2. Imunomodulator
1
Zat atau obat yang dapat mengembalikan ketidakseimbangan sistem
imun yang terganggu
2
Bahan yang dapat memodulasi sistem imun tubuh
3
Mengatasi kelainan sistem imun,baik sebagai stimulan sistem imun
(imunostimulan) atau sebagai penekan sistem imun (imunosupresan)
Secara klinis imunomodulator digunakan pada pasien dengan gangguan
imunitas, antara lain pada kasus seperti HIV/AIDS, malnutrisi, alergi,
dan lain-lain.
3. Tersusun atas :
Organ
Jaringan
Sel
Molekul
terintegrasi
Ketika sistem imun atau daya tahan tubuh tidak
berfungsi dengan baik maka tubuh akan mengalami
suatu penyakit hingga dapat menyebabkan
kematian.
SISTEM DAYA TAHAN TUBUH
Peran : mempertahankan tubuh dari serangan "asing" seperti :
1
2
3
Bakteri
Virus
Parasit dll
5. Back to Nature,
memanfaatkan sumber
bahan alam/Herbal/OT
bisa membantu daya
tahan tubuh
(agen imunomodulator
yang lebih aman)
Meningkatkan daya tahan tubuh,
salah satu upaya dengan
penggunaan bahan alam/herbal/
OT
6. Upaya pemeliharaan kesehatan maupun menjaga
imunitas tubuh dengan mengkonsumsi bahan alam /
herbal sebaiknya dilakukan secara konsisten setiap
hari untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Ada nilai plus lainnya yang kita dapatkan :
Menjaga warisan pengetahuan tradisional bangsa
Memajukan perekonomian, pertanian dan industri
bangsa sendiri.
1
2
8. OBAT TRADISIONAL
Bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,sediaan
sarian (galenik) atau campuran dari bahant ersebut
yang secara turun tem urun telah digunakan untuk
pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan
norma yang berlaku di masyarakat"
9. Self Medication
UU No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan:Kesehatan adalah keadaan
fisik,mental,spiritual,dan kesejahteraan sosial lengkap yang menopang
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Pemerintah mendeklarasikan"Gerakan Masyarakat untuk Hidup Sehat“
(GERMAS)
Tren kembali ke alam dalam upaya menjaga kesehatan
Obat Tradisional
Promotif Preventif Kuratif Rehabilitatif
12. “Simplisia berupa tumbuhan utuh,bagian tumbuhan,atau eksudat tumbuhan"
SIMPLISIA NABATI
Bagian tumbuhan yang dapat dijadikan simplisia
adalah akar (radix), rimpang (rhizoma), umbi (tuber),
umbi lapis (bulbus), batang ( lignum), kulit batang
(cortex),daun (folium),bunga (flos),buah (fructus) atau
biji (semen).
MERACIK DAN MENGOLAH SE
NDIRI
Eksudat tumbuhan adalah isi sel yang secara spontan keluar
dari tumbuhan atau dengan cara tertentu dikeluarkan dari
selnya atau zat nabati lain yang dengan cara tertentu
dipisahkan dari tumbuhannya.
13. SIMPLISIA NABATI
Simplisia Nabati Segar
1
Tumbuhan segar yang belum dikeringkan.
Simplisia Nabati Kering
2
Tumbuhan yang telah dikeringkan yang digunakan
untuk pengobatan dan belum mengalami pengolahan,
kecuali dinyatakan lain suhu pengeringan tidak lebih
dari 60⁰C dan bisa dijadikan bentuk serbuk simplisia.
14. Perhatikan....
01 02
03 04
Pastikan kebenaran
identitas simplisia
Nabati
Lakukan Pengamatan
Organoleptik :penampilan,
kerusakan, ukuran, warna,
bau, dan jika mungkin
rasanya.
Pilih yang bermutu baik,
tidak tercampur dengan
tumbuhan lain, bersih
dari tanah atau bahan
asing lain serta tidak
mengalami kerusakan
karena penyakit tanaman
Jangan menggunakan
simplisia nabati yang
sudah terkontaminasi
pertumbuhan kapang
15. Langkah Mengolah Bahan Alam
1 2 3
ALAT DAN
TEMPAT
Pastikan peralatan
yang digunakan
dan tempat dalam
kondisi bersih.
Gunakan peralatan
dari stainless steel
KEBERSIHAN
DIRI
Gunakan pakaian
bersih, cuci
tangan sebelum
pengolahan, dan
bila perlu
gunakan masker
serta sarung
tangan.
