2. Peranan Memahami Bahasa
Bahasa merupakan sistem perlambangan
manusia, baik berupa tulisan maupun lisan,
yang digunakan oleh manusia untuk
berkomunikasi dengan yang lainnya.
Mempelajari sejarah bahasa, merupakan
bagian dari upaya untuk memahami budaya
manusia.
3. Bahasa Sanskerta
Di India terdapat berbagai bahasa, diantaranya yang
terpenting yaitu:
– Bahasa Munda atau bahasa kolari. Bahasa ini terdapat di
Kashmir
– Bahasa Dravida. Bahasanya terdapat 14 macam, seperti
Tamil, Telugu, Kinare, Malayam, Gondhi, Berahui.
– Bahasa Indo-Jerman. Mempunyai bahasa daerah sembilan
belas macam, salah satunya adalah bahasa Sanskerta dan
prakreta.
– Bahasa Hindustani. Bahasa ini muncul di Delhi dan
merupakan percampuran bahasa Arab, Parsi dan
sanskerta. Bahasa ini disebut pula bahasa Urdu.
4.
5. Bahasa Sanskerta
Kajian terhadap naskah-naskah India kuno itu mulai
dipublikasikan oleh seorang Belanda bernama Abraham Roger
yang berjudul Open Doar To Hidden Heatthendom pada tahun
1851
Kajian terhadap tata bahasa Sanskerta mulai ditulis oleh
seorang Jerman yang bernama Hansxleden, dan diterbitkan di
Roma oleh Paolo Bartolomeo (Austria) tahun 1790.
Kitab Upanisad pertama kali diterjemahkan kedalam bahasa
Parsi pada abad 17, dan kemudian baru diterjemahkan lagi
kedalam bahasa latin oleh Anquetil Dupperon (Prancis) pada
tahun 1801-1802.
Rudolfh Roth adalah orang yang meletakkan dasar-dasar studi
sastra Weda di Eropa pada abad ke 19, dan penelitian Filologi
pada kitab Regweda pertama kali dilakukan oleh Rosen pada
tahun 1838.
6. Kitab Weda
kitab Weda yang terdiri dari 4 kitab yaitu: Regweda,
Samaweda, Yajurweda dan Atharwaweda.
Regweda merupakan kitab yang berisi syair-syair
puji-pujian pada dewa,
Samaweda berisi nyanyian-nyayian untuk upacara-
upacara keagamaan,
Yajurweda berisi doa-doa puisi dan prosa,
Atharwaweda berisi doa-doa untuk penyembuhan
penyakit, ilmu sihir dan doa-doa untuk peperangan.
Atharwaweda memiliki kecenderungan kepada ilmu
sihir.
7. Kitab-Kitab yang lain
Selain kitab Weda, banyak pula karya kesusastraan
yang lain, yaitu kita Brahmana, Aranyaka, dan
Upanisad.
Kitab Aranyaka berisi petunjuk bagi petapa yang
menjalani kehidupan dalam hutan-hutan
kitab Upanisad adalah masalah filsafat yang
memikirkan masalah dunia dan berisikan ajaran
tentang bagaimana cara-cara manusia untuk
menghindarkan dan melepaskan diri dari moksa
8. Kepahlawanan Bangsa Arya
Mahabaratha, Ramayana,
karya tulis karangan para kawya (para penyair
terkenal) seperti Harsacarita (Bana) dan
Buddhacarita (Aswagosa).
karya-karya sastra yang menceritakan tentang
binatang (fabel) seperti Pancatantara, Sukasaptati,
Hitopadesa,
karya-karya drama, kitab ilmu pengetahuan seperti
hukum, politik, kedokteran dan ilmu tata bahasa.
10. Mahabaratha
Kitab Mahabharata terdiri dari 200.000 baris atau
100.000 sloka.
Isinya sangat panjang dan banyak bagian-bagian
yang tidak saling berhubungan.
Asalnya Mahabaratha hanya terdiri atas 24.000
sloka, namun pada perajalanannya, bermacam-
macam cerita dongeng dimasukan dalam kitab
tersebut, sepeti kisah Wisnu, Siwa dan Brahmana,
filsafat, Undang-undang kaum Brahmana, dongeng-
dongeng didaktis dan syair pertapa
11. Mahabaratha
Mahabharata berisi tentang peperangan antara Pandawa dan
Kurawa yang memperebutkan kedudukan raja.
