Dokumen tersebut memberikan informasi tentang 8 jenis simplisia herbal yang berasal dari Indonesia beserta deskripsi, kandungannya, efek farmokologis, indikasi penggunaan, dan efek sampingnya. Simplisia-simplisia tersebut diantaranya adalah temu lawak, kunyit, jahe, lengkuas, cakar ayam, bawang putih, brotowali, dan tapak dara.
2. 1. TEMU LAWAK
Nama Simplisia : Curcumae Rhizoma
a. Deskripsi : Curcumae rhizoma terdiri
atas rimpang Curcuma xantorriza
Roxb.
b. Famili : Zingiberaceae
c. Kandungan Kimia : tumerol, ar-
tumeron, kurkuminoid dan xanthorizol.
d. Pemerian : Bau aromatik, rasa tajam
dan pahit. Kepingan ringan, keras,
rapuh, warna coklat kuning sampai
coklat.
3. e. Efek farmakologi : curcuma rhizoma
dengan kandungan kimia yang terdapat
di dalamnya dapat memberikan aktifitas
anti inflamasi dan antiartritis.
f. Indikasi : nyeri sendi dan tulang (anti
inflamasi dan antiartritis)
g. Efek samping : Dosis besar atau
pemakaian berkepanjangan dapat
mengakibatkan iritasi membran mucosa
lambung. Tidak dapat digunakan untuk
penderita icterus.
h. Mikroskopik : (Baca : Materi Medika
Indonesia jilid I)
5. 2. KUNYIT
Nama Simplisia : Curcuma domestica rhizoma
a. Deskripsi : Curcumae domestica rhizoma
terdiri atas rimpang Curcuma domestica
Val.
b. Famili : Zingiberaceae
c. Kandungan kimia : bisacumol, bisacuron,
bidemethoxycurcumin, borneol, champor,
caryopynen, cineol, curcumol, curcumin.
d. Pemerian : bau khas aromatik, rasa agak
pahit, agak pedas, lama kelamaan
menimbulkan rasa tebal.
6. e. Efek farmakologi : rimpang curcuma berfungsi
sebagai koagulan darah, edema, penurun
tekanan darah, pengobatan malaria, hepatitis,
menjaga kekebalan tubuh. Kandungan
curcumin dapat mematikan kuman dan
penghilang rasa kembung, sebagai bakterisida,
fungisida, nematisida.
f. Indikasi : anti hipertensi, antimalaria, hepatitis,
perawatan dispepsia karena asam dan gas,
antibiotika.
g. Efek samping : alergi bagi pengguna pertama,
dapat menurunkan sel darah merah dan putih,
luka lambung.
h. Mikroskopik : (Baca : Materi Medika Indonesia
jilid I)
8. 3. JAHE
Nama simplisia : Zingiberis rhizoma
a. Deskripsi : Zingiberis rhizoma terdiri atas
rimpang yang telah dikeringkan, berasal dari
tumbuhan Zingiber officinalle Rozcoe.
b. Familia : Zingiberaceae
c. Kandungan kimia : glikosida, terpenoid,
(diterpen aldehid), 6-shagol.
d. Pemerian : Bau aromatik dan rasa pedas,
bentuk rimpang agak pipih, bagian ujung
bercabang, bentuk bulat telur terbalik, warna
rimpang coklat kekuningan, kadang-kadang
ada serat yang bebas, beralur memanjang.
9. e. Efek farmakologi : rimpang jahe
mempunyai aktivitas sebagai antiinflamasi
dengan menghambat aktivitas enzim
siklooksigenase dan lipooksigenase
sehingga menurunkan jumlah prostaglandin
dan leukotrienes. Dapat memperbaiki fungsi
tulang & sendi dan menurunkan rasa sakit.
f. Indikasi :Nyeri sendi dan tulang
g. Efek samping : Dapat mempengaruhi lama
perdarahan.
h. Mikroskopik : (Baca : Materi Medika
Indonesia jilid I)
11. 4. LENGKUAS
Nama simplisia : Languatis rhizoma
a. Deskriptif : Languatis rhizoma terdiri atas
rimpang yang telah dikeringkan, berasal
dari Languas galanga (L). Swartz.
Sinonim : Alpinia galanga (L).; Alpinia
pyramidata BI.
b. Familia : Zingiberaceae
c. Kandungan kimia : (Minyak atsiri) :
senyawa2 diterpen (12-labdienal, 17-
epoxylabd-12-ena-15,16-dial.
d. Pemerian : Bau aromatik, rasa pedas, warna
permukaan kemerahan, berserat pendek,
kadar minyak atsiri tidak kurang dari 0,5%
12. e. Efek farmakologi : Languatis rhizoma dapat
berfungsi sebagai anti mikroba (Candida
albicans, C. tropicalis, C. utilis, C.
guilliermondii). Cara kerja senyawa ini
dengan melisis protoplast yaitu merubah
permeabilitas membran sel.
f. Indikasi : Anti jamur
g. Efek samping : belum diketahui.
h. Mikroskopik : (Baca : Materi Medika
Indonesia jilid II)
14. 5. CAKAR AYAM
Nama simplisia : Selaginellae herba
a. Deskriptif : Selaginella folium terdiri
atas seluruh tanaman (herba) yang
telah dikeringkan, berasal dari
Selaginella dooderleinii Hieron.
b. Familia : Selaginellaceae
c. Kandungan kimia : Saponin,
phytosterol, dan alkaloid
d. Pemerian : Rasa manis, hangat,
merupakan tumbuhan paku-pakuan,
hidup pada daerah berhawa dingin.
