SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
ANTROPOMETRI
A. Deskripsi
Antropometri merupakan metode yang digunakan dalam mengukur dimensi tubuh
manusia untuk mendesain stasiun kerja.
Tujuan:
1. Mahasiswa dapat merancang sebuah desain stasiun kerja yang digunakan dalam
sebuah pekerjaan.
2. Mampu mengetahui interaksi antara manusia, mesin, peralatan, bahan, maupun
lingkungan kerjanya.
3. Mampu memahami adanya sejumlah data antropometri dan menggunakannya
untuk perancangan / pengaturan sistem kerja.
4. Membekali mahasiswa dengan konsep berpikir (prosedural), penganalisaan dan
perancangan.
5. Mampu merancang desain produk dengan data antropometri menggunakan
software AUTOCAD.
B. Input dan Output
Input
1. Data antropometri dimensi tubuh pekerja
Output
1. Desain produk
2. Gambar AUTOCAD Stasiun Kerja
C. Referensi
Bridger, R.S., 2003. Introduction to ergonomics, CRC.
Helander, M., 2006. A guide to human factors and ergonomics, Crc Press.
Niebel, B. & Freivalds, A., 2002. Methods, standards and work design 11th ed.
Recherche, 67, p.02.
Nurmianto, E., 1996. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi pertama. Cet, 3.
Pulat, B.M., 1997. Fundamentals of industrial ergonomics, Waveland Press.
Roebuck, J.A., 1995. Anthropometric methods: designing to fit the human body, Human
Factors and Ergonomics Society Santa Monica, CA.
Tayyari, F. & Smith, J.L., 1997. Occupational ergonomics: Principles and applications,
Chapman & Hall.
Wickens, C.D.; Lee J.D.; Liu Y.; Gorden Becker S.E. 2004. An Introduction to Human
Factors Engineering. 2nd Edition.Pearson Education Inc.
D. Landasan Teori
1. Definisi Antropometri
Istilah anthropometry berasal dari kata “anthropos (man)” yang berarti manusia
dan “metron (measure)” yang berarti ukuran (Bridger 2003). Berikut adalah
beberapa definisi antropometri dari berbagai sumber:
a. Antropometri menurut (Nurmianto 1996) adalah suatu kumpulan data numerik yang
berhubungan dengan karakteristik tubuh manusia seperti ukuran, bentuk, dan
kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain.
b. Antropometri terutama berkaitan dengan dimensi stasiun kerja dan pengaturan alat,
peralatan, serta material (Pulat 1997).
c. Antropometri tidak hanya fokus pada kesesuaian ketinggian tempat kerja, tetapi juga
bagaimana operator dapat dengan mudah mengakses kontrol dan perangkat
input(Helander 2006).
d. Antropometri merupakan studi dan pengukuran dimensi tubuh manusia (Wickens et
al. 1998).
Ada 3 filosofi dasar untuk desain yang digunakan oleh ahli-ahli ergonomi sebagai
data antropometri untuk diaplikasikan (Niebel & Freivalds 2002).
a. Desain untuk Ekstrim, yang berarti bahwa untuk desain tempat atau lingkungan
kerja tertentu seharusnya menggunakan data antropometri individu ekstrim. Contoh:
penetapan ukuran minimal dari lebar dan tinggi dari pintu darurat.
b. Desain untuk penyesuaian, desainer seharusnya merancang dimensi peralatan atau
fasilitas tertentu yang bisa disesuaikan dengan pengguna (users). Contoh:
perancangan kursi mobil yang letaknya bisa digeser maju atau mundur, dan
sudut sandarannya pun bisa diubah.
c. Desain untuk rata-rata, desainer dapat menggunakan nilai antropometri rata-rata
dalam mendesain dimensi fasilitas tertentu. Contoh: desain fasilitas umum seperti
toilet umum, kursi tunggu, dan lain- lain.
Untuk mendapatkan suatu perancangan yang optimum dari suatu ruang dan
fasilitas, maka faktor-faktor seperti panjang dari suatu dimensi tubuh baik dalam
posisi statis maupun dinamis harus diperhatikan. Hal lain yang perlu diamati adalah
berat dan pusat massa (centre of gravity) dari suatu segmen/bagian tubuh, bentuk
tubuh, jarak untuk pergerakan melingkar (angular motion) dari tangan dan kaki, dan
sebagainya.
Selain itu, harus didapatkan pula data-data yang sesuai dengan tubuh
manusia. Pengukuran tersebut adalah relatif mudah untuk didapat jika diaplikasikan
pada data perseorangan. Namun, semakin banyak jumlah manusia yang diukur
dimensi tubuhnya, maka semakin terlihat besar variasi antara satu tubuh dengan
tubuh lainnya baik secara keseluruhan tubuh maupun persegmennya (Nurmianto,
1996).
Data antropometri yang diperoleh akan diaplikasikan secara luas dalam hal :
1. Perancangan areal kerja (work station, interior mobil, dll.).
2. Perancangan peralatan kerja (perkakas, mesin, dll.).
3. Perancangan produk-produk konsumtif (pakaian, kursi, meja, dll.).
4. Perancangan lingkungan kerja fisik.
Ada beberapa prinsip dalam perancangan area kerja, yaitu:
a. Menentukan ketinggian permukaan area kerja dengan tinggi siku
b. Menyesuaikan ketinggian berdasarkan pekerjaan yang dilakukan
c. Menyediakan kursi yang nyaman untuk operator duduk
d. Menyediakan kursi yang dapat disesuaikan
e. Mendorong fleksibilitas postural
f. Menyediakan tikar anti lelah (antifatigue mats) untuk operator yang berdiri
g. Meletakkan semua alat dan bahan dalam jangkauan kerja yang normal
h. Menetapkan lokasi alat dan bahan untuk mendapatkan posisi terbaik
i. Menggunakan alat pengiriman untuk mengurangi jangkauan dan perpindahan
berulang
j. Mengatur alat, kontrol, dan komponen lain secara optimal untuk meminimalkan
gerakan.
Antropometri dibagi atas dua bagian, yaitu:
1) Antropometri statis, di mana pengukuran dilakukan pada tubuh manusia yang
berada dalam posisi diam. Dimensi yang diukur pada Anthropometri statis
diambil secara linier (lurus) dan dilakukan pada permukaan tubuh. Agar hasil
pengukuran representatif, maka pengukuran harus dilakukan dengan metode
tertentu terhadap berbagai individu, dan tubuh harus dalam keadaan diam.
2) Antropometri dinamis, di mana dimensi tubuh diukur dalam berbagai posisi
tubuh yang sedang bergerak, sehingga lebih kompleks dan lebih sulit diukur.
Terdapat tiga kelas pengukuran dinamis, yaitu:
a) Pengukuran tingkat ketrampilan sebagai pendekatan untuk mengerti
keadaan mekanis dari suatu aktivitas.
Contoh: dalam mempelajari performa atlet.
b) Pengukuran jangkauan ruangan yang dibutuhkan saat kerja.
Contoh: Jangkauan dari gerakan tangan dan kaki efektif saat bekerja yang
dilakukan dengan berdiri atau duduk.
c) Pengukuran variabilitas kerja.
Contoh: Analisis kinematika dan kemampuan jari-jari tangan dari seorang
juru ketik atau operator komputer.
Faktor-faktor yang mempengaruhi variasi dimensi tubuh manusia, diantaranya
(Wieckens et al, 2004):
a) Usia
Ukuran tubuh manusia (stature) akan berkembang dari saat lahir sampai
kira-kira berumur 20-25 tahun (Roche & Davila, 1972; VanCott & Kinkade,
1972) dan mulai menurun setelah usia 35-40 tahun. Bahkan, untuk
wanita kemungkinan penyusutannya lebih besar. Sementara
untuk berat dan circumference chest akan berkembang sampai
usia 60 tahun.
b) Jenis Kelamin
Pada umumnya pria memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali dada dan
pinggul.
c) Suku Bangsa (Etnis) dan Ras
Ukuran tubuh dan proporsi manusia yang berbeda etnis dan ras mempunyai
perbedaan yang signifikan. Orang kulit hitam cenderung mempunyai lengan dan
kaki yang lebih panjang dibandingkan orang kulit putih.
d) Pekerjaan
Aktivitas kerja sehari-hari juga menyebabkan perbedaan ukuran tubuh manusia.
Pemain basket professional biasanya lebih t inggi dari orang biasa. Pemain balet
biasanya lebih kurus disbanding rata-rata orang.
Selain faktor-faktor di atas, masih ada beberapa kondisi tertentu (khusus) yang
dapat mempengaruhi variabilitas ukuran dimensi tubuh manusia yang juga perlu
mendapat perhatian, seperti:
a. Cacat tubuh.
Data antropometri akan diperlukan untuk perancangan produk bagi orang- orang
cacat.
b. Faktor iklim
Faktor iklim yang berbeda akan memberikan variasi yang berbeda pula dalam
bentuk rancangan dan spesifikasi pakaian. Artinya, dimensi orang pun akan
berbeda dalam satu tempat dengan tempat yang lain.
c. Kehamilan (pregnancy)
Kondisi semacam ini jelas akan mempengaruhi bentuk dan ukuran dimensi
tubuh (untuk perempuan) dan tentu saja memerlukan perhatian khusus
terhadap produk-produk yang dirancang bagi segmentasi seperti itu.
2. Perancangan Stasiun Kerja
Tahapan perancangan stasiun kerja menyangkut work space design dengan
memperhatikan faktor antropometri secara umum adalah (Roebuck 1995):
a. Menentukan kebutuhan perancangan dan establish requirement
b. Mendefinisikan dan mendeskripsikan populasi pemakai.
b. Pemilihan sampel yang akan diambil datanya.
c. Penentuan kebutuhan data (dimensi tubuh yang akan diambil).
d. Penentuan sumber data ( dimensi tubuh yang akan diambil) dan pemilihan persentil
yang akan dipakai.
e. Penyiapan alat ukur yang akan dipakai.
f. Pengambilan data.
g. Pengolahan data
h. Visualisasi rancangan dengan memperhatikan posisi tubuh secara normal,
kelonggaran (pakaian dan ruang), variasi gerak
i. Analisis Hasil Rancangan
Beberapa pengolahan data yang harus dilakukan pada data antropometri (Nurmianto,
1996 & Tayyari, 1997) adalah :
1. Kecukupan data
K = Tingkat kepercayaan
Bila tingkat kepercayaan 99%, maka k = 2,58 ≈ 3
Bila tingkat kepercayaan 95%, maka k = 1,96 ≈ 2
Bila tingkat kepercayaan 68%, maka k ≈ 1
s = derajat ketelitian
apabila N’ < N, maka data dinyatakan cukup.
2. Uji Normalitas Data
Pengolahan Data Normalitas dan Percentile dengan SPSS:
a. Input data nilai dimensi pada data view.
b. Masuk ke tampilan variable view, kemudian kolom name diganti dengan nama
dimensi.
c. Pengolahan data :
i. Klik analyze, pilih descriptive statistics, kemudian explore.
ii. Masukkan semua variabel sebagai dependent variables.
iii. Checklist both pada toolbox display.
iv. Pilih statistic: checklist descriptive, percentiles, kemudian continue.
v. Pilih plots: checklist none pada boxplots, stem dan leaf pada descriptive.
vi. Checklist normality plots with test, kemudian continue.
vii. Pilih options: checklist exclude cases listwise, kemudian continue.
viii. Klik continue. Hasil pengolahan data ditampilkan pada output.
3. Keseragaman Data
Batas Kontrol Atas/Batas Kontrol Bawah (BKA/BKB)
BKA = 
k
X 
BKB = 
k
X 
 = standar deviasi
4. Persentil
Percentile adalah suatu nilai yang menunjukkan presentase tertentu dari orang-orang
yang memiliki ukuran di bawah atau pada nilai tersebut (Tayyari & Smith 1997).
Sebagai contoh, 95th
percentile akan menunjukkan 95% populasi akan berada pada
atau di bawah nilai dari suatu data yang diambil. Untuk penetapan data
antropometri digunakan distribusi normal di mana distribusi ini dapat
diformulasikan berdasarkan harga rata-rata (mean) dan simpangan bakunya (standar
deviasi) dari data yang diperoleh. Dari nilai yang ada tersebut, dapat ditentukan
nilai persentil sesuai dengan tabel probabilitas distribusi normal yang ada.
Gambar 1. Distribusi normal
Pada umumnya, persentil yang digunakan adalah
P5 = 
645
,
1

