3. A. Historis
1. Usul
a.29 Mei 1945, Yamin
Lisan :
Peri Kebangsaan
Peri Kemanusiaan
Peri Ketuhanan
Peri Kerakyatan yg mengandung
permusyawaratan,dan kebijaksanaan
Kesejahteraan Rakyat atau Keadilan Sosial
4. Tertulis :
• Ke Tuhanan Yang maha Esa
• Kebangsaan Persatuan Indonesia
• Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab
• Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
• Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
5. c.1 Juni 1945, Soekarno
Kebangsaan/Nasionalsime
Peri Kemanusiaan/Internasionalsime
Mufakat/Demokrasi
Kesejahteraan Sosial
Ke Tuhanan yang berkebudayaan, Ke Tuhanan
yang berkeadaban,Ke Tuhanan Yang Maha Esa
6. d. 22 Juni 1945, Piagam Jakarta
- Ke Tuhanan dengan kewajiban menjalankan
Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
- Kemanusiaan yang adil dan beradab
- Persatuan Indonesia
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksaan, dalam permusyawaratan/perwakilan
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
7. 2. Fase Penetapan (18 Agustus 1945)
- Ke Tuhanan Yang Maha Esa
- Kemanusiaan yang adil dan beradab
- Persatuan Indonesia
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksaan, dalam permusyawaratan/perwakilan
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
8. 3. Fase Perubahan
a. R.I.S
b. UUDS 1950
c. Memorandum DPRGR : 9 Juli 1966
TAP MPR No.XX/MPRS/1966
d. Panitia Ad-Hock III MPRS
e. Panitia Ad-Hock IV MPRS
9. RIS
Ke Tuhanan Yang maha Esa
Peri Kemanusiaan
Kebangsaan
Kerakyatan
Keaduilan Sosial
10. Memorandum DPRGR : 9 Juli 1966
- Ke Tuhanan Yang Maha Esa
- Kemanusiaan yang adil dan beradab
- Persatuan Indonesia
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksaan, dalam permusyawaratan/perwakilan
- Keadilan sosial
11. Panitia Ad-Hock III MPRS
Dasar Ke Tuhanan Yang maha Esa
Dasar Peri Kemanusiaan
Dasar Kebangsaan
Dasar Kerakyatan
Dasar Keadilan Sosial
12. Panitia Ad-Hock IV MPRS
Ke Tuhanan Yang Maha Esa
Kemanusiaan yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Kedaulatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksaan, dalam permusyawaratan/perwakilan
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
13. 4. Fase Pemurnian
a. Dekrit Presiden 5 Juli 1959
b. Inpres No.12-13 April 1968
c. Sidang Istimewa MPR Tahun 2000
14. B. Langsung
1. Pembuktian menurut 4 teori Kausalitas
(Aristoteles)
a.Kausa materialis (asal mula bahan,benda)
b.Kausa formalis (asal mula bentuk)
c.Kausa efisient (asal mula karya)
d.Kausa finalis (asal mula tujuan)
15. 2. Asal mula Pancasila dalam Tri Prakara
(Notonagoro)
a. Adat istiadat/kebiasaan
b. Kepercayaan,religi/agama
c. Dalam negara
16. C. Tidak Langsung
Berpangkal dari pandangan hidup bangsa
Indonesia dalam menghadapi :
• Diri sendiri
• Sesama manusia
• Alam semesta/benda
• Tuhan
Hasil : tujuan, pedoman,sikap dan cara hidup, hal
ini terjadi jauh sebelum proklamasi