1. drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
PENATALAKSANAAN TINGKAH LAKU PADA PASIEN DENTAL ANAK
Behavior management for dental patients
Manajemen tingkah laku pada pasien kedokteran gigi
TUJUAN
Build no fear dental practice
Membangun praktik kedokteran gigi tanpa rasa takut
CERITA 1 (SEORANG PASIEN)
Saya berumur 5 tahun, sewaktu pertama ke dokter gigi. Karena sudah takut duluan,
saya menjerit-jerit selama dilakukan perawatan, sehingga perawat dan dokter gigi
“mengikat” saya dikursi gigi. Gigi saya dicabut dan sebelumnya disuntik. Itu terjadi 21
tahun yang lalu, sejak itu saya tidak mau lagi ke drg. sampai sekarang … masih
takutttttttttttttt.
CERITA 2 (SEORANG TEMAN YANG SELALU MEMBATALKAN JANJI)
Umur 4 tahun, saya ke drg. Ibu saya ga boleh masuk ruangan, nunggu diluar. Gigi
saya di bor, gusinya sampai berdarah. Saya teriak-teriak, tapi ibu saya tetap tidak boleh
masuk. Sejak itu saya benci dokter gigi, belum pernah lagi ke drg.
CERITA 3 (TEMANNYA TEMAN)
Umur 4 tahun saya dibawa ke drg. selama perawatan dipegangin terus sama
perawatnya. Padahal seingat saya, saya tidak nangis dan menuruti apa perintah drg.
pokoknya baiklah. Sampai sekarang saya masih inget mukanya perawat yang megangin.
Mules deh kalo disuruh ke dokter gigi.
Because of dental phobic, avoid going to the dentist, early diagnosis, early simple,
inexpensive, painless treatment is impossible.
Phobia pada kedokteran gigi menghalang untuk pergi ke drg. Sehingga diagnosis
sederhana, awal dan murah serta perawatan tanpa rasa sakit tidak mungkin dilakukan.
2. drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
MANAGEMENT OF PATIENT
Compromise 3 elements:
1. Medical management
2. Managing their behavior
3. Meeting their dental needs
Rules of Behavior Management
1. Never deny child’s fear
2. Use age appropriate behavior
3. Good anesthesia application
4. Remember that all children can be treated using the appropriate modalities
Pediatric dentistry philosophy
Prevent further disease
Treat preventive
Do it in a way that it is acceptable to the child
Management behavior of dental child patient
Definition:
A continuum of interaction with a child dental patient and parents toward communication
and education
Pediatric dental patient
“Children are not small adults and they are not all alike”
3. drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
MANAJEMEN PASIEN
Penggabungan 3 bagian :
1. Manajemen medis
2. Manajemen tingkah laku pasien
3. Pertemuan perawatan gigi pasien
Manajemen tingkah laku
1. Jangan menyepelekan ketakutan anak
2. Tingkah laku sesuai usia
3. Aplikasi anestesi yang benar
4. Semua anak dapat dirawat dengan modal (panca indera) yang sesuai
Filosofi KGA
Mencegah penyakit berlanjut
Tindakan pencegahan
Lakukan dengan cara yang diterima anak
Manajemen tingkah laku pasien KGA
Definisi :
Kontinuitas interaksi komunikasi dan edukasi antara pasien, dokter gigi anak dan orang tua
Pasien KGA
“Anak bukanlah orang dewasa yang kecil dan setiap anak berbeda”
4. drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
TUMBUH KEMBANG ANAK
Tingkah Laku Anak Terhadap Perkembangan
Dibawah 2 tahun
Kemampuan mengerti prosedur dental sangat sedikit
Kesulitan komunikasi efektif
Sedasi (pembiusan) belum tentu diperlukan
Usia 2 tahun
Bisa komunikasi sesuai dengan level perkembangan vocabnya
Solitary play
Malu pada orang baru
“usrek”
Perlu ditemani ortu
Usia 3 tahun
Egosentris berkurang
Mulai beradaptasi dengan orang yang dipercaya
Suka berimajinasi, menyukai kisah/cerita
Komunikasi dan sudah mulai mengerti alasannya
Percaya pada orang dekat, jarang menerima pendapat orang yang belum familiar
Usia 4 tahun
Sudah bisa mendengarkan dengan baik