X
P50 = X
P95 = 
645
,
1

X
Dapat pula diberikan toleransi terhadap perbedaan yang mungkin dijumpai dari data
yang tersedia dengan populasi yang dihadapi dalam merekomendasikan ukuran suatu
rancangan (allowance).
E. Contoh Kasus
Diketahui jumlah siswa di SMA Sukamaju sebanyak 150 siswa. Dari 150 siswa tersebut,
diambil 20 siswa untuk dijadikan sampel pengukuran dimensi tubuhnya. Salah satu
dimensi yang digunakan adalah tinggi popliteal (tpo). Berikut data pengukurannya.
165 165 162 163 164 162 162 158 165 165
165 163 162 160 158 157 165 162 167 160
Tentukan kecukupan, keseragaman data dan P95, bila tingkat keyakinan 95% dan derajat
ketelitiannya 5%!
Penyelesaian.
1. Menentukan kecukupan data
N’ =
2
2
2
)
(
)
.
(
/














X
X
X
N
s
k
N’ =
2
2
3250
)
3250
(
)
528270
.
20
(
05
.
0
/
96
.
1









 
N’ = 0.6
2. Menghitung Keseragaman Data
Standar deviasi
σ =











1
)
( 2
N
Xi
X
σ =














1
20
)
160
5
.
162
(
...
)
165
5
.
162
(
)
165
5
.
162
( 2
2
2
σ = 2.76
Keseragaman data
Batas Kelas Atas
BKA = X + kσ
= 162.5+3.2.76
= 170.78
Batas Kelas Bawah
BKB = X - kσ
= 162.5-3.2.76
= 154.21
3. Persentil
Pada umumnya, persentil yang digunakan adalah:
Di mana :
X = Rata-Rata
1.645 = Lihat tabel distribusi normal
Sehingga percentile untuk data di atas adalah
P95= 162.5+1,645.2.76
= 167,04
F. Praktikum
Alat dan Bahan
a. Timbangan badan
b. Antropometer
c. Kursi antropometri
d. Penggaris / meteran
e. Alat flexible curve
f. Whiteboard
g. Alat ukur antropometri dinamis
h. Lembar pengamatan
i. Pena
Prosedur Praktikum
Prosedur pelaksanaan praktikum Antropometri adalah sebagai berikut:
a. Membagi kelompok yang terdiri dari 2 orang yaitu 1 orang sebagai obyek penelitian
dan yang lain mengukur dimensi tubuh
b. Mencatat data yang diukur
c. Mengisi lembar pengamatan sesuai dengan pengukuran yang telah dilakukan.
d. Definisikan persentil yang akan digunakan
e. Membuat desain produk menggunakan software AutoCAD.
Lampiran
a. Video perakitan stasiun kerja.
b. Pengukuran Dimensi Tubuh
1. Posisi duduk samping
Gambar 2. Posisi duduk samping
PEDOMAN PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI
Tabel 1. Pengukuran Posisi Duduk
Data yang diukur Cara pengukuran
Tinggi duduk tegak (tdt) Ukur jarak vertikal alas duduk sampai ujung atas kepala.
Subyek duduk tegak dengan mata memandang lurus ke
depan dan membentuk sudut siku-siku
Tinggi bahu duduk (tbd) Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai
tulang bahu yang menonjol pada saat subyek duduk
tegak.
Tinggi mata duduk (tmd) Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai
mata pada saat subjek duduk tegak.
Tinggi siku duduk (tsd) Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai
ujung bawah siku kanan. Subyek duduk tegak dengan
lengan ke atas vertikal di sisi badan dan lengan bawah
membentuk sudut siku-siku dengan lengan bawah.
Tebal paha (tp) Subyek duduk tegak, ukur jarak dari permukaan ke atas
paha.
Tinggi popliteal (tpo) Ukur jarak vertikal dari lantai sampai bagian bawah paha.
Pantat popliteal (ppo) Ukur jarak horisontal dari bagian terluar pantat sampai
lekukan lutut sebelah dalam. Paha dan kaki bagian bawah
membentuk sudut siku-siku.
Pantat ke lutut (pkl) Ukur jarak horisontal dari bagian terluar pantat sampai ke
lutut. Paha dan kaki bagian bawah membentuk sudut
siku-siku.
Gambar 3. Tampak samping, belakang, dan telapak tangan
Tabel 2. Pengukuran Posisi Samping
No. Data yang diukur Cara Pengukuran
5 Tinggi genggaman tangan (Tgt) Ukur jarak vertikal (tinggi) genggaman tangan pada
posisi rileks ke bawah
18 Tebal perut (abdominal) (Tpt) Ukur jarak horisontal dari punggung bagian belakang
hingga di depan perut
13 Tinggi Lutut (Tl) Ukur jarak vertikal dari ujung jari kaki hingga lutut
ketika kaki ditekuk 90˚
19 Jarak dari siku ke ujung jari (Psj) Ukur jarak horisontal dari siku ke ujung jari tengah
pada saat tangan ditekuk 90˚
24 Tinggi pegangan tangan (grip)
pada posisi tangan vertikal ke
atas dan berdiri tegak (Jrt)
Ukur vertikal pegangan tangan ke telapak kaki pada
posisi tangan vertikal ke atas dan tubuh berdiri tegak
25 Tinggi pegangan tangan (grip)
pada posisi tangan vertikal ke
atas dan duduk tegak (Tgd)
Ukur jarak vertikal pegangan tangan hingga dasar
panggul pada saat posisi tangan vertikal ke atas dan
duduk tegak
2. Posisi berdiri
Gambar 4. Posisi berdiri
Tabel 3. Pengukuran Posisi Berdiri
Data yang diukur Cara pengukuran
Tinggi siku berdiri (tsb) Ukur jarak vertikal dari lantai ke titik pertemuan antara
lengan atas dan lengan bawah. Subyek berdiri tegak
dengan kedua tangan tergantung secara wajar.
Panjang lengan bawah (plb) Subyek berdiri tegak tangan di samping, ukur jarak dari
siku sampai pergelangan tangan.
Tinggi mata berdiri (tmb) Ukur jarak vertikal dari lantai sampai ujung mata bagian
dalam (dekat pangkal hidung). Subyek berdiri tegak dan
memandang lurus ke depan.
Tinggi badan tegak (tbt) Jarak vertikal telapak kaki sampai ujung kepala yang
paling atas, sementara subyek berdiri tegak mata
memandang lurus ke depan
Tinggi bahu berdiri (tbb) Ukur jarak vertikal dari lantai sampai bahu yang
menonjol pada saat subyek berdiri tegak
Tebal badan (tb) Ukur jarak dari dada sampai punggung secara
horisontal.
3.Posisi berdiri dengan tangan lurus ke depan
Gambar 5. Posisi berdiri dengan tangan lurus ke depan
Tabel 4. Pengukuran Jangkauan Tangan
Data yang diukur Cara pengukuran
Jangkauan tangan (jt) Ukur jarak horisontal dari punggung sampai ujung jari
tengah. Subyek berdiri tegak dengan betis, pantat, punggung
