SlideShare a Scribd company logo
1 of 55
MATRIKS
Definisi Matriks
• Matriks adalah susunan segi empat siku-siku
dari bilangan yang diatur berdasarkan baris
(row) dan kolom (column).
• Bilangan-bilangan dalam susunan tersebut
dinamakan entri dalam matriks atau disebut
juga elemen atau unsur.
• Ukuran (ordo) matriks menyatakan banyaknya
baris dan kolom pada matriks tersebut
Ordo Matriks
Ordo Matriks A : 3 X 2
Ordo Matriks B : 1 X 4
Ordo Matriks C : ……..
Ordo Matriks D : …….
1 2
3 0
1 4
 
 
  
 

 
A  
2 3 1 6
  
B
2 1 3 4
0 1 7 6
3 2 1 5
0 1 0 4

 
 
 

 

 
 
C
1
2
 
  
 
D
Notasi Matriks
• Matriks dinotasikan dengan huruf besar.
• Jika A adalah sebuah matriks, kita dapat juga
menggunakan aij untuk menyatakan entri/unsur yang
terdapat di dalam baris i dan kolom j dari A sehinga
A = [aij]
• Contoh
1 1 2 9
2 4 3 1
3 6 5 0
 
 
 
 
 

 
A
11 12 1
21 22 2
1 2
n
n
m n
m m mn
a a a
a a a
a a a

 
 
 

 
 
 
A
JENIS –JENIS MATRIKS
JENIS –JENIS MATRIKS
 Matriks bujursangkar (persegi) adalah matriks yang
berukuran n x n
 Matriks nol adalah matriks yang setiap entri atau elemennya
adalah bilangan nol
Sifat-sifat dari matriks nol :
-A+0=A, jika ukuran matriks A = ukuran matriks 0
-A*0=0, begitu juga 0*A=0.







1
3
4
1
A











0
0
0
0
0
0
2
3x
O
JENIS –JENIS MATRIKS
 Matriks Diagonal adalah matriks persegi yang semua elemen
diatas dan dibawah diagonalnya adalah nol. Dinotasikan
sebagai D.
Contoh :
 Matriks Skalar adalah matriks diagonal yang semua elemen
pada diagonalnya sama











5
0
0
0
2
0
0
0
1
3
3x
D











5
0
0
0
5
0
0
0
5
3
3x
D
JENIS –JENIS MATRIKS
 Matriks Identitas adalah matriks skalar yang elemen-elemen
pada diagonal utamanya bernilai 1.
Sifat-sifat matriks identitas :
A*I=A
I*A=A
 Matriks Segitiga Atas adalah matriks persegi yang elemen di
bawah diagonal utamanya bernilai nol
 Matriks Segitiga Bawah adalah matriks persegi yang elemen
di atas diagonal utamanya bernilai nol











1
0
0
0
1
0
0
0
1
D











6
0
0
2
1
0
5
4
2
A











1
5
2
0
4
3
0
0
1
B
KESAMAAN DUA BUAH MATRIKS
Operasi Pada Matriks
• Penjumlahan (addition)
Jika A dan B adalah sembarang dua matriks yang
ukurannya sama maka jumlah A + B adalah matriks
yang diperoleh dengan menambahkan entri-entri
yang bersesuaian dalam kedua matriks tersebut
Berlaku juga untuk Operasi Pengurangan pada
Matriks
11 12 13 11 12 13 11 11 12 12 13 13
21 22 23 21 22 23 21 21 22 22 23 23
31 32 33 31 32 33 31 31 32 32 33 33
; +
a a a b b b a b a b a b
a a a b b b a b a b a b
a a a b b b a b a b a b
  
     
     
      
     
     
  
     
A B A B
PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN
Soal dan Penyelesaian
Jika
Maka:

   
 
   

   
3 2 5 4 6 7
dan
1 6 4 0 8 2
A B
7 4 12
1 2 6
A B

 
   
 
1 8 2
1 14 2
A B
 
 
   

 
Contoh 2
Operasi Pada Matriks
• Perkalian Skalar Pada Matriks
Jika A adalah suatu matriks dan c suatu skalar,
maka hasil kali cA adalah matriks yang
diperoleh dengan mengalikan masing-masing
entri dari A oleh c.
11 12 13 11 12 13
21 22 23 21 22 23
31 32 33 31 32 33
a a a ca ca ca
a a a c ca ca ca
a a a ca ca ca
   
   
  
   
   
