SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
HAKIKAT PENDIDIKAN BAGI
ANAK BERKEBUTUHAN
KHUSUS ( ABK )
Pengertian pelayanan pendidikan dan sejarah
perkembangan pendidikan khusus di Indonesia
pendidikan dan sejarah perkembangan pendidikan
khusus di Indonesia
A. Makna dan jenis pelayanan pendidikan bagi ABK
Pelayanan pendidikan bagi ABK adalah jasa yang diberikan
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan para ABK, sehingga ABK
tersebut dapat mengembangkanpotensinya. Kebutuhan tersebut
terdiri dari kebutuhan fisik dan kesehatan, kebutuhan yang berkaitan
dengan emosional-sosial dan kebutuhan pendidikan. Tersedianya
pelayanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan merupakan
faktor kunci bagi perkembangan ABK.
Penyediaan layanan pendidikan bagi ABK di Indonesia tidak
semaju di Negara lain. Namun, perhatian masyarakat dan pemerintah
makin lama makin besar sehingga berbagai sekolah untuk ABK mulai
didirikan.perkembangan yang menggembirakan dari jumlah sekolah
dan jumlah siswa merupakan pertanda meningkatkan pelayanan
pendidikan bagi ABK. Meskipun peran swasta sangat besar dalam
penyeaan layanan pendidikan bagi ABK namun perhatian pemerintah
juga terus meningkat. Menjelang tahun 90-an perhatian juga
ditujdiukan untuk membantu ABK yang ada di sekolah biasa.
Perhatian ini terwujud dalam berbaai penelitian tentan keberadaan
ABK dan berbagai program pelatihan untuk membantu ABK yang
beradadi sekolah biasa, khususnya para penyandang.
B. Sejarah perkembangan layanan pendidikan khusus
Keberadaan para penyandang kelainan dapat ditandai sejak zaman
purba yang masih prmitif, sampai zaman yang paling mutakhir, yang
ditandai dengan kecanggihan teknologi. Pada awalnya, perlakuan
terhadap para penyandang kelaianan sangat menyedihkan.oleh
karena pengaruh mistik dan berbagai kepercayaan parapenyandang
kelainan dikucilkan, bahkan ada yang dimusnahkan ketika masih
bayi. Layanan pendidikan terhadap penyandang kelainan dapat
ditelusuri mulai abad ke-16 ketika di syanyol seoranh anak
tunarungu sejak lahir berhasil dididik. Di amerika layanan pendidikan
ini baru mulai pada tahun 1817 dan di Indonesia dapat ditlusuri
mulai tahun 1901.
1. Pelayanan pendidikan segregasi, integrasi, dan inklusi Layanan
pendidikan segregasi memisahkan ABK dari anak normal.
Alasan para pendukung pelayanan pendidikan terpisah ini
antara lain:
a. ABK akan mendapat perlakuan/perhatian yang lebih intensif
karena para guru memang disiapkan khusus untuk melayani
mereka
b. Para ABK merasa senasib sehingga dapat bergaul lebih akrab
c. Keinginan untuk bersaing dalam pendidikan segregasi mungkin
lebih tinggi karena para ABK merasa mempunyai kemampuan
setara sehingga kesempatan untuk unggul akan semakin
terbuka
Berbagai bentuk dan jenis layanan pendidikan
bagi anak berkebutuhan khusus ( ABK )
2 .Layanan pendidikan integrasi menyediakan pendidikan bagi ABK di
sekolah yang sama dengan anak normal. Para ABK dapat menghayati dunia yang
sama dengan anak normal, demikian pula anak normal akan mendapat
kesempatan untuk menghayati keanekaragaman dalam hidup
3. Layanan pendidikan inklusi setiap anak diakui sebagai bagian dari
anak-anak lain yang ada dalam satu sekolah. Pada praktiknya ABK disekolahkan
di sekolah yang terdekat dengan tempat tinggalnya, terlepas dari tingkat kelainan
yang disandang.
B. Jenis pelayanan pendidikan khusus