merapat ke dinding, tangan direntangkan ke depan.
4. Posisi duduk menghadap ke depan
Gambar 6. Posisi duduk menghadap ke depan
Tabel 5. Pengukruan Lebar Pinggul dan Lebar Bahu
Data yang diukur Cara pengukuran
Lebar pinggul (lp) Subyek duduk tegak, ukur jarak horisontal dari bagian terluar
pinggul sisi kanan.
Lebar bahu (lb) Ukur jarak horisontal antara kedua lengan atas, subyek duduk
tegak dengan lengan atas merapat ke badan dan lengan bawah
direntangkan ke depan.
5. Posisi berdiri dengan kedua tangan direntangkan
Gambar 7. Rentangan Tangan
Tabel 6. Pengukuran Rentangan Tangan
Data yang diukur Cara pengukuran
Rentangan tangan (rt) Ukur jarak horisontal dari ujung jari terpanjang tangan kiri
ke ujung jari terpanjang tangan kanan, subyek berdiri tegak
dan kedua tangan direntangkan horisontal ke samping
sejauh mungkin.
6. Antropometri Tangan
Tabel 7. Pengukuran Antropometri Tangan
No. Data yang diukur Cara pengukuran
1 Panjang Tangan (Pt) Ukur jarak vertikal (tinggi) tangan dari ujung jari
tengah sampai pergelangan tangan, ketika tangan
dibentangkan
2 Panjang Telapak Tangan
(Ptt)
Ukur jarak vertikal telapak tangan dari bagian pangkal
jari hinggga pergelangan tangan, ketika tangan
dibentangkan
3 Panjang Ibu Jari (Pij) Ukur jarak vertikal dari ujung ibu jari hingga pangkal
ibu jari, ketika tangan dibentangkan
4 Panjang Jari Telunjuk
(Pjl)
Ukur jarak vertikal dari ujung jari telunjuk hingga
pangkal jari telunjuk, ketika tangan dibentangkan
5 Panjang Jari Tengah (Pjt) Ukur jarak vertikal dari ujung jari tengah hingga
pangkal jari tengah, ketika tangan dibentangkan
6 Panjang Jari Manis (Pjm) Ukur jarak vertikal dari ujung jari manis hingga
pangkal jari manis, ketika tangan dibentangkan.
Gambar 8. Antropometri tangan
No. Data yang diukur Cara pengukuran
7 Panjang Jari Kelingking
(Pjk)
Ukur jarak vertikal dari ujung jari kelingking hingga
pangkal jari kelingking, ketika tangan dibentangkan.
8 Lebar Ibu Jari (Lij) Ukur jarak horisontal pada bagian sambungan antar
ruas tulang ibu jari
9 Tebal Ibu Jari (Tij) Ukur tebal ibu jari pada sambungan antar ruas tulang
ibu jari.
10 Lebar Jari Telunjuk (Ljl) Ukur jarak horisontal pada bagian sambungan antar
ruas tulang jari telunjuk kearah mendekati tubuh.
11 Tebal Jari Telunjuk (Tjl) Ukur tebal jari telunjuk pada sambungan antar ruas
tulang jari telunjuk kearah mendekati tubuh.
12 Lebar Telapak Tangan
Metacarpal (Ltm)
Ukur jarak horisontal dari tepi dalam telapak tangan
hingga bagian tepi luar telapak tangan (Metacarpal)
13 Lebar Telapak Tangan
Sampai Ibu Jari (Ltb)
Ukur jarak horisontal dari tepi dalam telapak tangan
hingga bagian tepi luar ibu jari.
14 Tebal Telapak Tangan
Metacarpal (Ttm)
Ukur jarak vertikal dari punggung tangan sampai
dengan telapak tangan pada metacarpal, ketika tangan
direntangkan
15 Tebal Telapak Tangan
Sampai Ibu Jari (Ttb)
Ukur jarak vertikal dari punggung tangan sampai
bagian bawah ibu jari pada saat tangan direntangkan.
16 Lebar Maksimum
(Lbmax)
Ukur jarak horisontal terjauh dari ibu jari ke jari
kelingking
7. Antropometri Kaki
Tabel 8. Pengukuran Antropometri Kaki
No. Data yang diukur Cara pengukuran
1 Panjang telapak kaki (Pti) Ukur jarak vertikal (tinggi) dari ujung tumit ke ujung
jari terluar
2 Panjang telapak lengan
kaki (Ptlk)
Ukur jarak vertikal (tinggi) dari ujung tumit ke
lengan kaki.
3 Panjang kaki sampai jari
kelingking (Pkk)
Ukur jarak vertikal (tinggi) dari ujung tumit ke ujung
jari kelingking
4 Lebar kaki (Li) Ukur jarak horisontal lengan kaki hingga tepi terluar
telapak kaki
5 Lebar tungkai kaki (Lti) Ukuran jarak horisontal bagian dalam telapak kaki
hingga bagian luar telapak kaki pada bagian tungkai
kaki.
6 Tinggi mata kaki (Tmi) Ukur jarak vertikal dari telapak kaki hingga bagian
bawah mata kaki pada saat berdiri tegak.
7 Tinggi bagian tengah
telapak kaki (Tti)
Ukur jarak vertikal dari telapak kaki hingga pada
bagian tengah punggung kaki pda saat berdiri tegak
8 Jarak horisontal tungkai
mata kaki (Jhmi)
Ukur jarak vertikal dari telapak kaki pada bagian
tungkai kaki ke mata kaki.
Gambar 9. Antropometri kaki
10. Pengukuran Kepala (Antropometri Kepala)
Gambar 10. Antropometri Kepala
Keterangan :
Tabel 9. Pengukuran Antropometri Kepala
No. Data yang diukur Cara pengukuran
1. Panjang kepala (Pk) Dihitung dari kepala bagian belakang yang
paling menonjol sampai kepala yang paling
depan.
2. Lebar kepala (Lk) Dihitung dari kepala samping kanan menuju
kepala samping kiri.
3. Diameter maksimum dari dagu
(Dmd)
Diameter kepala, dihitung dari dagu menuju
kepala atas bagian belakang.
4. Dagu ke puncak kepala (Dpk) Diameter kepala, dihitung dari dagu menuju
kepala bagian atas.
5. Telinga ke puncak kepala
(Tpk)
Dihitung dari pusat telinga menuju kepala
bagian atas.
6. Telinga ke belakang kepala
(Tbk)
Dihitung dari pusat telinga menuju bagian
kepala bagian belakang
7. Antara dua telinga (Adt) Dihitung dari telinga menuju telinga satunya.
8. Mata ke puncak kepala (Mpk) Dihitung dari mata menuju kepala bagian
belakang
No. Data yang diukur Cara pengukuran
9. Mata ke belakang kepala
(Mbk)
Dihitung dari mata menuju kepala bagian
belakang
10. Antara dua pupil mata (Apm) Dihitung antara pupil satu dengn pupil yang
satunya.
11. Hidung ke puncak kepala
(Hpk)
Dihitung dari hidung menuju kepala bagian
atas.
12. Hidung ke belakang kepala
(Hbk)
Dihitung jarak dari hidung menuju kepala
bagian belakang.
13. Mulut ke puncak kepala
(Mupk)
Dihitung dari mulut menuju kepala bagian
atas.
14. Lebar mulut (Lm) Dihitung dari lebar mulut ( dari samping
kanan menuju samping kiri)

