Dokumen tersebut merangkum berbagai teori dan pendekatan pembelajaran IPA di SD, termasuk Teori Piaget, Bruner, dan Gagne tentang tahapan kognitif anak dan pendekatan belajar melalui penemuan. Dokumen tersebut juga membahas berbagai pendekatan seperti lingkungan, inkuiri, dan pemecahan masalah dalam pembelajaran IPA, serta metode seperti ceramah, diskusi, dan demonstrasi.
1. JAWABAN TUGAS TUTORIAL 1
PEMBELAJARAN IPA DI SD
Nama : Ayu Imtyas Rusdiansyah
NIM : 858745338
Kelas : 2B
1. Teori Piaget adalah teori psikologi perkembangan yang dikemukakan oleh Jean Piaget. Teori
ini mengajukan bahwa anak-anak mengalami empat tahap perkembangan kognitif yang
berbeda, yaitu tahap sensorimotor (0-2 tahun), tahap praoperasional (2-7 tahun), tahap konkret
operasional (7-11 tahun), dan tahap formal operasional (11 tahun ke atas). Teori Piaget
menganggap bahwa perkembangan kognitif terjadi melalui interaksi anak dengan lingkungan
mereka, dan bahwa anak-anak mengembangkan pemahaman tentang dunia di sekitar mereka
melalui kognisi mereka.
2. Penerapan Teori Piaget dalam pembelajaran IPA mengacu pada penggunaan pendekatan
konstruktivis dalam mengajar sains. Dalam hal ini, guru harus memperhatikan tahap
perkembangan kognitif siswa mereka, dan menyajikan materi IPA dengan cara yang sesuai
dengan tahap tersebut. Misalnya, untuk siswa yang berada pada tahap praoperasional, guru
dapat menggunakan objek konkret dan gambar untuk membantu mereka memahami konsep-
konsep IPA, sementara untuk siswa yang berada pada tahap konkret operasional, guru dapat
menggunakan eksperimen dan aktivitas yang memungkinkan siswa untuk memecahkan
masalah.
3. Ciri-ciri anak pada tahap konkret operasional menurut Teori Piaget sebagai berikut :
a. Dapat melakukan sebuah konservasi dalam logika tentang kelas dan hubungan
pengetahuan tentang angka berpikir terkait sesuatu yang nyata.
b. Operasi yang mendasari pemikirannya bersifat konkret, dapat dilihat, diraba, atau dirasa,
dari sebuah benda.
c. Mampu berpikir logis dan menggunakan konsep-konsep matematika.
d. Mampu menyadari tentang reversible (dapat dibalik) dan identitas.
e. Mampu melakukan pengelompokan benda, membuat urutan, dan memecahkan persoalan
angka.
f. Mampu memahami operasi konservasi, yaitu kemampuan untuk menyadari bahwa jumlah,
volume, dan ukuran suatu benda tetap sama meskipun bentuk atau tampilannya berubah.
2. 4. Model belajar Bruner adalah teori pembelajaran yang dikembangkan oleh Jerome Bruner.
Model belajar Bruner mengemukakan bahwa siswa dapat memperoleh informasi sendiri
dengan bantuan guru dan menggunakan barang nyata (model belajar penemuan). Teori ini
mengajukan bahwa pembelajaran terjadi melalui tiga tahap, yaitu tahap enaktif, tahap ikonik,
dan tahap simbolik. Bruner juga mengemukakan bahwa pembelajaran terjadi melalui proses
pengkodean informasi, dan bahwa siswa harus memahami materi dalam konteks yang berarti
untuk memudahkan pengkodean informasi.
5. Contoh pembelajaran IPA di SD berdasarkan Teori Bruner adalah sebagai berikut :
a. Tahap enaktif : Guru memperlihatkan siswa bagaimana air dapat mengalir melalui pipa,
menggunakan alat peraga atau percobaan sederhana. Siswa diberi kesempatan untuk
mencoba sendiri bagaimana mengalirkan air melalui pipa dengan bantuan teman sekelas.
b. Tahap ikonik : Guru menunjukkan gambar atau diagram bagaimana air mengalir melalui
pipa dengan baik dan tidak baik. Siswa diminta untuk mengidentifikasi gambar yang
menunjukkan aliran air yang benar.
c. Tahap simbolik : Guru memperkenalkan simbol-simbol yang digunakan dalam ilmu.
