Appendages adalah peralatan pendukung ketel uap yang dipasang untuk memastikan ketel beroperasi dengan aman. Terdapat 12 jenis appendages yang dijelaskan dalam dokumen ini beserta fungsi masing-masing, seperti tingkap pengaman untuk membuang tekanan berlebih, pedoman tekanan untuk mengukur tekanan uap, dan kran coba untuk mengontrol tinggi air di dalam ketel. Semua appendages harus dipasang dan berfungsi dengan baik sesuai
2. APPENDAGES:
Alat perlengkapan ketel uap (pesawat uap) yang dapat bekerja
sendiri dan dipasang dengan maksud untuk menjamin agar
pesawatnya dapat bekerja dengan aman.
Di dalam
perkembangan
teknologi
Elektrik
Non
Elektrik
3. JENIS – JENIS APPENDAGES
(Peraturan Uap 1930 pasal 12)
1. Tingkap pengaman
2. Pedoman tekanan (manometer)
3. Keran coba (Draintap)
4. Gelas pedoman air (Glass Water Gauge)
5. Alat pengisi air ketel
6. Sumbat timah (prop leleh)
7. Suling bahaya (Black fluit)
8. Tanda batas air terendah
9. Kran pengisi dan tingkap / katup pengisi
10. Kran pembuang dan katup pembuang
11. Lubang lalu orang (Man hole)
12. Pelat nama (Name plate)
4.
5.
6. FUNGSI APPENDAGES
I. TINGKAP PENGAMAN
A. Jenisnya:
1. Dengan pembebanan bobotan
2. Dengan pembebanan pegas
B. Fungsi:
Untuk membuang tekanan lebih (over pressure) yang
terjadi di dalam PU/KU
C. Keterangan:
1. Tingkap pengaman jenis bobotan terdiri dari:
Rumah tingkap
Dudukan dan katup
Lengan pengungkit
Bobotan (keping – keping)
7. 2. Tingkap pengaman jenis pegas terdiri dari:
Rumah tingkap
Sp ring / pegas
Dudukan dan katup
Cincin pengatur
Baut penekan
D. Persyaratan Tingkap Pengaman (TP)
1. Pada KU minimal dipasang 2 (dua)
2. Pada TP jenis pembebanan pegas, tekanan kerja yang
diizinkan dibatasi dengan penyetelan pada kontra mur
Ring Government
3. Pada TP jenis pembebanan bobotan, tekanan kerja yang
diizinkan dibatasi dengan jarak antara batang tingkap
pengaman dengan bobotan
4. Pembuatan tingkap pengaman kebaikannya ditetapkan oleh
pemerintah Depnakertrans
5. KU dengan V < 500dm³ untuk WP= 3Kg/cm² cukup 1TP
6. Letak pemasangan: dihubungkan ke ruang uap
8.
9. II. PEDOMAN TEKANAN (MANOMETER)
A. Fungsi:
Untuk mengetahui / mengukur besarnya tekanan
uap didalam PU/KU (Atm, Kg/cm², Bar, Psi, Kpa,
Mpa)
B. Pedoman Tekanan terdiri dari:
1. Rumah manometer
2. Juring gigi
3. Roda gigi
4. Jarum penunjuk
C. Persyaratan:
1. Pada skala angka tekanan tertinggi yang diizinkan harus
diberi tanda yang jelas
2. Antara Manometer dan PU/KU harus dilengkapi:
Keran cabang tiga
Plendes coba dengan D = 40mm, t = 8mm
Pipa berisi air (misal: bentuk leher angsa)
10. 3. Pedoman tekanan harus dapat menunjukan tekanan
dengan benar pada skala angka tekanan: WP +
2Kg/cm²
4. Letak pemasangan: dihubungkan ke ruang uap
11.
12. III. KRAN COBA (DRAIN TAP)
A. Fungsi:
1. Untuk menduga tinggi air didalam KU (apabila gelas
penduga salah)
2. Pengontrol bekerjanya gelas pedoman air bila
kemungkinan akan terjadi penyumbatan pada saluran –
salurannya
B. Keterangan:
1. Bila kran atas dibuka keluar air berarti KU kelebihan /
terlalu banyak air
2. Bila kran yang berada dibawah dibuka keluar uap berarti
ketel kekurangan air
C. Persyaratan:
1. Untuk KU darat:
Yang atas : 150mm diatas garis api
Yang bawah : 50mm diatas garis api
13. 2. Untuk KU kapal:
Yang atas : 225mm diatas garis api
Yang bawah : 75mm diatas garis api
3. Dengan perkembangan KU pemasangan kran coba
disesuaikan dengan jenis KU
14.
15.
16.
