SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
MUSRENBANG
REGIONAL
KALIMANTAN
19 Mei 2022
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DINAMIKA PEREKONOMIAN
GLOBAL & DOMESTIK
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
RINGKASAN SITUASI COVID-19 GLOBAL (12 Mei 2022)
Kasus dan kematian harian (7DMA) turun masing masing 85% lebih rendah dibanding puncak Omicron.
3
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4
-5.3
-2.2
-0.7
7.1
3.5
5.0
5.0
-2.1
3.7
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2019 2020 2021
Realisasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Sumber: BPS, dalam % yoy
 2021 tahun penuh tantangan, baik dari sisi kesehatan & ekonomi,
namun Indonesia bisa mencatat pertumbuhan berkualitas dan
pemulihan yang kuat
 Strategi kebijakan APBN yang antisipatif dan responsif didukung
partisipasi masyarakat & sektor swasta mengakselerasi pemulihan
ekonomi
 Tren pemulihan diprediksi akan terus berlanjut tercermin dari
pergerakan positif leading indicators
 Dampak eskalasi kasus Omicron masih perlu dipantau &
diantisipasi, namun diperkirakan relatif minimal seiring cakupan
vaksinasi dan kemampuan adaptasi masyarakat
 Kinerja Ekspor masih akan tumbuh positif didorong oleh kondisi
permintaan negara mitra dagang yang masih stabil meski dampak
risiko global perlu terus diwaspadai
Sumber: BPS
consensus forecast
(WEO Jan-22) (IEP Dec-21) (per Feb-22)
(Update Feb-22) (OEO Dec-21)
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2022
Sumber: IMF WEO, WB Indonesia Economic Prospect, OECD Economic Outlook, Blooomberg
KONSISTENSI PEMULIHAN EKONOMI TERJAGA DAN DIPERKIRAKAN BERLANJUT DI 2022
Dampak kenaikan kasus varian Omicron pada Triwulan I-2022 diprediksi terbatas
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KENAIKAN OMICRON SEMPAT MENURUNKAN MOBILITAS MASYARAKAT,
NAMUN KEMBALI NAIK DENGAN CEPAT SEIRING PENURUNAN KASUS COVID
 Mobilitas masyarakat sempat
menurun mulai minggu kedua
sampai minggu ketiga Februari
karena kenaikan kasus omicron.
 Namun demikian, mulai minggu
keempat Februari mobilitas sudah
kembali naik dengan cepat seiring
dengan penurunan kasus.
Masyarakat terus menyesuaikan
diri dengan covid 19.
 Sampai dengan tanggal 8 Maret
2022, tinggal 3 Provinsi yang
mobilitasnya masih negatif
dibandingkan saat pra pandemi:
Bali, Jakarta, dan Kepulauan Riau.
 Diperkirakan mobilitas masyarakat
akan terus naik seiring dengan
diberlakukannya kebijakan
membebaskan tes antigen/PCR
dalam melakukan melakukan
perjalanan domestik dengan
menggunakan transportasi darat,
laut, dan udara mulai 8 Maret 2022.
5
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
AKTIVITAS PEREKONOMIAN TERKINI MASIH KUAT
Indikator baik sisi konsumsi maupun produksi masih menunjukkan tren pemulihan yang baik
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berada diatas
level optimis, mendorong aktivitas konsumsi
130.00
113
Retail Sales Index terus meningkat, sejalan dengan
optimisme dan mobilitas masyarakat
Mandiri Spending Index masih di atas prapandemi,
ada moderasi terbatas di masa penyebaran Omicron
Jan-Feb 22
160.0
Feb-22
14.5%
20%
120.00 140.0
15%
110.00 120.0
10%
Q4-21
100.00 100.0 Q2-21
5%
120.4
90.00 80.0 20 Feb
0%
Q3-21
80.00 -5% 60.0
70.00 -10%
40.0
-15%
60.00
20.0
-20%
0.0
-25% 20-Feb-20 20-Jun-20 20-Oct-20 20-Feb-21 20-Jun-21 20-Oct-21 20-Feb-2
Indikator Produksi
PMI Indonesia ekpansi selama lima bulan berturut-
turut, tertinggi di kawasan ASEAN
PMI Manufaktur Indonesia
Pertumbuhan impor bahan baku dan barang modal
barang modal masih tumbuh double digit
Pertumbuhan konsumsi listrik industri dan bisnis
tinggi, masih kuatnya aktivitas dunia usaha
Jan,
53.7
Industri (% yoy) Bisnis (% yoy)
40
30
20
10
0
-10
-20
-30
-40
Jan, Feb,
52.2 50.9
60
55
50
45
40
35
30
25
20
14.10
Feb,
51.2 9.30
Jan-20 Jun-20 Nov-20 Apr-21 Sep-21 Feb-22
Jan
Mar
May
Jul
Sep
Nov
Jan
Mar
May
Jul
Sep
Nov
Jan
2020 2021 2022
J F M A M J J A S O N D
2020
J F M A M J J A S O N D
2021
J F
2022
88.0
110.4
119.8
133.3
6
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PERTUMBUHAN EKONOMI SEMAKIN BERKUALITAS
Tingkat kemiskinan, ketimpangan & pengangguran berhasil kembali diturunkan di 2021
Perkembangan kondisi ketenagakerjaan nasional
Sumber: BPS, diolah per Agustus 2021
Tingkat kemiskinan nasional
Sumber: BPS
• Pemulihan ekonomi mampu mendorong tingkat penyerapan tenaga kerja yang cukup masif di tahun 2021
• Program perlindungan sosial dan pengentasan kemiskinan dalam APBN efektif menurunkan tingkat kemiskinan kembali ke level single digit
menjadi 9,71% per September 2021, menuju ke tren perbaikan kesejahteraan masyarakat yang telah terjadi di masa prapandemi
Kebijakan pemerintah akan terus konsisten mendorong pertumbuhan yg inklusif dengan mengakselerasi pemulihan kesejahteraan, kh ususnya
dari sisi penyerapan tenaga kerja yang lebih optimal serta pembangunan kualitas sumber daya manusia
Lapangan kerja baru yang
tercipta di masa pemulihan
ekonomi (Agt 20 – Agt 21):
2,6 juta lapangan
kerja baru
Penurunan TPT :
0,58 p.p
0,67 jt orang
7
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
1,926.9
1,532.4
0
400
800
1200
1600
2000
J-20
M-20
M-20
J-20
S-20
N-20
J-21
M-21
M-21
J-21
S-21
N-21
J-22
M-22
CPO (US$/Ton)
1,294.0
984.5
400
600
800
1000
1200
1400
J-20
M-20
M-20
J-20
S-20
N-20
J-21
M-21
M-21
J-21
S-21
N-21
J-22
M-22
Wheat (US$/Bushels
762.5
726.3
300
450
600
750
900
J-20
M-20
M-20
J-20
S-20
N-20
J-21
M-21
M-21
J-21
S-21
N-21
J-22
M-22
Corn (US$/Bushels)
133.9
105.7
0
20
40
60
80
100
120
140
160
J-20
M-20
M-20
J-20
S-20
N-20
J-21
M-21
M-21
J-21
S-21
N-21
J-22
M-22
Brent (US$/barrel)
5.7
2
3
4
5
6
J-20
M-20
M-20
J-20
S-20
N-20
J-21
M-21
M-21
J-21
S-21
N-21
J-22
M-22
Natural Gas (US$/MMBtu)
440.0
260.0
0
100
200
300
400
500
J-20 M-20 M-20 J-20 S-20 N-20 J-21 M-21 M-21 J-21 S-21 N-21 J-22 M-22
Batu Bara (US$/Metric Ton)
KONFLIK RUSIA – UKRAINA TELAH MENDORONG KENAIKAN SIGNIFIKAN PADA HARGA KOMODITAS
Kenaikan yang tajam terjadi khususnya pada harga komoditas energi dan pangan
Sumber: Bloomberg, Data per 1 April, diolah
Ytd
62,3%
Ytd
52,6%
Ytd
36,4%
Ytd
23,0%
Ytd
27,2%
Ytd
23,5%
8
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 9
• Efektivitas UU HPP (tax ratio naik);
• Optimalisasi PNBP, melalui
Reformasi pengelolaan aset yang
produktif dan inovasi layanan
• Efisien dan Produktif
• Fokus untuk human capital, physical
capital, institutional reform, adaptasi
dimasa endemi
• Antisipasi uncertainty
• Pengendalian risiko utang
• Meningkatkan peran Swasta, BUMN,
BLU, SWF, SMV (Pembiayaan inovatif)
MOBILISASI
PENDAPATAN
SPENDING BETTER
PEMBIAYAAN INOVATIF
& SUSTAINABLE
ARAH KEBIJAKAN FISKAL 2023 UNTUK MENDORONG
PERTUMBUHAN EKONOMI YANG INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN
KUALITAS
SDM
INFRASTRUKTUR REFORMASI
BIROKRASI
REVITALISASI
INDUSTRI
EKONOMI
HIJAU
Konsolidasi Fiskal Berkualitas (amanat UU 2/2020)
ALOKASI DISTRIBUSI STABILISASI
Penguatan Peran APBN Sesuai Fungsi Dasarnya
