SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
TEORI VAN HIELLE
Arvin Efriani
Van Hiele adalah seorang
guru matematika bangsa
Belanda yang mengadakan
penelitian dalam pengajaran
geometri, menurut Van Hiele
(dalam Suwangsih dan
Tiurlina 2010, hlm. 91) ada
tiga unsur utama dalam
pengajaran geometri, yaitu
waktu, materi pengajaran,
dan metode pengajaran yang
diterapkan. Jika ketiga unsur
ditata secara terpadu akan
dapat meningkatkan
kemampuan berpikir anak
kepada tahapan berpikir
yang lebih tinggi.
1. Tahap Pengenalan (Visualisasi)
2. Tahap Analisis
3. Tahap Pengurutan (Deduksi Informal)
4. Tahap Deduksi
5. Tahap Akurasi
TAHAPAN PEMAHAMAN GEOMETRI TEORI VAN
HIELE
1. Tahap Pengenalan (Visualisasi)
Pada tahap ini anak mulai belajar mengenal suatu
bentuk geometri secara keseluruhan, namun belum
mampu mengetahui adanya sifat-sifat dari bentuk
geometri yang dilihatnya itu. Sebagai contoh, jika
pada anak diperlihatkan sebuah kubus, maka ia
belum mengetahui sifat-sifat atau keteraturan yang
dimiliki oleh kubus tersebut. Ia belum tahu bahwa
kubus mempunyai sisi-sisi yang merupakan
bujusangkar, anak pun belum mengetahui bahwa
bujursangkar (persegi) keempat sisinya sama dan ke
empat sudutnya siku-siku.
2. Tahap Analisis
Pada tahap ini anak sudah mulai mengenal sifat-sifat
yang dimiliki bangun geometri yang diamatinya. Ia
sudah mampu menyebutkan keteraturan yang terdapat
pada bangun Geometri itu. Misalnya pada saat ia
mengamati persegi panjang, ia telah mengetahui bahwa
terdapat 2 pasang sisi yang berhadapan, dan kedua
pasang sisi tersebut saling sejajar. tapi tahap ini anak
belum mampu mengetahui hubungan yang terkait
antara suatu benda geometri dengan benda geometri
lainnya. Misalnya anak belum mengetahui bahwa
persegi adalah persegipanjang atau, persegi itu adalah
belah ketupat dan sebagainya.
3. Tahap Pengurutan (Deduksi Informal)
Pada tahap ini anak sudah mulai mampu melaksanakan
penarikan kesimpulan yang kita kenal dengan sebutan berfikir
deduktif. Namun kemampuan ini belum berkembang secara
penuh. Satu hal yang perlu diketahui adalah, anak pada tahap
ini sudah mulai mampu mengurutkan. Misalnya ia sudah
mengenali bahwa persegi adalah jajaran genjang, bahwa
belah ketupat adalah layang-layang. Demikian pula dalam
pengenalan benda-benda ruang, anak-anak memahami
bahwa kubus adalah balok juga, dengan keistimewaannya
yaitu bahwa semua sisinya berbentuk persegi. Pola pikir anak
pada tahap ini masih belum mampu menerangkan mengapa
diagonal suatu persegi panjang itu sama panjangnya. Anak
mungkin belum memahami bahwa belah ketupat dapat
dibentuk dari dua segitiga yang kongruen.
4. Tahap Deduksi
Dalam tahap ini anak sudah mampu menarik
kesimpulan secara deduktif, yaitu penarikan
kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum menuju
hal-hal yang bersifat khusus. Demikian pula ia telah
mengerti betapa pentingnya peranan unsur-unsur
