3. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan
masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa sajakah khasiat flavonoid bagi tubuh?
2. Bagaimana senyawa flavonoid dapat memberi khasiat
penyembuhan pada tubuh?
3. Bagaimana pengolahan hingga aturan pengunaan
tumbuhan sarang semut dengan kandungan flavonoid,
agar menjadi salah satu obat herbal yang dapat
digunakan untuk penyembuhan kanker?
4. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Khasiat flavanoid bagi tubuh
2. Proses kerja senyawa flavanoid sebagai penyembuh
bagi tubuh
3. Proses pengolahan hingga aturan penggunaan
tumbuhan sarang semut dengan kandungan flavonoid
agar menjadi salah satu obat herbal yang dapat
digunakan untuk penyembuhan kanker
5. Pembahasan
A. Flavonoid
Flavonoid (bioflavonoid) berasal dari bahasa
latin yang berarti kuning
Flavonoid merupakan turunan fenol yang
memiliki struktur dasar fenilbenzopiron,
dicirikan dengan kerangka 15 karbon (C6-C3-
C6) yang terdiri dari satu cincin teroksigenasi
dan cincin aromatis. Struktur molekul
flavonoid yang berupa 2-penil-1,4-
benzopirone
6. susunan senyawa flavonoid
Flavonoid merupakan senyawa polar sehingga
pada umumnya flavonoid dapat larut dalam
pelarut polar seperti etanol, methanol, butanol,
aseton, air, dll
7.
8. Fungsi kebanyakan flavonoid dalam
tubuh manusia adalah sebagai
antioksidan sehingga sangat baik untuk
pencegahan kanker.
Manfaat flavonoid antara lain adalah
untuk melindungi struktur sel, memiliki
hubungan sinergis dengan vitamin C
(meningkatkan efektivitas vitamin C),
antiinflamasi, mencegah keropos
tulang, dan sebagai antibiotik.
9. Jeffrey B. Harborne dan Christine A. Williams (2000: 490-
499) menyebutkan bahwa : “there is an ever increasing
interest in plant flavonoids for treating human diseases
and especially for controlling immunodeficiency virus
which is the causative agent of AIDS.”
Lebih lanjut dijelaskan bahwa terdapat beberapa medical
properties of flavonoid, diantaranya :
• Flavonoids has been shown to act scavengers of various
oxidizing species;
• In a number of structure activity studies, flavonoids have
been tested for their ability to inhibit key enzymes in
mitochondrial respirations
• Flavonoid can be use to inhibit oxidation of Low-Density
Protein (LDL)
• Cytotoxic antitumor activities of flavonoids
• Flavonoids may also exhibit useful antibacterial activity
• Several flavonoids have been potential as
hepatoprotective agents
10. Ahkam Subroto dan Hendro Saputro (2012)
menjelaskan bahwa banyak mekanisme kerja
dari flavonoid yang sudah terungkap,
misalnya inaktivasi karsinogen, antiproliferasi,
penghambatan siklus sel, induksi apoptosis
dan diferensiasi, inhibisi angiogenesis, serta
pembalikan resistensi multi-obat atau
kombinasi dari mekanisme-mekanisme
tersebut. Kemampuan sarang semut secara
empiris untuk pengobatan berbagai jenis
kanker atau tumor, TBC, dan encok/rematik
diduga kuat berkaitan dengan kandungan
flavonoid
11. B. Proses Kerja Flavonoid
Dr. Donald R. Buhler dan Dr. Cristobal
Miranda (2000) menyatakan bahwa:
“The flavonoids have aroused
considerable interest recently because
of their potential beneficial effects on
human health-they have been reported
to have antiviral, anti-allergic,
antiplatelet, anti-inflammatory,
antitumor and antioxidant activities”.
12. Antioksidan merupakan senyawa yang
melindungi sel dari efek kerusakan karena
zat-zat oksigen-reaktif seperti singlet
oxygen, superoxide, peroxyl radicals,
hydroxyl radicals dan peroxynitrite.
Ketidakseimbangan antara antioksidan dan
zat oksigen reaktif menghasilkan proses
oksidasi yang mengakibatkan kerusakan
jaringan sel.
Proses oksidasi pada tubuh akan
menyebabkan kanker, penuaan, penyakit
atesklerosis, serta penyakit Parkinson dan
Alzheimer.
Flavonoid kemudian membantu untuk
menyediakan perlindungan dalam
mencegah penyakit-penyakit tersebut,
bersama dengan zat berupa vitamin dan
enzim antioksidan membantu mentralisir
dan menstabilkan radikal bebas, sehingga
13. Beberapa mekanisme kerja flavonoid
yang telah diketahui antara lain:
1. Inaktivasi karsinogen
2. Antiproliferasi
3. Penghambatan siklus sel
4. Induksi apoptosis dan diferensiasi
5. Inhibisi angiogenesis
6. Pembalikan resitensi multi-obat
15. Menurut Subroto dan Hendro (Nur Fadhilah
Syahrawi, 2008:3) taksonomi dari tumbuhan
sarang semut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Lamiidae
Ordo : Rubiales
Family : Rubiaceae
Genus : Myrmecodia
Spesies : Myrmecodia pendens Merr.& Perry
16. Khasiat Sarang Semut
Nur Fadhilah Syahrawi (2008:4-5) menyebutkan bahwa beberapa penyakit
yang bisa disembuhkan dengan tumbuhan sarang semut antara lain:
• Kanker dan tumor
• Gangguan jantung terutama jantung koroner
• Stroke ringan maupun berat
• Ambeien (wasir) baru maupun lama
• Benjolan-benjolan dalam payudara bagi wanita (tanpa perlu diangkat
melalui operasi)
• Gangguan fungsi ginjal dan prostat
• Haid dan keputihan
• Melancarkan peredaran darah
• Penyakit paru-paru (TBC)
• Migren (sakit kepala sebelah)
• Rematik (encok)
• Gangguan alergi hidup, mimisan, bersin-bersin pada pagi hari atau pada
perubahan cuaca
• Sakit maag
17. Pengelolaan, Aturan Minum dan Dosis
Pengelolaan
1. Pengumpulan
2. Pencucian dan Pengeringan
3. Perebusan hingga penyajian
Aturan Minum
• Ambil Sarang Semut kira-kira 200 gram direbus dengan air 3 Liter
sampai mendidih kemudian disaring lalu diminum secara rutin
selama sebulan. Warna dan rasa rebusan tumbuhan tersebut sama
dengan teh.
• Untuk Pencegahan Minum 3 Gelas Sehari. Untuk Penyembuhan
minum 3-8 Gelas Sehari. Tidak Ada Efek Samping (Over Dosis)
• Obat sarang semut dapat diminum sebelum atau sesudah
makan.Catatan: Sebelum makan kecuali obat tersebut merangsang
lambung maka diminum setelah makan. Obat berkhasiat tonik
diminum sewaktu perut kosong, dan obat berkhasiat sedative
diminum sewaktu ingin tidur.Pada penyakit kronis diminum sesuai
jadwal secara teratur. Rebusan obat sarang semut bisa diminum
sesering mungkin sesuai kebutuhan atau diminum sebagai
pengganti teh.