More Related Content

What's hot

01 pengantar ergonomi
01 pengantar ergonomi01 pengantar ergonomi
01 pengantar ergonomiArif Rahman
 
Form surat pernyataan
Form surat pernyataanForm surat pernyataan
Form surat pernyataanMus Mulyadi
 
Bagan prosedur rekruitmen karyawan (Ristu L) STIA Madani 2013
Bagan prosedur rekruitmen karyawan (Ristu L) STIA Madani 2013Bagan prosedur rekruitmen karyawan (Ristu L) STIA Madani 2013
Bagan prosedur rekruitmen karyawan (Ristu L) STIA Madani 2013n0hara
 
1 pengertian ergonomi
1 pengertian ergonomi1 pengertian ergonomi
1 pengertian ergonomiGarnet Waluyo
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaFrans Dione
 
Analisis pekerjaan.ppt
Analisis pekerjaan.pptAnalisis pekerjaan.ppt
Analisis pekerjaan.pptIema Shofia
 
Surat permohonan dan permintaan
Surat permohonan dan permintaanSurat permohonan dan permintaan
Surat permohonan dan permintaanblewly
 
perencanaan SDM { ppt manajemen sumber daya manusia }
perencanaan SDM  { ppt manajemen sumber daya manusia } perencanaan SDM  { ppt manajemen sumber daya manusia }
perencanaan SDM { ppt manajemen sumber daya manusia } joanrawung
 
Surat pernyataan-kesanggupan
Surat pernyataan-kesanggupanSurat pernyataan-kesanggupan
Surat pernyataan-kesanggupanUmmi Zulfa
 
Psikologi Industri
Psikologi IndustriPsikologi Industri
Psikologi IndustriBowo Witoyo
 
X 6.04.huki.hazard
X 6.04.huki.hazardX 6.04.huki.hazard
X 6.04.huki.hazardkichan19pku
 
Contoh surat permohonan
Contoh surat permohonanContoh surat permohonan
Contoh surat permohonanRaFuzi Diqi
 
17. draf surat keputusan promosi jabatan karyawan
17. draf surat keputusan promosi jabatan karyawan17. draf surat keputusan promosi jabatan karyawan
17. draf surat keputusan promosi jabatan karyawanlegalakses636
 

What's hot (20)

01 pengantar ergonomi
01 pengantar ergonomi01 pengantar ergonomi
01 pengantar ergonomi
 
K3 DALAM PERKANTORAN
K3 DALAM PERKANTORANK3 DALAM PERKANTORAN
K3 DALAM PERKANTORAN
 
Form surat pernyataan
Form surat pernyataanForm surat pernyataan
Form surat pernyataan
 
Bagan prosedur rekruitmen karyawan (Ristu L) STIA Madani 2013
Bagan prosedur rekruitmen karyawan (Ristu L) STIA Madani 2013Bagan prosedur rekruitmen karyawan (Ristu L) STIA Madani 2013
Bagan prosedur rekruitmen karyawan (Ristu L) STIA Madani 2013
 
1 pengertian ergonomi
1 pengertian ergonomi1 pengertian ergonomi
1 pengertian ergonomi
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
 
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAANCONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
CONTOH JOBDES LENGKAP UNTUK PERUSAHAAN
 
Analisis pekerjaan.ppt
Analisis pekerjaan.pptAnalisis pekerjaan.ppt
Analisis pekerjaan.ppt
 
201605 05-sm3 k
201605 05-sm3 k201605 05-sm3 k
201605 05-sm3 k
 
Psikologi Industri
Psikologi IndustriPsikologi Industri
Psikologi Industri
 
Dasar dasar k3
Dasar dasar k3Dasar dasar k3
Dasar dasar k3
 
Surat permohonan dan permintaan
Surat permohonan dan permintaanSurat permohonan dan permintaan
Surat permohonan dan permintaan
 
Struktur organisasi perusahaan
Struktur organisasi perusahaanStruktur organisasi perusahaan
Struktur organisasi perusahaan
 
perencanaan SDM { ppt manajemen sumber daya manusia }
perencanaan SDM  { ppt manajemen sumber daya manusia } perencanaan SDM  { ppt manajemen sumber daya manusia }
perencanaan SDM { ppt manajemen sumber daya manusia }
 
Surat pernyataan-kesanggupan
Surat pernyataan-kesanggupanSurat pernyataan-kesanggupan
Surat pernyataan-kesanggupan
 
Psikologi Industri
Psikologi IndustriPsikologi Industri
Psikologi Industri
 
ppt MSDM
ppt MSDMppt MSDM
ppt MSDM
 
X 6.04.huki.hazard
X 6.04.huki.hazardX 6.04.huki.hazard
X 6.04.huki.hazard
 
Contoh surat permohonan
Contoh surat permohonanContoh surat permohonan
Contoh surat permohonan
 
17. draf surat keputusan promosi jabatan karyawan
17. draf surat keputusan promosi jabatan karyawan17. draf surat keputusan promosi jabatan karyawan
17. draf surat keputusan promosi jabatan karyawan
 

