2. Pengertian pelayanan pendidikan dan sejarah
perkembangan pendidikan khusus di Indonesia
pendidikan dan sejarah perkembangan pendidikan
khusus di Indonesia
A. Makna dan jenis pelayanan pendidikan bagi ABK
Pelayanan pendidikan bagi ABK adalah jasa yang diberikan
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan para ABK, sehingga ABK
tersebut dapat mengembangkanpotensinya. Kebutuhan tersebut
terdiri dari kebutuhan fisik dan kesehatan, kebutuhan yang berkaitan
dengan emosional-sosial dan kebutuhan pendidikan. Tersedianya
pelayanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan merupakan
faktor kunci bagi perkembangan ABK.
3. Penyediaan layanan pendidikan bagi ABK di Indonesia tidak
semaju di Negara lain. Namun, perhatian masyarakat dan pemerintah
makin lama makin besar sehingga berbagai sekolah untuk ABK mulai
didirikan.perkembangan yang menggembirakan dari jumlah sekolah
dan jumlah siswa merupakan pertanda meningkatkan pelayanan
pendidikan bagi ABK. Meskipun peran swasta sangat besar dalam
penyeaan layanan pendidikan bagi ABK namun perhatian pemerintah
juga terus meningkat. Menjelang tahun 90-an perhatian juga
ditujdiukan untuk membantu ABK yang ada di sekolah biasa.
Perhatian ini terwujud dalam berbaai penelitian tentan keberadaan
ABK dan berbagai program pelatihan untuk membantu ABK yang
beradadi sekolah biasa, khususnya para penyandang.
4. B. Sejarah perkembangan layanan pendidikan khusus
Keberadaan para penyandang kelainan dapat ditandai sejak zaman
purba yang masih prmitif, sampai zaman yang paling mutakhir, yang
ditandai dengan kecanggihan teknologi. Pada awalnya, perlakuan
terhadap para penyandang kelaianan sangat menyedihkan.oleh
karena pengaruh mistik dan berbagai kepercayaan parapenyandang
kelainan dikucilkan, bahkan ada yang dimusnahkan ketika masih
bayi. Layanan pendidikan terhadap penyandang kelainan dapat
ditelusuri mulai abad ke-16 ketika di syanyol seoranh anak
tunarungu sejak lahir berhasil dididik. Di amerika layanan pendidikan
ini baru mulai pada tahun 1817 dan di Indonesia dapat ditlusuri
mulai tahun 1901.
5. 1. Pelayanan pendidikan segregasi, integrasi, dan inklusi Layanan
pendidikan segregasi memisahkan ABK dari anak normal.
Alasan para pendukung pelayanan pendidikan terpisah ini
antara lain:
a. ABK akan mendapat perlakuan/perhatian yang lebih intensif
karena para guru memang disiapkan khusus untuk melayani
mereka
b. Para ABK merasa senasib sehingga dapat bergaul lebih akrab
c. Keinginan untuk bersaing dalam pendidikan segregasi mungkin
lebih tinggi karena para ABK merasa mempunyai kemampuan
setara sehingga kesempatan untuk unggul akan semakin
terbuka
Berbagai bentuk dan jenis layanan pendidikan
bagi anak berkebutuhan khusus ( ABK )
6. 2 .Layanan pendidikan integrasi menyediakan pendidikan bagi ABK di
sekolah yang sama dengan anak normal. Para ABK dapat menghayati dunia yang
sama dengan anak normal, demikian pula anak normal akan mendapat
kesempatan untuk menghayati keanekaragaman dalam hidup
3. Layanan pendidikan inklusi setiap anak diakui sebagai bagian dari
anak-anak lain yang ada dalam satu sekolah. Pada praktiknya ABK disekolahkan
di sekolah yang terdekat dengan tempat tinggalnya, terlepas dari tingkat kelainan
yang disandang.
