SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
MODEL JENJANG KARIR PERAWAT BERDASARKAN PEDOMAN
PENGEMBANGAN JENJANG KARIR PROFESIONAL PERAWAT, DEPKES,
2006.
Jenjang karir profesional perawat terdiri dari 4, yaitu:
Perawat Klinik (PK),
Perawat Manajer (PM),
Perawat Pendidik (PP),
Perawat Peneliti/Riset (PR), dengan pengembangan berjenjang,
mulai level I sampai V.
Jenjang karir profesional Perawat Klinik (PK) beserta syaratnya :
1. PK I/Novice
- Perawat lulusan D-III Keperawatan + 2 tahun pengalaman kerja
- S-1 Keperawatan (Ners) + 0 tahun pengalaman
- Mempunyai sertifikat PK I
2. PK II/Advance Beginner
- D-III Keperawatan + 5 tahun pengalaman kerja
- S-1 Keperawatan (Ners) + 3 tahun pengalaman
- Mempunyai sertifikat PK II
3. PK III/Competen
- D-III Keperawatan + 9 tahun pengalaman kerja
- S-1 Keperawatan (Ners) + 6 tahun pengalaman
- Ners Spesialis 1 (S-2 Kep) + 0 tahun pengalaman
- Mempunyai sertifikat PK III
4. PK IV/Proficient
- S-1 Keperawatan (Ners) + 9 tahun pengalaman
- Ners Spesialis 1 (S-2 Kep) + 2 tahun pengalaman
- Mempunyai sertifikat PK IV
5. PK V/Proficient
- S-1 Keperawatan (Ners) + 12 tahun pengalaman
- Ners Spesialis 1 (S-2 Kep) + 5 tahun pengalaman
- Mempunyai sertifikat PK V
PENGEMBANGAN SISTEM JENJANG KARIR PERAWAT
A. Latar Belakang
Jenjang karir merupakan suatu sistem untuk meningkatkan kinerja dan
profesionalisme perawat sesuai bidang pekerjaannya melalui peningkatan
kompetensi. Perawat profesional yang saat ini diakui di Indonesia dimulaui
dari lulusan D-3 Keperawatan dan akan terus meningkat. Sehingga pada tahun
2010 diharapkan yang dikategorikan sebagai perawat profesional adalah
lulusan S-1 keperawatan dan jenjang lebih tinggi.
Dasar pemikiran penyusunan jenjang karir profesi keperawatan RS beranjak
dari kepentingan profesi untuk bertanggung jawab dan bertanggung gugat
dalam memberikan asuhan keperawatan. Pada tiap jenjang karir, perawat
mempunyai kompetensi tertentu dalam memberikan asuhan keperawatan
sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
Jenjang karir diperlukan untuk terwujudnya asuhan keperawatan yang bemutu
mengingat perawat mempunyai tenaga terbanyak dan terlama mendampingi
pasien. Dengan dijaminnya kualitas asuhan keperawatan yang diberikan oleh
perawat sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, maka akan berkontribusi
terhadap kualitas pelayanan rumah sakit. Dengan ditetapkannya kompetensi
perawat pada tiap jenjang, akan memudahkan dalam rekruitmen, seleksi,
orientasi, pembinaan dan pengembangan SDM keperawatan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Penetapan dan penyelenggaraan jenjang karir perawat untuk menjamin
pemberian asuhankeperawatan yang profesional;
b. Menumbuh kembangkan motivasi para profesional keperawatan untuk
selalu menempuh dan menambah pengetahuan serta kompetensi
dengan laju pertumbuhan IPTEK;
c. Sebagai alat pembinaan dan pengembangan jangka panjang bagi para
profesional keperawatan, guna memanfaatkan kompetensi
penyelenggaraan asuhan keperawatan;
2. Tujuan Khusus
a. Ditetapkannya pedoman penyelenggaraan jenjang karir perawat di RS
b. Dilaksanakannya pengelompokan perawat
c. sesuai dengan jenjang karir
d. Dilaksanakannya pembinaan perawat
sesuai dengan jenjang karir
e. Dilaksanakannya pengembangan perawat
sesuai dengan jenjang karir
C. Sasaran
Seluruh praktisi keperawatan meliputi; perawat klinik, perawat manajer, perawat
pendidik dan perawat peneliti
D. Dasar Hukum
Dasar hukum yang mendasari penyusunan jenjang karir profesi keperawatan di
RS adalah :
1. UU No. 8b Tahun 1974, tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, sebagaimana
dirubah dengan UU No. 49 tahun 1999;
2. UU RI No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
3. UU RI No. 22 tahun 2000, tentang Otonomi Daerah
4. Kep. Men. Kes. No 1239 tahun 2001, tentang Registrasi dan Praktik
Perawat
5. PP No. 32 tahun 1996, tentang Tenaga Kesehatan
6. Kep. Men. PAN No 94 tahun 2001, tentang Jabatan Fungsional Perawat
Dan Angka Kreditnya
Dengan ditetapkannya dan dilaksanakannya jenjang karir perawat, maka tiap
perawat dapat fokus memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai dengan
kompetensinya, hubungan kerja disesuaikan dengan jenjang karirnya,
pengembangan dan peningkatan karir serta sistem penghargaan sesuai kinerja
berdasakan jenjang karir.
E. Model Jenjang Karir
Ketentuan jenjang karir Profesional keperawatan yang diajukan ke RS
mengacu pada ketentuan Direktorat Keperawatan Depkes RI dan Program
Pengembangan Profesi oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). RS
selaku RS yang digunakan sebagai tempat pendidikan perawat dipandang
perlu memiliki keterkaitan kompetensi praktisi perawat dalam lingkup
manajerial, pendidikan dan penelitian.
Bagan I.
Integrasi Penjenjangan antara Perawat Klinik, Manajer, Pendidik dan Riset
L. V PK. V PM. IV PP. III PR. II
L. IV PK. IV PM. III PP. II PR. I
L. III PK. III PM. II PP. I
L. II PK. II PM. I
L. I PK I
Keterangan ;
L = Level PP = Perawat Pendidik
PK = Perawat Klinik PR = Perawat Riset
PM = Perawat Manajerial
Untuk Level I masih termasuk perawat generalis dengan kompetensi
perawatan dasar. Sedangkan Level II termasuk perawatan dasar dengan
kompetensi lanjutan yang merupakan dasar spesialistik sesuai lingkup area.
Mulai Level III termasuk perawat spesialistik dengan kompetensi meliputi :
1. Perawat Medikal
2. Perawat Bedah
3. Perawat Anak
4. Perawat Maternitas
5. Perawat ICU/CCU
6. Perawat Gawat Darurat
7. Perawat Gerontik
8. Perawat Kesehatan
F. Prinsip-Prinsip Sistem Pengembangan Karir
1. Saat ini kualifikasi tenaga keperawatan dimulai dari D.III
Keperawatan sampai dengan tahun 2010. Tahun 2010
kualifikasi tenaga perawat profesional dimulai dari S 1
Keperawatan;
2. Jenjang mempunyai makna kompetensi untuk melakukan asuhan
keperawatan sesuai lingkup dan bertingkat sesuai dengan kompleksitas
masalah klien dalam uapaya pemenuhan kebutuhan dasar;
3. Fungsi utama yang menjadi pegangan adalah fungsi pemberian asuhan
