3. PENDAHULUAN
Kelapa sawit merupakan salah satu Tanaman penghasil minyak nabati
unggulan dan berpengaruh besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kelapa
sawit mulai berbuah saat berumur sekitar 3,5 tahun dan masa produktifnya rata
rata selama 25 tahun. Kehadiran gulma di perkebunan kelapa sawit dapat
mengakibatkan penurunan kuantitas dan kualitas produksi tandan buah segae
(TBS), gangguan terhadap pertumbuhan tanaman , peningkatan serangan hama
dan penyakit, dan secara umum dapat meningkatkan biaya usaha tani.
14. Bandotan (Ageratum conyzoides)
Bandotan merupakan salah
satu gulma yang dapat di temui pada
tanaman kelapa sawit. Tumbuhan ini
dikenal sebagai tumbuhan yang
mengeluarkan aroma khas mirip
dengan kambing sehingga
masyarakat daerah terkadang
menyebutnya Bandotan.
Nama ilmiah : Ageratum conyzoides
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophta
Famili : Asteraceae
Ordo : Asterales
15. Senduduk bulu
Nama ilmiah : Clidemia hirta
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Famili : Melastomataceae
Ordo : Myrtales
Clidemia hirta merupakan salah satu
gulma yang dapat di jumpai pada
tanaman sawit. Pada perkebunan sawit
tanaman ini sangat berpengaruh buruk
seperti mengurangi hasil produksi. Gulma
ini memiliki ciri , batang berkayu , dan
daun yang berbulu.
16. Putri malu (Mimosa pudica)
Nama ilmiah : (Mimosa pudica)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Famili : Fabaceae
Ordo : Fabeles
Putri malu (Mimosa pudica), memiliki ciri daun
yang dapat menutup dengan sendirinya saat di
sentuh dan membuka kembali selang beberapa
saat. Gulma ini di sebut gulma semusim dan
dapat berkembang dengan biji , ciri ciri gulma
ini daun berbentuk runcing berwarna kehijauan,
batang berwarna kehijauan dan berbentuk bulat
sedangkan bunga berbentuk bulat dan berwarna
merah muda.
17. Paspalum scrobiculatum
Jukut kidang/Rumput lilit kain
(Paspalum scrobiculatum)
adalah tanaman berjenis rumput. Daun
: berbentuk bulat telur atau bulat panjang, pangkal
tidak simetris, ujungnya runcing, tepi daun
berombak dan bewarna keunguan; Lidah daun :
lebar membran berukuran 2-3 mm; Susunan
buliran : buliran panjang tangkai 1-5 mm tersusun
agak longgar dan merapat ke sumbu; Buliran :
warna hijau kemerahan, terdapat 1-3 floret (5-8
mm), ujungnya runcing dan sekam kelopak tumpul;
Batang : tegak membentuk rumpun yang kokoh,
bentuknya bulat atau agak pipih, tidak berongga,
tidak ditumbuhi bulu, panjang berkisar 25-125 cm
(biasanya ± 50 cm), bukunya berwarna ungu dan
tidak berbulu; Pembungaan : terdapat malai pada
ujung batang dengan tinggi 5-40 cm, cabang
primer tumbuh satu-satu atau tergabung 2-3 dari
satu titik, tersebar, bercabang pendek dan buliran
agak longgar.
Nama ilmiah : Paspalum scrobiculatum
Kingdom: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Famili : Poaceae
Ordo : Poales
18. Imperata cyllindrica
Rumput Ilalang (Imperata cyllindrica) ialah sejenis rumput
berdaun tajam, mengacu pada malai bunganya yang berambut
putih halus, dan kerap menjadi gulma di lahan pertanian. Rumput
menahun dengan tunas panjang dan bersisik, merayap di bawah
tanah. Ujung (pucuk) tunas yang muncul di tanah runcing tajam,
serupa ranjau duri. Batang pendek, menjulang naik ke atas tanah
dan berbunga, sebagian kerapkali (merah) keunguan, kerapkali
dengan karangan rambut di bawah buku. Tinggi 0,2 – 1,5 m, di
tempat-tempat lain mungkin lebih. Helaian daun berbentuk garis
(pita panjang) lanset berujung runcing, dengan pangkal yang
menyempit dan berbentuk talang, panjang 12-80 cm, bertepi
sangat kasar dan bergerigi tajam, berambut panjang di
pangkalnya, dengan tulang daun yang lebar dan pucat di
tengahnya. Karangan bunga dalam malai, 6–28 cm panjangnya.
