Dokumen tersebut membahas tentang sistem pipa dan instalasi bilga pada kapal. Secara ringkas, dibahas tentang jenis material pipa yang digunakan pada kapal sesuai dengan fungsinya, serta sistem instalasi bilga yang digunakan untuk menampung air buangan dari ruang muatan atau kebocoran pipa. Bilga digunakan untuk memompa limbah air yang telah bercampur minyak sebelum dibuang ke laut sesuai peraturan lingkungan.
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
LPG dan LNG
1.
2. • Menurut IMO (2011:44) dalam STCW convention and STCW Code
Including 2010 Manila Amandment, Regulation V/1-2 disebutkan
bahwa setiap anggota kapal (perwira dan anak buah kapal) yang
bekerja di atas kapal gas tanker harus memiliki sertifikat basic
trainning for liquefied gas tanker cargo operation. Dengan memiliki
sertifikat keterampilan ini dapat diartikan bahwa anggota kapal
(perwira dan anak buah kapal) memiliki kualifikasi keterampilan yang
memadai untuk bekerja di atas kapal jenis gas tanker termasuk LPG
Carrier
3. • Menurut International Maritime Organisation (1993: 6) “Liquefied gas
is a liquid which has saturated vapour pressure exceeding 2.8 bar
absolute at 37.8 ºC and certain other substance specified in the gas
codes”. Yang dapat diartikan sebagai berikut yaitu : Gas cair adalah
cairan yang mempunyai tekanan vapour absolute melampaui 2.8 Bar
pada temperatur 37.8 ºC dan zat-zat lain sebagaimana yang
ditetapkan di dalam kode gas.
4. 1. Dengan memproses gas alam
yang asam, basa yang diperoleh
dari ladang-ladang gasatau
minyak. Baik LPG maupun cairan
gas alam yang lain dikeluarkan
dari gas alam dengan cara ini.
2. Dengan proses minyak mentah
dan produk yang bersangkutan
pada pabrik/penyulingan
minyak. Karena itu LPG
merupakan hasil samping dari
proses penyulingan minyak
mentah.
5. Menurut IMDG Code
Muatan gas termasuk dalam muatan kelas 2. Golongan gas yang
dimaksud adalah gas yang dimampatkan, cair atau padat. Sesuai
sifatnya, gas dapat bersifat meledak, terbakar, beracun,
menimbulkan karat, bahan oksidasiataus termasuk dalam muatan
kelas 2. Golongan gas yang dimaksudadalah gas yang
dimampatkan, cair atau padat. Sesuai sifatnya, gas dapat bersifat
meledak, terbakar, beracun, menimbulkan karat, bahan oksidasi.
mempunyai dua sifat sekaligus. Banyak gas dalam golongan ini
mempunyai tanda yang bersifat narkotik dengan konsentrasi rendah
atau menimbulkan gas beracun bila terbakar. Silinder berisi gas
meskipun mempunyai struktur yang cukup kuat, namun dapat
menjadi berbahaya
bila terbakar dan tekanannya dapat naik hingga akhirnya meledak.
Bahaya utama gas-gas yang dicairkan adalah cairannya yang
mudah menyala dan suhunya yang yang sangat rendah. Pada gas-
gas yang dicairkan memerlukan energi 600 kali lebih tinggi
dibanding energi yang dibutuhkan dalam pembakarnnya (kecuali
gas ammonia).
6. Daerah B yang langsung berdekatandengan daerah tumpahan A
adalahdaerah non flammable karena terlalugemuk (over rich) prosentasi
oksigenrendah, daerah D juga non flammablekarena terlalu kurus prosentasi
gasnyaterlalu sedikit, daerah yang mudahterbakar (flammable) adalah
diantara Bdan D yaitu C. Metode prinsip dalammencegah kebakaran dan
ledakandiatas kapal pengangkut gas dan diatasdermaga adalah
melalui proseduroperasional yang mengontrol atmosfer,mencegah tumpahan
cairan muatanatau kebocoran gas ke atmosfer.
• Apabila gas cair tumpah atau bocor
diarea terbuka, cairan segera menguap
membentuk awan gas yang secara
berangsur-angsur menyebar ke bawah
angin, awan gas hanya dapat terbakar
pada bagian yang ada di bawah 14
angin.