1. Layanan di sekolah biasa
2. Sekolah biasa dengan guru konsultan
3. Sekolah biasa dengan guru kunjung
4. Model ruang sumber
5. Model kelas khusus
6. Model sekolah khusus siang hari
7. Model sekolah dalam Panti Asuhan atau rumah sakit
B LANDASAN PSIKOLOGIS
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.
Ada dua cabang psikologis yang sangat penting dalam
pengembangan kurikulum, yaitu
1. Psikologis perkembangan (developmental psychology)
2. Psikologi belajar (learning psychology).
B.Pendekatan kolaboratif dalam pelayanan pendidikan ABK
Pelayanan pendidikan untuk ABK merupakan satu kegiatan atau
proses yang sangat kompleks yang memerlukan kerja sama dari
berbagai pakar/personel yang terkait dengan ABK. Kerja sama atau
kolaborasi diwujudkan dalam pertemuan bersama yang membahas
kasus yang ditangani. Setiap anggota tim akan membahas kasus dari
bidang keahliannya masing-masing, dan berdasarkan pembahasan
tersebut, tim akan mengambil keputusan yang akan ditindaklanjuti
oleh seluruh anggota tim.
Mereka yang terlibat sebagai anggota tim pelayanan pendidikan bagi ABK berasal dari
berbagai bidang keahlian yang relevan dengan kebutuhan ABK yang ditangani. Secara umum, anggota
tim mencakup para pakar/personel berikut:
Guru sekolah biasa
1. Guru pendidikan khusus
2. Pengawas sekolah
3. Kepala sekolah
4. Orang tua ABK
5. ABK sendiri
6. Psikolog sekolah
7. Guru bina wicara dan persepsi bunyi
8. Dokter dari berbagai keahlian (dokter spesialis)
9. Perawat sekolah
10. Guru pendidikan jasmani yang sudah mendapat pelatihan khusus untuk menangani ABK
11. Ahli terapi fisik (physical therapist)
12. Pekerja sosial dan konselor
13. Personel lain, sesuai dengan keperluan
HAKIKAT PENDIDIKAN BAGI
ANAK BERKEBUTUHAN
KHUSUS ( ABK )
Pengertian pelayanan pendidikan dan sejarah
perkembangan pendidikan khusus di Indonesia
pendidikan dan sejarah perkembangan pendidikan
khusus di Indonesia
A. Makna dan jenis pelayanan pendidikan bagi ABK
Pelayanan pendidikan bagi ABK adalah jasa yang diberikan
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan para ABK, sehingga ABK
tersebut dapat mengembangkanpotensinya. Kebutuhan tersebut
terdiri dari kebutuhan fisik dan kesehatan, kebutuhan yang berkaitan
dengan emosional-sosial dan kebutuhan pendidikan. Tersedianya
pelayanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan merupakan
faktor kunci bagi perkembangan ABK.
Penyediaan layanan pendidikan bagi ABK di Indonesia tidak
semaju di Negara lain. Namun, perhatian masyarakat dan pemerintah
makin lama makin besar sehingga berbagai sekolah untuk ABK mulai
didirikan.perkembangan yang menggembirakan dari jumlah sekolah
dan jumlah siswa merupakan pertanda meningkatkan pelayanan
pendidikan bagi ABK. Meskipun peran swasta sangat besar dalam
penyeaan layanan pendidikan bagi ABK namun perhatian pemerintah
juga terus meningkat. Menjelang tahun 90-an perhatian juga
ditujdiukan untuk membantu ABK yang ada di sekolah biasa.
Perhatian ini terwujud dalam berbaai penelitian tentan keberadaan
ABK dan berbagai program pelatihan untuk membantu ABK yang
beradadi sekolah biasa, khususnya para penyandang.
B. Sejarah perkembangan layanan pendidikan khusus
Keberadaan para penyandang kelainan dapat ditandai sejak zaman
purba yang masih prmitif, sampai zaman yang paling mutakhir, yang
ditandai dengan kecanggihan teknologi. Pada awalnya, perlakuan