(pasal 3 ayat 4 UU Nomor 17 Tahun 2003)
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 10
ARAH KEBIJAKAN ANGGARAN PRIORITAS
Peningkatan
Kualitas
SDM
Infrastruktur
infrastruktur dasar (perumahan, air minum, sanitasi) dan infrastruktur pendukung transformasi
ekonomi (ICT, energi, konektivitas, IKN)
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS NASIONAL DILAKUKAN MELALUI
PENGUATAN EFEKTIVITAS ANGGARAN PRIORITAS
Fokus anggaran prioritas pada SDM, infrastruktur, dan reformasi birokrasi
Mendukung
Transformasi
Sistem Kesehatan
Meningkatkan
Kualitas
Pendidikan
Akselerasi
Reformasi
Perlinsos
penguatan preventif dan promotif, mendorong kemandirian industri
sektor kesehatan, serta penguatan health security preparedness
penguatan PAUD, sarpras, link & match, akses pendidikan, dan
kompetensi guru
penyempurnaan perlinsos sepanjang hayat (bansos lansia dan konsesi
disabilitas), perlinsos adaptif, serta perlinsos pemberdayaan
Regulasi & Insentif
Reformasi Birokrasi
Menciptakan birokrasi yang berintegritas dan efisien: Inovasi layanan publik digital, right sizing (organisasi dan ASN), reformasi
pensiun untuk produktivitas dan integritas ASN, reward and punishment
Revitalisasi Industri Pengembangan industri yang bernilai tambah tinggi, hilirisasi lanjutan, dan penguatan basis ekspor nasional
Pengembangan
Ekonomi Hijau
Pembangunan Ekonomi Hijau: adaptasi teknologi hijau, pengembangan EBT, pengembangan pembiayaan berkelanjutan
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
PENGUATAN KUALITAS PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH KE DEPAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
REFORMASI DESFIS MELALUI UU HKPD
12
1. MENGUATKAN SISTEM PERPAJAKAN DAERAH
• Mendorong kemudahan berusaha di daerah
• Mengurangi retribusi atas layanan wajib
• Opsen perpajakan daerah antara Provinsi dan
Kab/Kota
• Basis pajak baru (sinergi Pajak Pusat - Daerah)
3. MENINGKATKAN KUALITAS BELANJA DAERAH
• Penguatan disiplin & sinergi belanja daerah
• Peningkatan kapasitas SDM Daerah
• Penguatan pengawasan internal di daerah
• TKD diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas pelayanan publik
2. MEMINIMUMKAN KETIMPANGAN VERTIKAL &
HORIZONTAL
4. HARMONISASI BELANJA PUSAT DAN DAERAH
• Reformulasi DAU agar lebih presisi & memperhatikan
karakteristik daerah
• Pengalokasian DBH yang memperhatikan kinerja & eksternalitas
pada daerah nonpenghasil, serta perluasan jenis DBH (DBH
Sawit)
• DAK yang fokus untuk prioritas nasional
• Integrasi dan pengelolaan TKD berbasis kinerja
• Perluasan skema pembiayaan daerah secara terkendali dan
hati-hati.
• Pembentukan Dana Abadi Daerah untuk kemanfaatan lintas
• Desain TKD yang dapat berfungsi sebagai counter-
cyclical policy
• Penyelarasan kebijakan fiskal Pusat & Daerah
• Pengendalian defisit APBD
• Refocusing APBD dalam kondisi tertentu
• Sinergi bagan akun standar dalam rangka konsolidasi
• Penguatan monitoring dan evaluasi
Mewujudkan alokasi sumber daya nasional yang efisien dan efektif melalui HKPD yang
transparan, akuntabel dan berkeadilan, guna pemerataan kesejahteraan masyarakat di
seluruh pelosok NKRI
STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
APBD agar lebih focus pada kegiatan
yang mendukung aksesibilitas bidang
Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur,
dan ekonomi.
4
STRATEGI PELAKSANAAN FISKAL 2023 DI DAERAH
Penguatan koordinasi antar level
pemerintahan agar pemanfaatan
berbagai jenis dana lebih tepat sasaran,
efektif, efisien, dan akuntabel
Peningkatan kualitas dan integritas SDM
Pengelola Keuangan Daerah termasuk
APIP Daerah
1
3
5
Sinergi pendanaan antara pusat,
provinsi dengan kab/kota dan sumber
pendanaan lainnya untuk membiayai
program strategis bersama
2
Optimalisasi potensi dan
meningkatkan kinerja PAD sebagai
wujud kemandirian daerah
Percepatan eksekusi anggaran sebagai
stimulus pertumbuhan ekonomi di
daerah 6
13
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DUKUNGAN APBN DAN TRANSFER KE DAERAH
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DUKUNGAN APBN SE-KALIMANTAN TA 2022
PENDIDIKAN
ANGGARAN INFRASTRUKTUR DAN SDG’S
KESEHATAN
BELANJA K/L Rp258,55 M, a.l.
Kemenkes - Program Pengawasan Obat dan Makanan (Rp110,21 M)
TKD Rp2.756,26 M
DAK Fisik, DAK Non Fisik (BOK dan BOKB)
UMKM, KETENAGAKERJAAN, KEMISKINAN
BELANJA K/L Rp223,72 M, a.l.
Kementan - Penyediaaan Benih dan Bibit Serta Peningkatan Produksi
Ternak (Rp48,89 M)
TKD Rp379,15 M
DAK Fisik, DAK Non Fisik (Ketahanan Pangan, Fasilitasi Penanaman Modal,
dan Peningkatan Kapasitas Koperasi dan UKM)
BELANJA K/L Rp10.773,77 M, a.l.
KemenPUPR - Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional
(Rp7.932,67 M)
TKD Rp2.169,24 M
DAK Fisik
BELANJA K/L Rp1.533,39 M, a.l
Kemendikbudristek - Peningkatan Kualitas dan Kapasitas Perguruan Tinggi
Vokasi (Rp1.072,41 M)
TKD Rp10.535,85 M
DAK Fisik, DAK Non Fisik (TPG & TKG, Tamsil, BOS, BOP PAUD,
BOP Pendidikan Kesetaraan Operasional Museum & Taman Budaya)
HIBAH KE DAERAH
Hibah Pertanian
Hibah Air Minum
Hibah Sanitasi
Hibah Jalan
TAHUN 2022 Rp217,26
miliar
PINJAMAN PEN DAERAH
TAHUN 2020 Rp194,44 miliar
Kota Singkawang
Peruntukan: Jalan, Tebing Saluran Sungai,
Sekolah
TAHUN 2021
Kab. Bengkayang Rp250 miliar
Kab Tabalong Rp120 miliar
Kota Palngkaraya Rp130 miliar
Peruntukan: Jalan & Jembatan, SDA
TOTAL Rp694,44 miliar
15
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
REALISASI TKD REGIONAL KALIMANTAN (PER 12 MEI 2022)
*) Data per 12 Mei 2022
 Realisasi TKD 2021 yang disalurkan ke regional
Kalimantan sampai dengan 31 Desember 2021
adalah sebesar Rp83.027,48 miliar (98,9%),
sedangkan realisasi per Provinsi secara
agregat adalah sbb:
 se-Prov. Kalimantan Barat sebesar
Rp20.189,62 miliar (98,5%).
 se-Prov. Kalimantan Selatan sebesar
Rp17.115,82 miliar (98,8%)
 se-Prov. Kalimantan Tengah sebesar
Rp17.492,85 miliar (99,5%)
 se-Prov. Kalimantan Timur sebesar
Rp21.239,79 miliar (98,7%)
 se-Prov. Kalimantan Utara sebesar Rp6.989,40
miliar (99,1%)
 Realisasi TKD 2022 yang disalurkan ke-Provinsi
secara agregat di regional Kalimantan sampai
dengan tanggal 12 Mei 2022 secara agregat
adalah sbb:
 se-Prov. Kalimantan Barat sebesar Rp6.249,15
miliar dari total pagu Rp18.357,38 miliar
(34,0%).
 se-Prov. Kalimantan Selatan sebesar
Rp6.169,66 miliar dari total pagu
Rp16.893,37 miliar (36,5%)
 se-Prov. Kalimantan Tengah sebesar
Rp5.328,51 miliar dari total pagu
Rp15.987,62 miliar (33,3%)
 se-Prov. Kalimantan Timur sebesar Rp6.251,29
20,493.2
17,316.2
17,575.7
21,530.4
7,055.1
83,970.6
18,357.4
16,893.4
15,987.6
20,056.7
6,239.8
77,534.9
98.5% 98.8% 99.5% 98.7% 99.1% 98.9%
34.0%
36.5%
33.3%
31.2%
33.7% 33.7%
0.0%
10.0%
20.0%
30.0%
40.0%
50.0%
60.0%
70.0%
80.0%
90.0%
100.0%
0.0
10,000.0
20,000.0
30,000.0
40,000.0
50,000.0
60,000.0
70,000.0
80,000.0
90,000.0
Provinsi Kalimantan
Barat
Provinsi Kalimantan
Selatan
Provinsi Kalimantan
Tengah
Provinsi Kalimantan
Timur
Provinsi Kalimantan
Utara
