2. Nomor 1
Seorang perempuan umur 43 tahun dirawat di RS dengan diagnosis gagal ginjal
tahap akhir (terminal illness). Klien mengatakan, “saya akan membicarakan
dengan keluarga terkait dengan penyakit dan rencana pengobatan saya, apakah
saya akan melanjutkan perawatan di rumah sakit ini atau pulang dan
melanjutkan perawatan di rumah”. Apakah tahapan respons kehilangan yang
terjadi pada klien?
a. Marah
b. Depresi
c. Menerima
d. Mengingkari
e. Tawar Menawar
3.
4. Jawaban C Menerima
Pada kasus diatas, klien menunjukkan keinginan untuk
mengatasi masalah yang sedang dihadapi dengan mencari
sumber koping dalam wujud mencari sumber informasi yang
jelas terkait penanganan penyakit yang dialami
5. Nomor 2
Seorang laki-laki usia 40 tahun masuk ke RS Jiwa diantar oleh anaknya karena
sering bicara sendiri dan mengurung diri di kamar. Hasil pengkajian didapatkan
klien mengalami gangguan proses pikir ditandai dengan pembicaraan yang
berulang sambal memegang baju yang klien kenakan. Apakah gangguan proses
pikir yang dialami pasien pada kasus di atas?
a. Blocking
b. Tangensial
c. Perseverasi
d. Sirkumtansial
e. Logorhoe
6. Jawaban C Preseverasi
Blocking (benturan) yaitu pembicaraan yang terhenti secara tiba-tiba tanpa adanya gangguan secara eksternal, kemudian
beberapa saat dilanjutkan kembali pada pembicaraan semula atau pembicaraan selanjutnya.
Tangensial yaitu pembicaiaan yang berbelit-belit dan tidak sampai pada tujuan/maksud yang dibicarakan/ide intinya
Perseverasi yaitu pembicaraan yang berulang-ulang pada suatu ide, pikiran dan tema secara berlebihan
Sirkumtansial (pikiran berputar-putar) yaitu pembicaraan yang berbelit¬-belit sehingga lama sampai pada tujuan/maksud
yang dibicarakan, untuk menuju ide pokok tidak langsung pada sasaran yang dimaksud namun banyak menambahkan
bumbu-bumbu pembicaraan yang tidak relevan menjemukan.
7. Nomor 3
Efek samping dari obat antipsikotik tipikal yang menyebabkan klien mengalami
hipersalivasi dan kaku otot disebut dengan?
a. Tourette Syndrom
b. Ekstrapiramidal Syndrom
c. Syndrom Neuroleptik Maligna
d. Syndrom Stephen Johnson
e. Sindrom Kompartemen
8. Jawaban B Ekstrapiramidal Sindrom
Sindrom Tourette adalah gangguan yang membuat penderitanya melakukan tic, yaitu gerakan atau ucapan berulang yang
di luar kendali.
Sindrom ekstrapiramidal (atau sering disebut juga sebagai gejala ekstrapiramidal) merupakan kondisi yang terjadi akibat
gangguan pada sistem ekstrapiramidal di otak.
Sindroma Neuroleptik Maligna (SNM) adalah suatu kedaruratan neuropsikiatri yang mengancam jiwa yang terkait dengan
penggunaan obat-obatan antipsikotik (neuroleptik) dan ditandai oleh sindrom klinis yang khas yaitu perubahan status
mental, kekakuan, demam, dan disotonomia.
Sindrom Stevens-Johnson adalah reaksi alergi yang ditandai dengan ruam dan lepuhan di kulit, lapisan bola mata, rongga
mulut, dubur, dan kelamin
Sindrom kompartemen adalah kondisi ketika tekanan di dalam otot meningkat. Peningkatan tekanan tersebut dapat
menghambat pasokan darah ke saraf dan sel-sel di dalam otot. Sindrom kompartemen yang terjadi secara mendadak
merupakan kondisi gawat darurat yang harus segera ditangani.
9. Nomor 4
Psikiater memberikan fluoxetine kepada klien dan menulis dalam resep 2x20mg.