B. Jenis pelayanan pendidikan khusus
1. Layanan di sekolah biasa
2. Sekolah biasa dengan guru konsultan
3. Sekolah biasa dengan guru kunjung
4. Model ruang sumber
5. Model kelas khusus
6. Model sekolah khusus siang hari
7. Model sekolah dalam Panti Asuhan atau rumah sakit
7. B LANDASAN PSIKOLOGIS
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.
Ada dua cabang psikologis yang sangat penting dalam
pengembangan kurikulum, yaitu
1. Psikologis perkembangan (developmental psychology)
2. Psikologi belajar (learning psychology).
8. B.Pendekatan kolaboratif dalam pelayanan pendidikan ABK
Pelayanan pendidikan untuk ABK merupakan satu kegiatan atau
proses yang sangat kompleks yang memerlukan kerja sama dari
berbagai pakar/personel yang terkait dengan ABK. Kerja sama atau
kolaborasi diwujudkan dalam pertemuan bersama yang membahas
kasus yang ditangani. Setiap anggota tim akan membahas kasus dari
bidang keahliannya masing-masing, dan berdasarkan pembahasan
tersebut, tim akan mengambil keputusan yang akan ditindaklanjuti
oleh seluruh anggota tim.
9. Mereka yang terlibat sebagai anggota tim pelayanan pendidikan bagi ABK berasal dari
berbagai bidang keahlian yang relevan dengan kebutuhan ABK yang ditangani. Secara umum, anggota
tim mencakup para pakar/personel berikut:
Guru sekolah biasa
1. Guru pendidikan khusus
2. Pengawas sekolah
3. Kepala sekolah
4. Orang tua ABK
5. ABK sendiri
6. Psikolog sekolah
7. Guru bina wicara dan persepsi bunyi
8. Dokter dari berbagai keahlian (dokter spesialis)
9. Perawat sekolah
10. Guru pendidikan jasmani yang sudah mendapat pelatihan khusus untuk menangani ABK
11. Ahli terapi fisik (physical therapist)
12. Pekerja sosial dan konselor
13. Personel lain, sesuai dengan keperluan
11. Pengertian pelayanan pendidikan dan sejarah
perkembangan pendidikan khusus di Indonesia
pendidikan dan sejarah perkembangan pendidikan
khusus di Indonesia
A. Makna dan jenis pelayanan pendidikan bagi ABK
Pelayanan pendidikan bagi ABK adalah jasa yang diberikan
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan para ABK, sehingga ABK
tersebut dapat mengembangkanpotensinya. Kebutuhan tersebut
terdiri dari kebutuhan fisik dan kesehatan, kebutuhan yang berkaitan
dengan emosional-sosial dan kebutuhan pendidikan. Tersedianya
pelayanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan merupakan
faktor kunci bagi perkembangan ABK.
12. Penyediaan layanan pendidikan bagi ABK di Indonesia tidak
semaju di Negara lain. Namun, perhatian masyarakat dan pemerintah
makin lama makin besar sehingga berbagai sekolah untuk ABK mulai
didirikan.perkembangan yang menggembirakan dari jumlah sekolah
dan jumlah siswa merupakan pertanda meningkatkan pelayanan
pendidikan bagi ABK. Meskipun peran swasta sangat besar dalam
penyeaan layanan pendidikan bagi ABK namun perhatian pemerintah
juga terus meningkat. Menjelang tahun 90-an perhatian juga
ditujdiukan untuk membantu ABK yang ada di sekolah biasa.
Perhatian ini terwujud dalam berbaai penelitian tentan keberadaan
ABK dan berbagai program pelatihan untuk membantu ABK yang
beradadi sekolah biasa, khususnya para penyandang.
