Bagian pendahuluan dalam karangan ilmiah menjelaskan latar belakang masalah penelitian atau kajian, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, serta kerangka konseptual atau teori yang mendasari penelitian. Bagian ini memberikan gambaran umum mengenai fokus penelitian atau kajian yang akan dilakukan.
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Menulis karya ilmiah - metodologi penelitian
1. Menulis Karya Ilmiah
Metodologi Penelitian
Ajeng Illa
Andina Dwi Komalasari
Hana Ayu Suganda
Titi Astriyani
Vivit Siti Fatimah
2. Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah sering disebut juga karangan ilmiah atau
tulisan ilmiah. Karya ilmiah merupakan suatu karya manusia atas
dasar pengetahuan, sikap, dan cara berpikir ilmiah yang selanjutnya
dituangkan dalam bentuk tulisan (sebagian besar) dengan cara yang
ilmiah pula. Bertolak dari pengertian ini dapat dikatakan bahwa
karya (tulis) ilmiah terbentuk dari tiga komponen utama, yaitu
pengetahuan ilmiah, sikap ilmiah, dan berpikir ilmiah (Sudjana,
1988). Hasil dari proses ketiga komponen itu yang selanjutnya
dikomplikasikan secara tertulis (bukan satu-satunya cara) kepada
kelompok sasaran pembaca yang dituju. Dikatakan bukan satu-
satunya cara, berdasarkan alasan bahwa kenyataan di lapangan
wujud karya tulis ilmiah itu “tidak harus” dalam bentuk tertulis,
mungkin saja disajikan dalam bentuk yang lain. Karya ilmiah tidak
selalu diwujudkan dalam bahasa tulis, tetapi lazimnya
direpresentasi dengan bahasa lain, bahasa gambar atau bahasa
bentuk, atau yang lain.
3. JENIS-JENIS KARYA ILMIAH
Terdapat tujuh jenis karya ilmiah yang selama ini ada dan berkembang di kalangan para
ilmuwan, bahkan di kalangan masyarakat umum. Ketujuh jenis karya ilmiah tersebut yakni:
1. Laporan buku (resensi buku)
Ialah karya ilmiah yang disusun dengan isi memberikan penilaian terhadap baik buruknya
sebuah buku, baik buku fiksi ataupun nonfiksi. Laporan buku ini sering disebut Resensi Buku.
Saat ini, karya ilmiah dalam bentuk resensi tidak hanya berlaku bagi buku, tetapi bagi semua
jenis karya, mulai dari sinetron, film dan sejenisnya.
2. Makalah
Ialah karya ilmiah yang menyajikan masalah yang pembahasannya hanya berdasarkan data di
lapangan. Biasanya makalah ini dikerjakan oleh pelajar atau mahasiswa. Yang terjadi di
lapangan, sering mahasiswa menafsirkan bahwa makalah adalah berisi kutipan-kutipan dari
beberapa resensi buku, majalah koran, dan sebagainya. Yang sebenarnya, dalam makalah
yang harus lebih menonjol adalah laporan dari hasil penelitian lapangan melalui instrumen
observasi, wawancara, dan angket.
3. Kertas kerja atau work sheet
Ialah karya ilmiah yang pada prinsipnya sama dengan makalah, tapi analisisnya lebih
mendalam dan disajikan pada rapat-rapat, membahas rencana kerja atau lebih besar lagi
pada sarasehan atau lokakarya. Karya ilmiah ini bisa dijadikan pedoman untuk kegiatan
suatu lembaga atau instansi tertentu misalnya program kerja, pedoman akademik, pedoman
petunjuk teknik suatu pekerjaan, dan sejenisnya.
4. 4. Referat
Ialah karya ilmiah yang khusus disajikan pada kegiatan-kegiatan akademik,
misalnya seminar. Sekarang ini masyarakat sudah terbiasa menyebutkan
materi/ bahan seminar (kegiatan ilmiah) adalah makalah, padahal itu namanya
referat. Referat berisi paparan-paparan mendalam pendapat materi tentang
suatu masalah yang dilengkapi dengan alasan-alasan yang kuat tentang
masalah tersebut.
