SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
LOGOPEDI 1
Bagian-bagian yang mempengaruhi Logopedi :
1. Bibir
2. Gigi
3. Lidah
4. Frenulum
5. Nasal
6. Palatum (durum dan molle)
Seorang drg dalam Logopedi berperan sebagai pembetulan kelainan bicara sedangkan untuk
perbaikan/penyempurnaan bicara dilakukan oleh speech therapist
Dasar Terminologi : Membantu Diagnosis
Membantu dalam Pemahaman:
Pembetulan Kelainan Bicara
Bahasa
Informasi
Komunikasi
JENIS FONETIK
Fonem : huruf/kata yang diucapkan
Morfem : angka yang diucapkan
 F. Organis (artikulatoris, fisilogis)
Mekanisme alat bicara  menghasilkan bunyi
 F. Akustis (perantara)
Bunyi sebagai gejala fisis  frekuensi/getaran
 F. Auditoris (alat pendengar)
Mekanisme alat pendengar  menerima bunyi
Jika semua 3 komponen diatas berfungsi maka akan timbul bahasa (linguistik)
drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
IDENTIFIKASI KELAINAN SISTEM BICARA PERKEMBANGAN NORMAL
1. Perkembangan Bicara (Kemampuan Tingkah Laku Bahasa)
*Bunyi - bunyi reflek (1-2 minggu)
Tangis dapat dibedakan (lapar, buang air, sakit)
*Babling (2-3 bulan)
Reflek bunyi dengkuran, bayi menyemburkan 2 bibir/bilabial yang melatih
pengucapan “B” “M” “P” (fonem purba), belum bentuk vokal
*Lalling (5-7 bulan)
Mendengar, mengamati bunyi sekitar, jika bayi tidak menoleh mengikuti
sumber suara ada kemungkinan terdapat kesalahan pada pendengaran
dan/atau pengucapan
*Ekolalia (9-10 bulan)
Meniru (artikulasi masih salah)
*Bicara benar (1-1,6 tahun)
2. Perkembangan Bahasa
*Pembentukan unsur bahasa (1-1,6 tahun)
Belajar bahasa  pengertian  perbendaharaan kata (3 tahun)
3. Perkembangan Artikulasi
*Bunyi untuk ekspresi verbal
Perkembangan ucapan/kata sesuai usia
4. Perkembangan Fonasi
*Perubahan suara secara : anatomis, fisiologis dan jenis kelamin
5. Perkembangan Irama
*Perbendaharaan dan kemampuan bicara
drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN BAHASA DAN BICARA
 Kemampuan bahasa dan bicara  proses psikofisis
 Aktivitas bahasa dan bicara dimulai dari  proses mental
 Adanya keinginan dan konsep  proses psikis
 Aktivitas menerima dan ekspresi simbol  proses fisis
 Faktor-faktornya:
*Kondisi fisik/kesehatan umum
*Kemampuan motorik
*Kecerdasan
*Kepribadian
*Status sosio-ekonomi
*Lingkungan
*Sex
*Bilingualisme (2 bahasa dalam keluarga)
MEKANISME BICARA
Pusat Pengertian
Sound Bank Engram Bank *Bagian Imajiner
(Sistem Relay) *Pusat Menyimpan
Pola Gerakan Bunyi
*Faktor Represif
Pusat Persepsi Pusat Motorik *Mengendalikan Gerak
(Wernicke/Korteks Pendengaran) (Broca) Organ Bicara