yang tidak didepinisikan, di samping unsur-unsur yang
didepinisikan. Misalnya anak sudah mulai memahami
dalil. selain itu, pada tahap ini anak sudah mulai
mampu mengggunakan aksioma atau postulat yang
digunakan dalam pembuktian. tetapi anak belum
mengerti mengapa sesuatu itu dijadikan postulat atau
dalil.
5. Tahap Akurasi
Dalam tahap ini anak sudah mulai menyadari betapa
pentingnya ketepatan dari prinsip-prinsip dasar yang
melandasi suatu pembuktian. Misalnya, ia mengetahui
pentingnya aksioma-aksioma atau postulat-postulat dari
geometri Euclid. Tahap akurasi merupakan tahap
berfikir yang tinggi, rumit, dan kompleks. Oleh karena
itu tidak mengherankan jika tidak semua anak,
meskipun sudah duduk di bangku sekolah lanjutan atas,
masih belum sampai pada tahap berfikir ini.
TAHAPAN PEMBELAJARAN GEOMETRI
MENURUT VAN HIELE
Tahap 1 Informasi (Information): Melalui diskusi, guru
mengidentifikasi apa yang sudah diketahui siswa
mengenai sebuah topik dan siswa menjadi berorientasi
pada topik baru itu. Guru dan siswa terlibat dalam
percakapan dan aktifitas mengenai objek-objek,
pengamatan dilakukan, pertanyaan dimunculkan dan
kosakata khusus diperkenalkan.
Tahap 2 Orientasi Terarah/Terpadu (Guided
Orientation): Siswa menjajaki objek-objek pengajaran
dalam tugas-tugas yang distrukturkan secara cermat
seperti pelipatan, pengukuran, atau pengkonstruksian.
Guru memastikan bahwa siswa menjajaki konsep-konsep
spesifik.
Tahap 3 Eksplisitasi (Explicitation): Siswa
menggambarkan apa yang telah mereka pelajari
mengenai topik dengan kata-kata mereka sendiri, guru
membantu siswa dalam menggunakan kosa kata yang
benar dan akurat, guru memperkenalkan istilah-istilah
matematika yang relevan.
Tahap 4 Orientasi Bebas (Free Orientation): Siswa
menerapkan hubungan-hubungan yang sedang mereka
pelajari untuk memecahkan soal dan memeriksa tugas
yang lebih terbuka (open-ended)
Tahap 5 Integrasi (Integration): Siswa
meringkas/membuat ringkasan dan mengintegrasikan
apa yang telah dipelajari, dengan mengembangkan satu
jaringan baru objek-objek dan relasi-relasi.
1. Tingkatan tersebut bersifat rangkaian yang berurutan
2. Tiap tingkatan memiliki symbol dan bahasa tersendiri
3. Apa yang implisit pada satu tingkatan akan menjadi
eksplisit pada tingkatan berikutnya
4. Bahan yang diajarkan pada siswa diatas tingkatan
pemikiran mereka dianggap sebagai reduksi tingkatan
5. Kemajuan dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya
lebih tergantung pada pengalaman pembelajaran; bukan
pada kematangan atau usia.
6. Seseorang melangkah melalui berbagai tahapan dalam
melalui satu tingkatan ke tingkatan berikutnya
7. Pembelajar tidak dapat memiliki pemahaman pada satu
tingkatan tanpa melalui tingkatan sebelumnya
8. Peranan guru dan peranan bahasa dalam konstruksi
pengetahuan siswa sebagai sesuatu yang krusial.
KARAKTERISTIK TEORI VAN HIELE