5. Skripsi
Ialah karya ilmiah yang mengungkapkan pendapat penulis dengan berdasarkan
pendapat orang lain. Skripsi ini adalah karya ilmiah yang dijadikan syarat untuk
menyelesaikan program sarjana (S1) dengan mendapatkan bimbingan dosen
ahli.
6. Tesis
Ialah karya ilmiah yang telaahnya lebih mendalam daripada skripsi yang isinya
pengungkapan pengetahuan baru berdasarkan penelitian baru dengan
pengujian terhadap hipotesis. Tesis ini merupakan syarat menyelesaikan
program magister (S2).
7. Desertasi
Ialah karya ilmiah yang mengungkapkan dalil atau argumen yang menggunakan
data yang shahih serta memakai analisis terinci di dalamnya terdapat persepsi,
teori, dan pendapat baru.
5. Abstrak
Abstrak merupakan penggambaran dengan kata-
kata dari suatu fakta.
Abstrak disajikan pada awal karangan ilmiah,
sebelum bagian kata pengantar. Sebagaimana
namanya, bagian ini merupakan bagian yang abstrak.
Oleh karena itu penyajian pada bagian ini disajikan
kata-kata dan kalimat-kalimat yang mengabstraksi dari
penelitian atau kajian yang dilakukan. Pada bagian ini
tidak digunakan data atau angka sebagai fakta,
melainkan uraian abstrak tentang hasil penelitian atau
kajian yang disajikan dalam tulisan.
6. Abstrak dari karangan ilmiah merupakan bagian yang menyajikan abtraksi
dari suatu penelitian atau kajian. Bagian abstrak dalam karangan ilmiah
mengungkapkan penelitian atau kajian secara singkat dan abtrak sehingga
pembaca akan dapat memahami ini. Oleh karena itu, di dalam bagian abstrak
diungkapkan latar belakang masalah penelitian atau kajian, teori utama
digunakan, metode penelitian atau kajian yang dipilih, proses pengumpulan
dan pengolahan data, pembahasan penelitian,s erta hasil akhir dari penelitian
atau kajian. Pengungkapan aspek-aspek tersebut dilakukan secara abstrak dan
singkat.
Bagian abstrak karangan ilmiah disajikan dalam bentuk ringkas dan
singkat. Bagian ini hanya terdiri atas suatu halaman dan ditulis dalam satu
spasi. Pada bagian ini tidak terdapat bagian identitas penulis, karena
merupakan bentuk abstrak dari penelitian atau kajian yang dilakukan. Pada
jenis tulisan ilmiah lain, sering digunakan kata kunci (key words) yang biasanya
hanya terdiri atas tiga hingga empat kata yang esensi karangan ilmiah secara
menyeluruh. Pada karangan ilmiah tertentu sering dipersyaratkan bahwa
bagian abstrak harus disajikan pula dalam bentuk bahasa Inggris.
7. ABSTRAK
Sebuah film dari negara Korea Selatan yang berjudul A Moment To Remember
akan mengingatkakn kita kepada kakek dan nenek yang memorinya mulai
pudar. Film ini mengisahkan seorang wanita bernama Kim Su Jin dan
suaminya bernama Choi Chul Soo. Dalam film tersebut menceritakan bahwa
mereka berjuang dalam penyakit Alzheimer atau Demensia yang diderita oleh
Kim Su Jin. Demensia adalah penyakit yang mengarah pada menurunnya atau
hilangnya kemampuan intelektual seseorang. Latar belakang dari penelitian
ini menitikberatkan kepada teori gangguan berbahasa dalam ilmu
psikolinguistik. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai salah satu
pembelajaran dalam kehidupan bahwa penyakit demensia dapat menyerang
siapa saja tanpa memandang umur penderitanya. Metode penelitian yang
digunakan dalam adalah metode deskriptif analisis, di mana awal mulanya
adalah data dideskripsikan, kemudian dianalisis bahkan juga diperbandingkan.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan bahwa terdapat kesamaan
antara ciri-ciri yang berada dalam teori dan film mengenai gejala dari
penyakit demensia. Seperti halnya, kehilangan ingatan jangka pendek dan
sering melupakan percakapan atau janji, yang bisa memengaruhi aktivitas
atau kemampuan kerja sehari-hari. Lalu ada pula dengan masalah berbahasa
atau kesulitan berkomunikasi dengan orang lain. Dari salah satu ciri penyakit
demensia tersebut kita seharusnya dapat lebih memperhatikan kondisi di
keluarga kita.