   
A A
PERKALIAN MATRIKS
DENGAN SKALAR
Soal dan Penyelesaian
Jika
Maka:
7 4 12
1 2 6
A

 
  
 
 
7 4 12 14 8 24
2. 2.
1 2 6 2 4 12
A
  
   
   
   
  
   
• Perkalian Matriks dengan Matriks
Matriks Amxn dapat dikalikan dengan matriks Bpxq
jika dan hanya jika banyaknya kolom pada
matriks A sama dengan banyaknya baris pada
matriks B. (n = p)
AmxnBnxq = Cmxq
A=[aij] mxn dan B= [bij]nxq
maka
C = [cij]mxq dengan
1
n
ij ij ij
j
c a b

 
Operasi Pada Matriks
PERKALIAN MATRIKS
=
Contoh 4:
Lanjutan contoh 4
Contoh 5:
Soal dan Penyelesaian
Tentukan AB jika:
Jawab:
Apakah AB = BA???
2 1 4
1 3 2
 
  

 
A ,
1 2
1 3
4 1
 
 
 
 
 

 
B
1 2
2 1 4
1 3
1 3 2
4 1
2(1) 1( 1) 4(4) 2(2) 1(3) 4( 1) 17 3
1(1) 3( 1) 2(4) 1(2) 3(3) 2( 1) 4 5
 
   
 
   

   

 
     
   
 
   
       
   
AB
LATIHAN SOAL
Ulangan Harian
Matriks Transpose
 Jika A adalah suatu matriks m x n, maka transpose A
dinyatakan oleh Aͭ dan didefinisikan dengan matriks n x
m yang kolom pertamanya adalah baris pertama dari A,
kolom keduanya adalah baris kedua dari A, demikian juga
dengan kolom ketiga adalah baris ketiga dari A dan
seterusnya.
 Contoh :
matriks A : berordo 2 x 3
transposenya : berordo 3 x 2







3
1
4
1
3
1
A











3
1
1
3
4
1
t
A
Matriks Transpose
Beberapa Sifat Matriks Transpose :
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
kA
kA
A
B
AB
A
A
B
A
B
A






)
.(
4
)
.(
3
)
.(
2
)
.(
1
Matriks Transpose
Pembuktian aturan no1 :




























23
23
22
22
21
21
13
13
12
12
11
11
23
22
21
13
12
11
23
22
21
13
12
11
b
a
b
a
b
a
b
a
b
a
b
a
b
b
b
b
b
b
a
a
a
a
a
a
B
A







23
22
21
13
12
11
b
b
b
b
b
b
B







23
22
21
13
12
11
a
a
a
a
a
a
A











23
13
22
12
21
11
b
b
b
b
b
b
BT








































23
23
13
13
22
22
12
12
21
21
11
11
23
13
22
12
21
11
23
13
22
12
21
11
b
a
b
a
b
a
b
a
b
a
b
a
b
b
b
b
b
b
a
a
a
a
a
a
B
A T
T
TERBUKTI
Matriks Transpose







23
22
21
13
12
11
a
a
a
a
a
a
A











23
13
22
12
21
11
a
a
a
a
a
a
AT


















23
22
21
13
12
11
23
13
22
12
21
11
)
(
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
A
T
T
T
TERBUKTI
Pembuktian aturan no 2 :
Buktikan aturan no. 3 dan no. 4 !
Matriks Simetri
Sebuah matriks dikatakan simetri apabila hasil dari transpose matriks A
sama dengan matriks A itu sendiri.
Contoh :
1. 2.






















0
0
2
0
0
3
2
3
1
0
0
2
0
0
3
2
3
1
T
A
A














2
1
1
2
2
1
1
2
T
B
B
A
AT

1. Jika
1 2 0
3 5 1
1 2 0
A

 
 
 
 
 

 
dan
2 1 4
1 5 3
1 2 5
B

 
 
 
 
 
 
 
tentukanlah:
a. 2A + B
b. -3B + A
c. A – 2BT
Latihan Soal
Tugas
1. Diberikan matriks :
Jika mungkin, hitunglah :
a. A x BT c. A x BT e. CT x C
b. B x AT d. BT x C + A
2 1 2
3 2 5
A

 
  
 
2 1
3 4
1 2
B

 
 
  
 

 
2 1 3
1 2 4
3 1 0
C
 
 
 
 
 