keperawatan
4. Setiap perawat pelaksana mempunyai kesempatan yang sama untuk
meningkatkan karirnya sampai jenjang yang paling atas;
5. Jenjang karir mempunyai dampak terhadap tanggung jawab dan akontabel
terhadap tugas serta terkait dengan sistem penghargaan;
6. Pimpinan tertinggi RS Bhakti Yudha harus mempunyai komitmen yang
tinggi terhadap sistem pengembangan karir tenaga perawat pelaksana
sehingga dapat dijamin kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan;
7. Bidang pengembangan karir mencakup spesialisasi : Keperawatan Medikal,
Bedah, Maternitas, Anak, ICU/CCU, Gawat Darurat, Gerontik dan Jiwa.
G. Standar Kompetensi Perawat
Penetapan kompetensi perawat Indonesia mengacu pada ketentuan Standar
Kompetensi Perawat Indonesia dari PPNI dan Direktorat Keperawatan dan
Keteknisan Medis.
Kompetensi jenjang terbagi dalam lima macam kompetensi :
1. Kompetensi Keperawatan Dasar Umum
2. Kompetensi Keperawatan Lanjutan atau Kompetensi Keperawatan Dasar
Spesialistik
3. Kompetensi Keperawatan Spesialistik Umum
4. Kompetensi Keperawatan Spesialistik Khusus
5. Kompetensi Keperawatan Konsultan Spesialistik
Standar Kompetensi Perawat tiap jenjang :
1. Perawat Klinik I (Dasar Umum)
2. Perawat Klinik II (Dasar Khusus)
3. Perawat Klinik III (Lanjutan Khusus)
4. Perawat Klinik IV (Lanjutan Khusus)
5. Perawat Klinik V (Konsultan Spesialistik)
1. Kompetensi Perawat Klinik I
a. Melaksanakan asuhan keperawatan pada klien tanpa risiko (Klien
minimal/partial care)
b. Pendokumentasian asuhan keperawatan
c. Memahami teknik isolasi dan teknik desinfeksi
d. Mampu mempersiapkan pasien pulang
e. Mampu melakukan penyuluhan kesehatan pada klien tanpa risiko
f. Mampu memberikan keperawatan dasar untuk memenuhi kebutuhan
personal hygiene pada klien tanpa risiko, meliputi :
1) Memandikan
2) Kebersihan mulut
3) Perawatan kuku
4) Merapikan tempat tidur pada klien tirah baring
5) Membantu eliminasi
6) Mengatur posisi tidur
7) Membantu mobilisasi (membantu latihan fisik sederhana)
8) Monitoring TTV, intake-output
9) Terampil memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan
2. Kompetensi Perawat Klinik II
a. Kompetensi Keperawatan Lanjutan Umum adalah kompetensi yang
harus dimulai oleh semua Perawat Klinik II disemua area ;
1) Identifikasi klien yang memerlukan pemasangan gastrointestinal
tube
2) Mampu/terampil memasang gastrointestinal intubation pada klien
tanpa risiko
3) Mampu memberi makan/minum melalui internal tube feeding
4) Identifikasi klien yang memerlukan kateterisasi urine
5) Mampu/terampil memasang kateter urine pada klien tanpa risiko
6) Identifikasi klien dengan gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit
7) Mampu/terampil memasang infus (limpah wewenang)
8) Monitoring IVFD (intra vena fluid doix)
9) Mampu melakukan injeksi sc/ic/im/iv (limpah wewenang)
10) Analisa nyeri dan pengelolaan nyeri
11) Mampu memberikan teknik relaksasi
12) Perawatan pre operatif
13) Perawatan post operatif
14) Perawatan luka operasi tanpa kontaminasi
15) Terampil BHD
16) Terampila melakukan EKG dasar
17) Terampil identifikasi tanda-tanda syok hypovolemik, cardiogenik,
hemoragik dan neurologik
18) Mampu melakukan asuhan keperawatan pada klien partial care
19) Mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan
teknik isolasi
20) Mampu melakukan pendidikan kesehatan pada klien dengan risiko
21) Mampu membimbing PK I
22) Identifikasi tanda-tanda kegawat daruratan semua area
b. Keperawatan Lanjutan Khusus adalah keperawatan lanjutan sesuai area
atau disebut juga Keperawatan Dasar Spesialistik ;
1) Keperawatan Dasar Spesialistik Area Pediatrik
a. Asuhan keperawatan bayi segera setelah lahir pada persalinan
normal dan aterm
b. Perawatan tali pusat
c. Perawatan mata
d. Perawatan telinga
e. Memandikan bayi
f. Perawatan bayi premature
g. Perawatan bayi dengan foto therapy
h. Perawatan bayi dan anak dengan combustio 10%-20%
2) Keperawatan Dasar Spesialistik Area Maternitas
a. Mampu melakukan pemeriksaan kehamilan (inspeksi, palpasi,
auskultasi, perkusi)
b. Mengidentifikasi dan monitoringpersalinan normal
c. Mampu memberikan asuhan keperawatan masa nifas pada klien
tanpa risiko, meliputi ;
1. Vulva hygiene
2. Perawatan payudara
3. Monitoring pendarahan
d. Identifikasi tanda-tanda persalinan normal
e. Kolaborasi dengan cepat dan tepat sesuai hasil identifikasi
3) Keperawatan Dasar Spesialistik Area Medical/Surgical
a. Mampu melakukan kateterisasi urine pada klien dengan risiko
b. Mampu melakukan pemasangan infus pada klien dengan risiko
c. Mampu melakukan perawatan WSD
d. Mampu menguidentifikasi tanda-tanda gangguan metabolisme
e. Mobilisasi klien dengan risiko
f. Identifikasi kasus kardiogenik dan neurogenik
g. Kolaborasi dengan cepat dan tepat sesuai hasil identifikasi dan
monitoring
3. Kompetensi Perawat Klinik III
a. Keperawatan Dasar Spesialistik Area Pediatrik
1) Mahir perawatan perinatal risiko tinggi
2) Mahir perawatan bayi dan anak dengan total care
3) Mahir perawatan bayi dan anak dengan ostomi
4) Mahir perawatan bayi dan anak dengan combustio grade 30% –
50%
5) Mahir melakukan asuhan keperawatan pada bayi dan anak dengan
kegawatdaruratan
6) Mampu membimbing PK I dan PK II
7) Mampu memberikan pendidikan kesehatan pada klien dan keluarga
dengan total care
b. Keperawatan Dasar Spesialistik Area Maternitas
1) Mampu memberikan pertolongan persalinan normal
2) Semua kompetensi keperawatan dasar spesialistik area pediatric
3) Monitoring dan identifikasi persalianan risiko tinggi
4) Kolaborasi dengan cepat dan tepat sesuai hasil monitoring
5) Mahir melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan total care
(perawatan PEB, eklamsi)
6) Mampu membimbing PK I dan PK II
c. Keperawatan Dasar Spesialistik Area Medikal/Surgikal
1) Mampu mengidentifikasi EKG emergensi
2) Mampu melakukan pertolongan pertama klien dengan kegawat
daruratan
3) Mampu memasang NGT dengan risiko
4) Mampu memberikan asuhan keperawatan dengan total care
