasar yang perlu dijadikan acuan dalam pengembangan dan
pemanfaatan teknologi pembelajaran, yaitu :
1. Pendekatan sistem (system approach), Prinsip pendekatan sistem yaitu cara yang
berurutan dan terarah dalam usaha memecahkan persoalan., artinya memandang
segala sesuatu sebagai sesuatu yang menyeluruh (komprehensif) dengan segala
komponen yang saling terintegrasi
2. Berorientasi pada peserta didik (learner centered), Prisip berorientasi pada peserta
didik, berarti bahwa usaha-usaha pendidikan, pembelajaran dan pelatihan hendaknya
memusatkan perhatiannya pada peserta didik.
3. Pemanfaatan sumber belajar semaksimal dan sebervariasi mungkin (utilizing learning
resources), prinsip pemanfaatan sumber belajar semaksimal dan sebervariasi
mungkin, berarti peserta didik belajar karena berinteraksi dengan berbagai sumber
belajar secara maksimal dan bervariasi.
PENUTUP
- Kesimpulan
Awal tumbuhnya teknologi pembelajaran dapat dikatakan telah ada sejak dahulu,
dimana orang tua mendidik anaknya dengan cara memberi pengalaman serta
memanfaatkan lingkungannya.
Adapun beberapa para ahli menjelaskan beberapa masa sejarah teknologi
pembelajaran, diantaranya:
1. Metode Kaum Sufi
2. Metode Socrates
3. Metode Abelard
4. Metoda Lancaster
5. Metoda Pestalozi
6. Metoda Froebel
7. Metoda Friedrich Herbart
8
Menurut Finn, tahun 1920-an adalah awal perkembangan teknologi pembelajaran.
perkembangan tersebut dapat dilihat dari definisi teknologi pembelajaran.
Perkembangan teknologi pembelajaran pada tahun 1920-an adalah pengajaran visual,
artinya mengajar dengan menggunakan alat bantu visual yang terdiri dari gambar,
model, objek, atau alat-alat yang dipakai untuk menyajikan pengalaman konkret
melalui visualisasi kepada siswa.
Perkembangan selanjutnya adalah disusunnya konsep teknologi pembelajaran secara
sistematis, berlangsung pada tahun 1963 dengan bercirikan pergeseran audiovisual
kearah teknologi pembelajaran. Walaupun perumusan definisinya masih kental
dengan kandungan audiovisual communication. Formulasi definisi yang disusun
dengan berfokus pada pemahaman bahwa teknologi pembelajaran adalah teori dan
reorientasi konsep yang membedakannya dengan konsep audiovisual.
9
DAFTAR PUSTAKA
Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemahi Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Yusufhadi Miarso, Loc. Cit.,
Yusufhadi] Miarso, Ibid., hlm 134
https://nurlathifah14.wordpress.com/2015/06/22/sejarah-dan-perkembangan-
teknologi-pembelajaran/
Hafizh/Anisal/ STAINU Purworejo/2020
https://www.slideshare.net/AnisAlHafizh/makalah-teknologi-pembelajaran

More Related Content

What's hot

Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Khusnul Kotimah
 
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarTeknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarKumala Lestari
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran Naily Mulyono
 
Sejarah dan perkembangan filsafat islam
Sejarah dan perkembangan filsafat islamSejarah dan perkembangan filsafat islam
Sejarah dan perkembangan filsafat islammoh najmi albegama
 
Makalah Presentasi "Filsafat Islam" Media Culture & Studies
Makalah Presentasi "Filsafat Islam" Media Culture & StudiesMakalah Presentasi "Filsafat Islam" Media Culture & Studies
Makalah Presentasi "Filsafat Islam" Media Culture & StudiesAgus Murdadi
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKTatimatus Solihah
 
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaMakalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaRobet Saputra
 
Aliran aliran filsafat pendidikan
Aliran aliran filsafat pendidikanAliran aliran filsafat pendidikan
Aliran aliran filsafat pendidikanReni Nazta
 
Makalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaranMakalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaranPENJAGA HATI
 
Makalah menejemen bimbingan dan konseling
Makalah menejemen bimbingan dan konselingMakalah menejemen bimbingan dan konseling
Makalah menejemen bimbingan dan konselingSoga Biliyan Jaya
 
Lembaga pendidikan dan fungsinya ppt
Lembaga pendidikan dan fungsinya pptLembaga pendidikan dan fungsinya ppt
Lembaga pendidikan dan fungsinya pptsri rahayu
 
Materi training HMI
Materi training HMIMateri training HMI
Materi training HMIrozak20
 
Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Dedi Yulianto
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)vina serevina
 
Pengertian strategi pembelajaran lengkap
Pengertian strategi pembelajaran lengkapPengertian strategi pembelajaran lengkap
Pengertian strategi pembelajaran lengkapAjrina Pia
 

What's hot (20)

Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
Makalah Pengembangan Media Pembelajaran (Perencanaan Pembelajaran)
 
Kewibawaan dalam Pendidikan
Kewibawaan dalam PendidikanKewibawaan dalam Pendidikan
Kewibawaan dalam Pendidikan
 
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajarTeknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
Teknik tes dan teknik nontes sebagai alat evaluasi hasil belajar
 
PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran PPT Media Pembelajaran
PPT Media Pembelajaran
 
Sejarah dan perkembangan filsafat islam
Sejarah dan perkembangan filsafat islamSejarah dan perkembangan filsafat islam
Sejarah dan perkembangan filsafat islam
 
Makalah Presentasi "Filsafat Islam" Media Culture & Studies
Makalah Presentasi "Filsafat Islam" Media Culture & StudiesMakalah Presentasi "Filsafat Islam" Media Culture & Studies
Makalah Presentasi "Filsafat Islam" Media Culture & Studies
 
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnyaMakalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
Makalah pengertian hadits sunah.khabar dan atsar serta unsurnya
 
Aliran aliran filsafat pendidikan
Aliran aliran filsafat pendidikanAliran aliran filsafat pendidikan
Aliran aliran filsafat pendidikan
 
Inovasi Kurikulum
Inovasi KurikulumInovasi Kurikulum
Inovasi Kurikulum
 
Tanya jawab mpp
Tanya jawab mppTanya jawab mpp
Tanya jawab mpp
 
Makalah al qur'an
Makalah al qur'anMakalah al qur'an
Makalah al qur'an
 
Makalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaranMakalah metode pengajaran
Makalah metode pengajaran
 
Makalah menejemen bimbingan dan konseling
Makalah menejemen bimbingan dan konselingMakalah menejemen bimbingan dan konseling
Makalah menejemen bimbingan dan konseling
 
Lembaga pendidikan dan fungsinya ppt
Lembaga pendidikan dan fungsinya pptLembaga pendidikan dan fungsinya ppt
Lembaga pendidikan dan fungsinya ppt
 
Materi training HMI
Materi training HMIMateri training HMI
Materi training HMI
 
Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan Pengertian pendekatan
Pengertian pendekatan
 
Ilmu Pengetahuan
Ilmu PengetahuanIlmu Pengetahuan
Ilmu Pengetahuan
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Pengertian strategi pembelajaran lengkap
Pengertian strategi pembelajaran lengkapPengertian strategi pembelajaran lengkap
Pengertian strategi pembelajaran lengkap
 

Similar to SEJARAH TEKNOLOGI

dokumen.tips_drs-syafril-mpd-dosen-tp-fip-unp.ppt
dokumen.tips_drs-syafril-mpd-dosen-tp-fip-unp.pptdokumen.tips_drs-syafril-mpd-dosen-tp-fip-unp.ppt
dokumen.tips_drs-syafril-mpd-dosen-tp-fip-unp.pptahmadchumaedi2
 
Landasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikan
Landasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikanLandasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikan
Landasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikanDedi Yulianto
 