Berdasarkan Teori Bruner, pembelajaran IPA di SD dapat dilakukan dengan pendekatan
discovery learning, yaitu dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengalami dan
menemukan sendiri konsep-konsep IPA melalui eksperimen dan aktivitas-aktivitas yang
menantang. Contohnya, siswa dapat diberikan aktivitas membuat model sistem pencernaan
manusia yang terdiri dari mulut, lambung, usus, dan organ lainnya. Dalam pembuatan model
tersebut, siswa akan belajar tentang fungsi dan cara kerja setiap organ pencernaan secara
langsung.
6. Teori Gagne memaparkan bahwa belajar merupakan proses yang memungkinkan seseorang
mengubah tingkah lakunya dengan cepat, serta perubahannya bersifat relatif tetap. Teori Gagne
merupakan teori pembelajaran yang menekankan pentingnya penggunaan strategi
pembelajaran yang sistematis dan terstruktur, dengan memperhatikan tahapan-tahapan kognitif
yang harus dilalui oleh siswa.
7. Peranan pendekatan pembelajaran IPA adalah untuk menyesuaikan tujuan pembelajaran;
siswa; latar belakang sosial dan budaya; sumber dan daya dukung yang tercakup dalam unsur
input; output; produk; dan outcomes pendidikan IPA dengan bahan kajian, sehingga
pembelajaran IPA menjadi bermakna.
Prinsip pemilihan pendekatan pada pembelajaran IPA adalah pertimbangan pendekatan yang
digunakan dengan faktor terkait, seperti tujuan pembelajaran, kurikulum, psikologi belajar,
kemampuan siswa dan sumber daya.
3. 8. Pendekatan dalam pembelajaran IPA antara lain :
a. Pendekatan lingkungan adalah pendekatan dalam pembelajaran ipa yang menitikberatkan
pada lingkungan alamiah sebagai sumber belajar dan mencoba menghubungkan konsep-
konsep ipa dengan fenomena alam di sekitar kita.
b. Pendekatan sains lingkungan teknologi masyarakat adalah pendekatan yang
mengintegrasikan konsep sains dengan teknologi dan pengaruhnya pada masyarakat serta
lingkungan. Tujuannya adalah untuk mengembangkan pemahaman tentang bagaimana
sains, teknologi, dan masyarakat saling berkaitan.
c. Pendekatan faktual adalah pendekatan yang menekankan pada pembelajaran ipa yang
berbasis pada fakta, data, dan bukti. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa konsep
yang dipelajari didasarkan pada informasi yang akurat dan dapat diverifikasi.
d. Pendekatan konseptual adalah pendekatan yang menekankan pada pemahaman konsep-
konsep ipa secara mendalam dan abstrak. Tujuannya adalah untuk memperkuat
kemampuan siswa dalam memahami konsep-konsep dasar yang mendasari ilmu
pengetahuan.
e. Pendekatan pemecahan masalah adalah pendekatan yang menekankan pada penggunaan
keterampilan berpikir kritis dan kreatif untuk menyelesaikan masalah atau tantangan yang
dihadapi dalam konteks ipa. Tujuannya adalah untuk mengembangkan keterampilan yang
dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan.
f. Pendekatan nilai adalah pendekatan yang menekankan pada pengembangan nilai-nilai
moral dan etika dalam pembelajaran ipa. Tujuannya adalah untuk membantu siswa
memahami bagaimana sains dan teknologi mempengaruhi kehidupan dan lingkungan,
serta mengembangkan tanggung jawab dan kesadaran moral dalam penggunaannya.
g. Pendekatan inkuiri adalah pendekatan yang menekankan pada penggunaan pertanyaan dan
investigasi untuk mengembangkan pemahaman tentang konsep-konsep ipa. Tujuannya
adalah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam merumuskan pertanyaan,
mengumpulkan data, dan menarik kesimpulan.
h. Pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan yang menekankan pada
pengembangan keterampilan praktis, seperti observasi, pengukuran, pengumpulan data,
dan analisis. Tujuannya adalah untuk membantu siswa memahami bagaimana ilmu
pengetahuan bekerja dalam kehidupan sehari-hari.
i. Pendekatan sejarah adalah pendekatan yang menekankan pada mempelajari sejarah dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuannya adalah untuk membantu siswa
4. memahami bagaimana ilmu pengetahuan berkembang dari waktu ke waktu dan bagaimana
hal itu mempengaruhi kehidupan kita saat ini.
