SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
MANAJEMEN 
ARMADA 
Oleh : 
YANNIS DWI POERDIANTO 
50135072. K / KIIIA
SOAL ! 
Cara Penumpukan muatan dikapal general cargo : 
Beras dalam karung : 1200 ton 
Minyak Goreng dalam drum : 1000 ton 
Tembakau dalam bal : 300 ton 
Keramik dalam peti : 200 ton 
Furniture dalam peti : 300 ton 
Jika kapal mempunyai 4 palka dengan daya muat 
750 ton per palka, disetiap pembatas antar 
muatan diberi pallet sebagai pengaman.
PERTANYAANNYA ! 
BAGAIMANA CARA PENYUSUNAN DAN 
PENUMPUKAN DI DALAM PALKA KAPAL ? 
SEBUTKAN KLASIFIKASI MUATAN (BARANG) 
DALAM IMDG, BERIKAN CARA 
PENANGANAN/PERLAKUANNYA ?
JAWAB ! 
Pembagian muatan didalam setiap 
palkannya. 
PALKA I PALKA II PALKA III PALKA IV 
BERAS 
BERAS 
TEMBAKAU 
600 TON 
600 TON 
300 TON 
MINYAK 
GORENG 
750 TON 
FURNITURE 
150 TON 
FURNITURE 
150 TON 
KERAMIK 
200 TON 
MINYAK 
GORENG 
250 TON
Keterangan : 
Palka I : Didalam palka ini kami letakan 
furnitur dibagian dasar palka karena furnitur 
dikemas dalam bentuk peti-peti. Dibagian atas 
dari furnitur kami meletakan beras yang 
berjumlah 600 ton dalam bentuk karung. Kami 
memilih seperti ini karena agar mudah didalam 
penataan dan selain itu muatan ini tidak 
berpengaruh apa-apa apabila dicampur didalam 
penataannya. 
Palka II : Dalam palka ini kami meletakan 
muatan dan penataan yang sama dengan palka I.
Lanjutan . . . 
Palka III : Dalam palka ini kami meletakan tiga jenis 
muatan yang berbeda dengan bobot yang berbeda pula. Di 
bagian dasar kami meletakan minyak goreng yang berbentuk 
drum dengan bobot 250 ton karena bentuk drum yang 
mudah dan kuat sebagai penopang. Maka diatas minyak 
goreng dalam drum ini kami meletakan keramik dalam peti 
yang berjumlah 200 ton agar mudah dalam penyusunan dan 
sebagai pembatas antara muatan minyak goreng dan 
tembakau karena tembakau sangat berpengaruh dalam hal 
aroma. Apabila tidak ada pembatas, minyak goreng akan 
rawan tercemar akan aroma tembakau. Oleh sebab itu 
bagian paling atas palka ini kami letakan tembakau dalam 
ball yang berbobot 300 ton. 
Palka IV : Dalam palka ini kami meletakan penuh dengan 
muatan minyak goreng yang berbentuk drum.
Klasifikasi Muatan Dalam Imdg (International 
Maritime Dengerous Goods) Code : 
Beras : tidak termasuk dalam muatan IMDG Code, 
karena bahan makanan 
Minyak Goreng : tidak termasuk dalam muatan IMDG Code, 
karena sebagai bahan dapur rumah tangga 
Tembakau : termasuk IMDG code dalam (Kelas 4 : 
Flammable Solid (Zat Mudah Menyala), Kelas 4.2 : Bahan Padat 
Yang Dapat Terbakar Sendiri, Baik Padat Kering Maupun Cair) 
Keramik : tidak termasuk dalam IMDG Code, karena 
termasuk bhan bangunan tetapi masuk ke dalam fragile (mudah 
pecah) 
Furnitur : tidak termasuk dalam IMDG Code,karena 
termasuk barang rumah tangga
Untuk itu bila akan mengangkut/memuat muatan berbahaya, 
ada 2 hal yang harus diperhatikan. Golongan muatan ini ada 
yang menyebutnya “Muatan yang memerlukan atau 
