Matriks adalah susunan bilangan yang diatur dalam baris dan kolom. Matriks memiliki sifat-sifat tertentu seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar dan matriks. Terdapat berbagai jenis matriks seperti matriks bujursangkar, nol, diagonal, identitas, dan lainnya.
2. Definisi Matriks
• Matriks adalah susunan segi empat siku-siku
dari bilangan yang diatur berdasarkan baris
(row) dan kolom (column).
• Bilangan-bilangan dalam susunan tersebut
dinamakan entri dalam matriks atau disebut
juga elemen atau unsur.
• Ukuran (ordo) matriks menyatakan banyaknya
baris dan kolom pada matriks tersebut
3. Ordo Matriks
Ordo Matriks A : 3 X 2
Ordo Matriks B : 1 X 4
Ordo Matriks C : ……..
Ordo Matriks D : …….
1 2
3 0
1 4
A
2 3 1 6
B
2 1 3 4
0 1 7 6
3 2 1 5
0 1 0 4
C
1
2
D
4. Notasi Matriks
• Matriks dinotasikan dengan huruf besar.
• Jika A adalah sebuah matriks, kita dapat juga
menggunakan aij untuk menyatakan entri/unsur yang
terdapat di dalam baris i dan kolom j dari A sehinga
A = [aij]
• Contoh
1 1 2 9
2 4 3 1
3 6 5 0
A
11 12 1
21 22 2
1 2
n
n
m n
m m mn
a a a
a a a
a a a
A
6. JENIS –JENIS MATRIKS
Matriks bujursangkar (persegi) adalah matriks yang
berukuran n x n
Matriks nol adalah matriks yang setiap entri atau elemennya
adalah bilangan nol
Sifat-sifat dari matriks nol :
-A+0=A, jika ukuran matriks A = ukuran matriks 0
-A*0=0, begitu juga 0*A=0.
1
3
4
1
A
0
0
0
0
0
0
2
3x
O
7. JENIS –JENIS MATRIKS
Matriks Diagonal adalah matriks persegi yang semua elemen
diatas dan dibawah diagonalnya adalah nol. Dinotasikan
sebagai D.
Contoh :
Matriks Skalar adalah matriks diagonal yang semua elemen
pada diagonalnya sama
5
0
0
0
2
0
0
0
1
3
3x
D
5
0
0
0
5
0
0
0
5
3
3x
D
8. JENIS –JENIS MATRIKS
Matriks Identitas adalah matriks skalar yang elemen-elemen
pada diagonal utamanya bernilai 1.
Sifat-sifat matriks identitas :
A*I=A
I*A=A
Matriks Segitiga Atas adalah matriks persegi yang elemen di
bawah diagonal utamanya bernilai nol
Matriks Segitiga Bawah adalah matriks persegi yang elemen
di atas diagonal utamanya bernilai nol
1
0
0
0
1
0
0
0
1
D
6
0
0
2
1
0
5
4
2
A
1
5
2
0
4
3
0
0
1
B
10. Operasi Pada Matriks
• Penjumlahan (addition)
Jika A dan B adalah sembarang dua matriks yang
ukurannya sama maka jumlah A + B adalah matriks
yang diperoleh dengan menambahkan entri-entri
yang bersesuaian dalam kedua matriks tersebut
Berlaku juga untuk Operasi Pengurangan pada
Matriks
11 12 13 11 12 13 11 11 12 12 13 13
21 22 23 21 22 23 21 21 22 22 23 23
31 32 33 31 32 33 31 31 32 32 33 33
; +
a a a b b b a b a b a b
a a a b b b a b a b a b
a a a b b b a b a b a b
A B A B
14. Operasi Pada Matriks
• Perkalian Skalar Pada Matriks
Jika A adalah suatu matriks dan c suatu skalar,
maka hasil kali cA adalah matriks yang
diperoleh dengan mengalikan masing-masing
entri dari A oleh c.