Regional Kalimantan
Miliar
Rupiah
Alokasi dan Realisasi TKD Regional Kalimantan
Tahun 2021 dan 2022
alokasi 2021 alokasi 2022 % realisasi 2021 % realisasi 2022
16
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KEM PPKF dan RKP 2023
KEM PPKF
1. Peningkatan kualitas SDM melalui dukungan terhadap transformasi sistem kesehatan,
akselerasi reformasi perlindungan sosial, dan peningkatan kualitas pendidikan;
2. Percepatan pembangunan infrastruktur untuk mendukung peningkatan kapasitas
produksi dan daya saing;
3. Reformasi birokrasi untuk mendukung adaptasi pola kerja baru yang efektif dan efisien;
4. Revitalisasi industri yang mendorong produktivitas dan daya saing;
5. Pengembangan ekonomi hijau yang mengadaptasi teknologi hijau, pengembangan EBT,
transisi energi, dan pengembangan pembiayaan berkelanjutan.
RKP
a. Percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim;
b. Peningkatan kualitas SDM: kesehatan dan Pendidikan;
c. Penanggulangan pengangguran disertai dengan peningkatan decent job
d. Mendorong pemulihan dunia usaha
e. Revitalisasi industri dan penguatan riset terapan
f. Pembangunan rendah karbon dan transisi energi (respon terhadap perubahan iklim);
g. Percepatan pembangunan infrastruktur dasar antara lain: air bersih dan sanitasi;
h. Pembangunan Ibu Kota Nusantara
Tema: “Peningkatan Produktivitas Untuk Transformasi Ekonomi Yang Inklusif dan Berkelanjutan”.
Usulan Tema 2023
1. Tematik Pembangunan
Manusia (1, b)
2. Tematik Ketahanan Pangan
(2, a)
3. Tematik Ekonomi Inklusif
dan Berkelanjutan (5, d)
4. Tematik Sarana Prasarana
Dasar dan Konektivitas (2, g)
17
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
01
02
03
04
07
06
05
Nomenklatur DID  Insentif Fiskal Daerah
insentif fiskal diberikan kepada daerah atas pencapaian kinerja berdasarkan
kriteria tertentu.
Dana Desa
Pemerintah dapat menentukan fokus penggunaan Dana Desa setiap
tahunnya sesuai dengan prioritas nasional, seperti mendorong penangangan
kemiskinan ekstrem, kesehatan termasuk stunting, dan ketahanan pangan
dan hewani
DAU
Pengalokasian DAU mempertimbangkan karakteristik
wilayah serta kebutuhan dasar penyelenggaraan
pemerintahan dalam rangka meningkatkan performa
pelayanan dasar publik
Dana Otsus dan Dana Keistimewaan
Pengelolaan Dana Otsus dan Dana Keistimewaan dilaksanakan
berdasarkan perencanaan yang mengacu pada rencana
pembangunan jangka menengah nasional dan rencana
pembangunan jangka menegah daerah serta target kinerja
DBH
• Penganggaran DBH berdasarkan realisasi penerimaan
tahun sebelumnya (T-1), dan Pengalokasian berdasarkan
kinerja dari DBH yang terkait.
Penguatan pengelolaan TKD jangka menengah untuk menjawab tantangan dinamika desentralisasi fiskal, isu strategis nasional
.
DAK Fisik
DAK Fisik diarahkan pada peningkatan kualitas layanan publik serta
mendukung pemulihan ekonomi nasional termasuk penyerapan
tenaga kerja serta meningkatkan sinergi dengan belanjaK/L
KEBIJAKAN TKD 2023
DAK Nonfisik
melanjutkan penguatan fokus pada kegiatan yg berdampak langsung
pada pertumbuhan ekonomi, pengalokasian dengan unit cost majemuk
untuk dana BOS, BOP PAUD, BOP Pendidikan Kesetaraan, dan
perluasan target output Tunjangan Guru
18
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
PEMBENTUKAN IKN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
LANDASAN HUKUM DAN KEKHUSUSAN IKN
1. RUU Ibu Kota Negara telah disetujui oleh DPR RI menjadi Undang-Undang melalui Rapat Paripurna DPR RI
pada tanggal 18 Januari 2022 dan sudah dilakukan penetapan dan pengundangan menjadi Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara.
2. Dasar hukum pembentukan UU IKN : Pasal 4 ayat (1), Pasal 5 ayat (1), Pasal 18 ayat (1), Pasal 18B ayat (1),
Pasal 20, dan Pasal 22D ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Ibu Kota Nusantara (IKN) adalah Pemerintahan Daerah Khusus IKN (PDK IKN) setingkat Provinsi yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Khusus IKN yang disebut sebagai Otorita IKN.
4. PDK IKN memiliki beberapa kekhususan antara lain:
a. Kelembagaan dipimpin oleh Kepala Otorita IKN yang ditunjuk dan diangkat oleh Presiden untuk masa
jabatan 5 tahun dan dapat dipilih kembali;
b. Merupakan Pemerintahan Daerah Khusus setingkat Provinsi yang tidak memiliki DPRD sehingga Dapil
Nasional dalam Pemilu hanya untuk Pilpres dan Pileg DPR-DPD;
c. Pengelolaan keuangan di IKN menggunakan format “dikuasakan” dari Presiden kepada Kepala Otorita IKN
yang berkedudukan sebagai Pengguna Anggaran/ Pengguna Barang seperti K/L lainnya;
d. Otorita IKN berkedudukan seperti K/L yang dapat melakukan pemungutan:
1) pajak khusus dan/atau pungutan khusus IKN yang berasal dari PDRD yang ditetapkan dengan peraturan
Otorita IKN setelah mendapat persetujuan DPR.
2) PNBP.
20
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
1
Sumber pendanaan dari APBN dan/atau Sumber Lain yang Sah digunakan untuk
kegiatan:
a. persiapan, pembangunan, pemindahan; dan
b. penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Khusus IKN.
2
Otorita IKN dapat melakukan pemungutan:
a. pajak khusus dan/atau pungutan khusus IKN yang berasal dari PDRD sebagaimana
diatur dalam UU HKPD yang diberlakukan secara mutatis mutandis dengan
peraturan Otorita IKN setelah mendapat persetujuan DPR.
b. PNBP.
3
Format pokok-pokok pengaturan sumber dan skema pendanaan:
a. berpedoman pada ketentuan mengenai sumber dan skema pendanaan yang diatur
dalam Pasal 24 dan Lampiran II UU IKN (Rencana Induk Bab IV Huruf B);
b. dielaborasi dengan memperhatikan kekhususan IKN termasuk antisipasi
perkembangan ke depan; dan
c. dapat merujuk pada regulasi eksisting yang relevan dan dapat diberikan tambahan
fleksibilitas sepanjang dalam koridor keuangan negara.
II. SUMBER DAN SKEMA PENDANAAN
21
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KPBU
Skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) untuk mendukung IKN yang dapat dilaksanakan
dengan beberapa skema di antaranya:
a. KPBU tarif (user payment);
b. KPBU availability payment.
APBN
dapat dilakukan melalui alokasi anggaran belanja dan/ataupembiayaan.
SKEMA PENDANAAN IKN
Swasta Murni
4
Dukungan Pendanaan/Pembiayaan Internasional
5
Pendanaan Lainnya (Creative Financing) seperti CrowdFunding Dan Dana Dari Filantropi
6
dukungan pendanaan/pembiayaan internasional merupakan skema untuk mewadahi pemberian dana antara
lain dari bilateral/lembaga multilateral yang hendak berpartisipasi dalam pengembangan IKN yang hijau dan
cerdas yang dapat melalui hibah dan/atau pemberian danatalangan;
Partisipasi Badan Usaha Yang Seluruh Atau Sebagian Modalnya Dimiliki Negara Termasuk Badan
Usaha Milik Negara (BUMN)
3
Skema swasta murni merupakan investasi murni dari swasta yang dapat diberikan insentif sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
2
1
22
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 23
T E R I M A K A S I H
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
Jalan Dr. Wahidin no. 1, Senen. Jakarta Pusat 10710