membutuhkan pengawasan yang istimewa” 
Kenalilah sifat bahayanya muatan 
berbahaya tersebut 
Perlakukan dengan sangat hati - 
hati.
Pengangkutan muatan berbahaya diatur dalam 
“The Merchant Shipping (Dengerous Goods ) 
Ruler”, yang mengharuskan kepada pihak shipping 
untuk memberi tahu kepada Nahkoda kapal secara 
tertulis nama dari muatan berbahaya, kategorinya 
dalam "Blue Book" dan sifat-sifat bahayanya yang 
mungkin timbul. Termasuk nama umum maupun 
nama kimianya yang harus sesuai dengan kode 
dan IMDG (International Maritime Dangerous 
Good Code) yang dikeluarkan oleh IMO.
KLASIFIKASI MUATAN BERBAHAYA 
Kelas 1 : Bahan Peledak 
Kelas 2 : Gas-gas terkempa, dicairkan atau dilarutkan 
dengan tekanan 
Kelas 3 : Zat cair yang dapat menyala 
Kelas 4.1 : Zat padat yang dapat menyala 
Kelas 4.2 : Zat padat yang dapat menyala atau zat-zat yang 
mudah terbakar sendiri 
Kelas 4.3 : Zat-zat padat yang dapat menyala atau zat-zat 
terkena air mengeluarkan gas-gas yang dapat menyala
Lanjutan… 
Kelas 5.1 : Zat-zat yang beroksidasi 
Kelas 5.2 : Peroksida-peroksida organik 
Kelas 6.1 : Zat-zat beracun (racun) 
Kelas 6.2 : Zat-zat penular 
Kelas 7 : Zat-zat radioaktif 
Kelas 8 : Zat-zat korosit 
Kelas 9 : Berbagai zat berbahaya
TANDA 
MUATAN 
BERBAHAYA
PENGEMASAN MUATAN 
BERBAHAYA 
Dikerjakan dengan sungguh - sungguh dan dalam 
keadaan baik 
Mampu bertahan terhadap resiko - resiko yang 
tidak terjadi didalam penanganan dan 
pengangkutan melalui laut 
Bersifat sedemikian rupa sehingga setiap bidang 
permukaan dalam yang dapat terkena isinya tidak 
rusak oleh zat - zat yang diisi tersebut
Jika penggunaan bahan penyerap atau ganjal merupakan kebiasaan 
dalam mengemas zat - zat cair di dalam wadah - wadah, maka bahan itu 
harus : 
Mampu menurunkan hingga serendah - 
rendahnya bahaya - bahaya yang dapat 
ditimbulkan zat cair itu 
Ditempatkan sedemikian rupa sehingga 
mencegah wadah itu bergerak dan 
menjamin wadah itu tetap berkurang 
Jika mungkin jumlahnya cukup layak 
untuk menyerap zat cair itu bila ada 
wadah yang pecah
SYARAT-SYARAT PEMADATAN DARI 
MUATAN/BARANG BERBAHAYA 
Barang - barang berbahaya harus dipadat dengan aman dan tepat 
sesuai dengan sifat barang - barang tersebut. barang - barang yang 
tidak dapat disatukan harus dipisahkan satu sama lain. 
Zat - zat yang dapat memanas atau terbakar sendiri tidak boleh 
diangkut kecuali telah dilakukan tindakan - tindakan purbajaga untuk 
mencegah terjadinya kebakaran 
Bahan - bahan peledak ( kecuali amonisi ) yang menimbulkan bahaya 
yang hebat harus dipadat didalam kamar peluru yang harus selalu 
ditutup selama dilaut. 
Dikapal - kapal yang sedang mengangkut zat cair atau gas - gas yang 
dapat menyala harus dilakukan tindakan - tindakan purbajaga apabila 
dianggap perlu terhadap kebakaran atau ledakan 
Barang - barang yang menghasilkan uap - uap yang berbahaya harus 
dipadat didalam suatu ruangan yang memperoleh peranginan dengan 
baik atau digeladak
OPTIMALKANARMADA