5) Mampu membimbing PK I dan PK II
6) Mampu ACLS
H. Mekanisme Kenaikan Jenjang Karir Perawat di RS
Uji kompetensi jenjang karir SDM Keperawatan dilakukan pada saat rekruitmen
dan pengembangan SDM Keperawatan yang sedang bekerja di RS . Pada tahap
awal, uji kompetensi difokuskan untuk perawat klinik. Proses pelaksanaannya
dibagi dalam empat tahap, sebagai berikut :
1. Tahap 1 : Pendaftaran
Setiap perawat yang mengikuti proses jenjang karir harus mendaftar pada pusat
pengembangan SDM Keperawatan RS .
Persyaratan pendaftaran :
a. Surat keterangan lulus masa orientasi
b. Pas foto 3 x 4 sebanyak 2 lembar
c. Mengisi formulir pendaftaran
Setelah mendaftar akan menerima kartu pengenal peserta jenjang karir dan
penetapan pembimbing klinik. Kemudian pembimbing klinik akan
memberikan berkas yang berisi kegiatan yang harus diikuti dan penilaian-
penilaian yang harus dicapai
2. Tahap 2 : Proses Pemenuhan Kompetensi
Perawat peserta jenjang karir harus memenuhi hal-hal berikut :
a. Pendidikan Formal Keperawatan
Pendidikan formal keperawatan yangdiakui sebagai perawat
profesional minimal Ners-Sarjana Keperawatan (Ns-Skep) pada tahun
2010. Perawat lulusan D III Keperawatan dapat mencapai jenjang PK
III. Perawat lulusan Sarjana Keperawatan dapat mencapai jenjang PK
IV. Perawat lulusan magister/S2/Sp. Keperawatan dapat mencapai
jenjang PK V.
b. Lama Bekerja di klinik
Perawat lulusan D III Keperawatan dapat ditetapkan sebagai PK I
setelah lulus masa orientasi 1 tahun. Setelah 4 tahun sebagai PK I
dapat mengikuti uji kenaikan jenjang ke PK II, jika memenuhi
persyaratan lain yang ditetapkan. Setelah 4 tahun sebagai PK II, jika
memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan dapat naik menjadi PK III.
Selanjutnya untuk naik ke PK IV tidak cukup hanya memenuhi lama
kerja, tetapi juga harus memenuhi pendidikan formal Ners-Sarjana
Keperawatan (Ns Skep)
Perawat lulusan Ners Sarjana Keperawatan dan Sarjana Keperawatan
dapat ditetapkan sebagai PK I setelah lulus masa orientasi selama 6
bulan. Setelah 2 tahun sebagai PK I dapat mengikuti uji kenaikan
jenjang karir ke PK II, jika memenuhi persyaratan lain yang
ditetapkan. Setelah 2 tahu sebagai PK II dapat mengikuti uji kenaikan
jenjang karir ke PK III, dan demikian pula ke PK IV, jika memenuhi
persyaratan yang ditetapkan. Selanjutnya untuk naik ke PK V, tidak
cukup hanya memenuhi lama kerja, tetapi juga harus memenuhi
pendidikan formal Magister/S2/Sp. Keperawatan.
Perawat lulusan magister/S2/Sp. Keperawatan yang belum memiliki
pengalaman klinik maka dapat menjadi PK I setelah lulus masa
orientasi selama 3 bulan. Setelah 1 tahun menjadiPK I dapat mengikuti
uji kenaikan jenjang karir ke PK II dan seterusnya sampai ke PK V,
jika memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.
Perawat lulusan magister/S2/Sp. Keperawatan yang telah memiliki
pengalaman klinik, maka pengalaman klinik dan kemampuan
kompetensi yang dimiliki akan diperhitungkan untuk menetapkan
jenjang karirnya.
c. Rekomendasi
Untuk mengikuti uji kenaikan jenjng karir, setiap perawat harus
mendapatkan rekomendasi dari :
1) atasan langsung tentang penilaian kinerja. Penilaian kinerja yang
memenuhi syarat untuk uji kenaikan jenjang karir minimal B
2) teman sejawat. Isi rekomendasi adalah hubungan kerja perawat
dengan tim kerja dalam penyelenggaraan asuhan keperawatan
(sesuai dengan formulir yang ditetapkan)
3) pembimbing klinik. Pembimbing klinik memberikan rekomendasi
tentang aktifitas yang harus dipenuhi sebagai syarat uji kenaikan
jenjang karir
4) klien dan keluarga (Pelanggan Eksternal). Perawat yanga akan diuji
kompetensinya diharapakan tidak ada komplain dari klien atau
keluarga.
d. Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan
Untuk dapat mengikuti uji jenjang karir, maka tiap perawat harus
memenuhi sejumlah SKP (Satuan Kredit Partisipan) yang ditetapkan
dalam PKB. PKB akan dirancang oleh Bagian Bidang Keperawatan
bekerja sama dengan Diklat RS sesuai dengan pedoman dari PPNI.
3. Tahap 3 :
Uji kompetensi dilakukan terhadap dokumen, ujian tertulis dan ujian
praktik.
a. Dokumen
Bidang keperawatan dan Diklat RS menelaah dan menilai keabsahan
dan kelegkapan dokumen. Kemudian menetapkan jenjang karir yang
akan diuji
b. Ujian tertulis
ujian tertulis diselenggarakan untuk semua jenjang. Materi yang akan
diuji sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai
c. Ujian praktek
Ujian praktik diselenggarakan jika telah terpenuhi kelengkapan
dokumen dan lulus ujian tertulis.
langkah-langkah ujian praktik adalah sebagai berikut :
1) Persiapan uji kompetensi
2) Pelaksanaan uji kompetensi
3) Penetapan hasil uji kompetensi
4. Tahap 4 : Penetapan Jenjang Karir Yang Baru
Bidang keperawatan dan Diklat RS mengirimkan berkas-berkas ke bagian
personalia. Selanjutnya disiapkan surat keputusan, Surat Keputusan untuk
PK I – III ditandatangani oleh Direktur. Selanjutnya dilaksanakan
penyesuaian pekerjaaan dan sistem penghargaan.
Bagan 2.
Alur Penetapan Jenjang Karir Perawat
Rumah Sakit
Tahap I
Pendaftaran sebagai perawat jenjang karir
Tahap II
Pemenuhan Kompetensi
1. Pendidikan Formal
2. Lama Kerja
3. Rekomendasi
4. Pendidikanberkelanjutan
G
A
G
A
L
Tahap IV
• Penerbitan SK
• Penyesuaian pekerjaan
sesuai jenjang karir
L
U
L
U
S
Tahap III
Uji Kompetensi
1. Uji Dokumentasi
2. Uji Tertulis
3. Uji Praktik
PENILAIAN KINERJA PERAWAT
RUMAH SAKIT
A. Pengertian Dan Tugas
1. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja profesi perawata RS adalah merupakan salah satu upaya untuk
melaksanakan evaluasi kompetensi klinik pada pemantapan profesionalisme
perawat
2. Tujuan
Penilaian kinerja perawat dilakukan secara periodik (triwulan) dengan tujuan :
a. Memastikan seluruh SDM Keperawatan memiliki kompetensi untuk
menyelenggarakan asuhan keperawatan
b. Mendorong dan memotivasi SDM Keperawatan tepat mengikuti uji kenaikan
jenjang sesuai jadwal
c. Mengidentifikasi kemampuan/kompetensi yang dimiliki oleh setiap perawat