*Organ Pernapasan
Organ Organ *Fonasi, Artikulasi
Pendengaran Umpan Balik Bicara *Resonansi
drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
GEJALA KELAINAN BAHASA DAN BICARA
Diagnosis
Gejala Non Medis Gejala Medis
Etiologi
Kondisi Penyakit
Penyebab Penyebab
PERKEMBANGAN ARTIKULASI SESUAI USIA
LUAR INDONESIA INDONESIA
USIA VOKAL KONSONAN
2 TAHUN p,b,m,w,y,ng,ny,d,n
3 tahun e,i,a,o,u
Awal: m,n,p,t,k,b,d,g,f,h,w
Teng: m,n,p,k,b,d,g,f,h,w,ng
Akhr: m,n,p,t,ng
3,5 tahun
Aw: y
Tg: s,z,y
Ak: r
t,n,k,g,s,f
4 tahun
Aw: j,r,l,s,sh
Tg: v,r,l
Ak: k,b,d,g,sh
l,j,c,sy
4,5 tahun Aw: ch; Tg: sh,ch; Ak: s,ch
5 tahun Aw: -; Tg: j; Ak: - r,kh
6 tahun Aw: v,th; Tg: t,th; Ak: v,th,l
7 tahun Aw: z; Tg: -; Ak: s,j
drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
TERJADINYA BUNYI
 Sumber Energy Udara (Paru)
 Keluar Masuk
Udara
Alat Bicara Pita Suara Bunyi
Batang Tenggorok (Trachea)
Pangkal Tenggorok (Larynx)
Kerongkongan (Pharynx)
Rongga Mulut Bunyi
Rongga Hidung Bunyi
PROSES BUNYI
1. Proses mengalirnya udara
2. Proses fonasi
Udara dari paru-paru ke pita suara, mengeluarkan huruf vokal
3. Proses artikulasi
Terjadi di rongga mulut,mengeluarkan huruf konsonan, terbagi menjadi 2 :
- Artikulator aktif : lidah, bibir
- Artikulator pasif : alveolar, gigi, palatum
4. Proses oronasal
Ovula (pada palatum molle) berfungsi menutup/membuka bagian nasal dan
menghasilkan huruf sengau “NG” “KH” atau rongga mulut
drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
PROSES FONASI (PRODUKSI SUARA)
Traktus Vokalis Udara Berubah Plika Vokalis
(Ekspirasi)
N. Vagus (Adduksi/Kontraksi)
m. Krikoaritenoid Lat
m. Tiroaritenoid
m. Interaritenoid
+ m. Vokalis Sempurna
+ m. Krikotiroid Adduksi
Tekanan Subglotik
(7 – 10 Mm Hg)
Abduksi Periodik
Peristiwa Fonasi
UNSUR FONASI
1. Loudness (Kenyaringan)
Tergantung intensitas tekanan subglotik yang mendorong plika vokalis
Besar Nyaring (Keras)
Tekanan
Kecil Pelan
Bisik (90 cm) 3 db
Cakap 60 db
Nyanyi 75 db
Teriak 80 db
drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
2. Nada
Dipengaruhi frekwensi gerakan periodik plika vokalis
Dalam satuan waktu tertentu  fonasi
FGP besar maka nada tinggi, FGP kecil maka nada rendah
KLASIFIKASI KATEGORI FREKUENSI SUARA
 Suara anak : 185 hz – 443 hz
 Suara wanita dewasa : 211 hz – 245 hz
 Suara laki-laki dewasa : 115 hz – 226 hz
 Aktivitas sehari-hari : 60 hz – 500 hz
KUALITAS SUARA
 Berhubungan dengan kesempurnaan adduksi plika vokalis dan bentukan rongga
supraglotik (sebagai resonator)
 Kesempurnaan adduksi plika vokalis
Abnormal * Breathiness (berdesah)
