SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Download to read offline
Laporan Praktikum Ergonomika


                 DIMENSI STASIUN KERJA
     (PENENTUAN WILAYAH KERJA OPTIMUM)


                                   Oleh :




                   Nama                     : Ermansyah
                   Nim                      : 0605106010016
                   Hari/ Tanggal            : Kamis/28 Mei 2009
                   Asisten                  :-




        LABORATORIUM ALAT DAN MESIN PERTANIAN
               JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
      FAKULTAS PERTANIAN ± UNIVERSITAS SYIAH KUALA
                DARUSSALAM ± BANDA ACEH
                          2009




                                     1
I. PE         L




A. Latar Belakang
       Suatu sist    kerja, pada asarnya terdiri dari empat komponen utama,
yakni manusia, bahan, mesin, dan peralatan kerja, serta lingkungan kerja. Dari
keempat komponen tersebut, komponen manusia haruslah menjadi sentral dalam
sistem kerja yang bersangkutan, karena pada dasarnya manusia berperan sebagai
perencanaan dan perancangan suatu sistem kerja, selain sebagai pengendali yang
harus berinteraksi dengan sistem untuk dapat mengendalikan proses yang sedang
berlangsung pada sistem kerja secara keseluruhan.
       Posisi kerja dalam mengoperasikan mesin haruslah di desain dengan baik
sehingga mampu meningkatkan kinerja operator atau petani dalam melakukan
pekerjaannya. Tujuan mendesain tersebut adalah untuk memperbaiki produktivitas
operator dengan memaksimumkan gerakan yang efektif, mereduksi kelelahan
operator, serta meningkatkan kestabilan dan keseimbangan operator dalam
bekerja.
       Pada kondisi tertentu penggunaan mesin-mesin import yag di rancang dan
di buat berdasarkan ukuran fisik pekerja Eropa dan Amerika sering menimbulkan
kesulitan bagi pekerja lokal saat pelaksanaan kerja berupa menurunnya unjuk
kerja mesin , kelelahan para operator yang memungkinkan terjadi kecelakaan
kerja. Untuk menghindari kondisi tersebut, Human Engenering atau Ergonomik
perlu di perhitungkan.


B. Tujuan
       Meranacang wilayah kerja optimum pada posisi kerja.




                                       2
I. TINJAUAN KEPUSTAKAAN




         Biomekanik merupakan suatu bidang ergonomik yang berhubungan
dengan pengukuran dinamik tubuh manusia, yang diantaranya menyangkut selang
gerak anggota tubuh, kecepatan gerak, kekuatan dan aspek gerak anggota tubuh
lainnya (Zander, 1972 dalam Dhafir, 2002).
         Combine Harvester merupakan salah satu alat mekanisasi pertanian yang
berfungsi untuk memotong, merontokkan, dan membersihkan gabahnya smbil
berjalan dilapangan. Keberadaan mesin ini menggantikan peranan alat alat
                                                                  -
pengikat batang padi, pemotong dan perontok stationer dari kegiatan pemanenan (
Smith, 1965 dalam Nelinda, 2006). Pada prinsipnya semua mesin ( termasuk
Combine) bekerja dengan koordinasi manusia. Faktor yang paling penting dalam
penggunaan suatu mesin adalah kecocokan dan kenyamanan operator, de untuk
                                                                   mi
meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja. Dalam biang pertanian mesin hanya
dibatasi pada jenis objek atau orang yang menjalankan beberapa aktifitas menuju/
mencapai tujuan dalam melaksanakannya ( Zander, 1987)
         Untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan operator sangat perlu
diperhatikan ukuran alat yang sesuai dengan operatornya. Pergerakan tubuh yang
dapat dilakukan oleh manusia normal mempunyai batas tertentu, karena
keterbatasan gerakan manusia maka ada daerah yang paling optimum untuk
melakukan kerj sesuai antropometri operatornya ( Purcell, 1980 dalam Nelinda
2006).
         Gaya yang dikeluarkan anggota tubuh manusia berkaitan erat dengan
antropometri. Biomekanika (mekanika tubuh manusia) mempelajari berbagai
aspek pergerakan fisik dan anggota tubuh. Jadi biomekanik adalah suatu bidang
ergonomi yang berhubungan dengan pengukuran dinamik anggota tubuh manusia,
yang di antaranya menyangkut selang gerak anggota tubuh, kecepata gerak,
kekuatan dan aspek anggota tubuh lainnya ( Zander, 1972).




                                       3
Kinematilk dan kinetic adalah bagian lanjutan dari ilmu Biomekanik.
Kinetik adalah uraian gerak, yang termasuk/mencakup kecepatan gerak bagian
tubuh yang paling sering diartikan tingkat koordinasi program. Sedangkan kinetic
mengurai tentang munculnya gerakan, kinetic mempelajari hubungan tenaga
dengan gerakan. Faktor antropometri yang termasuk ukuran, bentuk dan berat
badan merupakan pertimbangan penting dalam suatu analisis kinetik (Hall, 2003
dalam Nelinda, 2006).
         Dalam rangka untuk meminimimkan kelelahan dan resiko terhadap
rusaknya tulang dan otot dalam kondisi kerja yang repetitive (berulang-ulang),
maka dalam penempatan dan pengoperasian posisi pengendali (control) harus
seergonomis mungkin sehinga pengoperasianya dalam keadaan yang paling
efesien. Pada dasarnya sistem kerja yang diterapkan masih banyak kekurangannya
dan harus diadakan perbaikan terhadap komponen-komponen sistem kerja seperti
peralatan, metoda kerja, lingkungan fisik dan sebagainya agar menjadi lebih baik.
Pengadaan fasilitas-fasilitas untuk mendukung proses produksi masih banyak
mengalami permasalahan dan keterbatasan-keterbatasan. Sistem kerja yang ada
sekarang belum sepenuhnya menerapkan teknik-teknik perancangan sistem kerja
yang baik. Teknik dan prinsip perancangan sistem kerja digunakan untuk
mengatur komponen-komponen sistem kerja yang terdiri dari manusia beserta
sifat dan kemampuan-kemampuannya, material, mesin dan peralatan kerja, serta
lingkungan kerja sedemikian rupa sehingga dicapai tingkat produktivitas yang
tinggi yang diukur dengan waktu yang dihabiskan, tenaga yang dipakai serta
akibat psikologis dan sosiologis yang ditimbulkannya. Karena Sistem kerja yang
tidak baik dapat menyebabkan banyaknya ketidakefisienan dalam produksi,
berpotensi timbulnya masalah kesehatan dan ketidaknyamanan pada pekerja, serta
dapat menyebabkan kerugian secara ekonomis untuk perusahaan (Sutalaksana,
1979).
         Setiap ruas anggota tubuh dapat bergerak sesuai dengan persendiannya dan
selang gerak tertentu yang berbeda. Gerakan-gerakan tertentu anggota tubuh
berkaitan dengan besarnya tenaga yang dikeluarkan (Sastrowinoto, 1989).




