SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
Oleh:
Irwan Kurniawan
APPENDAGES:
Alat perlengkapan ketel uap (pesawat uap) yang dapat bekerja
sendiri dan dipasang dengan maksud untuk menjamin agar
pesawatnya dapat bekerja dengan aman.
Di dalam
perkembangan
teknologi
Elektrik
Non
Elektrik
JENIS – JENIS APPENDAGES
(Peraturan Uap 1930 pasal 12)
1. Tingkap pengaman
2. Pedoman tekanan (manometer)
3. Keran coba (Draintap)
4. Gelas pedoman air (Glass Water Gauge)
5. Alat pengisi air ketel
6. Sumbat timah (prop leleh)
7. Suling bahaya (Black fluit)
8. Tanda batas air terendah
9. Kran pengisi dan tingkap / katup pengisi
10. Kran pembuang dan katup pembuang
11. Lubang lalu orang (Man hole)
12. Pelat nama (Name plate)
FUNGSI APPENDAGES
I. TINGKAP PENGAMAN
A. Jenisnya:
1. Dengan pembebanan bobotan
2. Dengan pembebanan pegas
B. Fungsi:
Untuk membuang tekanan lebih (over pressure) yang
terjadi di dalam PU/KU
C. Keterangan:
1. Tingkap pengaman jenis bobotan terdiri dari:
 Rumah tingkap
 Dudukan dan katup
 Lengan pengungkit
 Bobotan (keping – keping)
2. Tingkap pengaman jenis pegas terdiri dari:
 Rumah tingkap
 Sp ring / pegas
 Dudukan dan katup
 Cincin pengatur
 Baut penekan
D. Persyaratan Tingkap Pengaman (TP)
1. Pada KU minimal dipasang 2 (dua)
2. Pada TP jenis pembebanan pegas, tekanan kerja yang
diizinkan dibatasi dengan penyetelan pada kontra mur
Ring Government
3. Pada TP jenis pembebanan bobotan, tekanan kerja yang
diizinkan dibatasi dengan jarak antara batang tingkap
pengaman dengan bobotan
4. Pembuatan tingkap pengaman kebaikannya ditetapkan oleh
pemerintah Depnakertrans
5. KU dengan V < 500dm³ untuk WP= 3Kg/cm² cukup 1TP
6. Letak pemasangan: dihubungkan ke ruang uap
II. PEDOMAN TEKANAN (MANOMETER)
A. Fungsi:
Untuk mengetahui / mengukur besarnya tekanan
uap didalam PU/KU (Atm, Kg/cm², Bar, Psi, Kpa,
Mpa)
B. Pedoman Tekanan terdiri dari:
1. Rumah manometer
2. Juring gigi
3. Roda gigi
4. Jarum penunjuk
C. Persyaratan:
1. Pada skala angka tekanan tertinggi yang diizinkan harus
diberi tanda yang jelas
2. Antara Manometer dan PU/KU harus dilengkapi:
 Keran cabang tiga
 Plendes coba dengan D = 40mm, t = 8mm
 Pipa berisi air (misal: bentuk leher angsa)
3. Pedoman tekanan harus dapat menunjukan tekanan
dengan benar pada skala angka tekanan: WP +
2Kg/cm²
4. Letak pemasangan: dihubungkan ke ruang uap
III. KRAN COBA (DRAIN TAP)
A. Fungsi:
1. Untuk menduga tinggi air didalam KU (apabila gelas
penduga salah)
2. Pengontrol bekerjanya gelas pedoman air bila
kemungkinan akan terjadi penyumbatan pada saluran –
salurannya
B. Keterangan:
1. Bila kran atas dibuka keluar air berarti KU kelebihan /
terlalu banyak air
2. Bila kran yang berada dibawah dibuka keluar uap berarti
ketel kekurangan air
C. Persyaratan:
1. Untuk KU darat:
 Yang atas : 150mm diatas garis api
 Yang bawah : 50mm diatas garis api
2. Untuk KU kapal:
 Yang atas : 225mm diatas garis api
 Yang bawah : 75mm diatas garis api
3. Dengan perkembangan KU pemasangan kran coba
disesuaikan dengan jenis KU
IV. GELAS PEDOMAN AIR (GLASS WATER GAUGE)
A. Fungsi:
Untuk mengetahui tinggi permukaan air didalam KU/PU
B. Prinsip bekerjanya:
1. Gelas pedoman untuk tekanan rendah
2. Gelas pedoman reflek
3. Gelas pedoman untuk tekanan tinggi
C. Persyaratan:
1. Panjang gelas pedoman air harus memperlihatkan tinggi air minimal
60mm diatas dan 40mm dibawah batas air terendah yang