More Related Content

What's hot

Deni lp eliminasi
Deni lp eliminasiDeni lp eliminasi
Deni lp eliminasinissaicha2
 
Contoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normalContoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normalWarnet Raha
 
Model pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanModel pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanRahayoe Ningtyas
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Operator Warnet Vast Raha
 
Materi 1 M1KB4 : Komunikasi Terapeutik
Materi 1 M1KB4 :  Komunikasi TerapeutikMateri 1 M1KB4 :  Komunikasi Terapeutik
Materi 1 M1KB4 : Komunikasi Terapeutikppghybrid4
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSulistia Rini
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Yabniel Lit Jingga
 
Makalah asfiksia
Makalah asfiksiaMakalah asfiksia
Makalah asfiksiaWarnet Raha
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursingAmalia Senja
 

What's hot (20)

Pengkajian anemia
Pengkajian anemiaPengkajian anemia
Pengkajian anemia
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Sp rpk
Sp rpkSp rpk
Sp rpk
 
Deni lp eliminasi
Deni lp eliminasiDeni lp eliminasi
Deni lp eliminasi
 
Contoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normalContoh askeb persalinan normal
Contoh askeb persalinan normal
 
Model pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatanModel pemberian asuhan keperawatan
Model pemberian asuhan keperawatan
 
aspek legal
aspek legalaspek legal
aspek legal
 
Askep febris AKPER PEMDA MUNA
Askep febris AKPER PEMDA MUNA Askep febris AKPER PEMDA MUNA
Askep febris AKPER PEMDA MUNA
 
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
Asuhan keperawatan pada ny. d dengan post partum normal di wilayah kerja pusk...
 
Askep post partum
Askep post partumAskep post partum
Askep post partum
 
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
Asuhan kebidanan pada ibu hamil normal. PKK 1
 
Makalah febris
Makalah febrisMakalah febris
Makalah febris
 
Materi 1 M1KB4 : Komunikasi Terapeutik
Materi 1 M1KB4 :  Komunikasi TerapeutikMateri 1 M1KB4 :  Komunikasi Terapeutik
Materi 1 M1KB4 : Komunikasi Terapeutik
 
Sop vulva hygiene
Sop vulva hygieneSop vulva hygiene
Sop vulva hygiene
 
Skenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terimaSkenario role play timbang terima
Skenario role play timbang terima
 
Klasifikasi data
Klasifikasi dataKlasifikasi data
Klasifikasi data
 
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
Aplikasi perhitungan tenaga keperawatan need (douglas)
 
Makalah asfiksia
Makalah asfiksiaMakalah asfiksia
Makalah asfiksia
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursing
 

Similar to JENJANG KARIR PERAWAT

01. KEBIJAKAN JENJANG KARIR.ppt
01. KEBIJAKAN JENJANG KARIR.ppt01. KEBIJAKAN JENJANG KARIR.ppt
01. KEBIJAKAN JENJANG KARIR.pptriskiaprianti2
 
IMPLEMENTASI JENJANG KARIR PK DI RS.pdf
IMPLEMENTASI JENJANG KARIR PK DI RS.pdfIMPLEMENTASI JENJANG KARIR PK DI RS.pdf
IMPLEMENTASI JENJANG KARIR PK DI RS.pdfRahmani Sakina
 
Panduan jenjang karir perawat - Panduan Perawat ID
Panduan jenjang karir perawat - Panduan Perawat IDPanduan jenjang karir perawat - Panduan Perawat ID
Panduan jenjang karir perawat - Panduan Perawat IDNugraha Fauzi
 
M6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk iiM6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk iipjj_kemenkes
 
Sistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis Perawat
Sistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis PerawatSistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis Perawat
Sistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis Perawatpjj_kemenkes
 
Full pmk no. 40_ttg_pengembangan_jenjang_karir_profesional_perawat_klinis_
Full pmk no. 40_ttg_pengembangan_jenjang_karir_profesional_perawat_klinis_Full pmk no. 40_ttg_pengembangan_jenjang_karir_profesional_perawat_klinis_
Full pmk no. 40_ttg_pengembangan_jenjang_karir_profesional_perawat_klinis_adin1712
 
Pmk no. 40_ttg_pengembangan_jenjang_karir_profesional_perawat_klinis_
Pmk no. 40_ttg_pengembangan_jenjang_karir_profesional_perawat_klinis_Pmk no. 40_ttg_pengembangan_jenjang_karir_profesional_perawat_klinis_
Pmk no. 40_ttg_pengembangan_jenjang_karir_profesional_perawat_klinis_AltaVeriee
 
tugas etika keperawatan calvin.pptx
tugas etika keperawatan calvin.pptxtugas etika keperawatan calvin.pptx
tugas etika keperawatan calvin.pptxCalvinSello1
 
Pendidikan Keperawatan Di Indonesia
Pendidikan Keperawatan Di IndonesiaPendidikan Keperawatan Di Indonesia
Pendidikan Keperawatan Di Indonesiapjj_kemenkes
 
Pendidikan Keperawatan Di Indonesia
Pendidikan Keperawatan Di IndonesiaPendidikan Keperawatan Di Indonesia
Pendidikan Keperawatan Di Indonesiapjj_kemenkes
 
