Achmad puariesthaufani nugroho, hapzi ali, implementasi sim, ut jakarta,2018
Achmad puariesthaufani nugroho, hapzi ali, eis di kantor, ut jakarta,2018
1. Eksekutif ( CEO = Chief Exsecutive Officer ), istilah yang digunakan untuk menidentifikasi
manajer pada tingkat atas dari hirarki organisasi yang berpengaruh kuat pada perusahaan.
Pengaruh ini diperoleh dengan keterlibatan dalam perencanaan strategis dan menetapkan
kebijakan perusahaan.
Sistem informasi Eksekutif merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi bagi eksekutif
mengenai kinerja keseluruhan perusahaan. Sistem Informasi dapat diambil dengan mudah dalam
berbagai tingkat rincian.
Sistem
Informasi
pemasaran
Sistem
Informasi
manufaktur
Sistem
informasi
keuangan
Sistem
Informasi
Sumbrer daya
Informasi
Informasi lingkungan dan data
Perusahaan
dengan sistem
Informasi
eksekutif
Sistem
Informasi
Sumbrer daya
manusia
Informasi lingkungan dan data
Penelitian Mintzberg (1970) , mengenai kegiatan dasar yang mebentuk prosentasi waktu para
eksekutif ( CEO )
2. Distribusi Waktu
Pekerjaan dimeja
22%
Pertemuan tak
terjadwal
10%
Panggilan
telepon
6%
Pertemuan
terjadwal
59%
Wisata
3%
Eksekutif dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, jika infomasi mudah didapat. Agar
informasi dapat diambil dengan mudah dalam berbagai tingkat rincian, maka dibentuklah suatu
Sistem Informasi Eksekutif ( EIS = executive information system ).
Membuat
informasi
Korporasi
tersediai
Personal
computer
Database
korporasi
Kotak surat
elektronik
Tampilan
informasi
Workstation eksekutif
KomputerKomputer pusatpusat
Ke workstation
Eksekutif lain
Model EIS
Database
eksekutif
Perpustakaan
Perangkat lunak
Permintaan
informasi
Berita terkini,
penjelasan
Ke workstation
Eksekutif lain
Database
eksternal dan
informasi
3. Konfigurasi EIS berbasis komputer biasanya meliputi satu komputer personal yang berfungsi
sebagai executive workstation yang dihubungkan dengan mainframe. Database eksekutif berisi
data dan informasi yang telah diproses sebelumnya oleh komputer sentral perusahaan. Eksekutif
memilih menu untuk menghasilkan tempilan di layar yang telah disusun sebelunya atau untuk
melakukan sejumlah kecil perosesan.
Peran utama EIS adalah menyarikan data dan informasi bervolume besar untuk meningkatkan
kegunaannya. Pengambilan sari ini disebut pemampatan informasi dan menghasilkan suatu
gambaran atau model mental dari perusahaan.
Faktor penentu keberhasilan EIS :
1. Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen
Eksekutif tingkat puncak harus berfungsi sebagai pendorong penerapan EIS.
2. Sponsor Operasi
Wakil Diektur bisa menjadi sponsor operasi, yang bekerjasama dengan spesialis
informasi untuk memastikan bahwa pekerjaan itu terlaksana.
3. Staf jasa Informasi yang sesuai
Spesialis informasi tidak hanya mengerti teknologi informasi namum juga mengerti cara
eksekutif menggunakan sistem tersebut.
4. Teknologi informasi yang sesuai
5. Manajemen data
Eksekutif harus mampu mengikuti analisis data. Analisis ini dapat dicapai melalui Drill
Down.
6. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis
7. manajemen atas penolakan organisasi
Harus ditunjukkan bagaimana cara dan hasil kerja EIS dalam penyelesaian suatu masalah,
bisa menggunakan prototyping.
8. manajemen atas penyebaran dan evolusi sistem
Menambah pemakai EIS, haruslah diperhatikan keperuntukan dan kewenangan. Jika ada
perubahan yang diinginkan, harus dilakukan sesuai langkah perubahan sistem, dengan
pemikiran yang matang.
4. Dalam manajemen strategi, perusahaan akan memperhatikan faktor-faktor yang akan
menentukan keberhasilan implementasi strategi perusahaan. Inilah yang disebut CSF atau
Critical Success Factor. CSF atau Critical Success Factor ini merupakan istilah dalam
manajemen yang menunjukkan hal-hal yang diperlukan perusahannya agar dapat mencapai visi
misi perusahaan. ada CSF ini perusahaan akan menanyakan hal-hal apa yang bisa membuat
perusahaan menang dalam persaingan dan terus bertumbuh, sedangkan KPI akan menjawab
indikator apakah yang kita bisa melihat sebagai tanda kesuksesan perusahaan.
Proses penentuan CSF ini perusahaan perlu mempertimbangkan situasi pasar, situasi persaingan,
kesempatan, sumber daya fisik perusahaan, sumber daya manusia perusahaan, kelebihan dan
kekurangan perusahaan. Supaya penentuan Crtical Success Factor ini akurat maka perusahaan
perlu memahami dengan seksama hal-hal tersebut. Kegagalan memahami situasi pasar, situasi
persaingan, kesempatan, sumber daya fisik perusahaan, sumber daya manusia
perusahaan, kelebihan dan kekurangan perusahaan akan menyebabkan pembuatan Critical
Success Factor yang salah.
Kegagalan membuat CSF yang tepat dapat dipastikan akan menghasilkan kegagalan perusahaan
karena perusahaan kemungkinan mengalami kesulitan dalam berkompetisi ataupun juga menang
kompetisi tetapi mengalami kerugian secara keuangan. Jika kekuatan perusahaan adalah
operasional yang sangat efisien maka perusahaan dapat masuk ke cost leadership. Di sini Critical
Sucess Factor adalah peningkatan volume penjualan, penurunan biaya produksi, dan penurunan
biaya distribusi. Dari CSF ini maka dibuatlah KPI-KPI untuk meningkatkan volume penjualan,
menekan biaya produksi dan membangun jalur distribusi yang efektif dan efisien.
Pada EIS di unit perusahaan saya (PT. PLN), hal-hal yang diperhatikan sebagai CSF adalah
pertumbuhan pelanggan, peningkatan KWH Jual dan Periode perputaran uang (COP). Maka
dalam mendesign sistem pakar tersebut haru mampu mendeskripsikan jumlah pelanggan di tiap
wilayah kerja unit dan perputan uang di tiap wilayah. Pemetaan ini bertujuan menghasilkan
keputusan strategi yang tepat.