terhadap para penyandang kelaianan sangat menyedihkan.oleh
karena pengaruh mistik dan berbagai kepercayaan parapenyandang
kelainan dikucilkan, bahkan ada yang dimusnahkan ketika masih
bayi. Layanan pendidikan terhadap penyandang kelainan dapat
ditelusuri mulai abad ke-16 ketika di syanyol seoranh anak
tunarungu sejak lahir berhasil dididik. Di amerika layanan pendidikan
ini baru mulai pada tahun 1817 dan di Indonesia dapat ditlusuri
mulai tahun 1901.
1. Pelayanan pendidikan segregasi, integrasi, dan inklusi Layanan
pendidikan segregasi memisahkan ABK dari anak normal.
Alasan para pendukung pelayanan pendidikan terpisah ini
antara lain:
a. ABK akan mendapat perlakuan/perhatian yang lebih intensif
karena para guru memang disiapkan khusus untuk melayani
mereka
b. Para ABK merasa senasib sehingga dapat bergaul lebih akrab
c. Keinginan untuk bersaing dalam pendidikan segregasi mungkin
lebih tinggi karena para ABK merasa mempunyai kemampuan
setara sehingga kesempatan untuk unggul akan semakin
terbuka
Berbagai bentuk dan jenis layanan pendidikan
bagi anak berkebutuhan khusus ( ABK )
2 .Layanan pendidikan integrasi menyediakan pendidikan bagi ABK di
sekolah yang sama dengan anak normal. Para ABK dapat menghayati dunia yang
sama dengan anak normal, demikian pula anak normal akan mendapat
kesempatan untuk menghayati keanekaragaman dalam hidup
3. Layanan pendidikan inklusi setiap anak diakui sebagai bagian dari
anak-anak lain yang ada dalam satu sekolah. Pada praktiknya ABK disekolahkan
di sekolah yang terdekat dengan tempat tinggalnya, terlepas dari tingkat kelainan
yang disandang.
B. Jenis pelayanan pendidikan khusus
1. Layanan di sekolah biasa
2. Sekolah biasa dengan guru konsultan
3. Sekolah biasa dengan guru kunjung
4. Model ruang sumber
5. Model kelas khusus
6. Model sekolah khusus siang hari
7. Model sekolah dalam Panti Asuhan atau rumah sakit
B LANDASAN PSIKOLOGIS
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.
Ada dua cabang psikologis yang sangat penting dalam
pengembangan kurikulum, yaitu
1. Psikologis perkembangan (developmental psychology)
2. Psikologi belajar (learning psychology).
B.Pendekatan kolaboratif dalam pelayanan pendidikan ABK
Pelayanan pendidikan untuk ABK merupakan satu kegiatan atau
proses yang sangat kompleks yang memerlukan kerja sama dari
berbagai pakar/personel yang terkait dengan ABK. Kerja sama atau
kolaborasi diwujudkan dalam pertemuan bersama yang membahas
kasus yang ditangani. Setiap anggota tim akan membahas kasus dari
bidang keahliannya masing-masing, dan berdasarkan pembahasan
tersebut, tim akan mengambil keputusan yang akan ditindaklanjuti
oleh seluruh anggota tim.
Mereka yang terlibat sebagai anggota tim pelayanan pendidikan bagi ABK berasal dari
berbagai bidang keahlian yang relevan dengan kebutuhan ABK yang ditangani. Secara umum, anggota
tim mencakup para pakar/personel berikut:
Guru sekolah biasa
1. Guru pendidikan khusus
2. Pengawas sekolah
3. Kepala sekolah
4. Orang tua ABK
5. ABK sendiri
6. Psikolog sekolah
7. Guru bina wicara dan persepsi bunyi
8. Dokter dari berbagai keahlian (dokter spesialis)
9. Perawat sekolah
10. Guru pendidikan jasmani yang sudah mendapat pelatihan khusus untuk menangani ABK
11. Ahli terapi fisik (physical therapist)
12. Pekerja sosial dan konselor
13. Personel lain, sesuai dengan keperluan