'Dokumen.tips petunjuk pelaksanaan-jenjang-karir-perawat-di-rumah-sakit.pdf'
'Dokumen.tips petunjuk pelaksanaan-jenjang-karir-perawat-di-rumah-sakit.pdf''Dokumen.tips petunjuk pelaksanaan-jenjang-karir-perawat-di-rumah-sakit.pdf'
'Dokumen.tips petunjuk pelaksanaan-jenjang-karir-perawat-di-rumah-sakit.pdf'prima_44
 
Komponen model Dokumentasi Keperawatan
Komponen model Dokumentasi KeperawatanKomponen model Dokumentasi Keperawatan
Komponen model Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Komponen model Dokumentasi Keperawatan
Komponen model Dokumentasi KeperawatanKomponen model Dokumentasi Keperawatan
Komponen model Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Standar Dokumentasi Keperawatan
Standar Dokumentasi KeperawatanStandar Dokumentasi Keperawatan
Standar Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Standar Dokumentasi Keperawatan
Standar Dokumentasi KeperawatanStandar Dokumentasi Keperawatan
Standar Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan pjj_kemenkes
 
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan KeperawatanMetode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatanpjj_kemenkes
 
Profesi keperawatan oleh Kelompok 3
Profesi keperawatan oleh Kelompok 3Profesi keperawatan oleh Kelompok 3
Profesi keperawatan oleh Kelompok 3yesica trs
 

Similar to JENJANG KARIR PERAWAT (20)

01. KEBIJAKAN JENJANG KARIR.ppt
01. KEBIJAKAN JENJANG KARIR.ppt01. KEBIJAKAN JENJANG KARIR.ppt
01. KEBIJAKAN JENJANG KARIR.ppt
 
IMPLEMENTASI JENJANG KARIR PK DI RS.pdf
IMPLEMENTASI JENJANG KARIR PK DI RS.pdfIMPLEMENTASI JENJANG KARIR PK DI RS.pdf
IMPLEMENTASI JENJANG KARIR PK DI RS.pdf
 
Komite Perawatan.pptx
Komite Perawatan.pptxKomite Perawatan.pptx
Komite Perawatan.pptx
 
Panduan jenjang karir perawat - Panduan Perawat ID
Panduan jenjang karir perawat - Panduan Perawat IDPanduan jenjang karir perawat - Panduan Perawat ID
Panduan jenjang karir perawat - Panduan Perawat ID
 
M6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk iiM6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk ii
M6 panduan 2 pembelajaran praktik klinik kdk ii
 
Modul 6 kdk ii
Modul 6 kdk iiModul 6 kdk ii
Modul 6 kdk ii
 
Sistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis Perawat
Sistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis PerawatSistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis Perawat
Sistem Pembinaan Manajemen Kinerja Klinis Perawat
 
Full pmk no. 40_ttg_pengembangan_jenjang_karir_profesional_perawat_klinis_
Full pmk no. 40_ttg_pengembangan_jenjang_karir_profesional_perawat_klinis_Full pmk no. 40_ttg_pengembangan_jenjang_karir_profesional_perawat_klinis_
Full pmk no. 40_ttg_pengembangan_jenjang_karir_profesional_perawat_klinis_
 
Pmk no. 40_ttg_pengembangan_jenjang_karir_profesional_perawat_klinis_
Pmk no. 40_ttg_pengembangan_jenjang_karir_profesional_perawat_klinis_Pmk no. 40_ttg_pengembangan_jenjang_karir_profesional_perawat_klinis_
Pmk no. 40_ttg_pengembangan_jenjang_karir_profesional_perawat_klinis_
 
tugas etika keperawatan calvin.pptx
tugas etika keperawatan calvin.pptxtugas etika keperawatan calvin.pptx
tugas etika keperawatan calvin.pptx
 
Pendidikan Keperawatan Di Indonesia
Pendidikan Keperawatan Di IndonesiaPendidikan Keperawatan Di Indonesia
Pendidikan Keperawatan Di Indonesia
 
Pendidikan Keperawatan Di Indonesia
Pendidikan Keperawatan Di IndonesiaPendidikan Keperawatan Di Indonesia
Pendidikan Keperawatan Di Indonesia
 
'Dokumen.tips petunjuk pelaksanaan-jenjang-karir-perawat-di-rumah-sakit.pdf'
'Dokumen.tips petunjuk pelaksanaan-jenjang-karir-perawat-di-rumah-sakit.pdf''Dokumen.tips petunjuk pelaksanaan-jenjang-karir-perawat-di-rumah-sakit.pdf'
'Dokumen.tips petunjuk pelaksanaan-jenjang-karir-perawat-di-rumah-sakit.pdf'
 
Komponen model Dokumentasi Keperawatan
Komponen model Dokumentasi KeperawatanKomponen model Dokumentasi Keperawatan
Komponen model Dokumentasi Keperawatan
 
Komponen model Dokumentasi Keperawatan
Komponen model Dokumentasi KeperawatanKomponen model Dokumentasi Keperawatan
Komponen model Dokumentasi Keperawatan
 
Standar Dokumentasi Keperawatan
Standar Dokumentasi KeperawatanStandar Dokumentasi Keperawatan
Standar Dokumentasi Keperawatan
 
Standar Dokumentasi Keperawatan
Standar Dokumentasi KeperawatanStandar Dokumentasi Keperawatan
Standar Dokumentasi Keperawatan
 
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
 
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan KeperawatanMetode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
Metode Pemberian Asuhan Keperawatan atau Metode Penugasan Asuhan Keperawatan
 
Profesi keperawatan oleh Kelompok 3
Profesi keperawatan oleh Kelompok 3Profesi keperawatan oleh Kelompok 3
Profesi keperawatan oleh Kelompok 3
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 