More Related Content

Similar to Tayang Musrenbang Regional Kalimantan edit 18052022.pptx

Paparan lunch meeting 110221 update 11.42 tayang
Paparan lunch meeting 110221 update 11.42 tayangPaparan lunch meeting 110221 update 11.42 tayang
Paparan lunch meeting 110221 update 11.42 tayangNur Hasan Murtiaji
 
2_Outlook perekonomian Riau 2023.pptx
2_Outlook perekonomian Riau 2023.pptx2_Outlook perekonomian Riau 2023.pptx
2_Outlook perekonomian Riau 2023.pptxCeiSlamet
 
FORUM KONSULTASI PUBLIK RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2022
FORUM KONSULTASI PUBLIK RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2022FORUM KONSULTASI PUBLIK RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2022
FORUM KONSULTASI PUBLIK RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2022BappedaLampungUtara
 
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021 Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021 TV Desa
 
Strategi Pajak dalam Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi Paj...
Strategi Pajak dalam Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi Paj...Strategi Pajak dalam Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi Paj...
Strategi Pajak dalam Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi Paj...ThieChen
 
Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022
Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022
Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022BappedaLampungUtara
 
Draft Bahan Paparan Rektor UGK ttg Ranwal RKPD GKidul 2024.pdf
Draft Bahan Paparan Rektor UGK ttg Ranwal RKPD GKidul 2024.pdfDraft Bahan Paparan Rektor UGK ttg Ranwal RKPD GKidul 2024.pdf
Draft Bahan Paparan Rektor UGK ttg Ranwal RKPD GKidul 2024.pdfProdiAPUGK
 
Penyusunan RKAKL dan Kebijakan Belanja KL TA 2022 - 28 sept 2021---.pptx
Penyusunan RKAKL dan Kebijakan Belanja KL TA 2022 - 28 sept 2021---.pptxPenyusunan RKAKL dan Kebijakan Belanja KL TA 2022 - 28 sept 2021---.pptx
Penyusunan RKAKL dan Kebijakan Belanja KL TA 2022 - 28 sept 2021---.pptxKrisEkwanda
 
DIPA-Induk-BKF-2023 RI Tahun 2023 dan 2024
DIPA-Induk-BKF-2023 RI Tahun 2023 dan 2024DIPA-Induk-BKF-2023 RI Tahun 2023 dan 2024
DIPA-Induk-BKF-2023 RI Tahun 2023 dan 2024ArvizaAzhar1
 
221102_Bahan_KuliahUmum_Mentan_Univ BRAWIJAYA_1.pdf
221102_Bahan_KuliahUmum_Mentan_Univ BRAWIJAYA_1.pdf221102_Bahan_KuliahUmum_Mentan_Univ BRAWIJAYA_1.pdf
221102_Bahan_KuliahUmum_Mentan_Univ BRAWIJAYA_1.pdfconan70
 
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pdf
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pdf4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pdf
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pdfIrwin Sopyanudin
 
paparan rilis tw3 2022 oke.pdf
paparan rilis tw3 2022 oke.pdfpaparan rilis tw3 2022 oke.pdf
paparan rilis tw3 2022 oke.pdfRachmadDarusman1
 
Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo 16 Agustus 2021
Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo 16 Agustus 2021 Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo 16 Agustus 2021
Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo 16 Agustus 2021 ErwinDariyanto1
 
Sosialisasi PMK 85 - Juknis + realisasi.pptx
Sosialisasi PMK 85 - Juknis + realisasi.pptxSosialisasi PMK 85 - Juknis + realisasi.pptx
Sosialisasi PMK 85 - Juknis + realisasi.pptxDimMazz1
 