 
Determinan Matriks
• Determinan matriks merupakan selisih
antara perkalian elemen-elemen pada
diagonal utama dengan perkalian elemen-
elemen pada diagonal sekunder.
Determinan matriks hanya dapat dicari
dengan matriks persegi. Determinan dari
matriks A dapat ditulis det(A) atau |A|
Determinan memiliki sifat tertentu yang khas seperti pada
sebuah matriks A dan B yang berordo n x n sebagai berikut.
• |AB| = |A| |B|
• |AT| = |A|. Simbol T merupakan transpose matriks.
• |A-1| = 1/|A| atau disebut juga dengan invers matriks.
• |kA| = kn|A|. K merupakan bilangan riil dan n adalah ordo matriks A.
• Apabila sebuah matriks semua elemen baik baris maupun kolomnya
adalah 0, maka nilai determinannya juga 0.
• Apabila pada matriks dua baris atau kolomnya sama atau kelipatannya,
maka nilai determinannya adalah 0.
Determinan Matriks Ordo 2 x 2
• Determinan matriks dengan ordo 2 x 2 dapat
dihitung dengan cara sebagai berikut.
Determinan Matriks Ordo 3 x 3
• Determinan matriks persegi ordo 3 x 3 dapat dihitung dengan dua
cara, yakni kaidah sarrus dan ekspansi kofaktor. Namun, pada
umumnya menggunakan kaidah sarrus untuk menghitung matriks
dengan ordo 3 x 3. Berikut langkah-langkah untuk menemukan
determinan matriks ordo 3 x 3 dengan kaidah sarrus. Letakkan
kolom pertama dan kolom kedua pada sebelah kanan garis
vertikal determinan.
• Jumlahkan hasil kali elemen-elemen yang terletak pada
diagonal utama dengan hasil kali elemen-elemen yang sejajar
diagonal utama pada arah kanan. Kemudian, kurangi dengan
jumlah hasil kali elemen-elemen yang terletak pada diagonal
samping dengan elemen-elemen yang sejajar dengan
diagonal samping.
Determinan Matriks
• JIka maka:
• det(A)= a11 a22 a33 + a12 a23 a31 + a13 a21 a23 –
a13a22 a13 – a11 a23 a32 - a12 a21 a33
atau











33
32
31
23
22
21
13
12
11
a
a
a
a
a
a
a
a
a
A
23
31
22
21
12
11
33
32
31
23
22
21
13
12
11
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
A 














1
2
2
0
1
1
1
2
3
B
Tentukan determinan matriks
Jawab :
 
1
2
2
0
1
1
1
2
3
det




B
)
1
)(
1
)(
2
(
)
2
)(
0
)(
3
(
)
2
)(
1
)(
1
(
)
2
)(
1
)(
1
(
)
2
)(
0
)(
2
(
)
1
)(
1
)(
3
( 











2
0
2
2
0
3 





1

2
2
1
1
2
3


Contoh
Soal
Determinan Matriks dengan
ekspansi Minor dan Kofaktor
• Minor suatu matriks 𝐴 dilambangkan dengan 𝑀𝑖j adalah determinan
matriks bagian dari matriks 𝐴 yang diperoleh dengan cara menghilangkan
elemen – elemennya pada baris ke-𝑖 dan elemen elemen pada kolom ke-𝑗.
Dengan demikian untuk matriks 1 x 1, kita tidak bisa mendapatkan
minornya. Minor kita bisa dapatkan pada matriks persegi 2 x 2, 3 x 3, dan
seterusnya. Jumlah minor dari suatu matriks mengikuti jumlah elemenya,
jadi pada matriks 2 x 2 akan terdapat 4 minor yaitu M11, M12, M21, dan
M22. Sedangkan pada matriks 3 x 3 maka akan terdapat 9 minor yaitu
M11, M12, M13, M21, M22, M23, M31, M32, dan M33.
Pengertian Kofaktor
Misalkan
Beberapa definisi yang perlu diketahui :
• Mij disebut Minor- ij yaitu determinan matriks A
dengan menghilangkan baris ke_i dan kolom ke-j
matriks A.
Contoh :















nn
n
n
n
n
a
a
a
a
a
a
a
a
a
A
...
:
:
:
...
...
2
1
2
22
21
1
12
11











2
1
0
1
2
1
0
1
2
A 13
1 2
maka 1
0 1
M  
Determinan Matriks dengan
Ekspansi Kofaktor
• Cij Matrik dinamakan kofaktor - ij yaitu (-1)i+j Mij
Contoh :
maka
= (– 1)3 (2 – 0)
= – 2
 1 2
12
1 1
1
0 2
C

