Makalah ini membahas penerapan sistem informasi berbasis komputer dalam pelayanan e-KTP di Kantor Kecamatan Kota Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara. Makalah ini menganalisis penggunaan sistem informasi berbasis komputer, kelebihan dan kekurangan e-KTP, serta menerapkan model sistem informasi sumber daya informasi untuk menganalisis penerapan e-KTP di kecamatan tersebut.
1. MAKALAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“PENERAPAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
DALAM PELAYANAN E-KTP DI KANTOR KECAMATAN KOTA ARGA
MAKMUR KABUPAT EN BENGKULU UTARA”
Disusun oleh :
IIN HERLENA H
NIM. 530015898
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
BIDANG MINAT SUMBER DAYA MANUSIA
UNIVERSITAS TERBUKA
2018
2. ii
Nama : Iin Herlena H
NIM : 530015898
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Referensi :
1. Judul : Sistem Informasi Manajemen
Penulis : Dr. Debby Ratna Daniel , SE, Ak dan Dra. Wiwik Supratiwi, MBA
Sumber : Buku materi pokok Universitas Terbuka Modul 1-9
Tahun : 2005
2. Judul :
Rancang Bangun Aplikasi Pencatatan Data Kependudukan Kelurahan Pahlawan
Berbasis Web
Penulis : Ali Ibrahimi dkk
Sumber : https://ejournal. Unsri.ac.id/indek php/
Tahun : 2016
3. Judul :
Review : dukcapil bengkulu utara tetap memberikalan layanan di awal
ramadhan
Penulis :
Sumber :
http://mediacenter.bengkuluutara.go.id/2018/05/30/dukcapil-bengkulu-utara-
tetap memberikan layanan
Tahun : 2018
3. iii
DAFTAR ISI
HALAMAN
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................. 3
BAB II ANALISIS
2.1 Penggunaan Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS)................. 4
2.2 Kelebihan dan kekurangan e-KTP ....................................................... 5
2.3 Model Sistem Informasi Sumber Daya Informasi (IRIS) dalam
penerapan e-KTP ................................................................................. 6
2.3.1 Subsistem Input .......................................................................... 6
2.3.2 Subsistem Output....................................................................... 6
2.3.3 Subsistem sumber daya manusia. ............................................... 7
2.3.4 Subsistem data dan informasi..................................................... 7
2.4.Pelayanan perekaman e-KTP pada kantor kecamatan kota Arga
Makmur .............................................................................................. 7
2.5 Sistem Jaringan dan Keamanan Jaringan.......................................... 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................ 12
3.2 Saran .................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Arga Makmur adalah sebuah kecamatan sekaligus pusat pemerintahan
(ibu kota) kabupaten Bengkulu Utara, dengan Dengan luasan wilayah
100.000 KM2 terdiri dari 24 desa dan 3 kelurahan. Sebaran penduduk yang
tidak merata sehingga menyulitkan pemerintah dalam pendataan administrasi
penduduk. Pelayanan administrasi kependudukan dapat diartikan sebagai
pelayanan dibidang kependudukan yang diberikan oleh aparat pamerintah
dan non pemerintah dari tingkat pusat sampai tingkat desa atau kelurahan, RT
dan RW. Pada pelayanan administrasi kependudukan, aparat pemerintah dan
non pemerintah memberikan pelayanan misalnya, pengurusan izin nikah,
permohonan ktp,surat keterangan, kartu keluarga, dan surat-surat
kependudukan yang lain (Sudjarwo, 2004).
Sistem informasi kependudukan merupakan bagian dari program
tertib data kependudukan yang dicanangkan pemerintah. Untuk itu setiap
instansi harus memiliki data – data kependudukan yang bersifat elektronis.
Maka dari itu dibutuhkanlah suatu sistem informasi administrasi
kependudukan di kecamatan kota Arga Makmur. Sistem ini dirancang agar
kecamatan memiliki data – data elektronis sehingga dapat terwujud data
kependudukan yang terkoordinasi dan terintegrasi antara kelurahan,
kecamatan, dinas kependudukan dan catatan sipil (dukcapil).
Pengadministrasian terkendala dikarenakan sumber data
kependudukan belum terkoordinasi dan terintegrasi serta terbatasanya sarana
dan sumber daya manusia sebagai pengolahan data, sebelumnya pada
kecamatan kota Arga Makmur masih dilakukan dalam bentuk pembukuan
atau arsip–arsip, sehingga seringkali terjadi kesalahan bahkan ada arsip data
yang hilang, tercecer atau rusak karena terlalu banyaknya arsip yang ada.
