Dokumen tersebut memberikan motivasi bahwa meskipun usaha kita tidak selalu berhasil, menikmati prosesnya adalah bagian kepuasan tersendiri. Allah akan membantu mereka yang sabar.
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Alinda Ayu Putri Media Pembelajaran Matriks
1. Assalamu’alaikumWarahmatullahi Wabarakaatuh
Berusaha memang tidak selalu berhasil,
tetapi menikmati prosesnya adalah
bagian kepuasan tersendiri.
Allah tidak pernah mengatakan bahwa
jalan hidup akan mudah. Tapi Dia
mengatakan
“Aku akan bersama dengan mereka yang
mau bersabar”
3. a. Definisi Matriks
Matriks adalah kumpulan bilangan-bilangan yang disusun
secara khusus dalam bentuk baris dan kolom sehingga
membentuk persegi panjang dan bujur sangkar dimana
panjang dan lebarnya ditunjukkan oleh kolom dan baris
yang ditulis diantara dua tanda kurung, yaitu ( ) dan [ ].
5. c. Bentuk-bentuk Matriks
1. Ordo 2 x 1 mengandung pengertian 2 baris dan 1 kolom.
Misalnya :
b
a
2. Ordo 2 x 2 mengandung pengertian 2 baris dan 2 kolom.
Misalnya :
dc
ba
3. Ordo 3 x 3 mengandung pengertian 3 baris dan 3 kolom.
Misalnya :
ihg
fed
cba
6. 1. Berdasarkan susunan elemen
matriks
a. Matriks kuadrat/bujur sangkar (square
matrix) adalah dimana jumlah baris
(m) sama dengan jumlah kolom (n)
atau m = n.
Contoh :
,
41
32
A
987
456
321
B
b. Matriks nol (null matrix) adalah
matriks dimana semua elemenya
mempunyai nilai nol (0).
Contoh :
,
00
00
A
000
000
000
B
7. c. Matriks diagonal (diagonal matrix)
adalah matriks dimana semua elemen
diluar diagonal utamanya adalah nol
(0) dan minimal ada satu elemen pada
diagonal utamanya bukan nol.
Contoh :
e. Matriks skalar (scalar matrix) adalah
matriks diagonal dimana elemen pada
diagonal utamanya bernilai sama tetapi
bukan satu atau nol.
Contoh :
d. Matriks kesatuan/identitas (unit
matrix, identity matriix) adalah
matriks dimana semua elemen
pada diagonal utamanya bernilai
satu dan elemen luar diagonal
utama bernilai nol.
Contoh :,
50
03
A
900
000
001
B
,
10
01
A
100
010
001
B
,
40
04
A
500
050
005
B
8. f. Matriks tridiaonal (tridiagonal
matrix) adalah matriks diagonal
dimana elemen sebelah kiri dan
kanan diagonal utamanya bernilai
tidak sama dengan nol (0).
Contoh :
520
252
025
A
g. Matriks segitiga bawah (lower
triangular matrix, L) adalah matriks
diagonal mana elemen disebelah kiri
(bawah) diagonal utama ada yang
bernilai tidak sama dengan nol.
Contoh :
,
12
01
L
534
032
001
L
h. Matriks segitiga atas (upper triangular
matrix, U) adalah matriks diagonal
dimana elemen sebelah kanan (atas)
diagonal utama ada yang bernilai tidak
sama dengan nol.
Contoh : ,
30
21
U
500
140
235
U
9. i. Matriks simetris (symmertric matrix)
adalah matriks bujur sangkar
dimana elemen ke sama dengan
ke atau untuk semua i
dan j.
Contoh :
ija
ija ijij aa
AAsifatberlakuU T
,
225
241
512
j. Matriks miring (skew matrix) adalah
matriks bujur sangkar dimana
elemen ke sama dengan atau
atau untuk semua i dan
semua elemen diagonal utama
bernilai nol.
Contoh :
ija jia
jiij aa
MMsifatberlakuM T
,
246
405
657
k. Matriks miring simetris (skew-symmetric matrix) adalah matriks bujur sangkar
dimana elemen ke sama dengan atau untuk semua i dan semua
elemen diagonal utama bernilai 0.