More Related Content

What's hot

Ppt pemebelajaran terpadu model shared
Ppt pemebelajaran terpadu model sharedPpt pemebelajaran terpadu model shared
Ppt pemebelajaran terpadu model sharedrizka_pratiwi
 
Rpp kd 3.11 segitiga dan segiempat aning
Rpp kd 3.11 segitiga dan segiempat aningRpp kd 3.11 segitiga dan segiempat aning
Rpp kd 3.11 segitiga dan segiempat aningfahmyfachruddin
 
RPP Fungsi Logaritma Model Discovery Learning
RPP Fungsi Logaritma Model Discovery LearningRPP Fungsi Logaritma Model Discovery Learning
RPP Fungsi Logaritma Model Discovery LearningJujun Muhamad Jubaerudin
 
Modul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polyaModul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polyaCha Aisyah
 
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN IPA SD KEL 8.pptx
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN IPA SD KEL 8.pptxPPT EVALUASI PEMBELAJARAN IPA SD KEL 8.pptx
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN IPA SD KEL 8.pptxAldaHafisah
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuanDesy Aryanti
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxyusepputra99
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifEdi Candra
 
PPT PEMBELAJARAN TERPADU.pptx
PPT PEMBELAJARAN TERPADU.pptxPPT PEMBELAJARAN TERPADU.pptx
PPT PEMBELAJARAN TERPADU.pptxArrasyid9
 
pembelajaran ipa di sd
pembelajaran ipa di sdpembelajaran ipa di sd
pembelajaran ipa di sdendang zr
 
Ppt pembelajaran terpadu tipe nested
Ppt pembelajaran terpadu tipe nestedPpt pembelajaran terpadu tipe nested
Ppt pembelajaran terpadu tipe nestedCha-cha Taulanys
 
Rpp pecahan Problem basic Learning
Rpp pecahan Problem basic LearningRpp pecahan Problem basic Learning
Rpp pecahan Problem basic LearningChyntia Avianti
 
LKPD materi relasi dan fungsi
LKPD materi relasi dan fungsiLKPD materi relasi dan fungsi
LKPD materi relasi dan fungsiNety24
 
Lembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viii
Lembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viiiLembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viii
Lembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viiiMartiwiFarisa
 
Model model pengembangan kurikulum
Model model pengembangan  kurikulumModel model pengembangan  kurikulum
Model model pengembangan kurikulumirene sofia
 
KELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptx
KELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptxKELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptx
KELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptxAlhalila
 
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics EducationPendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics EducationMuhammad Alfiansyah Alfi
 

What's hot (20)

Ppt pemebelajaran terpadu model shared
Ppt pemebelajaran terpadu model sharedPpt pemebelajaran terpadu model shared
Ppt pemebelajaran terpadu model shared
 
Rpp kd 3.11 segitiga dan segiempat aning
Rpp kd 3.11 segitiga dan segiempat aningRpp kd 3.11 segitiga dan segiempat aning
Rpp kd 3.11 segitiga dan segiempat aning
 
RPP Fungsi Logaritma Model Discovery Learning
RPP Fungsi Logaritma Model Discovery LearningRPP Fungsi Logaritma Model Discovery Learning
RPP Fungsi Logaritma Model Discovery Learning
 
Modul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polyaModul matematika-teori-belajar-polya
Modul matematika-teori-belajar-polya
 
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN IPA SD KEL 8.pptx
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN IPA SD KEL 8.pptxPPT EVALUASI PEMBELAJARAN IPA SD KEL 8.pptx
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN IPA SD KEL 8.pptx
 
RUBRIK PENILAIAN
RUBRIK PENILAIANRUBRIK PENILAIAN
RUBRIK PENILAIAN
 
Ppt model webbed
Ppt model webbedPpt model webbed
Ppt model webbed
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
 
Penilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektifPenilaian ranah afektif
Penilaian ranah afektif
 
PPT PEMBELAJARAN TERPADU.pptx
PPT PEMBELAJARAN TERPADU.pptxPPT PEMBELAJARAN TERPADU.pptx
PPT PEMBELAJARAN TERPADU.pptx
 
pembelajaran ipa di sd
pembelajaran ipa di sdpembelajaran ipa di sd
pembelajaran ipa di sd
 
Ppt pembelajaran terpadu tipe nested
Ppt pembelajaran terpadu tipe nestedPpt pembelajaran terpadu tipe nested
Ppt pembelajaran terpadu tipe nested
 
