SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
Download to read offline
1
PPPEEENNNDDDAAAHHHUUULLLUUUAAANNN
Selama ini Indonesia dikenal sebagai negara yang mengalami
ketergantungan terhadap minyak bumi. Menurut data Automotive Diesel
Oil konsumsi bahan bakar minyak di Indonesia sejak tahun 1995 telah
melebihi produksi dalam negeri. Seperti diketahui bahwa jumlah pasokan
dan cadangan minyak bumi makin lama semakin berkurang, diperkirakan
dalam kurun waktu 10 – 15 tahun ke depan cadangan minyak bumi
Indonesia akan habis. Dengan melonjaknya harga minyak bumi dunia,
maka sudah saatnya kita harus mengurangi ketergantungan terhadap
minyak bumi dan mengembangkan sumber energi alternatif antara lain
yang berbahan baku campuran minyak jarak atau CPO (Crude Palm Oil)
dengan solar atau disebut bio-fuel. Penggunaan bio-fuel ini merupakan
solusi dalam menghadapi kelangkaan energi minyak bumi, di samping itu
bio-fuel juga ramah lingkungan, dapat diperbaharui, dapat terurai,
memiliki sifat pelumasan terhadap piston mesin, mampu mengeleminasi
emisi gas buang dan efek rumah kaca, serta kontinuitas ketersediaan
bahan baku terjamin.
Untuk percepatan penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati atau
biofuel, kebijakan tersebut diikuti dengan Instruksi Presiden No. 1 Tahun
2006 sehingga Departemen Pertanian memiliki program aksi dan terus
mengembangkan bahan tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk bahan
bakar nabati tanpa mengganggu program pemantapan ketahanan
2
pangan nasional. Program ini juga sesuai dengan visi ke depan dalam
meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk pertanian guna
meningkatkan kesejahteraan petani serta sejalan dengan program
Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, serta Proyek Clean
Development Mechanism (CDM, mekanisme pembangunan bersih) dalam
rangka Protokol Kyoto.
Berbagai sumber minyak nabati yang sangat berpotensi untuk dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku bio-fuel adalah kelapa sawit, kelapa
dan biji jarak pagar (Jatropha curcas L.). Pemanfaatan tanaman jarak
pagar sebagai bahan baku bio-fuel tidak mengganggu penyediaan
kebutuhan minyak makan nasional, kebutuhan industri oleokimia, dan
ekspor CPO, karena tidak termasuk sebagai minyak makan (edible oil).
Tanaman jarak pagar merupakan tanaman tahunan yang tahan
kekeringan dan dapat beradaptasi dengan lahan dan agroklimat di
Indonesia terutama Indonesia
bagian Timur. Akan tetapi ada
permasalahan yang dihadapi, yaitu
belum adanya varietas unggul dan
teknik budidaya yang memadai
serta kemungkinan serangan
Organisme Pengganggu Tumbuhan
(OPT). Biji jarak pagar
maya
3
Banyak orang yang menganggap tanaman ini sebagai tanaman yang
beracun dan mempunyai sifat fungisidal, sehingga tidak perlu
mengkhawatirkan adanya serangan OPT, tetapi dari hasil laporan
diketahui ada beberapa hama dan penyakit yang menimbulkan kerusakan
secara ekonomi pada perkebunan jarak. Laporan tersebut harus
dijadikan peringatan yang perlu menjadi perhatian kita, sebelum hal
tersebut menimpa perkebunan jarak yang sedang dikembangkan.
Untuk mengurangi kerugian karena serangan OPT tersebut perlu
dilakukan usaha perlindungan yang efektif. Berdasarkan UU Nomor 12
Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman dan PP Nomor 6 tahun
1995 kegiatan perlindungan tanaman merupakan tanggung jawab
pemerintah dan masyarakat yang dilaksanakan dengan
mengimplementasikan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang aman
terhadap manusia dan lingkungan. Dalam mengimplementasikan PHT
ada 4 prinsip yang harus dilaksanakan, mulai dari budidaya tanaman
sehat, konservasi musuh alami, pengamatan berkala dan
berkesinambungan serta pemilik kebun / petani secara individu dan
berkelompok telah menjadi ahli PHT atau mandiri dalam mengambil
keputusan di dalam pengelolaan kebunnya.
4
BBBIIIOOOLLLOOOGGGIII TTTAAANNNAAAMMMAAANNN JJJAAARRRAAAKKK PPPAAAGGGAAARRR
Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) telah lama dikenal masyarakat
Indonesia, yaitu semasa penjajahan oleh bangsa Jepang pada tahun
1942. Pada masa itu masyarakat diperintahkan untuk menanam jarak
pagar di pekarangannya untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar
kendaraan perang bangsa Jepang. Oleh karena itu tidak mustahil kalau
tanaman jarak pagar memiliki beberapa nama daerah (lokal) antara lain
jarak budeg, jarak gundul, jarak cina (Jawa); baklawah, nawaih (NAD);
dulang (Batak); jarak kosta (Sunda); jarak kare (Timor); peleng kaliki
(Bugis); kalekhe paghar (Madura); jarak pager (Bali); lulu mau, paku
kase, jarak pageh (Nusa Tenggara); kuman nema (Alor); jarak kosta,
jarak wolanda, bindalo, bintalo, tondo utomene (Sulawesi); dan ai huwa
kamala, balacai, kadoto (Maluku).
Tanaman jarak pagar termasuk perdu dengan tinggi 1 – 7 m, bercabang
tidak teratur. Batangnya berkayu, silindris dan bila terluka akan
mengeluarkan getah. Klasifikasi tanaman jarak pagar yaitu:
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiaceae
Genus : Jatropha
Spesies : Jatropha curcas Linn
5
Morfologi / Ciri-ciri tanaman jarak pagar
Daun
Tanaman jarak pagar berdaun tunggal,
berlekuk dan bersudut 3 atau 5. Daun
tersebar disepanjang batang. Permukaan
daun atas dan bawah berwarna hijau,
permukaan bawah warnanya lebih pucat
dibanding permukaan atasnya. Daun
lebar dan berbentuk jantung atau bulat
telur melebar dengan panjang antara 5 – 15 cm. Helai daun bertoreh,
berlekuk dan ujungnya meruncing. Tulang daun menjari dengan jumlah
5 – 7 tulang daun utama. Daunnya dihubungkan dengan tangkai daun,
panjang tangkai daun 4 – 15 cm.
Bunga
Bunga tanaman jarak pagar adalah bunga
majemuk berbentuk malai, berwarna
kuning kehijauan, berkelamin tunggal dan
berumah satu (putik dan benang sari dalam
satu tanaman). Bunga betina 4 – 5 kali
lebih banyak dari bunga jantan. Bunga
betina dan bunga jantan tersusun dalam Bunga jarak pagar
maya
Daun jarak pagar
maya
6
rangkaian berbentuk cawan yang tumbuh di ujang batang atau ketiak
daun. Bunga memiliki 5 kelopak berbentuk bulat telur dengan panjang
kurang lebih 4 mm. Benang sari mengumpul pada pangkal dan berwarna
kuning. Tangkai putik pendek berwarna hijau dan kepala putik
melengkung keluar berwarna kuning. Bunganya mempunyai 5 mahkota
berwarna keunguan. Setiap tandan terdapat lebih dari 15 bunga.
Tanaman jarak pagar termasuk tanaman monoecious dan bunganya
uniseksual. Kadangkala muncul hermaprodit yang berbentuk cawan
berwarna hijau kekuningan.
Buah
Buah jarak pagar berupa buah kotak berbentuk
bulat telur dengan diameter 2 – 4 cm. Panjang
buah 2 cm dengan ketebalan sekitar 1 cm.
Buah berwarna hijau ketika muda serta abu-abu
kecoklatan atau kehitaman ketika masak. Buah
jarak terbagi menjadi 3-5 ruang, masing-masing
berisi satu biji sehingga tiap buah terdapat 3-5
biji. Biji berbentuk bulat lonjong dan berwarna coklat kehitaman. Biji
inilah yang banyak mengandung minyak dengan rendemen mencapai
30% - 50% dan mengandung toksin sehingga tidak dapat dimakan.
maya
Buah jarak pagar
7
Syarat Tumbuh
Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada dataran rendah sampai
pada ketinggian 500 m dpl. Curah hujan yang sesuai untuk tanaman
jarak pagar adalah 625 mm/th, namun masih dapat tumbuh pada kisaran
curah hujan 300 mm – 2.380 mm/tahun. Sedang kisaran suhu yang
diperlukan adalah antara 20ºC - 26ºC, pada suhu ekstrim (dibawah 15ºC
atau diatas 35ºC) akan menghambat pertumbuhan serta mengurangi
kadar minyak dalam biji dan mengubah komposisinya.
Tanaman jarak pagar mempunyai sistem
perakaran yang mampu menahan air dan
tanah sehingga tahan terhadap kekeringan
serta berfungsi menahan erosi. Jarak pagar
dapat tumbuh pada berbagai ragam tekstur
dan jenis tanah dan mampu beradaptasi pada
tanah yang kurang subur atau tanah bergaram,
memiliki drainase yang baik, tidak tergenang
dan pH tanah 5,0-6,5.
maya
Profil tanaman jarak pagar
8
PPPEEENNNGGGEEENNNAAALLLAAANNN OOOPPPTTT JJJAAARRRAAAKKK PPPAAAGGGAAARRR
Pada masa lalu serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) tidak
pernah diperhatikan, karena umumnya tanaman jarak pagar hanya
ditanam sebagai tumpang sari dari tanaman lain. Tetapi dengan adanya
pengembangan secara besar-besaran, kemungkinan tanaman akan
ditanam dalam areal yang luas dan secara monokultur. Dengan demikian
akan timbul masalah baru. OPT yang semula tidak menimbulkan masalah
bisa menjadi masalah utama dan menimbulkan kerugian nyata.
Hama yang menyerang tanaman jarak pagar mulai dari perkecambahan
sampai tanaman produktif antara lain : Spodoptera litura (ulat grayak),
Scarabaeid (lundi, uret), Valanga spp. (belalang), Empoasca sp. (wereng
daun), Tetranychus sp. (tungau), , Selenithrips rubrocinctus (Thrips) dan
Ferrisia virgata (Kutu bertepung putih). Sedangkan hama yang
menyerang hanya pada tanaman produktif yaitu Chrysocoris javanus
(kepik penghisap cairan buah). Penyakit yang menyerang tanaman jarak
pagar adalah : Bercak daun Cercospora, Layu Fusarium, dan Bercak
daun bakteri. Gulma yang menyerang tanaman jarak pagar yaitu Suket
grinting (Cynodon dactylon), Jaringan ketul (Bidens pilosa), Jebungan
(Cyperus difformis), Bayam duri (Amaranthus spinosus), Babandotan
(Ageratum conyzoides).
9
