2. Definisi Antropometri
Ilmu yang secara khusus mempelajari
tentang pengukuran tubuh manusia
guna merumuskan perbedaan-
perbedaan ukuran pada tiap individu
atau kelompok.
3. Latar Antropometri
• Ukuran tubuh manusia bervariasi
berdasarkan umur, jenis kelamin, suku
bangsa, bahkan kelompok pekerjaan
• Interaksi antara ruang dengan manusia
secara dimensional dapat menimbulkan
dampak antropometris, yaitu kesesuaian
dimensi-dimensi ruang terhadap
dimensi tubuh manusia
• Secara luas akan digunakan sebagai
pertimbangan ergonomis dalam proses
perencanaan (design) produk maupun
sistem kerja yang memerlukan interaksi
manusia.
4. Tujuan penggunaan antropometri
pemakai :
• Untuk mengurangi tingkat kelelahan kerja
• Meningkatkan performansi kerja
• Meminimasi potensi kecelakaan kerja
( Mustafa,Pulat, Industrial ergonomics case studies, 1992)
5. Data antropometri digunakan
untuk :
• Perancangan areal kerja
• Perancangan peralatan kerja seperti mesin,
equipment, perkakas ( tools) dan sebagainya.
• Perancangan produk-produk konsumtif seperti
pakaian , kursi, meja, komputer dan lain-lain.
• Perancangan lingkungan kerja fisik
7. Antropometri Statis
Antropometri statis, dimana pengukuran
dilakukan pada saat tubuh dalam keadaan
diam/posisi diam/ tidak bergerak.
Contoh :
- Posisi berdiri tegak tanpa gerak
- Posisi tidur tanpa gerak
8. Antropometri Dinamis
Antropometri dinamis, dimana dimensi tubuh
diukur dalam berbagai posisi tubuh yang sedang
bergerak.
Contoh :
- Posisi mengangkat beban
- Posisi berlari
10. Alat Ukur Antropometri
Anthropolometer adalah suatu alat
untukmengukur jarak, ketinggian dan sudut
suatu titik dari suatu posisi acuan tertentu.
Realisasinya, alat ini berguna sebagai alat bantu
untuk mendisain atau mengetahui posisi alat-
alat atau instrumen pengendali dari suatu mesin
atau sistem kerja terhadap posisi operatornya.
12. Tiga Kelas Pengukuran Antropometri
Dinamis
• Pengukuran tingkat keterampilan sebagai
pendekatan untuk mengerti keadaan mekanis
dari suatu aktifitas, contohnya mempelajari
performasi seseorang.
• Pengukuran jangkauan ruang yang dibutuhkan
saat bekerja.
• Pengukuran variabilitas kerja.
14. Rancangan Sistem Kerja Work
Space Design dengan Antropometri
( Roebuck, 1995):
• Menentukan kebutuhan perancangan dan
kebutuhannnya (establish requirement).
• Mendefinisikan dan mendeskripsikan populasi
pemakai.
• Pemilihan sampel yang akan diambil datanya.
• Penentuan kebutuhan data (dimensi tubuh
yang akan diambil).
15. Rancangan Sistem Kerja Work
Space Design dengan Antropometri
( Roebuck, 1995) : (Cond’t)
• Penentuan sumber data ( dimensi tubuh yang
akan diambil) dan pemilihan persentil yang
akan dipakai.
• Penyiapan alat ukur yang akan dipakai.
• Pengambilan data.
• Pengolahan data
• Visualisasi rancangan
16. Prinsip Penerapan Anthropometri
dalam Ergonomika
Populasi manusia memiliki variasi bentuk dan
ukuran tubuh yang tinggi. Dengan menggunakan
sebaran normal, persentil dalam data
anthropometri menunjukkan bila suatu ukuran
adalah rata-rata, di atas atau di bawah rata-rata.
Jika kita membuat grafik tinggi tubuh (atau
dimensi lainnya) dari sebuah populasi
17. Tipe Perancangan dalam Aplikasi
Antropometri
– Perancangan untuk pemakaian nilai ekstrem.
Data dengan persentil ekstrim minimum 5% dan
ekstrim maksimum 95%.
– Perancangan untuk pemakaian rata-rata.
Data dengan persentil 50 %.
– Perancangan untuk pemakaian yang
disesuaikan (adjustable).
18. Tipe Perancangan dalam Aplikasi
Antropometri (Cond’t)
Intinya untuk merancang bagi ukuran yang kecil
seperti tinggi orang pendek maka gunakan
persentil 5, dan untuk ukuran yang besar seperti
tinggi pintu maka gunakan persentil 95.
20. Referensi
• Eko Nurmianto, Ergonomi, Konsep Dasar dan
Aplikasinya, Jakarta. PT Candimas Metropole.
• Julius Panero and Martin Zelnik (1979), Human
Dimension and Interior Space, Whitney
Library of Design
• Pheasant. S (1986), Body space,
Anthopometri, Ergonomic and Design,
London; Taylor and Francis.
21. Terima Kasih atas perhatiannya.
Antropometri dalam Ergonomi
Agung Firdausi Ahsan.