Filsafat teknologi pendidikan
Filsafat teknologi pendidikanFilsafat teknologi pendidikan
Filsafat teknologi pendidikanMuldan Cahya R
 
File blok, tugas individu, 17 10-15 uts (pak fuad) - copy
File blok, tugas individu, 17 10-15 uts (pak fuad) - copyFile blok, tugas individu, 17 10-15 uts (pak fuad) - copy
File blok, tugas individu, 17 10-15 uts (pak fuad) - copyratnajutiningsih
 
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanDasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanRizki Lia Ismawati
 
PPT Teknologi Dalam Perkembangan Pendidikan.pptx
PPT Teknologi Dalam Perkembangan Pendidikan.pptxPPT Teknologi Dalam Perkembangan Pendidikan.pptx
PPT Teknologi Dalam Perkembangan Pendidikan.pptxBactiarHasan
 
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008EDUCATIONAL TECHNOLOGY
 
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 1
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 1Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 1
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 1Mahasiswa
 
Teknologi Pendidikan, Teori Belajar, dan Prinsip – Prinsip Pembelajaran
Teknologi Pendidikan, Teori Belajar, dan Prinsip – Prinsip PembelajaranTeknologi Pendidikan, Teori Belajar, dan Prinsip – Prinsip Pembelajaran
Teknologi Pendidikan, Teori Belajar, dan Prinsip – Prinsip PembelajaranJesicaDinna
 
Makalah metode pembelajaran bahasa arab
Makalah metode pembelajaran bahasa arabMakalah metode pembelajaran bahasa arab
Makalah metode pembelajaran bahasa arabMuhammad Idris
 
Landasan Falsafah dan Rasional TP
Landasan Falsafah dan Rasional TPLandasan Falsafah dan Rasional TP
Landasan Falsafah dan Rasional TPLP3I Palembang
 
Teknologi dan media pembelajaran bahasa arab
Teknologi dan media pembelajaran bahasa arabTeknologi dan media pembelajaran bahasa arab
Teknologi dan media pembelajaran bahasa arabMuhammad Idris
 
Materi bahan ajar e modul hakikat teknologi pendidikan
Materi bahan ajar e modul hakikat teknologi pendidikanMateri bahan ajar e modul hakikat teknologi pendidikan
Materi bahan ajar e modul hakikat teknologi pendidikanfachriadelisutia
 
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasarInovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasarNur Halimah
 

Similar to SEJARAH TEKNOLOGI (20)

dokumen.tips_drs-syafril-mpd-dosen-tp-fip-unp.ppt
dokumen.tips_drs-syafril-mpd-dosen-tp-fip-unp.pptdokumen.tips_drs-syafril-mpd-dosen-tp-fip-unp.ppt
dokumen.tips_drs-syafril-mpd-dosen-tp-fip-unp.ppt
 
Landasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikan
Landasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikanLandasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikan
Landasan ilmiah dan penelitian teknologi pendidikan
 
Filsafat teknologi pendidikan
Filsafat teknologi pendidikanFilsafat teknologi pendidikan
Filsafat teknologi pendidikan
 
File blok, tugas individu, 17 10-15 uts (pak fuad) - copy
File blok, tugas individu, 17 10-15 uts (pak fuad) - copyFile blok, tugas individu, 17 10-15 uts (pak fuad) - copy
File blok, tugas individu, 17 10-15 uts (pak fuad) - copy
 
Landasan garapan tep
Landasan garapan tepLandasan garapan tep
Landasan garapan tep
 
Kata pengantar 1
Kata pengantar 1Kata pengantar 1
Kata pengantar 1
 
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanDasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
 
Bab 1 2 3
Bab 1 2 3Bab 1 2 3
Bab 1 2 3
 
PPT Teknologi Dalam Perkembangan Pendidikan.pptx
PPT Teknologi Dalam Perkembangan Pendidikan.pptxPPT Teknologi Dalam Perkembangan Pendidikan.pptx
PPT Teknologi Dalam Perkembangan Pendidikan.pptx
 