 
2
1
0
1
2
1
0
1
2











A
• Menghitung det (A) dengan ekspansi kofaktor
sepanjang baris ke-i
det (A) = ai1 Ci1 + ai2 Ci2 + . . . + ainCin=
• Menghitung det (A) dengan ekspansi kofaktor
sepanjang kolom ke-j
det (A) = a1j C1j + a2j C2j + . . . + anj Cnj =
1
n
ij ij
j
a c


1
n
ij ij
i
a c


Rumus Determinan Matriks dengan
Ekspansi Kofaktor
Hitunglah Det(A) dengan ekspansi kofaktor :
Jawab :
Misalkan, kita akan menghitung det (A)
dengan ekspansi kofaktor sepanjang baris
ke-3











2
1
0
1
2
1
0
1
2
A
Contoh
2 1 0
1 2 1
0 1 2
 
 
  
 
 
A
3
3 3 31 31 32 32 33 33
1
det( ) j j
j
A a c a c a c a c

   

 
3 1 4
31 31
1 0
( 1) ( 1) 1 (1)(1) (0)(2) 1 0 1
2 1
c M

        
 
3 2 5
32 32
2 0
( 1) ( 1) 1 (2)(1) (0)(1) 1(2 0) 2
1 1
c M

           
 
3 3 6
33 33
2 1
( 1) ( 1) 1 (2)(2) (1)(1) 4 1 3
1 2
c M

        
det( ) 0(1) 1( 2) 2(3) 0 2 6 4
A        
Invers Matriks
 Matriks invers dari suatu matriks A adalah matriks B
yang apabila dikalikan dengan matriks A memberikan
satuan I
 AB = I
 Notasi matriks invers :
 Sebuah matriks yang dikalikan matriks inversenya
akan menghasilkan matrik satuan
 Jika
Maka
1

A
I
A
A 
1







d
c
b
a
A











a
c
b
d
bc
ad
A
1
1
Invers Matriks
 Langkah-langkah untuk mencari invers matriks M
yang berordo 3x3 adalah :
- Cari determinan dari M
- Transpose matriks M sehingga menjadi
- Cari adjoin matriks
- Gunakan rumus
T
M
))
(
(
)
det(
1
1
M
adjoin
M
M 

Invers Matriks
 Contoh Soal :
- Cari Determinannya :
det(M) = 1(0-24)-2(0-20)+3(0-5) = 1
- Transpose matriks M











0
6
5
4
1
0
3
2
1
M











0
4
3
6
1
2
5
0
1
T
M
Invers Matriks
- Temukan matriks kofaktor dengan menghitung minor-
minor matriksnya
- Hasilnya :
==> ==>
















1
4
5
4
15
20
5
18
24

































1
4
5
4
15
20
5
18
24
Invers Matriks
 Hasil Adjoinnya :
 Hasil akhir














1
4
5
4
15
20
5
18
24































1
4
5
4
15
20
5
18
24
1
4
5
4
15
20
5
18
24
1
1
1
M
Latihan Soal
1. Tentukan determinan matriks dengan ekspansi kofaktor dan
dengan cara hitung langsung lalu bandingkan hasilnya
2 1 1
1 2 1
1 1 2
C
 
 
  
 
 
3 2 0
0 1 0
4 4 1
D

 
 
  
 

 











2
0
0
0
4
3
0
1
2
A









 

1
0
5
2
1
7
3
1
1
B
1 0 2
2 1 3
4 1 8
E
 
 
 
 
 
 
4 1 8
2 1 3
1 0 2
F
 
 
 
 
 
 
1 0 2
3 1 3
4 1 8
G
 
 
 
 
 
 
1 0 2
6 1 3
4 1 8
H
 
 
 
 
 
 
Latihan Soal
2. Tentukan invers matriks dari masing-masing matriks di
bawah ini
2 1 1
1 2 1
1 1 2
C
 
 
  
 
 
3 2 0
0 1 0
4 4 1
D

 
 
  
 

 











2
0
0
0
4
3
0
1
2
A









 

1
0
5
2
1
7
3
1
1
B
1 0 2
2 1 3
4 1 8
E
 
 
 
 
 
 
4 1 8
2 1 3
1 0 2
F
 
 
 
 
 
 
1 0 2
3 1 3
4 1 8
G
 
 
 
 
 