                                        4
Dalam merancang corak tertentu dari dunia fisik tubuh kita,satu harus di
coba untuk memuat semua(or yang seharusnya semua) populasi yang
dipermasalahkan. Dalam beberapa keadaan suatu dimensi rancangan spesifik atau
corak adalah suatu pembatasan faktor yang mungkin membatasi penggunaan
fasilitas untuk beberapa orang;ini yang membatasi faktor untuk dapat mendikte
baik suatu nilai maksimum maupun nilai minimum dari variasi dalam kelompok
atau karakteristik yang di permasalahkan.
       Perancangan untuk nilai populasi maksimum adalah strategi yang sesuai
jika di berikan sebuah nilai maximum (tinggi) dari beberapa corak disain harus
memuat semua(atau sebetulnya semual) orang. Contohnya meliputi ketinggian
pintu-pintu masuk/keluar, ukuran pintu darurat pada pesawat terbang militer, dan
kekuatan peralatan pendukung ( seperti sebuah restock gantung,jerat tangga atau
meja kerja). Pada pembelokkan,rancangan untuk nilai populasi minimum adalah
strategi yang sesuai jika di berikan sebuah nilai minimum ( rendah) dari beberapa
corak disain harus memuat semua (atau sebeulnya semua)orang. Contohnnya
meliputi jarak tombol kendali dari operator dan kekuatan yang di perlukan untuk
mengoperasikan kendali (Ayoub,M.M,1973).
       Kedua-duanya baik data struktural (statis) maupun data fungsional
(dinamis) anthropometric beraplikasi dalam rancangan fasilitas dan lainnya yang
di gunakan orang-orang. Bagaimanapun rancangan dari banyak situasi kerja perlu
mempertimbangkan interaksi anggota badan dan karena itu harus didasarkan pada
sebagian data fungsional. Dalam menggunakan data anthropometric untuk
merancang sesuatu, data harus layak mewakili contoh populasi yang akan
menggunakan bagian itu. Di banyak contoh populasi yang menarik terdiri '
Orang-orang yang bebas " menyiratkan bahwa corak disain harus mengakomodasi
sebuah spektrum orang-orang bebas. Ketika materi dirancang untuk kelompok
yang spesifik seperti wanita dewasa, anak-anak, pemain sepak bola, penghalang,
dll), data yang digunakan harus spesifik untuk kelompok dalam budaya atau
negeri yang ditanyakan. (bagaimanapun,ada banyak kelompok spesifik di mana
untuk data yang sesuai belum tersedia) (Keegan, 1953).




                                       5
III. MET    EL GI PRAKTIKUM




A. Waktu dan Tempat


       Waktu praktikum hari Kamis, Tanggal 28 Mei 2009, pukul 10.00 WIB.
Di Laboratorium Alat dan Mesin Pertanian Jurusan Teknik Pertanian.


B. Alat dan Bahan


   y   1 unit Alat ukur
   y   Alat tulis


C. Cara Kerja


       1. Asisten menunjukkan cara melakukan pengukuran posisi tuas kendali
       2. Praktikan mengukur tuas kendali.
       3. Membuat gambar rancangan posisi wilaya kerja optimum.




                                      6
IV. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN




A. Analisa Data

Tabel 1. Pengukuran jarak alat-lat kendali Combine Harvester Tipe CA130P


 No.                    Keterangan                 Ukuran
    1     Panjang tempat duduk                      33 cm
    2     Lebar Temapat duduk                       41 cm
    3     Tinggi Sandaran                           33 cm
    4     Lebar Sandaran                            38 cm
    5     Tinggi tempat duduk dari pijakan kaki    43 cm.
    6     Sudut tempat duduk dan Sandarn             110 o
    7     Jarak kemudi *)                           71 cm
    8     Panjang tongkat kemudi                    38 cm
    9     Tinggi kemudi dari pijakan kaki           76 cm
   10     Sudut yang terbentuk oleh lengan           180 o
   11     Jarak gas *)                             63.5 cm
   12     Sudut yang terbentuk oleh lengan           180 o
   13     Jarak main shift *)                       33 cm
   14     Sudut yang terbentuk oleh lengan           160 o
   15     Jarak range shift*)                       33 cm
   16     Sudut yang terbentuk oleh lengan           180 o
   17     Jarak kopling *)                         63.5 cm
Sumber : Nelinda,2006
Tabel 2. Antropometri Praktikan


                                        Hasil Pengukuran (cm)
 NO    DATA YANG DIUKUR
                                    SIMB L         Ermansyah
  1    Tinggi badan tegak              Tbt            166
  2    Tinggi mata berdiri            Tmd             152
  3    Tinggi bahu berdiri            Tbhb            140
  4    Tinggi Siku berdiri            Tsb             110
  5    Tinggi pinggang berdiri        Tpgb            100
  6    Tinggi lutut berdiri            Tlb             46
  7    Panjang lengan                  Plb             23
  8    Tebal dada berdiri             Tdb              21


