Dokumen tersebut menjelaskan alat-alat pendukung klinik kedokteran gigi dan sterilisasi, termasuk CCD imagers untuk merekam gambar intraoral, alat untuk mengukur panjang saluran akar, pulp tester, dan berbagai metode sterilisasi seperti autoclave, sterilisasi panas basah, dan sinar ultraviolet.
1. drg. Archadian N, M.Kes/M10
PERALATAN PENDUKUNG KLINIK KG
VLC
Tumpatan Komposit Vlc
AMALGAMATOR
Tumpatan Amalgam
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
2. drg. Archadian N, M.Kes/M10
CCD IMAGERS (CHARGE COUPLED DEVICE IMAGING UNIT)
Kerja alat : Mikrocip sensitif pada cahaya
dilengkapi serat optik. Letakkan intra oral di
belakang gigi, gambar terlihat dapat disimpan
dalam solid-state memory disebut digital
frame store dapat didisplay pada layar
monitor atau disimpan dalam magnetik
media (computer disk)
Keuntungan : Dampak x-ray dihilangkan,
gambar jelas dan operasional murah
Gigi Pasca Perawatan Endodontik
Endodotic Impedance Measurement
Alat untuk mengetahui panjang pulpa pada
endo untuk menentukan panjang root filling
material
Alat konvensional : X-ray (tidak praktis)
akurasi ketepatan metode X-ray 80 % dan
ada pengaruh dari radiovisiography
Keuntungan : Waktu pendek & lebih nyaman
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
3. drg. Archadian N, M.Kes/M10
Tenaga baterai, endodontic file dimasukkan
saluran akar, jika ujung sampai apex gigi ada
perubahan elektris (sinar atau audio). Alat
hasilkan ukuran panjang saluran akar.
Elektrolit : Cairan irigasi yang berpengaruh
pada pembacaan alat
PULP TESTER
Untuk menentukan gigi hidup atau mati. Caranya dengan sensasi panas/dingin secara elektrik. Alat
ditempelkan pada permukaan labial email gigi dan arus dialirkan pelan-pelan melalui rubber pad
hingga pasien merasa ada sensasi tidak nyaman (bukan pacu jantung)
Stimulasi alat : 1 - 20 microamps
Output alat bervariasi dari frekuensi, panjang
gelombang/Voltase (200-800 Volt) dan
sensasi yang ditimbulkan. Ada lampu
indikator jika alat berfungsi tetapi tidak
menyala disebabkan terkena kulit operator
sehingga sebaiknya operator memakai
sarung tangan.
Biasanya dilakukan bersama X-ray untuk
mellihat jaringan periodontal
Macam Pulp Tester
Facuum Forming Unit
Tempat Alat agar Steril
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
4. drg. Archadian N, M.Kes/M10
Bengkok & TempatKapas
Steril
Masker Operator
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
Lingkungan dapat dibagi menjadi lingkungan lab dan klinik. Pada bahasan ini adalah lingkungan
klinik. Lingkungan harus dijaga untuk kenyamanan pasien dan operator, yang diperhatikan :
1. Uap kimiawi ditiadakan/minimalisir
2. Uap dari larutan pembersih alat & ruang
Hal yang diperhatikan :
1. Kualitas udara
Udara dalam ruang praktek harus selalu berganti sehingga tersedia udara segar. Ventilasi
yang baik memungkinkan udara selalu mengalir ke dalam ruangan. Desain sangat penting
untuk kontrol lingkungan.
2. Ventilasi
Ventilasi dibutuhkan aktif dan pasif, di dalam ruang praktek setidaknya tersedia 1 kipas
angin elektrik.
3. Air conditioning
Untuk kenyamanan operator & pasien AC baik menghasilkan udara yang bersih, hilangkan
polutan & dapat menjaga temperatur serta kelembaban udara, tidak berisik & tidak
timbulkan kontaminasi dalam ruangan.
ALAT-ALAT STERILISASI
1. Autoclave
Paling baik untuk instrumen KG
Prinsip : memanaskan diatas 100oC dalam ruang tertutup, setidaknya bertahan pada suhu
121oC dalam 15 menit atau 134oC dalam 4 menit. Kondisi tersebu sangat optimal untuk
sterilisasi alat lab, alat kedokteran dan media kultur, bakteri tidak hidup tapi kadang virus
hidup. Penggunaan alat harus berhati-hati karena uap dapat berbahaya.
Tipe : Non Jacketed dan Jacketed Autoclave
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
5. drg. Archadian N, M.Kes/M10
Faktor yg mempengaruhi tercapainya steril :
a. Uap yang cukup
b. Temperatur
c. Waktu
Cara penggunaan autoclave : isi dasar dengan air, masukkan alat & tutup rapat. Katup
udara buka, hidupkan pemanas (elektrik/gas/karosen stove) tutup katup udara, jika uap
konstan pemanasan dikurangi, jika waktu cukup matikan pemanas, jika temperature
kurang dari 100oC katup udara dibuka perlahan hingga suara mendesis hilang, alat diambil
jika air sudah dingin
2. Chemical Autoclave
Menggunakan uap alkohol-formaldehyde
Keuntungan : alat tidak mudah rusak, karena tetap kering saat proses sterilisasi
Uap diperoleh dari pemanasan larutan alkohol- formaldehyde pada suhu 132oC, tekanan
0,15-0,3 Megapascal selama 20 menit. Keamanan uap dipertanyakan sehingga metode ini
tidak digunakan secara meluas
3. Sterilisasi Panas Basah
Hanya digunakan jika tidak ada alternatif lain
Cara penggunaan : panci & air dipanaskan hingga 100oC selama 20 menit, jika alat terbuat
dari kaca maka dimasukkan sejak air pada suhu ruang tapi jika alat terbuat dari logam
dimasukkan saat air sudah mendidih.
4. Sterilisasi Panas Kering
Hanya digunakan untuk alat dari kaca/ logam
Alat dimasukkan pada oven suhu 160oC/350oF selama 2 jam
Kerugian : butuh waktu lama
5. Strerilisasi Panci Tekan
Seperti alat memasak “presto” cara kerja dengan uap panas untuk sterilisasi
Cara : isi panci dengan air dan masukkan alat-alat, kencangkan penutup, hidupkan
pemanas, katup akan berputar biarkan pancaran uap lepas biarkan hingga konstan,
kecilkan pemanas, biarkan panas sedang dalam 20 menit. Matikan pemanas, buka katup
putar, ambil alat-alat & biarkan kering.
6. Glass Bead Sterilizer
Untuk sterilisasi alat endodontik saat dipakai
Pot keramik kecil diisi glass bead & panaskan secara elektrik, alat ditempatkan pada
tengah-tengah glass bead yang salurkan panas ke instrumen & mendisinfeksi permukaan
alat.
Kelemahan : sterilitas tidak dijamin, termasuk handle alat masih terkontaminasi. Glass
bead dapat melekat pada instrumen dapat sampai root canal, untuk mengatasi ini glass
bead diganti garam biasa.
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
6. drg. Archadian N, M.Kes/M10
7. Sinar Ultraviolet
Sterilisasi ruangan diaktifkan saat ruang tidak dipakai
Sterilisasi air kumur pasien, diproses sebelum air sumber dipakai kumur dengan cara air
dilewatkan pada pipa kaca yang dialiri SUV kemudian disimpan dalam bak tertutup.
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012