 
1 0 2
6 1 3
4 1 8
H
 
 
 
 
 
 

More Related Content

Similar to Matriks Dasar

Similar to Matriks Dasar (20)

ppt-matriks (2).ppt
ppt-matriks (2).pptppt-matriks (2).ppt
ppt-matriks (2).ppt
 
Ppt matriks
Ppt matriksPpt matriks
Ppt matriks
 
matriks_2.ppt
matriks_2.pptmatriks_2.ppt
matriks_2.ppt
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
 
Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3Kelas xii bab 3
Kelas xii bab 3
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
 
Matematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - MatriksMatematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - Matriks
 
Matriks untuk mhs.pptx
Matriks untuk mhs.pptxMatriks untuk mhs.pptx
Matriks untuk mhs.pptx
 
Ppt matriks
Ppt matriksPpt matriks
Ppt matriks
 
-xii-persamaan-matriks-IPS.ppt
-xii-persamaan-matriks-IPS.ppt-xii-persamaan-matriks-IPS.ppt
-xii-persamaan-matriks-IPS.ppt
 
Transpose matriks dan jenis jenis matriks aljabar linear dan matriks teknik i...
Transpose matriks dan jenis jenis matriks aljabar linear dan matriks teknik i...Transpose matriks dan jenis jenis matriks aljabar linear dan matriks teknik i...
Transpose matriks dan jenis jenis matriks aljabar linear dan matriks teknik i...
 
MATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINANMATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINAN
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
 
Bab 3(1) matriks
Bab 3(1) matriksBab 3(1) matriks
Bab 3(1) matriks
 
PPT_MATRIKS.pptx
PPT_MATRIKS.pptxPPT_MATRIKS.pptx
PPT_MATRIKS.pptx
 
10 notasi matriks
10 notasi matriks10 notasi matriks
10 notasi matriks
 
MATRIKS.pdf
MATRIKS.pdfMATRIKS.pdf
MATRIKS.pdf
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