                                      7
9   Tebal perut berdiri       Tpb          24
 10 Jangkauan tangan ke atas     Jta        206
 11 Jangkauan tangan ke depan    Jtd         78
 12 Rentangan tangan             Rt         163
 13 Tinggi duduk tegak          Tdt          90
 14 Tinggi duduk normal         Tdn          87
 15 Tinggi bahu duduk           Tbd          63
 16 Tinggi mata duduk           Tmd          80
 17 Tinggi siku duduk           Tsd          27
 18 Tinggi sandaran punggung    Tsp          67
 19 Tinggi pinggang             Tpg          26
 20 Tebal perut duduk           Tpd          22
 21 Tebal Paha                   Tp          14
 22 Tinggi popliteal            Tpo          48
 23 Pantat poplitilen            Pp          47
 24 Pantat ke lutut             Pkl          56
 25 Lebar bahu                   Lb          42
 26 Lebar sandaran duduk        Lsd          17
 27 Lebar pinggul                Lp          25
 28 Lebar pinggang              Lpg          30
 29 siku ke siku                Sks          41
 30 Panjang jari 1,2,3,4,5       Pj    6,5, 8, 9, 8, 7
 31 Pangkal ke tangan           Pkt          18
 32 Lebar jari 2,3,4,5           Lj           8
 33 Lebar tangan                 Lt          10
 34 Barat badan                  Bb          58
Sumber : Data Praktikum




                                8
b. Pembahasan
                 Daerah kerja maksimum dan normal dapat dilihat seperti pada
gambar 1.




  Gambar 1: Daerah Kerja Normal Dan Maksimum Untuk Ukuran Antropometri
                                 Praktikan

        Berdasarkan ukuran fisik praktika, tidak banyak posisi yang berada pada
daerah maksimum yang menyebabkan operator tidak merasa kurang nyaman dan
cepat lelah. Hal ini disebabkan oleh maksimalnya sudut yang terbentuk oleh
lengan yaitu ketika posisi lengan membentuk sudut yang sesuai. Tetapi seperti
dikemukakan di atas ada beberapa alat kemudi pada combine harvester ini jarang
digunakan dan apabila digunakan hanya sesaat.
        Ada 3 bagian daerah posisi kaki berdasarkan sudut yang dibentuk oleh
lutut, yaitu :
    1. Posisi istirahat pada saat lutut membentuk sudut 95 - 1100
    2. Posisi normal pada saat lutut membentuk sudut 110 - 1350
    3. Posisi maksimum pada saat lutut membentuk sudut 135 - 1550



                                        9
Kopling merupakan alat kendali utama lainnya pada combine yang
dioperasikan dengan kaki. Dari gambar tersebut memperlihatkan kopling terletak
pada posisi istirahat. Dengan memakai data antropometri yang ada akan didapat
jangkauan normal dan jangkauan maksimum kaki. Dari data antropometri panjang
ruas paha (AO) dan tinggi lutut (OB). Jangkauan kaki saat menginjak kopling
                                                   0
(AOC) maka jangkauannya mencapai 57 cm pada sudut 95, jangkauan normal
AOD) adalah 78 cm pada saat sudut 1100, sedangkan jangkauan maksimum kaki
(AOD) pada sudut 1550 adalah 110 cm.
       Jadi hasil analisa saya dari referensi diatas dengan analisis agar alat-alat
kendali dapat mrnghasilkan kerja yang optimal maka saya membuat rancangan
dapat dilihat pada gambar 2.




                                                                     ¤£¥¤£¢ ¡ 
                                                        K           :
                                                            ©¨§ ¦
                                                            A.   T     D d
                                                          § ¦ ©
                                                            B.   To
                                                                ©
                                                                        K    di
                                                            C.   M i S if
                                                               ¦©
                                                            D.   R    S if
                                                                   ©
                                                            E.
                                                                   
                                                            F.   Ko ling



        Gambar 2: Tampak Atas Gambar Alat-Alat Kendali Kombine




                                       10
Rancangan diatas berdasarkan analisa beberapa referensi antropometridan
hubungannya dengan kondisi praktikan Menurut Barnes, 1963 dalam Sander
                                    ,
(1987) ada 2 daerah kerja yang berlaku seperti pada gambar 1, dimana daerah
normal dan daerah maksimum:
   1. Daerah normal. Daerah ini dapat dijangkau dengan nyaman hanya dengan
       usapan lengan atas menggantung dalam posisi normal di bagian samping.
   2. Daerah maksimum. Daerah ini dapat dijangkau dengan perpanjangan
       lengan dari bahu.
       Alat kendali utama yang dikendalikan dengan tangan meliputi tongkat
kemudi, gas, main shift, dan range shift. Tongkat kemudi merupakan alat kendali
utama yang dioperasikan pada saat berbelok ke kiri atau ke kanan. Posisi tongkat
kemudi berada pada jangkauan optimum praktikan jadi tidak perlu dirubah.begitu
juga dengan tuas kendali lainnya sudah seaui dengan data p
                                                         raktikan, yang perlu
diubah ialah lebar tempat duduk yaitu menjadi 42. Cm yakni sesuai dengan data
antropometri praktikan.
       Dari analisa diatas, dapat dibandingkan dengan posisi alat kendali pada
combine har ester Tipe CA130P seperti pada gambar dibawah ini;




                                                    K            # $#! 
                                                                    :
                                                           '       %       )( (
                                                              .   T     D d
                                                          ) $#
                                                           H.     To     K    (di
                                                         0 #
                                                           I.
                                                        0 $#    M i S if
                                                           J.     R    S if
                                                           K. 1%
                                                         $# '
                                                           L.     Ko li

  Gambar 3: Tampak Atas Gambar Alat-Alat Kendali Kombine Combine
                      Har ester Tipe CA130P


                                      11
V. PENUTUP




A. Kesimpulan
      Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah :
   1. Teknik dan prinsip perancangan sistem kerja digunakan untuk mengatur
      komponen-komponen sistem kerja yang terdiri dari manusia beserta sifat
      dan kemampuan-kemampuannya, material, mesin dan peralatan kerja,
      serta lingkungan kerja sedemikian rupa sehingga dicapai tingkat
      produktivitas yang tinggi yang diukur dengan waktu yang dihabiskan,
      tenaga yang dipakai serta akibat psikologis dan sosiologis yang
      ditimbulkannya.
   2. Untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan operator sangat perlu
      diperhatikan ukuran alat yang sesuai dengan operatornya. Pergerakan
      tubuh yang dapat dilakukan oleh manusia normal mempunyai batas
      tertentu, karena keterbatasan gerakan manusia maka ada daerah yang
      paling optimum untuk melakukan kerja sesuai antropometri operatornya
   3. Berdasarkan ukuran fisik praktikan, tidak banyak posisi yang berada pada
      daerah maksimum yang menyebabkan operator merasa kurang nyaman
      dan cepat lelah, maka perlu tidak perlu rancangan khusus.