More Related Content

What's hot

PENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyah
PENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyahPENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyah
PENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyahYuliansyah Haroni
 
penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)
penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)
penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)Rizki Pri Andika Gunarso
 
NO 70 TAHUN 1998 TENTANG PENGAWAKAN KAPAL NIAGA.pdf
NO 70 TAHUN 1998 TENTANG PENGAWAKAN KAPAL NIAGA.pdfNO 70 TAHUN 1998 TENTANG PENGAWAKAN KAPAL NIAGA.pdf
NO 70 TAHUN 1998 TENTANG PENGAWAKAN KAPAL NIAGA.pdfSutrisnoPrayogo
 
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaKapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaFazrin Heros
 
materi bandara (ground handling)
materi bandara (ground handling)materi bandara (ground handling)
materi bandara (ground handling)hafiz qutb
 
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantiniDidik Purwiyanto Vay
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Bondan Winarno
 
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIM
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIMTUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIM
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIMYogga Haw
 

What's hot (20)

PENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyah
PENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyahPENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyah
PENCEGAHAN PENCEMARAN yuliansyah
 
PORT STATE CONTROL TRAINING
PORT STATE CONTROL TRAININGPORT STATE CONTROL TRAINING
PORT STATE CONTROL TRAINING
 
Kepelautan1
Kepelautan1Kepelautan1
Kepelautan1
 
penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)
penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)
penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)
 
NO 70 TAHUN 1998 TENTANG PENGAWAKAN KAPAL NIAGA.pdf
NO 70 TAHUN 1998 TENTANG PENGAWAKAN KAPAL NIAGA.pdfNO 70 TAHUN 1998 TENTANG PENGAWAKAN KAPAL NIAGA.pdf
NO 70 TAHUN 1998 TENTANG PENGAWAKAN KAPAL NIAGA.pdf
 
RADAR ARPA.ppt
RADAR ARPA.pptRADAR ARPA.ppt
RADAR ARPA.ppt
 
FIRE SAFETY SYSTEM
FIRE SAFETY SYSTEMFIRE SAFETY SYSTEM
FIRE SAFETY SYSTEM
 
SOPEP LESSONS
SOPEP LESSONSSOPEP LESSONS
SOPEP LESSONS
 
Marpol
MarpolMarpol
Marpol
 
Marine polution annex v
Marine polution annex vMarine polution annex v
Marine polution annex v
 
P2TL LENGKAP
P2TL LENGKAPP2TL LENGKAP
P2TL LENGKAP
 
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaKapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
 
P2 tl 1972
P2 tl 1972P2 tl 1972
P2 tl 1972
 
TBK - Stabilitas Kapal
TBK - Stabilitas KapalTBK - Stabilitas Kapal
TBK - Stabilitas Kapal
 
materi bandara (ground handling)
materi bandara (ground handling)materi bandara (ground handling)
materi bandara (ground handling)
 
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
1. perhitungan posisi sejati kapal ari sriantini
 
Konstruksi geladak
Konstruksi geladakKonstruksi geladak
Konstruksi geladak
 
Baggage labels
Baggage labelsBaggage labels
Baggage labels
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pelabuhan
 
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIM
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIMTUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIM
TUGAS MERANCANG KAPAL III - PERHITUNGAN STABILITAS DAN TRIM
 

Viewers also liked

Pedoman pelaksanaan penanganan bahan barang berbahaya
Pedoman pelaksanaan penanganan bahan barang berbahayaPedoman pelaksanaan penanganan bahan barang berbahaya
Pedoman pelaksanaan penanganan bahan barang berbahayaFaizal Haderi
 
Km 17 2000 barang berbahaya
Km 17 2000 barang berbahayaKm 17 2000 barang berbahaya
Km 17 2000 barang berbahayaFaizal Haderi
 
Contoh bahan berbahaya dan beracun (b3)
Contoh bahan berbahaya dan beracun (b3)Contoh bahan berbahaya dan beracun (b3)
Contoh bahan berbahaya dan beracun (b3)Iffa Rifqi
 
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 HandlingPenanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handlingabdul syukur
 
B3 klasifikasi & penyimpanannya
B3 klasifikasi & penyimpanannyaB3 klasifikasi & penyimpanannya
B3 klasifikasi & penyimpanannyasujatno angga
 
Workshop Penyempurnaan Modul Bahan Ajar Diklat Kepelautan BP3IP Jakarta
Workshop Penyempurnaan Modul Bahan Ajar Diklat Kepelautan BP3IP JakartaWorkshop Penyempurnaan Modul Bahan Ajar Diklat Kepelautan BP3IP Jakarta
Workshop Penyempurnaan Modul Bahan Ajar Diklat Kepelautan BP3IP JakartaAkmad Yani Ridzani
 
Bahan mudah terbakar (flammable)
Bahan mudah terbakar (flammable)Bahan mudah terbakar (flammable)
Bahan mudah terbakar (flammable)Alvinura Fajrin
 
Pp No.51 thn 2002 ttg Perkapalan
Pp No.51 thn 2002 ttg PerkapalanPp No.51 thn 2002 ttg Perkapalan
Pp No.51 thn 2002 ttg PerkapalanSei Enim
 