Tak sempurna adduksi pv ant/post
* Harsness (serak)
Tak teratur adduksi pv
* Hoarsenes (serak, kasar)
Kelainan/gangguan struktur pv
 Bentukan rongga-rongga supraglotis (kualitas suara)
Abnormal * Hypernasality (sengau)
Kegagalan penutupan velofaringeal
* Denasality
Kegagalan produksi bunyi nasal akibat obstruksi paranasal
(mis artikulasi)
drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
KLASIFIKASI BUNYI BAHASA
1. Vokal, Konsonan Dan Semi-Vokal
(akibat ada tidaknya hambatan pada alat bicara/proses artikulasi)
Vokal *Bunyi tak ada hambatan pada alat bicara
*Tak ada artikulasi
*Hambatan pada pv (pita suara) saja
*Hambatan pada pv tetap tak lazim  artikulasi
PV bergetar  Glotis tertutup (tak rapat)  Bunyi bersuara
Konsonan *Dibentuk dengan menghambat arus udara pada sebagai
alat bicara
*Ada artikulasi
PV bergetar PV tak bergetar
Konsonan bersuara Glotus terbuka
Konsonan tak bersuara
Semi-vokal *Termasuk konsonan
*Artikulasi belum membentuk konsonan
*Semi-vokal = semi-konsonan (W=bilabial/L.dental)
2. Nasal Dan Oral (Bunyi Bahasa)
Nasal (melalui rongga hidung)  sengau (m,n,ng,ny)/Aceh : FRC
Oral (melalui rongga mulut)  (p,d,k,g,t,b)
drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
3. Keras (Fortes) dan Lunak (Lenes)
Perbedaan didasarkan ada tidaknya ketegangan kekuatan arus udara pada waktu bunyi
diartikulasikan.
Bunyi keras  diartikulasikan disertai ketegangan kekuatan arus
Bunyi lunak  diartikulasikan tak disertai ketegangan kekuatan arus
(Bahasa Indonesia)  letup tak bersuara = p,t,c,k; geseran (s)=keras
letup bersuara = b,d,j,g; geseran bersuara (z)
nasal = m,n,ng,ny; likuida = r,l
serta semi-vokal = w,y adalah lunak
4. Bunyi Panjang Dan Pendek
Didasarkan pada lamanya bunyi diucapkan/diartikulasikan
Ditandai dengan garis pendek diatas huruf (ã) atau (a:)
5. Bunyi Rangkap dan Tunggal
Bunyi rangkap vokal  diftong
Bunyi tunggal vokal  monotong
Diftong *keadaan posisi lidah dalam mengucapkan bunyi
Vokal satu dengan yang lain saling berbeda
*dapat naik (ui-uijo)
*dapat turun (ua-uabang)
Bunyi rangkap konsonan  gugus konsonan/klaster
Klaster  cara diartikulasikan atau tempat artikulasi kedua konsonan saling berbeda
(pr,kr,tr,bl,kl); ind,ac,jw
drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
6. Nyaring dan Tidak Nyaring
*Lantang (ditinjau dari aspek Auditoris)
*Ditentukan luas sempitnya/ besar, kecil Ruang Resonansi (luas,
derajat kenyaringan meningkat)
*Vokal paling tinggi  derajat kenyaringan rendah
*Vokal tertutup (i, u); semi tertutup/ semi terbuka (e, o, ε, ə, ɔ)
Vokal terbuka (a)