B. Saran
      Bang kasi nilai yang bagus ya...




                                         12
DAFTAR PUSTAKA



Ayoub,M.M,1973. Work Place Design And Posture. Human Factors,New York.

Dhafir, M. 2002. Analisis Biomekanik, Studi Gerak dan Waktu Pada
       Pengoperasian Traktor Tangan . Tesis. Program Pasca Serjana Institut
       Pertanian Bogor. Indonesia

Hall, S. J. 2003. Baic Biomechanics, 4th . Edition. McGraw-Hill Co. New York,
        USA

Keegan, J. J. 1953. Alterations of the lumbar curve. Journal of Bone and Joint
      Surgery, 35, 589-603.

Meyer, R. P. 1979. Articulated anthropometric modes. C P News (Newsletter of
      the Consumer Products Tehcnical Group), Human Factors, 25(4), 401-
      408

Nelinda, 2006. Analisis Antropometri dan Biomekanik Operator Pada
       Pengoperasian Combine Harvester Tipe CA 130 P. Skripsi. Jurusan
       Teknik Pertanian. Universitas Syiah Kuala.

Zander, M.S and E. J. McCormick. 1987.Human Faktors in Enginering and
       Desigh. 6th. Edition. McGraw-Hill Co. New York, USA




                                     13

More Related Content

What's hot

PENGARUH ERGONOMI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI RUMAH SAKIT
 PENGARUH ERGONOMI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI RUMAH SAKIT PENGARUH ERGONOMI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI RUMAH SAKIT
PENGARUH ERGONOMI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI RUMAH SAKITFera Rausanni Ilma
 
Tinjauan ergonomi
Tinjauan ergonomiTinjauan ergonomi
Tinjauan ergonomiwildancuk
 
Makalah ergonomi dan faal kerja
Makalah ergonomi dan faal kerjaMakalah ergonomi dan faal kerja
Makalah ergonomi dan faal kerjaFhia Syahruna
 
01 pengantar ergonomi
01 pengantar ergonomi01 pengantar ergonomi
01 pengantar ergonomiArif Rahman
 
BAB I PROPOSAL SKRIPSI Pengaruh Ergonomi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawa...
BAB I PROPOSAL SKRIPSI Pengaruh Ergonomi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawa...BAB I PROPOSAL SKRIPSI Pengaruh Ergonomi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawa...
BAB I PROPOSAL SKRIPSI Pengaruh Ergonomi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawa...Lolita Praditya
 
Sistem perancangan kerja (ergonomi)
Sistem perancangan kerja (ergonomi)Sistem perancangan kerja (ergonomi)
Sistem perancangan kerja (ergonomi)AriIsmawan
 
Usulan meja dan kursi kerja yang baik secara
Usulan meja dan kursi kerja yang baik secaraUsulan meja dan kursi kerja yang baik secara
Usulan meja dan kursi kerja yang baik secaraamni surjani
 
Minggu5 analisis postur kerja
Minggu5 analisis postur kerjaMinggu5 analisis postur kerja
Minggu5 analisis postur kerjaaanansor
 

What's hot (17)

7.1. PRINSIP-PRINSIP ANTROPOMETRI DALAM ERGONOMI
7.1. PRINSIP-PRINSIP ANTROPOMETRI DALAM ERGONOMI7.1. PRINSIP-PRINSIP ANTROPOMETRI DALAM ERGONOMI
7.1. PRINSIP-PRINSIP ANTROPOMETRI DALAM ERGONOMI
 
7. ERGONOMI - PENDAHULUAN
7. ERGONOMI - PENDAHULUAN7. ERGONOMI - PENDAHULUAN
7. ERGONOMI - PENDAHULUAN
 
PENGARUH ERGONOMI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI RUMAH SAKIT
 PENGARUH ERGONOMI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI RUMAH SAKIT PENGARUH ERGONOMI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI RUMAH SAKIT
PENGARUH ERGONOMI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI RUMAH SAKIT
 
Tinjauan ergonomi
Tinjauan ergonomiTinjauan ergonomi
Tinjauan ergonomi
 
Pentingnya ergonomi
Pentingnya ergonomiPentingnya ergonomi
Pentingnya ergonomi
 
Makalah ergonomi dan faal kerja
Makalah ergonomi dan faal kerjaMakalah ergonomi dan faal kerja
Makalah ergonomi dan faal kerja
 
01 pengantar ergonomi
01 pengantar ergonomi01 pengantar ergonomi
01 pengantar ergonomi
 
BAB I PROPOSAL SKRIPSI Pengaruh Ergonomi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawa...
BAB I PROPOSAL SKRIPSI Pengaruh Ergonomi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawa...BAB I PROPOSAL SKRIPSI Pengaruh Ergonomi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawa...
BAB I PROPOSAL SKRIPSI Pengaruh Ergonomi Terhadap Produktivitas Kerja Karyawa...
 
Jurnal Ergonomi
Jurnal ErgonomiJurnal Ergonomi
Jurnal Ergonomi
 
Chapter i
Chapter iChapter i
Chapter i
 
Sistem perancangan kerja (ergonomi)
Sistem perancangan kerja (ergonomi)Sistem perancangan kerja (ergonomi)
Sistem perancangan kerja (ergonomi)
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
ergonomi kesehatan
ergonomi kesehatanergonomi kesehatan
ergonomi kesehatan
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Usulan meja dan kursi kerja yang baik secara
Usulan meja dan kursi kerja yang baik secaraUsulan meja dan kursi kerja yang baik secara
Usulan meja dan kursi kerja yang baik secara
 
Template presentation
Template presentationTemplate presentation
Template presentation
 
Minggu5 analisis postur kerja
Minggu5 analisis postur kerjaMinggu5 analisis postur kerja
Minggu5 analisis postur kerja
 

Similar to 28612027 dimensi-stasiun-kerja

CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)Meda Aji Saputro
 
ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...
ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...
ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...ssuserec266d
 
ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...
ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...
ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...ssuserec266d
 
Antropometri 8 & 9
Antropometri   8 & 9Antropometri   8 & 9
Antropometri 8 & 9Zuzu Aja
 
24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt
24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt
24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.pptmatbewok01
 
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptxErgonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptxAbdiMaulanaIlyas1
 
Riza-ERGONOMI lalakskssndnsndlasndlksnflsknadfksadf
Riza-ERGONOMI lalakskssndnsndlasndlksnflsknadfksadfRiza-ERGONOMI lalakskssndnsndlasndlksnflsknadfksadf
Riza-ERGONOMI lalakskssndnsndlasndlksnflsknadfksadfSafrizaAhmad2
 
Ergonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptx
Ergonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptxErgonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptx
Ergonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptxAsepRahmatullah2
 
ERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA.pdf
ERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA.pdfERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA.pdf
ERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA.pdfSitiMaijah
 
Alya Septianisa Nabila, Power Point Human Engineering
Alya Septianisa Nabila, Power Point Human EngineeringAlya Septianisa Nabila, Power Point Human Engineering
Alya Septianisa Nabila, Power Point Human Engineeringalyaseptianisa
 
Analisis perancangan kerja modul 2 by sazali
Analisis perancangan kerja modul 2 by sazaliAnalisis perancangan kerja modul 2 by sazali
Analisis perancangan kerja modul 2 by sazaliNera Aprina
 
MODUL_1_ERGONOMI DASAR.docx
MODUL_1_ERGONOMI DASAR.docxMODUL_1_ERGONOMI DASAR.docx
MODUL_1_ERGONOMI DASAR.docxnushronali
 
1 pengertian ergonomi
1 pengertian ergonomi1 pengertian ergonomi
1 pengertian ergonomiGarnet Waluyo
 
Pendahuluan Ergonomi.ppt
Pendahuluan Ergonomi.pptPendahuluan Ergonomi.ppt
Pendahuluan Ergonomi.pptRianAnjasmoro2
 
Pendahuluan ergonomi.ppt
Pendahuluan ergonomi.pptPendahuluan ergonomi.ppt
Pendahuluan ergonomi.pptPMSIL2018
 
167_20220318063114_e-2.Pendahuluan Ergonomi (1).ppt
167_20220318063114_e-2.Pendahuluan Ergonomi (1).ppt167_20220318063114_e-2.Pendahuluan Ergonomi (1).ppt
167_20220318063114_e-2.Pendahuluan Ergonomi (1).pptAchmadNabhanYaman
 

Similar to 28612027 dimensi-stasiun-kerja (20)

CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
 
ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...
ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...
ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...
 
ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...
ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...
ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pe...
 
Antropometri 8 & 9
Antropometri   8 & 9Antropometri   8 & 9
Antropometri 8 & 9
 
3._Antropometri.pdf
3._Antropometri.pdf3._Antropometri.pdf
3._Antropometri.pdf
 
MATERI-KE-4A-ERGONOMI.pptx
MATERI-KE-4A-ERGONOMI.pptxMATERI-KE-4A-ERGONOMI.pptx
MATERI-KE-4A-ERGONOMI.pptx
 
24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt
24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt
24817092566667y7-Ergonomi-Kerja2-ppt.ppt
 
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptxErgonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
Ergonomi dan Antropometri (Pak Wawan) (1).pptx
 
Presentation1a
Presentation1aPresentation1a
Presentation1a
 
Riza-ERGONOMI lalakskssndnsndlasndlksnflsknadfksadf
Riza-ERGONOMI lalakskssndnsndlasndlksnflsknadfksadfRiza-ERGONOMI lalakskssndnsndlasndlksnflsknadfksadf
Riza-ERGONOMI lalakskssndnsndlasndlksnflsknadfksadf
 
Ergonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptx
Ergonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptxErgonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptx
Ergonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptx
 
ERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA.pdf
ERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA.pdfERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA.pdf
ERGONOMI DALAM LINGKUNGAN KERJA.pdf
 
Alya Septianisa Nabila, Power Point Human Engineering
Alya Septianisa Nabila, Power Point Human EngineeringAlya Septianisa Nabila, Power Point Human Engineering
Alya Septianisa Nabila, Power Point Human Engineering
 
Jurnal sistem manusia mesin
Jurnal sistem manusia mesinJurnal sistem manusia mesin
Jurnal sistem manusia mesin
 
Analisis perancangan kerja modul 2 by sazali
Analisis perancangan kerja modul 2 by sazaliAnalisis perancangan kerja modul 2 by sazali
Analisis perancangan kerja modul 2 by sazali
 
MODUL_1_ERGONOMI DASAR.docx
MODUL_1_ERGONOMI DASAR.docxMODUL_1_ERGONOMI DASAR.docx
MODUL_1_ERGONOMI DASAR.docx
 
1 pengertian ergonomi
1 pengertian ergonomi1 pengertian ergonomi
1 pengertian ergonomi
 
Pendahuluan Ergonomi.ppt
Pendahuluan Ergonomi.pptPendahuluan Ergonomi.ppt
Pendahuluan Ergonomi.ppt
 
Pendahuluan ergonomi.ppt
Pendahuluan ergonomi.pptPendahuluan ergonomi.ppt
Pendahuluan ergonomi.ppt
 
167_20220318063114_e-2.Pendahuluan Ergonomi (1).ppt
167_20220318063114_e-2.Pendahuluan Ergonomi (1).ppt167_20220318063114_e-2.Pendahuluan Ergonomi (1).ppt
167_20220318063114_e-2.Pendahuluan Ergonomi (1).ppt
 