diperbolehkan
2. Pada gelas pedoman air harus diberi tanda batas air terendah yang
diperbolehkan pada KU, yaitu:
 100mm diatas garis api KU darat
 150mm diatas garis api KU kapal
3. KU harus dipasang 2 (dua) gelas pedoman air atau boleh dipasang
1 (satu) ditambah 2 (dua) kran coba
4. Letak pemasangan: bagian atas ke ruang uap, bagian bawah ke
ruang air.
V. ALAT PENGISI AIR
A. Fungsi:
Untuk mengisi kebutuhan air ketel yang
diperlukan terus - menerus
B. Jenis alat pengisi air KU:
1. Pompa uap
2. Pompa listrik
3. Injektor
catatan: Kelemahan Injektor:
 Bekerjanya tidak dapat dipastikan
 Suhu air tidak boleh > 60º C
 Jumlah air yang masuk tidak dapat diatur
C. Persyaratan:
1. Alat pengisi air untuk KU minimal 2 (dua) yang bekerjanya
tidak bergantungan satu sama lain
2. KU darat dengan LP < 5m² cukup 1 (satu) alat pengisi
3. Antara alat pengisi dan KU harus ada alat kontrol air
VI. SUMBAT TIMAH (PROP LELEH)
A. Fungsi:
Untuk mematikan api secara otomatis bila KU
kekurangan air
B. Pemasangan:
Prop leleh dipasang pada pelat puncak peti api
atau lorong api paling atas (tinggi permukaan
atas prop leleh sampai garis api sekurang –
kurangnya 30mm)
C. Persyaratan:
Prop leleh harus diganti baru 1 (satu) tahun
sekali
VII. SULING BAHAYA
A. Fungsi:
Untuk memberi isyarat / tanda suara bila KU
kekurangan air
B. Pemasangan:
Ujung bawah dari pipa suling bahaya letaknya
50mm diatas garis api
C. Persyaratan:
1. Prop leleh pada suling bahaya harus diganti 1 (satu)
tahun sekali
2. Lubang pipa suling bahaya terutama bagian bawah tidak
boleh tertutup kerak / batu ketel
VIII. TANDA BATAS AIR TERENDAH
A. Fungsi:
Untuk memastikan bahwa air dalam KU tidak
boleh lebih rendah dari tanda batas air ini
B. Pemasangan:
Dipasang sedekat mungkin dengan gelas
pedoman air:
1. Untuk KU darat 100mm diatas garis api
2. Untuk KU kapal 150mm diatas garis api
C. Persyaratan:
Tanda batas air terendah harus jelas, kuat tidak
mudah dirubah - rubah
IX. KRAN PENGISI DAN TINGKAP / KATUP
PENGISI
A. Fungsi:
Untuk pengisian / penambahan air kedalam KU
dengan menggunakan pompa pengisi
B. Pemasangan:
Dipasang sedekat mungkin dengan ketel uapnya
pada pipa penyalur / pipa pengisi air ketel
C. Persyaratan:
Harus berfungsi dengan baik
X. KRAN PEMBUANG DAN KATUP PEMBUANG
A. Fungsi:
1. Untuk mengeluarkan kotoran berupa lumpur yang
mengendap dalam KU
2. Membuang sebagian / seluruh air ketel untuk persiapan
pembersihan dan atau pemeriksaan
B. Pemasangan:
Terpasang diketelnya pada bagian paling bawah
C. Persyaratan:
1. Mudah dilayani
2. Pipa penyalur air buangan harus lurus dan tidak boleh
tertutup
XI. LUBANG LALU ORANG (MANHOLE)
A. Fungsi:
Untuk masuk orang kedalam KU dalam rangka
pemeriksaan KU bagian dalam
B. Penempatan:
Dibuat dan ditempatkan dibagian atas pada ketel
uapnya dengan ukuran minimal 300mm x
400mm
C. Persyaratan:
Sewaktu KU didalam pengujian dan
dipergunakan, manhole tidak boleh rembes
maupun bocor
XII. PELAT NAMA (NAME PLATE)
A. Fungsi:
Untuk mengetahui:
 Pabrik pembuatnya
 Tahun pembuatan
 Design pressure
 Test pressure
 Working pressure
 Nomor seri pembuatan
B. Pemasangan:
Dipasang pada KU dan dibaut dengan kepala baut
tertanam dan permukaan rata dengan ukuran tidak
boleh kurang dari 10mm
C. Persyaratan:
 Ukuran pelat nama 140mm x 80mm dengan bentuk persegi
empat
 Pelat nama harus selalu bersih, sehingga hurufnya tetap
terbaca.