11 12 13 11 12 13
21 22 23 21 22 23
31 32 33 31 32 33
a a a ca ca ca
a a a c ca ca ca
a a a ca ca ca
A A
17. • Perkalian Matriks dengan Matriks
Matriks Amxn dapat dikalikan dengan matriks Bpxq
jika dan hanya jika banyaknya kolom pada
matriks A sama dengan banyaknya baris pada
matriks B. (n = p)
AmxnBnxq = Cmxq
A=[aij] mxn dan B= [bij]nxq
maka
C = [cij]mxq dengan
1
n
ij ij ij
j
c a b
Operasi Pada Matriks
25. Matriks Transpose
Jika A adalah suatu matriks m x n, maka transpose A
dinyatakan oleh Aͭ dan didefinisikan dengan matriks n x
m yang kolom pertamanya adalah baris pertama dari A,
kolom keduanya adalah baris kedua dari A, demikian juga
dengan kolom ketiga adalah baris ketiga dari A dan
seterusnya.
Contoh :
matriks A : berordo 2 x 3
transposenya : berordo 3 x 2
3
1
4
1
3
1
A
3
1
1
3
4
1
t
A
26. Matriks Transpose
Beberapa Sifat Matriks Transpose :
T
T
T
T
T
T
T
T
T
T
kA
kA
A
B
AB
A
A
B
A
B
A
)
.(
4
)
.(
3
)
.(
2
)
.(
1
27. Matriks Transpose
Pembuktian aturan no1 :
23
23
22
22
21
21
13
13
12
12
11
11
23
22
21
13
12
11
23
22
21
13
12
11
b
a
b
a
b
a
b
a
b
a
b
a
b
b
b
b
b
b
a
a
a
a
a
a
B
A
23
22
21
13
12
11
b
b
b
b
b
b
B
23
22
21
13
12
11
a
a
a
a
a
a
A
23
13
22
12
21
11
b
b
b
b
b
b
BT
23
23
13
13
22
22
12
12
21
21
11
11
23
13
22
12
21
11
23
13
22
12
21
11
b
a
b
a
b
a
b
a
b
a
b
a
b
b
b
b
b
b
a
a
a
a
a
a
B
A T
T
TERBUKTI
29. Matriks Simetri
Sebuah matriks dikatakan simetri apabila hasil dari transpose matriks A
sama dengan matriks A itu sendiri.
Contoh :
1. 2.
0
0
2
0
0
3
2
3
1
0
0
2
0
0
3
2
3
1
T
A
A
2
1
1
2
2
1
1
2
T
B
B
A
AT
30. 1. Jika
1 2 0
3 5 1
1 2 0
A
dan
2 1 4
1 5 3
1 2 5
B
tentukanlah:
a. 2A + B
b. -3B + A
c. A – 2BT
Latihan Soal
31. Tugas
1. Diberikan matriks :
Jika mungkin, hitunglah :
a. A x BT c. A x BT e. CT x C
b. B x AT d. BT x C + A
2 1 2
3 2 5
A
2 1
3 4
1 2
B
2 1 3
1 2 4
3 1 0
C
32. Determinan Matriks
• Determinan matriks merupakan selisih
antara perkalian elemen-elemen pada
diagonal utama dengan perkalian elemen-
elemen pada diagonal sekunder.
Determinan matriks hanya dapat dicari
dengan matriks persegi. Determinan dari
matriks A dapat ditulis det(A) atau |A|
33. Determinan memiliki sifat tertentu yang khas seperti pada
sebuah matriks A dan B yang berordo n x n sebagai berikut.
• |AB| = |A| |B|
• |AT| = |A|. Simbol T merupakan transpose matriks.
• |A-1| = 1/|A| atau disebut juga dengan invers matriks.
• |kA| = kn|A|. K merupakan bilangan riil dan n adalah ordo matriks A.
• Apabila sebuah matriks semua elemen baik baris maupun kolomnya
adalah 0, maka nilai determinannya juga 0.
• Apabila pada matriks dua baris atau kolomnya sama atau kelipatannya,
maka nilai determinannya adalah 0.
34. Determinan Matriks Ordo 2 x 2
• Determinan matriks dengan ordo 2 x 2 dapat
dihitung dengan cara sebagai berikut.
35. Determinan Matriks Ordo 3 x 3
• Determinan matriks persegi ordo 3 x 3 dapat dihitung dengan dua
cara, yakni kaidah sarrus dan ekspansi kofaktor. Namun, pada
umumnya menggunakan kaidah sarrus untuk menghitung matriks
dengan ordo 3 x 3. Berikut langkah-langkah untuk menemukan
determinan matriks ordo 3 x 3 dengan kaidah sarrus. Letakkan
kolom pertama dan kolom kedua pada sebelah kanan garis
vertikal determinan.