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptxIrwin Sopyanudin
 

Similar to Tayang Musrenbang Regional Kalimantan edit 18052022.pptx (20)

Paparan lunch meeting 110221 update 11.42 tayang
Paparan lunch meeting 110221 update 11.42 tayangPaparan lunch meeting 110221 update 11.42 tayang
Paparan lunch meeting 110221 update 11.42 tayang
 
APBN 2020
APBN 2020APBN 2020
APBN 2020
 
Konferensi pers apbn 2020
Konferensi pers apbn 2020Konferensi pers apbn 2020
Konferensi pers apbn 2020
 
Bappenas 2021
Bappenas 2021Bappenas 2021
Bappenas 2021
 
K inerja anggaran bidang perekonomian dan maritim tahun 2019
K inerja anggaran bidang perekonomian dan maritim tahun 2019K inerja anggaran bidang perekonomian dan maritim tahun 2019
K inerja anggaran bidang perekonomian dan maritim tahun 2019
 
2_Outlook perekonomian Riau 2023.pptx
2_Outlook perekonomian Riau 2023.pptx2_Outlook perekonomian Riau 2023.pptx
2_Outlook perekonomian Riau 2023.pptx
 
FORUM KONSULTASI PUBLIK RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2022
FORUM KONSULTASI PUBLIK RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2022FORUM KONSULTASI PUBLIK RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2022
FORUM KONSULTASI PUBLIK RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2022
 
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021 Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
 
Strategi Pajak dalam Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi Paj...
Strategi Pajak dalam Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi Paj...Strategi Pajak dalam Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi Paj...
Strategi Pajak dalam Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Reformasi Paj...
 
Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022
Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022
Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022
 
Draft Bahan Paparan Rektor UGK ttg Ranwal RKPD GKidul 2024.pdf
Draft Bahan Paparan Rektor UGK ttg Ranwal RKPD GKidul 2024.pdfDraft Bahan Paparan Rektor UGK ttg Ranwal RKPD GKidul 2024.pdf
Draft Bahan Paparan Rektor UGK ttg Ranwal RKPD GKidul 2024.pdf
 
Penyusunan RKAKL dan Kebijakan Belanja KL TA 2022 - 28 sept 2021---.pptx
Penyusunan RKAKL dan Kebijakan Belanja KL TA 2022 - 28 sept 2021---.pptxPenyusunan RKAKL dan Kebijakan Belanja KL TA 2022 - 28 sept 2021---.pptx
Penyusunan RKAKL dan Kebijakan Belanja KL TA 2022 - 28 sept 2021---.pptx
 
DIPA-Induk-BKF-2023 RI Tahun 2023 dan 2024
DIPA-Induk-BKF-2023 RI Tahun 2023 dan 2024DIPA-Induk-BKF-2023 RI Tahun 2023 dan 2024
DIPA-Induk-BKF-2023 RI Tahun 2023 dan 2024
 
221102_Bahan_KuliahUmum_Mentan_Univ BRAWIJAYA_1.pdf
221102_Bahan_KuliahUmum_Mentan_Univ BRAWIJAYA_1.pdf221102_Bahan_KuliahUmum_Mentan_Univ BRAWIJAYA_1.pdf
221102_Bahan_KuliahUmum_Mentan_Univ BRAWIJAYA_1.pdf
 
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pdf
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pdf4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pdf
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pdf
 
paparan rilis tw3 2022 oke.pdf
paparan rilis tw3 2022 oke.pdfpaparan rilis tw3 2022 oke.pdf
paparan rilis tw3 2022 oke.pdf
 
Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo 16 Agustus 2021
Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo 16 Agustus 2021 Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo 16 Agustus 2021
Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo 16 Agustus 2021
 
KEBIJAKAN DANA DESA 2020
KEBIJAKAN DANA DESA 2020 KEBIJAKAN DANA DESA 2020
KEBIJAKAN DANA DESA 2020
 
Sosialisasi PMK 85 - Juknis + realisasi.pptx
Sosialisasi PMK 85 - Juknis + realisasi.pptxSosialisasi PMK 85 - Juknis + realisasi.pptx
Sosialisasi PMK 85 - Juknis + realisasi.pptx
 
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx
 

Recently uploaded

Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (16)

Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 

Tayang Musrenbang Regional Kalimantan edit 18052022.pptx

  • 1. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA MUSRENBANG REGIONAL KALIMANTAN 19 Mei 2022
  • 2. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DINAMIKA PEREKONOMIAN GLOBAL & DOMESTIK
  • 3. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RINGKASAN SITUASI COVID-19 GLOBAL (12 Mei 2022) Kasus dan kematian harian (7DMA) turun masing masing 85% lebih rendah dibanding puncak Omicron. 3
  • 4. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4 -5.3 -2.2 -0.7 7.1 3.5 5.0 5.0 -2.1 3.7 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 2019 2020 2021 Realisasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sumber: BPS, dalam % yoy  2021 tahun penuh tantangan, baik dari sisi kesehatan & ekonomi, namun Indonesia bisa mencatat pertumbuhan berkualitas dan pemulihan yang kuat  Strategi kebijakan APBN yang antisipatif dan responsif didukung partisipasi masyarakat & sektor swasta mengakselerasi pemulihan ekonomi  Tren pemulihan diprediksi akan terus berlanjut tercermin dari pergerakan positif leading indicators  Dampak eskalasi kasus Omicron masih perlu dipantau & diantisipasi, namun diperkirakan relatif minimal seiring cakupan vaksinasi dan kemampuan adaptasi masyarakat  Kinerja Ekspor masih akan tumbuh positif didorong oleh kondisi permintaan negara mitra dagang yang masih stabil meski dampak risiko global perlu terus diwaspadai Sumber: BPS consensus forecast (WEO Jan-22) (IEP Dec-21) (per Feb-22) (Update Feb-22) (OEO Dec-21) Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2022 Sumber: IMF WEO, WB Indonesia Economic Prospect, OECD Economic Outlook, Blooomberg KONSISTENSI PEMULIHAN EKONOMI TERJAGA DAN DIPERKIRAKAN BERLANJUT DI 2022 Dampak kenaikan kasus varian Omicron pada Triwulan I-2022 diprediksi terbatas
  • 5. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KENAIKAN OMICRON SEMPAT MENURUNKAN MOBILITAS MASYARAKAT, NAMUN KEMBALI NAIK DENGAN CEPAT SEIRING PENURUNAN KASUS COVID  Mobilitas masyarakat sempat menurun mulai minggu kedua sampai minggu ketiga Februari karena kenaikan kasus omicron.  Namun demikian, mulai minggu keempat Februari mobilitas sudah kembali naik dengan cepat seiring dengan penurunan kasus. Masyarakat terus menyesuaikan diri dengan covid 19.  Sampai dengan tanggal 8 Maret 2022, tinggal 3 Provinsi yang mobilitasnya masih negatif dibandingkan saat pra pandemi: Bali, Jakarta, dan Kepulauan Riau.  Diperkirakan mobilitas masyarakat akan terus naik seiring dengan diberlakukannya kebijakan membebaskan tes antigen/PCR dalam melakukan melakukan perjalanan domestik dengan menggunakan transportasi darat, laut, dan udara mulai 8 Maret 2022. 5
  • 6. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA AKTIVITAS PEREKONOMIAN TERKINI MASIH KUAT Indikator baik sisi konsumsi maupun produksi masih menunjukkan tren pemulihan yang baik Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berada diatas level optimis, mendorong aktivitas konsumsi 130.00 113 Retail Sales Index terus meningkat, sejalan dengan optimisme dan mobilitas masyarakat Mandiri Spending Index masih di atas prapandemi, ada moderasi terbatas di masa penyebaran Omicron Jan-Feb 22 160.0 Feb-22 14.5% 20% 120.00 140.0 15% 110.00 120.0 10% Q4-21 100.00 100.0 Q2-21 5% 120.4 90.00 80.0 20 Feb 0% Q3-21 80.00 -5% 60.0 70.00 -10% 40.0 -15% 60.00 20.0 -20% 0.0 -25% 20-Feb-20 20-Jun-20 20-Oct-20 20-Feb-21 20-Jun-21 20-Oct-21 20-Feb-2 Indikator Produksi PMI Indonesia ekpansi selama lima bulan berturut- turut, tertinggi di kawasan ASEAN PMI Manufaktur Indonesia Pertumbuhan impor bahan baku dan barang modal barang modal masih tumbuh double digit Pertumbuhan konsumsi listrik industri dan bisnis tinggi, masih kuatnya aktivitas dunia usaha Jan, 53.7 Industri (% yoy) Bisnis (% yoy) 40 30 20 10 0 -10 -20 -30 -40 Jan, Feb, 52.2 50.9 60 55 50 45 40 35 30 25 20 14.10 Feb, 51.2 9.30 Jan-20 Jun-20 Nov-20 Apr-21 Sep-21 Feb-22 Jan Mar May Jul Sep Nov Jan Mar May Jul Sep Nov Jan 2020 2021 2022 J F M A M J J A S O N D 2020 J F M A M J J A S O N D 2021 J F 2022 88.0 110.4 119.8 133.3 6
  • 7. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERTUMBUHAN EKONOMI SEMAKIN BERKUALITAS Tingkat kemiskinan, ketimpangan & pengangguran berhasil kembali diturunkan di 2021 Perkembangan kondisi ketenagakerjaan nasional Sumber: BPS, diolah per Agustus 2021 Tingkat kemiskinan nasional Sumber: BPS • Pemulihan ekonomi mampu mendorong tingkat penyerapan tenaga kerja yang cukup masif di tahun 2021 • Program perlindungan sosial dan pengentasan kemiskinan dalam APBN efektif menurunkan tingkat kemiskinan kembali ke level single digit menjadi 9,71% per September 2021, menuju ke tren perbaikan kesejahteraan masyarakat yang telah terjadi di masa prapandemi Kebijakan pemerintah akan terus konsisten mendorong pertumbuhan yg inklusif dengan mengakselerasi pemulihan kesejahteraan, kh ususnya dari sisi penyerapan tenaga kerja yang lebih optimal serta pembangunan kualitas sumber daya manusia Lapangan kerja baru yang tercipta di masa pemulihan ekonomi (Agt 20 – Agt 21): 2,6 juta lapangan kerja baru Penurunan TPT : 0,58 p.p 0,67 jt orang 7
  • 8. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 1,926.9 1,532.4 0 400 800 1200 1600 2000 J-20 M-20 M-20 J-20 S-20 N-20 J-21 M-21 M-21 J-21 S-21 N-21 J-22 M-22 CPO (US$/Ton) 1,294.0 984.5 400 600 800 1000 1200 1400 J-20 M-20 M-20 J-20 S-20 N-20 J-21 M-21 M-21 J-21 S-21 N-21 J-22 M-22 Wheat (US$/Bushels 762.5 726.3 300 450 600 750 900 J-20 M-20 M-20 J-20 S-20 N-20 J-21 M-21 M-21 J-21 S-21 N-21 J-22 M-22 Corn (US$/Bushels) 133.9 105.7 0 20 40 60 80 100 120 140 160 J-20 M-20 M-20 J-20 S-20 N-20 J-21 M-21 M-21 J-21 S-21 N-21 J-22 M-22 Brent (US$/barrel) 5.7 2 3 4 5 6 J-20 M-20 M-20 J-20 S-20 N-20 J-21 M-21 M-21 J-21 S-21 N-21 J-22 M-22 Natural Gas (US$/MMBtu) 440.0 260.0 0 100 200 300 400 500 J-20 M-20 M-20 J-20 S-20 N-20 J-21 M-21 M-21 J-21 S-21 N-21 J-22 M-22 Batu Bara (US$/Metric Ton) KONFLIK RUSIA – UKRAINA TELAH MENDORONG KENAIKAN SIGNIFIKAN PADA HARGA KOMODITAS Kenaikan yang tajam terjadi khususnya pada harga komoditas energi dan pangan Sumber: Bloomberg, Data per 1 April, diolah Ytd 62,3% Ytd 52,6% Ytd 36,4% Ytd 23,0% Ytd 27,2% Ytd 23,5% 8
  • 9. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 9 • Efektivitas UU HPP (tax ratio naik); • Optimalisasi PNBP, melalui Reformasi pengelolaan aset yang produktif dan inovasi layanan • Efisien dan Produktif • Fokus untuk human capital, physical capital, institutional reform, adaptasi dimasa endemi • Antisipasi uncertainty • Pengendalian risiko utang • Meningkatkan peran Swasta, BUMN, BLU, SWF, SMV (Pembiayaan inovatif) MOBILISASI PENDAPATAN SPENDING BETTER PEMBIAYAAN INOVATIF & SUSTAINABLE ARAH KEBIJAKAN FISKAL 2023 UNTUK MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI YANG INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN KUALITAS SDM INFRASTRUKTUR REFORMASI BIROKRASI REVITALISASI INDUSTRI EKONOMI HIJAU Konsolidasi Fiskal Berkualitas (amanat UU 2/2020) ALOKASI DISTRIBUSI STABILISASI Penguatan Peran APBN Sesuai Fungsi Dasarnya (pasal 3 ayat 4 UU Nomor 17 Tahun 2003)