More Related Content

Similar to Pendidikan ABK

TOPIK 1_Eksplorasi konsep LK individu_Desi puspitasari.docx
TOPIK 1_Eksplorasi konsep LK individu_Desi puspitasari.docxTOPIK 1_Eksplorasi konsep LK individu_Desi puspitasari.docx
TOPIK 1_Eksplorasi konsep LK individu_Desi puspitasari.docxDesiPuspitasari57
 
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...ZainulHasan13
 
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo (Latihan Soal dan...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo (Latihan Soal dan...Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo (Latihan Soal dan...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo (Latihan Soal dan...ZainulHasan13
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ATR .pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ATR .pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ATR .pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ATR .pdfRifkaAprilianti
 
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo Hari Ke-1 (Latiha...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo Hari Ke-1 (Latiha...Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo Hari Ke-1 (Latiha...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo Hari Ke-1 (Latiha...ZainulHasan13
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususMakalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususDedy Wiranto
 
Pendidikan khas kanak kanak prasekolah
Pendidikan khas kanak kanak prasekolahPendidikan khas kanak kanak prasekolah
Pendidikan khas kanak kanak prasekolahHon Shan Shan
 
Best practice kepala sekolah tahun 2014
Best practice kepala sekolah tahun 2014Best practice kepala sekolah tahun 2014
Best practice kepala sekolah tahun 2014Titin Sulistiawati
 
Best practice
Best practiceBest practice
Best practiceHati N
 
Education for all
Education for allEducation for all
Education for alliwan Alit
 
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfPENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfErlinaAriSavelia
 
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfPENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfErlinaAriSavelia
 
MODEL+LAYANAN+PENDIDIKAN+BAGI+ANAK+BERKEBUTUHAN+KHUSUS+I.ppt
MODEL+LAYANAN+PENDIDIKAN+BAGI+ANAK+BERKEBUTUHAN+KHUSUS+I.pptMODEL+LAYANAN+PENDIDIKAN+BAGI+ANAK+BERKEBUTUHAN+KHUSUS+I.ppt
MODEL+LAYANAN+PENDIDIKAN+BAGI+ANAK+BERKEBUTUHAN+KHUSUS+I.pptMunawirYusuf
 
Model layanan abk dan pendidikan inklusi
Model layanan abk dan pendidikan inklusiModel layanan abk dan pendidikan inklusi
Model layanan abk dan pendidikan inklusiRoHim MohaMad
 
PDM – 12 - DIKSUS.pptx
PDM – 12 - DIKSUS.pptxPDM – 12 - DIKSUS.pptx
PDM – 12 - DIKSUS.pptxShantiUmar1
 
PDM – 12 - DIKSUS.pptx
PDM – 12 - DIKSUS.pptxPDM – 12 - DIKSUS.pptx
PDM – 12 - DIKSUS.pptxShantiUmar1
 
ABK MODUL 1-2 KELOMPOK 3 rev.pptx
ABK MODUL 1-2 KELOMPOK 3 rev.pptxABK MODUL 1-2 KELOMPOK 3 rev.pptx
ABK MODUL 1-2 KELOMPOK 3 rev.pptxsuci395792
 

Similar to Pendidikan ABK (20)

TOPIK 1_Eksplorasi konsep LK individu_Desi puspitasari.docx
TOPIK 1_Eksplorasi konsep LK individu_Desi puspitasari.docxTOPIK 1_Eksplorasi konsep LK individu_Desi puspitasari.docx
TOPIK 1_Eksplorasi konsep LK individu_Desi puspitasari.docx
 
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus Materi Hari ke-5 SMP Ibrahimy Sistem du...
 
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo (Latihan Soal dan...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo (Latihan Soal dan...Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo (Latihan Soal dan...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo (Latihan Soal dan...
 
13932402.ppt
13932402.ppt13932402.ppt
13932402.ppt
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ATR .pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ATR .pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ATR .pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ATR .pdf
 
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo Hari Ke-1 (Latiha...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo Hari Ke-1 (Latiha...Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo Hari Ke-1 (Latiha...
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus SMP Ibrahimy Sukorejo Hari Ke-1 (Latiha...
 
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan KhususMakalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Makalah Hakikat dan Fungsi Pendidikan Kelas Khusus Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
 
Pendidikan khas kanak kanak prasekolah
Pendidikan khas kanak kanak prasekolahPendidikan khas kanak kanak prasekolah
Pendidikan khas kanak kanak prasekolah
 
Best practice kepala sekolah tahun 2014
Best practice kepala sekolah tahun 2014Best practice kepala sekolah tahun 2014
Best practice kepala sekolah tahun 2014
 
Best practice
Best practiceBest practice
Best practice
 
Education for all
Education for allEducation for all
Education for all
 
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfPENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
 
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdfPENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
PENDIDIKAN INKLUSIF DAN GPK (1).pdf
 
Abahhhh
AbahhhhAbahhhh
Abahhhh
 
MODEL+LAYANAN+PENDIDIKAN+BAGI+ANAK+BERKEBUTUHAN+KHUSUS+I.ppt
MODEL+LAYANAN+PENDIDIKAN+BAGI+ANAK+BERKEBUTUHAN+KHUSUS+I.pptMODEL+LAYANAN+PENDIDIKAN+BAGI+ANAK+BERKEBUTUHAN+KHUSUS+I.ppt
MODEL+LAYANAN+PENDIDIKAN+BAGI+ANAK+BERKEBUTUHAN+KHUSUS+I.ppt
 
