2. SOAL !
Cara Penumpukan muatan dikapal general cargo :
Beras dalam karung : 1200 ton
Minyak Goreng dalam drum : 1000 ton
Tembakau dalam bal : 300 ton
Keramik dalam peti : 200 ton
Furniture dalam peti : 300 ton
Jika kapal mempunyai 4 palka dengan daya muat
750 ton per palka, disetiap pembatas antar
muatan diberi pallet sebagai pengaman.
3. PERTANYAANNYA !
BAGAIMANA CARA PENYUSUNAN DAN
PENUMPUKAN DI DALAM PALKA KAPAL ?
SEBUTKAN KLASIFIKASI MUATAN (BARANG)
DALAM IMDG, BERIKAN CARA
PENANGANAN/PERLAKUANNYA ?
4.
5. JAWAB !
Pembagian muatan didalam setiap
palkannya.
PALKA I PALKA II PALKA III PALKA IV
BERAS
BERAS
TEMBAKAU
600 TON
600 TON
300 TON
MINYAK
GORENG
750 TON
FURNITURE
150 TON
FURNITURE
150 TON
KERAMIK
200 TON
MINYAK
GORENG
250 TON
6. Keterangan :
Palka I : Didalam palka ini kami letakan
furnitur dibagian dasar palka karena furnitur
dikemas dalam bentuk peti-peti. Dibagian atas
dari furnitur kami meletakan beras yang
berjumlah 600 ton dalam bentuk karung. Kami
memilih seperti ini karena agar mudah didalam
penataan dan selain itu muatan ini tidak
berpengaruh apa-apa apabila dicampur didalam
penataannya.
Palka II : Dalam palka ini kami meletakan
muatan dan penataan yang sama dengan palka I.
7. Lanjutan . . .
Palka III : Dalam palka ini kami meletakan tiga jenis
muatan yang berbeda dengan bobot yang berbeda pula. Di
bagian dasar kami meletakan minyak goreng yang berbentuk
drum dengan bobot 250 ton karena bentuk drum yang
mudah dan kuat sebagai penopang. Maka diatas minyak
goreng dalam drum ini kami meletakan keramik dalam peti
yang berjumlah 200 ton agar mudah dalam penyusunan dan
sebagai pembatas antara muatan minyak goreng dan
tembakau karena tembakau sangat berpengaruh dalam hal
aroma. Apabila tidak ada pembatas, minyak goreng akan
rawan tercemar akan aroma tembakau. Oleh sebab itu
bagian paling atas palka ini kami letakan tembakau dalam
ball yang berbobot 300 ton.
Palka IV : Dalam palka ini kami meletakan penuh dengan
muatan minyak goreng yang berbentuk drum.
8. Klasifikasi Muatan Dalam Imdg (International
Maritime Dengerous Goods) Code :
Beras : tidak termasuk dalam muatan IMDG Code,
karena bahan makanan
Minyak Goreng : tidak termasuk dalam muatan IMDG Code,
karena sebagai bahan dapur rumah tangga
Tembakau : termasuk IMDG code dalam (Kelas 4 :
Flammable Solid (Zat Mudah Menyala), Kelas 4.2 : Bahan Padat
Yang Dapat Terbakar Sendiri, Baik Padat Kering Maupun Cair)
Keramik : tidak termasuk dalam IMDG Code, karena
termasuk bhan bangunan tetapi masuk ke dalam fragile (mudah
pecah)
Furnitur : tidak termasuk dalam IMDG Code,karena
termasuk barang rumah tangga
9. Untuk itu bila akan mengangkut/memuat muatan berbahaya,
ada 2 hal yang harus diperhatikan. Golongan muatan ini ada
yang menyebutnya “Muatan yang memerlukan atau
membutuhkan pengawasan yang istimewa”
Kenalilah sifat bahayanya muatan
berbahaya tersebut
Perlakukan dengan sangat hati -
hati.
10. Pengangkutan muatan berbahaya diatur dalam
“The Merchant Shipping (Dengerous Goods )
Ruler”, yang mengharuskan kepada pihak shipping
untuk memberi tahu kepada Nahkoda kapal secara
tertulis nama dari muatan berbahaya, kategorinya
dalam "Blue Book" dan sifat-sifat bahayanya yang
mungkin timbul. Termasuk nama umum maupun
nama kimianya yang harus sesuai dengan kode
dan IMDG (International Maritime Dangerous
Good Code) yang dikeluarkan oleh IMO.
11. KLASIFIKASI MUATAN BERBAHAYA
Kelas 1 : Bahan Peledak
Kelas 2 : Gas-gas terkempa, dicairkan atau dilarutkan
dengan tekanan
Kelas 3 : Zat cair yang dapat menyala
Kelas 4.1 : Zat padat yang dapat menyala
Kelas 4.2 : Zat padat yang dapat menyala atau zat-zat yang
mudah terbakar sendiri
Kelas 4.3 : Zat-zat padat yang dapat menyala atau zat-zat
terkena air mengeluarkan gas-gas yang dapat menyala
12. Lanjutan…
Kelas 5.1 : Zat-zat yang beroksidasi
Kelas 5.2 : Peroksida-peroksida organik
Kelas 6.1 : Zat-zat beracun (racun)
Kelas 6.2 : Zat-zat penular
Kelas 7 : Zat-zat radioaktif
Kelas 8 : Zat-zat korosit
Kelas 9 : Berbagai zat berbahaya
14. PENGEMASAN MUATAN
BERBAHAYA
Dikerjakan dengan sungguh - sungguh dan dalam
keadaan baik
Mampu bertahan terhadap resiko - resiko yang
tidak terjadi didalam penanganan dan
pengangkutan melalui laut
Bersifat sedemikian rupa sehingga setiap bidang
permukaan dalam yang dapat terkena isinya tidak
rusak oleh zat - zat yang diisi tersebut
15. Jika penggunaan bahan penyerap atau ganjal merupakan kebiasaan
dalam mengemas zat - zat cair di dalam wadah - wadah, maka bahan itu
harus :
Mampu menurunkan hingga serendah -
rendahnya bahaya - bahaya yang dapat
ditimbulkan zat cair itu
Ditempatkan sedemikian rupa sehingga
mencegah wadah itu bergerak dan
menjamin wadah itu tetap berkurang
Jika mungkin jumlahnya cukup layak
untuk menyerap zat cair itu bila ada
wadah yang pecah
16. SYARAT-SYARAT PEMADATAN DARI
MUATAN/BARANG BERBAHAYA
Barang - barang berbahaya harus dipadat dengan aman dan tepat
sesuai dengan sifat barang - barang tersebut. barang - barang yang
tidak dapat disatukan harus dipisahkan satu sama lain.
Zat - zat yang dapat memanas atau terbakar sendiri tidak boleh
diangkut kecuali telah dilakukan tindakan - tindakan purbajaga untuk
mencegah terjadinya kebakaran
Bahan - bahan peledak ( kecuali amonisi ) yang menimbulkan bahaya
yang hebat harus dipadat didalam kamar peluru yang harus selalu
ditutup selama dilaut.
Dikapal - kapal yang sedang mengangkut zat cair atau gas - gas yang
dapat menyala harus dilakukan tindakan - tindakan purbajaga apabila
dianggap perlu terhadap kebakaran atau ledakan
Barang - barang yang menghasilkan uap - uap yang berbahaya harus
dipadat didalam suatu ruangan yang memperoleh peranginan dengan
baik atau digeladak