Berdasarkan konsep benar obat, maka aturan minum obat yang benar adalah
a. Pasien minum pagi dan malam
b. Pasien minum pagi dan siang
c. Dosis 20 mg diberikan pagi dan malam
d. Dosis 20 mg diberikan tiap 12 jam
e. Dosis 20 mg diberikan siang dan malam
10. Jawaban D Dosis 20 mg diberikan tiap 12 jam
Berdasarkan prinsip benar frekuensi cara menghitung frekuensi minum obat
adalah jangka waktu pada 24 jam. Sehingga cara menghitung
2x/hari = 24/2 = 12.
Sehingga diberikan setiap 12 jam
11. Nomor 5
Laki-laki 34 tahun di rawat di ruang pemulihan di RSJ. Perawat dinas pagi
melaporkan bahwa klien mengeluh sulit bicara. Selain itu berdasarkan
pemeriksaan perawat ditemukan, klien mengalami hipersalivasi dan berjalan
kaku seperti robot setelah minum Clorpromazine 25 mg/24 jam. Tindakan
pertama yang harus dilakukan perawat adalah ?
a. Memberikan Cairan NaCL 0.9%
b. Melakukan pemeriksaan TTV
c. Mengajarkan Teknik Nafas Dalam
d. Membantu menemukan aspek positif
12. Jawaban B Melakukan pemeriksaan TTV
Clorpromazine merupakan salah satu antipsikotik tipikal yang memiliki risiko efek
samping ekstrapiramidal sindrom dan aktivasi saraf parasimpatik seperti
penurunan tekanan darah. Kondisi ini harus segera ditangani dengan melakukan
pemeriksaan TTV untuk menentukan tindakan selanjutnya
13. Nomor 6
Seorang pasien, laki-laki berusia 40 tahun, sudah sering kawin cerai, mempunyai
3 orang anak dirawat di RS Jiwa setelah beberapa kali melukai diri sendiri
selama sebulan lalu. Keadaan saat ini masih sering melamun dan sekali-kali
mencoba melukai diri sendiri dengan memukul kepalanya. Manakah tingkat
perilaku bunuh diri yang mencerminkan perilaku pasien tersebut?
a) Threats Gestures (ancaman )
b) Gestures
c) Ideations (isyarat bunuh diri: ide)
d) Attempted
14. Jawaban D Attempted
1. isyarat bunuh diri : tolong jaga anak anak saya akan pergi jauh
2. Ancaman bunuh diri : keinginan bunuh diri, belum pernah mencoba bunuh diri
3. Percobaan bunuh diri : mencoba bunuh diri
15. Nomor 7
Seorang pasien laki-laki berusia 18 tahun dirawat di ruangan Jiwa dengan
keluhan memukul tetangganya karena diejek dan dikatakan anak bodoh. Hasil
pengkajian pasien berteriak-teriak, wajah memerah, mata melotot tajam dan
tangannya mengepal kuat serta ingin memukul siapapun yang berada di
dekatnya. Perawat memutuskan untuk melakukan pengikatan (restrain). Apakah
masalah keperawatan pada kasus tersebut?
a. Ketidak berdayaan
b. Perilaku kekerasan
c. Berduka disfungsional
d. Resiko mencederai diri dan orang lain
e. Gangguan konsep diri; harga diri rendah
16. Jawaban B Perilaku Kekerasan
Diagnosis Risiko Perilaku memiliki ciri yang khas yang itu manifestasi pada
respons perilaku yang cenderung untuk menciderai orang lain dan lingkungan. Ini
menjadi perbedaan dengan diagnosis Risiko Bunuh Diri, karena diagnosis risiko
bunuh diri adalah menciderai diri sendiri
17. Nomor 8
Seorang pasien laki-laki berusia 32 tahun dirawat di RS Jiwa dengan keluha
depresi karena sering diejek tetangganya. Pasien baru menjalani amputasi kaki
kiri, mengatakan merasa tidak berguna lagi, malu dengan keadaannya. Kontak
mata kurang, menyendiri di sudut ruangan. Apa konsep diri klien yang
terganggu?
a. Peran
b. Ideal diri
c. Harga diri
d. Identitas diri
e. Gambaran diri
18. Jawaban E Gambaran Diri
Konsep diri adalah semua jenis pikiran, keyakinan dan kepercayaan yang membuat seseorang mengetahui tentang dirinya
dan mempengaruhi hubungan dengan orang lain. Konsep diri ada melalui pembelajaran (dipelajari) setelah lahir sebagai
hasil pengalaman unik dalam dirinya, bersama orang terdekat dan dengan dunia nyata (realitas).