Model layanan abk dan pendidikan inklusi
Model layanan abk dan pendidikan inklusiModel layanan abk dan pendidikan inklusi
Model layanan abk dan pendidikan inklusi
 
PDM – 12 - DIKSUS.pptx
PDM – 12 - DIKSUS.pptxPDM – 12 - DIKSUS.pptx
PDM – 12 - DIKSUS.pptx
 
PDM – 12 - DIKSUS.pptx
PDM – 12 - DIKSUS.pptxPDM – 12 - DIKSUS.pptx
PDM – 12 - DIKSUS.pptx
 
LIRP0-2016
LIRP0-2016LIRP0-2016
LIRP0-2016
 
ABK MODUL 1-2 KELOMPOK 3 rev.pptx
ABK MODUL 1-2 KELOMPOK 3 rev.pptxABK MODUL 1-2 KELOMPOK 3 rev.pptx
ABK MODUL 1-2 KELOMPOK 3 rev.pptx
 

Recently uploaded

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 

Recently uploaded (20)

Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 

Pendidikan ABK

  • 1. HAKIKAT PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ( ABK )
  • 2. Pengertian pelayanan pendidikan dan sejarah perkembangan pendidikan khusus di Indonesia pendidikan dan sejarah perkembangan pendidikan khusus di Indonesia A. Makna dan jenis pelayanan pendidikan bagi ABK Pelayanan pendidikan bagi ABK adalah jasa yang diberikan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan para ABK, sehingga ABK tersebut dapat mengembangkanpotensinya. Kebutuhan tersebut terdiri dari kebutuhan fisik dan kesehatan, kebutuhan yang berkaitan dengan emosional-sosial dan kebutuhan pendidikan. Tersedianya pelayanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan merupakan faktor kunci bagi perkembangan ABK.
  • 3. Penyediaan layanan pendidikan bagi ABK di Indonesia tidak semaju di Negara lain. Namun, perhatian masyarakat dan pemerintah makin lama makin besar sehingga berbagai sekolah untuk ABK mulai didirikan.perkembangan yang menggembirakan dari jumlah sekolah dan jumlah siswa merupakan pertanda meningkatkan pelayanan pendidikan bagi ABK. Meskipun peran swasta sangat besar dalam penyeaan layanan pendidikan bagi ABK namun perhatian pemerintah juga terus meningkat. Menjelang tahun 90-an perhatian juga ditujdiukan untuk membantu ABK yang ada di sekolah biasa. Perhatian ini terwujud dalam berbaai penelitian tentan keberadaan ABK dan berbagai program pelatihan untuk membantu ABK yang beradadi sekolah biasa, khususnya para penyandang.
  • 4. B. Sejarah perkembangan layanan pendidikan khusus Keberadaan para penyandang kelainan dapat ditandai sejak zaman purba yang masih prmitif, sampai zaman yang paling mutakhir, yang ditandai dengan kecanggihan teknologi. Pada awalnya, perlakuan terhadap para penyandang kelaianan sangat menyedihkan.oleh karena pengaruh mistik dan berbagai kepercayaan parapenyandang kelainan dikucilkan, bahkan ada yang dimusnahkan ketika masih bayi. Layanan pendidikan terhadap penyandang kelainan dapat ditelusuri mulai abad ke-16 ketika di syanyol seoranh anak tunarungu sejak lahir berhasil dididik. Di amerika layanan pendidikan ini baru mulai pada tahun 1817 dan di Indonesia dapat ditlusuri mulai tahun 1901.
  • 5. 1. Pelayanan pendidikan segregasi, integrasi, dan inklusi Layanan pendidikan segregasi memisahkan ABK dari anak normal. Alasan para pendukung pelayanan pendidikan terpisah ini antara lain: a. ABK akan mendapat perlakuan/perhatian yang lebih intensif karena para guru memang disiapkan khusus untuk melayani mereka b. Para ABK merasa senasib sehingga dapat bergaul lebih akrab c. Keinginan untuk bersaing dalam pendidikan segregasi mungkin lebih tinggi karena para ABK merasa mempunyai kemampuan setara sehingga kesempatan untuk unggul akan semakin terbuka Berbagai bentuk dan jenis layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus ( ABK )
