Dokumen tersebut membahas sistem reproduksi pria dan wanita, meliputi anatomi dan fisiologi organ-organ reproduksi beserta hormon yang terkait. Organ reproduksi pria dijelaskan meliputi penis, skrotum, testis, epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, uretra, dan kelenjar sekitarnya. Sedangkan sistem reproduksi wanita meliputi ovarium dan organ-organ sekitarnya.
4. PENI
S
• Penis berasal dari bahasa latin yang artinya
“ekor”. Akar katanya sama dengan phallus
yang artinya alat kelamin jantan.
• Fungsi penis secara biologi adalah sebagai
alat pembuangan sisa metabolisme berujud
cairan (urinasi) dan sebagai alat bantu
reproduksi
5. SKROTU
M
• Skrotum adalah kantung (terdiri dari kuli
t dan otot) yang membungkus
testis atau buah zakar
• Skrotum terletak diantara penis dan anu
s
• Fungsi skrotum adalah untuk
menjaga suhu testis berada pada
suhu 1-8oC lebih dingin dibandingkan
temperatur suhu rongga tubuh
6. A. TESTIS
Testis merupakan Kelenjer reproduksi pria.
Fungsinya menyerupai ovarium wanita.
Panjangnya sekitar 4,5cm lebar 2,5cm, dan
tebal 3cm. Testis pada laki-laki berjumlah
sepasang. Testis dibungkus oleh skrotum.
Pada setiap testis terdapat 200-300 lobulus.
Sperma dihasilkan di tubulus
seminiferus yang berada didalam testis
dan menjadi matur saat melalui
epididimis kontortus yang panjang
tempat sperma disimpan. Hormon yang
mengendalikan produksi sperma adalah
FSH
Internal
7.
8. B. Saluran Reproduksi
1. Epididimis
Epididimis merupakan tempat pematangan
sperma. Epididimis berfungsi sebagai tempat
pematangan sperma untuk sementara sampai
sperma menjadi matang dan bergerak menuju
vas deferens
2. Vas deferens
Vas deferens atau saluran sperma
merupakan saluran lurus yang mengarah
keatas dan merupakan lanjutan dari
epididimis. Berfungsi sebagai saluran
tempat jalannya sperma dari epididimis
menuju kantung semen (Vesika Seminalis)
9.
10. 3. Saluran Ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan
saluran pendek yang menghubungka
n kantung semen dengan uretra
Berfungsi mengeluarkan sperma
Agar masuk kedalam uretra
11. 4. Uretra
Uretra merupakan saluran akhir
Reproduksi yang terdapat didalam
Penis. Berfungsi sebagai saluran
Kelamin yang berasal dari kantung
Semen dan saluran untuk
Membuang urin dari kantung kemih
13. Vesikula Seminalis
Vesikula seminalis merupakan kelenjer
berlekuk-lekuk tempat penampungan
sperma. Terletak dibelakang kantung
Kemih. Dinding vesikula seminalis
menghasilkan zat makanan yang
Merupakan sumber makanan bagi
sperma
14. Kelenjer Prostat
• Merupakan penghasil cairan basa
untuk melindungi sperma.
• Kelenjer prostat melingkari bagian atas
uretra terletak dibagian bawah kantung
kemih.
• Kelenjer prostat adalah kelenjer
pensekresi terbesar
• Cairan prostat bersifat encer dan
seperti susu, mengandung enzim
antikoagulan sitrat (nutrient bagi
sperma)
• Kelenjer prostat berperan untuk
kelangsungan hidup sperma
15. Kelenjer bulbouretra /
cowper
• Merupakan penghasil lendir untuk
melumasi saluran sperma
• Kelenjer bulbouretra adalah berjumlah
sepasang terletak disepanjang uretra
dibawah kelenjer prostat
• Kelenjer cowper merupakan kelenjer
yang salurannya langsung langsung
menuju uretra
17. TESTOSTERON
Testosteron disekresi oleh sel-sel leydig yang terdapat di tubulus seminiferus
Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk
Membentuk sperma,terutama pembelahan meiosis untuk membentuk
Spermatosit sekunder.
18. LH(Luteinizing Hormone)
LH Disekresi oleh kelenjer hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi menstimulasi
sel-sel leydig untuk menskresi testosteron
FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH disekresi oleh oleh sel-sel kelenjer hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi
sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini pengubahan spermatid menjadi sperma tidak akan terjadi
19. ESTROGEN
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika di stimulasi oleh FSH
Sel sel sertoli mensekresi suatu protein pengikat androgen
Yang mengikat testosteron dan estrogen serta membawa keduanya
kedalam cairang pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini
Tersedia untuk pematangan sperma.
HORMON PERTUMBUHAN
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi
Metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan
Pembelahan awal pada spermatogenesis