Kata kunci : gangguan berbicara, demensia, psikolingusitik
8. Kata Pengantar
Berdasarkan hakikatnya, kata pengantar merupakan
bagian yang mengantar pembaca pada isi argumen
yang terdapat di dalam karangan ilmiah. Dengan
demikian, kata pengantar bukan hanya berisi ucapan
terima kasih kepada berbagai pihak yang dipandang
telah memberikan kontribusi pada karangan ilmia yang
disusun. Bahkan, pada karangan ilmiah berupa tesis
atau disertasi bagian kata pengantar dan bagian
uacapan terima kasih disajikan dalam dua bagian yang
berbeda. Pada kata pengantar seharusnya disajikan
antaran materi atau gambaran umum tentang baasan
karangan ilmiah.
9. Berdasarkan uraian teknis penulisan bagian kata
pengantar sebagaimana diungkapkan, maka pada bagian kata
pengantar yang harus diungkapkan adalah uraian yang
mengantarkan pembaca pada isi argumen keilmuan, uraian
yang memotivasi pembaca, ucapan terima kasih, dan
permohonan maaf. Dengan demikian, pembaca diantarkan
pad a topik utama argumen keilmuan yang dibahas dalam
karangan ilmiah.
Bagian kata pengantar selalu ditulis pada halaman
tersendiri. Bagian ini bukan merupakan bagian karangan yang
bergabung dengan bagian lain atau digabungkan dengan
bagian lain. Dalam teknik penulisannya, bagian kata
pengantar karangan ilmiah selalu ditempatkan pada bagian
awal karangan, yang ditempatkan sebelum daftar isi. Pada
akhir bagian kata pengantar, di sebelah kanan biasanya
dicantumkan tempat dan tanggal serta nama penulis
karangan ilmia tersebut.
10. Kata Pengantar
Puji dan syukur sepatutnya disampaikan ke adirat Illahi Robbi,
karena berkat ramat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan
penelitian dan melaporkannya dalam bentuk karangan ilmiah.
Skripsi ini berjudul “Kolerasi antara Kemampuan Siswa SMA dalam
Menggunakan Baasa Indonesia secara Lisan dengan Kemampuan
Menulis Karangan Ilmiah: Studi Deskriptif terhadap para Siswa SMA
Kelas X di Kabupaten Bandung”. Penelitian ini mencermati kemampuan
para siswa dalam menggunakan antara kemampuan berbicara dengan
kemampuan menulis karangan ilmiah.
Menulis karangan ilmiah masi dianggap sulit oleh sebagaian besar
pemakai bahasa Indonesia, karena kegiatan menulis karangan ilmiah
berkaitan dengan kecermatan menggunakan bahasa. Selain itu, dalam
menulis karangan ilmiah dituntut pula kemampuan menuangkan
gagasan dan merangkai bahasa secara benar sehingga maksud yang
ingin diungkapkan dapat terkomunikasikan dengan sempurna. ….
