Dokumen tersebut membahas tentang logopedi dan pengembangan bahasa normal pada anak. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bagian-bagian tubuh yang mempengaruhi logopedi, peran dokter gigi dalam logopedi, tahapan pengembangan bahasa dan artikulasi pada anak, faktor yang mempengaruhi pengembangan bahasa, mekanisme bicara, gejala kelainan bahasa, dan klasifikasi bunyi bahasa.
1. drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
LOGOPEDI 1
Bagian-bagian yang mempengaruhi Logopedi :
1. Bibir
2. Gigi
3. Lidah
4. Frenulum
5. Nasal
6. Palatum (durum dan molle)
Seorang drg dalam Logopedi berperan sebagai pembetulan kelainan bicara sedangkan untuk
perbaikan/penyempurnaan bicara dilakukan oleh speech therapist
Dasar Terminologi : Membantu Diagnosis
Membantu dalam Pemahaman:
Pembetulan Kelainan Bicara
Bahasa
Informasi
Komunikasi
JENIS FONETIK
Fonem : huruf/kata yang diucapkan
Morfem : angka yang diucapkan
F. Organis (artikulatoris, fisilogis)
Mekanisme alat bicara menghasilkan bunyi
F. Akustis (perantara)
Bunyi sebagai gejala fisis frekuensi/getaran
F. Auditoris (alat pendengar)
Mekanisme alat pendengar menerima bunyi
Jika semua 3 komponen diatas berfungsi maka akan timbul bahasa (linguistik)
2. drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
IDENTIFIKASI KELAINAN SISTEM BICARA PERKEMBANGAN NORMAL
1. Perkembangan Bicara (Kemampuan Tingkah Laku Bahasa)
*Bunyi - bunyi reflek (1-2 minggu)
Tangis dapat dibedakan (lapar, buang air, sakit)
*Babling (2-3 bulan)
Reflek bunyi dengkuran, bayi menyemburkan 2 bibir/bilabial yang melatih
pengucapan “B” “M” “P” (fonem purba), belum bentuk vokal
*Lalling (5-7 bulan)
Mendengar, mengamati bunyi sekitar, jika bayi tidak menoleh mengikuti
sumber suara ada kemungkinan terdapat kesalahan pada pendengaran
dan/atau pengucapan
*Ekolalia (9-10 bulan)
Meniru (artikulasi masih salah)
*Bicara benar (1-1,6 tahun)
2. Perkembangan Bahasa
*Pembentukan unsur bahasa (1-1,6 tahun)
Belajar bahasa pengertian perbendaharaan kata (3 tahun)
3. Perkembangan Artikulasi
*Bunyi untuk ekspresi verbal
Perkembangan ucapan/kata sesuai usia
4. Perkembangan Fonasi
*Perubahan suara secara : anatomis, fisiologis dan jenis kelamin
5. Perkembangan Irama
*Perbendaharaan dan kemampuan bicara
3. drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN BAHASA DAN BICARA
Kemampuan bahasa dan bicara proses psikofisis
Aktivitas bahasa dan bicara dimulai dari proses mental
Adanya keinginan dan konsep proses psikis
Aktivitas menerima dan ekspresi simbol proses fisis
Faktor-faktornya:
*Kondisi fisik/kesehatan umum
*Kemampuan motorik
*Kecerdasan
*Kepribadian
*Status sosio-ekonomi
*Lingkungan
*Sex
*Bilingualisme (2 bahasa dalam keluarga)
MEKANISME BICARA
Pusat Pengertian
Sound Bank Engram Bank *Bagian Imajiner
(Sistem Relay) *Pusat Menyimpan
Pola Gerakan Bunyi
*Faktor Represif
Pusat Persepsi Pusat Motorik *Mengendalikan Gerak
(Wernicke/Korteks Pendengaran) (Broca) Organ Bicara
*Organ Pernapasan
Organ Organ *Fonasi, Artikulasi
Pendengaran Umpan Balik Bicara *Resonansi
4. drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
GEJALA KELAINAN BAHASA DAN BICARA
Diagnosis
Gejala Non Medis Gejala Medis
Etiologi
Kondisi Penyakit
Penyebab Penyebab
PERKEMBANGAN ARTIKULASI SESUAI USIA
LUAR INDONESIA INDONESIA
USIA VOKAL KONSONAN
2 TAHUN p,b,m,w,y,ng,ny,d,n
3 tahun e,i,a,o,u
Awal: m,n,p,t,k,b,d,g,f,h,w
Teng: m,n,p,k,b,d,g,f,h,w,ng
Akhr: m,n,p,t,ng
3,5 tahun
Aw: y
Tg: s,z,y
Ak: r
t,n,k,g,s,f
4 tahun
Aw: j,r,l,s,sh
Tg: v,r,l
Ak: k,b,d,g,sh
l,j,c,sy
4,5 tahun Aw: ch; Tg: sh,ch; Ak: s,ch
5 tahun Aw: -; Tg: j; Ak: - r,kh
6 tahun Aw: v,th; Tg: t,th; Ak: v,th,l
7 tahun Aw: z; Tg: -; Ak: s,j
5. drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
TERJADINYA BUNYI
Sumber Energy Udara (Paru)
Keluar Masuk
Udara
Alat Bicara Pita Suara Bunyi
Batang Tenggorok (Trachea)
Pangkal Tenggorok (Larynx)
Kerongkongan (Pharynx)
Rongga Mulut Bunyi
Rongga Hidung Bunyi
PROSES BUNYI
1. Proses mengalirnya udara
2. Proses fonasi
Udara dari paru-paru ke pita suara, mengeluarkan huruf vokal
