SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
KATOBA

Kata Katoba beradal dari kata toba. Kata toba ini sendiri dapat dipastikan berasal dari bahasa
Arab yakni taubah yang berarti menyesal. Secara harfiah taubah dapat berarti menyesali
semua perbuatan buruk yang pernah dilakukan dan berjanji untuk tidak mengulanginya
kembali. Dalam bahasa Indonesia, kata taubah diserap menjadi kata taubat. Orang yang sudah
bertaubat artinya akan kembali ke ajaran Islam dengan melaksanakan semua perintah Allah
dan menjauhi segala larangan Allah. Kata toba dalam masyarakat muna dapat berarti suci,
artinya mengembalikan sesuatu ke keadaan suci atau menjadikan sesuatu menjadi suci. Kata
katoba sendiri dapat berarti penyucian. Seorang anak yang „di-katoba‟ berarti mengembalikan
anak itu ke keadaan suci, untuk menjadi Islam sejati. Pada zaman dahulu, anak yang belum
„dikatoba‟ belum diperkenankan untuk menyentuh kitab Alqur‟an, masuk ke dalam mesjid
ataupun mendirikan sholat sebab anak tersebut belum suci. Namun saat ini seorang anak
walaupun belum „dikatoba‟ sudah dapat belajar membaca Al Qur‟an, belajar sholat, berpuasa
dan lain-lain. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa “dikatoba” berarti diislamkan.
Katoba dapat berarti pengislaman.
Proses Katoba (Pengislaman)
Sebelum masuk ke acara katoba, seorang anak yang berumur antara 6 – 12 tahun harus
dikhitan dahulu baik laki-laki maupun perempuan. Apabila anak sudah dikhitan, maka anak
tersebut sudah bisa diislamkan (dikatoba). Proses khitanan ini dapat dilakukan pada waktu
yang sama artinya setelah anak dikhitan, selanjutnya langsung „dikatoba‟ atau dapat juga
dikhitan saja dahulu sedangkan acara „katoba‟ dapat dilakukan lain waktu.

Hal-hal yang diajarkan dalam Katoba
Yang diajarkan kepada anak dalam katoba adalah sebagai berikut:
1. Mengucapkan dua kalimat syahadat sebagaimana orang yang baru masuk memeluk
agama islam.
2.

Seorang anak harus menghormati dan menghargai orang tua laki-laki karena orang tua
laki-laki itu sebagai pengganti Allah SWT. Orang tua laki-laki disini bukan hanya yang
menjadi ayahnya tetapi semua orang tua yang hampir seumur atau lebih tua dari ayahnya
harus dihormati dan dihargai.
3.

Seorang anak harus menghormati dan menghargai orang tua perempuan karena orang tua
perempuan itu sebagai pengganti Nabi Muhammad SAW. Orang tua perempuan disini
bukan hanya yang menjadi ibunya tetapi semua orang tua yang hampir seumur atau lebih
tua dari ibunya harus dihormati dan dihargai.

4.

Seorang anak harus menghormati dan menghargai kakak karena kakak sebagai pengganti
Malaikat Jibril. Kakak disini bukan hanya yang menjadi kakaknya tetapi semua orang
yang lebih tua darinya harus dihormati dan dihargai.

5.

Seorang anak harus menghargai dan menyayangi adik karena adik sebagai pengganti
semua kaum mukminin. Adik disini bukan hanya yang menjadi adiknya tetapi semua
orang yang lebih muda darinya harus dihargai dan disayangi
Setelah kelima hal di atas diajarkan kepada sang anak, selanjutnya sang anak diperkenalkan
jenis-jenis air yang dapat menyucikan. Air-air tersebut di antaranya adalah oeno ghuse (air
hujan), oeno kamparigi (air sumur), oeno tehi (air laut), oeno aloma (air embun), oeno saliji
(air salju/es), oeno laa (air telaga/sungai) dan oeno lede (air ledeng).
Selanjutnya seorang anak diajarkan bahwa ia harus menjalankan perintah Allah dan menjauhi
larangannya. Dalam tahap anak sangat ditekankan harus menjauhi larangan Allah misalnya
tidak boleh mencuri, tidak boleh berjudi, tidak boleh meminum minuman beralkohol dan
lain-lain. Selain itu sang anak juga diajarkan agar peduli terhadap lingkungan misalnya tidak
boleh merusak tanaman/pepohonan, kalau melihat batu di jalan raya sang anak harus
menyingkirkannya agar orang lain yang melewati jalan itu tidak tersandung batu tersebut, dan
lain-lain. Ditekankan pula bahwa apabila telah diislamkan maka sang anak tidak boleh lagi
memperlihatkan auratnya kepada yang bukan muhrimnya.
Setelah semua hal di atas selesai dilakukan maka selanjutnya adalah Imam membacakan doa
kepada anak-anak yang telah diislamkan, dalam acara pembacaan doa ini didahului dengan
acara bakar dupa dan tidak lupa pula “haroa” atau sesajian harus ada. Namun sesajian di sini
bukan berarti untuk menyembah berhala akan tetapi isi sesajian di sini adalah nasi, ayam
goreng, ayam gulai, cucur, wajik, kue srikaya, telur rebus, telur goreng, pisang goreng, pisang
masak yang belum dikupas dan aneka kue lainnya. Isi haroa ini tidak boleh diambil/dimakan
oleh orang lain dan hanya dapat dimakan oleh anak yang menjalani proses katoba, namun isi
haroa tadi jika tidak dapat dihabiskan oleh sang anak, maka dapat juga diberikan kepada
orang lain dan hanya anak tersebut yang dapat memberikannya, tidak boleh diwakili.