Nama ilmiah : Imperata cylindrica
Kingdom: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Famili : Poaceae
Ordo :Poales
19. Eleusine indica
Rumput Belulang (Eleusine indica) merupakan salah satu
tumbuhan gulma berumpun dengan sistem perakaran serabut
dan berserat. Perakarannya tidak dalam namun lebat dan kokoh
merekat kuat pada tanah sehingga sulit untuk mencabutnya;
Permukaan daun pada tumbuhan ini berwarna hijau, sedangkan
pada bagian dasarnya seperti perak. Bentuk daun seperti pita
memanjang dan memiliki helaian daun yang berlipat, bagian
permukaan daun hampir tidak memiliki bulu; bunga berbentuk
malai yang tampak bergerigi. Biji-biji tersusun seperti tandan
pada tangkai bunga.
Permalai memiliki 3-7 tandan pada ujung batang dan lebih dari
50.000 biji; rumput ini berkembang
biak dengan menggunakan biji.
Nama ilmiah : Eleusine Indica
Kingdom: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Famili : Poaceae
Ordo :Poales
20. Cyperus rotundus
Rumput Teki ladang (Cyperus rotundus) adalah
gulma pertanian yang biasa dijumpai di lahan
terbuka. Apabila orang menyebut "teki", biasanya
yang dimaksud adalah jenis ini, walaupun ada
banyak jenis Cyperus lainnya yang berpenampilan
mirip. Teki sangat adaptif dan karena itu menjadi
gulma yang sangat sulit dikendalikan. Ia
membentuk umbi (sebenarnya adalah tuber,
modifikasi dari batang) dan geragih (stolon) yang
mampu mencapai kedalaman satu meter, sehingga
mampu menghindar dari kedalaman olah tanah (30
cm). Teki menyebar di seluruh penjuru dunia,
tumbuh baik bila tersedia air cukup, toleran
terhadap genangan, mampu bertahan pada kondisi
kekeringan.
Nama ilmiah : Cyperus rotundus
Kingdom: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Famili : Cyperaceae
Ordo : Cyperales
21. Metode pengendalian gulma
Pengendalian gulma secara mekanis
Pengendaian gulma pada tanaman kelapa sawit salah satunya dapat
dilakukan secara mekanis, cara ini dilakukan sebagi bentuk usaha untuk
menekan laju pertumbuhan gulma dengan cara merusak bagian gulma
sehingga gulma tersebut mati . Metode pengendalian ini hanya
menggunakan kekuatan fisik ataupun mekanik. Dalam praktek yang di
lakukan di lapangan , dalam memberantas gulma dengan cara ini umumnya
menggunakan tangan, cangkul, parang, dan mesin pemotong rumput.
22. Metode pengendalian gulma
Pengendalian gulma secara kimia
Pengendaian gulma pada tanaman kelapa sawit secara kimia adalah dengancara
menggunakan herbisida. Herbisisa adalah senyawa kimia yang di gunakan untuk
menekan atau mematikan gulma baik secara selektif maupun non selektif. Cara
pengendalian gulma dengan cara ini lebih menguntungkan karena lebih cepat dan
efektif dalam mematikan gulma selain itu pemakaian tenaga manusia yang jauh lebih
sedikit. Umumnya alat yang digunakan pada saat melakukan pengendalian gulma
dengan cara ini yakni; APD, knapsack sprayer dan micron herby.
23. kesimpulan
Gulma hampir tumbuh dimana saja dan keberadaanya tidak
diinginkan di area perkebunan. Pengendalian gulma pada tanaman kelapa
sawit sendiri dapat dilakukan secara mekanis maupun kimia. Pentingnya
dilakukan pengendalian gulma karena gulma akan bersaing dam merebut
unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman budidaya , menyulitkan evakuasi
hasil panen dan pada akhirnya menurunkan produktifitas tanaman.