7. Pengaruh tekanan dan suhu pada tangki muatan
• Zat mempunyai wujud padatan, cairan, dan uap. Dalam
perubahanpadatan ke cairan atau cairan ke uap, panas harus
diberikan dalam zattersebut. Dengan cara yang sama perubahan
dari gas ke cairan ataucairan ke padatan, zat harus
menghilangkan panas.
• Menurut SIGTTO, dalam 15 buku Liquefied Gas Handling
Principles (2000: 16) “panas yang diberikan atau dihilangkan dari
zat dalam merubah wujud padatan ke cairan dan ke uap atau
sebaliknya disebutpanas laten. Panas laten dari penguapan dan
pengembunan adalahsama”. Selanjutnya, “penguapan dan
pengembunan dari sebuah zat yang murni terjadi pada suhu
yang bervariasi secara luas tergantung pada tekanan yang
diberikan. Panas laten dari penguapan bervariasi dengan
tekanannya”
8. Kapal LPG Fully Pressurized
Menurut (Mc Guire dan White, 2000: 68)
Kapal fully pressurised merupakan tipe
kapal yang paling sederhana dari
semuatipe pengangkut gas, membawa
muatan
pada suhu ambient dengan tipe tangka
muatan“C“yang mempunyai tekanan
sekitar 18 bar, kapal ini tidak diperlukan
reliquefaction plan sehingga muatan
dapat dibongkar menggunakan pompaata
u compressor dan mempunyai kapasitas
ruang muatan antara 4.000m³
sampai 6.000 m³ kapal ini digunakan untuk
membawa LPG dan amonia. Tipe tangki
pada kapal fully pressurized adalah
independent tanks type
•
Independent tanks adalah tipe tangki muata
n
yang terpisah dalam arti tidak menjadi satu
dengan badan (hull) kapal dan tidak
merupakan
penguat dari badan kapal tersebut. Tangki
independent type C berbentuk bola atau
silindervertikal maupun horizontal dengan
tekanan yang
didesain untuk tekanan gas lebih dari 17
bar.Untuk kapal semi pressurized/fully pres
surized tangki didesain untuk tekanan kerja
kurang dari 5-7 bar dan vakum 50%, baja
tangki ini mampumenahan suhu muatan -48
ºC untuk LPG dan -103ºC untuk LNG
11. Berdasarkan IGC Code (International Code for
the
Contstruction and Equipment of Ships carrying
Liquefied Gases in Bulk), cargo system and
valvingrequirement, (2016: 5.6.3), sistem kontrol
Untuk
semua katup pada ESDS yang diperlukan harus
diatur sedemikian rupa bahwa semua katup
tersebut harus dapat dioperasikan dengan satu
tempat kontrol, paling tidak dua lokasi di kapal.
Salah satu lokasi harus menjadi posisi kontrol
yang
dipersyaratkan dalam (13.1.3) atau ruang cargo
control system. Sistem kontrol juga harus
dilengkapi
dengan fusible elements yang dirancang untuk
dapat melebur pada suhu antara 980 sampai
dengan 1040 yang akan menyebabkan katup
ESDS untuk menutup pada saat terjadi
kebakaran. Lokasi untuk fusible elements
12. • Tipe katup yang secara umum
ditemukan dalam kapal gas adalah ball,
globe, gate, atau butterfly valves. Katup
pneumatik atau tombol elektrik
tersediadi sejumlah lokasi di atas kapal
seperti anjungan, gangway, ruang
kompresor,cargo control room (CCR),
dan lainnya.Ketika dioperasikan, kontrol
inimenutup
menutup secara otomatis dan
menghentikan pompa dan kompresor
muatan ketika sedang jalan. Sistem ini
disediakan untuk penanganan muatan.
Setiap tangki dilengkapi katup yang
dibutuhkan untuk dapat menutup
secara otomatis ketika terkait dengan
sensor kelebihan memuat (98% level
alarm).