More Related Content

Similar to Logopedi 1

Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa IndonesiaMakalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa IndonesiaRizzty Mennelz
 
Pengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umumPengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umumImam Suwandi
 
Struktur Fonologi Fix.pptx
Struktur Fonologi Fix.pptxStruktur Fonologi Fix.pptx
Struktur Fonologi Fix.pptxSariEkowati
 
MAKALAH TATA BUNYI UJARAN
MAKALAH TATA BUNYI UJARANMAKALAH TATA BUNYI UJARAN
MAKALAH TATA BUNYI UJARANGhian Velina
 
Makalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdf
Makalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdfMakalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdf
Makalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdfSalisAstutiN
 
FONOLOGI BALI SELATAN
FONOLOGI BALI SELATANFONOLOGI BALI SELATAN
FONOLOGI BALI SELATANalnovdei09
 
Laporan Praktikum Kesehatan Kerja Audiometri.pdf
Laporan Praktikum Kesehatan Kerja Audiometri.pdfLaporan Praktikum Kesehatan Kerja Audiometri.pdf
Laporan Praktikum Kesehatan Kerja Audiometri.pdf2440018015FIRMANSYAH
 
Sistem Fonologi Bahasa Bugis Bone (sfbbb) kelompok jun, adral, yos final
Sistem Fonologi Bahasa Bugis Bone (sfbbb) kelompok jun, adral, yos finalSistem Fonologi Bahasa Bugis Bone (sfbbb) kelompok jun, adral, yos final
Sistem Fonologi Bahasa Bugis Bone (sfbbb) kelompok jun, adral, yos finaljuniato
 

Similar to Logopedi 1 (20)

Phonetics
PhoneticsPhonetics
Phonetics
 
Phonetics
PhoneticsPhonetics
Phonetics
 
Phonetics
PhoneticsPhonetics
Phonetics
 
Phonetics
PhoneticsPhonetics
Phonetics
 
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa IndonesiaMakalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
 
Interkom 3
Interkom 3Interkom 3
Interkom 3
 
Linguistik fonologi
Linguistik fonologi Linguistik fonologi
Linguistik fonologi
 
Linguistik fonologi
Linguistik fonologi Linguistik fonologi
Linguistik fonologi
 
Pengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umumPengantar linguistik umum
Pengantar linguistik umum
 
Dila
DilaDila
Dila
 
Struktur Fonologi Fix.pptx
Struktur Fonologi Fix.pptxStruktur Fonologi Fix.pptx
Struktur Fonologi Fix.pptx
 
faal fisiologi bicara
faal fisiologi bicarafaal fisiologi bicara
faal fisiologi bicara
 
PPT-FONOLOGI-2020.pptx
PPT-FONOLOGI-2020.pptxPPT-FONOLOGI-2020.pptx
PPT-FONOLOGI-2020.pptx
 
MAKALAH TATA BUNYI UJARAN
MAKALAH TATA BUNYI UJARANMAKALAH TATA BUNYI UJARAN
MAKALAH TATA BUNYI UJARAN
 
TATA BUNYI UJARAN
TATA BUNYI UJARANTATA BUNYI UJARAN
TATA BUNYI UJARAN
 
Nurmila ardianti 5 c
Nurmila ardianti 5 cNurmila ardianti 5 c
Nurmila ardianti 5 c
 
Makalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdf
Makalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdfMakalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdf
Makalah Bahasa Indonesia Kelompok 2 A8.pdf
 
FONOLOGI BALI SELATAN
FONOLOGI BALI SELATANFONOLOGI BALI SELATAN
FONOLOGI BALI SELATAN
 
Laporan Praktikum Kesehatan Kerja Audiometri.pdf
Laporan Praktikum Kesehatan Kerja Audiometri.pdfLaporan Praktikum Kesehatan Kerja Audiometri.pdf
Laporan Praktikum Kesehatan Kerja Audiometri.pdf
 
Sistem Fonologi Bahasa Bugis Bone (sfbbb) kelompok jun, adral, yos final
Sistem Fonologi Bahasa Bugis Bone (sfbbb) kelompok jun, adral, yos finalSistem Fonologi Bahasa Bugis Bone (sfbbb) kelompok jun, adral, yos final
Sistem Fonologi Bahasa Bugis Bone (sfbbb) kelompok jun, adral, yos final
 

More from Alninda Hutami

PPB Task - Nagasaki in the Past and Present
PPB Task - Nagasaki in the Past and PresentPPB Task - Nagasaki in the Past and Present
PPB Task - Nagasaki in the Past and PresentAlninda Hutami
 
Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi
Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan GigiLaporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi
Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan GigiAlninda Hutami
 
Kebutuhan Gizi dalam Tumbuh Kembang
Kebutuhan Gizi dalam Tumbuh KembangKebutuhan Gizi dalam Tumbuh Kembang
Kebutuhan Gizi dalam Tumbuh KembangAlninda Hutami
 
Hypnosis and Communication in Pediatric Dental Patient
Hypnosis and Communication in Pediatric Dental PatientHypnosis and Communication in Pediatric Dental Patient
Hypnosis and Communication in Pediatric Dental PatientAlninda Hutami
 