  • 6. 2 .Layanan pendidikan integrasi menyediakan pendidikan bagi ABK di sekolah yang sama dengan anak normal. Para ABK dapat menghayati dunia yang sama dengan anak normal, demikian pula anak normal akan mendapat kesempatan untuk menghayati keanekaragaman dalam hidup 3. Layanan pendidikan inklusi setiap anak diakui sebagai bagian dari anak-anak lain yang ada dalam satu sekolah. Pada praktiknya ABK disekolahkan di sekolah yang terdekat dengan tempat tinggalnya, terlepas dari tingkat kelainan yang disandang. B. Jenis pelayanan pendidikan khusus 1. Layanan di sekolah biasa 2. Sekolah biasa dengan guru konsultan 3. Sekolah biasa dengan guru kunjung 4. Model ruang sumber 5. Model kelas khusus 6. Model sekolah khusus siang hari 7. Model sekolah dalam Panti Asuhan atau rumah sakit
  • 7. B LANDASAN PSIKOLOGIS Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Ada dua cabang psikologis yang sangat penting dalam pengembangan kurikulum, yaitu 1. Psikologis perkembangan (developmental psychology) 2. Psikologi belajar (learning psychology).
  • 8. B.Pendekatan kolaboratif dalam pelayanan pendidikan ABK Pelayanan pendidikan untuk ABK merupakan satu kegiatan atau proses yang sangat kompleks yang memerlukan kerja sama dari berbagai pakar/personel yang terkait dengan ABK. Kerja sama atau kolaborasi diwujudkan dalam pertemuan bersama yang membahas kasus yang ditangani. Setiap anggota tim akan membahas kasus dari bidang keahliannya masing-masing, dan berdasarkan pembahasan tersebut, tim akan mengambil keputusan yang akan ditindaklanjuti oleh seluruh anggota tim.
  • 9. Mereka yang terlibat sebagai anggota tim pelayanan pendidikan bagi ABK berasal dari berbagai bidang keahlian yang relevan dengan kebutuhan ABK yang ditangani. Secara umum, anggota tim mencakup para pakar/personel berikut: Guru sekolah biasa 1. Guru pendidikan khusus 2. Pengawas sekolah 3. Kepala sekolah 4. Orang tua ABK 5. ABK sendiri 6. Psikolog sekolah 7. Guru bina wicara dan persepsi bunyi 8. Dokter dari berbagai keahlian (dokter spesialis) 9. Perawat sekolah 10. Guru pendidikan jasmani yang sudah mendapat pelatihan khusus untuk menangani ABK 11. Ahli terapi fisik (physical therapist) 12. Pekerja sosial dan konselor 13. Personel lain, sesuai dengan keperluan
  • 10. HAKIKAT PENDIDIKAN BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS ( ABK )
  • 11. Pengertian pelayanan pendidikan dan sejarah perkembangan pendidikan khusus di Indonesia pendidikan dan sejarah perkembangan pendidikan khusus di Indonesia A. Makna dan jenis pelayanan pendidikan bagi ABK Pelayanan pendidikan bagi ABK adalah jasa yang diberikan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan para ABK, sehingga ABK tersebut dapat mengembangkanpotensinya. Kebutuhan tersebut terdiri dari kebutuhan fisik dan kesehatan, kebutuhan yang berkaitan dengan emosional-sosial dan kebutuhan pendidikan. Tersedianya pelayanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan merupakan faktor kunci bagi perkembangan ABK.
  • 12. Penyediaan layanan pendidikan bagi ABK di Indonesia tidak semaju di Negara lain. Namun, perhatian masyarakat dan pemerintah makin lama makin besar sehingga berbagai sekolah untuk ABK mulai didirikan.perkembangan yang menggembirakan dari jumlah sekolah dan jumlah siswa merupakan pertanda meningkatkan pelayanan pendidikan bagi ABK. Meskipun peran swasta sangat besar dalam penyeaan layanan pendidikan bagi ABK namun perhatian pemerintah juga terus meningkat. Menjelang tahun 90-an perhatian juga ditujdiukan untuk membantu ABK yang ada di sekolah biasa. Perhatian ini terwujud dalam berbaai penelitian tentan keberadaan ABK dan berbagai program pelatihan untuk membantu ABK yang beradadi sekolah biasa, khususnya para penyandang.