• Sistem aturan dalam penentuan batas
tekanan pada proses muat atau bongkar
bertujuan untuk: 2.1.2.1 Menghentikan
cargo pump 2.1.2.2 Menutup
pertamakali katup ESD yang terkait den
gan
pompanya 2.1.2.3 Terakhir menutup
katup ESD lainnya Meningkat nya
tekanan secara drastis sangat rentan
mempengaruhi pipa dan sambungan
lain dalam pipeline system. Dalam
penerapannya, untuk mengaktifkan
ESD
dapat dilakukan melalui aktifasi darikap
al ataupun dari pelabuhan. Tabel
berikut ini menjelaskan aktifasi ESD
pada kondisi emergency :
•
•
13. ESD harus dapat diaktifkan pada keadaan EM ERGENCY:
KAPAL TERMINAL
M anual Trip
1. Pengoperasian dengan manualtrip
M anual T
rip
1. Pengoperasian dengan manualtrip
Automatic Trip
1. Sinyal Shut-down dari terminal
2. Kelebihan muat di beberapatangki
3.
4. Kehilangan kendali tekananudara (airpressure)
5. Kegagalansistem pembacaan ESD
6. Kebakaran di wilayah sekitar muatan
7. Kehilangan sumber energi listrik
8. ESD valve bergerak dari full- open
Automatic Trip
1.
2.
Hilangnyaenergi (powerless)untukkendali katup 3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Sinyal Shut-down dari kapal
Kelebihan muat padatangkipenerima
Kehilangan tenaga padaarmmaneuvering
Kehilangan tenaga di ERS
Kegagalansistem pembacaanESD
Kebakaran di sekitar wilayah muatan
Kehilangan sumber energi listrik
Bergeraknya kapal pre- ERS
Aktifnya PERC
10. Level tinggi pada surge drum
14. ESD harus aktif pada keadaan IMMEDIATE ACTIONS: :
KAPAL
1 . M engirimkan sinyal shut-
down ke terminal
2 . M enghentikan pompa
muatan dan pompa spray
3 . M enghentikan vapour return
compressor
4. Menutup ship’s ESD valves
TERM INAL M UAT
1 . M engirimkan sinyal shut-
down kepada kapal melalui
sambungan kapal/terminal
2 . M enghentikan pompa muat
(loading pump)
3 . M embuka spill-back valves
4 . M enutup ESD valve terminal
TERM INAL BONGKAR
1 . M engirimkan sinyal shut-
down kepada kapal
2 . M enutup ESD valve terminal
15. • •
jenis pipa yang terdapatdikapal memilikiberagam
senis ditinjaudari materialpipa sesuaidengan
kegunaannya.Materialpipa dikapalpada umumnyater
buat dari baja galvanis,baja hitam,baja
campuran,stainlesssteel,kuningan,tembaga
ataupun alumunium.Pada kegunaan
tertentuterdapatpula pipa yang terbuatdari bahan non
metalseperti
rubber hose, gelas dan PVC.*Instasipipa di kapalme
miliki beberapa sistemperpipaan sesuai dengan
fungsinya.
Instalasi pipa dikapal diganakan untuk
mengalirkan fluida dari satu
tanki/kompartment ketankilain, atau
dari satu tangkike peralatan permesinan
dikapal, atau mengalirkan
fluida dari kapalkeluar kapalatau
sebaliknya.Selain itu terdapat instalasi
pipa yanglain berfungsi mengalirkan gas
non cair sepertipipa gas buang,
pipa sistimCO2, atau instalasipipa
yang mengalirkan udara dan uap
bertekanan.
16. • Sistem Instalasi Bilga
Bilga digunakan untuk menampung air
buangan dari ruang muat atau kebocoran
pipadari sistem pendingin dan digunakan
untuk memompa bilga dari limpahan atau
buangan air yang telah bercampur minyak
pelumas atau bahan bakar di kamar mesin.
Hal ini dikarenakan untuk menjaga
lingkungan dengan tidak membuang limbah
kelaut sesuai 4 BukuAjar Sistem dalam
Kapal. BAB II A : Jenis Pipa 216 aturan yang
ada. Pempuangan limbah hanya dilakukan
ketika dalam pelayaran didaerah tertentu
(sejauh mungkin daripelabuhan >12 mil)
dengan syarat kapasitas 60liter/mil,
kandungan minyak 100 ppm atau kurang.