Matriks Dasar

  • 2. Definisi Matriks • Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan yang diatur berdasarkan baris (row) dan kolom (column). • Bilangan-bilangan dalam susunan tersebut dinamakan entri dalam matriks atau disebut juga elemen atau unsur. • Ukuran (ordo) matriks menyatakan banyaknya baris dan kolom pada matriks tersebut
  • 3. Ordo Matriks Ordo Matriks A : 3 X 2 Ordo Matriks B : 1 X 4 Ordo Matriks C : …….. Ordo Matriks D : ……. 1 2 3 0 1 4             A   2 3 1 6    B 2 1 3 4 0 1 7 6 3 2 1 5 0 1 0 4                C 1 2        D
  • 4. Notasi Matriks • Matriks dinotasikan dengan huruf besar. • Jika A adalah sebuah matriks, kita dapat juga menggunakan aij untuk menyatakan entri/unsur yang terdapat di dalam baris i dan kolom j dari A sehinga A = [aij] • Contoh 1 1 2 9 2 4 3 1 3 6 5 0              A 11 12 1 21 22 2 1 2 n n m n m m mn a a a a a a a a a               A
  • 6. JENIS –JENIS MATRIKS  Matriks bujursangkar (persegi) adalah matriks yang berukuran n x n  Matriks nol adalah matriks yang setiap entri atau elemennya adalah bilangan nol Sifat-sifat dari matriks nol : -A+0=A, jika ukuran matriks A = ukuran matriks 0 -A*0=0, begitu juga 0*A=0.        1 3 4 1 A            0 0 0 0 0 0 2 3x O
  • 7. JENIS –JENIS MATRIKS  Matriks Diagonal adalah matriks persegi yang semua elemen diatas dan dibawah diagonalnya adalah nol. Dinotasikan sebagai D. Contoh :  Matriks Skalar adalah matriks diagonal yang semua elemen pada diagonalnya sama            5 0 0 0 2 0 0 0 1 3 3x D            5 0 0 0 5 0 0 0 5 3 3x D
  • 8. JENIS –JENIS MATRIKS  Matriks Identitas adalah matriks skalar yang elemen-elemen pada diagonal utamanya bernilai 1. Sifat-sifat matriks identitas : A*I=A I*A=A  Matriks Segitiga Atas adalah matriks persegi yang elemen di bawah diagonal utamanya bernilai nol  Matriks Segitiga Bawah adalah matriks persegi yang elemen di atas diagonal utamanya bernilai nol            1 0 0 0 1 0 0 0 1 D            6 0 0 2 1 0 5 4 2 A            1 5 2 0 4 3 0 0 1 B
  • 10. Operasi Pada Matriks • Penjumlahan (addition) Jika A dan B adalah sembarang dua matriks yang ukurannya sama maka jumlah A + B adalah matriks yang diperoleh dengan menambahkan entri-entri yang bersesuaian dalam kedua matriks tersebut Berlaku juga untuk Operasi Pengurangan pada Matriks 11 12 13 11 12 13 11 11 12 12 13 13 21 22 23 21 22 23 21 21 22 22 23 23 31 32 33 31 32 33 31 31 32 32 33 33 ; + a a a b b b a b a b a b a a a b b b a b a b a b a a a b b b a b a b a b                                            A B A B
  • 12. Soal dan Penyelesaian Jika Maka:                 3 2 5 4 6 7 dan 1 6 4 0 8 2 A B 7 4 12 1 2 6 A B          1 8 2 1 14 2 A B           
  • 14. Operasi Pada Matriks • Perkalian Skalar Pada Matriks Jika A adalah suatu matriks dan c suatu skalar, maka hasil kali cA adalah matriks yang diperoleh dengan mengalikan masing-masing entri dari A oleh c. 11 12 13 11 12 13 21 22 23 21 22 23 31 32 33 31 32 33 a a a ca ca ca a a a c ca ca ca a a a ca ca ca                        A A
  • 16. Soal dan Penyelesaian Jika Maka: 7 4 12 1 2 6 A           7 4 12 14 8 24 2. 2. 1 2 6 2 4 12 A                      
  • 17. • Perkalian Matriks dengan Matriks Matriks Amxn dapat dikalikan dengan matriks Bpxq jika dan hanya jika banyaknya kolom pada matriks A sama dengan banyaknya baris pada matriks B. (n = p) AmxnBnxq = Cmxq A=[aij] mxn dan B= [bij]nxq maka C = [cij]mxq dengan 1 n ij ij ij j c a b    Operasi Pada Matriks
  • 22. Soal dan Penyelesaian Tentukan AB jika: Jawab: Apakah AB = BA??? 2 1 4 1 3 2         A , 1 2 1 3 4 1              B 1 2 2 1 4 1 3 1 3 2 4 1 2(1) 1( 1) 4(4) 2(2) 1(3) 4( 1) 17 3 1(1) 3( 1) 2(4) 1(2) 3(3) 2( 1) 4 5                                                 AB