Pada aktifitas pelayanan kependudukan, warga diharuskan mengurus surat-
surat permohonan yang diinginkan pada kantor kecamatan dengan mengikuti
sejumlah prosedur yang berlaku sehingga dalam pembuatan surat surat
tertentu akan memakan waktu dan tenaga yang cukup lama.
5. 2
Sistem informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software,
jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang
terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi,
menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi
(O’Brien dan Marakas, 2009). Menurut Alter dalam Effendy (1989:11),
sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang,
dan teknologi informasi yang dior-ganisasikan untuk mencapai tujuan-dalam
sebuah organisasi.
Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat
serta tuntutan akan keakuratan data, kecepatan informasi dan pelayanan
kepada masyarakat mendorong pemerintah untuk melakukan perubahan sistem
pencatatan penduduk dari sebelumnya menggunakan sistem informasi manual
menjadi sistem informasi yang berbasiskan komputer. Dengan menerapkan
Sistem Informasi berbasis komputer sangat besar manfaatnya bagi
peningkatan kinerja organisasi dan informasi yang akan dihasilkan bagi
penggunanya. Sistem Informasi berbasis komputer mengandung arti bahwa
komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi
administrasi data kependudukan khususnya di kantor kecamatan kota Arga
Makmur Kabupaten Bengkulu Utara.
Sering ditemui pelayanan administrasi di berbagai tempat dimana
kualitas pelayanan publik yang belum memenuhi harapan masyarakat, dalam
arti tingkat kepuasan masyarakat masih rendah, ditandai masih banyaknya
keluhan-keluhan terhadap penyelenggara pelayanan publik, baik yang
berkaitan dengan prosedur pelayanan yang masih terkesan berbelit-belit,
kelambatan dalam pengurusan, biaya hingga sikap petugas pelayanan yang
tidak mencerminkan sikap sebagai abdi masyarakat.
Peran kecamatan sebagai penyelenggara pelayanan publik dapat
disinergikan dengan peran dinas atau OPD lain dimana kecamatan adalah
front line bagi dinas atau OPD lain yang mana segala urusan ke dinas atau
OPD lain harus mendapatkan pengesahan dari kecamatan. Kecamatan kota
Arga Makmur menjadi salah satu organisasi pemerintah yang menjadi
pelaksana pembuatan E-KTP. Berdasarkan uraian diatas, sehingga penulis
6. 3
tertarik untuk membuat makalah/artikel tentang “Penerapan Sistem
Informasi Berbasis Komputer Dalam Pelayanan E-KTP di Kantor
Kecamatan Kota Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukan diatas, maka rumusan
masalahnya adalah bagaimana penerapan sistem informasi berbasis komputer
terhadap pelayanan E-KTP di kantor kecamatan kota Arga Makmur
Kabupaten Bengkulu Utara, dilihat dari komponen CBIS dan sumber daya
manusianya (SDM) .
1.3 Tujuan Penulisan
Makalah ini bertujuan untuk :
Mengetahui bagaimana pengaruh penerapan informasi berbasis komputer
terhadap pelayanan E-KTP di kantor kecamatan kota Arga Makmur
Kabupaten Bengkulu Utara.
Memberikan saran dan masukkan kepada kantor kecamatan sehingga
dalam proses pelayanan E-KTP lebih efesien dan efektif.mengoptimalkan
pelayanan kepada masyarakat.
7. 4
BAB II.
ANALISIS
2.1 Penggunaan Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS)
Pemerintah sebagai regulator atau pembuat kebijakan berperan
sangat penting dalam membuat perencanaan pendataan penduduk.
Sistem pendataan penduduk haruslah terencana dengan baik dengan
memperhatikan aspek-aspek tata kelola pemerintahan yang baik. Pada
penerapan sistem informasi berbasis komputer untuk pencatatan data
kependudukan haruslah menggunakan pola stategi operasional yang
tepat. Dalam hal ini strategi yang tepat yang perlu diambil oleh
pemerintah dalam pengembangan sistem pendataan penduduk adalah
dengan strategi global, yaitu strategi dimana keputusan utama
dilaksanakan oleh pusat sedangkan cabang wajib mengikuti semua
keputusan pusat.