Penulis
11. DAFTAR ISI
Bagian daftar isi dalam karangan ilmiah merupakan pemandu bagi
pembaca. Daftar isi berfungsi sebagai petunjuk isi (Brotowidjojo, 1993:
106). Bagian ini berisi susunan dan urutan isi karangan ilmiah yang
dilengkapi dengan halamannya. Bagian daftar isi memuat daftar seluruh
bagian yang terdapat dalam karangan ilmiah baik berupa sajian bab
maupun dilengkapi dengan sajian subbab. Penulisan urutan bagian daftar isi
disesuaikan dengan penulisan jenjang yang dianut dalam penulisan
karangan ilmiah. Selain itu, penulisan halaman pun harus tepat sehingga
bagian ini dapat berfungsi sebagai pemandu bagi pembaca karangan ilmiah.
Pembaca karangan ilmiah akan membuka bagian yang ingin dibacanya
berdasarkan halaman yang dicantumkan di dalam daftar isi.
Penulisan bagian daftar isi dalam karangan ilmiah ditempatkan setelah
kata pengantar. Bagian ini ditulis pada halaman tersendiri, sehingga bukan
merupakan kelanjutan dari bagian lain atau dilanjutkan oleh bagian lain.
Penulisan kata dan dan besar kecilnya huruf dari bab dan sub bab yang
dicantumkan di dalam daftar isi harus sama seperti kata atau huruf yang
tercantum di dalam isi karangan ilmiah, kemudian dibagian kanan daftar isi
ini menggunakan kata “halaman”, tetapi tanpa itu pun angka-angka di
bagian kanan itu menunjukkan halaman dari daftar isi karangan ilmiah.
12.
13. PENDAHULUAN
Bagian pendahuluan dalam karangan ilmiah
merupakan bagian yang mengungkapkan posisi
suatu masalah dan perlunya kajian atau
penelitian dilakukan. Bagian ini mengungkapkan
informasi dan deskripsi tentang permasalahan
penelitian atau kajian. Oleh karena itu, dalam
karangan ilmiah biasanya pada bagian ini
terdapat latar belakang masalah, identifikasi dan
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian
atau kajian, asumsi atau hipotesis penelitian (jika
penelitiannya berhipotesis), kerangka pikir
penelitian atau paradigma penelitian.
14. a. Latar Belakang Masalah
Aspek latar belakang masalah pada bagian pendahuluan
biasanya tentang kedudukan masalah tersebut. Latar
belakang masalah biasanya mendeskripsikan mengapa
masalah itu ada dan timbul berdasarkan analisis penulis atau
mengapa suatu hal dianggap masalah oleh penulis. Latar
belakang masalah merupakan paparan tentang adanya
ketimpangan antara suatu ketentuan dan kenyataan.
Latar belakang masalah merupakan bagian yang
mengungkapkan masala yang membuat penulis gelisah dan
resah jika masalah tersebut tidak dikaji atau diteliti. Pada
bagian ini diungkapkan kedudukan masalah yang akan dikaji
atau diteliti dan posisi masalah tersebut dalam perspektif
bidang keilmuan. Bagian ini dapat pula berupa penyajian
prediksi logis terhadap sesuatu yang dianggap sebagai
penyebab dari suatu fenomena yang menimbulkan masalah.
15. b.Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
Identifikasi dan rumusan
masalah sering digunakan penulis
karangan beriringan. Kadang-
kadang, penulis hanya
menggunakan salah satu
diantaranya, tetapi kadang-kadang
keduanya digunakan. Pada bagian
identifikasi masalah, permasalahan
kajian atau penelitian dikerucutkan
atau difokuskan, sehingga dalam
merumuskan permasalahan tidak
perlu mencantumkan kembali fokus
kajian. Sedangkan bagian rumusan
masalah merupakan bagian yang
menjelaskan permasalahan yang
akan dikaji atau diteliti. Rumusan
masalah dalam karangan ilmiah
biasanya disajikan dalam bentuk
kalimat interogatif (kalimat
pertanyaan).
Contoh rumusan masalah
1. Apakah pengukuran
keterbacaan berdasarkan
kesesuaian bacaan dengan
usia baca siswa dapat
digunakan untuk mengukur
keterbacaan buku pelajaran
sekolah dasar?