3. Proses artikulasi
Terjadi di rongga mulut,mengeluarkan huruf konsonan, terbagi menjadi 2 :
- Artikulator aktif : lidah, bibir
- Artikulator pasif : alveolar, gigi, palatum
4. Proses oronasal
Ovula (pada palatum molle) berfungsi menutup/membuka bagian nasal dan
menghasilkan huruf sengau “NG” “KH” atau rongga mulut
6. drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
PROSES FONASI (PRODUKSI SUARA)
Traktus Vokalis Udara Berubah Plika Vokalis
(Ekspirasi)
N. Vagus (Adduksi/Kontraksi)
m. Krikoaritenoid Lat
m. Tiroaritenoid
m. Interaritenoid
+ m. Vokalis Sempurna
+ m. Krikotiroid Adduksi
Tekanan Subglotik
(7 – 10 Mm Hg)
Abduksi Periodik
Peristiwa Fonasi
UNSUR FONASI
1. Loudness (Kenyaringan)
Tergantung intensitas tekanan subglotik yang mendorong plika vokalis
Besar Nyaring (Keras)
Tekanan
Kecil Pelan
Bisik (90 cm) 3 db
Cakap 60 db
Nyanyi 75 db
Teriak 80 db
7. drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
2. Nada
Dipengaruhi frekwensi gerakan periodik plika vokalis
Dalam satuan waktu tertentu fonasi
FGP besar maka nada tinggi, FGP kecil maka nada rendah
KLASIFIKASI KATEGORI FREKUENSI SUARA
Suara anak : 185 hz – 443 hz
Suara wanita dewasa : 211 hz – 245 hz
Suara laki-laki dewasa : 115 hz – 226 hz
Aktivitas sehari-hari : 60 hz – 500 hz
KUALITAS SUARA
Berhubungan dengan kesempurnaan adduksi plika vokalis dan bentukan rongga
supraglotik (sebagai resonator)
Kesempurnaan adduksi plika vokalis
Abnormal * Breathiness (berdesah)
Tak sempurna adduksi pv ant/post
* Harsness (serak)
Tak teratur adduksi pv
* Hoarsenes (serak, kasar)
Kelainan/gangguan struktur pv
Bentukan rongga-rongga supraglotis (kualitas suara)
Abnormal * Hypernasality (sengau)
Kegagalan penutupan velofaringeal
* Denasality
Kegagalan produksi bunyi nasal akibat obstruksi paranasal
(mis artikulasi)
8. drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
KLASIFIKASI BUNYI BAHASA
1. Vokal, Konsonan Dan Semi-Vokal
(akibat ada tidaknya hambatan pada alat bicara/proses artikulasi)
Vokal *Bunyi tak ada hambatan pada alat bicara
*Tak ada artikulasi
*Hambatan pada pv (pita suara) saja
*Hambatan pada pv tetap tak lazim artikulasi
PV bergetar Glotis tertutup (tak rapat) Bunyi bersuara
Konsonan *Dibentuk dengan menghambat arus udara pada sebagai
alat bicara
*Ada artikulasi
PV bergetar PV tak bergetar
Konsonan bersuara Glotus terbuka
Konsonan tak bersuara
Semi-vokal *Termasuk konsonan
*Artikulasi belum membentuk konsonan
*Semi-vokal = semi-konsonan (W=bilabial/L.dental)
2. Nasal Dan Oral (Bunyi Bahasa)
Nasal (melalui rongga hidung) sengau (m,n,ng,ny)/Aceh : FRC
Oral (melalui rongga mulut) (p,d,k,g,t,b)
9. drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
3. Keras (Fortes) dan Lunak (Lenes)
Perbedaan didasarkan ada tidaknya ketegangan kekuatan arus udara pada waktu bunyi
diartikulasikan.
Bunyi keras diartikulasikan disertai ketegangan kekuatan arus
Bunyi lunak diartikulasikan tak disertai ketegangan kekuatan arus
(Bahasa Indonesia) letup tak bersuara = p,t,c,k; geseran (s)=keras
letup bersuara = b,d,j,g; geseran bersuara (z)
nasal = m,n,ng,ny; likuida = r,l
serta semi-vokal = w,y adalah lunak
4. Bunyi Panjang Dan Pendek
Didasarkan pada lamanya bunyi diucapkan/diartikulasikan
Ditandai dengan garis pendek diatas huruf (ã) atau (a:)
5. Bunyi Rangkap dan Tunggal
Bunyi rangkap vokal diftong
Bunyi tunggal vokal monotong
Diftong *keadaan posisi lidah dalam mengucapkan bunyi
Vokal satu dengan yang lain saling berbeda
*dapat naik (ui-uijo)
*dapat turun (ua-uabang)
Bunyi rangkap konsonan gugus konsonan/klaster
Klaster cara diartikulasikan atau tempat artikulasi kedua konsonan saling berbeda
(pr,kr,tr,bl,kl); ind,ac,jw
10. drg. H. Rinaldi, BU, MS, SP. KGA/M10
DEDICATED FOR MOLAR PSPDG UMY 2012
6. Nyaring dan Tidak Nyaring
*Lantang (ditinjau dari aspek Auditoris)
*Ditentukan luas sempitnya/ besar, kecil Ruang Resonansi (luas,
derajat kenyaringan meningkat)
*Vokal paling tinggi derajat kenyaringan rendah
*Vokal tertutup (i, u); semi tertutup/ semi terbuka (e, o, ε, ə, ɔ)
Vokal terbuka (a)