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
Ringkasan paradigma tep 1977,1994,2008
 
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 1
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 1Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 1
Sumber Media dan Pembelajaran SD Kelompok 1
 
Teknologi Pendidikan, Teori Belajar, dan Prinsip – Prinsip Pembelajaran
Teknologi Pendidikan, Teori Belajar, dan Prinsip – Prinsip PembelajaranTeknologi Pendidikan, Teori Belajar, dan Prinsip – Prinsip Pembelajaran
Teknologi Pendidikan, Teori Belajar, dan Prinsip – Prinsip Pembelajaran
 
Kata pengantar
Kata pengantarKata pengantar
Kata pengantar
 
Makalah metode pembelajaran bahasa arab
Makalah metode pembelajaran bahasa arabMakalah metode pembelajaran bahasa arab
Makalah metode pembelajaran bahasa arab
 
Landasan Falsafah dan Rasional TP
Landasan Falsafah dan Rasional TPLandasan Falsafah dan Rasional TP
Landasan Falsafah dan Rasional TP
 
Teknologi dan media pembelajaran bahasa arab
Teknologi dan media pembelajaran bahasa arabTeknologi dan media pembelajaran bahasa arab
Teknologi dan media pembelajaran bahasa arab
 
Materi bahan ajar e modul hakikat teknologi pendidikan
Materi bahan ajar e modul hakikat teknologi pendidikanMateri bahan ajar e modul hakikat teknologi pendidikan
Materi bahan ajar e modul hakikat teknologi pendidikan
 
Perkembangan tp
Perkembangan tpPerkembangan tp
Perkembangan tp
 
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuanPendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
 
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasarInovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
Inovasi pembelajaran ipa_di_sekolah_dasar
 