2. Hal-hal apakah yang
berpengaruh terhadap
keterbacaan suatu buku
pelajaran sekolah dasar?
16. c.Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian disajikan untuk
mengeksplisitkan arah penelitian pada target
yang harus didapatkan dari suatu kajian atau
penelitian. Tujuan penelitian diarahkan pada
pemecahan masalah-masalah praktis yang
menjadi ketimpangan atau problematika.
Demikian pula dengan manfaat penelitian,
biasanya dipecah ke dalam manfaat teoretis dan
manfaat praktis. Manfaat teoretis diarahkan
pengembangan ilmu pengetahuan, sedangkan
masalah praktis dimaksudkan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi.
17. Terdapat hubungan yang
signifikan antara kinerja
pegawai dengan
kesejahteraan yang diterima
dan kualitas pengawasan
yang dilakukan
d.Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian
dalam karangan ilmiah
disajikan bergantung pada
pendekatan penelitian yang
digunakan. Jenis penelitian
yang menggunakan
pendekatan kualitatif, biasanya
tidak menggunakan hipotesis
penelitian. Pernyataan dalam
hipotesis mendorong
pembuktian dalam
pengolahan data. Apabila
hipotesis terdiri atas hipotesis
utama dan hipotesis turunan,
maka penyajiannya
diungkapkan berdasarkan
pengembangan dari hipotesis
utama.
Contoh Hipotesis Penelitian
18. e. Asumsi, Kerangka Pikir, dan Paradigma Penelitian
Pada karangan ilmiah
tertentu sering digunakan istilah
asumsi penelitian, yang digunakan
untuk menyajikan serangkaian teori
yang mendasari, beberapa
evedensi, atau bahkan penalaran
peneliti berdasarkan kemampuan
menghubungkan antara satu teori
dengan teori lain. Kerangka pikiran
sering pula disebut dengan istilah
paradigma penelitian. Kerangka
pikir merupakan dasar-dasar
teoretis yang menjadi dasar
berpikir dari peneliti dalam
melakukan kajian.
Contoh Asumsi, Kerangka Pikir, dan Paradigma
Penelitian
Peristiwa membaca yang
dilakukan seseorang akan
bertemali dengan aspek 1)
pembaca, 2) bacaan, dan 3)
latar (Rusyana, 1984:213).
Ketiga komponen tersebut
akan dapat menerangkan
keterbacaan, termasuk pula
keterbacaan buku pelajaran.
Oleh karena itu, studi tentang
keterbacaan yang
komprehensif dalam
penelitian ini dilakukan dalam
lingkup ketiga aspek tersebut.
19. Landasan Teori
Pada karangan ilmiah
yang merupakan laporan
penelitian, pada bagian ini
disajikan serangkaian teori
yang berhubungan dengan
variabel yang diteliti atau yang
berhubungan dengan fokus
kajian. Dari itu, kemudian
dikupas pula setiap indikator
dari aspek-aspek yang
merupakan bagian yang akan
dicermati. Pada bagian ini
dibahas pula aspek-aspek
kajian, sehingga tergambarkan
deskriptor dari setiap
indikator.
Contoh landasan teori
BAB 2 DASAR DSASAR MENULIS
KARANGAN ILMIAH DAN
KONSEP LITERASI
2.1 Penalaran dan Bahasa
keilmuan
2.2 Penuangan Gagasan
Keilmuan dalam Karangan
2.3 Karangan Ilmiah
2.3.1 Jenis dan Sifat Karangan
Ilmiah
2.3.2 Sikap Ilmiah dalam
Struktur Pembangun Karangan
Ilmiah
20. Metode Penelitian
Bagian metode disajikan setelah bagian
landasan teori. Pada karangan jenis makalah
atau artikel bagian metode penelitian hanya
dikupas sepintas, sebagai sajian cara peneliti
melakukan kajian atau bahkan kadang-kadang
bagian ini diabaikan. Namun bagi jenis skripsi,
tesis dan disertasi bagian ini sangatlah.