Contoh :
ija ija jiij aa
MMsifatberlakuM T
,
046
405
650
10. 2. Berdasarkan sifat operasi
matriks
a. Matriks singular (singular matrix)
adalah matriks yang determinannya
bernilai 0.
Contoh :
,
42
42
A
000
514
232
B
b. Matriks non singular (non singular
matrix) adalah matriks yang
determinannya bernilai tidak sama
dengan 0.
Contoh :
,
21
54
A
212
221
122
B
c. Matriks hermit (hermit
matrix) adalah matriks
bujur sangkar yang
transpose conjugte-nya
sama dengan matriks itu
sendiriatau
dimana
kompleks matriks M.
Contoh :
MM
T
conjugateM
,
02
31
211
i
ii
i
M
02
31
211
i
ii
i
M
M
i
ii
i
M
T
02
31
211
11. d. Matriks hermit miring (skew
hermit matrix) adalah matriks
bujur sangkar yang transpose
congjugate-nya sama dengan
negatif matriks itu sendiri atau
Contoh :
e. Matriks uniter (uniter matrix)
adalah matriks bujur sangkar
yang transposenya sama
dengan invers conjugate-nya
atau atau
Contoh :
.MM
T
,
02
31
211
i
iii
i
M
02
31
21
i
iii
ii
M
M
i
iii
i
M
T
02
31
211
TT
MM
.1
1
MMMM T
0
0
0
0
,
0
0
i
i
Mdan
i
i
M
i
i
M T
10
01
0
0
0
0
0
0
2
2
i
i
i
i
i
i
MM T
16. 1. Penjumlahan dan Pengurangan Matriks
Penjumlahan dan pengurangan matriks harus memperhatikan
hal-hal berikut :
• Matriks dapat dijumlahkan atau dikurangkan jika
mempunyai ukuran atau dimensi yang sama.
• Matriks yang ukurannya berbeda tidak dapat dijumlahkan
atau dikurangkan.
• Matriks hasil penjumlahan atau pengurangan mempunyai
ukuran yang sama dengan matriks asal.
• Penjumlahan matriks adalah menambahkan elemen pada
posisi yang sama pada matriks.
• Pengurangan (selisih) matriks adalah mengurangi elemen
pada posisi yang sama pada matriks.
17. Jumlah dua matriks
nmijij
ijij
baBA
nmberukuranyangbBdanaA
)(
:)()(
;,....,2,1 miUntuk
;,....,2,1 nj
Selisih dua matriks
Sifat penjumlahan dan pengurangan :
• A + B = B + A Sifat Komutatif
• A + B + C = C + B + A
• ( A + B) + C = A + (B + C) Sifat Asosiatif
• A + 0 = A
• A – 0 = A
nmijij
ijij
baBA
nmberukuranyangbBdanaA
)(
:)()(
;,....,2,1 miUntuk
;,....,2,1 nj
19. 2. Perkalian Matriks
a. Perkalian skalar dengan matriks
Jika k adalah bilangan real (skalar), maka perkalian skalar
dengan matriks
nmij
mnmm
n
n
nmij
mnmm
n
n
nmij
ka
kakaka
kakaka
kakaka
Ak
atau
ka
kakaka
kakaka
kakaka
kA
aA
)(
)(
:
21
22212
11211
21
22221
11211
20. Sifat perkalian skalar dengan matriks :
Jika A,B,C adalah matriks mxn, adalah skalar
maka :
21 kdank
BkAkAkk
BkAkBAk
AA
AA
AkkAkk
Akk
2121
211
2121
11
)(
)(
)1(
1
)()(
22. b. Perkalian matriks dengan matriks
Jika A matriks m x p dan B matriks p x n, maka perkalian
matriks A dan B :
Untuk semua i = 1,2,...., m; ; j = 1,2,...., p.