Recently uploaded

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

SEJARAH TEKNOLOGI

  • 1. 1 LANDASAN HISTORIS PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Revisi Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah : Teknologi Pembelajaran Dosen Pembimbing : Mohdi Anto Total, M.Pd Disusun Oleh : 1. ANIS AL HAFIZH (19120036) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA PURWOREJO 2020 BAB I PENDAHULUAN
  • 2. 2 A. Latar Belakang Sejarah perkembangan Teknologi Pembelajaran telah berlangsung dari waktu yang lama sekali, banyak pendapat dan kejadian sejarah yang mendasari awal perkembangan Teknologi Pembelajaran terutama yang berkaitan dengan perkembangan instruksional. Sejarah perkembangan teknologi Pembelajaran menjadi sangat singkat jika dihitung bagaimana jabatan dan pola pikir telah dibawa bersama sama untuk menciptakan bidang galian dari teknologi Pembelajaran. Untuk itu penulis akan menguraikan kembali sekelumit hal yang berkaitan dengan sejarah dan perkembangan Teknologi Pembelajaran (pengajaran dan intruksional). Dari uraian di atas itulah yang menjadi latar belakang penulisan makalah ini dengan judul “Sejarah dan Perkembangan Teknologi Pembelajaran”. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah teknologi pembelajaran? 2. Bagaimana perkembangan teknologi pembelajaran? 3. Tujuan Penulisan makalah 4. Untuk mengetahui sejarah teknologi pembelajaran 5. Untuk mengetahui perkembangan teknologi pembelajaran BAB II PEMBAHASAN A. Sejarah Teknologi Pembelajaran Menurut Iskandar Alisyahbana (1980) “Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu, karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, dan lebih sejahtera”.[1] Secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Sedangkan mengenai pembelajaran, pembelajaran telah berlangsung sejak awal peradaban dan budaya manusia. Jika kita berpegangan kepada konsep teknologi sebagai cara dan pendidikan telah berlangsung sejak peradaban manusia, maka awal tumbuhnya teknologi pembelajaran dapat dikatakan telah ada sejak dahulu, dimana orang tua mendidik anaknya dengan cara memberi pengalaman serta memanfaatkan lingkungannya. Saettler berpendapat bahwa “sumber tumbuhnya teknologi pembelajaran dapat ditelusuri sampai dengan kaum sufi, dengan cara mereka menjajakan pengetahuannya”.[2] Beberapa para ahli menjelaskan beberapa masa sejarah teknologi pembelajaran, diantaranya: 1. Metode Kaum Sufi Perkembangan dari berbagai metoda pengajaran merupakan tanda lahirnya teknologi pengajaran yang dikenal saat ini. Beberapa pendidik pada masa lampau, yaitu golongan Sufi di Yunani, para ahli pendidikan memandang kaum Sufi
  • 3. 3 merupakan kaum teknologi pengajaran yang pertama. Mereka menyampaikan pelajaran dengan berbagai cara dan teknik, mula mula mereka menyampaikan bahan pelajaran yang telah disampaikan secara matang, kemudian mereka melanjutkan dengan perdebatan yang dilakukan dengan secara bebas, pada saat itulah proses kegiatan belajar itu berlangsung. Kemudian jika ada minat dari mayarakat untuk belajar, akan dibuat kontrak dan untuk kemudian menjadi sistem tutor. Pandangan ajaran kaum Sufi tersebut di atas didasarkan atas ; Bahwa manusia itu berkembang secara evolusi. Seorang dapat berkembang dengan teratur tahap demi tahap menuju kepada peradaban yang lebih tinggi. Melalui teknologilah pembelajaran dapat diarahkan secara efektif. Bahwa proses evaluasi itu berlagsung terus, terutama aspk-aspek moral dan hukum. Sejarah dipandang sebagai gerak perkembangan yang bersifat evousi berkelanjutan. Demokrasi dan persamaan sebagai sikap masyarakat merupakan kaidah umum. Bahwa asas teori pengetahuan bersifat progresif, pragmatis, empiris dan behavioristik. Gagasan kaum Sufi ini cukup banyak mempengaruhi kurikulum di Eropa, misalnya penggunaan retorika, dialektika, dan gramar sebagai materi utama dalam quadrivium dan trivium. 