penting
21. Bagian Dari Metode Penelitian
a. Rancangan Penelitian
Bagian rancangan penelitian
merupakan deskripsi tentang
kegiatan penelitian yang dilakukan,
terutama dalam mendapatkan data
dan memperlakukannya. Dari
rancangan penelitian diuraikan
kegiatan pengolahan data yang
dilakukan sebagai dasar untuk
menjawab rumusan masalah atau
bahkan menguji hipotesis, jika
penelitianya berhipotesis.
Rancangan penelitian juga
merupakan gambaran peneliti dalam
memperlakukan variabel penelitian
sehingga sering dilengkapi dengan
peta variabel dari perspektif topik
yang dikaji.
b. Variabel Penelitian atau Fokus
Penelitian
Pada penelitian yang
menggunakan pendekatan kuantitatif,
setiap variabel penelitian dibahas.
Pada aspek ini diuraikan
operasionalisasi variabel, sehingga
kadang-kadang ada yang
melengkapinya dengan pengertian
variabel. Setiap variabel penelitian
disajikan satu persatu, termasuk
diungkapkan cara pengukurannya.
Oleh karena itu,,biasanva pada bagian
ini disajikan pula indikator dan
instrumen penelitian yang digunakan.
Pada penelitian yang
menggunakan pendekatan kualitatif
tidak digunakan variabel penelitian,
namun menggunakan istilah fokus
penelitian atau fokus kajian.
22. c. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian pada
bagian metode penelitian ini
merupakan bagian yang
mengungkapkan langkah-langkah
penelitian yang dilakukan. Biasanya,
setiap tahapan penelitian yang
ditempuh itu disajikan secara spesifik
dan kronologis. Prosedur penelitian
disebut juga langkah-langkah
penelitian, sehingga penyajian aspek
ini dalam bagian metode penelitian
disajikan dalam bentuk untaian
kegiatan penelitian.
d. Sumber Data Penelitian
Aspek sumber data penelitian
pada bagian metode ini sering pula
digunakan istilah populasi dan
sampel. Penggunaan istilah ini
bergantung pada jenis penelitian dan
pendekatan yang digunakan. Pada
umumnya, khusus penelitian yang
disajikan dengan pendekatan
kualitatif menggunakan istilah
sumber data penelitian, sedangkan
penelitian kantitatif menggunakan
istilah populasi dan sampel
penelitian.
Populasi dan Sampel pada
penelitian kuantitatif digunakan
sebagai sumber data yang dapat
dijadikan dasar untuk melakukan
generalisasi.
23. e. Tempat dan Waktu Penelitian
Pada bagian metode penelitian
diungkapkan juga tempat dan waktu
penelitian. Penyajian hal ini dalam
karangan ilmiah sangat berarti bagi
validitas keilmiahan suatu karangan.
Selain itu, tempat dan waktu
penelitian akan berguna bagi
pembaca karangan ilmiah dalam
memahami latar penelitian yang
dilakukan.
Penyajian tempat dan waktu
penelitian dalam karangan ilmiah
akan sangat berarti jika dapat
menggambarkan latar secara jelas.
Pengungkapan latar tersebuat dapat
pula meliputi suatu kondisi pada saat
penelitian tersebut dilakukan.
f. Teknik dan Instrumen Pengumpulan
Data
Teknik dan instrumen
pengumpulan data penelitian
biasanya disajikan secara bersama.
Pada saat karangan ilmiah
mengungkapkan teknik pengumpulan
data yang dilakukan, biasaya setiap
teknik itu disertai pula dengan
instrumen yang digunakan. Pada saat
penulis karangan ilmiah menyatakan
teknik ebservasi, misalnya, maka
diungkapkan pula instrumen
pedoman pengamatan. Pada bagian
akhir karangan, biasanya instrumen
yang digunakan dalam penelitian itu
dicantumkan sebagai lampiran
24. g. Pengolahan Data
Pada bagian ini diuraikan
kegiatan peneliti dalam
mengolah data hasil
penelitian.