More Related Content

What's hot

Hadis tarbawi indo
Hadis tarbawi indoHadis tarbawi indo
Hadis tarbawi indo
11111047
 
Mendidik anak ala rasul
Mendidik anak ala rasulMendidik anak ala rasul
Mendidik anak ala rasul
YISC Al-Azhar
 
Riwayat hidup rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam
Riwayat hidup rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallamRiwayat hidup rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam
Riwayat hidup rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam
E wan
 
12 robiul awal tahun gajah seorang manusia agung dilahirkan di kota mekkah
12 robiul awal tahun gajah seorang manusia agung dilahirkan di kota mekkah12 robiul awal tahun gajah seorang manusia agung dilahirkan di kota mekkah
12 robiul awal tahun gajah seorang manusia agung dilahirkan di kota mekkah
Triez Triadhie
 
Pelajaran pai smk pariwisata baitul hamdi ap3
Pelajaran pai smk pariwisata baitul hamdi ap3Pelajaran pai smk pariwisata baitul hamdi ap3
Pelajaran pai smk pariwisata baitul hamdi ap3
Smkbaitulhamdi Banten
 

What's hot (18)

Keteladanan rasululah-saw-periode-mekkah
Keteladanan rasululah-saw-periode-mekkahKeteladanan rasululah-saw-periode-mekkah
Keteladanan rasululah-saw-periode-mekkah
 
Hadis tarbawi indo
Hadis tarbawi indoHadis tarbawi indo
Hadis tarbawi indo
 
Ciri ciri anak sholeh dan sholeha
Ciri ciri anak sholeh dan sholehaCiri ciri anak sholeh dan sholeha
Ciri ciri anak sholeh dan sholeha
 
Soal evaluasi bab 5
Soal evaluasi bab 5Soal evaluasi bab 5
Soal evaluasi bab 5
 
Mendidik anak ala rasul
Mendidik anak ala rasulMendidik anak ala rasul
Mendidik anak ala rasul
 
Presentasi aqidah ok
Presentasi aqidah okPresentasi aqidah ok
Presentasi aqidah ok
 
Riwayat hidup rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam
Riwayat hidup rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallamRiwayat hidup rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam
Riwayat hidup rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam
 
Ciri-Ciri Anak Sholeh
Ciri-Ciri Anak SholehCiri-Ciri Anak Sholeh
Ciri-Ciri Anak Sholeh
 
MAKALAH HADITS TARBAWI SASARAN DAN METODE PENDIDIKAN
MAKALAH HADITS TARBAWI  SASARAN DAN METODE PENDIDIKANMAKALAH HADITS TARBAWI  SASARAN DAN METODE PENDIDIKAN
MAKALAH HADITS TARBAWI SASARAN DAN METODE PENDIDIKAN
 
Selamat datang wahai nabiku ke kasih allah swt
Selamat datang wahai nabiku ke kasih allah swtSelamat datang wahai nabiku ke kasih allah swt
Selamat datang wahai nabiku ke kasih allah swt
 
Biodata nabi Muhammad Saw
Biodata nabi Muhammad SawBiodata nabi Muhammad Saw
Biodata nabi Muhammad Saw
 
Perjalanan yang pertama ke negeri syam dan usaha
Perjalanan yang pertama ke negeri syam dan usahaPerjalanan yang pertama ke negeri syam dan usaha
Perjalanan yang pertama ke negeri syam dan usaha
 
12 robiul awal tahun gajah seorang manusia agung dilahirkan di kota mekkah
12 robiul awal tahun gajah seorang manusia agung dilahirkan di kota mekkah12 robiul awal tahun gajah seorang manusia agung dilahirkan di kota mekkah
12 robiul awal tahun gajah seorang manusia agung dilahirkan di kota mekkah
 