28612027 dimensi-stasiun-kerja

  • 1. Laporan Praktikum Ergonomika DIMENSI STASIUN KERJA (PENENTUAN WILAYAH KERJA OPTIMUM) Oleh : Nama : Ermansyah Nim : 0605106010016 Hari/ Tanggal : Kamis/28 Mei 2009 Asisten :- LABORATORIUM ALAT DAN MESIN PERTANIAN JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN ± UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM ± BANDA ACEH 2009 1
  • 2. I. PE L A. Latar Belakang Suatu sist kerja, pada asarnya terdiri dari empat komponen utama, yakni manusia, bahan, mesin, dan peralatan kerja, serta lingkungan kerja. Dari keempat komponen tersebut, komponen manusia haruslah menjadi sentral dalam sistem kerja yang bersangkutan, karena pada dasarnya manusia berperan sebagai perencanaan dan perancangan suatu sistem kerja, selain sebagai pengendali yang harus berinteraksi dengan sistem untuk dapat mengendalikan proses yang sedang berlangsung pada sistem kerja secara keseluruhan. Posisi kerja dalam mengoperasikan mesin haruslah di desain dengan baik sehingga mampu meningkatkan kinerja operator atau petani dalam melakukan pekerjaannya. Tujuan mendesain tersebut adalah untuk memperbaiki produktivitas operator dengan memaksimumkan gerakan yang efektif, mereduksi kelelahan operator, serta meningkatkan kestabilan dan keseimbangan operator dalam bekerja. Pada kondisi tertentu penggunaan mesin-mesin import yag di rancang dan di buat berdasarkan ukuran fisik pekerja Eropa dan Amerika sering menimbulkan kesulitan bagi pekerja lokal saat pelaksanaan kerja berupa menurunnya unjuk kerja mesin , kelelahan para operator yang memungkinkan terjadi kecelakaan kerja. Untuk menghindari kondisi tersebut, Human Engenering atau Ergonomik perlu di perhitungkan. B. Tujuan Meranacang wilayah kerja optimum pada posisi kerja. 2
  • 3. I. TINJAUAN KEPUSTAKAAN Biomekanik merupakan suatu bidang ergonomik yang berhubungan dengan pengukuran dinamik tubuh manusia, yang diantaranya menyangkut selang gerak anggota tubuh, kecepatan gerak, kekuatan dan aspek gerak anggota tubuh lainnya (Zander, 1972 dalam Dhafir, 2002). Combine Harvester merupakan salah satu alat mekanisasi pertanian yang berfungsi untuk memotong, merontokkan, dan membersihkan gabahnya smbil berjalan dilapangan. Keberadaan mesin ini menggantikan peranan alat alat - pengikat batang padi, pemotong dan perontok stationer dari kegiatan pemanenan ( Smith, 1965 dalam Nelinda, 2006). Pada prinsipnya semua mesin ( termasuk Combine) bekerja dengan koordinasi manusia. Faktor yang paling penting dalam penggunaan suatu mesin adalah kecocokan dan kenyamanan operator, de untuk mi meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja. Dalam biang pertanian mesin hanya dibatasi pada jenis objek atau orang yang menjalankan beberapa aktifitas menuju/ mencapai tujuan dalam melaksanakannya ( Zander, 1987) Untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan operator sangat perlu diperhatikan ukuran alat yang sesuai dengan operatornya. Pergerakan tubuh yang dapat dilakukan oleh manusia normal mempunyai batas tertentu, karena keterbatasan gerakan manusia maka ada daerah yang paling optimum untuk melakukan kerj sesuai antropometri operatornya ( Purcell, 1980 dalam Nelinda 2006). Gaya yang dikeluarkan anggota tubuh manusia berkaitan erat dengan antropometri. Biomekanika (mekanika tubuh manusia) mempelajari berbagai aspek pergerakan fisik dan anggota tubuh. Jadi biomekanik adalah suatu bidang ergonomi yang berhubungan dengan pengukuran dinamik anggota tubuh manusia, yang di antaranya menyangkut selang gerak anggota tubuh, kecepata gerak, kekuatan dan aspek anggota tubuh lainnya ( Zander, 1972). 3
  • 4. Kinematilk dan kinetic adalah bagian lanjutan dari ilmu Biomekanik. Kinetik adalah uraian gerak, yang termasuk/mencakup kecepatan gerak bagian tubuh yang paling sering diartikan tingkat koordinasi program. Sedangkan kinetic mengurai tentang munculnya gerakan, kinetic mempelajari hubungan tenaga dengan gerakan. Faktor antropometri yang termasuk ukuran, bentuk dan berat badan merupakan pertimbangan penting dalam suatu analisis kinetik (Hall, 2003 dalam Nelinda, 2006). Dalam rangka untuk meminimimkan kelelahan dan resiko terhadap rusaknya tulang dan otot dalam kondisi kerja yang repetitive (berulang-ulang), maka dalam penempatan dan pengoperasian posisi pengendali (control) harus seergonomis mungkin sehinga pengoperasianya dalam keadaan yang paling efesien. Pada dasarnya sistem kerja yang diterapkan masih banyak kekurangannya dan harus diadakan perbaikan terhadap komponen-komponen sistem kerja seperti peralatan, metoda kerja, lingkungan fisik dan sebagainya agar menjadi lebih baik. Pengadaan fasilitas-fasilitas untuk mendukung proses produksi masih banyak mengalami permasalahan dan keterbatasan-keterbatasan. Sistem kerja yang ada sekarang belum sepenuhnya menerapkan teknik-teknik perancangan sistem kerja yang baik. Teknik dan prinsip perancangan sistem kerja digunakan untuk mengatur komponen-komponen sistem kerja yang terdiri dari manusia beserta sifat dan kemampuan-kemampuannya, material, mesin dan peralatan kerja, serta lingkungan kerja sedemikian rupa sehingga dicapai tingkat produktivitas yang tinggi yang diukur dengan waktu yang dihabiskan, tenaga yang dipakai serta akibat psikologis dan sosiologis yang ditimbulkannya. Karena Sistem kerja yang tidak baik dapat menyebabkan banyaknya ketidakefisienan dalam produksi, berpotensi timbulnya masalah kesehatan dan ketidaknyamanan pada pekerja, serta dapat menyebabkan kerugian secara ekonomis untuk perusahaan (Sutalaksana, 1979). Setiap ruas anggota tubuh dapat bergerak sesuai dengan persendiannya dan selang gerak tertentu yang berbeda. Gerakan-gerakan tertentu anggota tubuh berkaitan dengan besarnya tenaga yang dikeluarkan (Sastrowinoto, 1989). 4