Pengolahan data pada
bagian ini merupakan bentuk
keterbukaan peneliti dalam
memperlakukan data hasil
penelitian. Penyajian bagian ini
harus eksplisit, terperinci, dan
sistematis, sehingga pembaca
mendapatkan informasi yang
lengkap tentang pengolahan
data yang dilakukan peneliti
h. Validitas Penelitian
Aspek ini pada bagian
metode penelitian biasanya
hanya digunakan pada
penelitian yang menggunakan
pendekatan kualitatif. Validitas
penelitian ini meliputi validitas
eksternal maupun internal
penelitian.
25. PEMBAHASAN
Bagian pembahasan dalam karangan ilmiah merupakan bagian yang
jumlahnya paling mendominasi karangan ilmiah. Kekuatan karangan ilmiah
akan ditunjukan oleh keandalan peneliti dalam penyajian bagian
pembahasan. Dalam jenis karangan ilmiah artikel atau makalah untuk jurnal
atau pertemuan ilmiah biasanya bagian ini merupakan bagian yang tampak
sebagai bagian yang dari jumlah bagiannya mendominasi karangan ilmiah.
Pada karangan ilmiah jenis skripsi yang menggunakan pendekatan
kuantitatif, biasanya sering terabaikan manakala peneliti telah dapat
membuktikan hipotesis. Padahal, seharusnya pada bagian pembahasan ini
penulis mendeskripsikan data empiris dengan berbagai konsep teoretis
yang dijadikan landasan penelitian.
Bagian pembahasan merupakan bagian yang menyajikan deskripsi dari
kegiatan penerimaan atau penolakan hipotesis penelitian,jika penelitiannya
berhipotesis. Selain deskripsi ini, pada bagian tersebut disajikan pula
penafsiran dari pembuktian hipotesis penelitian. Penafsiran terhadap
pengujian hipotesis disajikan keterkaitan antara dasar-dasar teori yang
digunakan dengan bukti empiris.
26. Pada bagian ini penulis karangan ilmiah melakukan discussion
antara temuan atau pembuktian data empiris dengan berbagai dasar
teoretis. Penataan pembahasan penelitian dalam karangan ilmiah
biasanya disesuaikan dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan
pada bagian pendahuluan. Mungkin saja, penulis karangan ilmiah
menatanya dengan mengurutkan setiap rumusan masalah dalam
bentuk pernyataan deklaratif sehingga adakaitan antara rumusan
masalah dengan pembahasan sistematis.
Penulis karangan ilmiah yang andal akan memandang bagian
pembahasan merupakan bagian inti dari argumen yang disajikan
dalam karangan ilmiah. Pada bagian ini penulis menyodorkan argumen
yang ditopang oleh pembuktian data empiris dan konsep teoretis.
Oleh karena itu, bagian ini merupakan kekuatan argumen ilmiah yang
disajikan dalam karangan ilmiah.
Penyajian bagian pembahasan pada karangan ilmiah jenis
makalah, laporan ilmiah, skripsi, tesis, atau disertasi biasanya
ditempatkan pada bagian atau bab tersendiri setelah bagian metode
penelitian. Pada karangan ilmiah jenis makalah, kertas kerja, atau
artikel ilmiah biasanya disajikan pada bagian tengah karangan sebelum
bagian penutup atau bagian simpulan.
27. Dari sinopsis di atas, kita bisa melihat bahwa
apa yang terjadi dalam film “A Moment To
Remember” memang menunjukan ciri-ciri dari
penyakit Demensia Kortikal. Seperti dalam dialog
berikut :
Kehilangan ingatan jangka pendek dan sering
melupakan percakapan atau janji, yang bisa
memengaruhi aktivitas atau kemampuan kerja
sehari-hari. Melupakan janji, Dokter : “Hari
apa sekarang? Kau tahu?” Su Jin : “Aku selalu tak
menghiraukan hari.” Dokter : “Sudah kubilang
kembali lagi seminggu, bukannya dua minggu.”