Bab 24 riwayat hidup rasulullah saw
Bab 24 riwayat hidup rasulullah sawBab 24 riwayat hidup rasulullah saw
Bab 24 riwayat hidup rasulullah saw
 
TIK
TIKTIK
TIK
 
Kehidupan nabi muhammad
Kehidupan nabi muhammadKehidupan nabi muhammad
Kehidupan nabi muhammad
 
Bab viii
Bab viiiBab viii
Bab viii
 
Pelajaran pai smk pariwisata baitul hamdi ap3
Pelajaran pai smk pariwisata baitul hamdi ap3Pelajaran pai smk pariwisata baitul hamdi ap3
Pelajaran pai smk pariwisata baitul hamdi ap3
 

Similar to Dalam bahasa muna

Hadits mendidk anak
Hadits mendidk anakHadits mendidk anak
Hadits mendidk anak
Raushan Fikr
 
Mengajarkan Salat pada Anak Usia Dini
Mengajarkan Salat pada Anak Usia DiniMengajarkan Salat pada Anak Usia Dini
Mengajarkan Salat pada Anak Usia Dini
24hourparenting
 

Similar to Dalam bahasa muna (20)

Peringatan Akhir Zaman
Peringatan  Akhir Zaman Peringatan  Akhir Zaman
Peringatan Akhir Zaman
 
Pendidikan anak menurut islam
Pendidikan anak menurut islamPendidikan anak menurut islam
Pendidikan anak menurut islam
 
Pendidikan anak menurut islam
Pendidikan anak menurut islamPendidikan anak menurut islam
Pendidikan anak menurut islam
 
Pendidikan anak menurut islam
Pendidikan anak menurut islamPendidikan anak menurut islam
Pendidikan anak menurut islam
 
Pendidikan anak menurut islam
Pendidikan anak menurut islamPendidikan anak menurut islam
Pendidikan anak menurut islam
 
Hadits mendidk anak
Hadits mendidk anakHadits mendidk anak
Hadits mendidk anak
 
Aqil bqligh
Aqil bqlighAqil bqligh
Aqil bqligh
 
aqiqah.docx
aqiqah.docxaqiqah.docx
aqiqah.docx
 
Makalah sholat misbah XI TBSM A.pdf
Makalah sholat misbah XI TBSM A.pdfMakalah sholat misbah XI TBSM A.pdf
Makalah sholat misbah XI TBSM A.pdf
 
Mendidik anak
Mendidik anakMendidik anak
Mendidik anak
 
Lmcp 1602 projek akhir a164477
Lmcp 1602 projek akhir   a164477Lmcp 1602 projek akhir   a164477
Lmcp 1602 projek akhir a164477
 
Mengajarkan Salat pada Anak Usia Dini
Mengajarkan Salat pada Anak Usia DiniMengajarkan Salat pada Anak Usia Dini
Mengajarkan Salat pada Anak Usia Dini
 
Mengajarkan sholat pada anak
Mengajarkan sholat pada anakMengajarkan sholat pada anak
Mengajarkan sholat pada anak
 
Budaya muna
Budaya munaBudaya muna
Budaya muna
 
Materi rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih mulia
Materi rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih muliaMateri rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih mulia
Materi rendah hati, hemat, sederhana membuat hidup menjadi lebih mulia
 
Budaya muna
Budaya munaBudaya muna
Budaya muna
 
materi Rendah Hati, Hemat, Sederhana Membuat Hidup Menjadi Lebih Mulia
materi Rendah Hati, Hemat, Sederhana Membuat Hidup Menjadi Lebih Muliamateri Rendah Hati, Hemat, Sederhana Membuat Hidup Menjadi Lebih Mulia
materi Rendah Hati, Hemat, Sederhana Membuat Hidup Menjadi Lebih Mulia
 
Pengembangan diri
Pengembangan diriPengembangan diri
Pengembangan diri
 
Word materi PAI
Word materi PAIWord materi PAI
Word materi PAI
 
ciri anak sholeh.doc
ciri anak sholeh.docciri anak sholeh.doc
ciri anak sholeh.doc
 