9. Metode dalam pembelajaran IPA antara lain :
a. Metode penugasan adalah metode pembelajaran IPAyang mengharuskan siswa melakukan
tugas atau pekerjaan tertentu untuk memperoleh pemahaman lebih dalam tentang materi
pelajaran.
b. Metode diskusi adalah metode pembelajaran IPA di mana siswa berpartisipasi aktif dalam
diskusi kelompok untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang materi
pelajaran.
c. Metode tanya jawab adalah metode pembelajaran IPA di mana guru memberikan
pertanyaan kepada siswa dan siswa diharapkan untuk menjawab pertanyaan tersebut untuk
meningkatkan pemahaman mereka tentang materi pelajaran.
d. Metode latihan adalah metode pembelajaran IPA di mana siswa melakukan latihan atau
praktek langsung terhadap materi pelajaran untuk meningkatkan keterampilan dan
pemahaman mereka.
e. Metode ceramah adalah metode pembelajaran IPA di mana guru memberikan penjelasan
dan informasi tentang materi pelajaran kepada siswa secara verbal.
f. Metode simulasi adalah metode pembelajaran IPA di mana siswa mengalami situasi atau
keadaan yang meniru situasi atau keadaan yang terkait dengan materi pelajaran untuk
meningkatkan pemahaman mereka.
g. Metode proyek adalah metode pembelajaran IPA di mana siswa melakukan proyek atau
tugas tertentu yang memungkinkan mereka untuk belajar tentang materi pelajaran dengan
cara yang lebih interaktif dan praktis.
h. Metode studi lapangan adalah metode pembelajaran IPA di mana siswa melakukan
kunjungan ke tempat tertentu untuk mengamati dan mempelajari fenomena atau objek
yang terkait dengan materi pelajaran.
i. Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran IPA di mana guru melakukan
demonstrasi atau tindakan langsung terhadap materi pelajaran untuk memperlihatkan
bagaimana materi tersebut dapat diterapkan atau digunakan.
j. Metode eksperimen adalah metode pembelajaran IPA di mana siswa melakukan percobaan
atau pengamatan langsung terhadap fenomena yang terkait dengan materi pelajaran untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam.
5. 10. Metode yang saya gunakan dalam mengajarkan pokok bahasan pencernaan makanan,
saya akan menggunakan metode pembelajaran yang terstruktur dan interaktif. Berikut adalah
beberapa metode yang dapat saya gunakan :
a. Metode ceramah : Saya akan memberikan ceramah tentang pencernaan makanan dan
proses yang terlibat di dalamnya. Saya akan menjelaskan tentang bagian-bagian sistem
pencernaan dan fungsi masing-masing bagian. Saya juga akan memberikan contoh tentang
jenis makanan yang baik untuk sistem pencernaan.
b. Metode diskusi : Saya akan memfasilitasi diskusi di kelas tentang pencernaan makanan.
Siswa-siswa akan diminta untuk berbagi pengalaman mereka dengan makanan dan
bagaimana itu mempengaruhi pencernaan mereka. Siswa-siswa juga dapat berbicara
tentang cara mereka mempersiapkan makanan untuk mengoptimalkan pencernaan mereka.
c. Metode demonstrasi : Saya akan menunjukkan beberapa alat dan bahan yang digunakan
untuk mempelajari pencernaan makanan. Siswa-siswa akan dapat melihat bagaimana
makanan dihancurkan oleh gigi dan dicerna oleh lambung. Siswa-siswa juga dapat melihat
bagaimana enzim bekerja untuk memecah makanan menjadi nutrisi.
d. Metode penugasan : Siswa-siswa akan diberi tugas untuk mencatat makanan yang mereka
makan selama seminggu dan bagaimana itu mempengaruhi pencernaan mereka. Mereka
akan diminta untuk membuat laporan tentang pengalaman mereka dan berbagi dengan
kelas.
Dalam proses pembelajaran, saya akan mengkombinasikan beberapa metode pembelajaran di
atas untuk mengoptimalkan pemahaman siswa tentang pencernaan makanan. Selain itu, saya
akan menggunakan media interaktif seperti video dan gambar untuk memperjelas konsep yang
sulit dipahami. Saya juga akan memberikan pertanyaan terkait topik untuk mengukur
pemahaman siswa.
DAFTAR REFERENSI
Amelia, Sapriati, dkk. 2021. Pembelajaran IPA di SD (Edisi 2). Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka