Dokumen tersebut membahas tentang larutan kimia, termasuk definisi larutan, jenis larutan elektrolit dan non elektrolit, rumus untuk menghitung molaritas, molalitas, fraksi mol, dan kadar zat dalam larutan, serta penjelasan tentang larutan asam, basa, dan indikator pH.
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Larutan Kimia
1.
2. KIMIA
LARUTAN
• KELOMPOK 2
• Adam Budiman
• Alvin Raihan Munaf
• Arya Difa Ramadhan
• Naufal Ramadhan Budiharjo
• Muhammad Fadhly C
• NPM
• 50416077
• 50416657
• 51416120
• 55416352
• 54416792
1IA10
3. • Definisi Larutan
• Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
• Rumus Molaritas, Molalitas, Fraksi Mol, Kadar
Zat
• Larutan Asam dan Basa
• Indikator Asam dan Basa
HAL YANG DIBAHAS
4. • larutan adalah
campuran homogen
yang terdiri dari dua
atau lebih zat. Zat yang
jumlahnya lebih sedikit
di dalam larutan
disebut (zat) terlarut
atau solut, sedangkan
zat yang jumlahnya
lebih banyak daripada
zat-zat lain dalam
larutan disebut pelarut
atau solven
PENGERTIAN LARUTAN
5. PENGERTIAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN
LARUTAN NON ELEKTROLIT
• Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan
arus listrik dengan memberikan gejala berupa menyalanya
lampu pada alat uji atau timbulnya gelmbung gas dalam
larutan.
• Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala
berupa tidak ada gelembung dalam larutan atau lampu tidak
menyala pada alat uji
6. Molaritas larutan adalah banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.
Keterangan :
M = Molaritas larutan
g = massa zat terlarut (gram)
Mr = Massa relative zat terlarut
mL = Volume larutan (ml)
1. MOLARITAS (M)
7. molalitas larutan menentukan banyaknya mol zat terlarut dalam 1 Kg (1000 gram) pelarut.
p = Massa pelarut
MOLALITAS LARUTAN CAMPURAN
Untuk menghitung molalitas dari larutan campuran dapat menggunakan rumus kimia sebagai berikut:
Keterangan :
m = molalitas larutan
g1 = massa zat terlarut 1 (gram)
g2 = massa zat terlarut 2 (gram)
Mr1 = Massa relative zat terlarut 1
Mr2 = Massa relative zat terlarut 2
P1 = Massa pelarut 1 (gram)
P2 = Massa pelarut 2 (gram)
2. MOLALITAS (M)
8. Fraksi mol larutan adalah perbandingan mol suatu zat dengan mol total larutan (gabungan zat terlarut
dan Palarut
Keterangan =
X = Fraksi mol
A = Terlarut
B = Pelarut
3. FRAKSI MOL (X)
9. Kadar zat larutan adalah banyaknya zat terlarut dalam 100 gram larutan. Untuk menghitung
kadar zat dalam larutan dapat menggunakan rumus kimia sebagai berikut:
4. KADAR ZAT (PERSEN)
10. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang
dalam air melepakan ion H+, sedangkan
basa adalah zat yang dalam air melepaskan
ion OH–. Jadi pembawa sifat asam adalah
ion H+, sedangkan pembawa sifat basa
adalah ion OH–.
PENGERTIAN LARUTAN ASAM
DAN BASA
11. Indikator asam-basa (disebut juga
Indikator pH) adalah senyawa halokromik
yang ditambahkan dalam jumlah kecil ke
dalam sampel, umumnya adalah larutan yang
akan memberikan warna sesuai dengan
kondisi pH larutan tersebut. Pada temperatur
25° Celsius, nilai pH untuk larutan netral
adalah 7,0
INDIKATOR ASAM DAN BASA
12. • Lakmus adalah
campuran zat pewarna
berbeda yang larut dalam
air yang diekstrak dari
lumut. Campuran ini
sering diserap ke dalam
kertas saring untuk
menghasilkan salah satu
bentuk tertua dari
indikator pH, yaitu kertas
lakmus, yang digunakan
untuk menguji kadar
keasaman bahan.
KERTAS LAKMUS
13. 1. Indikator Alami
• Indikator alami yang dapat
digunakan untuk menentukan
sifat asam, basa, dan garam suatu
zat antara lain kulit manggis,
bunga sepatu, dan kubis ungu.