SORTASI
Memisahkan kotoran-
kotoran atau bahan-
bahan asing lainnya
seperti tanah, kerikil,
bagian simplisia nabati
yang rusak,simplisia
nabati dari tumbuhan
lain yang tercampur.
16. Lanjutan....
5 6
PENIRISAN
Dilakukan setelah
pencucian untuk
mengurangi atau
menghilangkan air
sisa pencucian
yang ada
dipermukaan
simplisia nabati.
PERAJANGAN
Dilakukan untuk memperkecil
ukuran dengan cara
pemotongan atau pengirisan
menggunakan pisau yang
tajam dan terbuat dari logam
anti karat terhadap simplisia
nabati yang masih utuh
sehingga dapat memberikan
hasil penyarian lebih optimal
pada tahap perebusan
4
PENCUCIAN
Simplisia nabati yang
tidak banyak tercemar
tanah dilakukan beberapa
kali pencucian dengan air
bersih mengalir. Sedangkan
jika kotorannya melekat
kuat pemisahannya dapat
dilakukan dengan
penyemprotan air bersih
dibantu tangan atau sikat
yang lembut.
17. Lanjutan....
8
KONSUMSI DAN
PENYIMPANAN
Larutan hasil rebusan yang
diperoleh kemudian disaring dan di
minum pada kondisi hangat.
Simpan dalam wadah yang sesuai
(hindari botol bekas) dan kondisi
suhu sejuk.
Pastikan sebelum dikonsumsi tidak
terjadi perubahan organoleptik
(bau, rasa dan warna) dari obat
tradisional yang disimpan.
7
PEREBUSAN
Merebus atau menyeduh bahan dengan air bersih secukupnya
menggunakan wadah yang berbahan logam anti karat atau
keramik dengan air mendidih dengan lama pendiaman
disesuaikan dengan simplisia nabati yang digunakan. Untuk akar,
rimpang, kayu, kulit batang, buah atau biji dapat dilakukan
pendiaman yang lebih lama untuk menyari zat berkhasiatnya
dibandingkan jika yang digunakan bunga dan daun.
• Simplisia nabati segar/kering direbus dalam air mendidih
suhu 100 derajat C selama15-30 menit tergantung
kemudahan penyarian.
• Serbuk kering dapat diseduh dalam satu gelas air
medidih selama 5 menit.
19. Beberapa bahan alam yang dapat
dimanfaatkan adalah.....
01 02
03 04
05 06
TEMULAWAK KUNYIT
SAMBILOTO
JAMBU BIJI
JAHE
MENIRAN
20. TEMULAWAK
PENGGUNAAN
Penggunaan empiris di Indonesia dilakukan dengan merebus 25 g
irisan temulawak segar dengan 500 mL air hingga tinggal 300 mL,
diminum untuk sehari.
• Cara lain dapat dilakukan dengan mengambil 25 g rimpang segar,
diparut, diperas, disaring dibagi tiga dan diminum untuk sehari .
BUKTI EMPIRIS
Di Indonesia digunakan untuk mengobati berbagai keluhan perut dan
gangguan hati, demam dan sembelit, diare berdarah,
disentri,radang rektum, wasir, gangguan lambung, luka yang terinfeksi,
erupsi kulit, akne vulgaris, eksim, cacar dan anoreksia serta untuk
mengurangi peradangan rahim setelah melahirkan (Prakosoetal :2016)
dalam BPOM RI:2020)
21. TEMULAWAK
BUKTI ILMIAH
Ekstrak etanol temulawak mampu meningkatkan sistem imun dengan memicu
proliferasi sel limfosit ( Damriati A.dkk,2016)
Xanthorrhizol (dosis 10 dan 25mg/kgbb/hari) dan ekstrak
etanol temulawak (dosis 50 dan 100mg/kgbb/hari ) secara signifikan
menghambat produksi sitokin inflamasi (Kimetal.,2014).
22. KUNYIT
PENGGUNAAN
• Bahan kering : 3-9 gram per hari; Serbuk : 1,5-3,0 g/hari ; infusi oral : 0,5 –1
gram tiga kali sehari (World Health Organization,1999 dalam BPOM,2020).
• Serbuk harus dikonsumsi 2 sampai 3 kali sehari setelah makan; teh (2 sampai
3 gelas) dikonsumsi diantara saat makan .
• Untuk membuat teh, panaskan 0,5 sampai 1 gram obat pada air mendidih,
tutup , tunggu 5 menit (Brendler et al.,2000 dalam BPOM,2020.)
BUKTI EMPIRIS
Rimpang yang dicampur dengan susu hangat digunakan untuk menyembuhkan
pilek, bronkitis dan asma.Perasan rimpang segar dapat dioleskan pada infeksi
kulit (deGuzman,C.C. and Siemonsma, 1999 dalam BPOM 2020).