28. SIMPULAN DAN SARAN
Pada bagian simpulan dan saran merupakan bagian akhir dari karangan ilmiah. Bagian
ini harus merupakan pernyataan deklaratif sebagai jawaban dari rumusan masalah.
Penyajian bagian ini harus memiliki kesejalanan dengan bagian pendahuluan dan
pembahasan karangan ilmiah.
Pada karangan ilmiah jenis makalah ilmiah, laporan ilmiah, skripsi, tesis,atau disertasi,
bagian simpulan bukan bagian yang menyajikan pembuktian hipotesis, jika penelitiannya
berhipotesis. Bagian ini pada hakikatnya menyajikan argumen ilmiah utama dari karangan
ilmiah setelah pada bagian sebelumnya disajikan pembahasan empiri dan teori. Argumen
ilmiah pada bagian simpulan merupakan argumen pokok dari penulis berdasarkan
penelitian.
Pada bagian simpulan tidak lagi disajikan angka pembuktian, jika penelitiannya
menggunakan pendekatan kuantitatif. Pada bagian ini diungkapkan makna dari setiap
pembuktian hipotesis yang merupakan deskripsi jawaban dari rumusan masalah penelitian.
Bagian saran dalam karangan ilmiah merupakan rekomendasi dari penelitian. Saran
yang disajikan harus berdasarkan simpulan penelitian, sehingga merupakan pikiran atau
pendapat penulis tentang suatu fenomena. Saran merupakan tindak lanjut atau suatu
implementasi dari penyelesaian suatu permasalahan yang disajikan berdasarkan hasil
penelitian atau kajian.
Penyajian bagian simpulan dan saran pada karangan ilmiah jenis laporan penelitian,
makalah ilmiah, skripsi, tesis, atau disertasi disajikan pada bab tersendiri, sedangkan pada
karangan ilmiah, jenis artikel atau kertas kerja merupakan bagian akhir karangan ilmiah
sebelum daftar pustaka.
29. SIMPULAN DAN SARAN
Bullying merupakan suatu bentuk kekerasan anak yang dilakukan
teman sebaya kepada seseorang anak yang lebih rendah atau lebih lemah
untuk mendapatkan keuntungan atau kepuasan tertentu. Uapya tindak
kekerasan dapat dilakukan melalui pendidikan karakter. Keberhasilan remaja
dalam proses pembentukan kepribadian yang wajar dan pembentukan
kematangan diri membuat mereka mampu menghadapi berbagai tantangan
dan dalam kehidupannya yang akan dating. Bangsa Indonesia telah
berusaha untuk meningkatkan kesesuaian dan mutu pendidikan karakter
melalui sekolahsekolah. Guru adalah orang tua para siswa. Pendidikan
karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil
pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan
karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu dan seimbang.
Sekolah berperilaku proaktif dengan membuat program pengajaran
keterampilan social, problem-solving, manajemen konflik, dan pendidikan
karakter. Guru memantau perubahan sikap dan tingkah laku siswa di dalam
maupun di luar kelas shingga perlu adanya kerjasama yang harmonis antara
guru BK, guru mata pelajaran serta karyawan sekolah. Sebaiknya orang tua
menjalin kerjasama dengan pihak sekolah untuk tercapainya tujuan
pendidikan secara maksimal tanpa adanya tindakan bullying antar pelajar di
sekolah.
30. Daftar pustaka
Kusmana, Suherli. 2012. merancang Karya Tulis
Ilmiah. Rosda. Bandung.
Mukhadis. 2015. Kiat Menulis Karya Ilmiah.
Malang: Aditya Media Publishing.
Hikmat, Mahi. 2011. Metode Penelitian Dalam
Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra.
Yogyakarta: Graha Ilmu.