Isral mahfuzi multi moda, scm
Isral mahfuzi multi  moda, scmIsral mahfuzi multi  moda, scm
Isral mahfuzi multi moda, scmIsral Mahfuzi
 
Bahan berbahaya dan beracun
Bahan berbahaya dan beracunBahan berbahaya dan beracun
Bahan berbahaya dan beracunChio Mei Wiedhy
 
Seminar strategi penyusunan dok akreditasi rs edisi 6.1
Seminar strategi penyusunan dok akreditasi rs edisi 6.1Seminar strategi penyusunan dok akreditasi rs edisi 6.1
Seminar strategi penyusunan dok akreditasi rs edisi 6.1sujatno angga
 
peraturan dan sumber limbah b3
peraturan dan sumber limbah b3peraturan dan sumber limbah b3
peraturan dan sumber limbah b3Rindi Sulistyani
 
Dgr for crewmember 2016 recurrent
Dgr for crewmember 2016 recurrentDgr for crewmember 2016 recurrent
Dgr for crewmember 2016 recurrenttravira
 
Dangerous Goods Presentation
Dangerous Goods Presentation Dangerous Goods Presentation
Dangerous Goods Presentation Marts NaDj
 

Viewers also liked (20)

Pedoman pelaksanaan penanganan bahan barang berbahaya
Pedoman pelaksanaan penanganan bahan barang berbahayaPedoman pelaksanaan penanganan bahan barang berbahaya
Pedoman pelaksanaan penanganan bahan barang berbahaya
 
Km 17 2000 barang berbahaya
Km 17 2000 barang berbahayaKm 17 2000 barang berbahaya
Km 17 2000 barang berbahaya
 
Contoh bahan berbahaya dan beracun (b3)
Contoh bahan berbahaya dan beracun (b3)Contoh bahan berbahaya dan beracun (b3)
Contoh bahan berbahaya dan beracun (b3)
 
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 HandlingPenanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun - B3 Handling
 
B3 klasifikasi & penyimpanannya
B3 klasifikasi & penyimpanannyaB3 klasifikasi & penyimpanannya
B3 klasifikasi & penyimpanannya
 
Workshop Penyempurnaan Modul Bahan Ajar Diklat Kepelautan BP3IP Jakarta
Workshop Penyempurnaan Modul Bahan Ajar Diklat Kepelautan BP3IP JakartaWorkshop Penyempurnaan Modul Bahan Ajar Diklat Kepelautan BP3IP Jakarta
Workshop Penyempurnaan Modul Bahan Ajar Diklat Kepelautan BP3IP Jakarta
 
Bahan mudah terbakar (flammable)
Bahan mudah terbakar (flammable)Bahan mudah terbakar (flammable)
Bahan mudah terbakar (flammable)
 
Pp No.51 thn 2002 ttg Perkapalan
Pp No.51 thn 2002 ttg PerkapalanPp No.51 thn 2002 ttg Perkapalan
Pp No.51 thn 2002 ttg Perkapalan
 
Isral mahfuzi multi moda, scm
Isral mahfuzi multi  moda, scmIsral mahfuzi multi  moda, scm
Isral mahfuzi multi moda, scm
 
Silabusdasartkpi 1
Silabusdasartkpi 1Silabusdasartkpi 1
Silabusdasartkpi 1
 
Renstra kes 1 114
Renstra kes 1 114Renstra kes 1 114
Renstra kes 1 114
 
Bahan berbahaya dan beracun
Bahan berbahaya dan beracunBahan berbahaya dan beracun
Bahan berbahaya dan beracun
 
Presentasi basic cargo
Presentasi basic cargoPresentasi basic cargo
Presentasi basic cargo
 
Seminar strategi penyusunan dok akreditasi rs edisi 6.1
Seminar strategi penyusunan dok akreditasi rs edisi 6.1Seminar strategi penyusunan dok akreditasi rs edisi 6.1
Seminar strategi penyusunan dok akreditasi rs edisi 6.1
 
Definisi pelabuhan peti kemas
Definisi pelabuhan peti kemasDefinisi pelabuhan peti kemas
Definisi pelabuhan peti kemas
 
peraturan dan sumber limbah b3
peraturan dan sumber limbah b3peraturan dan sumber limbah b3
peraturan dan sumber limbah b3
 
Dgr for crewmember 2016 recurrent
Dgr for crewmember 2016 recurrentDgr for crewmember 2016 recurrent
Dgr for crewmember 2016 recurrent
 