Kode Etik Kedokteran Gigi (KODEKGI) PDGI
Kode Etik Kedokteran Gigi (KODEKGI) PDGIKode Etik Kedokteran Gigi (KODEKGI) PDGI
Kode Etik Kedokteran Gigi (KODEKGI) PDGIAlninda Hutami
 
Solution of Improving Public Health
Solution of Improving Public HealthSolution of Improving Public Health
Solution of Improving Public HealthAlninda Hutami
 
Peralatan Pendukung Klinik KG
Peralatan Pendukung Klinik KGPeralatan Pendukung Klinik KG
Peralatan Pendukung Klinik KGAlninda Hutami
 
Peralatan Operasional Klinik Kedokteran Gigi
Peralatan Operasional Klinik Kedokteran GigiPeralatan Operasional Klinik Kedokteran Gigi
Peralatan Operasional Klinik Kedokteran GigiAlninda Hutami
 
Laser dalam Kedokteran Gigi
Laser dalam Kedokteran GigiLaser dalam Kedokteran Gigi
Laser dalam Kedokteran GigiAlninda Hutami
 
Kawat dalam Kedokteran Gigi
Kawat  dalam Kedokteran GigiKawat  dalam Kedokteran Gigi
Kawat dalam Kedokteran GigiAlninda Hutami
 
Dasar Patologi Kedokteran
Dasar Patologi KedokteranDasar Patologi Kedokteran
Dasar Patologi KedokteranAlninda Hutami
 
Skin Disease and Fungi
Skin Disease and FungiSkin Disease and Fungi
Skin Disease and FungiAlninda Hutami
 
Struktur Organisasi Muhammadiyah
Struktur Organisasi MuhammadiyahStruktur Organisasi Muhammadiyah
Struktur Organisasi MuhammadiyahAlninda Hutami
 

More from Alninda Hutami (17)

PPB Task - Nagasaki in the Past and Present
PPB Task - Nagasaki in the Past and PresentPPB Task - Nagasaki in the Past and Present
PPB Task - Nagasaki in the Past and Present
 
Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi
Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan GigiLaporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi
Laporan Komuda Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi
 
Logopedi 2
Logopedi 2Logopedi 2
Logopedi 2
 
Kebutuhan Gizi dalam Tumbuh Kembang
Kebutuhan Gizi dalam Tumbuh KembangKebutuhan Gizi dalam Tumbuh Kembang
Kebutuhan Gizi dalam Tumbuh Kembang
 
Hypnosis and Communication in Pediatric Dental Patient
Hypnosis and Communication in Pediatric Dental PatientHypnosis and Communication in Pediatric Dental Patient
Hypnosis and Communication in Pediatric Dental Patient
 
Penyidikan Kasus
Penyidikan KasusPenyidikan Kasus
Penyidikan Kasus
 
Kode Etik Kedokteran Gigi (KODEKGI) PDGI
Kode Etik Kedokteran Gigi (KODEKGI) PDGIKode Etik Kedokteran Gigi (KODEKGI) PDGI
Kode Etik Kedokteran Gigi (KODEKGI) PDGI
 
PICO
PICOPICO
PICO
 
Solution of Improving Public Health
Solution of Improving Public HealthSolution of Improving Public Health
Solution of Improving Public Health
 
Peralatan Pendukung Klinik KG
Peralatan Pendukung Klinik KGPeralatan Pendukung Klinik KG
Peralatan Pendukung Klinik KG
 
Peralatan Operasional Klinik Kedokteran Gigi
Peralatan Operasional Klinik Kedokteran GigiPeralatan Operasional Klinik Kedokteran Gigi
Peralatan Operasional Klinik Kedokteran Gigi
 
Laser dalam Kedokteran Gigi
Laser dalam Kedokteran GigiLaser dalam Kedokteran Gigi
Laser dalam Kedokteran Gigi
 
Kawat dalam Kedokteran Gigi
Kawat  dalam Kedokteran GigiKawat  dalam Kedokteran Gigi
Kawat dalam Kedokteran Gigi
 