Respon terhadap pengarahan verbal baik
Pertisipasi baik di grup sosial kecil
Sudah bisa mengutarakan pendapatnya
Usia 5 tahun
Kooperative dengan temannya dan tidak harus ditemani orangtuanya
Tidak takut dengan pengalaman baru
Mulai mengerti pujian
Usia 6 tahun
Usia sekolah
Mandiri
5. drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
PIAGET`S FOUR STAGES OF INTELECTUAL DEVELOPMENT
Stage 1 (0-2thn) : the sensory period
Stage 2 (2-7thn) : the preoperational period
Stage 3 (7-11th) : the concrete operational period
Stage 4 (11-15th): the formal operational period
EMPAT TAHAP PERKEMBANGAN INTELEKTUAL PIAGET
Tahap 1 (0-2thn) : periode sensori
Tahap 2 (2-7thn) : periode preoperasional
Tahap 3 (7-11thn) : periode operasional kongrit (secara nyata)
Tahap 4 (11-15thn) : periode operasional formal
Kebiasaan anak terhadap perkembangan dan empat tahap perkembangan intelektual
piaget digunakan untuk memahami perkembangan intelektual pasien anak supaya
menghasilkan manajemen tingkah laku yang efektif
BEHAVIOR SCALE
Thomas Chees (1977)
1. Easy Temperament
2. Difficult Temperament
3. Slow to warm up
Dentist
1. Flexible
2. Berstruktur
Percaya diri
3. Calm and sensitive
SKALA TINGKAH LAKU
Thomas chees (1977)
1. Mudah emosi
2. Sulit emosi
3. Lambat emosi
Dokter Gigi
1. Fleksibel
2. Berstruktur
Percaya diri
3. Tenang dan sensitif
6. drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
SKALA TINGKAH LAKU FRANKL
Rating 1 Definitely Negative
Menolak perawatan, menangis, menjerit, sangat takut
Rating 2 Negative
Cemas, tidak kooperatif dalam perawatan
Rating 3 Positive
Menerima perawatan, kooperatif, harus diintruksikan tapi dapat menerima dengan
baik
Rating 4 Definitely Positive
Nyaman pada perawatan
KETAKUTAN
Ketakutan alami : Ketakutan adalah emosi primer yang muncul sejak lahir, merupakan
primitif respon yang sebenarnya bertujuan untuk melindungi diri dari bahaya.
“Anak seharusnya diajari bahwa klinik gigi bukanlah tempat yang menakutkan”
KECEMASAN
Kecemasan dapat bermanifestasi dalam berbagai cara, tanda-tanda fisiologis mungkin
timbul, ditandai dengan meningginya denyut nadi, berkeringat, naiknya tekanan darah,
penurunan temperatur pada ekstrimitas.
FACTORS WHICH MAY INFLUENCE DENTAL
BEHAVIOR
Outside Dental Setting
Previous dental experiences
Previous medical experiences
Peer pressure
Awareness of dental problems
Within Dental Setting
Environment
Appearance, smells, sounds
Dentist appearance, manner
Dental team
Parental Presence
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAH
LAKU PASIEN KGA
Diluar Klinik
Pengalaman KG sebelumnya
Pengalaman medis sebelumnya
Tekanan dari teman/orang dekat
Kesadaran masalah KG
Didalam Klinik
Lingkungan
Penampilan, aroma/bau, suara
Penampilan dan tingkah drg
Tim KG
Kehadiran orang tua
7. drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
LINGKUNGAN KLINIK ANAK YANG
NYAMAN/DISUKAI ANAK
SEGITIGA PERAWATAN KGA
Anak/Pasien
Keluarga drg KGA
ASPEK PSIKOLOGIS PADA DENTAL ELEMENTS SITUATION
Elemen Pada Perawatan Dental Anak
1. Dokter Gigi
2. Lingkungan Anak
3. Pasien
Keterbatasan Pada Setiap Elemen
1. Dokter gigi
Fisik, emosional dan waktu
2. Lingkungan anak/orang tua
Emosional, finansial dan keleluasaan waktu
3. Pasien
Rasa takut, kecemasan dan sakit
8. drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
INTERAKSI ANTAR ELEMEN
Interaksi Anak - Orangtua
Anak menggunakan berbagai cara untuk menarik perhatian, kasih sayang dan respon dari
orangtuanya. Deteksi interaksi dengan “dental situation” yang kondusif.
Interaksi drg - Orang Tua
Keluhan utama, edukasi preventif, rencana dan prosedur perawatan, biaya dan banyak
kunjungan perawatan, informed consent.