Hama yang menyerang pada pembibitan, pertanaman muda dan
pertanaman produktif
Thrips (Famili Thripidae : Ordo Thysanoptera)
Pengenalan
Thrips (Selenithrips rubrocinctus Grd.)
ditemukan hanya di daerah tropis dan
suka sekali makan daun yang masih
muda. Karateristik dari spesies ini
adalah tiga segmen pertama dari
abdomen nimfa berwarna merah. Di
Indonesia banyak ditemukan pada
tanaman mangga, salam dan jambu mete. Di India banyak menyerang
tanaman kakao (Kalshoven, 1981).
Gejala serangan
Karena serangga ini menghisap cairan daun
yang masih muda, daun-daun jarak menjadi
keriting dan berkerut. Lama-kelamaan daun
menjadi kuning dan gugur.
zainalmahmud
Thrips pada tanaman jarak pagar
Selenothrips rubricinctus
cabi
10
Tungau (Famili Eriophydae dan Famili Tarsonemidae : Ordo Acarina)
Pengenalan
Ada dua kelompok besar tungau yang ditemukan pada
tanaman jarak yaitu tungau bertungkai 2 pasang dari
famili Eriophydae dan tungau bertungkai 4 pasang dari
famili Tarsonemidae. Kerusakan yang ditimbulkan
oleh kedua jenis tungau ini sangat merugikan.
Tungau Tarsonemidae, berwarna kuning hijau bening,
tungau jantan lebih ramping dari tungau betinanya. Tungkai belakang
panjang dan kuat berfungsi untuk mengangkat dan memindahkan tungau
betina. Tungau ini menyebabkan tepi daun lebih bergelombang
dibandingkan tungau Eriophydae. Tungau Eriophydae berbentuk kecil
memanjang, berwarna kuning pada tungau dewasa dan bening pada
tungau pradewasa. Hidup pada permukaan bawah daun dan pucuk yang
masih muda, yang menyebabkan penebalan pada daun.
Tungau adalah hama yang paling berbahaya pada masa vegetatif karena
membawa virus dan serangannya kadang-kadang berat.
Gejala serangan
Gejala serangan daun menjadi
berwarna kekuning-kuningan kemudian
karat, kemudian daun mengeriput dan
kemerah-merahan lalu gugur dan pada
nuraini
Gejala serangan tungau pada daun
Tungau pada daun
zainalmahmud
11
akhirnya tanaman akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan. Daun
yang terserang menjadi salah bentuk atau tidak normal (malformasi)
Kutu bertepung putih (Ferrisia virgata Cockerell)
(Famili Pseudococcidae : Ordo Homoptera)
Pengenalan
Kutu F. virgata ini mempunyai panjang
hingga 4 mm, berbentuk oval, agak pipih,
beberapa dengan benjolan – benjolan
pendek di sepanjang sisi tubuh
badannya. Metamorfosa sederhana
yaitu telur – nimfa – dewasa. Kutu ini
menghasilkan sekresi lilin berwarna putih dalam tepung yang berguna
untuk perlindungan diri. Kutu bergerak cukup aktif. Penyebarannya
sangat dibantu oleh angin, hujan dan hewan lain seperti semut. Nimfa
dan kutu dewasa menghisap cairan pada bagian tanaman yang muda dan
zainalmahmud
Gejala serangan tungau pada pucuk tanaman jarak pagar
cabi
Imago kutu Ferrisia
12
memproduksi embun madu yang disukai semut. Kutu dapat berfungsi
sebagai penyebar dan penularan virus tanaman.
Kutu N. viridis bersifat polifag. Nimfa betina dapat dibedakan dengan
melihat lapisan lilin di bagian dorsal berjumlah enam dan di bagian
abdomen berjumlah lima. Badan kutu berwarna ungu kegelapan. Nimfa
dan dewasa mengisap cairan pada bagian tanaman yang muda.
Gejala serangan
Jenis kutu menimbulkan kerusakan
dengan gejala awal keriputnya bagian
tanaman. Kemudian bagian tanaman
yang terserang tersebut menjadi
kering dan daunnya gugur. Kutu ini
juga berfungsi sebagai vektor virus
sehingga bagian tanaman juga dapat
menjadi keriting karena terserang virus.
maya
Koloni kutu Ferrisia pada daun jarak pagar
13
Wereng daun (Empoasca sp.)
(Famili : Cicadellidae dan Ordo : Homoptera)
Pengenalan
Merupakan salah satu hama utama di
daerah tropis dan sub tropis. Di
lapangan serangga ditemukan sepanjang
tahun, tetapi sangat berbahaya bila
menyerang lahan pembibitan. Betina
meletakkan telur dalam jaringan daun,
dekat dengan tulang daun di permukaan
bawah.
Gejala Serangan
Nimfa dan imago mengisap cairan dari permukaan bawah sehingga daun
berubah warna menjadi merah atau coklat, seringkali daun mengering
dan mati atau daun menggulung/mengeriting di bagian ujung.
cabi
Imago Empoasca
14
Ulat grayak (Spodoptera litura)
(Famili : Noctuidae dan Ordo : Lepidoptera)
Pengenalan
Larva memiliki warna hitam terang dengan garis kuning pada
abdomennya. Telur diletakkan berkelompok dalam berbagai ragam
bentuk dan ukuran kurang lebih sebanyak 350 butir dan ditutup dengan
bulu halus. Larva menetas setelah 3 – 5 hari dan hidup secara
berkelompok dan merusak permukaan daun. Larva dewasa dalam waktu
2 minggu dapat mencapai panjang 50 mm. Pada siang hari larva
bersembunyi di tempat teduh, sedang malam hari mereka menyerang
tanaman muda. Pupa berada di dalam tanah. Kupu-kupu hidupnya
pendek dan bertelur dalam 2 – 6 hari sebanyak 2.000 – 3.000 butir
Gejala Serangan
Penyebaran serangga ini termasuk sangat luas (kosmopolitan) terutama
di negara Asia, Pasifik dan Australia. Serangga termasuk polifag pada
berbagai jenis tanaman. Larva memakan daun tanaman, baik tanaman
muda maupun tanaman dewasa dan meninggalkan bekas gigitan, pada
serangan berat daun hanya tersisa tulang daunnya saja, bahkan
terkadang tanaman menjadi gundul.
Ngengat SpodopteraTelur Spodoptera Larva Spodoptera
cabi
15
Belalang Daun (Famili Acrididae : Ordo Orthoptera)
Pengenalan
Belalang Valanga nigricornis berantena pendek, pronotum tidak
memanjang ke belakang, tarsi beruas tiga buah, femur kaki belakang
membesar, ovipositor pendek. Metamorfosa sederhana yaitu telur –
nimfa – dewasa. Induk meletakkan telur di tanah. Setelah menetas,
nimfa mulai merusak tanaman, biasanya menggigit daun dari tepi atau
bagian tengah. Kerusakan berat dapat terjadi jika belalang menyerang
tanaman yang masih muda.
Gejala serangan
Adanya bekas gerekan belalang pada daun atau bagian tanaman muda.
Selain itu juga terdapat kotoran belalang di sekitar tanaman.
Pembesaran dari gambar sebelah kiri
maya
Belalang pada daun jarak pagar
16
Uret (Famili Scarabaeidae : Ordo Coleoptera)
Pengenalan
Siklus hidup hama uret ini 9 – 11 bulan.
Lama hidup imago 10 – 15 hari. Imago
betina membuat lubang di dalam tanah
saat akan bertelur. Telur diletakkan
secara berkelompok, seekor betina dapat
bertelur 15 – 60 butir selama hidupnya.
Telur akan menetas setelah 6 – 14 hari.
Larva yang baru keluar berwarna putih
kebiruan. Larva instar ketiga berwarna
kuning tua dengan bentuk tubuh seperti
huruf C. Pada instar akhir larva hampir
tidak berpindah tempat. Panjang instar
akhir dapat mencapai 45–50 mm. Stadia
larva sekitar 172 – 224 hari. Stadia pupa
terbentuk setelah melewati masa
prapupa selama 2–3 hari. Panjang pupa
25–35 mm dan diketemukan pada
kedalaman 20–30 cm atau lebih. Lama
stadia pupa 21–24 hari.
zainalmahmud
Gejala serangan uret
cabi
Imago uret
Larva uret
cabi
zainalmahmud
Larva uret
17
Gejala serangan
Stadia larva sangat berbahaya karena memakan akar tumbuhan inang
dan mematikan tumbuhan tersebut. Larva memakan akar tanaman
sehingga tanaman tampak layu seperti kekurangan air, daun berwarna
kuning, mengering dan akhirnya mati.
Hama yang hanya menyerang pada pertanaman produktif
Kepik Lembing (Chrysochoris javanus Westw)
(Famili Pentatomidae : Ordo Hemiptera)
Pengenalan
Kepik mempunyai panjang badan sekitar 20 mm. Antena beruas tiga,
lebih panjang dari kepala, berbentuk perisai yang khas. Scutellum
berkembang dengan baik. Tubuh berwarna jingga kemerahan dan
terdapat garis-garis hitam yang jelas. Metamorfosa sederhana yaitu telur
– nimfa – dewasa. Siklus hidup berkisar 60 – 80 hari. Nimfa dan kepik
dewasa gerakakannya lambat. Kepik lembing menyerang pada saat
pembungaan, menjelang pembentukan buah dan menghisap buah,
sehingga menimbulkan kerusakan pada kapsul buah yang sedang
berkembang.
Gejala serangan
18
Adanya bekas tusukan kepik pada bunga atau buah yang diserang.
Bunga atau buah menjadi coklat kehitaman. Bunga tidak bisa menjadi
buah, sedangkan pada buah menjadi rusak tidak bisa dipanen.
Kepik Lembing pada buah jarak pagarzainalmahmud
19
Penyakit yang menyerang mulai dari pembibitan hingga
pertanaman
Penyakit Bercak Daun Coklat
Penyebab penyakit Cercospora ricinella.
Gejala serangan
Gejala serangan pada daun ditandai dengan adanya titik hitam kecil atau
titik coklat yang dikelilingi cincin berwarna hijau pucat berbentuk bulat
atau agak bulat pada daun (berdiameter 1 – 3 mm). Sejumlah bercak
muncul secara sporadis di permukaan daun. Ketika bercak membesar
bagian tengah berwarna coklat pucat yang dikelilingi warna coklat tua.
Bercak-bercak yang sudah tua berubah warna menjadi hijau keabu-abuan
dengan kumpulan masa konidia di tengahnya. Beberapa bercak
bergabung menjadi bercak yang tidak beraturan, pada serangan lanjut
daun menjadi kering dan mudah jatuh.
maya
Gejala serangan bercak daun coklat Pembesaran dari gambar sebelah kiri
20
Pembesaran dari gambar sebelah kiri
maya
Gejala serangan penyakit bercak
Penyakit layu Fusarium.
Penyebab penyakit Fusarium oxysporum.
Gejala serangan
Bagian tanaman yang diserang yaitu daun. Serangan dapat terjadi pada
bibit dan tanaman di lapangan. Serangan pada bibit menyebabkan daun-
daun berwarna hijau pudar dan layu akhirnya mati. Serangan di
lapangan menyebabkan daun-daun di bagian bawah rontok dan hanya
menyisakan daun-daun di bagian atas saja.
Penyakit Bercak Daun Bakteri
Penyebab penyakit Xanthomonas ricinicola. Penyakit ini menyerang