13. B. Sejarah perkembangan layanan pendidikan khusus
Keberadaan para penyandang kelainan dapat ditandai sejak zaman
purba yang masih prmitif, sampai zaman yang paling mutakhir, yang
ditandai dengan kecanggihan teknologi. Pada awalnya, perlakuan
terhadap para penyandang kelaianan sangat menyedihkan.oleh
karena pengaruh mistik dan berbagai kepercayaan parapenyandang
kelainan dikucilkan, bahkan ada yang dimusnahkan ketika masih
bayi. Layanan pendidikan terhadap penyandang kelainan dapat
ditelusuri mulai abad ke-16 ketika di syanyol seoranh anak
tunarungu sejak lahir berhasil dididik. Di amerika layanan pendidikan
ini baru mulai pada tahun 1817 dan di Indonesia dapat ditlusuri
mulai tahun 1901.
14. 1. Pelayanan pendidikan segregasi, integrasi, dan inklusi Layanan
pendidikan segregasi memisahkan ABK dari anak normal.
Alasan para pendukung pelayanan pendidikan terpisah ini
antara lain:
a. ABK akan mendapat perlakuan/perhatian yang lebih intensif
karena para guru memang disiapkan khusus untuk melayani
mereka
b. Para ABK merasa senasib sehingga dapat bergaul lebih akrab
c. Keinginan untuk bersaing dalam pendidikan segregasi mungkin
lebih tinggi karena para ABK merasa mempunyai kemampuan
setara sehingga kesempatan untuk unggul akan semakin
terbuka
Berbagai bentuk dan jenis layanan pendidikan
bagi anak berkebutuhan khusus ( ABK )
15. 2 .Layanan pendidikan integrasi menyediakan pendidikan bagi ABK di
sekolah yang sama dengan anak normal. Para ABK dapat menghayati dunia yang
sama dengan anak normal, demikian pula anak normal akan mendapat
kesempatan untuk menghayati keanekaragaman dalam hidup
3. Layanan pendidikan inklusi setiap anak diakui sebagai bagian dari
anak-anak lain yang ada dalam satu sekolah. Pada praktiknya ABK disekolahkan
di sekolah yang terdekat dengan tempat tinggalnya, terlepas dari tingkat kelainan
yang disandang.
B. Jenis pelayanan pendidikan khusus
1. Layanan di sekolah biasa
2. Sekolah biasa dengan guru konsultan
3. Sekolah biasa dengan guru kunjung
4. Model ruang sumber
5. Model kelas khusus
6. Model sekolah khusus siang hari
7. Model sekolah dalam Panti Asuhan atau rumah sakit
16. B LANDASAN PSIKOLOGIS
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.
Ada dua cabang psikologis yang sangat penting dalam
pengembangan kurikulum, yaitu
1. Psikologis perkembangan (developmental psychology)
2. Psikologi belajar (learning psychology).
17. B.Pendekatan kolaboratif dalam pelayanan pendidikan ABK
Pelayanan pendidikan untuk ABK merupakan satu kegiatan atau
proses yang sangat kompleks yang memerlukan kerja sama dari
berbagai pakar/personel yang terkait dengan ABK. Kerja sama atau
kolaborasi diwujudkan dalam pertemuan bersama yang membahas
kasus yang ditangani. Setiap anggota tim akan membahas kasus dari
bidang keahliannya masing-masing, dan berdasarkan pembahasan
tersebut, tim akan mengambil keputusan yang akan ditindaklanjuti
oleh seluruh anggota tim.
18. Mereka yang terlibat sebagai anggota tim pelayanan pendidikan bagi ABK berasal dari
berbagai bidang keahlian yang relevan dengan kebutuhan ABK yang ditangani. Secara umum, anggota
tim mencakup para pakar/personel berikut:
Guru sekolah biasa
1. Guru pendidikan khusus
2. Pengawas sekolah
3. Kepala sekolah
4. Orang tua ABK
5. ABK sendiri
6. Psikolog sekolah
7. Guru bina wicara dan persepsi bunyi
8. Dokter dari berbagai keahlian (dokter spesialis)
9. Perawat sekolah
10. Guru pendidikan jasmani yang sudah mendapat pelatihan khusus untuk menangani ABK
11. Ahli terapi fisik (physical therapist)
12. Pekerja sosial dan konselor
13. Personel lain, sesuai dengan keperluan