More from Operator Warnet Vast Raha

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Dalam bahasa muna

  • 1. KATOBA Kata Katoba beradal dari kata toba. Kata toba ini sendiri dapat dipastikan berasal dari bahasa Arab yakni taubah yang berarti menyesal. Secara harfiah taubah dapat berarti menyesali semua perbuatan buruk yang pernah dilakukan dan berjanji untuk tidak mengulanginya kembali. Dalam bahasa Indonesia, kata taubah diserap menjadi kata taubat. Orang yang sudah bertaubat artinya akan kembali ke ajaran Islam dengan melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah. Kata toba dalam masyarakat muna dapat berarti suci, artinya mengembalikan sesuatu ke keadaan suci atau menjadikan sesuatu menjadi suci. Kata katoba sendiri dapat berarti penyucian. Seorang anak yang „di-katoba‟ berarti mengembalikan anak itu ke keadaan suci, untuk menjadi Islam sejati. Pada zaman dahulu, anak yang belum „dikatoba‟ belum diperkenankan untuk menyentuh kitab Alqur‟an, masuk ke dalam mesjid ataupun mendirikan sholat sebab anak tersebut belum suci. Namun saat ini seorang anak walaupun belum „dikatoba‟ sudah dapat belajar membaca Al Qur‟an, belajar sholat, berpuasa dan lain-lain. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa “dikatoba” berarti diislamkan. Katoba dapat berarti pengislaman. Proses Katoba (Pengislaman) Sebelum masuk ke acara katoba, seorang anak yang berumur antara 6 – 12 tahun harus dikhitan dahulu baik laki-laki maupun perempuan. Apabila anak sudah dikhitan, maka anak tersebut sudah bisa diislamkan (dikatoba). Proses khitanan ini dapat dilakukan pada waktu yang sama artinya setelah anak dikhitan, selanjutnya langsung „dikatoba‟ atau dapat juga dikhitan saja dahulu sedangkan acara „katoba‟ dapat dilakukan lain waktu. Hal-hal yang diajarkan dalam Katoba Yang diajarkan kepada anak dalam katoba adalah sebagai berikut: 1. Mengucapkan dua kalimat syahadat sebagaimana orang yang baru masuk memeluk agama islam. 2. Seorang anak harus menghormati dan menghargai orang tua laki-laki karena orang tua laki-laki itu sebagai pengganti Allah SWT. Orang tua laki-laki disini bukan hanya yang menjadi ayahnya tetapi semua orang tua yang hampir seumur atau lebih tua dari ayahnya harus dihormati dan dihargai.
  • 2. 3. Seorang anak harus menghormati dan menghargai orang tua perempuan karena orang tua perempuan itu sebagai pengganti Nabi Muhammad SAW. Orang tua perempuan disini bukan hanya yang menjadi ibunya tetapi semua orang tua yang hampir seumur atau lebih tua dari ibunya harus dihormati dan dihargai. 4. Seorang anak harus menghormati dan menghargai kakak karena kakak sebagai pengganti Malaikat Jibril. Kakak disini bukan hanya yang menjadi kakaknya tetapi semua orang yang lebih tua darinya harus dihormati dan dihargai. 5. Seorang anak harus menghargai dan menyayangi adik karena adik sebagai pengganti semua kaum mukminin. Adik disini bukan hanya yang menjadi adiknya tetapi semua orang yang lebih muda darinya harus dihargai dan disayangi Setelah kelima hal di atas diajarkan kepada sang anak, selanjutnya sang anak diperkenalkan jenis-jenis air yang dapat menyucikan. Air-air tersebut di antaranya adalah oeno ghuse (air hujan), oeno kamparigi (air sumur), oeno tehi (air laut), oeno aloma (air embun), oeno saliji (air salju/es), oeno laa (air telaga/sungai) dan oeno lede (air ledeng). Selanjutnya seorang anak diajarkan bahwa ia harus menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya. Dalam tahap anak sangat ditekankan harus menjauhi larangan Allah misalnya tidak boleh mencuri, tidak boleh berjudi, tidak boleh meminum minuman beralkohol dan lain-lain. Selain itu sang anak juga diajarkan agar peduli terhadap lingkungan misalnya tidak boleh merusak tanaman/pepohonan, kalau melihat batu di jalan raya sang anak harus menyingkirkannya agar orang lain yang melewati jalan itu tidak tersandung batu tersebut, dan lain-lain. Ditekankan pula bahwa apabila telah diislamkan maka sang anak tidak boleh lagi memperlihatkan auratnya kepada yang bukan muhrimnya. Setelah semua hal di atas selesai dilakukan maka selanjutnya adalah Imam membacakan doa kepada anak-anak yang telah diislamkan, dalam acara pembacaan doa ini didahului dengan acara bakar dupa dan tidak lupa pula “haroa” atau sesajian harus ada. Namun sesajian di sini bukan berarti untuk menyembah berhala akan tetapi isi sesajian di sini adalah nasi, ayam goreng, ayam gulai, cucur, wajik, kue srikaya, telur rebus, telur goreng, pisang goreng, pisang masak yang belum dikupas dan aneka kue lainnya. Isi haroa ini tidak boleh diambil/dimakan oleh orang lain dan hanya dapat dimakan oleh anak yang menjalani proses katoba, namun isi haroa tadi jika tidak dapat dihabiskan oleh sang anak, maka dapat juga diberikan kepada orang lain dan hanya anak tersebut yang dapat memberikannya, tidak boleh diwakili.