semua bagian tanaman pada semua stadia tanaman mulai dari
pembibitan.
21
Gejala serangan
Gejala yang ditimbulkan adalah berupa bercak bulat dan tidak beraturan
berwarna coklat gelap. Bakteri tumbuh dengan baik pada temperatur
31ºC. Gejala pada daun yaitu tampak bercak berwarna coklat kehitaman
dan agak basah. Apabila daun yang terserang tidak segera dipetik,
bercak akan menjalar ke batang dan dapat mematikan tanaman.
Gulma
Beberapa jenis gulma yang ditemui di pertanaman jarak pagar.
Suket grinting (Cynodon dactylon) Pembesaran dari gambar sebelah kiri
Jaringan ketul (Bidens pilosa) Pembesaran dari gambar sebelah kiri
maya
maya
pedomangulma
pedomangulma
22
Jebungan (Cyperus difformis) Pembesaran dari gambar sebelah kiri
Bayam eri (Amaranthus spinosus) Pembesaran dari gambar sebelah kiri
Babandotan (Ageratum conyzaiodes) Pembesaran dari gambar sebelah kiri
cabi
cabi
maya
maya
maya
maya
23
PPPEEENNNGGGAAAMMMAAATTTAAANNN OOOPPPTTT JJJAAARRRAAAKKK PPPAAAGGGAAARRR
Pengamatan adalah kegiatan pengumpulan informasi tentang keadaan
populasi atau tingkat serangan OPT dan faktor yang mempengaruhi,
pada waktu dan tempat tertentu.
Pengamatan dilaksanakan oleh petani/petugas di lokasi yang dipilih untuk
mewakili areal tertentu, dengan menggunakan metode tertentu agar
menghasilkan data yang representatif.
Pengamatan dilakukan secara berkala, sekali seminggu atau sekali
sebulan sesuai dengan fase rentan tanaman / saat mulai munculnya OPT
sebaran.
Pengamatan dapat menjadi dasar pengambilan keputusan perlu tidaknya
dilakukan tindakan pengendalian OPT. Keputusan pengendalian dilakukan
petani / kelompok tani untuk lahannya masing-masing. Petugas
perlindungan menjadi fasilitator dan pendamping petani dalam
pengambilan keputusan. Pengamatan juga bermanfaat dalam menilai
keberhasilan tindakan pengendalian yang dilaksanakan.
24
Aspek-aspek dalam kegiatan pengamatan :
Sasaran pengamatan
Sasaran pengamatan pada pohon contoh tanaman jarak pagar dibedakan
menurut organ tanaman, yaitu
a) akar
b) daun dan pucuk
c) buah
Jenis OPT yang diamati pada bagian akar adalah jenis Scarabaeid (lundi,
uret). Jenis OPT yang diamati pada bagian daun dan pucuk yaitu
Spodoptera litura (ulat grayak), Valanga spp. (belalang), Empoasca sp.
(wereng daun), Tetranychus sp. (tungau), Selenithrips rubrocinctus
(Thrips) dan Ferrisia virgata (Kutu bertepung putih). Jenis OPT yang
diamati pada bagian buah adalah Chrysochoris javanus (kepik lembing).
Pengambilan contoh
Untuk setiap kebun dipilih diambil 10 tanaman contoh untuk mewakili
kondisi kebun tersebut. Pemilihan tanaman contoh dapat dilakukan
mengikuti diagonal atau baris tanaman. Tanaman contoh dapat berupa
tanaman yang sama untuk setiap pengamatan (contoh tetap) atau selalu
berganti setiap pengamatan (contoh tidak tetap). Tanaman contoh tetap
biasanya digunakan untuk mengamati fluktuasi perkembangan OPT
tertentu sedangkan tanaman contoh tidak tetap digunakan untuk
mengetahui kehadiran OPT yang menyerang pertanaman. Untuk petani
25
dengan luas kepemilikan kebun yang terbatas sebaiknya pengamatan
dilaksanakan pada seluruh tanamannya.
Hasil pengamatan
Hasil pengamatan adalah populasi OPT sasaran atau tingkat serangannya.
Hasil pengamatan dicatat pada tabel seperti terdapat pada Lampiran 1.
Untuk kemanfaatan hasil pengamatan, sebaiknya pengamatan difokuskan
pada OPT utama di pertanaman jarak pagar setempat, misalnya
Chrysochoris javanus (kepik lembing) dan penyakit Layu Fusarium.
Pemilihan OPT yang akan diamati sepenuhnya tergantung pada kelompok
tani jarak pagar setempat.
26
PPPEEENNNGGGEEENNNDDDAAALLLIIIAAANNN OOOPPPTTT JJJAAARRRAAAKKK PPPAAAGGGAAARRR
Prioritas pengendalian OPT tanaman jarak pagar diutamakan pada
tindakan pencegahan yang dimulai dari pemilihan klon unggul dan tahan
terhadap OPT sasaran, menjaga kesehatan tanaman dengan mengatur
kelembaban kebun, sanitasi, pemupukan yang bijaksana. Jika tindakan
tersebut tidak berhasil menekan atau mempertahankan peningkatan
infestasi OPT sasaran, dapat dilaksanakan tindakan berikut :
Uret (Famili Scarabaeidae : Ordo Coleoptera)
Pengendalian secara kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif
cypermethrin, profenofos dan karbofuran. Pengendalian secara mekanis
dengan mengumpulkan uret dan memusnahkannya. Pengendalian hayati
dapat dilakukan dengan aplikasi cendawan Beauveria bassiana.
Thrips (Famili Thripidae : Ordo Thysanoptera)
Pengendalian secara kimiawi berbahan aktif fipronyl atau profenofos
dengan dosis 1 ml/liter atau ekstrak mimba dengan dosis 4 ml/liter.
Sanitasi di areal pertanaman dengan mengumpulkan daun terserang
kemudian dibakar.
27
Tungau (Famili Eriophydae dan famili Tarsonemidae : Ordo Acarina)
Pengendalian secara kimiawi menggunakan akarisida berbahan aktif
propargit dan amitras. Sanitasi di areal pertanaman dengan cara
mengumpulkan daun terserang kemudian dibakar.
Kutu bertepung putih (Ferrisia virgata Cockerell)
(Famili Pseudococcidae : Ordo Homoptera)
Pengendalian secara kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif
MIPC. Penggunaan insektisida masih kurang efektif karena telur, nimfa
dan kutu dewasa ditutupi lapisan lilin sehingga cairan insektisida sulit
menembus. Musuh alami kedua kutu ini antara lain : predator Curinus
coerulus dan Coccinella repanda. Sanitasi kebun dilakukan dengan
membuang dan membakar bagian tanaman yang terserang.
Wereng daun (Empoasca sp.)
(Famili : Cicadellidae dan Ordo : Homoptera)
Varietas tanaman jarak pagar yang memiliki kandungan karoten rendah
lebih toleran atau memiliki lapisan lilin pada bunganya kurang disukai
wereng. Jadi penanaman varietas ini bisa mencegah serangan disamping
aplikasi insektisida yang mengandung imidaklorit, betasiflutrin dan
karbosulfan pada pembibitan atau penggunaan insektisida sistemik yang
direkomendasikan.
28
Ulat grayak (Spodoptera litura)
(Famili : Noctuidae dan Ordo : Lepidoptera)
Untuk mengatasi ulat grayak ini agak sulit karena seringkali serangan
terjadi secara mendadak dan tidak diduga sebelumnya. Namun
pengendalian dengan memadukan berbagai cara pengendalian, antara
lain pengendalian secara mekanis dengan mengumpulkan kelompok telur
dan larva instar awal, kemudian dimusnahkan; musuh alami yang ada di
lapangan, misalnya parasit telur Telenomus spodopterae, parasit larva
Microplitis manilae, predator dari Carabidae, pathogen NPV dan
Borrelinavirus ; Insektisida nabati dari serbuk biji nimba (SBM); bila
populasi tinggi dapat digunakan bio-pestisida yang berbahan aktif Bacillus
thuringiensis atau virus Spodoptera litura-NPV; atau insektisida sistemik
yang direkomendasikan.
Belalang Daun (Famili Acrididae : Ordo Orthoptera)
Pengendalian secara kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif
MIPC dan BPMC. Pengendalian secara hayati menggunakan cendawan
Metarhizium sp. atau Beauveria bassiana. Pengendalian secara mekanis
dengan mengumpulkan telur, nimfa dan imago kemudian dimusnahkan.
Pengendalian secara kultur teknis dengan tidak menanam tanaman inang
lain seperti jagung dan kacang-kacangan.
29
Kepik Lembing (Chrysochoris javanus Westw)
(Famili Pentatomidae : Ordo Hemiptera)
Pengendalian secara kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif
imidachlorpid dan MIPC. Pengendalian dengan pestisida nabati dapat
menggunakan ekstrak mimba. Pengendalian secara mekanis dilakukan
dengan mengumpulkan telur, nimfa dan imago kemudian dimusnahkan.
Pengendalian secara kultur teknis dengan tidak menanam tanaman inang
lain seperti padi, jagung, kacang-kacangan, jenis solanaceae di sekitar
areal pertanaman.
Penyakit Bercak Daun Coklat.
Menggunakan varietas tahan dan toleran. Pengendalian penyakit dapat
menggunakan fungisida berbahan aktif karbendazim atau mankozeb.
Sering melakukan sanitasi kebun dengan membuang dan memusnahkan
bagian tanaman terserang penyakit.
Penyakit layu Fusarium.
Untuk pencegahan pilih benih dan bibit yang sehat. Perlakuan benih
dengan merendam biji dalam larutan fungisida berbahan aktif
karbendazim. Penggunaan varietas tahan atau toleran, perbaikan saluran
drainase untuk mencegah penggenangan air di sekitar tanaman dan
membakar sampah atau bagian tanaman yang terinfeksi juga dapat
menekan perkembangan penyakit layu fusarium.
30
Untuk pengendalian di lapangan pengendalian dapat menggunakan
fungisida berbahan aktif karbendazim. Sanitasi kebun dilakukan dengan
cara membersihkan gulma, membuang dan membakar bagian tanaman
yang sakit.
Penyakit Bercak Daun Bakteri
Dikendalikan dengan sanitasi, perlakuan biji yang akan digunakan
sebagai bibit dan insektisida.
Gulma
Bibit jarak pagar peka terhadap persaingan dengan gulma selama awal
pertumbuhannya. Oleh karena itu pengendalian gulma baik secara
mekanis atau dengan herbisida dianjurkan selama fase awal penanaman.
Gulma yang berada dalam polybag perlu dibersihkan / dicabut dengan
interval 2 minggu sekali agar tidak mengganggu perakaran dan
pertumbuhan bibit.
Seperti halnya di pembibitan, tanaman jarak pagar yang masih muda
sangat peka terhadap pengaruh gulma di sekitar perakarannya. Untuk
itu penyiangan gulma perlu dilakukan pada 20 hari setelah tanam,
selanjutnya dilakukan sekali dalam 3-4 bulan.
Hasil pengendalian yang dilakukan dapat dicatat seperti pada tabel
seperti terdapat pada Lampiran 2.