  • 13. B. Sejarah perkembangan layanan pendidikan khusus Keberadaan para penyandang kelainan dapat ditandai sejak zaman purba yang masih prmitif, sampai zaman yang paling mutakhir, yang ditandai dengan kecanggihan teknologi. Pada awalnya, perlakuan terhadap para penyandang kelaianan sangat menyedihkan.oleh karena pengaruh mistik dan berbagai kepercayaan parapenyandang kelainan dikucilkan, bahkan ada yang dimusnahkan ketika masih bayi. Layanan pendidikan terhadap penyandang kelainan dapat ditelusuri mulai abad ke-16 ketika di syanyol seoranh anak tunarungu sejak lahir berhasil dididik. Di amerika layanan pendidikan ini baru mulai pada tahun 1817 dan di Indonesia dapat ditlusuri mulai tahun 1901.
  • 14. 1. Pelayanan pendidikan segregasi, integrasi, dan inklusi Layanan pendidikan segregasi memisahkan ABK dari anak normal. Alasan para pendukung pelayanan pendidikan terpisah ini antara lain: a. ABK akan mendapat perlakuan/perhatian yang lebih intensif karena para guru memang disiapkan khusus untuk melayani mereka b. Para ABK merasa senasib sehingga dapat bergaul lebih akrab c. Keinginan untuk bersaing dalam pendidikan segregasi mungkin lebih tinggi karena para ABK merasa mempunyai kemampuan setara sehingga kesempatan untuk unggul akan semakin terbuka Berbagai bentuk dan jenis layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus ( ABK )
  • 15. 2 .Layanan pendidikan integrasi menyediakan pendidikan bagi ABK di sekolah yang sama dengan anak normal. Para ABK dapat menghayati dunia yang sama dengan anak normal, demikian pula anak normal akan mendapat kesempatan untuk menghayati keanekaragaman dalam hidup 3. Layanan pendidikan inklusi setiap anak diakui sebagai bagian dari anak-anak lain yang ada dalam satu sekolah. Pada praktiknya ABK disekolahkan di sekolah yang terdekat dengan tempat tinggalnya, terlepas dari tingkat kelainan yang disandang. B. Jenis pelayanan pendidikan khusus 1. Layanan di sekolah biasa 2. Sekolah biasa dengan guru konsultan 3. Sekolah biasa dengan guru kunjung 4. Model ruang sumber 5. Model kelas khusus 6. Model sekolah khusus siang hari 7. Model sekolah dalam Panti Asuhan atau rumah sakit
  • 16. B LANDASAN PSIKOLOGIS Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Ada dua cabang psikologis yang sangat penting dalam pengembangan kurikulum, yaitu 1. Psikologis perkembangan (developmental psychology) 2. Psikologi belajar (learning psychology).
  • 17. B.Pendekatan kolaboratif dalam pelayanan pendidikan ABK Pelayanan pendidikan untuk ABK merupakan satu kegiatan atau proses yang sangat kompleks yang memerlukan kerja sama dari berbagai pakar/personel yang terkait dengan ABK. Kerja sama atau kolaborasi diwujudkan dalam pertemuan bersama yang membahas kasus yang ditangani. Setiap anggota tim akan membahas kasus dari bidang keahliannya masing-masing, dan berdasarkan pembahasan tersebut, tim akan mengambil keputusan yang akan ditindaklanjuti oleh seluruh anggota tim.
  • 18. Mereka yang terlibat sebagai anggota tim pelayanan pendidikan bagi ABK berasal dari berbagai bidang keahlian yang relevan dengan kebutuhan ABK yang ditangani. Secara umum, anggota tim mencakup para pakar/personel berikut: Guru sekolah biasa 1. Guru pendidikan khusus 2. Pengawas sekolah 3. Kepala sekolah 4. Orang tua ABK 5. ABK sendiri 6. Psikolog sekolah 7. Guru bina wicara dan persepsi bunyi 8. Dokter dari berbagai keahlian (dokter spesialis) 9. Perawat sekolah 10. Guru pendidikan jasmani yang sudah mendapat pelatihan khusus untuk menangani ABK 11. Ahli terapi fisik (physical therapist) 12. Pekerja sosial dan konselor 13. Personel lain, sesuai dengan keperluan