Dangerous Goods
Dangerous GoodsDangerous Goods
Dangerous Goods
 
Limbah b3
Limbah b3Limbah b3
Limbah b3
 
Dangerous Goods Presentation
Dangerous Goods Presentation Dangerous Goods Presentation
Dangerous Goods Presentation
 

More from Yannis Poerdianto

More from Yannis Poerdianto (6)

Manajemen Resiko dalam Perusahaan
Manajemen Resiko dalam PerusahaanManajemen Resiko dalam Perusahaan
Manajemen Resiko dalam Perusahaan
 
Karakter Kepemimpinan Indonesia
Karakter Kepemimpinan IndonesiaKarakter Kepemimpinan Indonesia
Karakter Kepemimpinan Indonesia
 
SHAFT TURBOCHARGER
SHAFT TURBOCHARGERSHAFT TURBOCHARGER
SHAFT TURBOCHARGER
 
TARIF JASA ANGKUTAN PERAIRAN DAN KEPELABUHANAN
TARIF JASA ANGKUTAN PERAIRAN DAN KEPELABUHANANTARIF JASA ANGKUTAN PERAIRAN DAN KEPELABUHANAN
TARIF JASA ANGKUTAN PERAIRAN DAN KEPELABUHANAN
 
SISTEM PENGAWAKAN
SISTEM PENGAWAKANSISTEM PENGAWAKAN
SISTEM PENGAWAKAN
 
SISA HASIL USAHA
SISA HASIL USAHASISA HASIL USAHA
SISA HASIL USAHA
 

OPTIMALKANARMADA

  • 1. MANAJEMEN ARMADA Oleh : YANNIS DWI POERDIANTO 50135072. K / KIIIA
  • 2. SOAL ! Cara Penumpukan muatan dikapal general cargo : Beras dalam karung : 1200 ton Minyak Goreng dalam drum : 1000 ton Tembakau dalam bal : 300 ton Keramik dalam peti : 200 ton Furniture dalam peti : 300 ton Jika kapal mempunyai 4 palka dengan daya muat 750 ton per palka, disetiap pembatas antar muatan diberi pallet sebagai pengaman.
  • 3. PERTANYAANNYA ! BAGAIMANA CARA PENYUSUNAN DAN PENUMPUKAN DI DALAM PALKA KAPAL ? SEBUTKAN KLASIFIKASI MUATAN (BARANG) DALAM IMDG, BERIKAN CARA PENANGANAN/PERLAKUANNYA ?
  • 4.
  • 5. JAWAB ! Pembagian muatan didalam setiap palkannya. PALKA I PALKA II PALKA III PALKA IV BERAS BERAS TEMBAKAU 600 TON 600 TON 300 TON MINYAK GORENG 750 TON FURNITURE 150 TON FURNITURE 150 TON KERAMIK 200 TON MINYAK GORENG 250 TON
  • 6. Keterangan : Palka I : Didalam palka ini kami letakan furnitur dibagian dasar palka karena furnitur dikemas dalam bentuk peti-peti. Dibagian atas dari furnitur kami meletakan beras yang berjumlah 600 ton dalam bentuk karung. Kami memilih seperti ini karena agar mudah didalam penataan dan selain itu muatan ini tidak berpengaruh apa-apa apabila dicampur didalam penataannya. Palka II : Dalam palka ini kami meletakan muatan dan penataan yang sama dengan palka I.
  • 7. Lanjutan . . . Palka III : Dalam palka ini kami meletakan tiga jenis muatan yang berbeda dengan bobot yang berbeda pula. Di bagian dasar kami meletakan minyak goreng yang berbentuk drum dengan bobot 250 ton karena bentuk drum yang mudah dan kuat sebagai penopang. Maka diatas minyak goreng dalam drum ini kami meletakan keramik dalam peti yang berjumlah 200 ton agar mudah dalam penyusunan dan sebagai pembatas antara muatan minyak goreng dan tembakau karena tembakau sangat berpengaruh dalam hal aroma. Apabila tidak ada pembatas, minyak goreng akan rawan tercemar akan aroma tembakau. Oleh sebab itu bagian paling atas palka ini kami letakan tembakau dalam ball yang berbobot 300 ton. Palka IV : Dalam palka ini kami meletakan penuh dengan muatan minyak goreng yang berbentuk drum.