Rpp pecahan Problem basic Learning
Rpp pecahan Problem basic LearningRpp pecahan Problem basic Learning
Rpp pecahan Problem basic Learning
 
LKPD materi relasi dan fungsi
LKPD materi relasi dan fungsiLKPD materi relasi dan fungsi
LKPD materi relasi dan fungsi
 
Lembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viii
Lembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viiiLembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viii
Lembar kerja peserta didik 1 materi spldv kelas viii
 
Model model pengembangan kurikulum
Model model pengembangan  kurikulumModel model pengembangan  kurikulum
Model model pengembangan kurikulum
 
KELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptx
KELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptxKELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptx
KELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptx
 
van hiele
van hielevan hiele
van hiele
 
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics EducationPendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
 

Viewers also liked

Pierre van hiele final presentation
Pierre van hiele final presentationPierre van hiele final presentation
Pierre van hiele final presentationÔbéèÿ Røhan
 
Teori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van HieleTeori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van HieleZulfah Alfina
 
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksHow to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksSlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareSlideShare
 

Viewers also liked (6)

Van Hiele
Van HieleVan Hiele
Van Hiele
 
Van hiele final
Van hiele finalVan hiele final
Van hiele final
 
Pierre van hiele final presentation
Pierre van hiele final presentationPierre van hiele final presentation
Pierre van hiele final presentation
 
Teori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van HieleTeori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van Hiele
 
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & TricksHow to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
How to Make Awesome SlideShares: Tips & Tricks
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
 

Similar to Teori van hielle

Implementasi teori van hiele dalam materi bangun ruang luas permukaan kubus d...
Implementasi teori van hiele dalam materi bangun ruang luas permukaan kubus d...Implementasi teori van hiele dalam materi bangun ruang luas permukaan kubus d...
Implementasi teori van hiele dalam materi bangun ruang luas permukaan kubus d...nurwa ningsih
 
Teori belajar van hiele
Teori belajar van hieleTeori belajar van hiele
Teori belajar van hieleZulfah Alfina
 
Ppt van hiele
Ppt van hielePpt van hiele
Ppt van hieleDiah Dwi
 
Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)
Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)
Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)Siti Munirah
 
Kajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learningKajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learningAyu Febriyanti
 
Pembelajaran_IPA_di_SD_modul_1.pptx.pptx
Pembelajaran_IPA_di_SD_modul_1.pptx.pptxPembelajaran_IPA_di_SD_modul_1.pptx.pptx
Pembelajaran_IPA_di_SD_modul_1.pptx.pptxRozaqFathur
 
Model pembelajaran lc 3 e, 4e, 5e, 6e, dan 7e
Model pembelajaran lc 3 e, 4e, 5e, 6e, dan 7eModel pembelajaran lc 3 e, 4e, 5e, 6e, dan 7e
Model pembelajaran lc 3 e, 4e, 5e, 6e, dan 7eZuha Farhana
 
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)Sriwijaya University
 
Resume landasan pendidikan dan pembelajaran matematika
Resume landasan pendidikan dan pembelajaran matematikaResume landasan pendidikan dan pembelajaran matematika
Resume landasan pendidikan dan pembelajaran matematikaMas Becak
 
Laporan Mini Project "Teori Belajar Bruner"
Laporan Mini Project "Teori Belajar Bruner"Laporan Mini Project "Teori Belajar Bruner"
Laporan Mini Project "Teori Belajar Bruner"Zharfa Setiawan
 
teori belajar kognitifisme.pptx
teori belajar kognitifisme.pptxteori belajar kognitifisme.pptx
teori belajar kognitifisme.pptxBagasFajriansyah
 

Similar to Teori van hielle (20)

Implementasi teori van hiele dalam materi bangun ruang luas permukaan kubus d...
Implementasi teori van hiele dalam materi bangun ruang luas permukaan kubus d...Implementasi teori van hiele dalam materi bangun ruang luas permukaan kubus d...
Implementasi teori van hiele dalam materi bangun ruang luas permukaan kubus d...
 