More Related Content

What's hot (20)

pompa
pompapompa
pompa
 
K3 Angkat Angkut
K3 Angkat AngkutK3 Angkat Angkut
K3 Angkat Angkut
 
Boiler/Ketel
Boiler/KetelBoiler/Ketel
Boiler/Ketel
 
Instalasi perpipaan
Instalasi perpipaanInstalasi perpipaan
Instalasi perpipaan
 
Pertemuan 1 boiler
Pertemuan 1 boilerPertemuan 1 boiler
Pertemuan 1 boiler
 
ppt Turbin Uap
ppt Turbin Uapppt Turbin Uap
ppt Turbin Uap
 
Pressure Relief Valve
Pressure Relief ValvePressure Relief Valve
Pressure Relief Valve
 
Pipe Fitting
Pipe FittingPipe Fitting
Pipe Fitting
 
Peralatan Proses dan Utilitas
Peralatan Proses dan UtilitasPeralatan Proses dan Utilitas
Peralatan Proses dan Utilitas
 
Pompa sentrifugall
Pompa sentrifugallPompa sentrifugall
Pompa sentrifugall
 
Turbin uap
Turbin uapTurbin uap
Turbin uap
 
Dasar2 termo
Dasar2 termoDasar2 termo
Dasar2 termo
 
81540598 simbol-pengelasan
81540598 simbol-pengelasan81540598 simbol-pengelasan
81540598 simbol-pengelasan
 
Cara pemakaian scba
Cara pemakaian scbaCara pemakaian scba
Cara pemakaian scba
 
Tabel uap
Tabel uapTabel uap
Tabel uap
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
 
KETEL UAP Pipa-pipa Api
KETEL UAP Pipa-pipa ApiKETEL UAP Pipa-pipa Api
KETEL UAP Pipa-pipa Api
 
Permasalahan umum pada turbin uap
Permasalahan umum pada turbin uapPermasalahan umum pada turbin uap
Permasalahan umum pada turbin uap
 
K3 presentation
K3 presentationK3 presentation
K3 presentation
 
Turbin gas
Turbin gas Turbin gas
Turbin gas
 

Similar to FUNGSI APPENDAGES.ppt

Bab 15 pembangkit lstrik microhydro
Bab 15   pembangkit lstrik microhydroBab 15   pembangkit lstrik microhydro
Bab 15 pembangkit lstrik microhydroEko Supriyadi
 
K3 UAP & BT_K3 K.pptx
K3 UAP & BT_K3 K.pptxK3 UAP & BT_K3 K.pptx
K3 UAP & BT_K3 K.pptxalam8313
 