Sistem Informasi CBIS yang akurat dan efektif, dalam
kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah computer-based atau
pengolahan informasi yang ber-basis pada komputer. Munculnya
sistem yang berbasis komputer yang disesuaikan secara langsung
untuk digunakan oleh ek-sekutif pembuat keputusan memungkinkan
untuk mengadakan sebuah pengujian terha-dap bagaimana sistem yang
berbasis kom-puter oleh manajemen berpengaruh terha-dap proses
pengambilan keputusannya. Selain itu, perkembangan perangkat keras
dan perangkat lunak juga sangat mempen-garuhi kualitas informasi
yang dihasilkan.
Dalam pembuatan Sistem Informasi berbasis komputer untuk
pendataan data penduduk diperlukan pengelolaan sumber daya
informasi dan juga penyusunan database yang dapat membantu
memberikan data pada manajemen untuk mengambil keputusan
mengenai penggunaan hardware, software dan sumberdaya manusia
yang sesuai untuk pengelolaan sumber daya informasi. Diperlukan
juga pengintegrasian data dalam pemerintahan dengan memperhatikan
8. 5
sistem yang telah berlaku dan sistem baru yang diusulkan, juga
komponen penunjang sistem yaitu hardware, software, jaringan,
database dan juga tenaga yang mengoperasikannya. Sistem Informasi
yang dimaksud adalah sistem informasi berbasis computer yang
terhubung secara online, tepat waktu (real time) dan dapat dipercaya
(reliable).
2.2 Kelebihan dan kekurangan e-KTP
KTP elektronik atau yang dikenal dengan nama e-KTP merupakan
usaha pemerintah untuk mendokumentasikan data penduduk yang akurat
sesuai dengan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2006 tentang Administrasi Kependudukan yang menjadi payung
hukumnya (KEMENDAGRI, 2011). Untuk mendapatkan e-KTP,
pemohon yang sudah memenuhi syarat, membawa dokumen yang
diperlukan serta surat panggilan ke tempat pelayanan. Disini, petugas
melakukan verifikasi data dengan menggunakan basis data kependudukan
untuk menghindari penggandaan dan pemalsuan.
Program ini diluncurkan dengan beberapa kelebihan yang diusung,
seperti yang disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di
situs resmi e-KTP (2011). Satu diantaranya adalah identitas jati diri
tunggal dengan menggunakan satu nomor kependudukan untuk satu orang
yang tidak dapat dipalsukan maupun digandakan. Kartu ini juga
direncanakan untuk dapat dipakai sebagai kartu suara dalam Pemilu atau
Pilkada (E-voting). Sementara untuk kelemahan program ini, beberapa
diantaranya dapat dianalisa dari beberapa studi mengenai penerapan e-
Public services, e-ID, dan e-Government di beberapa negara berkembang.
Hasil studi penerapan CIT di Bangladesh (Imran, 2009 dalam Ray, 2011)
menemukan bahwa kunci kelemahan penerapan berada pada
lemahnya skill dan attitude para administrator dan penduduk itu sendiri.
Sementara itu, studi yang lain menyimpulkan bahwa kelemahan sistem ini
dapat terjadi lebih parah dikarenakan kurangnya koordinasi antar lembaga
9. 6
pemerintahan yang bekerja sama dalam program ini, kurangnya
pengetahuan dan keahlian menggunakan perangkat yang diperlukan, serta
kualitas kecepatan jaringan (Joia,2007; Lam, 2005; Zaed, 2007
dalam Ray, 2011).
2.3 Model Sistem Informasi Sumber Daya Informasi (IRIS) dalam penerapan
e-KTP
Model IRIS yang digunakan penyusun dalam menganalisa
pelaksanaan program e-KTP adalah model IRIS yang ditulis dari konsep
IRIS McLeod & Schell tahun 2001. Pada sistem ini, terdapat istilah
subsistem input dan subsistem output yang komponen-komponen
didalamnya akan dijelaskan sebagai berikut.
2.3.1 Subsistem Input
Di dalam subsistem input, tedapat tiga subsistem yaitu sistem
informasi enterprise yang membantu pemerintah mengetahui informasi
perangkat keras yang digunakan, subsistem riset dan perencanaan sumber
daya informasi yang akan mengolah hasil riset kebutuhan informasi dari
departemen fungsional lain, dan subsistem intelijen sumber daya informasi
yang mencari data pemasok hardware, software, teknologi, termasuk
lembaga pendidikan yang menghasilkan tenaga ahli ataupun headhunter
yang merupakan pemasok sumber daya manusia ahli komputer/pengelola
sumber daya informasi.