Teori belajar van hiele
Teori belajar van hieleTeori belajar van hiele
Teori belajar van hiele
 
Model van hiele
Model van hieleModel van hiele
Model van hiele
 
Ppt van hiele
Ppt van hielePpt van hiele
Ppt van hiele
 
213 556-1-sm
213 556-1-sm213 556-1-sm
213 556-1-sm
 
Van hiele
Van hieleVan hiele
Van hiele
 
Teori
TeoriTeori
Teori
 
Teori belajar bpm
Teori belajar bpmTeori belajar bpm
Teori belajar bpm
 
Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)
Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)
Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)
 
Nama
NamaNama
Nama
 
Kajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learningKajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learning
 
Pembelajaran_IPA_di_SD_modul_1.pptx.pptx
Pembelajaran_IPA_di_SD_modul_1.pptx.pptxPembelajaran_IPA_di_SD_modul_1.pptx.pptx
Pembelajaran_IPA_di_SD_modul_1.pptx.pptx
 
Model pembelajaran lc 3 e, 4e, 5e, 6e, dan 7e
Model pembelajaran lc 3 e, 4e, 5e, 6e, dan 7eModel pembelajaran lc 3 e, 4e, 5e, 6e, dan 7e
Model pembelajaran lc 3 e, 4e, 5e, 6e, dan 7e
 
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
 
Teori belajar piaget
Teori belajar piagetTeori belajar piaget
Teori belajar piaget
 
Discovery Learning
Discovery LearningDiscovery Learning
Discovery Learning
 
Resume landasan pendidikan dan pembelajaran matematika
Resume landasan pendidikan dan pembelajaran matematikaResume landasan pendidikan dan pembelajaran matematika
Resume landasan pendidikan dan pembelajaran matematika
 
Laporan Mini Project "Teori Belajar Bruner"
Laporan Mini Project "Teori Belajar Bruner"Laporan Mini Project "Teori Belajar Bruner"
Laporan Mini Project "Teori Belajar Bruner"
 
Tokoh dan teori matematika
Tokoh dan teori matematika Tokoh dan teori matematika
Tokoh dan teori matematika
 
teori belajar kognitifisme.pptx
teori belajar kognitifisme.pptxteori belajar kognitifisme.pptx
teori belajar kognitifisme.pptx
 

More from arvin efriani

Pembelajaran kerucut menggunakan konteks TU Delft Library
Pembelajaran kerucut menggunakan konteks TU Delft LibraryPembelajaran kerucut menggunakan konteks TU Delft Library
Pembelajaran kerucut menggunakan konteks TU Delft Libraryarvin efriani
 
Persamaan Garis Lurus Lingkaran
Persamaan Garis Lurus LingkaranPersamaan Garis Lurus Lingkaran
Persamaan Garis Lurus Lingkaranarvin efriani
 
Diagram voronoi dan delaunay
Diagram voronoi dan delaunayDiagram voronoi dan delaunay
Diagram voronoi dan delaunayarvin efriani
 
Rational expressions and rational equations
Rational expressions and rational equationsRational expressions and rational equations
Rational expressions and rational equationsarvin efriani
 
Introduvction to relations and functions
Introduvction to relations and functionsIntroduvction to relations and functions
Introduvction to relations and functionsarvin efriani
 
Linear equations in two variables
Linear equations in two variablesLinear equations in two variables
Linear equations in two variablesarvin efriani
 
Review of basic algebraic concept
Review of basic algebraic conceptReview of basic algebraic concept
Review of basic algebraic conceptarvin efriani
 

More from arvin efriani (8)

Pembelajaran kerucut menggunakan konteks TU Delft Library
Pembelajaran kerucut menggunakan konteks TU Delft LibraryPembelajaran kerucut menggunakan konteks TU Delft Library
Pembelajaran kerucut menggunakan konteks TU Delft Library
 
