1. Perbedaan antara
Ekosistem Alam dengan Agroekosistem
Agroekosistem Ekosistem Alam
◊ Energy Sources
- Dibutuhkan energi yg lebih tinggi
untuk meningkatkan produktifitas
- Energi dapat berasal dari matahari,
bahan bakar maupun tenaga hewan
- Jumlah energi yang dibutuhkan pada
luasan yang sama relatif lebih rendah
- Sumber energi utama berasal dari
matahari
◊ Biodiversity
- Diversitas spesies dikurangi oleh
manusia untuk memaksimalkan hasil
dari hewan/ tanaman tertentu
- Diversitas hayati berkurang
- Diversitas spesies dan lainnya relatif
masih tinggi
2. × Dominance
- Keberadaan tanaman/ hewan yang
dominan diatur oleh manusia
- Keberadaan tanaman/ hewan yang
dominan diatur oleh seleksi alam
× Controlling
- Kontrol berasal dari luar (bersifat
external dan goal-oriented)
- Kontrol berasal dari dalam (internal
subsystem feedback)
× Stability
- Untuk memperoleh dan
mempertahankan hasil perlu
mempertimbangkan aspek interaksi
biologi s, fisik, kimia, ekologis maupun
kultural
- Ekosistem alam yang mature relatif
stabil, self-sustaining, dapat pulih dari
gangguan, mampu beradaptasi terhadap
perubahan dan mampu mempertahankan
produktifitas dengan energi dari sinar
matahari saja
3. ◊ Structure
- Struktur dalam sistem ditentukan oleh
manusia, karena manusia berusaha
untuk memprioritaskan/ memilih jalur
yang akan dilalui oleh arus energi,
dengan cara:
- Menghilangkan variasi spesies yang
tidak diinginkan (dg pestisida dan
herbisida)
- Menambah varietas spesies yang
dikehendaki
- Sebagai contoh, dalam dunia
peternakan: produser hanya beberapa
macam tanaman, herbivora 1 macam,
dan karnivoranya manusia
- Primary producers terdiri atas jenis-
jenis rumput tahunan
- Vegetasi dimakan beragam herbivora,
mulai insect s/d mamalia besar,
selanjutnaya dimakan beberapa
tingkat karnivora dst.
- Limbah dan jasad organisme mati
dari tiap tingkat trofik menjadi
material bagi rantai makanan
decomposer
- Sehingga dalam sistem ini terdapat
nutrient cycling yang sempurna dan
tercipta good balance dalam setiap
komponennya.
4. Dampak ekologis perubahan
E.S. Alam menjadi Agro E.S.
• Simplifikasi struktur trofik mengganggu stabilitas sistem shg
memudahkan terjadinya serangan hama atau gulma.
• Perubahan komposisi vegetasi akan mengubah pola penyerapan
nutrien dari dalam tanah dan mengubah pola produktifitas
primer setiap musimnya.
• Penurunan keragaman serangga yang memakan produsen akan
menurunkan jumlah sisa biomasa tanaman yang kembali ke
tanah.
• Semakin pendeknya rantai makanan akan menurunkan variasi
biomasa hewan yang kembali ke tanah, sehingga akan
menurunkan akumulasi dari mikroorganisme tanah dan
mengganggu rantai makanan mikroorganisme.