2. Metode Socrates Bentuk pengajaran lebih ke dalam bentuk berfilsafat, metode yang dipakai disebut dengan Maieutik atau menguraikan, yang sekarang dikenal dengan nama metode inkuiri. Pelaksanaannya berlangung dengan cara “take and give of conversation”. Dengan cara memberikan pertanyaan yang mengarah kepada suatu masalah tertentu. Pada dasarnya Socrates mengajarkan tentang mencari pengertian, yaitu suatu bentuk tetap dari sesuatu. 3. Metode Abelard Metode Abelard ini berlangsung pada masa pemerintahan Karel Agung di Eropa. Metoda yang di pakai bertujuan untuk membentuk kelompok pro dan kontra terhadap suatu materi. Guru tidak memberikan jawaban final tetapi siswalah yang akan menyimpulkna jawaban itu sendiri. Metoda ini biasa disebut dengan “Sic et Non” atau setuju atau tidak. 4. Metoda Lancaster Metoda Lancerter ini dalam bentuk sistem Monitoring yang merupakan bentuk pengajaran yang unik, meliputi pengorganisasian kelas, materi pelajaran sesuai dengan rencanannya yang meningkat dan dikelola secara ekonomis. Lancaster mempelajari konstruksi kelas khusus yang dapat mendayagunakan secara efektif penggunaan media pengajaran dan pengelompokan siswa. Dalam sistem pengajaran Lacaster, pemakaian media pengajaran masih sederhana. Seperti penggunaan pasir dalam melatih siswa menulis.
  • 4. 4 5. Metoda Pestalozi Pengamatan pada alam merupakan landasan utama dari proses daktiknya. Pengetahuan bermula dari adanya pengamatan, dan pengamatan menimbulkan pengertian, selanjutnya pengertian yang baru itu menimbulkan pengertian yang selanjutnya pengertiaan tersebut bergabung dengan yang lama untuk menjadi sebuah pengetahuan. Dan dapat dikatakan bahwa perintisan ke arah pendayagunaan perangkat keras atau hardware sebenarnya telah dimulai pada masa Pestazoli ini, seperti penciptaan papan aritmatik yang terbagi dalam kotak kotak yang di setiap kotaknya diberi garis-garis yang secara keseluruhan berjumlah 100 kotak kecil. Selain itu Pestalozi juga menciptakan stylabaries untuk melatih siswanya dalam mempelajari angka, bentuk, posisi dan warna disain. 6. Metoda Froebel Metode Froebel didasarkan kepada metodologi dan pandangan filsafatnya yang intinya mengatakan bahwa pendidikan masa kanak-kanak merupakan hal paling penting untuk keseluruhan kehidupannya. Karena itulah Froebel mendirikan Kindergarten atau yang lebih dikenal dengan Taman Kanak – kanak. Metoda pengajaran Kindergasten dari Froebel meliputi kegiatan berikuti: Bermain dan bernyanyi, Membentuk dengan melakukan kegiatan, Grift dan Occupation. 7. Metoda Friedrich Herbart Praktek pendidikan Herbert terlihat adanya pengaruh Freobert terutama pada aspek pengembangan moral sebagai tujuan utama pendidikan. Metoda instruksionalnya didasarkan kepada ilmu jiwa yang sistematis. Dengan demikian siswa secara pikologis dibentuk oleh gagasan yang datang dari luar. B. Perkembangan Teknologi Pembelajaran Teknologi pembelajaran sebagai suatu disiplin keilmuan, pada awalnya berkembang sebagai bidang kajian di Amerika Serikat. Meskipun demikian menurut beberapa penulis Amerika Serikat diakui bahwa para pendahulu atau nenek moyang teknologi pembelajaran kebanyakan berasal dari luar Amerika Serikat. Gerakan untuk mengembangkan teknologi pembelajaran sebagai bidang kajian di Amerika Serikat dimotori oleh James D. Finn (1915-1969), Finn dianggap sebagai bapak teknologi pembelajaran. Menurut Finn, “tahun 1920-an adalah awal perkembangan teknologi pembelajaran”.[5] Perkembangan tersebut dapat dilihat dari definisi teknologi pembelajaran. Namun usaha untuk merumuskan definisi teknologi pembelajaran secara terorganisasi dimulai pada tahun 1960. Istilah dan definisi formal yang pertama yang berhubungan dengan teknologi pembelajaran pada saat itu (tahun 1920-an) adalah pengajaran visual, artinya mengajar dengan menggunakan alat bantu visual yang terdiri dari gambar, model, objek, atau alat-alat yang dipakai untuk menyajikan pengalaman konkret melalui visualisasi kepada siswa. Secara aksplisit Saettler menganggap bahwa Komensky merupakan pionir teknologi pembelajaran dengan pendapat perlunya visualisasi pengajaran. Demikian