Pumping practice for building & industry services
Pumping practice for building & industry servicesPumping practice for building & industry services
Pumping practice for building & industry servicesCiecie Punya
 
Ilmu Dasar Plambing Final.pdf
Ilmu Dasar Plambing Final.pdfIlmu Dasar Plambing Final.pdf
Ilmu Dasar Plambing Final.pdfAldoAndrian1
 
matering device
matering devicematering device
matering devicelekolekobp
 
Materi pelatihan hydrant 1
Materi pelatihan hydrant 1Materi pelatihan hydrant 1
Materi pelatihan hydrant 1Eko Kiswanto
 
Bagian boiler
Bagian boilerBagian boiler
Bagian boilerAnggara P
 
Sop panen pompa sedot
Sop panen pompa sedotSop panen pompa sedot
Sop panen pompa sedotAsep Permana
 
metode tekanan maksimum gelembung
metode tekanan maksimum gelembungmetode tekanan maksimum gelembung
metode tekanan maksimum gelembungzaramalia33
 
Materi pelatihan hydrant 2
Materi pelatihan hydrant 2Materi pelatihan hydrant 2
Materi pelatihan hydrant 2Eko Kiswanto
 
Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)
Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)
Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)nanda_auliana
 
Modul praktikumprestasipompa2014
Modul praktikumprestasipompa2014Modul praktikumprestasipompa2014
Modul praktikumprestasipompa2014aminsmk
 

Similar to FUNGSI APPENDAGES.ppt (20)

Bab 15 pembangkit lstrik microhydro
Bab 15   pembangkit lstrik microhydroBab 15   pembangkit lstrik microhydro
Bab 15 pembangkit lstrik microhydro
 
K3 UAP & BT_K3 K.pptx
K3 UAP & BT_K3 K.pptxK3 UAP & BT_K3 K.pptx
K3 UAP & BT_K3 K.pptx
 
K3 Pesawat Uap
K3 Pesawat Uap K3 Pesawat Uap
K3 Pesawat Uap
 
Pumping practice for building & industry services
Pumping practice for building & industry servicesPumping practice for building & industry services
Pumping practice for building & industry services
 
utilitas gedung
utilitas gedungutilitas gedung
utilitas gedung
 
fluida-dinamis.ppt
fluida-dinamis.pptfluida-dinamis.ppt
fluida-dinamis.ppt
 
Ilmu Dasar Plambing Final.pdf
Ilmu Dasar Plambing Final.pdfIlmu Dasar Plambing Final.pdf
Ilmu Dasar Plambing Final.pdf
 
Sistem Rawatan air
Sistem Rawatan air Sistem Rawatan air
Sistem Rawatan air
 
matering device
matering devicematering device
matering device
 
Materi pelatihan hydrant 1
Materi pelatihan hydrant 1Materi pelatihan hydrant 1
Materi pelatihan hydrant 1
 
Bagian boiler
Bagian boilerBagian boiler
Bagian boiler
 
Sop panen pompa sedot
Sop panen pompa sedotSop panen pompa sedot
Sop panen pompa sedot
 
metode tekanan maksimum gelembung
metode tekanan maksimum gelembungmetode tekanan maksimum gelembung
metode tekanan maksimum gelembung
 
Jurnal ppm_hidram
Jurnal  ppm_hidramJurnal  ppm_hidram
Jurnal ppm_hidram
 
Materi pelatihan hydrant 2
Materi pelatihan hydrant 2Materi pelatihan hydrant 2
Materi pelatihan hydrant 2
 
Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)
Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)
Performasi koil pendingin (Evaporator Perfomance)
 
BAB II .pdf
BAB II .pdfBAB II .pdf
BAB II .pdf
 
Bab vii
Bab viiBab vii
Bab vii
 
Modul praktikumprestasipompa2014
Modul praktikumprestasipompa2014Modul praktikumprestasipompa2014
Modul praktikumprestasipompa2014
 