1. Citra tubuh yaitu kumpulan sikap individu yang disadari terhadap tubuhnya termasuk persepsi masa lalu / sekarang,
perasaan tentang ukuran, fungsi, penampilan dan potensi dirinya.
2. Identitas diri yaitu pengorganisasian prinsip dari kepribadian yang bertanggung jawab terhadap kesatuan,
kesinambungan, konsistensi dan keunikan individu.
3. Peran yaitu serangkaian perilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial berhubungan dengan fungsi individu
diberbagai kelompok sosial.
4. Ideal diri yaitu persepsi individu tentang bagaimana seharusnya ia berperilaku berdasarkan standart, aspirasi, tujuan
atau nilai personal tertentu.
5. Harga diri yaitu penilaian tentang nilai personal yang diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku
seseorang sesuai dengan ideal dirinya. Harga diri tinggi merupakan perasaan yang berakar dalam menerima dirinya
tanpa syarat, meskipun telah melakukan kesalahan, kekalahan dan kegagalan, ia tetap merasa sebagai orang yang
penting dan berharga.
19. Nomor 9
Seorang perempuan berusia 22 tahun datang ke psikiater dengan keluhan sudah
dua bulan terakhir menjadi pelupa dan sering melamun. Merasa ada sesuatu
yang salah pada dirinya, menjadi mudah lelah namun sulit untuk tidur. Klien
juga mengatakan menjadi sensitive dan mudah marah, karena hal tersebutlah,
pasien jadi enggan untuk keluar sekedar bersosialisasi dengan tetangga atau
teman-temannya. Apakah masalah medis utama yang sedang dialami pasien?
a. Ilusi
b. Depresi
c. Demensia
d. Isolasi sosial
e. Somnanbulisme
21. Nomor 10
Seorang laki-laki usia 18 tahun dirawat di RS Jiwa, dengan keluhan sering
mendengar suara bunyi-bunyian dan teriakan. Pasien tahu kalau dirinya
mengalami halusinasi dan ingin menghindar karena merasa terganggu. Apakah
rencana tindakan keperawatan utama pada kasus di atas?
a. Program terapi obat
b. Melakukan aktivitas
c. Lakukan aktivitas yang terjadwal
d. Bercakap-cakap dengan orang lain
e. Latih pasien mengontrol halusinasinya
22. Jawaban E Latih Pasien mengontrol Halusinasi
Diagnosisi Halusinasi
Fokus Terapi adalah mengontrol dan mengendalikan halusinasi
23. Nomor 11
Seorang perempuan, umur 20 tahun, dirawat di RSJ. Pasien merasa dirinya tidak
berharga, bodoh, tidak berharga dan jelek. Perawat berencana melakukan
tindakan keperawatan untuk menggali kemampuan yang dimiliki oleh pasien
sehingga pikiran yang negatif diubah menjadi pikiran yang positif. Apakah terapi
yang akan dilakukan oelh perawat tersebut?
a. Terapi kognitif
b. Terapi perilaku
c. Terapi individu
d. Terapi keluarga
e. Terapi lingkungan
24. Jawaban A Terapi Kognitif
Psikoterapi Kognitif merupakan terapi modalitas yang bertujuan untuk
merestrukturisasi fungsi berpikir klien menjadi adaptif.
25. Nomor 12
Seorang wanita (30 tahun) dirawat oleh perawat jiwa masyarakat sejak 2
minggu yang lalu. Pada saat pengkajian didapatkan data rambut kotor, acak-
acakan, tidak disisir, gigi kotor, kulit berdaki dan bau, kuku panjang dan kotor.
pakaian kotor dan tidak rapi makan dan minum di sembarang tempat, BAB dan
BAK tidak pernah disiram. Apakah tindakan keperawatan pada pertemuan yang
kedua yang sesuai untuk wanita tersebut?