Persamaan Garis Lurus Lingkaran
Persamaan Garis Lurus LingkaranPersamaan Garis Lurus Lingkaran
Persamaan Garis Lurus Lingkaran
 
Tangram
TangramTangram
Tangram
 
Diagram voronoi dan delaunay
Diagram voronoi dan delaunayDiagram voronoi dan delaunay
Diagram voronoi dan delaunay
 
Rational expressions and rational equations
Rational expressions and rational equationsRational expressions and rational equations
Rational expressions and rational equations
 
Introduvction to relations and functions
Introduvction to relations and functionsIntroduvction to relations and functions
Introduvction to relations and functions
 
Linear equations in two variables
Linear equations in two variablesLinear equations in two variables
Linear equations in two variables
 
Review of basic algebraic concept
Review of basic algebraic conceptReview of basic algebraic concept
Review of basic algebraic concept
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 

Teori van hielle

  • 2. Van Hiele adalah seorang guru matematika bangsa Belanda yang mengadakan penelitian dalam pengajaran geometri, menurut Van Hiele (dalam Suwangsih dan Tiurlina 2010, hlm. 91) ada tiga unsur utama dalam pengajaran geometri, yaitu waktu, materi pengajaran, dan metode pengajaran yang diterapkan. Jika ketiga unsur ditata secara terpadu akan dapat meningkatkan kemampuan berpikir anak kepada tahapan berpikir yang lebih tinggi.
  • 3. 1. Tahap Pengenalan (Visualisasi) 2. Tahap Analisis 3. Tahap Pengurutan (Deduksi Informal) 4. Tahap Deduksi 5. Tahap Akurasi TAHAPAN PEMAHAMAN GEOMETRI TEORI VAN HIELE
  • 4. 1. Tahap Pengenalan (Visualisasi) Pada tahap ini anak mulai belajar mengenal suatu bentuk geometri secara keseluruhan, namun belum mampu mengetahui adanya sifat-sifat dari bentuk geometri yang dilihatnya itu. Sebagai contoh, jika pada anak diperlihatkan sebuah kubus, maka ia belum mengetahui sifat-sifat atau keteraturan yang dimiliki oleh kubus tersebut. Ia belum tahu bahwa kubus mempunyai sisi-sisi yang merupakan bujusangkar, anak pun belum mengetahui bahwa bujursangkar (persegi) keempat sisinya sama dan ke empat sudutnya siku-siku.
  • 5. 2. Tahap Analisis Pada tahap ini anak sudah mulai mengenal sifat-sifat yang dimiliki bangun geometri yang diamatinya. Ia sudah mampu menyebutkan keteraturan yang terdapat pada bangun Geometri itu. Misalnya pada saat ia mengamati persegi panjang, ia telah mengetahui bahwa terdapat 2 pasang sisi yang berhadapan, dan kedua pasang sisi tersebut saling sejajar. tapi tahap ini anak belum mampu mengetahui hubungan yang terkait antara suatu benda geometri dengan benda geometri lainnya. Misalnya anak belum mengetahui bahwa persegi adalah persegipanjang atau, persegi itu adalah belah ketupat dan sebagainya.
  • 6. 3. Tahap Pengurutan (Deduksi Informal) Pada tahap ini anak sudah mulai mampu melaksanakan penarikan kesimpulan yang kita kenal dengan sebutan berfikir deduktif. Namun kemampuan ini belum berkembang secara penuh. Satu hal yang perlu diketahui adalah, anak pada tahap ini sudah mulai mampu mengurutkan. Misalnya ia sudah mengenali bahwa persegi adalah jajaran genjang, bahwa belah ketupat adalah layang-layang. Demikian pula dalam pengenalan benda-benda ruang, anak-anak memahami bahwa kubus adalah balok juga, dengan keistimewaannya yaitu bahwa semua sisinya berbentuk persegi. Pola pikir anak pada tahap ini masih belum mampu menerangkan mengapa diagonal suatu persegi panjang itu sama panjangnya. Anak mungkin belum memahami bahwa belah ketupat dapat dibentuk dari dua segitiga yang kongruen.