  • 10. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 10 ARAH KEBIJAKAN ANGGARAN PRIORITAS Peningkatan Kualitas SDM Infrastruktur infrastruktur dasar (perumahan, air minum, sanitasi) dan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi (ICT, energi, konektivitas, IKN) PENINGKATAN PRODUKTIVITAS NASIONAL DILAKUKAN MELALUI PENGUATAN EFEKTIVITAS ANGGARAN PRIORITAS Fokus anggaran prioritas pada SDM, infrastruktur, dan reformasi birokrasi Mendukung Transformasi Sistem Kesehatan Meningkatkan Kualitas Pendidikan Akselerasi Reformasi Perlinsos penguatan preventif dan promotif, mendorong kemandirian industri sektor kesehatan, serta penguatan health security preparedness penguatan PAUD, sarpras, link & match, akses pendidikan, dan kompetensi guru penyempurnaan perlinsos sepanjang hayat (bansos lansia dan konsesi disabilitas), perlinsos adaptif, serta perlinsos pemberdayaan Regulasi & Insentif Reformasi Birokrasi Menciptakan birokrasi yang berintegritas dan efisien: Inovasi layanan publik digital, right sizing (organisasi dan ASN), reformasi pensiun untuk produktivitas dan integritas ASN, reward and punishment Revitalisasi Industri Pengembangan industri yang bernilai tambah tinggi, hilirisasi lanjutan, dan penguatan basis ekspor nasional Pengembangan Ekonomi Hijau Pembangunan Ekonomi Hijau: adaptasi teknologi hijau, pengembangan EBT, pengembangan pembiayaan berkelanjutan
  • 11. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PENGUATAN KUALITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KE DEPAN
  • 12. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA REFORMASI DESFIS MELALUI UU HKPD 12 1. MENGUATKAN SISTEM PERPAJAKAN DAERAH • Mendorong kemudahan berusaha di daerah • Mengurangi retribusi atas layanan wajib • Opsen perpajakan daerah antara Provinsi dan Kab/Kota • Basis pajak baru (sinergi Pajak Pusat - Daerah) 3. MENINGKATKAN KUALITAS BELANJA DAERAH • Penguatan disiplin & sinergi belanja daerah • Peningkatan kapasitas SDM Daerah • Penguatan pengawasan internal di daerah • TKD diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan publik 2. MEMINIMUMKAN KETIMPANGAN VERTIKAL & HORIZONTAL 4. HARMONISASI BELANJA PUSAT DAN DAERAH • Reformulasi DAU agar lebih presisi & memperhatikan karakteristik daerah • Pengalokasian DBH yang memperhatikan kinerja & eksternalitas pada daerah nonpenghasil, serta perluasan jenis DBH (DBH Sawit) • DAK yang fokus untuk prioritas nasional • Integrasi dan pengelolaan TKD berbasis kinerja • Perluasan skema pembiayaan daerah secara terkendali dan hati-hati. • Pembentukan Dana Abadi Daerah untuk kemanfaatan lintas • Desain TKD yang dapat berfungsi sebagai counter- cyclical policy • Penyelarasan kebijakan fiskal Pusat & Daerah • Pengendalian defisit APBD • Refocusing APBD dalam kondisi tertentu • Sinergi bagan akun standar dalam rangka konsolidasi • Penguatan monitoring dan evaluasi Mewujudkan alokasi sumber daya nasional yang efisien dan efektif melalui HKPD yang transparan, akuntabel dan berkeadilan, guna pemerataan kesejahteraan masyarakat di seluruh pelosok NKRI STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN
  • 13. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA APBD agar lebih focus pada kegiatan yang mendukung aksesibilitas bidang Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur, dan ekonomi. 4 STRATEGI PELAKSANAAN FISKAL 2023 DI DAERAH Penguatan koordinasi antar level pemerintahan agar pemanfaatan berbagai jenis dana lebih tepat sasaran, efektif, efisien, dan akuntabel Peningkatan kualitas dan integritas SDM Pengelola Keuangan Daerah termasuk APIP Daerah 1 3 5 Sinergi pendanaan antara pusat, provinsi dengan kab/kota dan sumber pendanaan lainnya untuk membiayai program strategis bersama 2 Optimalisasi potensi dan meningkatkan kinerja PAD sebagai wujud kemandirian daerah Percepatan eksekusi anggaran sebagai stimulus pertumbuhan ekonomi di daerah 6 13
  • 14. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DUKUNGAN APBN DAN TRANSFER KE DAERAH
  • 15. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DUKUNGAN APBN SE-KALIMANTAN TA 2022 PENDIDIKAN ANGGARAN INFRASTRUKTUR DAN SDG’S KESEHATAN BELANJA K/L Rp258,55 M, a.l. Kemenkes - Program Pengawasan Obat dan Makanan (Rp110,21 M) TKD Rp2.756,26 M DAK Fisik, DAK Non Fisik (BOK dan BOKB) UMKM, KETENAGAKERJAAN, KEMISKINAN BELANJA K/L Rp223,72 M, a.l. Kementan - Penyediaaan Benih dan Bibit Serta Peningkatan Produksi Ternak (Rp48,89 M) TKD Rp379,15 M DAK Fisik, DAK Non Fisik (Ketahanan Pangan, Fasilitasi Penanaman Modal, dan Peningkatan Kapasitas Koperasi dan UKM) BELANJA K/L Rp10.773,77 M, a.l. KemenPUPR - Pelaksanaan Preservasi dan Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional (Rp7.932,67 M) TKD Rp2.169,24 M DAK Fisik BELANJA K/L Rp1.533,39 M, a.l Kemendikbudristek - Peningkatan Kualitas dan Kapasitas Perguruan Tinggi Vokasi (Rp1.072,41 M) TKD Rp10.535,85 M DAK Fisik, DAK Non Fisik (TPG & TKG, Tamsil, BOS, BOP PAUD, BOP Pendidikan Kesetaraan Operasional Museum & Taman Budaya) HIBAH KE DAERAH Hibah Pertanian Hibah Air Minum Hibah Sanitasi Hibah Jalan TAHUN 2022 Rp217,26 miliar PINJAMAN PEN DAERAH TAHUN 2020 Rp194,44 miliar Kota Singkawang Peruntukan: Jalan, Tebing Saluran Sungai, Sekolah TAHUN 2021 Kab. Bengkayang Rp250 miliar Kab Tabalong Rp120 miliar Kota Palngkaraya Rp130 miliar Peruntukan: Jalan & Jembatan, SDA TOTAL Rp694,44 miliar 15
  • 16. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA REALISASI TKD REGIONAL KALIMANTAN (PER 12 MEI 2022) *) Data per 12 Mei 2022  Realisasi TKD 2021 yang disalurkan ke regional Kalimantan sampai dengan 31 Desember 2021 adalah sebesar Rp83.027,48 miliar (98,9%), sedangkan realisasi per Provinsi secara agregat adalah sbb:  se-Prov. Kalimantan Barat sebesar Rp20.189,62 miliar (98,5%).  se-Prov. Kalimantan Selatan sebesar Rp17.115,82 miliar (98,8%)  se-Prov. Kalimantan Tengah sebesar Rp17.492,85 miliar (99,5%)  se-Prov. Kalimantan Timur sebesar Rp21.239,79 miliar (98,7%)  se-Prov. Kalimantan Utara sebesar Rp6.989,40 miliar (99,1%)  Realisasi TKD 2022 yang disalurkan ke-Provinsi secara agregat di regional Kalimantan sampai dengan tanggal 12 Mei 2022 secara agregat adalah sbb:  se-Prov. Kalimantan Barat sebesar Rp6.249,15 miliar dari total pagu Rp18.357,38 miliar (34,0%).  se-Prov. Kalimantan Selatan sebesar Rp6.169,66 miliar dari total pagu Rp16.893,37 miliar (36,5%)  se-Prov. Kalimantan Tengah sebesar Rp5.328,51 miliar dari total pagu Rp15.987,62 miliar (33,3%)  se-Prov. Kalimantan Timur sebesar Rp6.251,29 20,493.2 17,316.2 17,575.7 21,530.4 7,055.1 83,970.6 18,357.4 16,893.4 15,987.6 20,056.7 6,239.8 77,534.9 98.5% 98.8% 99.5% 98.7% 99.1% 98.9% 34.0% 36.5% 33.3% 31.2% 33.7% 33.7% 0.0% 10.0% 20.0% 30.0% 40.0% 50.0% 60.0% 70.0% 80.0% 90.0% 100.0% 0.0 10,000.0 20,000.0 30,000.0 40,000.0 50,000.0 60,000.0 70,000.0 80,000.0 90,000.0 Provinsi Kalimantan Barat Provinsi Kalimantan Selatan Provinsi Kalimantan Tengah Provinsi Kalimantan Timur Provinsi Kalimantan Utara Regional Kalimantan Miliar Rupiah Alokasi dan Realisasi TKD Regional Kalimantan Tahun 2021 dan 2022 alokasi 2021 alokasi 2022 % realisasi 2021 % realisasi 2022 16