More Related Content

What's hot

Morfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buahMorfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buahIndah Asrida
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiGoogle
 
Persentasi padi2(Morfologi Padi)
Persentasi  padi2(Morfologi Padi)Persentasi  padi2(Morfologi Padi)
Persentasi padi2(Morfologi Padi)nuelsitohang
 
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPTGymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPTLana Karyatna
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Maedy Ripani
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaAgustin Dian Kartikasari
 
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...Lana Karyatna
 
Ppt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bungaPpt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bungaMuhammad Abdul Rohman
 

What's hot (20)

Morfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buahMorfologi bunga, biji, buah
Morfologi bunga, biji, buah
 
Subclass Dialypetalae
Subclass DialypetalaeSubclass Dialypetalae
Subclass Dialypetalae
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhan
Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhanPpt Poltekkes taksonomi tumbuhan
Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhan
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga MajemukPPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
 
Laporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasiLaporan praktikum analisis vegetasi
Laporan praktikum analisis vegetasi
 
Botani 3 Daun Majemuk
Botani 3 Daun MajemukBotani 3 Daun Majemuk
Botani 3 Daun Majemuk
 
morfologi batang
morfologi batang morfologi batang
morfologi batang
 
Persentasi padi2(Morfologi Padi)
Persentasi  padi2(Morfologi Padi)Persentasi  padi2(Morfologi Padi)
Persentasi padi2(Morfologi Padi)
 
Arsitektur pohon
Arsitektur pohonArsitektur pohon
Arsitektur pohon
 
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPTGymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
 
Botani 1 Pendahuluan
Botani 1 PendahuluanBotani 1 Pendahuluan
Botani 1 Pendahuluan
 
Morf anggrek
Morf anggrekMorf anggrek
Morf anggrek
 
Lauraceae
LauraceaeLauraceae
Lauraceae
 
M2 kelompok 7 tata nama tumbuhan
M2 kelompok 7 tata nama tumbuhanM2 kelompok 7 tata nama tumbuhan
M2 kelompok 7 tata nama tumbuhan
 
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
 
Ppt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bungaPpt poltekes diagram dan rumus bunga
Ppt poltekes diagram dan rumus bunga
 

Similar to OPT Jarak Pagar

331347360 laporan-slpht
331347360 laporan-slpht331347360 laporan-slpht
331347360 laporan-slphtnovriandasipil
 
Rumpai di Bawah Kelapa Sawit
Rumpai di Bawah Kelapa SawitRumpai di Bawah Kelapa Sawit
Rumpai di Bawah Kelapa SawitNorziela Anuar
 
Tugas tanaman industri
Tugas tanaman industriTugas tanaman industri
Tugas tanaman industriAsep Red Cliff
 
PPT IDENTIFIKASI GULMA PADA TANAMAN SAWIT.pptx
PPT IDENTIFIKASI GULMA PADA TANAMAN SAWIT.pptxPPT IDENTIFIKASI GULMA PADA TANAMAN SAWIT.pptx
PPT IDENTIFIKASI GULMA PADA TANAMAN SAWIT.pptxRenataKu
 
Makalah individu bi (autosaved)
Makalah individu bi (autosaved)Makalah individu bi (autosaved)
Makalah individu bi (autosaved)Ahmad Rifai
 
BUDIDAYA TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn) SEBAGAI SUMBER BAHAN ENER...
BUDIDAYA TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn) SEBAGAI SUMBER BAHAN ENER...BUDIDAYA TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn) SEBAGAI SUMBER BAHAN ENER...
BUDIDAYA TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn) SEBAGAI SUMBER BAHAN ENER...Repository Ipb
 