17. IV. GELAS PEDOMAN AIR (GLASS WATER GAUGE)
A. Fungsi:
Untuk mengetahui tinggi permukaan air didalam KU/PU
B. Prinsip bekerjanya:
1. Gelas pedoman untuk tekanan rendah
2. Gelas pedoman reflek
3. Gelas pedoman untuk tekanan tinggi
C. Persyaratan:
1. Panjang gelas pedoman air harus memperlihatkan tinggi air minimal
60mm diatas dan 40mm dibawah batas air terendah yang
diperbolehkan
2. Pada gelas pedoman air harus diberi tanda batas air terendah yang
diperbolehkan pada KU, yaitu:
100mm diatas garis api KU darat
150mm diatas garis api KU kapal
3. KU harus dipasang 2 (dua) gelas pedoman air atau boleh dipasang
1 (satu) ditambah 2 (dua) kran coba
4. Letak pemasangan: bagian atas ke ruang uap, bagian bawah ke
ruang air.
18.
19.
20.
21.
22. V. ALAT PENGISI AIR
A. Fungsi:
Untuk mengisi kebutuhan air ketel yang
diperlukan terus - menerus
B. Jenis alat pengisi air KU:
1. Pompa uap
2. Pompa listrik
3. Injektor
catatan: Kelemahan Injektor:
Bekerjanya tidak dapat dipastikan
Suhu air tidak boleh > 60º C
Jumlah air yang masuk tidak dapat diatur
C. Persyaratan:
1. Alat pengisi air untuk KU minimal 2 (dua) yang bekerjanya
tidak bergantungan satu sama lain
2. KU darat dengan LP < 5m² cukup 1 (satu) alat pengisi
3. Antara alat pengisi dan KU harus ada alat kontrol air
23.
24. VI. SUMBAT TIMAH (PROP LELEH)
A. Fungsi:
Untuk mematikan api secara otomatis bila KU
kekurangan air
B. Pemasangan:
Prop leleh dipasang pada pelat puncak peti api
atau lorong api paling atas (tinggi permukaan
atas prop leleh sampai garis api sekurang –
kurangnya 30mm)
C. Persyaratan:
Prop leleh harus diganti baru 1 (satu) tahun
sekali
25.
26. VII. SULING BAHAYA
A. Fungsi:
Untuk memberi isyarat / tanda suara bila KU
kekurangan air
B. Pemasangan:
Ujung bawah dari pipa suling bahaya letaknya
50mm diatas garis api
C. Persyaratan:
1. Prop leleh pada suling bahaya harus diganti 1 (satu)
tahun sekali
2. Lubang pipa suling bahaya terutama bagian bawah tidak
boleh tertutup kerak / batu ketel
27.
28. VIII. TANDA BATAS AIR TERENDAH
A. Fungsi:
Untuk memastikan bahwa air dalam KU tidak
boleh lebih rendah dari tanda batas air ini
B. Pemasangan:
Dipasang sedekat mungkin dengan gelas
pedoman air:
1. Untuk KU darat 100mm diatas garis api
2. Untuk KU kapal 150mm diatas garis api
C. Persyaratan:
Tanda batas air terendah harus jelas, kuat tidak
mudah dirubah - rubah
29.
30.
31. IX. KRAN PENGISI DAN TINGKAP / KATUP
PENGISI
A. Fungsi:
Untuk pengisian / penambahan air kedalam KU
dengan menggunakan pompa pengisi
B. Pemasangan:
Dipasang sedekat mungkin dengan ketel uapnya
pada pipa penyalur / pipa pengisi air ketel
C. Persyaratan:
Harus berfungsi dengan baik
32.
33. X. KRAN PEMBUANG DAN KATUP PEMBUANG
A. Fungsi:
1. Untuk mengeluarkan kotoran berupa lumpur yang
mengendap dalam KU
2. Membuang sebagian / seluruh air ketel untuk persiapan
pembersihan dan atau pemeriksaan
B. Pemasangan:
Terpasang diketelnya pada bagian paling bawah
C. Persyaratan:
1. Mudah dilayani
2. Pipa penyalur air buangan harus lurus dan tidak boleh
tertutup
34.
35. XI. LUBANG LALU ORANG (MANHOLE)
A. Fungsi:
Untuk masuk orang kedalam KU dalam rangka
pemeriksaan KU bagian dalam
B. Penempatan:
Dibuat dan ditempatkan dibagian atas pada ketel
uapnya dengan ukuran minimal 300mm x
400mm
C. Persyaratan:
Sewaktu KU didalam pengujian dan
dipergunakan, manhole tidak boleh rembes
maupun bocor
36.
37. XII. PELAT NAMA (NAME PLATE)
A. Fungsi:
Untuk mengetahui:
Pabrik pembuatnya
Tahun pembuatan
Design pressure
Test pressure
Working pressure
Nomor seri pembuatan
B. Pemasangan:
Dipasang pada KU dan dibaut dengan kepala baut
tertanam dan permukaan rata dengan ukuran tidak
boleh kurang dari 10mm
C. Persyaratan:
Ukuran pelat nama 140mm x 80mm dengan bentuk persegi
empat
Pelat nama harus selalu bersih, sehingga hurufnya tetap
terbaca.