  • 25. Matriks Transpose  Jika A adalah suatu matriks m x n, maka transpose A dinyatakan oleh Aͭ dan didefinisikan dengan matriks n x m yang kolom pertamanya adalah baris pertama dari A, kolom keduanya adalah baris kedua dari A, demikian juga dengan kolom ketiga adalah baris ketiga dari A dan seterusnya.  Contoh : matriks A : berordo 2 x 3 transposenya : berordo 3 x 2        3 1 4 1 3 1 A            3 1 1 3 4 1 t A
  • 26. Matriks Transpose Beberapa Sifat Matriks Transpose : T T T T T T T T T T kA kA A B AB A A B A B A       ) .( 4 ) .( 3 ) .( 2 ) .( 1
  • 27. Matriks Transpose Pembuktian aturan no1 :                             23 23 22 22 21 21 13 13 12 12 11 11 23 22 21 13 12 11 23 22 21 13 12 11 b a b a b a b a b a b a b b b b b b a a a a a a B A        23 22 21 13 12 11 b b b b b b B        23 22 21 13 12 11 a a a a a a A            23 13 22 12 21 11 b b b b b b BT                                         23 23 13 13 22 22 12 12 21 21 11 11 23 13 22 12 21 11 23 13 22 12 21 11 b a b a b a b a b a b a b b b b b b a a a a a a B A T T TERBUKTI
  • 29. Matriks Simetri Sebuah matriks dikatakan simetri apabila hasil dari transpose matriks A sama dengan matriks A itu sendiri. Contoh : 1. 2.                       0 0 2 0 0 3 2 3 1 0 0 2 0 0 3 2 3 1 T A A               2 1 1 2 2 1 1 2 T B B A AT 
  • 30. 1. Jika 1 2 0 3 5 1 1 2 0 A               dan 2 1 4 1 5 3 1 2 5 B                tentukanlah: a. 2A + B b. -3B + A c. A – 2BT Latihan Soal
  • 31. Tugas 1. Diberikan matriks : Jika mungkin, hitunglah : a. A x BT c. A x BT e. CT x C b. B x AT d. BT x C + A 2 1 2 3 2 5 A         2 1 3 4 1 2 B              2 1 3 1 2 4 3 1 0 C            
  • 32. Determinan Matriks • Determinan matriks merupakan selisih antara perkalian elemen-elemen pada diagonal utama dengan perkalian elemen- elemen pada diagonal sekunder. Determinan matriks hanya dapat dicari dengan matriks persegi. Determinan dari matriks A dapat ditulis det(A) atau |A|
  • 33. Determinan memiliki sifat tertentu yang khas seperti pada sebuah matriks A dan B yang berordo n x n sebagai berikut. • |AB| = |A| |B| • |AT| = |A|. Simbol T merupakan transpose matriks. • |A-1| = 1/|A| atau disebut juga dengan invers matriks. • |kA| = kn|A|. K merupakan bilangan riil dan n adalah ordo matriks A. • Apabila sebuah matriks semua elemen baik baris maupun kolomnya adalah 0, maka nilai determinannya juga 0. • Apabila pada matriks dua baris atau kolomnya sama atau kelipatannya, maka nilai determinannya adalah 0.
  • 34. Determinan Matriks Ordo 2 x 2 • Determinan matriks dengan ordo 2 x 2 dapat dihitung dengan cara sebagai berikut.
  • 35. Determinan Matriks Ordo 3 x 3 • Determinan matriks persegi ordo 3 x 3 dapat dihitung dengan dua cara, yakni kaidah sarrus dan ekspansi kofaktor. Namun, pada umumnya menggunakan kaidah sarrus untuk menghitung matriks dengan ordo 3 x 3. Berikut langkah-langkah untuk menemukan determinan matriks ordo 3 x 3 dengan kaidah sarrus. Letakkan kolom pertama dan kolom kedua pada sebelah kanan garis vertikal determinan. • Jumlahkan hasil kali elemen-elemen yang terletak pada diagonal utama dengan hasil kali elemen-elemen yang sejajar diagonal utama pada arah kanan. Kemudian, kurangi dengan jumlah hasil kali elemen-elemen yang terletak pada diagonal samping dengan elemen-elemen yang sejajar dengan diagonal samping.
  • 36. Determinan Matriks • JIka maka: • det(A)= a11 a22 a33 + a12 a23 a31 + a13 a21 a23 – a13a22 a13 – a11 a23 a32 - a12 a21 a33 atau            33 32 31 23 22 21 13 12 11 a a a a a a a a a A 23 31 22 21 12 11 33 32 31 23 22 21 13 12 11 a a a a a a a a a a a a a a a A 
  • 37.               1 2 2 0 1 1 1 2 3 B Tentukan determinan matriks Jawab :   1 2 2 0 1 1 1 2 3 det     B ) 1 )( 1 )( 2 ( ) 2 )( 0 )( 3 ( ) 2 )( 1 )( 1 ( ) 2 )( 1 )( 1 ( ) 2 )( 0 )( 2 ( ) 1 )( 1 )( 3 (             2 0 2 2 0 3       1  2 2 1 1 2 3   Contoh
  • 38. Soal