  • 5. Dalam merancang corak tertentu dari dunia fisik tubuh kita,satu harus di coba untuk memuat semua(or yang seharusnya semua) populasi yang dipermasalahkan. Dalam beberapa keadaan suatu dimensi rancangan spesifik atau corak adalah suatu pembatasan faktor yang mungkin membatasi penggunaan fasilitas untuk beberapa orang;ini yang membatasi faktor untuk dapat mendikte baik suatu nilai maksimum maupun nilai minimum dari variasi dalam kelompok atau karakteristik yang di permasalahkan. Perancangan untuk nilai populasi maksimum adalah strategi yang sesuai jika di berikan sebuah nilai maximum (tinggi) dari beberapa corak disain harus memuat semua(atau sebetulnya semual) orang. Contohnya meliputi ketinggian pintu-pintu masuk/keluar, ukuran pintu darurat pada pesawat terbang militer, dan kekuatan peralatan pendukung ( seperti sebuah restock gantung,jerat tangga atau meja kerja). Pada pembelokkan,rancangan untuk nilai populasi minimum adalah strategi yang sesuai jika di berikan sebuah nilai minimum ( rendah) dari beberapa corak disain harus memuat semua (atau sebeulnya semua)orang. Contohnnya meliputi jarak tombol kendali dari operator dan kekuatan yang di perlukan untuk mengoperasikan kendali (Ayoub,M.M,1973). Kedua-duanya baik data struktural (statis) maupun data fungsional (dinamis) anthropometric beraplikasi dalam rancangan fasilitas dan lainnya yang di gunakan orang-orang. Bagaimanapun rancangan dari banyak situasi kerja perlu mempertimbangkan interaksi anggota badan dan karena itu harus didasarkan pada sebagian data fungsional. Dalam menggunakan data anthropometric untuk merancang sesuatu, data harus layak mewakili contoh populasi yang akan menggunakan bagian itu. Di banyak contoh populasi yang menarik terdiri ' Orang-orang yang bebas " menyiratkan bahwa corak disain harus mengakomodasi sebuah spektrum orang-orang bebas. Ketika materi dirancang untuk kelompok yang spesifik seperti wanita dewasa, anak-anak, pemain sepak bola, penghalang, dll), data yang digunakan harus spesifik untuk kelompok dalam budaya atau negeri yang ditanyakan. (bagaimanapun,ada banyak kelompok spesifik di mana untuk data yang sesuai belum tersedia) (Keegan, 1953). 5
  • 6. III. MET EL GI PRAKTIKUM A. Waktu dan Tempat Waktu praktikum hari Kamis, Tanggal 28 Mei 2009, pukul 10.00 WIB. Di Laboratorium Alat dan Mesin Pertanian Jurusan Teknik Pertanian. B. Alat dan Bahan y 1 unit Alat ukur y Alat tulis C. Cara Kerja 1. Asisten menunjukkan cara melakukan pengukuran posisi tuas kendali 2. Praktikan mengukur tuas kendali. 3. Membuat gambar rancangan posisi wilaya kerja optimum. 6
  • 7. IV. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisa Data Tabel 1. Pengukuran jarak alat-lat kendali Combine Harvester Tipe CA130P No. Keterangan Ukuran 1 Panjang tempat duduk 33 cm 2 Lebar Temapat duduk 41 cm 3 Tinggi Sandaran 33 cm 4 Lebar Sandaran 38 cm 5 Tinggi tempat duduk dari pijakan kaki 43 cm. 6 Sudut tempat duduk dan Sandarn 110 o 7 Jarak kemudi *) 71 cm 8 Panjang tongkat kemudi 38 cm 9 Tinggi kemudi dari pijakan kaki 76 cm 10 Sudut yang terbentuk oleh lengan 180 o 11 Jarak gas *) 63.5 cm 12 Sudut yang terbentuk oleh lengan 180 o 13 Jarak main shift *) 33 cm 14 Sudut yang terbentuk oleh lengan 160 o 15 Jarak range shift*) 33 cm 16 Sudut yang terbentuk oleh lengan 180 o 17 Jarak kopling *) 63.5 cm Sumber : Nelinda,2006 Tabel 2. Antropometri Praktikan Hasil Pengukuran (cm) NO DATA YANG DIUKUR SIMB L Ermansyah 1 Tinggi badan tegak Tbt 166 2 Tinggi mata berdiri Tmd 152 3 Tinggi bahu berdiri Tbhb 140 4 Tinggi Siku berdiri Tsb 110 5 Tinggi pinggang berdiri Tpgb 100 6 Tinggi lutut berdiri Tlb 46 7 Panjang lengan Plb 23 8 Tebal dada berdiri Tdb 21 7
  • 8. 9 Tebal perut berdiri Tpb 24 10 Jangkauan tangan ke atas Jta 206 11 Jangkauan tangan ke depan Jtd 78 12 Rentangan tangan Rt 163 13 Tinggi duduk tegak Tdt 90 14 Tinggi duduk normal Tdn 87 15 Tinggi bahu duduk Tbd 63 16 Tinggi mata duduk Tmd 80 17 Tinggi siku duduk Tsd 27 18 Tinggi sandaran punggung Tsp 67 19 Tinggi pinggang Tpg 26 20 Tebal perut duduk Tpd 22 21 Tebal Paha Tp 14 22 Tinggi popliteal Tpo 48 23 Pantat poplitilen Pp 47 24 Pantat ke lutut Pkl 56 25 Lebar bahu Lb 42 26 Lebar sandaran duduk Lsd 17 27 Lebar pinggul Lp 25 28 Lebar pinggang Lpg 30 29 siku ke siku Sks 41 30 Panjang jari 1,2,3,4,5 Pj 6,5, 8, 9, 8, 7 31 Pangkal ke tangan Pkt 18 32 Lebar jari 2,3,4,5 Lj 8 33 Lebar tangan Lt 10 34 Barat badan Bb 58 Sumber : Data Praktikum 8