• Jumlahkan hasil kali elemen-elemen yang terletak pada
diagonal utama dengan hasil kali elemen-elemen yang sejajar
diagonal utama pada arah kanan. Kemudian, kurangi dengan
jumlah hasil kali elemen-elemen yang terletak pada diagonal
samping dengan elemen-elemen yang sejajar dengan
diagonal samping.
36. Determinan Matriks
• JIka maka:
• det(A)= a11 a22 a33 + a12 a23 a31 + a13 a21 a23 –
a13a22 a13 – a11 a23 a32 - a12 a21 a33
atau
33
32
31
23
22
21
13
12
11
a
a
a
a
a
a
a
a
a
A
23
31
22
21
12
11
33
32
31
23
22
21
13
12
11
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
a
A
39. Determinan Matriks dengan
ekspansi Minor dan Kofaktor
• Minor suatu matriks 𝐴 dilambangkan dengan 𝑀𝑖j adalah determinan
matriks bagian dari matriks 𝐴 yang diperoleh dengan cara menghilangkan
elemen – elemennya pada baris ke-𝑖 dan elemen elemen pada kolom ke-𝑗.
Dengan demikian untuk matriks 1 x 1, kita tidak bisa mendapatkan
minornya. Minor kita bisa dapatkan pada matriks persegi 2 x 2, 3 x 3, dan
seterusnya. Jumlah minor dari suatu matriks mengikuti jumlah elemenya,
jadi pada matriks 2 x 2 akan terdapat 4 minor yaitu M11, M12, M21, dan
M22. Sedangkan pada matriks 3 x 3 maka akan terdapat 9 minor yaitu
M11, M12, M13, M21, M22, M23, M31, M32, dan M33.
44. Misalkan
Beberapa definisi yang perlu diketahui :
• Mij disebut Minor- ij yaitu determinan matriks A
dengan menghilangkan baris ke_i dan kolom ke-j
matriks A.
Contoh :
nn
n
n
n
n
a
a
a
a
a
a
a
a
a
A
...
:
:
:
...
...
2
1
2
22
21
1
12
11
2
1
0
1
2
1
0
1
2
A 13
1 2
maka 1
0 1
M
Determinan Matriks dengan
Ekspansi Kofaktor
45. • Cij Matrik dinamakan kofaktor - ij yaitu (-1)i+j Mij
Contoh :
maka
= (– 1)3 (2 – 0)
= – 2
1 2
12
1 1
1
0 2
C
2
1
0
1
2
1
0
1
2
A
46. • Menghitung det (A) dengan ekspansi kofaktor
sepanjang baris ke-i
det (A) = ai1 Ci1 + ai2 Ci2 + . . . + ainCin=
• Menghitung det (A) dengan ekspansi kofaktor
sepanjang kolom ke-j
det (A) = a1j C1j + a2j C2j + . . . + anj Cnj =
1
n
ij ij
j
a c
1
n
ij ij
i
a c
Rumus Determinan Matriks dengan
Ekspansi Kofaktor
47. Hitunglah Det(A) dengan ekspansi kofaktor :
Jawab :
Misalkan, kita akan menghitung det (A)
dengan ekspansi kofaktor sepanjang baris
ke-3
2
1
0
1
2
1
0
1
2
A
Contoh
49. Invers Matriks
Matriks invers dari suatu matriks A adalah matriks B
yang apabila dikalikan dengan matriks A memberikan
satuan I
AB = I
Notasi matriks invers :
Sebuah matriks yang dikalikan matriks inversenya
akan menghasilkan matrik satuan
Jika
Maka
1
A
I
A
A
1
d
c
b
a
A
a
c
b
d
bc
ad
A
1
1
50. Invers Matriks
Langkah-langkah untuk mencari invers matriks M
yang berordo 3x3 adalah :
- Cari determinan dari M
- Transpose matriks M sehingga menjadi
- Cari adjoin matriks
- Gunakan rumus
T
M
))
(
(
)
det(
1
1
M
adjoin
M
M