JENJANG KARIR PERAWAT

  • 1. MODEL JENJANG KARIR PERAWAT BERDASARKAN PEDOMAN PENGEMBANGAN JENJANG KARIR PROFESIONAL PERAWAT, DEPKES, 2006. Jenjang karir profesional perawat terdiri dari 4, yaitu: Perawat Klinik (PK), Perawat Manajer (PM), Perawat Pendidik (PP), Perawat Peneliti/Riset (PR), dengan pengembangan berjenjang, mulai level I sampai V. Jenjang karir profesional Perawat Klinik (PK) beserta syaratnya : 1. PK I/Novice - Perawat lulusan D-III Keperawatan + 2 tahun pengalaman kerja - S-1 Keperawatan (Ners) + 0 tahun pengalaman - Mempunyai sertifikat PK I 2. PK II/Advance Beginner - D-III Keperawatan + 5 tahun pengalaman kerja - S-1 Keperawatan (Ners) + 3 tahun pengalaman - Mempunyai sertifikat PK II 3. PK III/Competen - D-III Keperawatan + 9 tahun pengalaman kerja - S-1 Keperawatan (Ners) + 6 tahun pengalaman - Ners Spesialis 1 (S-2 Kep) + 0 tahun pengalaman - Mempunyai sertifikat PK III 4. PK IV/Proficient - S-1 Keperawatan (Ners) + 9 tahun pengalaman - Ners Spesialis 1 (S-2 Kep) + 2 tahun pengalaman - Mempunyai sertifikat PK IV 5. PK V/Proficient - S-1 Keperawatan (Ners) + 12 tahun pengalaman - Ners Spesialis 1 (S-2 Kep) + 5 tahun pengalaman - Mempunyai sertifikat PK V
  • 2. PENGEMBANGAN SISTEM JENJANG KARIR PERAWAT A. Latar Belakang Jenjang karir merupakan suatu sistem untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme perawat sesuai bidang pekerjaannya melalui peningkatan kompetensi. Perawat profesional yang saat ini diakui di Indonesia dimulaui dari lulusan D-3 Keperawatan dan akan terus meningkat. Sehingga pada tahun 2010 diharapkan yang dikategorikan sebagai perawat profesional adalah lulusan S-1 keperawatan dan jenjang lebih tinggi. Dasar pemikiran penyusunan jenjang karir profesi keperawatan RS beranjak dari kepentingan profesi untuk bertanggung jawab dan bertanggung gugat dalam memberikan asuhan keperawatan. Pada tiap jenjang karir, perawat mempunyai kompetensi tertentu dalam memberikan asuhan keperawatan sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Jenjang karir diperlukan untuk terwujudnya asuhan keperawatan yang bemutu mengingat perawat mempunyai tenaga terbanyak dan terlama mendampingi pasien. Dengan dijaminnya kualitas asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, maka akan berkontribusi terhadap kualitas pelayanan rumah sakit. Dengan ditetapkannya kompetensi perawat pada tiap jenjang, akan memudahkan dalam rekruitmen, seleksi, orientasi, pembinaan dan pengembangan SDM keperawatan. B. Tujuan 1. Tujuan Umum a. Penetapan dan penyelenggaraan jenjang karir perawat untuk menjamin pemberian asuhankeperawatan yang profesional; b. Menumbuh kembangkan motivasi para profesional keperawatan untuk selalu menempuh dan menambah pengetahuan serta kompetensi dengan laju pertumbuhan IPTEK; c. Sebagai alat pembinaan dan pengembangan jangka panjang bagi para profesional keperawatan, guna memanfaatkan kompetensi penyelenggaraan asuhan keperawatan; 2. Tujuan Khusus
  • 3. a. Ditetapkannya pedoman penyelenggaraan jenjang karir perawat di RS b. Dilaksanakannya pengelompokan perawat c. sesuai dengan jenjang karir d. Dilaksanakannya pembinaan perawat sesuai dengan jenjang karir e. Dilaksanakannya pengembangan perawat sesuai dengan jenjang karir C. Sasaran Seluruh praktisi keperawatan meliputi; perawat klinik, perawat manajer, perawat pendidik dan perawat peneliti D. Dasar Hukum Dasar hukum yang mendasari penyusunan jenjang karir profesi keperawatan di RS adalah : 1. UU No. 8b Tahun 1974, tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, sebagaimana dirubah dengan UU No. 49 tahun 1999; 2. UU RI No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan 3. UU RI No. 22 tahun 2000, tentang Otonomi Daerah 4. Kep. Men. Kes. No 1239 tahun 2001, tentang Registrasi dan Praktik Perawat 5. PP No. 32 tahun 1996, tentang Tenaga Kesehatan 6. Kep. Men. PAN No 94 tahun 2001, tentang Jabatan Fungsional Perawat Dan Angka Kreditnya Dengan ditetapkannya dan dilaksanakannya jenjang karir perawat, maka tiap perawat dapat fokus memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai dengan kompetensinya, hubungan kerja disesuaikan dengan jenjang karirnya, pengembangan dan peningkatan karir serta sistem penghargaan sesuai kinerja berdasakan jenjang karir. E. Model Jenjang Karir Ketentuan jenjang karir Profesional keperawatan yang diajukan ke RS mengacu pada ketentuan Direktorat Keperawatan Depkes RI dan Program Pengembangan Profesi oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). RS
  • 4. selaku RS yang digunakan sebagai tempat pendidikan perawat dipandang perlu memiliki keterkaitan kompetensi praktisi perawat dalam lingkup manajerial, pendidikan dan penelitian. Bagan I. Integrasi Penjenjangan antara Perawat Klinik, Manajer, Pendidik dan Riset L. V PK. V PM. IV PP. III PR. II L. IV PK. IV PM. III PP. II PR. I L. III PK. III PM. II PP. I L. II PK. II PM. I L. I PK I Keterangan ; L = Level PP = Perawat Pendidik PK = Perawat Klinik PR = Perawat Riset PM = Perawat Manajerial Untuk Level I masih termasuk perawat generalis dengan kompetensi perawatan dasar. Sedangkan Level II termasuk perawatan dasar dengan kompetensi lanjutan yang merupakan dasar spesialistik sesuai lingkup area. Mulai Level III termasuk perawat spesialistik dengan kompetensi meliputi : 1. Perawat Medikal 2. Perawat Bedah 3. Perawat Anak 4. Perawat Maternitas 5. Perawat ICU/CCU 6. Perawat Gawat Darurat 7. Perawat Gerontik 8. Perawat Kesehatan