MANAJEMEN TINGKAH LAKU PASIEN KGA
Nonpharmacological (komunikasi atau pendekatan psikologi)
Tell - Show - Do
Nonverbal communication
Positive reinforcement
Distraction
Voice Control
Presence/absence of parents
Pharmacological
Oral sedation
Inhalation sedation
General anesthesia
Basic Technique
Tell - Show - Do
Voice control
Nonverbal communication
Positive reinforcement
Distraction
Presence/absence of parents
Inhalation of N2
Advanced Technique
Hand Over mouth
Restraint
Sedation
General anesthesia
9. drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
Secara Umum
Psikologi - hug them
Sedasi - drug them
General Anesthesia - slug them
Tell – Show - Do
Tell : Describe what is to happen (deskripsikan apa yang akan dilakukan)
Show : Demonstrate the procedure (mendemonstrasikan prosedur/cara)
Do : DO it (lakukan tindakan)
Voice Control
Mengontrol volume suara, nada dan tempo untuk mempengaruhi dan mengarahkan
tingkah laku pasien.
Tujuan : mendapatkan perhatian pasien, mencegah penolakan, menunjukkan interaksi
anak dan orang dewasa
Non Verbal Communication
Penguatan dan acuan tingkah laku yang disesuaikan dengan kontak mata, postur dan
gesture tubuh serta ekpresi wajah.
Tujuan : menguatkan teknik komunikasi lainnya untuk menarik perhatian pasien
Distraction
Teknik mengalihkan perhatian pasien. Bisa dengan music (contohnya bella’s lullaby) dan
film.
Positive Reinforcement
Dalam proses mengendalikan tingkah laku pasien, diperlukan timbal balik dari drg.
Penghargaan diperlukan atas pencapaian pasien. Penghargaan dapat berupa
suara/ekspresi wajah/perlakuan fisik/permainan kata dari drg untuk menunjukkan pujian
atau memberikan stiker, mainan, dll.
Tujuan : mendorong perilaku positif
10. drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
Parental Absence/Presence
Pro :
1. Meningkatkan komunikasi drg dan
orang tua
2. Orang tua bisa melihat langsung dan
turun tangan terhadap tingkah laku
anaknya
3. Usia tertentu, anak secara psikologis
lebih tenang apabila ada ortunya
Kontra :
1. Orang tua suka ikut campur
2. Sulit menerapkan manajemen
tingkah laku dengan teknik yang
“ekstrim”
3. Terbagi perhatiannya
4. Kecemasan orang tua bisa menular
kepada anak
Hand Over Mouth Restraint
Pharmacological
Oral sedation
Tujuan :
Mengurangi kecemasan
Mengurangi gerakan dan reaksi yang berlebihan terhadap dental treatment
Mendapatkan kooperasi pasien
Memperpanjang waktu
Menaikkan ambang rasa sakit pasien
Midazolam 0,3 - 0,5 mg/kg
Inhlasi
Pertimbangan :
Fisik dan emosi pasien
General anestesi
Indikasi dan kontraindikasi
11. drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
RENCANA PERAWATAN
Bertahap
Pilih yang paling mudah dulu
Kecuali pada kasus-kasus emergensi
PROMOTING POSITIVE BEHAVIOUR IN CHILDREN DENTAL PATIENT
Respect
Anggap anak sebagai individu yang utuh
Share free information
Komunikasi sesuai dengan level komunikasi anak
Fokus pada sikap positif
Ingat adanya perbedaan etnis, kultural, gender, sensitivitas
DENTIST SHOULD
Active listener
Truthfulness
Tolerance
Flexibility
Work with heart
IDEAL PATIENT
Manageability
Treatability
Likeability
IDEAL DENTIST
1. Diagnosis yang akurat
2. Treatment yang kompeten
3. Menghilangkan rasa cemas dan takut
4. Tulus dan care
5. Kompetensi teknis
6. Penampilan
7. Ga Matre
12. drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
PEDIATRIC DENTIST
Pengetahuan pola tumbuh kembang anak baik fisik maupun tingkah laku (psikis)
Kondisi normal dan abnormal anak
Kemampuan berkomunikasi
Kepercayaan diri
Pengetahuan Mengenai Diri Sendiri
Ketrampilan
KESIMPULAN
Prosedur penatalaksanaan tingkah laku bukan merupakan suatu petunjuk kerja yang
bisa diterapkan pada semua pasien disemua situasi
Pemilihan teknik manajemen tingkah laku anak tidak dapat mengabaikan aspek
psikologis dari setiap elemen yang terlibat pada perawatan dental
Sambutlah mereka (pasien) dengan EMPATI, Layani dengan SIMPATI, serta
BERBUAT BAIKLAH kepada mereka, karena sesungguhnya rahmat ALLAH SWT
sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik - AHP
“Sebaik apapun teknik perawatan gigi yang telah dilakukan, dapat dikatakan
tidak berhasil apabila menyebabkan anak tersebut menangis”
13. drg. Ratri Nirwesti Sujudi, Sp.KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
Life is all about how to choose the right responses