Stasiun boiler kelapa_sawit
Stasiun boiler kelapa_sawitStasiun boiler kelapa_sawit
Stasiun boiler kelapa_sawit
 

More from irwankurniawan45

KOMPRESSOR_DAN_SISTEM_UDARA_TEKAN.docx
KOMPRESSOR_DAN_SISTEM_UDARA_TEKAN.docxKOMPRESSOR_DAN_SISTEM_UDARA_TEKAN.docx
KOMPRESSOR_DAN_SISTEM_UDARA_TEKAN.docxirwankurniawan45
 
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PESAWAT UAP.ppt
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PESAWAT UAP.pptPEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PESAWAT UAP.ppt
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PESAWAT UAP.pptirwankurniawan45
 
SEBAB – SEBAB PELEDAKAN PESAWAT UAP.ppt
SEBAB – SEBAB PELEDAKAN PESAWAT UAP.pptSEBAB – SEBAB PELEDAKAN PESAWAT UAP.ppt
SEBAB – SEBAB PELEDAKAN PESAWAT UAP.pptirwankurniawan45
 
Ketel_Uap_Pipa_Air_dan_Bejana_Tekan (1).pptx
Ketel_Uap_Pipa_Air_dan_Bejana_Tekan (1).pptxKetel_Uap_Pipa_Air_dan_Bejana_Tekan (1).pptx
Ketel_Uap_Pipa_Air_dan_Bejana_Tekan (1).pptxirwankurniawan45
 
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptx
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptxdokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptx
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptxirwankurniawan45
 
JENIS – JENIS KETEL UAP DAN CARA BEKERJANYA.ppt
JENIS – JENIS KETEL UAP DAN CARA BEKERJANYA.pptJENIS – JENIS KETEL UAP DAN CARA BEKERJANYA.ppt
JENIS – JENIS KETEL UAP DAN CARA BEKERJANYA.pptirwankurniawan45
 
Mata Kuliah Boiler dan Turbin.pptx
Mata Kuliah Boiler dan Turbin.pptxMata Kuliah Boiler dan Turbin.pptx
Mata Kuliah Boiler dan Turbin.pptxirwankurniawan45
 
UU NO.1 TH,1970 Tentang Keselamatan Kerja.ppt
UU NO.1 TH,1970 Tentang Keselamatan Kerja.pptUU NO.1 TH,1970 Tentang Keselamatan Kerja.ppt
UU NO.1 TH,1970 Tentang Keselamatan Kerja.pptirwankurniawan45
 
dokumen.tech_air-umpan-boiler.ppt
dokumen.tech_air-umpan-boiler.pptdokumen.tech_air-umpan-boiler.ppt
dokumen.tech_air-umpan-boiler.pptirwankurniawan45
 
Pengoperasian ketel uap.ppt
Pengoperasian ketel uap.pptPengoperasian ketel uap.ppt
Pengoperasian ketel uap.pptirwankurniawan45
 

More from irwankurniawan45 (18)

1956846.ppt
1956846.ppt1956846.ppt
1956846.ppt
 
KOMPRESSOR_DAN_SISTEM_UDARA_TEKAN.docx
KOMPRESSOR_DAN_SISTEM_UDARA_TEKAN.docxKOMPRESSOR_DAN_SISTEM_UDARA_TEKAN.docx
KOMPRESSOR_DAN_SISTEM_UDARA_TEKAN.docx
 
13715144.ppt
13715144.ppt13715144.ppt
13715144.ppt
 
1956846 (1).ppt
1956846 (1).ppt1956846 (1).ppt
1956846 (1).ppt
 
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PESAWAT UAP.ppt
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PESAWAT UAP.pptPEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PESAWAT UAP.ppt
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN PESAWAT UAP.ppt
 
SEBAB – SEBAB PELEDAKAN PESAWAT UAP.ppt
SEBAB – SEBAB PELEDAKAN PESAWAT UAP.pptSEBAB – SEBAB PELEDAKAN PESAWAT UAP.ppt
SEBAB – SEBAB PELEDAKAN PESAWAT UAP.ppt
 