2.3.2 Subsistem Output
Subsystem yang akan mengelola data organisasi yang
menginformasikan mengenai kepemilikan hardware pada suatu organisasi.
Untuk subsistem hardware e-KTP, berdasarkan situs resminya (2011),
pemerintah menempatkan perangkat yang disalurkan dari pusat untuk
dilokasikan di setiap kabupaten, kecamatan, dan kelurahan. Perangkat-
perangkat tersebut yaitu sebuah server untuk database dan AFIS, UPS
1000VA, harddisk eksternal untuk backup data, switch and cabling, smart
10. 7
card reader/writer, signature pad, retina digital scanner, dan tripod.
Hingga saat ini, tahun 2012, perangkat-perangkat tersebut masih
digunakan dan belum ada pertimbangan untuk mengganti maupun
memindahkan perangkat apapun. Dalam hal subsistem software, jenis
perangkat lunak yang digunakan yaitu sistem operasi Windows Server,
database engine (standard edition per 5 users), aplikasi perekaman sidik
jari, anti-virus client, dan anti-virus server. Hingga makalah ini dibuat,
penulis belum menemukan data yang menyebutkan adanya perubahan atau
penggantian perangkat (KEMENDAGRI, 2011).
2.3.3 Subsistem sumber daya manusia.
Mengenai subsistem sumber daya manusia, dalam perekaman
program e-KTP mengerahkan pegawai kantor kecamatan baik yang
berstatus PNS maupun non PNS sebagai petugas penginput data e-KTP
untuk dilatih oleh tenaga pendamping. Database tersimpan dan dikelola
oleh kecamatan dan dukcapil Bengkulu Utara selanjtnya akan
tersinkronisasi ke database pusat/nasional untuk selanjutnya dapat
digunakan oleh Pemerintah untuk mendukung program dan kebijakan
lainnya
2.3.4 Subsistem data dan informasi
Subsistem data dan informasi. Pada program e-KTP dapat
diketahui bahwa data telah proses input dan pemrosesan data yang
dilakukan di pusat layanan di daerah disimpan dalam harddisk eksternal
sebagai cadangan dan dapat digunakan sebagai output pada user. Pada
sistem ini juga dapat dihasilkan informasi penggunaan jaringan dalam
organisasi misalnya penggunaan internet dan jaringan koneksi lainnya .
2.4 .Pelayanan perekaman e-KTP pada kantor kecamatan kota Arga Makmur
Adapun prosesur pembuatan e-KTP adalah sebagai berikut :
1. Pemohon datang ke tempat pelayanan membawa surat panggilan
2. Pemohn menunggu antrean
11. 8
3. Setelah dipanggil pemohon menuju loket yang telah ditentukan
4. Petugas memverifikasi data penduduk dengan basis data untuk
memastikan data penduduk telah terdata di database
5. Petugas mengambil foto pemohon secara langsung
6. Pemohon tanda tangan pada alat perekam tanda tangan
7. Selanjutnya perekaman sidik jari dan pemindaian retina mata
8. Petugas tanda tangan dan stempel pada surat panggilan sebagai bukti
penduduk telah melakukan perekaman data yang diperlukan
9. Pemohon pulan g untuk menunggu hasil proses percetakan selama 2
minggu
Gambar proses Penerbitan e-KTP
Sumber : e-ktp.com
Sedangkan proses pengambilan sidik jari dari pemohon sampai dapat dikenali dari
chip kartu dapat dilihat pada gambar berikut :
12. 9
Sumber : Wikipedia.org
Dengan e-KTP, seluruh rekaman sidik jari penduduk akan disimpan di
AFIS (Automated Fingerprint Identification System) yang berada di database
pusat.
Penggunaan sidik jari e-KTP yang telah diterapkan sekarang ini lebih canggih
dibandingkan dengan sidik jari pada pembuatan SIM. Di mana sidik jari tersebut
tidak sekedar tercetak dalam bentuk gambar seperti di SIM, namun juga dapat
dikenali melalui kartu chip yang terdapat pada kartu e-KTP tersebut.. Sidik jari
dipilih sebagai autentikasi untuk e-KTP karena alasan berikut:
1. Biaya paling murah, lebih ekonomis daripada biometrik lain.
2. Bentuk dapat dijaga tidak berubah karena gurat-gurat sidik jari akan kembali
ke bentuk semula
3. Unik,
Data Pokok yang diperlukan untuk pembuatan e-KTP
1. Database kependudukan berbasis NIK (Nomor Induk Kependudukan); nama
lengkap, jeniskelamin dan sebagainya
2. Sidik jari; memuat geometri jari yang unik.
3. Mekanisme verifikasi dan otentifikasi; Data sidik jari dibandingkan dan
dicocokkan dengan pemegang e-KTP menggunakan alat pemindai.