Similar to ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pekerja Output 1. Desain produk 2. Gambar AUTOCAD Stasiun Kerja.pdf

ANALISA PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI Safety Glasses Ergo kacamata
ANALISA PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI Safety Glasses Ergo kacamataANALISA PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI Safety Glasses Ergo kacamata
ANALISA PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI Safety Glasses Ergo kacamataAgam Real
 
Definisi Antropometri
Definisi AntropometriDefinisi Antropometri
Definisi Antropometriwildancuk
 
28612027 dimensi-stasiun-kerja
28612027 dimensi-stasiun-kerja28612027 dimensi-stasiun-kerja
28612027 dimensi-stasiun-kerjaOdjie Udje
 
Ergonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptx
Ergonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptxErgonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptx
Ergonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptxAsepRahmatullah2
 
Anthropometry for product design
Anthropometry for product designAnthropometry for product design
Anthropometry for product designReinandaIsfania
 
Antrophometry for Product Design
Antrophometry for Product Design Antrophometry for Product Design
Antrophometry for Product Design Emiliacindy
 
Antropometri 8 & 9
Antropometri   8 & 9Antropometri   8 & 9
Antropometri 8 & 9Zuzu Aja
 
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)Meda Aji Saputro
 
Anthropometry for product design
Anthropometry for product designAnthropometry for product design
Anthropometry for product designafifahmardhiyah1
 
Analisis ergonomi terhadap rancangan fasilitas kerja pada stasiun kerja
Analisis ergonomi terhadap rancangan fasilitas kerja pada stasiun kerjaAnalisis ergonomi terhadap rancangan fasilitas kerja pada stasiun kerja
Analisis ergonomi terhadap rancangan fasilitas kerja pada stasiun kerjaTuredo Pangaribuan
 
5. modul pelatihan etabs
5. modul pelatihan etabs5. modul pelatihan etabs
5. modul pelatihan etabsRyan Madara
 
Makalah method engineering Teknik Industri
Makalah method engineering Teknik IndustriMakalah method engineering Teknik Industri
Makalah method engineering Teknik IndustriYoga Firmansyah
 
Siva Alfira, Power Point Human Engineering
Siva Alfira, Power Point Human EngineeringSiva Alfira, Power Point Human Engineering
Siva Alfira, Power Point Human Engineeringsivaalfira
 

Similar to ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pekerja Output 1. Desain produk 2. Gambar AUTOCAD Stasiun Kerja.pdf (20)

ANALISA PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI Safety Glasses Ergo kacamata
ANALISA PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI Safety Glasses Ergo kacamataANALISA PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI Safety Glasses Ergo kacamata
ANALISA PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI Safety Glasses Ergo kacamata
 
Definisi Antropometri
Definisi AntropometriDefinisi Antropometri
Definisi Antropometri
 
28612027 dimensi-stasiun-kerja
28612027 dimensi-stasiun-kerja28612027 dimensi-stasiun-kerja
28612027 dimensi-stasiun-kerja
 
Anthropometri
AnthropometriAnthropometri
Anthropometri
 
Laporan antropometri
Laporan antropometriLaporan antropometri
Laporan antropometri
 
Ergonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptx
Ergonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptxErgonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptx
Ergonomi-Perancangan-Sistem-Kerja-1-Pertemuan-3.pptx
 
Anthropometry for product design
Anthropometry for product designAnthropometry for product design
Anthropometry for product design
 
3._Antropometri.pdf
3._Antropometri.pdf3._Antropometri.pdf
3._Antropometri.pdf
 
Antrophometry for Product Design
Antrophometry for Product Design Antrophometry for Product Design
Antrophometry for Product Design
 
7.1. PRINSIP-PRINSIP ANTROPOMETRI DALAM ERGONOMI
7.1. PRINSIP-PRINSIP ANTROPOMETRI DALAM ERGONOMI7.1. PRINSIP-PRINSIP ANTROPOMETRI DALAM ERGONOMI
7.1. PRINSIP-PRINSIP ANTROPOMETRI DALAM ERGONOMI
 
Antropometri 8 & 9
Antropometri   8 & 9Antropometri   8 & 9
Antropometri 8 & 9
 
Antropometri
AntropometriAntropometri
Antropometri
 
Materi Ke 2 Antropometri.pptx
Materi Ke 2 Antropometri.pptxMateri Ke 2 Antropometri.pptx
Materi Ke 2 Antropometri.pptx
 
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
CONTOH PROPOSAL PKM-KARSA CIPTA (DIDANAI DIKTI 2018)
 
Anthropometry for product design
Anthropometry for product designAnthropometry for product design
Anthropometry for product design
 
Analisis ergonomi terhadap rancangan fasilitas kerja pada stasiun kerja
Analisis ergonomi terhadap rancangan fasilitas kerja pada stasiun kerjaAnalisis ergonomi terhadap rancangan fasilitas kerja pada stasiun kerja
Analisis ergonomi terhadap rancangan fasilitas kerja pada stasiun kerja
 
5. modul pelatihan etabs
5. modul pelatihan etabs5. modul pelatihan etabs
5. modul pelatihan etabs
 
7. ERGONOMI - PENDAHULUAN
7. ERGONOMI - PENDAHULUAN7. ERGONOMI - PENDAHULUAN
7. ERGONOMI - PENDAHULUAN
 
Makalah method engineering Teknik Industri
Makalah method engineering Teknik IndustriMakalah method engineering Teknik Industri
Makalah method engineering Teknik Industri
 
Siva Alfira, Power Point Human Engineering
Siva Alfira, Power Point Human EngineeringSiva Alfira, Power Point Human Engineering
Siva Alfira, Power Point Human Engineering
 

Recently uploaded

Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 

Recently uploaded (20)

Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 

ANTROPOMETRI. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pekerja Output 1. Desain produk 2. Gambar AUTOCAD Stasiun Kerja.pdf