  • 8. Klasifikasi Muatan Dalam Imdg (International Maritime Dengerous Goods) Code : Beras : tidak termasuk dalam muatan IMDG Code, karena bahan makanan Minyak Goreng : tidak termasuk dalam muatan IMDG Code, karena sebagai bahan dapur rumah tangga Tembakau : termasuk IMDG code dalam (Kelas 4 : Flammable Solid (Zat Mudah Menyala), Kelas 4.2 : Bahan Padat Yang Dapat Terbakar Sendiri, Baik Padat Kering Maupun Cair) Keramik : tidak termasuk dalam IMDG Code, karena termasuk bhan bangunan tetapi masuk ke dalam fragile (mudah pecah) Furnitur : tidak termasuk dalam IMDG Code,karena termasuk barang rumah tangga
  • 9. Untuk itu bila akan mengangkut/memuat muatan berbahaya, ada 2 hal yang harus diperhatikan. Golongan muatan ini ada yang menyebutnya “Muatan yang memerlukan atau membutuhkan pengawasan yang istimewa” Kenalilah sifat bahayanya muatan berbahaya tersebut Perlakukan dengan sangat hati - hati.
  • 10. Pengangkutan muatan berbahaya diatur dalam “The Merchant Shipping (Dengerous Goods ) Ruler”, yang mengharuskan kepada pihak shipping untuk memberi tahu kepada Nahkoda kapal secara tertulis nama dari muatan berbahaya, kategorinya dalam "Blue Book" dan sifat-sifat bahayanya yang mungkin timbul. Termasuk nama umum maupun nama kimianya yang harus sesuai dengan kode dan IMDG (International Maritime Dangerous Good Code) yang dikeluarkan oleh IMO.
  • 11. KLASIFIKASI MUATAN BERBAHAYA Kelas 1 : Bahan Peledak Kelas 2 : Gas-gas terkempa, dicairkan atau dilarutkan dengan tekanan Kelas 3 : Zat cair yang dapat menyala Kelas 4.1 : Zat padat yang dapat menyala Kelas 4.2 : Zat padat yang dapat menyala atau zat-zat yang mudah terbakar sendiri Kelas 4.3 : Zat-zat padat yang dapat menyala atau zat-zat terkena air mengeluarkan gas-gas yang dapat menyala
  • 12. Lanjutan… Kelas 5.1 : Zat-zat yang beroksidasi Kelas 5.2 : Peroksida-peroksida organik Kelas 6.1 : Zat-zat beracun (racun) Kelas 6.2 : Zat-zat penular Kelas 7 : Zat-zat radioaktif Kelas 8 : Zat-zat korosit Kelas 9 : Berbagai zat berbahaya
  • 14. PENGEMASAN MUATAN BERBAHAYA Dikerjakan dengan sungguh - sungguh dan dalam keadaan baik Mampu bertahan terhadap resiko - resiko yang tidak terjadi didalam penanganan dan pengangkutan melalui laut Bersifat sedemikian rupa sehingga setiap bidang permukaan dalam yang dapat terkena isinya tidak rusak oleh zat - zat yang diisi tersebut
  • 15. Jika penggunaan bahan penyerap atau ganjal merupakan kebiasaan dalam mengemas zat - zat cair di dalam wadah - wadah, maka bahan itu harus : Mampu menurunkan hingga serendah - rendahnya bahaya - bahaya yang dapat ditimbulkan zat cair itu Ditempatkan sedemikian rupa sehingga mencegah wadah itu bergerak dan menjamin wadah itu tetap berkurang Jika mungkin jumlahnya cukup layak untuk menyerap zat cair itu bila ada wadah yang pecah
  • 16. SYARAT-SYARAT PEMADATAN DARI MUATAN/BARANG BERBAHAYA Barang - barang berbahaya harus dipadat dengan aman dan tepat sesuai dengan sifat barang - barang tersebut. barang - barang yang tidak dapat disatukan harus dipisahkan satu sama lain. Zat - zat yang dapat memanas atau terbakar sendiri tidak boleh diangkut kecuali telah dilakukan tindakan - tindakan purbajaga untuk mencegah terjadinya kebakaran Bahan - bahan peledak ( kecuali amonisi ) yang menimbulkan bahaya yang hebat harus dipadat didalam kamar peluru yang harus selalu ditutup selama dilaut. Dikapal - kapal yang sedang mengangkut zat cair atau gas - gas yang dapat menyala harus dilakukan tindakan - tindakan purbajaga apabila dianggap perlu terhadap kebakaran atau ledakan Barang - barang yang menghasilkan uap - uap yang berbahaya harus dipadat didalam suatu ruangan yang memperoleh peranginan dengan baik atau digeladak