Dasar Patologi Kedokteran
Dasar Patologi KedokteranDasar Patologi Kedokteran
Dasar Patologi Kedokteran
 
Skin Disease and Fungi
Skin Disease and FungiSkin Disease and Fungi
Skin Disease and Fungi
 
Laporan KOMUDA
Laporan KOMUDALaporan KOMUDA
Laporan KOMUDA
 
Struktur Organisasi Muhammadiyah
Struktur Organisasi MuhammadiyahStruktur Organisasi Muhammadiyah
Struktur Organisasi Muhammadiyah
 

Recently uploaded

Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfAdistriSafiraRosman
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxrobert531746
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptAyuMustika17
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilancahyadewi17
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfSuryani549935
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewanSNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewanintan588925
 

Recently uploaded (20)

Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdfObat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
Obat-Obat Toksikologi Farmakologi II .pdf
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptxRENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
RENCANA PEMASARAN untuk bidang rumah sakit.pptx
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.pptGizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
Gizi-dalam-Daur-Kehidupan-Pertemuan-3.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilanpresentasi mola hidatidosa pada kehamilan
presentasi mola hidatidosa pada kehamilan
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdfD3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
D3_FITKES_FAKTOR KHASIAT OBAT Dalam Penggunaan Obat.pdf
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewanSNI pelayanan  kesehatan hewan, klinik hewan
SNI pelayanan kesehatan hewan, klinik hewan
 