  • 1. ANTROPOMETRI A. Deskripsi Antropometri merupakan metode yang digunakan dalam mengukur dimensi tubuh manusia untuk mendesain stasiun kerja. Tujuan: 1. Mahasiswa dapat merancang sebuah desain stasiun kerja yang digunakan dalam sebuah pekerjaan. 2. Mampu mengetahui interaksi antara manusia, mesin, peralatan, bahan, maupun lingkungan kerjanya. 3. Mampu memahami adanya sejumlah data antropometri dan menggunakannya untuk perancangan / pengaturan sistem kerja. 4. Membekali mahasiswa dengan konsep berpikir (prosedural), penganalisaan dan perancangan. 5. Mampu merancang desain produk dengan data antropometri menggunakan software AUTOCAD. B. Input dan Output Input 1. Data antropometri dimensi tubuh pekerja Output 1. Desain produk 2. Gambar AUTOCAD Stasiun Kerja C. Referensi Bridger, R.S., 2003. Introduction to ergonomics, CRC. Helander, M., 2006. A guide to human factors and ergonomics, Crc Press. Niebel, B. & Freivalds, A., 2002. Methods, standards and work design 11th ed. Recherche, 67, p.02. Nurmianto, E., 1996. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi pertama. Cet, 3. Pulat, B.M., 1997. Fundamentals of industrial ergonomics, Waveland Press. Roebuck, J.A., 1995. Anthropometric methods: designing to fit the human body, Human Factors and Ergonomics Society Santa Monica, CA. Tayyari, F. & Smith, J.L., 1997. Occupational ergonomics: Principles and applications, Chapman & Hall. Wickens, C.D.; Lee J.D.; Liu Y.; Gorden Becker S.E. 2004. An Introduction to Human Factors Engineering. 2nd Edition.Pearson Education Inc.
  • 2. D. Landasan Teori 1. Definisi Antropometri Istilah anthropometry berasal dari kata “anthropos (man)” yang berarti manusia dan “metron (measure)” yang berarti ukuran (Bridger 2003). Berikut adalah beberapa definisi antropometri dari berbagai sumber: a. Antropometri menurut (Nurmianto 1996) adalah suatu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik tubuh manusia seperti ukuran, bentuk, dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. b. Antropometri terutama berkaitan dengan dimensi stasiun kerja dan pengaturan alat, peralatan, serta material (Pulat 1997). c. Antropometri tidak hanya fokus pada kesesuaian ketinggian tempat kerja, tetapi juga bagaimana operator dapat dengan mudah mengakses kontrol dan perangkat input(Helander 2006). d. Antropometri merupakan studi dan pengukuran dimensi tubuh manusia (Wickens et al. 1998). Ada 3 filosofi dasar untuk desain yang digunakan oleh ahli-ahli ergonomi sebagai data antropometri untuk diaplikasikan (Niebel & Freivalds 2002). a. Desain untuk Ekstrim, yang berarti bahwa untuk desain tempat atau lingkungan kerja tertentu seharusnya menggunakan data antropometri individu ekstrim. Contoh: penetapan ukuran minimal dari lebar dan tinggi dari pintu darurat. b. Desain untuk penyesuaian, desainer seharusnya merancang dimensi peralatan atau fasilitas tertentu yang bisa disesuaikan dengan pengguna (users). Contoh: perancangan kursi mobil yang letaknya bisa digeser maju atau mundur, dan sudut sandarannya pun bisa diubah. c. Desain untuk rata-rata, desainer dapat menggunakan nilai antropometri rata-rata dalam mendesain dimensi fasilitas tertentu. Contoh: desain fasilitas umum seperti toilet umum, kursi tunggu, dan lain- lain. Untuk mendapatkan suatu perancangan yang optimum dari suatu ruang dan fasilitas, maka faktor-faktor seperti panjang dari suatu dimensi tubuh baik dalam posisi statis maupun dinamis harus diperhatikan. Hal lain yang perlu diamati adalah berat dan pusat massa (centre of gravity) dari suatu segmen/bagian tubuh, bentuk tubuh, jarak untuk pergerakan melingkar (angular motion) dari tangan dan kaki, dan sebagainya.
  • 3. Selain itu, harus didapatkan pula data-data yang sesuai dengan tubuh manusia. Pengukuran tersebut adalah relatif mudah untuk didapat jika diaplikasikan pada data perseorangan. Namun, semakin banyak jumlah manusia yang diukur dimensi tubuhnya, maka semakin terlihat besar variasi antara satu tubuh dengan tubuh lainnya baik secara keseluruhan tubuh maupun persegmennya (Nurmianto, 1996). Data antropometri yang diperoleh akan diaplikasikan secara luas dalam hal : 1. Perancangan areal kerja (work station, interior mobil, dll.). 2. Perancangan peralatan kerja (perkakas, mesin, dll.). 3. Perancangan produk-produk konsumtif (pakaian, kursi, meja, dll.). 4. Perancangan lingkungan kerja fisik. Ada beberapa prinsip dalam perancangan area kerja, yaitu: a. Menentukan ketinggian permukaan area kerja dengan tinggi siku b. Menyesuaikan ketinggian berdasarkan pekerjaan yang dilakukan c. Menyediakan kursi yang nyaman untuk operator duduk d. Menyediakan kursi yang dapat disesuaikan e. Mendorong fleksibilitas postural f. Menyediakan tikar anti lelah (antifatigue mats) untuk operator yang berdiri g. Meletakkan semua alat dan bahan dalam jangkauan kerja yang normal h. Menetapkan lokasi alat dan bahan untuk mendapatkan posisi terbaik i. Menggunakan alat pengiriman untuk mengurangi jangkauan dan perpindahan berulang j. Mengatur alat, kontrol, dan komponen lain secara optimal untuk meminimalkan gerakan. Antropometri dibagi atas dua bagian, yaitu: 1) Antropometri statis, di mana pengukuran dilakukan pada tubuh manusia yang berada dalam posisi diam. Dimensi yang diukur pada Anthropometri statis diambil secara linier (lurus) dan dilakukan pada permukaan tubuh. Agar hasil pengukuran representatif, maka pengukuran harus dilakukan dengan metode tertentu terhadap berbagai individu, dan tubuh harus dalam keadaan diam. 2) Antropometri dinamis, di mana dimensi tubuh diukur dalam berbagai posisi tubuh yang sedang bergerak, sehingga lebih kompleks dan lebih sulit diukur.
  • 4. Terdapat tiga kelas pengukuran dinamis, yaitu: a) Pengukuran tingkat ketrampilan sebagai pendekatan untuk mengerti keadaan mekanis dari suatu aktivitas. Contoh: dalam mempelajari performa atlet. b) Pengukuran jangkauan ruangan yang dibutuhkan saat kerja. Contoh: Jangkauan dari gerakan tangan dan kaki efektif saat bekerja yang dilakukan dengan berdiri atau duduk. c) Pengukuran variabilitas kerja. Contoh: Analisis kinematika dan kemampuan jari-jari tangan dari seorang juru ketik atau operator komputer. Faktor-faktor yang mempengaruhi variasi dimensi tubuh manusia, diantaranya (Wieckens et al, 2004): a) Usia Ukuran tubuh manusia (stature) akan berkembang dari saat lahir sampai kira-kira berumur 20-25 tahun (Roche & Davila, 1972; VanCott & Kinkade, 1972) dan mulai menurun setelah usia 35-40 tahun. Bahkan, untuk wanita kemungkinan penyusutannya lebih besar. Sementara untuk berat dan circumference chest akan berkembang sampai usia 60 tahun. b) Jenis Kelamin Pada umumnya pria memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali dada dan pinggul. c) Suku Bangsa (Etnis) dan Ras Ukuran tubuh dan proporsi manusia yang berbeda etnis dan ras mempunyai perbedaan yang signifikan. Orang kulit hitam cenderung mempunyai lengan dan kaki yang lebih panjang dibandingkan orang kulit putih. d) Pekerjaan Aktivitas kerja sehari-hari juga menyebabkan perbedaan ukuran tubuh manusia. Pemain basket professional biasanya lebih t inggi dari orang biasa. Pemain balet biasanya lebih kurus disbanding rata-rata orang.