Perkalian matriks yaitu mengalikan elemen baris ke-i matriks
A dengan elemen kolom ke-j matriks B dan
menjumlahkannya. Dimensi hasil perkalian matriks:
nm
kjik
p
k
pnpp
n
n
mpmm
p
p
baABatau
bbb
bbb
bbb
aaa
aaa
aaa
AB
1
21
22221
11211
21
22221
11211
nmnppm ABBA
23. Sifat perkalian dengan matriks :
• A(BC) = A (BC) Asosiatif
• A(B+C) = AB + AC Distribusi kiri
• (B+C) A = BA + CA Distribusi Kanan
• rAB) = (rA)B r = skalar
• . Asosiatif
Contoh :
1. Jika diketahui tentukan AB !
Penyelesaian :
nn AIAAI
danA
43
12
675
293
B
675
293
43
12
AB
)6(4)2(3)7(4)9(3)5(4)3(3
)6)(1()2(27)1()9(25)1()3(2
18129
10251
25. 4. Transpose Matriks
Transpose dari matriks A berordo m x n adalah matriks yang
diperoleh dari matriks A dengan menukar elemen baris menjadi
elemen kolom atau sebaliknya, sehingga berordo n x m. Notasi
transpose .T
nmnm AadalahA
Contoh :
Tentukan transpose dari matriks berikut :
Penyelesaian :
,
34333231
24232221
14131211
aaaa
aaaa
aaaa
A
65
41
32
B
342414
332313
232212
312111
aaa
aaa
aaa
aaa
AT
643
512T
B
26. 5. Determinan Matriks
a. Determinan matriks ordo 2 x 2
Determinan matriks A dinotasikan “det A” atau adalah
suatu bilangan yang diperoleh dengan mengurangi hasil
kali elemen-elemen pada diagonal utama kedua. Rumus
dari determinan A sebagai berikut
A
bcad
dc
ba
A .det
Contoh :
Tentukan determinan matriks berikut :
Penyelesaian :
34
25
A
23
14
B
7)4).(2()3).(5(
34
25
det.
Aa
5)3).(1()2).(4(
23
14
det.
Bb
27. b. Determinan matriks ordo 3 x 3
Jika adalah matriks persegi berordo 3 x 3,
determinan A dinyatakan dengan
Ada dua cara yang dapat digunakan untuk menentukan
matriks berordo 3 x 3, yaitu aturan sarrus dan metode minor-
kofaktor.
333231
232221
131211
aaa
aaa
aaa
A
333231
232221
131211
det
aaa
aaa
aaa
A
• Aturan sarrus
Untuk menentukan determinan
dengan aturan sarrus, perhatikan
alur berikut. Misalnya kita akan
menghitung determinan matriks
gambaran perhitungannya
adalah sebagai berikut :
2331
2221
1211
333231
232221
131211
det
aa
aa
aa
aaa
aaa
aaa
A
322113312312332211 aaaaaaaaa
332112322311312213 aaaaaaaaa
28. • Metode minor – kofaktor
Misalkan matriks A dituliskan dengan Minor
elemen yang di notasikan dengan adalah determinan
setelah elemen-elemen baris ke – i dan kolom ke – j
dihilangkan. Misalnya dari matriks kita hilangkan baris
ke – 2 kolom ke – 1 sehingga :
Akan di peroleh adalah minor dari elemen
matriks A baris ke – 2 kolom ke – 1 atau
Kofaktor elemen dinotasikan dengan adalah hasil
kali dengan minor elemen tersebut. Dengan demikian
kofaktor suatu matriks dirumuskan dengan :
ija
ija ijM
33A
333231
232221
131211
aaa
aaa
aaa
A
21
3332
1312
21 .M
aa
aa
M
.2121 aM
ji
)1(
ijKija
ij
ji
ij MK
)1(
29. Dari matriks A diatas, kita peroleh misalnya kofaktor dan
berturut-turut adalah :
Kofaktor dari matriks adalah (kof)
Nilai dari suatu determinan merupakan hasil penjumlahan dari
perkalian suatu elemen-elemen suatu baris (atau kolom)
dengan kofaktornya. Untuk menghitung determinan, kita dapat
memilih terlebih dahulu sebuah baris (atau kolom) kemudian
kita gunakan aturan diatas.