Logopedi 1

  • 1. drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10 DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012 LOGOPEDI 1 Bagian-bagian yang mempengaruhi Logopedi : 1. Bibir 2. Gigi 3. Lidah 4. Frenulum 5. Nasal 6. Palatum (durum dan molle) Seorang drg dalam Logopedi berperan sebagai pembetulan kelainan bicara sedangkan untuk perbaikan/penyempurnaan bicara dilakukan oleh speech therapist Dasar Terminologi : Membantu Diagnosis Membantu dalam Pemahaman: Pembetulan Kelainan Bicara Bahasa Informasi Komunikasi JENIS FONETIK Fonem : huruf/kata yang diucapkan Morfem : angka yang diucapkan  F. Organis (artikulatoris, fisilogis) Mekanisme alat bicara  menghasilkan bunyi  F. Akustis (perantara) Bunyi sebagai gejala fisis  frekuensi/getaran  F. Auditoris (alat pendengar) Mekanisme alat pendengar  menerima bunyi Jika semua 3 komponen diatas berfungsi maka akan timbul bahasa (linguistik)
  • 2. drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10 DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012 IDENTIFIKASI KELAINAN SISTEM BICARA PERKEMBANGAN NORMAL 1. Perkembangan Bicara (Kemampuan Tingkah Laku Bahasa) *Bunyi - bunyi reflek (1-2 minggu) Tangis dapat dibedakan (lapar, buang air, sakit) *Babling (2-3 bulan) Reflek bunyi dengkuran, bayi menyemburkan 2 bibir/bilabial yang melatih pengucapan “B” “M” “P” (fonem purba), belum bentuk vokal *Lalling (5-7 bulan) Mendengar, mengamati bunyi sekitar, jika bayi tidak menoleh mengikuti sumber suara ada kemungkinan terdapat kesalahan pada pendengaran dan/atau pengucapan *Ekolalia (9-10 bulan) Meniru (artikulasi masih salah) *Bicara benar (1-1,6 tahun) 2. Perkembangan Bahasa *Pembentukan unsur bahasa (1-1,6 tahun) Belajar bahasa  pengertian  perbendaharaan kata (3 tahun) 3. Perkembangan Artikulasi *Bunyi untuk ekspresi verbal Perkembangan ucapan/kata sesuai usia 4. Perkembangan Fonasi *Perubahan suara secara : anatomis, fisiologis dan jenis kelamin 5. Perkembangan Irama *Perbendaharaan dan kemampuan bicara
  • 3. drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10 DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN BAHASA DAN BICARA  Kemampuan bahasa dan bicara  proses psikofisis  Aktivitas bahasa dan bicara dimulai dari  proses mental  Adanya keinginan dan konsep  proses psikis  Aktivitas menerima dan ekspresi simbol  proses fisis  Faktor-faktornya: *Kondisi fisik/kesehatan umum *Kemampuan motorik *Kecerdasan *Kepribadian *Status sosio-ekonomi *Lingkungan *Sex *Bilingualisme (2 bahasa dalam keluarga) MEKANISME BICARA Pusat Pengertian Sound Bank Engram Bank *Bagian Imajiner (Sistem Relay) *Pusat Menyimpan Pola Gerakan Bunyi *Faktor Represif Pusat Persepsi Pusat Motorik *Mengendalikan Gerak (Wernicke/Korteks Pendengaran) (Broca) Organ Bicara *Organ Pernapasan Organ Organ *Fonasi, Artikulasi Pendengaran Umpan Balik Bicara *Resonansi
  • 4. drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10 DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012 GEJALA KELAINAN BAHASA DAN BICARA Diagnosis Gejala Non Medis Gejala Medis Etiologi Kondisi Penyakit Penyebab Penyebab PERKEMBANGAN ARTIKULASI SESUAI USIA LUAR INDONESIA INDONESIA USIA VOKAL KONSONAN 2 TAHUN p,b,m,w,y,ng,ny,d,n 3 tahun e,i,a,o,u Awal: m,n,p,t,k,b,d,g,f,h,w Teng: m,n,p,k,b,d,g,f,h,w,ng Akhr: m,n,p,t,ng 3,5 tahun Aw: y Tg: s,z,y Ak: r t,n,k,g,s,f 4 tahun Aw: j,r,l,s,sh Tg: v,r,l Ak: k,b,d,g,sh l,j,c,sy 4,5 tahun Aw: ch; Tg: sh,ch; Ak: s,ch 5 tahun Aw: -; Tg: j; Ak: - r,kh 6 tahun Aw: v,th; Tg: t,th; Ak: v,th,l 7 tahun Aw: z; Tg: -; Ak: s,j
  • 5. drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10 DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012 TERJADINYA BUNYI  Sumber Energy Udara (Paru)  Keluar Masuk Udara Alat Bicara Pita Suara Bunyi Batang Tenggorok (Trachea) Pangkal Tenggorok (Larynx) Kerongkongan (Pharynx) Rongga Mulut Bunyi Rongga Hidung Bunyi PROSES BUNYI 1. Proses mengalirnya udara 2. Proses fonasi Udara dari paru-paru ke pita suara, mengeluarkan huruf vokal 3. Proses artikulasi Terjadi di rongga mulut,mengeluarkan huruf konsonan, terbagi menjadi 2 : - Artikulator aktif : lidah, bibir - Artikulator pasif : alveolar, gigi, palatum 4. Proses oronasal Ovula (pada palatum molle) berfungsi menutup/membuka bagian nasal dan menghasilkan huruf sengau “NG” “KH” atau rongga mulut