15. e. Efek farmakologi : Cakar ayam dapat
berfungsi sebagai penurun panas,
infeksi saluran napas, penawar racun,
dapat menghentikan perdarahan,
penurun radang, dapat membunuh
pertumbuhan sel-sel kanker.
f. Indikasi : Antipiretik, antitoksik,
antikanker, hemostatik, bronkhitis dan
antiinflamasi.
g. Efek samping : belum diketahui
h. Mikroskopik : (Baca : Materi Medika
Indonesia)
17. 6. BAWANG PUTIH
Nama simplisia : Allii sativi bulbus
a. Deskripsi : Allii sativi bulbus terdiri atas
umbi segar atau umbi yang dikering-
kan dari Allium sativum L.
b. Familia : Liliaceae
c. Kandungan kimia : allisin dan ajoene
d. Pemerian : Bau khas aromatik tajam,
rasa agak pedas, lama kelamaan
menimbulkan rasa agak tebal dibibir,
warna kekuningan.
18. e. Efek farmakologi : ekstrak bawang putih
dapat menurunkan kholesterol dan lemak
plasma, dapat menghambat aktivitas HMG-
CoA reduktase pada penggunaan in vivo.
f. Indikasi : Pengobatan hiperkholesterolemia
dan hiperlipidemia
g. Efek samping : Dapat meningkatkan laju
perdarahan bagi penderita terapi Walfarin
h. Mikroskopik : (Baca : Materi Medika
Indonesia)
19. 7. BATANG BROTOWALI
Nama Simplisia : Tinospora caulis
a. Deskripsi : Tinospora caulis terdiri atas batang
yang telah dikeringkan, berasal dari tanaman
Tinospora crispa; sinonim : Tinospora rampii
Boerl.; Tinospora tuberculata (Lamk).
b. Familia : Menispermaceae
c. Kandungan kimia : alkaloid kuarterner terdiri
atas : N-asetil-nonnuciferin, N-formil-anonnain
dan N-formil-nornuciferin; glikosida
furanoditerpen yang rasanya pahit; bagian
akarnya mengandung alkaloid berberin.
20. d. Pemerian : tidak berbau, rasa sangat pahit, batang
berwarna hijau kecoklatan, permukaan tidak,
bertonjol-tonjol, beralur membujur, lapisan luar
mudah terkelupas.
e. Efek farmakologi : tanaman ini dapat digunakan
untuk merangsang kerja pernapasan dan
menggiatkan pertukaran zat sehingga dapat
menurunkan panas, kandungan berberinnya bersifat
bakterisidal pada luka, menambah nafsu makan dan
menurunkan gula darah dan mengobati hepatitis.
f. Indikasi : antipiretik, bakterisida, somakik, anti DM
dan Antihepatitis
g. Efek samping : belum diketahui
h. Mikroskopik : (Baca : Materi Medika Indonesia
Jilid II)
22. 8. TAPAK DARA
Nama simplisia : Catharanthi Herba, Catharanthi radix
(akar tapak dara)
a. Deskripsi : Herba catharanthy terdiri atas seluruh
bagian tanaman yang telah dikeringkan, berasal dari
tanaman Catharanthus roseus (L.) G.Don; sinonim
: Ammocallis rosea Small, Vinca rosea L. Lochnera
rosea L. Reich.
b. Familia : Apocynacea
c. Kandungan Kimia :
Herba : mengandung lebih dari 70 macam alkaloid
yang merupakan komponen antikanker.
Akar : mengandung alkaloid, saponin flavonoid dan
tanin.
23. d. Pemerian : Herba rasa sedikit pahit, sejuk agak
beracun (toksik). Merupakan terna atau semak,
batang bulat, helaian daun tipis, bunga beraneka
warna (merah, putih/campurann).
e. Efek farmakologi : tanaman ini dapat digunakan
untuk pengobatan kanker, dapat menurunkan
tekanan darah, peluruh kencing, penghentian darah.
Akar berkhasiat sebagai peluruh haid.
f. Indikasi : antineoplastik, antihipertensi, diuretik,
hemostatis, sedatif.
g. Efek samping : pemakaian awal dapat menurunkan
sel darah putih (leukopenia), mual, muntah, sembelit,
susah tidur, sakit kepala, sensasi yg abnormal,
hilang napsu makan.
h. Mikroskopik : (Baca : Materi Medika Indonesia
Jilid II)