Ketel_Uap_Pipa_Air_dan_Bejana_Tekan (1).pptx
Ketel_Uap_Pipa_Air_dan_Bejana_Tekan (1).pptxKetel_Uap_Pipa_Air_dan_Bejana_Tekan (1).pptx
Ketel_Uap_Pipa_Air_dan_Bejana_Tekan (1).pptx
 
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptx
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptxdokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptx
dokumen.tech_ketel-uap-boiler.pptx
 
JENIS – JENIS KETEL UAP DAN CARA BEKERJANYA.ppt
JENIS – JENIS KETEL UAP DAN CARA BEKERJANYA.pptJENIS – JENIS KETEL UAP DAN CARA BEKERJANYA.ppt
JENIS – JENIS KETEL UAP DAN CARA BEKERJANYA.ppt
 
Mata Kuliah Boiler dan Turbin.pptx
Mata Kuliah Boiler dan Turbin.pptxMata Kuliah Boiler dan Turbin.pptx
Mata Kuliah Boiler dan Turbin.pptx
 
UU NO.1 TH,1970 Tentang Keselamatan Kerja.ppt
UU NO.1 TH,1970 Tentang Keselamatan Kerja.pptUU NO.1 TH,1970 Tentang Keselamatan Kerja.ppt
UU NO.1 TH,1970 Tentang Keselamatan Kerja.ppt
 
dokumen.tech_air-umpan-boiler.ppt
dokumen.tech_air-umpan-boiler.pptdokumen.tech_air-umpan-boiler.ppt
dokumen.tech_air-umpan-boiler.ppt
 
Pengoperasian ketel uap.ppt
Pengoperasian ketel uap.pptPengoperasian ketel uap.ppt
Pengoperasian ketel uap.ppt
 
12285361 (1).ppt
12285361 (1).ppt12285361 (1).ppt
12285361 (1).ppt
 
2344-5120-1-SP (1).docx
2344-5120-1-SP (1).docx2344-5120-1-SP (1).docx
2344-5120-1-SP (1).docx
 
13715144.ppt
13715144.ppt13715144.ppt
13715144.ppt
 
3257999.ppt
3257999.ppt3257999.ppt
3257999.ppt
 
14.3-Metode-Taguchi.pdf
14.3-Metode-Taguchi.pdf14.3-Metode-Taguchi.pdf
14.3-Metode-Taguchi.pdf
 

Recently uploaded

Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 

Recently uploaded (8)

Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 

FUNGSI APPENDAGES.ppt

  • 2. APPENDAGES: Alat perlengkapan ketel uap (pesawat uap) yang dapat bekerja sendiri dan dipasang dengan maksud untuk menjamin agar pesawatnya dapat bekerja dengan aman. Di dalam perkembangan teknologi Elektrik Non Elektrik
  • 3. JENIS – JENIS APPENDAGES (Peraturan Uap 1930 pasal 12) 1. Tingkap pengaman 2. Pedoman tekanan (manometer) 3. Keran coba (Draintap) 4. Gelas pedoman air (Glass Water Gauge) 5. Alat pengisi air ketel 6. Sumbat timah (prop leleh) 7. Suling bahaya (Black fluit) 8. Tanda batas air terendah 9. Kran pengisi dan tingkap / katup pengisi 10. Kran pembuang dan katup pembuang 11. Lubang lalu orang (Man hole) 12. Pelat nama (Name plate)
  • 4.
  • 5.
  • 6. FUNGSI APPENDAGES I. TINGKAP PENGAMAN A. Jenisnya: 1. Dengan pembebanan bobotan 2. Dengan pembebanan pegas B. Fungsi: Untuk membuang tekanan lebih (over pressure) yang terjadi di dalam PU/KU C. Keterangan: 1. Tingkap pengaman jenis bobotan terdiri dari:  Rumah tingkap  Dudukan dan katup  Lengan pengungkit  Bobotan (keping – keping)
  • 7. 2. Tingkap pengaman jenis pegas terdiri dari:  Rumah tingkap  Sp ring / pegas  Dudukan dan katup  Cincin pengatur  Baut penekan D. Persyaratan Tingkap Pengaman (TP) 1. Pada KU minimal dipasang 2 (dua) 2. Pada TP jenis pembebanan pegas, tekanan kerja yang diizinkan dibatasi dengan penyetelan pada kontra mur Ring Government 3. Pada TP jenis pembebanan bobotan, tekanan kerja yang diizinkan dibatasi dengan jarak antara batang tingkap pengaman dengan bobotan 4. Pembuatan tingkap pengaman kebaikannya ditetapkan oleh pemerintah Depnakertrans 5. KU dengan V < 500dm³ untuk WP= 3Kg/cm² cukup 1TP 6. Letak pemasangan: dihubungkan ke ruang uap
  • 8.
  • 9. II. PEDOMAN TEKANAN (MANOMETER) A. Fungsi: Untuk mengetahui / mengukur besarnya tekanan uap didalam PU/KU (Atm, Kg/cm², Bar, Psi, Kpa, Mpa) B. Pedoman Tekanan terdiri dari: 1. Rumah manometer 2. Juring gigi 3. Roda gigi 4. Jarum penunjuk C. Persyaratan: 1. Pada skala angka tekanan tertinggi yang diizinkan harus diberi tanda yang jelas 2. Antara Manometer dan PU/KU harus dilengkapi:  Keran cabang tiga  Plendes coba dengan D = 40mm, t = 8mm  Pipa berisi air (misal: bentuk leher angsa)
  • 10. 3. Pedoman tekanan harus dapat menunjukan tekanan dengan benar pada skala angka tekanan: WP + 2Kg/cm² 4. Letak pemasangan: dihubungkan ke ruang uap
  • 11.
  • 12. III. KRAN COBA (DRAIN TAP) A. Fungsi: 1. Untuk menduga tinggi air didalam KU (apabila gelas penduga salah) 2. Pengontrol bekerjanya gelas pedoman air bila kemungkinan akan terjadi penyumbatan pada saluran – salurannya B. Keterangan: 1. Bila kran atas dibuka keluar air berarti KU kelebihan / terlalu banyak air 2. Bila kran yang berada dibawah dibuka keluar uap berarti ketel kekurangan air C. Persyaratan: 1. Untuk KU darat:  Yang atas : 150mm diatas garis api  Yang bawah : 50mm diatas garis api
  • 13. 2. Untuk KU kapal:  Yang atas : 225mm diatas garis api  Yang bawah : 75mm diatas garis api 3. Dengan perkembangan KU pemasangan kran coba disesuaikan dengan jenis KU
  • 14.
  • 15.
  • 16.
  • 17. IV. GELAS PEDOMAN AIR (GLASS WATER GAUGE) A. Fungsi: Untuk mengetahui tinggi permukaan air didalam KU/PU B. Prinsip bekerjanya: 1. Gelas pedoman untuk tekanan rendah 2. Gelas pedoman reflek 3. Gelas pedoman untuk tekanan tinggi C. Persyaratan: 1. Panjang gelas pedoman air harus memperlihatkan tinggi air minimal 60mm diatas dan 40mm dibawah batas air terendah yang diperbolehkan 2. Pada gelas pedoman air harus diberi tanda batas air terendah yang diperbolehkan pada KU, yaitu:  100mm diatas garis api KU darat  150mm diatas garis api KU kapal 3. KU harus dipasang 2 (dua) gelas pedoman air atau boleh dipasang 1 (satu) ditambah 2 (dua) kran coba 4. Letak pemasangan: bagian atas ke ruang uap, bagian bawah ke ruang air.