  • 6. drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10 DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012 PROSES FONASI (PRODUKSI SUARA) Traktus Vokalis Udara Berubah Plika Vokalis (Ekspirasi) N. Vagus (Adduksi/Kontraksi) m. Krikoaritenoid Lat m. Tiroaritenoid m. Interaritenoid + m. Vokalis Sempurna + m. Krikotiroid Adduksi Tekanan Subglotik (7 – 10 Mm Hg) Abduksi Periodik Peristiwa Fonasi UNSUR FONASI 1. Loudness (Kenyaringan) Tergantung intensitas tekanan subglotik yang mendorong plika vokalis Besar Nyaring (Keras) Tekanan Kecil Pelan Bisik (90 cm) 3 db Cakap 60 db Nyanyi 75 db Teriak 80 db
  • 7. drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10 DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012 2. Nada Dipengaruhi frekwensi gerakan periodik plika vokalis Dalam satuan waktu tertentu  fonasi FGP besar maka nada tinggi, FGP kecil maka nada rendah KLASIFIKASI KATEGORI FREKUENSI SUARA  Suara anak : 185 hz – 443 hz  Suara wanita dewasa : 211 hz – 245 hz  Suara laki-laki dewasa : 115 hz – 226 hz  Aktivitas sehari-hari : 60 hz – 500 hz KUALITAS SUARA  Berhubungan dengan kesempurnaan adduksi plika vokalis dan bentukan rongga supraglotik (sebagai resonator)  Kesempurnaan adduksi plika vokalis Abnormal * Breathiness (berdesah) Tak sempurna adduksi pv ant/post * Harsness (serak) Tak teratur adduksi pv * Hoarsenes (serak, kasar) Kelainan/gangguan struktur pv  Bentukan rongga-rongga supraglotis (kualitas suara) Abnormal * Hypernasality (sengau) Kegagalan penutupan velofaringeal * Denasality Kegagalan produksi bunyi nasal akibat obstruksi paranasal (mis artikulasi)
  • 8. drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10 DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012 KLASIFIKASI BUNYI BAHASA 1. Vokal, Konsonan Dan Semi-Vokal (akibat ada tidaknya hambatan pada alat bicara/proses artikulasi) Vokal *Bunyi tak ada hambatan pada alat bicara *Tak ada artikulasi *Hambatan pada pv (pita suara) saja *Hambatan pada pv tetap tak lazim  artikulasi PV bergetar  Glotis tertutup (tak rapat)  Bunyi bersuara Konsonan *Dibentuk dengan menghambat arus udara pada sebagai alat bicara *Ada artikulasi PV bergetar PV tak bergetar Konsonan bersuara Glotus terbuka Konsonan tak bersuara Semi-vokal *Termasuk konsonan *Artikulasi belum membentuk konsonan *Semi-vokal = semi-konsonan (W=bilabial/L.dental) 2. Nasal Dan Oral (Bunyi Bahasa) Nasal (melalui rongga hidung)  sengau (m,n,ng,ny)/Aceh : FRC Oral (melalui rongga mulut)  (p,d,k,g,t,b)
  • 9. drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10 DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012 3. Keras (Fortes) dan Lunak (Lenes) Perbedaan didasarkan ada tidaknya ketegangan kekuatan arus udara pada waktu bunyi diartikulasikan. Bunyi keras  diartikulasikan disertai ketegangan kekuatan arus Bunyi lunak  diartikulasikan tak disertai ketegangan kekuatan arus (Bahasa Indonesia)  letup tak bersuara = p,t,c,k; geseran (s)=keras letup bersuara = b,d,j,g; geseran bersuara (z) nasal = m,n,ng,ny; likuida = r,l serta semi-vokal = w,y adalah lunak 4. Bunyi Panjang Dan Pendek Didasarkan pada lamanya bunyi diucapkan/diartikulasikan Ditandai dengan garis pendek diatas huruf (ã) atau (a:) 5. Bunyi Rangkap dan Tunggal Bunyi rangkap vokal  diftong Bunyi tunggal vokal  monotong Diftong *keadaan posisi lidah dalam mengucapkan bunyi Vokal satu dengan yang lain saling berbeda *dapat naik (ui-uijo) *dapat turun (ua-uabang) Bunyi rangkap konsonan  gugus konsonan/klaster Klaster  cara diartikulasikan atau tempat artikulasi kedua konsonan saling berbeda (pr,kr,tr,bl,kl); ind,ac,jw
  • 10. drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10 DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012 6. Nyaring dan Tidak Nyaring *Lantang (ditinjau dari aspek Auditoris) *Ditentukan luas sempitnya/ besar, kecil Ruang Resonansi (luas, derajat kenyaringan meningkat) *Vokal paling tinggi  derajat kenyaringan rendah *Vokal tertutup (i, u); semi tertutup/ semi terbuka (e, o, ε, ə, ɔ) Vokal terbuka (a)