A. Melatih cara menjaga kebersihan diri dan berdandan
B. Melatih cara berdandan: menyisir, rias muka
C. Melatih cara menjaga kebersihan diri: mandi dan ganti pakaian,
sikat gigi, cuci rambut, potong kuku
D. Melatih BAB dan BAK yang baik
E. Melatih cara makan dan minum yang baik
26. Jawaban D Melatih BAB dan BAK
Pada diagnosis DPD pertemuan pertama adalah mengajarkan mandi dan
rangkaian selanjutnya, seperti BAB dan BAK, cara berpakaian, berhias
27. Nomor 13
Seorang laki-laki berusia 49 tahun, diantar ke UGD RSJ oleh petugas Liponsos
dengan alasan mengganggu lalu lintas karena teriak-teriak di jalanan. Saat
dikaji, kondisi pasien sangat kotor, rambut gimbal, bajunya compang camping ,
pandangan pasien kosong, menjawab seperlunya dan jawaban tidak sesuai
pertanyaan. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus di atas?
a) Risiko perilaku kekerasan
b) Defisit perawatan diri
c) Harga diri rendah
d) Isolasi sosial
e) Halusinasi
28. Jawaban B Defisit Perawatan Diri
Perilaku
1)Menggaruk badan
2)Banyak diam
3)Kadang gelisah
4)Hambatan kemampuan atau kurang minat dalam memilih pakaian yang tepat
untuk dikenakan
5)Tidak mampu melakukan defekasi atau urinasi pada tempat yang tepat
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Rochmawati, (2013), bahwa 72,2 %
klien tidak toileting
29. Nomor 14
Seorang perempuan berusia 29 tahun diantar keluarganya ke RSJ yang kedua
kalinya karena di rumah tidak mau bicara dan tidak mau keluar dari kamar. Hasil
pengkajian, pasien lebih banyak diam, menjawab pertanyaan perawat dengan
mengangguk atau menggeleng kepala. Menurut keluarga, selama di rumah
pasien tidak mau minum obat dari RSJ dan pasien adalah seorang pendiam dan
pemalu sejak dulu. Apakah faktor presipitasi pada masalah keperawatan utama
diatas?
a) Dirawat untuk yang kedua kalinya
b) Tidak minum obat dari RSJ
c) Tidak mau keluar kamar
d) Seorang pendiam
e) Tidak mau bicara
30. Jawaban B Tidak mau minum Obat
Faktor presipitasi merupakan
factor yang mendukung
terjadinya masalah Kesehatan
jiwa yang ditandai dengan
segala kejadian yang muncul
dan berakibat langsung pada
waktu kurang dari 6 bulan.
31. Nomor 15
Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa ke poli RSJ dengan keluhan setiap
hari dikamar, tidak makan dan sulit tidur. Hasil pengkajian, pasien masih belum
percaya bahwa anaknya telah meninggal dunia, selalu menceritakan tentang
anaknya kepada setiap orang, berharap anaknya akan kembali lagi dan bermain
bersama di rumah. Informasi keluarga, pasien ditinggal mati oleh laki-lakinya
yang berusia 4 tahun karena tenggelam. Apakah intervensi untuk masalah
utama kasus diatas?
a) Jelaskan sumber koping yang tersedia
b) Tingkatkan kesehatan fisik dan psikologis pasien
c) Beri informasi tentang proses berduka dan apa yang diharapkan
d) Anjurkan pasien mengeksplorasi sumber dari kelompok pendukung
e) Berikan terapi relaksasi tarik nafas dalam pada pasien
32. Jawaban C Beri informasitentang proses berduka
dan apa yang diharapkan
Indikator Tahapan Denial :
1. Klien menghindari interaksi terkait pengalaman yang tidak menyenangkan
2. Perubahan perilaku dari sebelumnya
3. Penurunan Motivasi
4. Secara verbal menyangkal kejadian yang sesungguhnya
Sehingga pada tahapan ini insight klien belum muncul dan perlu dibantu
33. Nomor 16
Seorang perempuan usia 23 tahun datang ke poli jiwa dengan keluhan utama
pusing. Hasil pengkajian, saat akan menghadapi ujian merasakan sakit kepala,
selalu berkeringat, nadi dan tekanan darah naik, tegang, selalu memikirkan
ujian, sering merasa pikiran buntu, mudah marah bila ada masalah dan
penglihatan kabur. Apakah tingkat kecemasan yang dialami kasus diatas?