Untuk menjadikan indikator
alami, maka kulit manggis,
bunga sepatu, dan kubis ungu
terlebih dahulu dibuat ekstrak
dengan cara menghaluskannya
dan menambahkan air.
2. Indikator Buatan
• Indikator buatan untuk
mengidentifikasi asam, basa, dan
garam, antara lain kertas lakmus,
kertas indikator, bahan indikator,
dan pH meter.
INDIKATOR ALAMI DAN BUATAN
14. • Dari keseluruhan teori
asam basa, maka dapat
disimpulkan sebagai
berikut
1. Teori Asam Basa
Arrhenius
- Asam adalah spesies
yang menghasilkan ion
H+ atau H30+ dalam
larutan berarir.
- Basa adalah spesies yang
menghasilkan ion OH-
dalam larutan berair
TEORI ASAM BASA
15. 2. Teori asam basa lewis
-asam adalah spesies penerima
(akseptor) pasangan elektron.
- Basa adalah spesies pemberi
(donor) pasangan elektron.
16. 3. TEORI ASAM BASA
BRONSTED-LOWRY
- ASAM ADALAH
SPESIES PEMBERI
(DONOR) PROTON
- BASA ADALAH
SPESIES PENERIMA
(AKSEPTOR) PROTON.
17. • Asam (yang sering diwakili
dengan rumus umum HA) secara
umum merupakan senyawa kimia
yang bila dilarutkan dalam air
akan menghasilkan larutan
dengan pH lebih kecil dari 7.
Dalam definisi modern, asam
adalah suatu zat yang dapat
memberi proton (ion H+) kepada
zat lain (yang disebut basa), atau
dapat menerima pasangan
elektron bebas dari suatu basa
LARUTAN ASAM
18. • Basa adalah senyawa kimia yang
menyerap ion hidronium ketika
dilarutkan dalam air. Basa adalah
lawan (dual) dari asam, yaitu
ditujukan untuk unsur/senyawa kimia
yang memiliki pH lebih dari 7. Kostik
merupakan istilah yang digunakan
untuk basa kuat.
• Basa dapat dibagi menjadi basa kuat
dan basa lemah. Kekuatan basa sangat
tergantung pada kemampuan basa
tersebut melepaskan ion OH dalam
larutan dan konsentrasi larutan basa
tersebut
LARUTAN BASA
19. Derajat Keasaman (pH) - Suatu larutan asam
atau larutan basa memiliki tingkat keasaman atau
tingkat kebasaan yang berbeda. Tingkat
keasaman atau kebasaan dari suatu larutan
disebut derajat keasaman yang dilambangkan
dengan pH (dibaca : pe - ha). Nilai derajat
keasaman dari suatu larutan berkisar antara 0
sampai 14.
DERAJAT KEASAMAN
20. Untuk larutan yang memiliki nilai pH kurang
dari 7 ( 0 < pH < 7), maka larutan tersebut
bersifat asam. Sedangkan, untuk larutan yang
memiliki nilai pH lebih dari 7 (7 < pH < 14),
maka larutan tersebut bersifat basa. Jika suatu
larutan mempunyai nilai pH = 7, maka larutan
tersebut bersifat garam (netral).
PH LARUTAN ASAM DAN BASA
21. • Titrasi adalah prosedur
yang bertujuan untuk
menentukan banyaknya
suatu larutan dengan
konsentrasi yang telah
diketahui agar tepat habis
bereaksi sejumlah larutan
yanng dianalisis (ingin
diketahui kadarnya).
TITRASI ASAM BASA
22. Larutan penyangga adalah suatu sistem
larutan yang dapat mempertahankan nilai pH
larutan agar tidak terjadi perubahan pH yang
berarti oleh karena penambahan asam atau
basa maupun pengenceran. Larutan ini disebut
juga dengan larutan buffer atau dapar.
LARUTAN PENYANGGA
23. Hidrolisis garam adalah penguraian garam oleh
air atau reaksi ion-ion garam oleh air. Garam-
garam yang mengalami hidrolisis adalah garam
yang mengandung ion dari asam lemah atau
basa lemah. Sedangkan garam yang berasal
dari asam kuat atau basa kuat tidak bisa
mengalami reaksi hidrolisis.
HIDROLISIS GARAM
24. Hasil kali kelarutan ( Ksp ) adalah hasil kali
konsentrasi ion- ion pada larutan jenuh
dipangkatkan dengan angka koefisien pada
persamaan reaksi ionisasinya pada suhu
tertentu
KSP