  • 39. Determinan Matriks dengan ekspansi Minor dan Kofaktor • Minor suatu matriks 𝐴 dilambangkan dengan 𝑀𝑖j adalah determinan matriks bagian dari matriks 𝐴 yang diperoleh dengan cara menghilangkan elemen – elemennya pada baris ke-𝑖 dan elemen elemen pada kolom ke-𝑗. Dengan demikian untuk matriks 1 x 1, kita tidak bisa mendapatkan minornya. Minor kita bisa dapatkan pada matriks persegi 2 x 2, 3 x 3, dan seterusnya. Jumlah minor dari suatu matriks mengikuti jumlah elemenya, jadi pada matriks 2 x 2 akan terdapat 4 minor yaitu M11, M12, M21, dan M22. Sedangkan pada matriks 3 x 3 maka akan terdapat 9 minor yaitu M11, M12, M13, M21, M22, M23, M31, M32, dan M33.
  • 40.
  • 41.
  • 43.
  • 44. Misalkan Beberapa definisi yang perlu diketahui : • Mij disebut Minor- ij yaitu determinan matriks A dengan menghilangkan baris ke_i dan kolom ke-j matriks A. Contoh :                nn n n n n a a a a a a a a a A ... : : : ... ... 2 1 2 22 21 1 12 11            2 1 0 1 2 1 0 1 2 A 13 1 2 maka 1 0 1 M   Determinan Matriks dengan Ekspansi Kofaktor
  • 45. • Cij Matrik dinamakan kofaktor - ij yaitu (-1)i+j Mij Contoh : maka = (– 1)3 (2 – 0) = – 2  1 2 12 1 1 1 0 2 C    2 1 0 1 2 1 0 1 2            A
  • 46. • Menghitung det (A) dengan ekspansi kofaktor sepanjang baris ke-i det (A) = ai1 Ci1 + ai2 Ci2 + . . . + ainCin= • Menghitung det (A) dengan ekspansi kofaktor sepanjang kolom ke-j det (A) = a1j C1j + a2j C2j + . . . + anj Cnj = 1 n ij ij j a c   1 n ij ij i a c   Rumus Determinan Matriks dengan Ekspansi Kofaktor
  • 47. Hitunglah Det(A) dengan ekspansi kofaktor : Jawab : Misalkan, kita akan menghitung det (A) dengan ekspansi kofaktor sepanjang baris ke-3            2 1 0 1 2 1 0 1 2 A Contoh
  • 48. 2 1 0 1 2 1 0 1 2            A 3 3 3 31 31 32 32 33 33 1 det( ) j j j A a c a c a c a c         3 1 4 31 31 1 0 ( 1) ( 1) 1 (1)(1) (0)(2) 1 0 1 2 1 c M             3 2 5 32 32 2 0 ( 1) ( 1) 1 (2)(1) (0)(1) 1(2 0) 2 1 1 c M                3 3 6 33 33 2 1 ( 1) ( 1) 1 (2)(2) (1)(1) 4 1 3 1 2 c M           det( ) 0(1) 1( 2) 2(3) 0 2 6 4 A        
  • 49. Invers Matriks  Matriks invers dari suatu matriks A adalah matriks B yang apabila dikalikan dengan matriks A memberikan satuan I  AB = I  Notasi matriks invers :  Sebuah matriks yang dikalikan matriks inversenya akan menghasilkan matrik satuan  Jika Maka 1  A I A A  1        d c b a A            a c b d bc ad A 1 1
  • 50. Invers Matriks  Langkah-langkah untuk mencari invers matriks M yang berordo 3x3 adalah : - Cari determinan dari M - Transpose matriks M sehingga menjadi - Cari adjoin matriks - Gunakan rumus T M )) ( ( ) det( 1 1 M adjoin M M  
  • 51. Invers Matriks  Contoh Soal : - Cari Determinannya : det(M) = 1(0-24)-2(0-20)+3(0-5) = 1 - Transpose matriks M            0 6 5 4 1 0 3 2 1 M            0 4 3 6 1 2 5 0 1 T M
  • 52. Invers Matriks - Temukan matriks kofaktor dengan menghitung minor- minor matriksnya - Hasilnya : ==> ==>                 1 4 5 4 15 20 5 18 24                                  1 4 5 4 15 20 5 18 24
  • 53. Invers Matriks  Hasil Adjoinnya :  Hasil akhir               1 4 5 4 15 20 5 18 24                                1 4 5 4 15 20 5 18 24 1 4 5 4 15 20 5 18 24 1 1 1 M
  • 54. Latihan Soal 1. Tentukan determinan matriks dengan ekspansi kofaktor dan dengan cara hitung langsung lalu bandingkan hasilnya 2 1 1 1 2 1 1 1 2 C            3 2 0 0 1 0 4 4 1 D                         2 0 0 0 4 3 0 1 2 A             1 0 5 2 1 7 3 1 1 B 1 0 2 2 1 3 4 1 8 E             4 1 8 2 1 3 1 0 2 F             1 0 2 3 1 3 4 1 8 G             1 0 2 6 1 3 4 1 8 H            
  • 55. Latihan Soal 2. Tentukan invers matriks dari masing-masing matriks di bawah ini 2 1 1 1 2 1 1 1 2 C            3 2 0 0 1 0 4 4 1 D                         2 0 0 0 4 3 0 1 2 A             1 0 5 2 1 7 3 1 1 B 1 0 2 2 1 3 4 1 8 E             4 1 8 2 1 3 1 0 2 F             1 0 2 3 1 3 4 1 8 G             1 0 2 6 1 3 4 1 8 H            