a) Panik
b) Depres
c) Berat
d) Ringan
e) Sedang
35. Nomor 17
Seorang perempuan berusia 20 tahun dibawa ke poli jiwa dengan keluhan
mengurung diri di kamar dan tidak mau makan. Hasil pengkajian, pasien
mengatakan bapaknya tetap menemainya untuk sarapan pagi dan mengajaknya
menemani di teras depan rumahnya. Informasi keluarga, kejadian ini terjadi
selama dua hari sejak bapaknya meninggal. Apakah tahap proses berduka yang
terjadi pada kasus diatas?
a) Anger
b) Denial
c) Bergaining
d) Depression
e) Acceptance
36. Jawaban B Denial
Indikator Tahapan Denial :
1. Klien menghindari interaksi terkait pengalaman yang tidak menyenangkan
2. Perubahan perilaku dari sebelumnya
3. Penurunan Motivasi
4. Secara verbal menyangkal kejadian yang sesungguhnya
37. Nomor 18
Seorang laki-laki berusia 40 tahun diantar ke UGD RSJ oleh keluarga dengan
keluhan mengamuk. Hasil pengkajian, pasien bicara kasar, intonasi suara tinggi,
mengancam orang lain, membanting barang dan berupaya memukul petugas.
Apakah yang harus dilakukan dalam situasi tersebut?
a) Mendengar penyebab pasien marah
b) Anamnesis sebab-sebab perilaku amuk
c) Mengamankan lingkungan dan manajemen krisis
d) Menanyakan mekanisme koping yang biasa pasien lakukan
e) Mendorong pasien untuk mengungkapkan rasa marah secara verbal.
38. Jawaban C mengamankan lingkungan
dan manajemen krisis
Prinsip dalam penanganan Gawat Darurat Psikiatri : Gaduh Gelisah adalah
menciptakan keamanan bagi pasien dan lingkungan. Upaya penanganan harus
berfokus pada keamanan dan kenyamanan. Adapun tahapan dalam
penatalaksanaan krisis :
1. Stabilisasi Klien
2. Asessment Gawat darurat psikiatri Lengkap
3. Perencanaan Rawat Lanjutan
39. Nomor 19
Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat di RSJ dengan schizofrenia, telah
diperbolehkan pulang dan harus mengkonsumsi obat antipsikotik secara kontinu.
Keluarga mengataka kalau pasien tidak perlu obat karena sakitnya disebabkan
oleh roh jahat. Apakah intervensi pada kasus tersebut?
a) Menggali keyakinan keluarga
b) Mengevaluasi keyakinan keluarga
c) Merujuk pada dokter yang merawat
d) Memberikan pendidikan kesehatan tentang gangguan jiwa
e) Menganjurkan keluarga untuk konsultasi kepada perawat jiwa
komunitas
40. Jawaban D memberikan Pendidikan
Kesehatan tentang gangguan jiwa
Proses Sistem Klien dalam keperawatan jiwa terbagi menjadi 3 :
1. Individu
2. Keluarga
3. Kelompok/Komunitas
Ketiga system tersebut saling berhubungan dalam kesembuhan pasien, sehingga
sasaran asuhan harus dilaksanakan secara komprehensif
41. Nomor 20
Pelayanan keperawatan dan upaya kesehatan jiwa masyarakat menurut
undang-undang no 18 tahun 2014 meliputi
a. Pencegahan primer, sekunder dan tersier
b. Pelayanan yang terus menerus dari kondisi sehat sampai sakit
c. Promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative
d. Aspek bio, psiko, sosio-kultural dan spiritual
e. Pelayanan spesialistik, integratif dan bersumber daya masyarakat