13. 10
2.5 Sistem Jaringan dan Keamanan Jaringan
System informasi yang dibangun adalah berbasis web maka diperlukan
jaringan bagian dari komunikasi. Data yang didistribusikan adalah bersifat rahasia
maka diperlukan jalur jaringan yang aman sehingga diperlukan jalur jaringan
khusus yang biasa disebut sebagai VPN (Virtual Private Network). Arsitektur
jaringan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Keterangan :
14. 11
Tiap kecamatan terhubung pada jaringan memiliki database masing-masing
untuk menyimpan data transaksi harian, yang kemudian setelah di validasi
data tersebut akan dikirim kepada database nasional sebagai data tetap.
Proses input data dapat dilakukan pegawai/petugas/operator pada masing-
masing kecamatan.
Proses verifikasi data sangat diperlukan oleh pihak kecamatan sebelum data
benar-benar dikirim ke database nasional.
Sistem dan Data kependudukan sangat penting bagi suatu Negara, sehingga
keberadaanya perlu dilakukan upaya keamanan yang maksimal. Pengamanan
sistem dimaksudkan untuk melindungi semua sumber informasi yang terdapat
dalam organisasi dari pihak pengguna yang tidak berhak. Tujuan dari system
pengamanan adalah untuk mencapai tiga hal yang disingkat CIA
yaitu Confidentiality, Integrity, dan Availability (Debby, Wiwik, 2005). Untuk
menghindari digunakannya data dan informasi dari pihak yang tidak berwenang
(unauthorized user), system data kependudukan dilengkapi dengan identitas
pengguna yang khusus dan diperkuat dengan password untuk dapat masuk
kedalam system.
Selanjutnya untuk menghindari system dari hacker, pencurian data, pelaku
pemodifikasian system yang tidak berwenang baik dari dalam maupun luar
organisasi maka pemakaian system dibatasi oleh beberapa hal misalnya
keterbatasan wewenang dalam mengakses informasi dalam system berdasarkan
jabatan/user tertentu, setiap perubahan data perlu ada perijinan khusus yang
berjenjang, adanya data history atau audit log yang mencatat tiap perubahan pada
system dan penggunaan antivirus untuk menghindari hilangnya data.
15. 12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Istilah Computer Based Information System (CBIS) sebenarnya
mengacu pada pada system informasi yang dikembangkan berbasis
teknologi komputer atau Sistem Informasi Berbasis Komputer atau
Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem
pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan
dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan
keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis. Beberapa
istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem,
sistem informasi dan basis komputer.
Dengan penerapan Sistem informasi berbasis komputer pelayanan
administrasi kependudukan pada kantor kecamatan kota arga makmur
semakin optimal sesuai dengan harapan masyarakat serta membantu
mempermudah dan mempercepat pelayanan terhadap administrasi
kependudukan. Selain itu dapat menyajikan dan penyimpanan arsip atau
dokumen-dokumen kependudukan secara teratur dan terorganisir,
dibandingkan sebelumnya yang dengan menggunakan penyimpanan secara
manual. Selain itu data-data yang tersimpan secara komputerisasi ini dapat
diproses dengan cepat dan dalam pencariannya tidak membutuhkan waktu
yang lama dan tanpa harus melewati birokrasi yang panjang dan berbelit-
belit .
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, untuk lebih meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat disarakan agar kedepannya, kantor kecamatan Arga
Makmur memberikan kursus-kursus atau pelatihan untuk peningkatan kualitas
petugas/operator.
16. 13
DAFTAR PUSTAKA
Buku Materi Pokok EKMA 5102 Sistem Informasi Manajemen. Universitas
Terbuka.
https://www.researchgate.net/publication/235525894_Model_Integrasi_Database_
Penduduk Indonesia_Dengan_Berbagai_Sistem_Informasi_Berbasis_Komputer
[accessed Sep 03 2018].
https ://catatanmasbrowhsd.wordpress.com Sistem Informasi Berbasis Komputer
Pada Pembuatan E-KTP di Indonesia.