  • 5. 5 juga dengan Rousseau, Pestalozzi, Froebel yang menekankan perlunya rangsangan indra untuk meningkatkan efektivitas belajar. Kelemahan pengajaran visual ini adalah karena hanya mengutamakan bahan itu sendiri dan kurang memeperhatikan desain, pengembangan, produksi, evaluasi, dan pengelolaan bahan itu. Dengan timbulnya rekaman suara dan film bersuara, pengajaran visual diperluas dengan menambah suara sehingga berkembang menjadi pengajaran audiovisual. Perkembangan selanjutnya adalah disusunnya konsep teknologi pembelajaran secara sistematis, berlangsung pada tahun 1963 dengan bercirikan pergeseran audiovisual kearah teknologi pembelajaran. Pada masa ini mulai disusun definisi secara formal teknologi pembelajaran sebagaimana dinyatakan oleh AECT, walaupun perumusan definisinya masih kental dengan kandungan audiovisual communication. Formulasi definisi yang disusun dengan berfokus pada pemahaman bahwa teknologi pembelajaran adalah teori dan reorientasi konsep yang membedakannya dengan konsep audiovisual. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa kandungan definisi teknologi pembelajaran memuat tiga ide utama yaitu: 1. menggunakan konsep proses dibanding konsep produk; 2. menggunakan istilah massage dan media instrumentation dibanding istilah materials dan machine; dan 3. memperkenalkan bagian penting dari belajar dan teori komunikasi Dari kandungan definisi tersebut maka sejak tahun 1963 terdapat pemahaman bahwa teknologi pembelajaran memperoleh kontribusi konsep dari konsep komunikasi, teori belajar, dan teaching machine and programmed instruction. Di bawah ini dikemukakan beberapa definisi tentang Teknologi Pembelajaran yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan Teknologi Pembelajaran : 1. Definisi Commission on Instruction Technology (CIT) 1970 “Dalam pengertian yang lebih umum, teknologi pembelajaran diartikan sebagai media yang lahir sebagai akibat revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran di samping guru, buku teks, dan papan tulis. Bagian yang membentuk teknologi pembelajaran adalah televisi, film, OHP, komputer dan bagian perangkat keras maupun lunak lainnya. 2. Definisi Silber 1970, “Teknologi Pembelajaran adalah pengembangan (riset, desain, produksi, evaluasi, dukungan-pasokan, pemanfaatan) komponen sistem pembelajaran (pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar) serta pengelolaan usaha pengembangan (organisasi dan personal) secara sistematik, dengan tujuan untuk memecahkan masalah belajar”. 3. Definisi MacKenzie dan Eraut 1971, “Teknologi Pendidikan merupakan studi sistematik mengenai cara bagaimana tujuan pendidikan dapat dicapai”. Definisi sebelumnya meliputi istilah, “mesin”, instrumen” atau “media”, sedangkan dalam
  • 6. 6 definisi MacKenzie dan Eraut ini tidak menyebutkan perangkat lunak maupun perangkat keras, tetapi lebih berorientasi pada proses. 4. Definisi AECT 1972, Pada tahun 1972, AECT berupaya merevisi defisini yang sudah ada (1963, 1970, 1971), dengan memberikan rumusan sebagai berikut : “Teknologi Pendidikan adalah suatu bidang yang berkepentingan dengan memfasilitasi belajar pada manusia melalui usaha sistematik dalam : identifikasi, pengembangan, pengorganisasian dan pemanfaatan berbagai macam sumber belajar serta dengan pengelolaan atas keseluruhan proses tersebut”. Definisi ini didasari semangat untuk menetapkan komunikasi audio-visual sebagai suatu bidang studi. Ketentuan ini mengembangkan gagasan bahwa teknologi pendidikan merupakan suatu profesi. 5. Definisi AECT 1977, “Teknologi pendidikan adalah proses kompleks yang terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana, dan organisasi untuk menganalisis masalah, merancang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar pada manusia. Definisi tahun 1977, AECT berusaha mengidentifikasi sebagai suatu teori, bidang dan profesi. Definisi sebelumnya, kecuali pada tahun 1963, tidak menekankan teknologi pendidikan sebagai suatu teori. 