  • 7. 4. Tahap Deduksi Dalam tahap ini anak sudah mampu menarik kesimpulan secara deduktif, yaitu penarikan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum menuju hal-hal yang bersifat khusus. Demikian pula ia telah mengerti betapa pentingnya peranan unsur-unsur yang tidak didepinisikan, di samping unsur-unsur yang didepinisikan. Misalnya anak sudah mulai memahami dalil. selain itu, pada tahap ini anak sudah mulai mampu mengggunakan aksioma atau postulat yang digunakan dalam pembuktian. tetapi anak belum mengerti mengapa sesuatu itu dijadikan postulat atau dalil.
  • 8. 5. Tahap Akurasi Dalam tahap ini anak sudah mulai menyadari betapa pentingnya ketepatan dari prinsip-prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian. Misalnya, ia mengetahui pentingnya aksioma-aksioma atau postulat-postulat dari geometri Euclid. Tahap akurasi merupakan tahap berfikir yang tinggi, rumit, dan kompleks. Oleh karena itu tidak mengherankan jika tidak semua anak, meskipun sudah duduk di bangku sekolah lanjutan atas, masih belum sampai pada tahap berfikir ini.
  • 9. TAHAPAN PEMBELAJARAN GEOMETRI MENURUT VAN HIELE Tahap 1 Informasi (Information): Melalui diskusi, guru mengidentifikasi apa yang sudah diketahui siswa mengenai sebuah topik dan siswa menjadi berorientasi pada topik baru itu. Guru dan siswa terlibat dalam percakapan dan aktifitas mengenai objek-objek, pengamatan dilakukan, pertanyaan dimunculkan dan kosakata khusus diperkenalkan. Tahap 2 Orientasi Terarah/Terpadu (Guided Orientation): Siswa menjajaki objek-objek pengajaran dalam tugas-tugas yang distrukturkan secara cermat seperti pelipatan, pengukuran, atau pengkonstruksian. Guru memastikan bahwa siswa menjajaki konsep-konsep spesifik.
  • 10. Tahap 3 Eksplisitasi (Explicitation): Siswa menggambarkan apa yang telah mereka pelajari mengenai topik dengan kata-kata mereka sendiri, guru membantu siswa dalam menggunakan kosa kata yang benar dan akurat, guru memperkenalkan istilah-istilah matematika yang relevan. Tahap 4 Orientasi Bebas (Free Orientation): Siswa menerapkan hubungan-hubungan yang sedang mereka pelajari untuk memecahkan soal dan memeriksa tugas yang lebih terbuka (open-ended) Tahap 5 Integrasi (Integration): Siswa meringkas/membuat ringkasan dan mengintegrasikan apa yang telah dipelajari, dengan mengembangkan satu jaringan baru objek-objek dan relasi-relasi.
  • 11. 1. Tingkatan tersebut bersifat rangkaian yang berurutan 2. Tiap tingkatan memiliki symbol dan bahasa tersendiri 3. Apa yang implisit pada satu tingkatan akan menjadi eksplisit pada tingkatan berikutnya 4. Bahan yang diajarkan pada siswa diatas tingkatan pemikiran mereka dianggap sebagai reduksi tingkatan 5. Kemajuan dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya lebih tergantung pada pengalaman pembelajaran; bukan pada kematangan atau usia. 6. Seseorang melangkah melalui berbagai tahapan dalam melalui satu tingkatan ke tingkatan berikutnya 7. Pembelajar tidak dapat memiliki pemahaman pada satu tingkatan tanpa melalui tingkatan sebelumnya 8. Peranan guru dan peranan bahasa dalam konstruksi pengetahuan siswa sebagai sesuatu yang krusial. KARAKTERISTIK TEORI VAN HIELE