23. BUKTI ILMIAH
Penelitian menggunakan curcumin nano partikel dengan tujuan untuk
meningkatkan bioavaibilitas dari curcumin (Curcuma longa), memperlihatkan
bahwa curcumin dengan dosis 5 mg/kg dan 10 mg/kg meningkatkan respon
imun.
Hasil yang sama pada antibodi, dimana produksi sel darah
putih dan berat organ limfoid juga meningkat pada kelompok yang diberi 10 mg
/kg nano curcumin (Afolayan, et.al., 2018).
KUNYIT
24. SAMBILOTO
PENGGUNAAN
3-9 g herba kering atau 25-75 g herba segar sebagai dosis tunggal sesuai
kebutuhan. Sebanyak tiga gram bahan kering atau 25 gram bahan segar
direbus dan diminum 2 kali sehari sebelum makan. (Badan POM RI, 2007).
BUKTI EMPIRIS
Dari Cabe Puyang,tumbuhan ini digunakan untuk radang tonsil, borok, tipus,
demam, gatal-gatal, digigit serangga atau ular berbisa, kencing manis, disentri,
radang telinga, radang usus buntu, masuk angin, dan darah kotor.
25. BUKTI ILMIAH
Herba sambiloto (Andrographis paniculata Burm.Nees) mengandung banyak
komponen senyawa kimia yang telah banyak diteliti dengan aktivitas sebagai
hepatoprotektor dan salah satu kandungan zat aktifnya yaitu andrographolid.
Terbukti mempunyai aktivitas sebagai imunomodulator dan hepatoprotektor
terhadap mencit Balb/c yang telah diinduksi vaksin hepatitis B (Rahayu,2015).
SAMBILOTO
26. JAHE
PENGGUNAAN
• Serbuk sebanyak 2-4 g/hari (Bager, 2012).
• Untuk preparasi infus, campurkan air mendidih dengan 0,5 sampai 1 gram
serbuk dan diamkan selama 5 menit. (Brendler et al., 2000)
BUKTI EMPIRIS
Rimpang jahe yang diparut digunakan sebagai obat oles untuk mengobati
pembengkakan, rematik dan sakit kepala.Masyarakat Melayu memanfaatkan
air perasan rimpang untuk obat., mengobati luka akibat tertusuk duri, kuku
lecet, luka akibat digigit ular, gatal-gatal dan Bengkak (Heyne,1987 dalam
BPOM,2020).
27. JAHE
BUKTI ILMIAH
Studi In Vivo
Uji Aktivitas sebagai Immunumodulator pada mencit
yang ditekan Imunnya menggunakan siklofosfamid, menunjukkan bahwa
minyak atsiri jahe yang diberikan sehari sekali peroral selama seminggu dapat
meningkatkan respon imun (Carrascoetal, 2009).
28. JAMBU BIJI
• BUKTI EMPIRIS
• Di Indonesia, buah jambu biji biasa digunakan untuk meningkatkan platelet pada demam
berdarah dengue (Laily et al., 2015).
• Pada Buku Cabe Puyang, jambu biji digunakan untuk disentri, lumpuh, mencret, radang
lambung, sariawan, cucur darah tak henti-henti, keputihan (daun, kulit dan akarnya).
PENGGUNAAN
BUAH JAMBU BIJI
• 100 gram buah jambu biji (sekitar 1 buah besar) atau 55 gram buah jambu biji (sekitar 1
buah berukuran sedang).
• Dapat pula dikonsumsi dengan cara: satu buah jambu biji setengah masak, dibelah empat
dan direbus dengan 1 L air sampai mendidih, kemudian disaring untuk diambil airnya.
Diminum 2 kali sehari pagi dan sore (Duke,1990 dalam BPOM,2020).
DAUN JAMBU BIJI
• 15 gram daun segar atau daun kering direbus dengan 1 liter air selama 10 menit dan
dihabiskan dalam 1 hari (Badan POM RI,2012).
29. BUKTI ILMIAH
UJI AKTIVITAS SEBAGAI IMUNOSTIMULAN (IN VIVO)
• Suplementasi daun jambu biji sebagai makanan dapat meningkatkan pertumbuhan dan respon
imun pada P. monodon(udang windu) (Yinetal.,2014)
• Ekstrak Metanol Daun Jambu Biji menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam jumlah sel
darah putih, sel darah merah,, dan kadar hemoglobin dalam kelompok kontrol pada mencit.