6. Definisi AECT 1994, “ Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi tentang proses dan sumber untuk belajar.” Meski dirumuskan dalam kalimat yang lebih sederhana, definisi ini sesungguhnya mengandung makna yang dalam. Definisi ini berupaya semakin memperkokoh teknologi pembelajaran sebagai suatu bidang dan profesi, yang tentunya perlu didukung oleh landasan teori dan praktek yang kokoh. Definisi ini juga berusaha menyempurnakan wilayah atau kawasan bidang kegiatan dari teknologi pembelajaran. Di samping itu, definisi ini berusaha menekankan pentingnya proses dan produk.[7] Jika kita amati isi kandungan definisi-definisi teknologi pembelajaran di atas, tampaknya dari waktu ke waktu teknologi pemebelajaran mengalami proses “metamorfosa” menuju penyempurnaan. Yang semula hanya dipandang sebagai alat ke sistem yang lebih luas, dari hanya berorientasi pada praktek menuju ke teori dan praktek, dari produk menuju ke proses dan produk, dan akhirnya melalui perjalanan evolusionernya saat ini teknologi pembelajaran telah menjadi sebuah bidang dan profesi. Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat, khususnya dalam bidang pendidikan, psikologi dan komunikasi maka tidak mustahil ke depannya teknologi pembelajaran akan semakin terus berkembang dan memperkokoh diri menjadi suatu disiplin ilmu dan profesi yang dapat lebih jauh memberikan manfaat bagi pencapaian efektivitas dan efisiensi pembelajaran.
  • 7. 7 Ada tiga prinsip dasar yang perlu dijadikan acuan dalam pengembangan dan pemanfaatan teknologi pembelajaran, yaitu : 1. Pendekatan sistem (system approach), Prinsip pendekatan sistem yaitu cara yang berurutan dan terarah dalam usaha memecahkan persoalan., artinya memandang segala sesuatu sebagai sesuatu yang menyeluruh (komprehensif) dengan segala komponen yang saling terintegrasi 2. Berorientasi pada peserta didik (learner centered), Prisip berorientasi pada peserta didik, berarti bahwa usaha-usaha pendidikan, pembelajaran dan pelatihan hendaknya memusatkan perhatiannya pada peserta didik. 3. Pemanfaatan sumber belajar semaksimal dan sebervariasi mungkin (utilizing learning resources), prinsip pemanfaatan sumber belajar semaksimal dan sebervariasi mungkin, berarti peserta didik belajar karena berinteraksi dengan berbagai sumber belajar secara maksimal dan bervariasi. PENUTUP - Kesimpulan Awal tumbuhnya teknologi pembelajaran dapat dikatakan telah ada sejak dahulu, dimana orang tua mendidik anaknya dengan cara memberi pengalaman serta memanfaatkan lingkungannya. Adapun beberapa para ahli menjelaskan beberapa masa sejarah teknologi pembelajaran, diantaranya: 1. Metode Kaum Sufi 2. Metode Socrates 3. Metode Abelard 4. Metoda Lancaster 5. Metoda Pestalozi 6. Metoda Froebel 7. Metoda Friedrich Herbart
  • 8. 8 Menurut Finn, tahun 1920-an adalah awal perkembangan teknologi pembelajaran. perkembangan tersebut dapat dilihat dari definisi teknologi pembelajaran. Perkembangan teknologi pembelajaran pada tahun 1920-an adalah pengajaran visual, artinya mengajar dengan menggunakan alat bantu visual yang terdiri dari gambar, model, objek, atau alat-alat yang dipakai untuk menyajikan pengalaman konkret melalui visualisasi kepada siswa. Perkembangan selanjutnya adalah disusunnya konsep teknologi pembelajaran secara sistematis, berlangsung pada tahun 1963 dengan bercirikan pergeseran audiovisual kearah teknologi pembelajaran. Walaupun perumusan definisinya masih kental dengan kandungan audiovisual communication. Formulasi definisi yang disusun dengan berfokus pada pemahaman bahwa teknologi pembelajaran adalah teori dan reorientasi konsep yang membedakannya dengan konsep audiovisual.
  • 9. 9 DAFTAR PUSTAKA Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemahi Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Yusufhadi Miarso, Loc. Cit., Yusufhadi] Miarso, Ibid., hlm 134 https://nurlathifah14.wordpress.com/2015/06/22/sejarah-dan-perkembangan- teknologi-pembelajaran/ Hafizh/Anisal/ STAINU Purworejo/2020 https://www.slideshare.net/AnisAlHafizh/makalah-teknologi-pembelajaran