Ballast digunakan untuk menyesuaikan sar
at kapal dalam kondisi ballast atau
menyesuaikankeseimbangan kapal karena
muatan dengan
cara memindahkan air ballast dari tangki
ke tangki pada tangki ballast dasar ganda,
tangka depan dan belakang untuk menjaga
keselamatan kapal. Pompa ballast selain
untuk memindahkan dan mengisi air di
tangki
ballast juga digunakan untuk pompa bilga
dan dihubungkan dengan generator
service pump(PDU).
Sistem ballast
17. • Lubrication Oil System
Sistem Pelumasan biasanya terdiri dari : main
lubrication oil system, turbo charge lubrication,
cam shaft lubrication, cylinder oil lubricantion,
generator engine lubrication oil system, LO
transfer system, purification
system dan lain-lain. Dari berbagai sistem yang
ada pada sistem minyak pelumas yang akan
dibahas hanyalah yang berhubungan dengan
mesin induk.
• Sistem instalasi pipa air kotor (Sewage
piping system)
Instalasi pipa Air Kotor/sewage piping system
digunakan untuk mengalirkan air kotor dan air
limbah dikapal dari dan ke tanki Sewage
didalam kapal. Pengaliran sewage
menggunakan sarana pompa, berupa pompa
Sewage/Sewage Pump. Air kotor/Sewage
berasal dari buangan water closet dari setiap
ruang akomodasi, yang mengalir ke tanki
sewage secara gravity atau dengan tekanan
air bilas/flushing , selanjutnyadari tanki sewage
akan dipompa keluar kapal sesuai dengan
peraturan pembuangan limbah. Pengaturan
aliran air kotor juga dikontrol dengan
menggunakan sistim katub/valve.
Pembuangan limbah yang tidak di treatment di
perairan teritorial pada umumnya
tidakdibolehkan oleh perundang –
undangan.Peraturan internasional berlaku
untukpembuangan limbah dengan jarak yang
ditetetapkan dari daratan. Sebagai
hasilnyasemua kapal harus mempunyai
sistempembuangan sesuai standart yang
ditentukan.
•
Sistem instalasi pipa air tawar (Fresh water
piping system)
Istalasi pipa air Tawar/Fresh water digunakan
untuk mengalirkan air Tawar dari satu tanki ke
sistim yang dibutuhkan, dari luar ke dalam
kapal pada saat pengisian Air Tawar , dari tanki
ke katup-katup didaerah ruang akomodasi
untuk kebutuhan orang dikapal dan lain
sebagainya. Pengaliran air Tawar menggunakan
sarana pompa, dapat berupa pompa hisap atau
pompa tekan, pompa ini disebut Pompa air
Tawar/ Fresh water pump. Selain pompa
18. a. PengertianTank cleaning Menurut
teori Istopo (2000), pembersihan
tangki kita bedakan sebagai berikut
:1) Pembersihan tangki,di mana
muatan berikutya sama atau hamper
sama dengan muatan sebelumnya.
122) Pembersihan untuk mengangkut
jenis muatan yang berbeda dengan
muatan sebelumnya, dimana jika
tercampur sedikit saja akan merusak
muatannya.
Kegiataninidilakukandalammenunjang
rangkaiankegiatanbongkarmuat,dimana
biasanyadilakukansetelahkegiatanbongkar
selesaidilakukan.Secarasederhanakegiatan
inibisadilakukandengancarasebagaiberikut:
1)Pencucianpendahuluan,
2)Pencucianmenggunakanairlaut,
3)Pencucianmenggunakanairtawar,
4)PengusiranGas(GasFreeing),
5)Mopping.
19. 1) Pencucian Pendahuluan Pencucian
pendahuluan dilakukan untuk mengangkat atau
mengosongkan sisa muatan yang ada di
bellmouth dan sisasisa yang ada di dalam pipa
serta yang berada di pompa muatan,maka dari
itu kegiatan ini tidak memerlukan waktu yang
tidak terlalu lama (+/ - 15 menit) menggunakan
air laut. Bilamana muatan yang dilakukan
pencucian merupakan muatan 13 yang tidak
diperbolehkan dibuang ke laut maka pada proses
ini hasil pencucian dibuang ke tangki slop.