  • 5. F. Prinsip-Prinsip Sistem Pengembangan Karir 1. Saat ini kualifikasi tenaga keperawatan dimulai dari D.III Keperawatan sampai dengan tahun 2010. Tahun 2010 kualifikasi tenaga perawat profesional dimulai dari S 1 Keperawatan; 2. Jenjang mempunyai makna kompetensi untuk melakukan asuhan keperawatan sesuai lingkup dan bertingkat sesuai dengan kompleksitas masalah klien dalam uapaya pemenuhan kebutuhan dasar; 3. Fungsi utama yang menjadi pegangan adalah fungsi pemberian asuhan keperawatan 4. Setiap perawat pelaksana mempunyai kesempatan yang sama untuk meningkatkan karirnya sampai jenjang yang paling atas; 5. Jenjang karir mempunyai dampak terhadap tanggung jawab dan akontabel terhadap tugas serta terkait dengan sistem penghargaan; 6. Pimpinan tertinggi RS Bhakti Yudha harus mempunyai komitmen yang tinggi terhadap sistem pengembangan karir tenaga perawat pelaksana sehingga dapat dijamin kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan; 7. Bidang pengembangan karir mencakup spesialisasi : Keperawatan Medikal, Bedah, Maternitas, Anak, ICU/CCU, Gawat Darurat, Gerontik dan Jiwa. G. Standar Kompetensi Perawat Penetapan kompetensi perawat Indonesia mengacu pada ketentuan Standar Kompetensi Perawat Indonesia dari PPNI dan Direktorat Keperawatan dan Keteknisan Medis. Kompetensi jenjang terbagi dalam lima macam kompetensi : 1. Kompetensi Keperawatan Dasar Umum 2. Kompetensi Keperawatan Lanjutan atau Kompetensi Keperawatan Dasar Spesialistik 3. Kompetensi Keperawatan Spesialistik Umum 4. Kompetensi Keperawatan Spesialistik Khusus 5. Kompetensi Keperawatan Konsultan Spesialistik
  • 6. Standar Kompetensi Perawat tiap jenjang : 1. Perawat Klinik I (Dasar Umum) 2. Perawat Klinik II (Dasar Khusus) 3. Perawat Klinik III (Lanjutan Khusus) 4. Perawat Klinik IV (Lanjutan Khusus) 5. Perawat Klinik V (Konsultan Spesialistik) 1. Kompetensi Perawat Klinik I a. Melaksanakan asuhan keperawatan pada klien tanpa risiko (Klien minimal/partial care) b. Pendokumentasian asuhan keperawatan c. Memahami teknik isolasi dan teknik desinfeksi d. Mampu mempersiapkan pasien pulang e. Mampu melakukan penyuluhan kesehatan pada klien tanpa risiko f. Mampu memberikan keperawatan dasar untuk memenuhi kebutuhan personal hygiene pada klien tanpa risiko, meliputi : 1) Memandikan 2) Kebersihan mulut 3) Perawatan kuku 4) Merapikan tempat tidur pada klien tirah baring 5) Membantu eliminasi 6) Mengatur posisi tidur 7) Membantu mobilisasi (membantu latihan fisik sederhana) 8) Monitoring TTV, intake-output 9) Terampil memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan 2. Kompetensi Perawat Klinik II a. Kompetensi Keperawatan Lanjutan Umum adalah kompetensi yang harus dimulai oleh semua Perawat Klinik II disemua area ; 1) Identifikasi klien yang memerlukan pemasangan gastrointestinal tube 2) Mampu/terampil memasang gastrointestinal intubation pada klien tanpa risiko
  • 7. 3) Mampu memberi makan/minum melalui internal tube feeding 4) Identifikasi klien yang memerlukan kateterisasi urine 5) Mampu/terampil memasang kateter urine pada klien tanpa risiko 6) Identifikasi klien dengan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit 7) Mampu/terampil memasang infus (limpah wewenang) 8) Monitoring IVFD (intra vena fluid doix) 9) Mampu melakukan injeksi sc/ic/im/iv (limpah wewenang) 10) Analisa nyeri dan pengelolaan nyeri 11) Mampu memberikan teknik relaksasi 12) Perawatan pre operatif 13) Perawatan post operatif 14) Perawatan luka operasi tanpa kontaminasi 15) Terampil BHD 16) Terampila melakukan EKG dasar 17) Terampil identifikasi tanda-tanda syok hypovolemik, cardiogenik, hemoragik dan neurologik 18) Mampu melakukan asuhan keperawatan pada klien partial care 19) Mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan teknik isolasi 20) Mampu melakukan pendidikan kesehatan pada klien dengan risiko 21) Mampu membimbing PK I 22) Identifikasi tanda-tanda kegawat daruratan semua area b. Keperawatan Lanjutan Khusus adalah keperawatan lanjutan sesuai area atau disebut juga Keperawatan Dasar Spesialistik ; 1) Keperawatan Dasar Spesialistik Area Pediatrik a. Asuhan keperawatan bayi segera setelah lahir pada persalinan normal dan aterm b. Perawatan tali pusat c. Perawatan mata d. Perawatan telinga
  • 8. e. Memandikan bayi f. Perawatan bayi premature g. Perawatan bayi dengan foto therapy h. Perawatan bayi dan anak dengan combustio 10%-20% 2) Keperawatan Dasar Spesialistik Area Maternitas a. Mampu melakukan pemeriksaan kehamilan (inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi) b. Mengidentifikasi dan monitoringpersalinan normal c. Mampu memberikan asuhan keperawatan masa nifas pada klien tanpa risiko, meliputi ; 1. Vulva hygiene 2. Perawatan payudara 3. Monitoring pendarahan d. Identifikasi tanda-tanda persalinan normal e. Kolaborasi dengan cepat dan tepat sesuai hasil identifikasi 3) Keperawatan Dasar Spesialistik Area Medical/Surgical a. Mampu melakukan kateterisasi urine pada klien dengan risiko b. Mampu melakukan pemasangan infus pada klien dengan risiko c. Mampu melakukan perawatan WSD d. Mampu menguidentifikasi tanda-tanda gangguan metabolisme e. Mobilisasi klien dengan risiko f. Identifikasi kasus kardiogenik dan neurogenik g. Kolaborasi dengan cepat dan tepat sesuai hasil identifikasi dan monitoring 3. Kompetensi Perawat Klinik III a. Keperawatan Dasar Spesialistik Area Pediatrik 1) Mahir perawatan perinatal risiko tinggi 2) Mahir perawatan bayi dan anak dengan total care 3) Mahir perawatan bayi dan anak dengan ostomi 4) Mahir perawatan bayi dan anak dengan combustio grade 30% – 50%
  • 9. 5) Mahir melakukan asuhan keperawatan pada bayi dan anak dengan kegawatdaruratan 6) Mampu membimbing PK I dan PK II 7) Mampu memberikan pendidikan kesehatan pada klien dan keluarga dengan total care b. Keperawatan Dasar Spesialistik Area Maternitas 1) Mampu memberikan pertolongan persalinan normal 2) Semua kompetensi keperawatan dasar spesialistik area pediatric 3) Monitoring dan identifikasi persalianan risiko tinggi 4) Kolaborasi dengan cepat dan tepat sesuai hasil monitoring 5) Mahir melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan total care (perawatan PEB, eklamsi) 6) Mampu membimbing PK I dan PK II c. Keperawatan Dasar Spesialistik Area Medikal/Surgikal 1) Mampu mengidentifikasi EKG emergensi 2) Mampu melakukan pertolongan pertama klien dengan kegawat daruratan 3) Mampu memasang NGT dengan risiko 4) Mampu memberikan asuhan keperawatan dengan total care 5) Mampu membimbing PK I dan PK II 6) Mampu ACLS H. Mekanisme Kenaikan Jenjang Karir Perawat di RS Uji kompetensi jenjang karir SDM Keperawatan dilakukan pada saat rekruitmen dan pengembangan SDM Keperawatan yang sedang bekerja di RS . Pada tahap awal, uji kompetensi difokuskan untuk perawat klinik. Proses pelaksanaannya dibagi dalam empat tahap, sebagai berikut : 1. Tahap 1 : Pendaftaran Setiap perawat yang mengikuti proses jenjang karir harus mendaftar pada pusat pengembangan SDM Keperawatan RS . Persyaratan pendaftaran : a. Surat keterangan lulus masa orientasi