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUKPENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUKPuan Habibah
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramGoogle
 
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedePENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedediana novitasari
 
241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4b
241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4b241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4b
241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4bHAZIM SAAD
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMANovia Dwi
 
Tanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayuTanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayuNur Haida
 

Similar to OPT Jarak Pagar (20)

331347360 laporan-slpht
331347360 laporan-slpht331347360 laporan-slpht
331347360 laporan-slpht
 
Rumpai di Bawah Kelapa Sawit
Rumpai di Bawah Kelapa SawitRumpai di Bawah Kelapa Sawit
Rumpai di Bawah Kelapa Sawit
 
Tugas tanaman industri
Tugas tanaman industriTugas tanaman industri
Tugas tanaman industri
 
Makalah Kayu putih
Makalah Kayu putih Makalah Kayu putih
Makalah Kayu putih
 
PPT IDENTIFIKASI GULMA PADA TANAMAN SAWIT.pptx
PPT IDENTIFIKASI GULMA PADA TANAMAN SAWIT.pptxPPT IDENTIFIKASI GULMA PADA TANAMAN SAWIT.pptx
PPT IDENTIFIKASI GULMA PADA TANAMAN SAWIT.pptx
 
Makalah individu bi (autosaved)
Makalah individu bi (autosaved)Makalah individu bi (autosaved)
Makalah individu bi (autosaved)
 
Proposal yani terung
Proposal yani terungProposal yani terung
Proposal yani terung
 
BUDIDAYA TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn) SEBAGAI SUMBER BAHAN ENER...
BUDIDAYA TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn) SEBAGAI SUMBER BAHAN ENER...BUDIDAYA TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn) SEBAGAI SUMBER BAHAN ENER...
BUDIDAYA TANAMAN JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn) SEBAGAI SUMBER BAHAN ENER...
 
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUKPENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JERUK
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
 
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dedePENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
PENGENALAN GEJALA KERUSAKAN TANAMAN dede
 
Bab i p egagan
Bab i p egaganBab i p egagan
Bab i p egagan
 
Dele 13.marwoto 1
Dele 13.marwoto 1Dele 13.marwoto 1
Dele 13.marwoto 1
 
Dele 13.marwoto 1
Dele 13.marwoto 1Dele 13.marwoto 1
Dele 13.marwoto 1
 
Makalah kacang panjang
Makalah kacang panjangMakalah kacang panjang
Makalah kacang panjang
 
241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4b
241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4b241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4b
241399 perbedaan-proporsi-dedak-dalam-media-tan-4e8d0f4b
 
Makalah kacang panjang
Makalah kacang panjangMakalah kacang panjang
Makalah kacang panjang
 
Makalah Sambiloto
Makalah Sambiloto Makalah Sambiloto
Makalah Sambiloto
 
IDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMAIDENTIFIKASI GULMA
IDENTIFIKASI GULMA
 
Tanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayuTanaman ubi kayu
Tanaman ubi kayu
 

More from Andrew Hutabarat

More from Andrew Hutabarat (20)

Jabs 0910 213
Jabs 0910 213Jabs 0910 213
Jabs 0910 213
 
Format proposal 2
Format proposal 2Format proposal 2
Format proposal 2
 
Format laporan acara 1
Format laporan acara 1Format laporan acara 1
Format laporan acara 1
 
Sistem Komputer
Sistem KomputerSistem Komputer
Sistem Komputer
 
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada TanamanKonsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
Konsentrasi Klorofil Daun sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman
 
Contoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiahContoh proposal penelitian ilmiah
Contoh proposal penelitian ilmiah
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind 1
 
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 indKuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
Kuliah fisiologi lingkungan 2014 ind
 
Integrated weed
Integrated weedIntegrated weed
Integrated weed
 
Ekotan 15
Ekotan 15Ekotan 15
Ekotan 15
 
The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014The biodiversity budiastuti 2014
The biodiversity budiastuti 2014
 
Site dan mode of action
Site dan mode of actionSite dan mode of action
Site dan mode of action
 
Seed bank
Seed bankSeed bank
Seed bank
 
Managemen gulma
Managemen gulmaManagemen gulma
Managemen gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2 1
 
I gulma l2
I gulma l2I gulma l2
I gulma l2
 
Ecologi gulma
Ecologi gulmaEcologi gulma
Ecologi gulma
 
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
Kuliang fisiologi lingkungan ing 2014 2
 
Ekotanjut1
Ekotanjut1Ekotanjut1
Ekotanjut1
 
The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015The biodiversity ho 2015
The biodiversity ho 2015
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 