  • 9. b. Pembahasan Daerah kerja maksimum dan normal dapat dilihat seperti pada gambar 1. Gambar 1: Daerah Kerja Normal Dan Maksimum Untuk Ukuran Antropometri Praktikan Berdasarkan ukuran fisik praktika, tidak banyak posisi yang berada pada daerah maksimum yang menyebabkan operator tidak merasa kurang nyaman dan cepat lelah. Hal ini disebabkan oleh maksimalnya sudut yang terbentuk oleh lengan yaitu ketika posisi lengan membentuk sudut yang sesuai. Tetapi seperti dikemukakan di atas ada beberapa alat kemudi pada combine harvester ini jarang digunakan dan apabila digunakan hanya sesaat. Ada 3 bagian daerah posisi kaki berdasarkan sudut yang dibentuk oleh lutut, yaitu : 1. Posisi istirahat pada saat lutut membentuk sudut 95 - 1100 2. Posisi normal pada saat lutut membentuk sudut 110 - 1350 3. Posisi maksimum pada saat lutut membentuk sudut 135 - 1550 9
  • 10. Kopling merupakan alat kendali utama lainnya pada combine yang dioperasikan dengan kaki. Dari gambar tersebut memperlihatkan kopling terletak pada posisi istirahat. Dengan memakai data antropometri yang ada akan didapat jangkauan normal dan jangkauan maksimum kaki. Dari data antropometri panjang ruas paha (AO) dan tinggi lutut (OB). Jangkauan kaki saat menginjak kopling 0 (AOC) maka jangkauannya mencapai 57 cm pada sudut 95, jangkauan normal AOD) adalah 78 cm pada saat sudut 1100, sedangkan jangkauan maksimum kaki (AOD) pada sudut 1550 adalah 110 cm. Jadi hasil analisa saya dari referensi diatas dengan analisis agar alat-alat kendali dapat mrnghasilkan kerja yang optimal maka saya membuat rancangan dapat dilihat pada gambar 2. ¤£¥¤£¢ ¡  K : ©¨§ ¦ A. T D d § ¦ © B. To © K di C. M i S if ¦© D. R S if © E. F. Ko ling Gambar 2: Tampak Atas Gambar Alat-Alat Kendali Kombine 10
  • 11. Rancangan diatas berdasarkan analisa beberapa referensi antropometridan hubungannya dengan kondisi praktikan Menurut Barnes, 1963 dalam Sander , (1987) ada 2 daerah kerja yang berlaku seperti pada gambar 1, dimana daerah normal dan daerah maksimum: 1. Daerah normal. Daerah ini dapat dijangkau dengan nyaman hanya dengan usapan lengan atas menggantung dalam posisi normal di bagian samping. 2. Daerah maksimum. Daerah ini dapat dijangkau dengan perpanjangan lengan dari bahu. Alat kendali utama yang dikendalikan dengan tangan meliputi tongkat kemudi, gas, main shift, dan range shift. Tongkat kemudi merupakan alat kendali utama yang dioperasikan pada saat berbelok ke kiri atau ke kanan. Posisi tongkat kemudi berada pada jangkauan optimum praktikan jadi tidak perlu dirubah.begitu juga dengan tuas kendali lainnya sudah seaui dengan data p raktikan, yang perlu diubah ialah lebar tempat duduk yaitu menjadi 42. Cm yakni sesuai dengan data antropometri praktikan. Dari analisa diatas, dapat dibandingkan dengan posisi alat kendali pada combine har ester Tipe CA130P seperti pada gambar dibawah ini; K # $#! : ' % )( ( . T D d ) $# H. To K (di 0 # I. 0 $# M i S if J. R S if K. 1% $# ' L. Ko li Gambar 3: Tampak Atas Gambar Alat-Alat Kendali Kombine Combine Har ester Tipe CA130P 11
  • 12. V. PENUTUP A. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah : 1. Teknik dan prinsip perancangan sistem kerja digunakan untuk mengatur komponen-komponen sistem kerja yang terdiri dari manusia beserta sifat dan kemampuan-kemampuannya, material, mesin dan peralatan kerja, serta lingkungan kerja sedemikian rupa sehingga dicapai tingkat produktivitas yang tinggi yang diukur dengan waktu yang dihabiskan, tenaga yang dipakai serta akibat psikologis dan sosiologis yang ditimbulkannya. 2. Untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan operator sangat perlu diperhatikan ukuran alat yang sesuai dengan operatornya. Pergerakan tubuh yang dapat dilakukan oleh manusia normal mempunyai batas tertentu, karena keterbatasan gerakan manusia maka ada daerah yang paling optimum untuk melakukan kerja sesuai antropometri operatornya 3. Berdasarkan ukuran fisik praktikan, tidak banyak posisi yang berada pada daerah maksimum yang menyebabkan operator merasa kurang nyaman dan cepat lelah, maka perlu tidak perlu rancangan khusus. B. Saran Bang kasi nilai yang bagus ya... 12
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Ayoub,M.M,1973. Work Place Design And Posture. Human Factors,New York. Dhafir, M. 2002. Analisis Biomekanik, Studi Gerak dan Waktu Pada Pengoperasian Traktor Tangan . Tesis. Program Pasca Serjana Institut Pertanian Bogor. Indonesia Hall, S. J. 2003. Baic Biomechanics, 4th . Edition. McGraw-Hill Co. New York, USA Keegan, J. J. 1953. Alterations of the lumbar curve. Journal of Bone and Joint Surgery, 35, 589-603. Meyer, R. P. 1979. Articulated anthropometric modes. C P News (Newsletter of the Consumer Products Tehcnical Group), Human Factors, 25(4), 401- 408 Nelinda, 2006. Analisis Antropometri dan Biomekanik Operator Pada Pengoperasian Combine Harvester Tipe CA 130 P. Skripsi. Jurusan Teknik Pertanian. Universitas Syiah Kuala. Zander, M.S and E. J. McCormick. 1987.Human Faktors in Enginering and Desigh. 6th. Edition. McGraw-Hill Co. New York, USA 13