  • 10. b. Pas foto 3 x 4 sebanyak 2 lembar c. Mengisi formulir pendaftaran Setelah mendaftar akan menerima kartu pengenal peserta jenjang karir dan penetapan pembimbing klinik. Kemudian pembimbing klinik akan memberikan berkas yang berisi kegiatan yang harus diikuti dan penilaian- penilaian yang harus dicapai 2. Tahap 2 : Proses Pemenuhan Kompetensi Perawat peserta jenjang karir harus memenuhi hal-hal berikut : a. Pendidikan Formal Keperawatan Pendidikan formal keperawatan yangdiakui sebagai perawat profesional minimal Ners-Sarjana Keperawatan (Ns-Skep) pada tahun 2010. Perawat lulusan D III Keperawatan dapat mencapai jenjang PK III. Perawat lulusan Sarjana Keperawatan dapat mencapai jenjang PK IV. Perawat lulusan magister/S2/Sp. Keperawatan dapat mencapai jenjang PK V. b. Lama Bekerja di klinik Perawat lulusan D III Keperawatan dapat ditetapkan sebagai PK I setelah lulus masa orientasi 1 tahun. Setelah 4 tahun sebagai PK I dapat mengikuti uji kenaikan jenjang ke PK II, jika memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan. Setelah 4 tahun sebagai PK II, jika memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan dapat naik menjadi PK III. Selanjutnya untuk naik ke PK IV tidak cukup hanya memenuhi lama kerja, tetapi juga harus memenuhi pendidikan formal Ners-Sarjana Keperawatan (Ns Skep) Perawat lulusan Ners Sarjana Keperawatan dan Sarjana Keperawatan dapat ditetapkan sebagai PK I setelah lulus masa orientasi selama 6 bulan. Setelah 2 tahun sebagai PK I dapat mengikuti uji kenaikan jenjang karir ke PK II, jika memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan. Setelah 2 tahu sebagai PK II dapat mengikuti uji kenaikan jenjang karir ke PK III, dan demikian pula ke PK IV, jika memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Selanjutnya untuk naik ke PK V, tidak
  • 11. cukup hanya memenuhi lama kerja, tetapi juga harus memenuhi pendidikan formal Magister/S2/Sp. Keperawatan. Perawat lulusan magister/S2/Sp. Keperawatan yang belum memiliki pengalaman klinik maka dapat menjadi PK I setelah lulus masa orientasi selama 3 bulan. Setelah 1 tahun menjadiPK I dapat mengikuti uji kenaikan jenjang karir ke PK II dan seterusnya sampai ke PK V, jika memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Perawat lulusan magister/S2/Sp. Keperawatan yang telah memiliki pengalaman klinik, maka pengalaman klinik dan kemampuan kompetensi yang dimiliki akan diperhitungkan untuk menetapkan jenjang karirnya. c. Rekomendasi Untuk mengikuti uji kenaikan jenjng karir, setiap perawat harus mendapatkan rekomendasi dari : 1) atasan langsung tentang penilaian kinerja. Penilaian kinerja yang memenuhi syarat untuk uji kenaikan jenjang karir minimal B 2) teman sejawat. Isi rekomendasi adalah hubungan kerja perawat dengan tim kerja dalam penyelenggaraan asuhan keperawatan (sesuai dengan formulir yang ditetapkan) 3) pembimbing klinik. Pembimbing klinik memberikan rekomendasi tentang aktifitas yang harus dipenuhi sebagai syarat uji kenaikan jenjang karir 4) klien dan keluarga (Pelanggan Eksternal). Perawat yanga akan diuji kompetensinya diharapakan tidak ada komplain dari klien atau keluarga. d. Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan Untuk dapat mengikuti uji jenjang karir, maka tiap perawat harus memenuhi sejumlah SKP (Satuan Kredit Partisipan) yang ditetapkan dalam PKB. PKB akan dirancang oleh Bagian Bidang Keperawatan bekerja sama dengan Diklat RS sesuai dengan pedoman dari PPNI. 3. Tahap 3 :
  • 12. Uji kompetensi dilakukan terhadap dokumen, ujian tertulis dan ujian praktik. a. Dokumen Bidang keperawatan dan Diklat RS menelaah dan menilai keabsahan dan kelegkapan dokumen. Kemudian menetapkan jenjang karir yang akan diuji b. Ujian tertulis ujian tertulis diselenggarakan untuk semua jenjang. Materi yang akan diuji sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai c. Ujian praktek Ujian praktik diselenggarakan jika telah terpenuhi kelengkapan dokumen dan lulus ujian tertulis. langkah-langkah ujian praktik adalah sebagai berikut : 1) Persiapan uji kompetensi 2) Pelaksanaan uji kompetensi 3) Penetapan hasil uji kompetensi 4. Tahap 4 : Penetapan Jenjang Karir Yang Baru Bidang keperawatan dan Diklat RS mengirimkan berkas-berkas ke bagian personalia. Selanjutnya disiapkan surat keputusan, Surat Keputusan untuk PK I – III ditandatangani oleh Direktur. Selanjutnya dilaksanakan penyesuaian pekerjaaan dan sistem penghargaan. Bagan 2. Alur Penetapan Jenjang Karir Perawat Rumah Sakit Tahap I Pendaftaran sebagai perawat jenjang karir
  • 13. Tahap II Pemenuhan Kompetensi 1. Pendidikan Formal 2. Lama Kerja 3. Rekomendasi 4. Pendidikanberkelanjutan G A G A L
  • 14. Tahap IV • Penerbitan SK • Penyesuaian pekerjaan sesuai jenjang karir L U L U S Tahap III Uji Kompetensi 1. Uji Dokumentasi 2. Uji Tertulis 3. Uji Praktik PENILAIAN KINERJA PERAWAT RUMAH SAKIT A. Pengertian Dan Tugas 1. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja profesi perawata RS adalah merupakan salah satu upaya untuk melaksanakan evaluasi kompetensi klinik pada pemantapan profesionalisme perawat 2. Tujuan Penilaian kinerja perawat dilakukan secara periodik (triwulan) dengan tujuan : a. Memastikan seluruh SDM Keperawatan memiliki kompetensi untuk menyelenggarakan asuhan keperawatan b. Mendorong dan memotivasi SDM Keperawatan tepat mengikuti uji kenaikan jenjang sesuai jadwal c. Mengidentifikasi kemampuan/kompetensi yang dimiliki oleh setiap perawat