  • 17. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEM PPKF dan RKP 2023 KEM PPKF 1. Peningkatan kualitas SDM melalui dukungan terhadap transformasi sistem kesehatan, akselerasi reformasi perlindungan sosial, dan peningkatan kualitas pendidikan; 2. Percepatan pembangunan infrastruktur untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi dan daya saing; 3. Reformasi birokrasi untuk mendukung adaptasi pola kerja baru yang efektif dan efisien; 4. Revitalisasi industri yang mendorong produktivitas dan daya saing; 5. Pengembangan ekonomi hijau yang mengadaptasi teknologi hijau, pengembangan EBT, transisi energi, dan pengembangan pembiayaan berkelanjutan. RKP a. Percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim; b. Peningkatan kualitas SDM: kesehatan dan Pendidikan; c. Penanggulangan pengangguran disertai dengan peningkatan decent job d. Mendorong pemulihan dunia usaha e. Revitalisasi industri dan penguatan riset terapan f. Pembangunan rendah karbon dan transisi energi (respon terhadap perubahan iklim); g. Percepatan pembangunan infrastruktur dasar antara lain: air bersih dan sanitasi; h. Pembangunan Ibu Kota Nusantara Tema: “Peningkatan Produktivitas Untuk Transformasi Ekonomi Yang Inklusif dan Berkelanjutan”. Usulan Tema 2023 1. Tematik Pembangunan Manusia (1, b) 2. Tematik Ketahanan Pangan (2, a) 3. Tematik Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan (5, d) 4. Tematik Sarana Prasarana Dasar dan Konektivitas (2, g) 17
  • 18. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 01 02 03 04 07 06 05 Nomenklatur DID  Insentif Fiskal Daerah insentif fiskal diberikan kepada daerah atas pencapaian kinerja berdasarkan kriteria tertentu. Dana Desa Pemerintah dapat menentukan fokus penggunaan Dana Desa setiap tahunnya sesuai dengan prioritas nasional, seperti mendorong penangangan kemiskinan ekstrem, kesehatan termasuk stunting, dan ketahanan pangan dan hewani DAU Pengalokasian DAU mempertimbangkan karakteristik wilayah serta kebutuhan dasar penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka meningkatkan performa pelayanan dasar publik Dana Otsus dan Dana Keistimewaan Pengelolaan Dana Otsus dan Dana Keistimewaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang mengacu pada rencana pembangunan jangka menengah nasional dan rencana pembangunan jangka menegah daerah serta target kinerja DBH • Penganggaran DBH berdasarkan realisasi penerimaan tahun sebelumnya (T-1), dan Pengalokasian berdasarkan kinerja dari DBH yang terkait. Penguatan pengelolaan TKD jangka menengah untuk menjawab tantangan dinamika desentralisasi fiskal, isu strategis nasional . DAK Fisik DAK Fisik diarahkan pada peningkatan kualitas layanan publik serta mendukung pemulihan ekonomi nasional termasuk penyerapan tenaga kerja serta meningkatkan sinergi dengan belanjaK/L KEBIJAKAN TKD 2023 DAK Nonfisik melanjutkan penguatan fokus pada kegiatan yg berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi, pengalokasian dengan unit cost majemuk untuk dana BOS, BOP PAUD, BOP Pendidikan Kesetaraan, dan perluasan target output Tunjangan Guru 18
  • 19. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PEMBENTUKAN IKN
  • 20. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LANDASAN HUKUM DAN KEKHUSUSAN IKN 1. RUU Ibu Kota Negara telah disetujui oleh DPR RI menjadi Undang-Undang melalui Rapat Paripurna DPR RI pada tanggal 18 Januari 2022 dan sudah dilakukan penetapan dan pengundangan menjadi Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. 2. Dasar hukum pembentukan UU IKN : Pasal 4 ayat (1), Pasal 5 ayat (1), Pasal 18 ayat (1), Pasal 18B ayat (1), Pasal 20, dan Pasal 22D ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 3. Ibu Kota Nusantara (IKN) adalah Pemerintahan Daerah Khusus IKN (PDK IKN) setingkat Provinsi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Khusus IKN yang disebut sebagai Otorita IKN. 4. PDK IKN memiliki beberapa kekhususan antara lain: a. Kelembagaan dipimpin oleh Kepala Otorita IKN yang ditunjuk dan diangkat oleh Presiden untuk masa jabatan 5 tahun dan dapat dipilih kembali; b. Merupakan Pemerintahan Daerah Khusus setingkat Provinsi yang tidak memiliki DPRD sehingga Dapil Nasional dalam Pemilu hanya untuk Pilpres dan Pileg DPR-DPD; c. Pengelolaan keuangan di IKN menggunakan format “dikuasakan” dari Presiden kepada Kepala Otorita IKN yang berkedudukan sebagai Pengguna Anggaran/ Pengguna Barang seperti K/L lainnya; d. Otorita IKN berkedudukan seperti K/L yang dapat melakukan pemungutan: 1) pajak khusus dan/atau pungutan khusus IKN yang berasal dari PDRD yang ditetapkan dengan peraturan Otorita IKN setelah mendapat persetujuan DPR. 2) PNBP. 20
  • 21. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 1 Sumber pendanaan dari APBN dan/atau Sumber Lain yang Sah digunakan untuk kegiatan: a. persiapan, pembangunan, pemindahan; dan b. penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Khusus IKN. 2 Otorita IKN dapat melakukan pemungutan: a. pajak khusus dan/atau pungutan khusus IKN yang berasal dari PDRD sebagaimana diatur dalam UU HKPD yang diberlakukan secara mutatis mutandis dengan peraturan Otorita IKN setelah mendapat persetujuan DPR. b. PNBP. 3 Format pokok-pokok pengaturan sumber dan skema pendanaan: a. berpedoman pada ketentuan mengenai sumber dan skema pendanaan yang diatur dalam Pasal 24 dan Lampiran II UU IKN (Rencana Induk Bab IV Huruf B); b. dielaborasi dengan memperhatikan kekhususan IKN termasuk antisipasi perkembangan ke depan; dan c. dapat merujuk pada regulasi eksisting yang relevan dan dapat diberikan tambahan fleksibilitas sepanjang dalam koridor keuangan negara. II. SUMBER DAN SKEMA PENDANAAN 21
  • 22. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KPBU Skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) untuk mendukung IKN yang dapat dilaksanakan dengan beberapa skema di antaranya: a. KPBU tarif (user payment); b. KPBU availability payment. APBN dapat dilakukan melalui alokasi anggaran belanja dan/ataupembiayaan. SKEMA PENDANAAN IKN Swasta Murni 4 Dukungan Pendanaan/Pembiayaan Internasional 5 Pendanaan Lainnya (Creative Financing) seperti CrowdFunding Dan Dana Dari Filantropi 6 dukungan pendanaan/pembiayaan internasional merupakan skema untuk mewadahi pemberian dana antara lain dari bilateral/lembaga multilateral yang hendak berpartisipasi dalam pengembangan IKN yang hijau dan cerdas yang dapat melalui hibah dan/atau pemberian danatalangan; Partisipasi Badan Usaha Yang Seluruh Atau Sebagian Modalnya Dimiliki Negara Termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 3 Skema swasta murni merupakan investasi murni dari swasta yang dapat diberikan insentif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan 2 1 22
  • 23. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 23 T E R I M A K A S I H KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Jalan Dr. Wahidin no. 1, Senen. Jakarta Pusat 10710

Editor's Notes

  1. Tolong dibuat list program PEN yang ada di 2021 dan 2022 namun tidak berlanjut di 2023. Slide RB, Revitalisasi Industri, Pengembangan Ekonomi Hijau dan IKN dibuat terpisah masing –masing.
  2. © Copyright PresentationGO.com – The free PowerPoint and Google Slides template library