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22. V. ALAT PENGISI AIR A. Fungsi: Untuk mengisi kebutuhan air ketel yang diperlukan terus - menerus B. Jenis alat pengisi air KU: 1. Pompa uap 2. Pompa listrik 3. Injektor catatan: Kelemahan Injektor:  Bekerjanya tidak dapat dipastikan  Suhu air tidak boleh > 60º C  Jumlah air yang masuk tidak dapat diatur C. Persyaratan: 1. Alat pengisi air untuk KU minimal 2 (dua) yang bekerjanya tidak bergantungan satu sama lain 2. KU darat dengan LP < 5m² cukup 1 (satu) alat pengisi 3. Antara alat pengisi dan KU harus ada alat kontrol air
  • 23.
  • 24. VI. SUMBAT TIMAH (PROP LELEH) A. Fungsi: Untuk mematikan api secara otomatis bila KU kekurangan air B. Pemasangan: Prop leleh dipasang pada pelat puncak peti api atau lorong api paling atas (tinggi permukaan atas prop leleh sampai garis api sekurang – kurangnya 30mm) C. Persyaratan: Prop leleh harus diganti baru 1 (satu) tahun sekali
  • 25.
  • 26. VII. SULING BAHAYA A. Fungsi: Untuk memberi isyarat / tanda suara bila KU kekurangan air B. Pemasangan: Ujung bawah dari pipa suling bahaya letaknya 50mm diatas garis api C. Persyaratan: 1. Prop leleh pada suling bahaya harus diganti 1 (satu) tahun sekali 2. Lubang pipa suling bahaya terutama bagian bawah tidak boleh tertutup kerak / batu ketel
  • 27.
  • 28. VIII. TANDA BATAS AIR TERENDAH A. Fungsi: Untuk memastikan bahwa air dalam KU tidak boleh lebih rendah dari tanda batas air ini B. Pemasangan: Dipasang sedekat mungkin dengan gelas pedoman air: 1. Untuk KU darat 100mm diatas garis api 2. Untuk KU kapal 150mm diatas garis api C. Persyaratan: Tanda batas air terendah harus jelas, kuat tidak mudah dirubah - rubah
  • 29.
  • 30.
  • 31. IX. KRAN PENGISI DAN TINGKAP / KATUP PENGISI A. Fungsi: Untuk pengisian / penambahan air kedalam KU dengan menggunakan pompa pengisi B. Pemasangan: Dipasang sedekat mungkin dengan ketel uapnya pada pipa penyalur / pipa pengisi air ketel C. Persyaratan: Harus berfungsi dengan baik
  • 32.
  • 33. X. KRAN PEMBUANG DAN KATUP PEMBUANG A. Fungsi: 1. Untuk mengeluarkan kotoran berupa lumpur yang mengendap dalam KU 2. Membuang sebagian / seluruh air ketel untuk persiapan pembersihan dan atau pemeriksaan B. Pemasangan: Terpasang diketelnya pada bagian paling bawah C. Persyaratan: 1. Mudah dilayani 2. Pipa penyalur air buangan harus lurus dan tidak boleh tertutup
  • 34.
  • 35. XI. LUBANG LALU ORANG (MANHOLE) A. Fungsi: Untuk masuk orang kedalam KU dalam rangka pemeriksaan KU bagian dalam B. Penempatan: Dibuat dan ditempatkan dibagian atas pada ketel uapnya dengan ukuran minimal 300mm x 400mm C. Persyaratan: Sewaktu KU didalam pengujian dan dipergunakan, manhole tidak boleh rembes maupun bocor
  • 36.
  • 37. XII. PELAT NAMA (NAME PLATE) A. Fungsi: Untuk mengetahui:  Pabrik pembuatnya  Tahun pembuatan  Design pressure  Test pressure  Working pressure  Nomor seri pembuatan B. Pemasangan: Dipasang pada KU dan dibaut dengan kepala baut tertanam dan permukaan rata dengan ukuran tidak boleh kurang dari 10mm C. Persyaratan:  Ukuran pelat nama 140mm x 80mm dengan bentuk persegi empat  Pelat nama harus selalu bersih, sehingga hurufnya tetap terbaca.