OPT Jarak Pagar

  • 1. 1 PPPEEENNNDDDAAAHHHUUULLLUUUAAANNN Selama ini Indonesia dikenal sebagai negara yang mengalami ketergantungan terhadap minyak bumi. Menurut data Automotive Diesel Oil konsumsi bahan bakar minyak di Indonesia sejak tahun 1995 telah melebihi produksi dalam negeri. Seperti diketahui bahwa jumlah pasokan dan cadangan minyak bumi makin lama semakin berkurang, diperkirakan dalam kurun waktu 10 – 15 tahun ke depan cadangan minyak bumi Indonesia akan habis. Dengan melonjaknya harga minyak bumi dunia, maka sudah saatnya kita harus mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi dan mengembangkan sumber energi alternatif antara lain yang berbahan baku campuran minyak jarak atau CPO (Crude Palm Oil) dengan solar atau disebut bio-fuel. Penggunaan bio-fuel ini merupakan solusi dalam menghadapi kelangkaan energi minyak bumi, di samping itu bio-fuel juga ramah lingkungan, dapat diperbaharui, dapat terurai, memiliki sifat pelumasan terhadap piston mesin, mampu mengeleminasi emisi gas buang dan efek rumah kaca, serta kontinuitas ketersediaan bahan baku terjamin. Untuk percepatan penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati atau biofuel, kebijakan tersebut diikuti dengan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 2006 sehingga Departemen Pertanian memiliki program aksi dan terus mengembangkan bahan tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar nabati tanpa mengganggu program pemantapan ketahanan
  • 2. 2 pangan nasional. Program ini juga sesuai dengan visi ke depan dalam meningkatkan daya saing dan nilai tambah produk pertanian guna meningkatkan kesejahteraan petani serta sejalan dengan program Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, serta Proyek Clean Development Mechanism (CDM, mekanisme pembangunan bersih) dalam rangka Protokol Kyoto. Berbagai sumber minyak nabati yang sangat berpotensi untuk dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku bio-fuel adalah kelapa sawit, kelapa dan biji jarak pagar (Jatropha curcas L.). Pemanfaatan tanaman jarak pagar sebagai bahan baku bio-fuel tidak mengganggu penyediaan kebutuhan minyak makan nasional, kebutuhan industri oleokimia, dan ekspor CPO, karena tidak termasuk sebagai minyak makan (edible oil). Tanaman jarak pagar merupakan tanaman tahunan yang tahan kekeringan dan dapat beradaptasi dengan lahan dan agroklimat di Indonesia terutama Indonesia bagian Timur. Akan tetapi ada permasalahan yang dihadapi, yaitu belum adanya varietas unggul dan teknik budidaya yang memadai serta kemungkinan serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Biji jarak pagar maya
  • 3. 3 Banyak orang yang menganggap tanaman ini sebagai tanaman yang beracun dan mempunyai sifat fungisidal, sehingga tidak perlu mengkhawatirkan adanya serangan OPT, tetapi dari hasil laporan diketahui ada beberapa hama dan penyakit yang menimbulkan kerusakan secara ekonomi pada perkebunan jarak. Laporan tersebut harus dijadikan peringatan yang perlu menjadi perhatian kita, sebelum hal tersebut menimpa perkebunan jarak yang sedang dikembangkan. Untuk mengurangi kerugian karena serangan OPT tersebut perlu dilakukan usaha perlindungan yang efektif. Berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman dan PP Nomor 6 tahun 1995 kegiatan perlindungan tanaman merupakan tanggung jawab pemerintah dan masyarakat yang dilaksanakan dengan mengimplementasikan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang aman terhadap manusia dan lingkungan. Dalam mengimplementasikan PHT ada 4 prinsip yang harus dilaksanakan, mulai dari budidaya tanaman sehat, konservasi musuh alami, pengamatan berkala dan berkesinambungan serta pemilik kebun / petani secara individu dan berkelompok telah menjadi ahli PHT atau mandiri dalam mengambil keputusan di dalam pengelolaan kebunnya.
  • 4. 4 BBBIIIOOOLLLOOOGGGIII TTTAAANNNAAAMMMAAANNN JJJAAARRRAAAKKK PPPAAAGGGAAARRR Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) telah lama dikenal masyarakat Indonesia, yaitu semasa penjajahan oleh bangsa Jepang pada tahun 1942. Pada masa itu masyarakat diperintahkan untuk menanam jarak pagar di pekarangannya untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan perang bangsa Jepang. Oleh karena itu tidak mustahil kalau tanaman jarak pagar memiliki beberapa nama daerah (lokal) antara lain jarak budeg, jarak gundul, jarak cina (Jawa); baklawah, nawaih (NAD); dulang (Batak); jarak kosta (Sunda); jarak kare (Timor); peleng kaliki (Bugis); kalekhe paghar (Madura); jarak pager (Bali); lulu mau, paku kase, jarak pageh (Nusa Tenggara); kuman nema (Alor); jarak kosta, jarak wolanda, bindalo, bintalo, tondo utomene (Sulawesi); dan ai huwa kamala, balacai, kadoto (Maluku). Tanaman jarak pagar termasuk perdu dengan tinggi 1 – 7 m, bercabang tidak teratur. Batangnya berkayu, silindris dan bila terluka akan mengeluarkan getah. Klasifikasi tanaman jarak pagar yaitu: Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Euphorbiaceae Genus : Jatropha Spesies : Jatropha curcas Linn
  • 5. 5 Morfologi / Ciri-ciri tanaman jarak pagar Daun Tanaman jarak pagar berdaun tunggal, berlekuk dan bersudut 3 atau 5. Daun tersebar disepanjang batang. Permukaan daun atas dan bawah berwarna hijau, permukaan bawah warnanya lebih pucat dibanding permukaan atasnya. Daun lebar dan berbentuk jantung atau bulat telur melebar dengan panjang antara 5 – 15 cm. Helai daun bertoreh, berlekuk dan ujungnya meruncing. Tulang daun menjari dengan jumlah 5 – 7 tulang daun utama. Daunnya dihubungkan dengan tangkai daun, panjang tangkai daun 4 – 15 cm. Bunga Bunga tanaman jarak pagar adalah bunga majemuk berbentuk malai, berwarna kuning kehijauan, berkelamin tunggal dan berumah satu (putik dan benang sari dalam satu tanaman). Bunga betina 4 – 5 kali lebih banyak dari bunga jantan. Bunga betina dan bunga jantan tersusun dalam Bunga jarak pagar maya Daun jarak pagar maya
  • 6. 6 rangkaian berbentuk cawan yang tumbuh di ujang batang atau ketiak daun. Bunga memiliki 5 kelopak berbentuk bulat telur dengan panjang kurang lebih 4 mm. Benang sari mengumpul pada pangkal dan berwarna kuning. Tangkai putik pendek berwarna hijau dan kepala putik melengkung keluar berwarna kuning. Bunganya mempunyai 5 mahkota berwarna keunguan. Setiap tandan terdapat lebih dari 15 bunga. Tanaman jarak pagar termasuk tanaman monoecious dan bunganya uniseksual. Kadangkala muncul hermaprodit yang berbentuk cawan berwarna hijau kekuningan. Buah Buah jarak pagar berupa buah kotak berbentuk bulat telur dengan diameter 2 – 4 cm. Panjang buah 2 cm dengan ketebalan sekitar 1 cm. Buah berwarna hijau ketika muda serta abu-abu kecoklatan atau kehitaman ketika masak. Buah jarak terbagi menjadi 3-5 ruang, masing-masing berisi satu biji sehingga tiap buah terdapat 3-5 biji. Biji berbentuk bulat lonjong dan berwarna coklat kehitaman. Biji inilah yang banyak mengandung minyak dengan rendemen mencapai 30% - 50% dan mengandung toksin sehingga tidak dapat dimakan. maya Buah jarak pagar
  • 7. 7 Syarat Tumbuh Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada dataran rendah sampai pada ketinggian 500 m dpl. Curah hujan yang sesuai untuk tanaman jarak pagar adalah 625 mm/th, namun masih dapat tumbuh pada kisaran curah hujan 300 mm – 2.380 mm/tahun. Sedang kisaran suhu yang diperlukan adalah antara 20ºC - 26ºC, pada suhu ekstrim (dibawah 15ºC atau diatas 35ºC) akan menghambat pertumbuhan serta mengurangi kadar minyak dalam biji dan mengubah komposisinya. Tanaman jarak pagar mempunyai sistem perakaran yang mampu menahan air dan tanah sehingga tahan terhadap kekeringan serta berfungsi menahan erosi. Jarak pagar dapat tumbuh pada berbagai ragam tekstur dan jenis tanah dan mampu beradaptasi pada tanah yang kurang subur atau tanah bergaram, memiliki drainase yang baik, tidak tergenang dan pH tanah 5,0-6,5. maya Profil tanaman jarak pagar
  • 8. 8 PPPEEENNNGGGEEENNNAAALLLAAANNN OOOPPPTTT JJJAAARRRAAAKKK PPPAAAGGGAAARRR Pada masa lalu serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) tidak pernah diperhatikan, karena umumnya tanaman jarak pagar hanya ditanam sebagai tumpang sari dari tanaman lain. Tetapi dengan adanya pengembangan secara besar-besaran, kemungkinan tanaman akan ditanam dalam areal yang luas dan secara monokultur. Dengan demikian akan timbul masalah baru. OPT yang semula tidak menimbulkan masalah bisa menjadi masalah utama dan menimbulkan kerugian nyata. Hama yang menyerang tanaman jarak pagar mulai dari perkecambahan sampai tanaman produktif antara lain : Spodoptera litura (ulat grayak), Scarabaeid (lundi, uret), Valanga spp. (belalang), Empoasca sp. (wereng daun), Tetranychus sp. (tungau), , Selenithrips rubrocinctus (Thrips) dan Ferrisia virgata (Kutu bertepung putih). Sedangkan hama yang menyerang hanya pada tanaman produktif yaitu Chrysocoris javanus (kepik penghisap cairan buah). Penyakit yang menyerang tanaman jarak pagar adalah : Bercak daun Cercospora, Layu Fusarium, dan Bercak daun bakteri. Gulma yang menyerang tanaman jarak pagar yaitu Suket grinting (Cynodon dactylon), Jaringan ketul (Bidens pilosa), Jebungan (Cyperus difformis), Bayam duri (Amaranthus spinosus), Babandotan (Ageratum conyzoides).