2) Pencucian dengan air laut Pencucian dengan air
laut dilakukan untuk memaksimalkan agar sisa-sisa
muatan yang dicuci benar-benar telah habis dari
tangki,hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan air
dingin maupun air panas ataupun air hangat, lama
waktu pengerjaan disesuaikan dengan volume tangki
dan juga jenis muatan yang dicuci, jadi tidak bisa
disimpulkan bahwa waktunya sama untuk setiap
muatan ataupun untuk semua volume tangki. Perlu
diperhatikan juga bahwa ada beberapa muatan yang
apabila diberikan air laut dingin mengakibatkan
timbulnya bercak-bercak putih di dinding/ permukaan
Permukaan tangki. Diantara proses pencucian
dengan air laut diselingi dengan pencucian dengan
menggunakan air sabun ataupun juga dengan
menggunakan bahan kimia tertentu.Hal ini dilakukan
untuk muatan- muatan yang memerlukan
penanganan khusus akibat dari sifat
minyaknya/kimiawinya.
20. greaser dan lain-lain.
3) Pencucian Menggunakan Air Tawar
Pencucian dengan air tawar dimasuksudkan
untuk membilas agar tangki bersih dari air
laut ataupun sabun, terkadang untuk
memaksimalkan hasil agar kadar garamnya
hilang dilakukan penambahan proses dengan
penguapan (steaming).
4) Mopping Secara sederhana pada proses
ini dilakukan proses pengangkatan sisa
cairan yang sudah tidak bisa lagi dihisap oleh
pompa, jadi bagian yang belum kering dilap.
Perlu diingat satu hal yang penting sebelum
melakukan kegiatan moppingyaitu
mengeluarkan sertifikat Entry Enclosed
Space Permit. Karena tangki yang akan
dimasuki haruslah aman bagi orang yang
akan memasukinya baik dari segi kadar
oksigen,kadar racun maupun
hidrokarbonnya.
21. Prosedur Tank Cleaning
a.Coated Tanks (Tangki
Berlapis)
1. Butterworthing dengan
limpahanair laut dingin 6 siklus
2. Butterworthing dengan air
panas (80° C ) dan deterjen
cair 0,05 %3siklus;
3. Butterworthing dengan air
tawar panas 1 siklus;
4. Penguapan
5. Pengurasan tangki, jalur
danpompa;
6. Pengeringan
b.Stainless Steel Tank (
TangkiBajaTahan Karat)
1. Butterworthing
dengan limpahanair laut
dingin 4 siklus
2. Butterworthing dengan
airpanas ( 80 ° C )
dan deterjen cair 0,05 % 2
siklus
3. Butterworthing dengan air taw
arpanas 1 siklus
4. Penguapan
5. Pengurasan tangki, jalur dan
pompa
6. Pengeringan.
22. 1)Precleaning (pembersihan awal)
Precleaning biasanya dilakukan dengan
menggunakan air laut atau air tawar,dilakukan untuk membersihkan sisa minyak
dari dasar tangki. Ini dilakukan sesegeramungkin setelah tangki selesai di bongkar atau
kapal telah kosong. Berguna untukmemudahkan sisa minyak agar cepat bersih.
2) Rinsing (pencucian)
Adalah kegiatan pembilasan tangki menggunakan air panas atau air dingin, dilakukan agar dapat
menghilangkan sisa air laut yang masih terdapat di dalam tangki. Pembilasan tangki ini 11
biasanya dilakukan dengan waktu yang lebih singkat dari penyemprotan dengan air laut
3)Cleaning(pembersihan)
Cleaning dapat dilakukan dengan menggunakan air atau dengan
campuranair dan deterjen. Menggunakan air laut atau air tawar serta mesin butterworth.
23. 4) Flushing (pembilasan)
Langkah ini sangat penting dilakukan untuk menghilangkan sisa muatan dari dalam
tangki dengan menyemprotkan air kedalam tangki menggunakan butterworth
5) Steaming (penguapan)
A d a l a h k e g i a t a n p e n g u a p a n t a n g k i y a n g
b e r t u j u a n m e n g h i l a n g k a n b a u d a r i m u a t a n
sebelumnya. Uap yang digunakan harus cukup panas dan biasanya
sampai mencapai suhu 60derajat celcius.
6) Draining (pengurasan)
Tangki, pipa dan pompa dikeringkan dengan hati-hati.
Udara dari kompresor dapat dipergunakanuntuk membantu mengeringkan.