Perhatikan cara menentukan determinan berikut :
Misalkan diketahui matriks
21a 13a
1313
31
13 )1( MMK
2121
12
21 )1( MMK
33A
333231
232221
131211
kkk
kkk
kkk
A
333231
232221
131211
aaa
aaa
aaa
A
30. Determinan matriks A dapat dihitung dengan cara berikut :
Kita pilih baris pertama sehingga :
Tampak bahwa det A matriks ordo 3 x 3 yang diselesaikan dengan
cara minor – kofaktor hasilnya sama dengan det A dengan
menggunakan cara sarrus.
131312121111det kakakaA
312213332112322311322113312312332211
312213322113312312332112322311332211
312232211331233321123223332211
3231
2221
13
3331
2321
12
3332
2322
11
13
31
1312
21
1211
11
11
)()()(
)1()1()1(
aaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaaaaa
aaaaaaaaaaaaaaa
aa
aa
a
aa
aa
a
aa
aa
a
MaMaMa
32. a. Sifat-sifat determinan matriks
• Jika semua elemen dari salah satu baris/kolom sama
dengan nol maka determinan matriks itu nol.
Misal :
• Jika semua elemen dari salah satu baris/kolom sama
dengan baris/kolom elemen-elemen lain maka
determinan matriks itu nol.
Misal :
(karena elemen-elemen baris ke-1 dan ke – 3 sama).
,0
32
00
AA 0
145
000
132
BB
0
234
875
234
BB
33. • Jika elemen – elemen salah satu kolom/baris merupakan
kelipatan dari elemen – elemen baris/kolom lain maka
determinan matriks itu sama dengan nol.
Misal :
(karena elemen – elemen baris ke – 3 merupakan kelipatan
elemen – elemen baris ke – 1 .
• .
• untuk AT adalah transpose dari matriks A.
• untuk adalah invers dari matrks A.
• untuk A ordo n x n dan k suatu konstanta.
0
642
075
321
AA
BAAB
,AAT
,
11
A
A
,AknkA
1
A
34. 6. Invers Matriks
Jika A adalah matriks ukuran n x n dan jika ada matriks b
ukuran n x n sedemikian rupa sehingga :
Dimana I adalah matriks identitas ukuran n x n, maka matriks
A disebut no singular atau invertibel dan matriks A
merupakan invers dari B atau B merupakan invers dari A.
Jika matriks A tidak mempunyai invers, maka A disebut
matriks singular atau non invertibel.
Notasi matriks invers dari A :
IBAAB
1
A
35. a. Menentukan invers matriks berordo 2 x 2
Misalkan diketahui matriks dengan ad – bc tidak
sama dengan nol.
Suatu matriks lain, misalnya B dikatakan sebagai invers
matriks A jika AB = I. Matriks invers dari A ditulis dengan
demikian berlaku
Matriks A mempunyai invers jika A adalah matriks non
singular yaitu sebaliknya jika det A = 0 maka matriks
singular maka matriks ini tidak memiliki invers.
Jadi, jika maka inversnya adalah :
,
dc
ba
A
0,
11
bcaduntuk
ac
bd
bcad
A
,
dc
ba
A
1
A
.11
AAAA
,0det A
37. a. Menentukan invers matriks berordo 3 x 3
Invers matriks berordo 3 x 3 dapat dicari dengan beberapa
cara. Pada pembahasan kali ini kita akan menggunakan cara
adjoin.
Invers matriks persegi berordo 3 x 3 dirumuskan sebagai
berikut :
Penentuan adj A :
)(
det
11
Aadj
A
A
333231
232221
131211
aaa
aaa
aaa
AA
ihg
fed
cba
A
40. Soal :
1. Matriks hitunglah :
a. A + B b. A – B c. AB d. 5A – B e. (6A)B
f. g. h. det B i.
,
423
101
241
A
314
211
316
B
2
BA T
A
1
B
2. Matriks hitunglah :
a. AB(C) b. (3B)C + 2B c. 2C – B d. e. (7B)C
,
521
142
461
A
801
352
321
B
321
654
987
C
2
CAB
41. Nama : Alinda Ayu Putri
Nim : 1830206060
Kelas : Matematika 1
Prodi : Pendidikan Matematika
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas : UIN Raden Fatah Palembang
Hobbi : Membaca dan Mendengarkan Musik
Instagram : @alinda_ap05
Twitter : @alinda_05
Facebook : Alinda Ayu Putri
Biodata