  • 5. Selain faktor-faktor di atas, masih ada beberapa kondisi tertentu (khusus) yang dapat mempengaruhi variabilitas ukuran dimensi tubuh manusia yang juga perlu mendapat perhatian, seperti: a. Cacat tubuh. Data antropometri akan diperlukan untuk perancangan produk bagi orang- orang cacat. b. Faktor iklim Faktor iklim yang berbeda akan memberikan variasi yang berbeda pula dalam bentuk rancangan dan spesifikasi pakaian. Artinya, dimensi orang pun akan berbeda dalam satu tempat dengan tempat yang lain. c. Kehamilan (pregnancy) Kondisi semacam ini jelas akan mempengaruhi bentuk dan ukuran dimensi tubuh (untuk perempuan) dan tentu saja memerlukan perhatian khusus terhadap produk-produk yang dirancang bagi segmentasi seperti itu. 2. Perancangan Stasiun Kerja Tahapan perancangan stasiun kerja menyangkut work space design dengan memperhatikan faktor antropometri secara umum adalah (Roebuck 1995): a. Menentukan kebutuhan perancangan dan establish requirement b. Mendefinisikan dan mendeskripsikan populasi pemakai. b. Pemilihan sampel yang akan diambil datanya. c. Penentuan kebutuhan data (dimensi tubuh yang akan diambil). d. Penentuan sumber data ( dimensi tubuh yang akan diambil) dan pemilihan persentil yang akan dipakai. e. Penyiapan alat ukur yang akan dipakai. f. Pengambilan data. g. Pengolahan data h. Visualisasi rancangan dengan memperhatikan posisi tubuh secara normal, kelonggaran (pakaian dan ruang), variasi gerak i. Analisis Hasil Rancangan
  • 6. Beberapa pengolahan data yang harus dilakukan pada data antropometri (Nurmianto, 1996 & Tayyari, 1997) adalah : 1. Kecukupan data K = Tingkat kepercayaan Bila tingkat kepercayaan 99%, maka k = 2,58 ≈ 3 Bila tingkat kepercayaan 95%, maka k = 1,96 ≈ 2 Bila tingkat kepercayaan 68%, maka k ≈ 1 s = derajat ketelitian apabila N’ < N, maka data dinyatakan cukup. 2. Uji Normalitas Data Pengolahan Data Normalitas dan Percentile dengan SPSS: a. Input data nilai dimensi pada data view. b. Masuk ke tampilan variable view, kemudian kolom name diganti dengan nama dimensi. c. Pengolahan data : i. Klik analyze, pilih descriptive statistics, kemudian explore. ii. Masukkan semua variabel sebagai dependent variables. iii. Checklist both pada toolbox display. iv. Pilih statistic: checklist descriptive, percentiles, kemudian continue. v. Pilih plots: checklist none pada boxplots, stem dan leaf pada descriptive. vi. Checklist normality plots with test, kemudian continue. vii. Pilih options: checklist exclude cases listwise, kemudian continue. viii. Klik continue. Hasil pengolahan data ditampilkan pada output. 3. Keseragaman Data Batas Kontrol Atas/Batas Kontrol Bawah (BKA/BKB) BKA =  k X  BKB =  k X   = standar deviasi
  • 7. 4. Persentil Percentile adalah suatu nilai yang menunjukkan presentase tertentu dari orang-orang yang memiliki ukuran di bawah atau pada nilai tersebut (Tayyari & Smith 1997). Sebagai contoh, 95th percentile akan menunjukkan 95% populasi akan berada pada atau di bawah nilai dari suatu data yang diambil. Untuk penetapan data antropometri digunakan distribusi normal di mana distribusi ini dapat diformulasikan berdasarkan harga rata-rata (mean) dan simpangan bakunya (standar deviasi) dari data yang diperoleh. Dari nilai yang ada tersebut, dapat ditentukan nilai persentil sesuai dengan tabel probabilitas distribusi normal yang ada. Gambar 1. Distribusi normal Pada umumnya, persentil yang digunakan adalah P5 =  645 , 1  X P50 = X P95 =  645 , 1  X Dapat pula diberikan toleransi terhadap perbedaan yang mungkin dijumpai dari data yang tersedia dengan populasi yang dihadapi dalam merekomendasikan ukuran suatu rancangan (allowance). E. Contoh Kasus Diketahui jumlah siswa di SMA Sukamaju sebanyak 150 siswa. Dari 150 siswa tersebut, diambil 20 siswa untuk dijadikan sampel pengukuran dimensi tubuhnya. Salah satu dimensi yang digunakan adalah tinggi popliteal (tpo). Berikut data pengukurannya.
  • 8. 165 165 162 163 164 162 162 158 165 165 165 163 162 160 158 157 165 162 167 160 Tentukan kecukupan, keseragaman data dan P95, bila tingkat keyakinan 95% dan derajat ketelitiannya 5%! Penyelesaian. 1. Menentukan kecukupan data N’ = 2 2 2 ) ( ) . ( /               X X X N s k N’ = 2 2 3250 ) 3250 ( ) 528270 . 20 ( 05 . 0 / 96 . 1            N’ = 0.6 2. Menghitung Keseragaman Data Standar deviasi σ =            1 ) ( 2 N Xi X σ =               1 20 ) 160 5 . 162 ( ... ) 165 5 . 162 ( ) 165 5 . 162 ( 2 2 2 σ = 2.76 Keseragaman data Batas Kelas Atas BKA = X + kσ = 162.5+3.2.76 = 170.78 Batas Kelas Bawah BKB = X - kσ = 162.5-3.2.76 = 154.21
  • 9. 3. Persentil Pada umumnya, persentil yang digunakan adalah: Di mana : X = Rata-Rata 1.645 = Lihat tabel distribusi normal Sehingga percentile untuk data di atas adalah P95= 162.5+1,645.2.76 = 167,04 F. Praktikum Alat dan Bahan a. Timbangan badan b. Antropometer c. Kursi antropometri d. Penggaris / meteran e. Alat flexible curve f. Whiteboard g. Alat ukur antropometri dinamis h. Lembar pengamatan i. Pena Prosedur Praktikum Prosedur pelaksanaan praktikum Antropometri adalah sebagai berikut: a. Membagi kelompok yang terdiri dari 2 orang yaitu 1 orang sebagai obyek penelitian dan yang lain mengukur dimensi tubuh b. Mencatat data yang diukur c. Mengisi lembar pengamatan sesuai dengan pengukuran yang telah dilakukan. d. Definisikan persentil yang akan digunakan e. Membuat desain produk menggunakan software AutoCAD.
  • 10. Lampiran a. Video perakitan stasiun kerja. b. Pengukuran Dimensi Tubuh 1. Posisi duduk samping Gambar 2. Posisi duduk samping PEDOMAN PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI
  • 11. Tabel 1. Pengukuran Posisi Duduk Data yang diukur Cara pengukuran Tinggi duduk tegak (tdt) Ukur jarak vertikal alas duduk sampai ujung atas kepala. Subyek duduk tegak dengan mata memandang lurus ke depan dan membentuk sudut siku-siku Tinggi bahu duduk (tbd) Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai tulang bahu yang menonjol pada saat subyek duduk tegak. Tinggi mata duduk (tmd) Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai mata pada saat subjek duduk tegak. Tinggi siku duduk (tsd) Ukur jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung bawah siku kanan. Subyek duduk tegak dengan lengan ke atas vertikal di sisi badan dan lengan bawah membentuk sudut siku-siku dengan lengan bawah. Tebal paha (tp) Subyek duduk tegak, ukur jarak dari permukaan ke atas paha. Tinggi popliteal (tpo) Ukur jarak vertikal dari lantai sampai bagian bawah paha. Pantat popliteal (ppo) Ukur jarak horisontal dari bagian terluar pantat sampai lekukan lutut sebelah dalam. Paha dan kaki bagian bawah membentuk sudut siku-siku. Pantat ke lutut (pkl) Ukur jarak horisontal dari bagian terluar pantat sampai ke lutut. Paha dan kaki bagian bawah membentuk sudut siku-siku.
  • 12. Gambar 3. Tampak samping, belakang, dan telapak tangan Tabel 2. Pengukuran Posisi Samping No. Data yang diukur Cara Pengukuran 5 Tinggi genggaman tangan (Tgt) Ukur jarak vertikal (tinggi) genggaman tangan pada posisi rileks ke bawah 18 Tebal perut (abdominal) (Tpt) Ukur jarak horisontal dari punggung bagian belakang hingga di depan perut 13 Tinggi Lutut (Tl) Ukur jarak vertikal dari ujung jari kaki hingga lutut ketika kaki ditekuk 90˚ 19 Jarak dari siku ke ujung jari (Psj) Ukur jarak horisontal dari siku ke ujung jari tengah pada saat tangan ditekuk 90˚ 24 Tinggi pegangan tangan (grip) pada posisi tangan vertikal ke atas dan berdiri tegak (Jrt) Ukur vertikal pegangan tangan ke telapak kaki pada posisi tangan vertikal ke atas dan tubuh berdiri tegak 25 Tinggi pegangan tangan (grip) pada posisi tangan vertikal ke atas dan duduk tegak (Tgd) Ukur jarak vertikal pegangan tangan hingga dasar panggul pada saat posisi tangan vertikal ke atas dan duduk tegak