• Penelitian lain juga menunjukkan bahwa ekstrak daun jambu biji dapat menstimulasi kekebalan
pada mencit. (Shabbiretal., 2016)
JAMBU BIJI
• Mengandung vitamin C dan vitamin A, jambu biji mengandung empat kali lipat kandungan
vitamin C dalam jeruk.
• Pada penelitian in vivo untuk menguji efek antioksidan menggunakan mencit, pemberian jus buah
jambu biji merah dapat mengurangi kerusakan epitel trakea mencit akibat paparan asap rokok.
Dosis jus buah jambu biji yang efek tif untuk mengurangi kerusakan trakea adalah 0,26ml/mencit
/hari atau setara dengan mengkonsumsi 100 gr buah jambu biji bagi manusia setiap hari (Febrianti
& Suryati, 2014).
30. MENIRAN
PENGGUNAAN
Sebagai dekokta: 15-30 g herba meniran dalam 250 mL air, diminum 2-3 kali
per hari.
Dekokta merupakan sediaan cair yang dibuat dengan mengektraksi sediaan
herbal dengan air pada suhu 90°C selama 30 menit (Badan POM RI, 2007)
BUKTI EMPIRIS
Berdasarkan buku Cabe Puyang, daun,akar dan semua bagian tumbuhan ini
dapat digunakan secara empiris untuk pengobatan malaria, sembelit, tekanan
darah tinggi, haid tidak teratur, sariawan (daunnya), mulas, gigi nyeri
(akarnya),kencing kurang lancar, kencing nanah,, mencret, demam, tetanus, darah kotor,
kencing batu (semua baagiannya) .
31. MENIRAN
BUKTI ILMIAH
Berdasarkan penelitian di sejumlah rumah sakit di Jakarta dan Surabaya, dilaporkan
bahwa terapi dengan ekstrak meniran berhasil mempersingkat jangka waktu
pengobatan pada beberapa penyakit seperti
tuberkulosis (TB), hepatitis dan candidiasis vaginalis. Pasien yang menerima obat-
obatan anti tuberkulosis bersamaan dengan ekstrak meniran 50mg, sembuh pada
minggu ke-6 sedangkan pasien yang hanya menerima obat- obatan anti tuberkulosis
mengalami kesembuhan pada minggu ke-14 (Badan POMRI, 2007).
32. Ekstrak air bijinya dimanfaatkan sebagai agen imunosupresan,
terjadi penurunan mediator inflamasi pada mencit
Komponen dari Lempuyang mempunyai aktivitas sebagai
imunosupresan,penelitian menunjukan adanya penurunan proses
inflamasi pada tikus
( Irawati dan Bayu,2020)
BAHAN ALAM L
AIN
33. PEGAGAN
Secara empiris banyak digunakan masyarakat untuk
penyembuhan luka,diare,tukak lambung,selulit,bisul dan eksim
Pemberian oral ekstrak etanol dosis 50mg dan 100mg/kg BB
pada mencit dapat meningkatkan sistem imun pada
mencit yang diinduksi oleh vaksin BCG.
( Griana,2019)
Lanjutan...
34. MENGKUDU
Secara empiris banyak digunakan sebagai pereda pilek,flu,
obat diabetes,tekanan darah tinggi
Pemberian ekstrak buah mengkudu dapat menurunkan efek
inflamasi pada mencit yang diinfeksi S.aureus
(Mufidah dkk,2013)
Lanjutan...
35. DAFTAR PUSTAKA
01 Badan POM,2020,Pedoman Penggunaan Herbal dan Suplemen Kesehatan Dalam
Menghadapi Covid-19 di Indonesia,Cetakan ke-1,Mei 2020
02 Irawati N.H dan R.Bayu Indradi,2020,Review Artikel : Aktivitas Imunomodulator
Beberapa Tanaman dari Suku Zingiberaceae,Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada.
03
Damriati A,dkk,2016,Efek Imunomodulator dari Kombinasi Ekstrak Etanol Herba
Sambiloto dan Rimpang Temulawak Terhadap Proliferasi Sel Limfosit Mencit Secara
In Vitro,Trad.Med.J,Vol 21(3) ISSN 1410-5918
04 Redaksi Jamu Digital,2020,Pemanfaatan Obat Tradisional Untuk Penanganan
Covid-19,Diposting 4 April 2020
05 Griana,Tias P,2019,Potensi Tanaman Pegagan Sebagai Imunomodulator,JFPS,Food
and Pharmaceutical Sciences
06 Mufidah dkk,2013,Aktivitas Imunomodulator Ekstrak Buah Mengkudu Pada Mencit
yang diinduksi S.aureus,Jurnal Veteriner,14 (4),pp 501-510,ISSN 1411-8327