  • 9. 9 Hama yang menyerang pada pembibitan, pertanaman muda dan pertanaman produktif Thrips (Famili Thripidae : Ordo Thysanoptera) Pengenalan Thrips (Selenithrips rubrocinctus Grd.) ditemukan hanya di daerah tropis dan suka sekali makan daun yang masih muda. Karateristik dari spesies ini adalah tiga segmen pertama dari abdomen nimfa berwarna merah. Di Indonesia banyak ditemukan pada tanaman mangga, salam dan jambu mete. Di India banyak menyerang tanaman kakao (Kalshoven, 1981). Gejala serangan Karena serangga ini menghisap cairan daun yang masih muda, daun-daun jarak menjadi keriting dan berkerut. Lama-kelamaan daun menjadi kuning dan gugur. zainalmahmud Thrips pada tanaman jarak pagar Selenothrips rubricinctus cabi
  • 10. 10 Tungau (Famili Eriophydae dan Famili Tarsonemidae : Ordo Acarina) Pengenalan Ada dua kelompok besar tungau yang ditemukan pada tanaman jarak yaitu tungau bertungkai 2 pasang dari famili Eriophydae dan tungau bertungkai 4 pasang dari famili Tarsonemidae. Kerusakan yang ditimbulkan oleh kedua jenis tungau ini sangat merugikan. Tungau Tarsonemidae, berwarna kuning hijau bening, tungau jantan lebih ramping dari tungau betinanya. Tungkai belakang panjang dan kuat berfungsi untuk mengangkat dan memindahkan tungau betina. Tungau ini menyebabkan tepi daun lebih bergelombang dibandingkan tungau Eriophydae. Tungau Eriophydae berbentuk kecil memanjang, berwarna kuning pada tungau dewasa dan bening pada tungau pradewasa. Hidup pada permukaan bawah daun dan pucuk yang masih muda, yang menyebabkan penebalan pada daun. Tungau adalah hama yang paling berbahaya pada masa vegetatif karena membawa virus dan serangannya kadang-kadang berat. Gejala serangan Gejala serangan daun menjadi berwarna kekuning-kuningan kemudian karat, kemudian daun mengeriput dan kemerah-merahan lalu gugur dan pada nuraini Gejala serangan tungau pada daun Tungau pada daun zainalmahmud
  • 11. 11 akhirnya tanaman akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan. Daun yang terserang menjadi salah bentuk atau tidak normal (malformasi) Kutu bertepung putih (Ferrisia virgata Cockerell) (Famili Pseudococcidae : Ordo Homoptera) Pengenalan Kutu F. virgata ini mempunyai panjang hingga 4 mm, berbentuk oval, agak pipih, beberapa dengan benjolan – benjolan pendek di sepanjang sisi tubuh badannya. Metamorfosa sederhana yaitu telur – nimfa – dewasa. Kutu ini menghasilkan sekresi lilin berwarna putih dalam tepung yang berguna untuk perlindungan diri. Kutu bergerak cukup aktif. Penyebarannya sangat dibantu oleh angin, hujan dan hewan lain seperti semut. Nimfa dan kutu dewasa menghisap cairan pada bagian tanaman yang muda dan zainalmahmud Gejala serangan tungau pada pucuk tanaman jarak pagar cabi Imago kutu Ferrisia
  • 12. 12 memproduksi embun madu yang disukai semut. Kutu dapat berfungsi sebagai penyebar dan penularan virus tanaman. Kutu N. viridis bersifat polifag. Nimfa betina dapat dibedakan dengan melihat lapisan lilin di bagian dorsal berjumlah enam dan di bagian abdomen berjumlah lima. Badan kutu berwarna ungu kegelapan. Nimfa dan dewasa mengisap cairan pada bagian tanaman yang muda. Gejala serangan Jenis kutu menimbulkan kerusakan dengan gejala awal keriputnya bagian tanaman. Kemudian bagian tanaman yang terserang tersebut menjadi kering dan daunnya gugur. Kutu ini juga berfungsi sebagai vektor virus sehingga bagian tanaman juga dapat menjadi keriting karena terserang virus. maya Koloni kutu Ferrisia pada daun jarak pagar
  • 13. 13 Wereng daun (Empoasca sp.) (Famili : Cicadellidae dan Ordo : Homoptera) Pengenalan Merupakan salah satu hama utama di daerah tropis dan sub tropis. Di lapangan serangga ditemukan sepanjang tahun, tetapi sangat berbahaya bila menyerang lahan pembibitan. Betina meletakkan telur dalam jaringan daun, dekat dengan tulang daun di permukaan bawah. Gejala Serangan Nimfa dan imago mengisap cairan dari permukaan bawah sehingga daun berubah warna menjadi merah atau coklat, seringkali daun mengering dan mati atau daun menggulung/mengeriting di bagian ujung. cabi Imago Empoasca
  • 14. 14 Ulat grayak (Spodoptera litura) (Famili : Noctuidae dan Ordo : Lepidoptera) Pengenalan Larva memiliki warna hitam terang dengan garis kuning pada abdomennya. Telur diletakkan berkelompok dalam berbagai ragam bentuk dan ukuran kurang lebih sebanyak 350 butir dan ditutup dengan bulu halus. Larva menetas setelah 3 – 5 hari dan hidup secara berkelompok dan merusak permukaan daun. Larva dewasa dalam waktu 2 minggu dapat mencapai panjang 50 mm. Pada siang hari larva bersembunyi di tempat teduh, sedang malam hari mereka menyerang tanaman muda. Pupa berada di dalam tanah. Kupu-kupu hidupnya pendek dan bertelur dalam 2 – 6 hari sebanyak 2.000 – 3.000 butir Gejala Serangan Penyebaran serangga ini termasuk sangat luas (kosmopolitan) terutama di negara Asia, Pasifik dan Australia. Serangga termasuk polifag pada berbagai jenis tanaman. Larva memakan daun tanaman, baik tanaman muda maupun tanaman dewasa dan meninggalkan bekas gigitan, pada serangan berat daun hanya tersisa tulang daunnya saja, bahkan terkadang tanaman menjadi gundul. Ngengat SpodopteraTelur Spodoptera Larva Spodoptera cabi
  • 15. 15 Belalang Daun (Famili Acrididae : Ordo Orthoptera) Pengenalan Belalang Valanga nigricornis berantena pendek, pronotum tidak memanjang ke belakang, tarsi beruas tiga buah, femur kaki belakang membesar, ovipositor pendek. Metamorfosa sederhana yaitu telur – nimfa – dewasa. Induk meletakkan telur di tanah. Setelah menetas, nimfa mulai merusak tanaman, biasanya menggigit daun dari tepi atau bagian tengah. Kerusakan berat dapat terjadi jika belalang menyerang tanaman yang masih muda. Gejala serangan Adanya bekas gerekan belalang pada daun atau bagian tanaman muda. Selain itu juga terdapat kotoran belalang di sekitar tanaman. Pembesaran dari gambar sebelah kiri maya Belalang pada daun jarak pagar
  • 16. 16 Uret (Famili Scarabaeidae : Ordo Coleoptera) Pengenalan Siklus hidup hama uret ini 9 – 11 bulan. Lama hidup imago 10 – 15 hari. Imago betina membuat lubang di dalam tanah saat akan bertelur. Telur diletakkan secara berkelompok, seekor betina dapat bertelur 15 – 60 butir selama hidupnya. Telur akan menetas setelah 6 – 14 hari. Larva yang baru keluar berwarna putih kebiruan. Larva instar ketiga berwarna kuning tua dengan bentuk tubuh seperti huruf C. Pada instar akhir larva hampir tidak berpindah tempat. Panjang instar akhir dapat mencapai 45–50 mm. Stadia larva sekitar 172 – 224 hari. Stadia pupa terbentuk setelah melewati masa prapupa selama 2–3 hari. Panjang pupa 25–35 mm dan diketemukan pada kedalaman 20–30 cm atau lebih. Lama stadia pupa 21–24 hari. zainalmahmud Gejala serangan uret cabi Imago uret Larva uret cabi zainalmahmud Larva uret
  • 17. 17 Gejala serangan Stadia larva sangat berbahaya karena memakan akar tumbuhan inang dan mematikan tumbuhan tersebut. Larva memakan akar tanaman sehingga tanaman tampak layu seperti kekurangan air, daun berwarna kuning, mengering dan akhirnya mati. Hama yang hanya menyerang pada pertanaman produktif Kepik Lembing (Chrysochoris javanus Westw) (Famili Pentatomidae : Ordo Hemiptera) Pengenalan Kepik mempunyai panjang badan sekitar 20 mm. Antena beruas tiga, lebih panjang dari kepala, berbentuk perisai yang khas. Scutellum berkembang dengan baik. Tubuh berwarna jingga kemerahan dan terdapat garis-garis hitam yang jelas. Metamorfosa sederhana yaitu telur – nimfa – dewasa. Siklus hidup berkisar 60 – 80 hari. Nimfa dan kepik dewasa gerakakannya lambat. Kepik lembing menyerang pada saat pembungaan, menjelang pembentukan buah dan menghisap buah, sehingga menimbulkan kerusakan pada kapsul buah yang sedang berkembang. Gejala serangan
  • 18. 18 Adanya bekas tusukan kepik pada bunga atau buah yang diserang. Bunga atau buah menjadi coklat kehitaman. Bunga tidak bisa menjadi buah, sedangkan pada buah menjadi rusak tidak bisa dipanen. Kepik Lembing pada buah jarak pagarzainalmahmud
  • 19. 19 Penyakit yang menyerang mulai dari pembibitan hingga pertanaman Penyakit Bercak Daun Coklat Penyebab penyakit Cercospora ricinella. Gejala serangan Gejala serangan pada daun ditandai dengan adanya titik hitam kecil atau titik coklat yang dikelilingi cincin berwarna hijau pucat berbentuk bulat atau agak bulat pada daun (berdiameter 1 – 3 mm). Sejumlah bercak muncul secara sporadis di permukaan daun. Ketika bercak membesar bagian tengah berwarna coklat pucat yang dikelilingi warna coklat tua. Bercak-bercak yang sudah tua berubah warna menjadi hijau keabu-abuan dengan kumpulan masa konidia di tengahnya. Beberapa bercak bergabung menjadi bercak yang tidak beraturan, pada serangan lanjut daun menjadi kering dan mudah jatuh. maya Gejala serangan bercak daun coklat Pembesaran dari gambar sebelah kiri
  • 20. 20 Pembesaran dari gambar sebelah kiri maya Gejala serangan penyakit bercak Penyakit layu Fusarium. Penyebab penyakit Fusarium oxysporum. Gejala serangan Bagian tanaman yang diserang yaitu daun. Serangan dapat terjadi pada bibit dan tanaman di lapangan. Serangan pada bibit menyebabkan daun- daun berwarna hijau pudar dan layu akhirnya mati. Serangan di lapangan menyebabkan daun-daun di bagian bawah rontok dan hanya menyisakan daun-daun di bagian atas saja. Penyakit Bercak Daun Bakteri Penyebab penyakit Xanthomonas ricinicola. Penyakit ini menyerang semua bagian tanaman pada semua stadia tanaman mulai dari pembibitan.