  • 13. 2. Posisi berdiri Gambar 4. Posisi berdiri Tabel 3. Pengukuran Posisi Berdiri Data yang diukur Cara pengukuran Tinggi siku berdiri (tsb) Ukur jarak vertikal dari lantai ke titik pertemuan antara lengan atas dan lengan bawah. Subyek berdiri tegak dengan kedua tangan tergantung secara wajar. Panjang lengan bawah (plb) Subyek berdiri tegak tangan di samping, ukur jarak dari siku sampai pergelangan tangan. Tinggi mata berdiri (tmb) Ukur jarak vertikal dari lantai sampai ujung mata bagian dalam (dekat pangkal hidung). Subyek berdiri tegak dan memandang lurus ke depan. Tinggi badan tegak (tbt) Jarak vertikal telapak kaki sampai ujung kepala yang paling atas, sementara subyek berdiri tegak mata memandang lurus ke depan Tinggi bahu berdiri (tbb) Ukur jarak vertikal dari lantai sampai bahu yang menonjol pada saat subyek berdiri tegak Tebal badan (tb) Ukur jarak dari dada sampai punggung secara horisontal.
  • 14. 3.Posisi berdiri dengan tangan lurus ke depan Gambar 5. Posisi berdiri dengan tangan lurus ke depan Tabel 4. Pengukuran Jangkauan Tangan Data yang diukur Cara pengukuran Jangkauan tangan (jt) Ukur jarak horisontal dari punggung sampai ujung jari tengah. Subyek berdiri tegak dengan betis, pantat, punggung merapat ke dinding, tangan direntangkan ke depan.
  • 15. 4. Posisi duduk menghadap ke depan Gambar 6. Posisi duduk menghadap ke depan Tabel 5. Pengukruan Lebar Pinggul dan Lebar Bahu Data yang diukur Cara pengukuran Lebar pinggul (lp) Subyek duduk tegak, ukur jarak horisontal dari bagian terluar pinggul sisi kanan. Lebar bahu (lb) Ukur jarak horisontal antara kedua lengan atas, subyek duduk tegak dengan lengan atas merapat ke badan dan lengan bawah direntangkan ke depan.
  • 16. 5. Posisi berdiri dengan kedua tangan direntangkan Gambar 7. Rentangan Tangan Tabel 6. Pengukuran Rentangan Tangan Data yang diukur Cara pengukuran Rentangan tangan (rt) Ukur jarak horisontal dari ujung jari terpanjang tangan kiri ke ujung jari terpanjang tangan kanan, subyek berdiri tegak dan kedua tangan direntangkan horisontal ke samping sejauh mungkin.
  • 17. 6. Antropometri Tangan Tabel 7. Pengukuran Antropometri Tangan No. Data yang diukur Cara pengukuran 1 Panjang Tangan (Pt) Ukur jarak vertikal (tinggi) tangan dari ujung jari tengah sampai pergelangan tangan, ketika tangan dibentangkan 2 Panjang Telapak Tangan (Ptt) Ukur jarak vertikal telapak tangan dari bagian pangkal jari hinggga pergelangan tangan, ketika tangan dibentangkan 3 Panjang Ibu Jari (Pij) Ukur jarak vertikal dari ujung ibu jari hingga pangkal ibu jari, ketika tangan dibentangkan 4 Panjang Jari Telunjuk (Pjl) Ukur jarak vertikal dari ujung jari telunjuk hingga pangkal jari telunjuk, ketika tangan dibentangkan 5 Panjang Jari Tengah (Pjt) Ukur jarak vertikal dari ujung jari tengah hingga pangkal jari tengah, ketika tangan dibentangkan 6 Panjang Jari Manis (Pjm) Ukur jarak vertikal dari ujung jari manis hingga pangkal jari manis, ketika tangan dibentangkan. Gambar 8. Antropometri tangan
  • 18. No. Data yang diukur Cara pengukuran 7 Panjang Jari Kelingking (Pjk) Ukur jarak vertikal dari ujung jari kelingking hingga pangkal jari kelingking, ketika tangan dibentangkan. 8 Lebar Ibu Jari (Lij) Ukur jarak horisontal pada bagian sambungan antar ruas tulang ibu jari 9 Tebal Ibu Jari (Tij) Ukur tebal ibu jari pada sambungan antar ruas tulang ibu jari. 10 Lebar Jari Telunjuk (Ljl) Ukur jarak horisontal pada bagian sambungan antar ruas tulang jari telunjuk kearah mendekati tubuh. 11 Tebal Jari Telunjuk (Tjl) Ukur tebal jari telunjuk pada sambungan antar ruas tulang jari telunjuk kearah mendekati tubuh. 12 Lebar Telapak Tangan Metacarpal (Ltm) Ukur jarak horisontal dari tepi dalam telapak tangan hingga bagian tepi luar telapak tangan (Metacarpal) 13 Lebar Telapak Tangan Sampai Ibu Jari (Ltb) Ukur jarak horisontal dari tepi dalam telapak tangan hingga bagian tepi luar ibu jari. 14 Tebal Telapak Tangan Metacarpal (Ttm) Ukur jarak vertikal dari punggung tangan sampai dengan telapak tangan pada metacarpal, ketika tangan direntangkan 15 Tebal Telapak Tangan Sampai Ibu Jari (Ttb) Ukur jarak vertikal dari punggung tangan sampai bagian bawah ibu jari pada saat tangan direntangkan. 16 Lebar Maksimum (Lbmax) Ukur jarak horisontal terjauh dari ibu jari ke jari kelingking
  • 19. 7. Antropometri Kaki Tabel 8. Pengukuran Antropometri Kaki No. Data yang diukur Cara pengukuran 1 Panjang telapak kaki (Pti) Ukur jarak vertikal (tinggi) dari ujung tumit ke ujung jari terluar 2 Panjang telapak lengan kaki (Ptlk) Ukur jarak vertikal (tinggi) dari ujung tumit ke lengan kaki. 3 Panjang kaki sampai jari kelingking (Pkk) Ukur jarak vertikal (tinggi) dari ujung tumit ke ujung jari kelingking 4 Lebar kaki (Li) Ukur jarak horisontal lengan kaki hingga tepi terluar telapak kaki 5 Lebar tungkai kaki (Lti) Ukuran jarak horisontal bagian dalam telapak kaki hingga bagian luar telapak kaki pada bagian tungkai kaki. 6 Tinggi mata kaki (Tmi) Ukur jarak vertikal dari telapak kaki hingga bagian bawah mata kaki pada saat berdiri tegak. 7 Tinggi bagian tengah telapak kaki (Tti) Ukur jarak vertikal dari telapak kaki hingga pada bagian tengah punggung kaki pda saat berdiri tegak 8 Jarak horisontal tungkai mata kaki (Jhmi) Ukur jarak vertikal dari telapak kaki pada bagian tungkai kaki ke mata kaki. Gambar 9. Antropometri kaki
  • 20. 10. Pengukuran Kepala (Antropometri Kepala) Gambar 10. Antropometri Kepala Keterangan : Tabel 9. Pengukuran Antropometri Kepala No. Data yang diukur Cara pengukuran 1. Panjang kepala (Pk) Dihitung dari kepala bagian belakang yang paling menonjol sampai kepala yang paling depan. 2. Lebar kepala (Lk) Dihitung dari kepala samping kanan menuju kepala samping kiri. 3. Diameter maksimum dari dagu (Dmd) Diameter kepala, dihitung dari dagu menuju kepala atas bagian belakang. 4. Dagu ke puncak kepala (Dpk) Diameter kepala, dihitung dari dagu menuju kepala bagian atas. 5. Telinga ke puncak kepala (Tpk) Dihitung dari pusat telinga menuju kepala bagian atas. 6. Telinga ke belakang kepala (Tbk) Dihitung dari pusat telinga menuju bagian kepala bagian belakang 7. Antara dua telinga (Adt) Dihitung dari telinga menuju telinga satunya. 8. Mata ke puncak kepala (Mpk) Dihitung dari mata menuju kepala bagian belakang
  • 21. No. Data yang diukur Cara pengukuran 9. Mata ke belakang kepala (Mbk) Dihitung dari mata menuju kepala bagian belakang 10. Antara dua pupil mata (Apm) Dihitung antara pupil satu dengn pupil yang satunya. 11. Hidung ke puncak kepala (Hpk) Dihitung dari hidung menuju kepala bagian atas. 12. Hidung ke belakang kepala (Hbk) Dihitung jarak dari hidung menuju kepala bagian belakang. 13. Mulut ke puncak kepala (Mupk) Dihitung dari mulut menuju kepala bagian atas. 14. Lebar mulut (Lm) Dihitung dari lebar mulut ( dari samping kanan menuju samping kiri)