  • 21. 21 Gejala serangan Gejala yang ditimbulkan adalah berupa bercak bulat dan tidak beraturan berwarna coklat gelap. Bakteri tumbuh dengan baik pada temperatur 31ºC. Gejala pada daun yaitu tampak bercak berwarna coklat kehitaman dan agak basah. Apabila daun yang terserang tidak segera dipetik, bercak akan menjalar ke batang dan dapat mematikan tanaman. Gulma Beberapa jenis gulma yang ditemui di pertanaman jarak pagar. Suket grinting (Cynodon dactylon) Pembesaran dari gambar sebelah kiri Jaringan ketul (Bidens pilosa) Pembesaran dari gambar sebelah kiri maya maya pedomangulma pedomangulma
  • 22. 22 Jebungan (Cyperus difformis) Pembesaran dari gambar sebelah kiri Bayam eri (Amaranthus spinosus) Pembesaran dari gambar sebelah kiri Babandotan (Ageratum conyzaiodes) Pembesaran dari gambar sebelah kiri cabi cabi maya maya maya maya
  • 23. 23 PPPEEENNNGGGAAAMMMAAATTTAAANNN OOOPPPTTT JJJAAARRRAAAKKK PPPAAAGGGAAARRR Pengamatan adalah kegiatan pengumpulan informasi tentang keadaan populasi atau tingkat serangan OPT dan faktor yang mempengaruhi, pada waktu dan tempat tertentu. Pengamatan dilaksanakan oleh petani/petugas di lokasi yang dipilih untuk mewakili areal tertentu, dengan menggunakan metode tertentu agar menghasilkan data yang representatif. Pengamatan dilakukan secara berkala, sekali seminggu atau sekali sebulan sesuai dengan fase rentan tanaman / saat mulai munculnya OPT sebaran. Pengamatan dapat menjadi dasar pengambilan keputusan perlu tidaknya dilakukan tindakan pengendalian OPT. Keputusan pengendalian dilakukan petani / kelompok tani untuk lahannya masing-masing. Petugas perlindungan menjadi fasilitator dan pendamping petani dalam pengambilan keputusan. Pengamatan juga bermanfaat dalam menilai keberhasilan tindakan pengendalian yang dilaksanakan.
  • 24. 24 Aspek-aspek dalam kegiatan pengamatan : Sasaran pengamatan Sasaran pengamatan pada pohon contoh tanaman jarak pagar dibedakan menurut organ tanaman, yaitu a) akar b) daun dan pucuk c) buah Jenis OPT yang diamati pada bagian akar adalah jenis Scarabaeid (lundi, uret). Jenis OPT yang diamati pada bagian daun dan pucuk yaitu Spodoptera litura (ulat grayak), Valanga spp. (belalang), Empoasca sp. (wereng daun), Tetranychus sp. (tungau), Selenithrips rubrocinctus (Thrips) dan Ferrisia virgata (Kutu bertepung putih). Jenis OPT yang diamati pada bagian buah adalah Chrysochoris javanus (kepik lembing). Pengambilan contoh Untuk setiap kebun dipilih diambil 10 tanaman contoh untuk mewakili kondisi kebun tersebut. Pemilihan tanaman contoh dapat dilakukan mengikuti diagonal atau baris tanaman. Tanaman contoh dapat berupa tanaman yang sama untuk setiap pengamatan (contoh tetap) atau selalu berganti setiap pengamatan (contoh tidak tetap). Tanaman contoh tetap biasanya digunakan untuk mengamati fluktuasi perkembangan OPT tertentu sedangkan tanaman contoh tidak tetap digunakan untuk mengetahui kehadiran OPT yang menyerang pertanaman. Untuk petani
  • 25. 25 dengan luas kepemilikan kebun yang terbatas sebaiknya pengamatan dilaksanakan pada seluruh tanamannya. Hasil pengamatan Hasil pengamatan adalah populasi OPT sasaran atau tingkat serangannya. Hasil pengamatan dicatat pada tabel seperti terdapat pada Lampiran 1. Untuk kemanfaatan hasil pengamatan, sebaiknya pengamatan difokuskan pada OPT utama di pertanaman jarak pagar setempat, misalnya Chrysochoris javanus (kepik lembing) dan penyakit Layu Fusarium. Pemilihan OPT yang akan diamati sepenuhnya tergantung pada kelompok tani jarak pagar setempat.
  • 26. 26 PPPEEENNNGGGEEENNNDDDAAALLLIIIAAANNN OOOPPPTTT JJJAAARRRAAAKKK PPPAAAGGGAAARRR Prioritas pengendalian OPT tanaman jarak pagar diutamakan pada tindakan pencegahan yang dimulai dari pemilihan klon unggul dan tahan terhadap OPT sasaran, menjaga kesehatan tanaman dengan mengatur kelembaban kebun, sanitasi, pemupukan yang bijaksana. Jika tindakan tersebut tidak berhasil menekan atau mempertahankan peningkatan infestasi OPT sasaran, dapat dilaksanakan tindakan berikut : Uret (Famili Scarabaeidae : Ordo Coleoptera) Pengendalian secara kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif cypermethrin, profenofos dan karbofuran. Pengendalian secara mekanis dengan mengumpulkan uret dan memusnahkannya. Pengendalian hayati dapat dilakukan dengan aplikasi cendawan Beauveria bassiana. Thrips (Famili Thripidae : Ordo Thysanoptera) Pengendalian secara kimiawi berbahan aktif fipronyl atau profenofos dengan dosis 1 ml/liter atau ekstrak mimba dengan dosis 4 ml/liter. Sanitasi di areal pertanaman dengan mengumpulkan daun terserang kemudian dibakar.
  • 27. 27 Tungau (Famili Eriophydae dan famili Tarsonemidae : Ordo Acarina) Pengendalian secara kimiawi menggunakan akarisida berbahan aktif propargit dan amitras. Sanitasi di areal pertanaman dengan cara mengumpulkan daun terserang kemudian dibakar. Kutu bertepung putih (Ferrisia virgata Cockerell) (Famili Pseudococcidae : Ordo Homoptera) Pengendalian secara kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif MIPC. Penggunaan insektisida masih kurang efektif karena telur, nimfa dan kutu dewasa ditutupi lapisan lilin sehingga cairan insektisida sulit menembus. Musuh alami kedua kutu ini antara lain : predator Curinus coerulus dan Coccinella repanda. Sanitasi kebun dilakukan dengan membuang dan membakar bagian tanaman yang terserang. Wereng daun (Empoasca sp.) (Famili : Cicadellidae dan Ordo : Homoptera) Varietas tanaman jarak pagar yang memiliki kandungan karoten rendah lebih toleran atau memiliki lapisan lilin pada bunganya kurang disukai wereng. Jadi penanaman varietas ini bisa mencegah serangan disamping aplikasi insektisida yang mengandung imidaklorit, betasiflutrin dan karbosulfan pada pembibitan atau penggunaan insektisida sistemik yang direkomendasikan.
  • 28. 28 Ulat grayak (Spodoptera litura) (Famili : Noctuidae dan Ordo : Lepidoptera) Untuk mengatasi ulat grayak ini agak sulit karena seringkali serangan terjadi secara mendadak dan tidak diduga sebelumnya. Namun pengendalian dengan memadukan berbagai cara pengendalian, antara lain pengendalian secara mekanis dengan mengumpulkan kelompok telur dan larva instar awal, kemudian dimusnahkan; musuh alami yang ada di lapangan, misalnya parasit telur Telenomus spodopterae, parasit larva Microplitis manilae, predator dari Carabidae, pathogen NPV dan Borrelinavirus ; Insektisida nabati dari serbuk biji nimba (SBM); bila populasi tinggi dapat digunakan bio-pestisida yang berbahan aktif Bacillus thuringiensis atau virus Spodoptera litura-NPV; atau insektisida sistemik yang direkomendasikan. Belalang Daun (Famili Acrididae : Ordo Orthoptera) Pengendalian secara kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif MIPC dan BPMC. Pengendalian secara hayati menggunakan cendawan Metarhizium sp. atau Beauveria bassiana. Pengendalian secara mekanis dengan mengumpulkan telur, nimfa dan imago kemudian dimusnahkan. Pengendalian secara kultur teknis dengan tidak menanam tanaman inang lain seperti jagung dan kacang-kacangan.
  • 29. 29 Kepik Lembing (Chrysochoris javanus Westw) (Famili Pentatomidae : Ordo Hemiptera) Pengendalian secara kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif imidachlorpid dan MIPC. Pengendalian dengan pestisida nabati dapat menggunakan ekstrak mimba. Pengendalian secara mekanis dilakukan dengan mengumpulkan telur, nimfa dan imago kemudian dimusnahkan. Pengendalian secara kultur teknis dengan tidak menanam tanaman inang lain seperti padi, jagung, kacang-kacangan, jenis solanaceae di sekitar areal pertanaman. Penyakit Bercak Daun Coklat. Menggunakan varietas tahan dan toleran. Pengendalian penyakit dapat menggunakan fungisida berbahan aktif karbendazim atau mankozeb. Sering melakukan sanitasi kebun dengan membuang dan memusnahkan bagian tanaman terserang penyakit. Penyakit layu Fusarium. Untuk pencegahan pilih benih dan bibit yang sehat. Perlakuan benih dengan merendam biji dalam larutan fungisida berbahan aktif karbendazim. Penggunaan varietas tahan atau toleran, perbaikan saluran drainase untuk mencegah penggenangan air di sekitar tanaman dan membakar sampah atau bagian tanaman yang terinfeksi juga dapat menekan perkembangan penyakit layu fusarium.
  • 30. 30 Untuk pengendalian di lapangan pengendalian dapat menggunakan fungisida berbahan aktif karbendazim. Sanitasi kebun dilakukan dengan cara membersihkan gulma, membuang dan membakar bagian tanaman yang sakit. Penyakit Bercak Daun Bakteri Dikendalikan dengan sanitasi, perlakuan biji yang akan digunakan sebagai bibit dan insektisida. Gulma Bibit jarak pagar peka terhadap persaingan dengan gulma selama awal pertumbuhannya. Oleh karena itu pengendalian gulma baik secara mekanis atau dengan herbisida dianjurkan selama fase awal penanaman. Gulma yang berada dalam polybag perlu dibersihkan / dicabut dengan interval 2 minggu sekali agar tidak mengganggu perakaran dan pertumbuhan bibit. Seperti halnya di pembibitan, tanaman jarak pagar yang masih muda sangat peka terhadap pengaruh gulma di sekitar perakarannya. Untuk itu penyiangan gulma perlu dilakukan pada 20 hari setelah tanam, selanjutnya dilakukan sekali dalam 3-4 bulan. Hasil pengendalian yang dilakukan dapat dicatat seperti pada tabel seperti terdapat pada Lampiran 2.