Pertempuran yang disebut bharatayuda ini, terjadi di kuruksetra
(sebelah utara kota Delhi sekarang).
Kitab Mahabharata menerangkan cara hidup orang Hindu,
susunan masyarakat, politik serta kebudayaaan orang Hindu.
Mahabharata merupakan kitab yang tersebar luas dikalangan
masyarakat kebanyakan di India, karena Mahabharata
dianggap sebagai kitab Regweda yang boleh dibaca oleh
perempuan dan kaum sudra,
12. Kirata Arjuna
Seorang penyair Sansekerta bernama Baharvi
menyusun sebuah kitab Kirata Arjuna, yang
kisahnya diilhami dari Mahabharata.
Kitab tersebut menceritakan tentang Arjuna yang
pergi bertapa untuk memperoleh senjata sakti.
Mahabharata pada abad 10 M disadur kedalam
bahasa Tamil yang diberi judul Perundevanar.
13. Syair Ramayana
isikitab Ramayana yang lebih pendek, yaitu
48.000 baris atau 24.000 sloka.
Ramayana berisi tentang petualangan Rama,
adiknya dan istrinya Sinta, serta peperangan
antara Rama yang dibantu Hanoman
melawan raja Alengka, yaitu Rahwana
14.
15. Syair Ramayana
Para ahli menganalisis bahwa cerita ini merupakan kisah
penaklukan bangsa Arya terhadap kawasan India selatan,
Jacobi berpendapat bahwa cerita Ramayana merupakan
campuran sejarah dan dongeng, perselisihan di dalam tubuh
kerajaan yang menyebabkan Rama dibuang merupakan kisah
yang ada dasar sejarahnya, sedangkan cerita pembunuhan
Rahwana merupakan kisah yang diambil dari Regweda.
D.C. Sen berpendapat bahwa sumber dari kisah Ramayana
ada tiga yaitu, Dasarata Jataka, dongeng-dongeng Rahwana
yang berasal dari India selatan dan pemujaan kera.
Dalam Ramayana, disebut sebuah pulau, yaitu Langaka
(Alengka, Sailan sekarang).
16. Syair Ramayana
Ramayana adalah kavya, yaitu puisi yang dipakai untuk
memberikan ajaran moral kepada generasi muda.
Ajarannya meliputi Darmasastra (Ajaran moral), Arthasastra
(ajaran politik perang), Nitisastra (ajaran tentang cara hidup
yang mudah).
Cerita Ramayana memberikan petuah yang baik tentang sifat-
sifat yang harus dimilki oleh seorang pria dan wanita.
Kepahlawanan, ketaatan seorang anak, saudara yang ramah,
suami setia dan sayang pada istri, raja yang adil dan idealis
yang tercermin dalam perilaku Rama, menunjukan
kesempurnaan hidup seorang pria, dan kesetiaan Sinta
merupakan kesempurnaan hidup seorang wanita.
Selain itu simbol-simbol lainnya yang ada pada kisah Rama
adalah Dasarata, yaitu simbol pria yang lemah yang tidak dapat
menahan godaan wanita.
17. Karya Sastra Hindu-Buddha di
Nusantara
Prasasti Tugu
Srinatah sri-narendrasya, kundungasya mahatmanah, putro
svavarmmo vikhyatah, vansakartta yathansuman, Tasya putra
mahatmanah, tryas traya ivagnayah, tesn traynam prvrah,
tapo-bala-damanvitah, sri mulavarmma rajendro,yastva
bahusuvarunakam, tasya yjnasya yupo ‘yam, dvijendarais
samprakalpitah
(sang maharaja Kundungga, yang amat mulia, mempunyai
putra yang masyur, sang Aswawarman yang seperti ansuman,
sang Aswawarman mempunyai tiga putra yang seperti api yang
suci. Yang paling terkemuka ialah sang Mulawarman, raja
yang berperadaban baik, kuat dan kuasa, dia melaksanakan
selamatan dengan emas yang banyak. Untuk itulah Tugu batu
ini didirikan)
19. Kemunculan Bahasa Melayu
Perkembangan bahasa Melayu yang menjadi cikal bakal lahirnya
bahasa Indonesia mulai nampak pada masa kerajaan Sriwijaya.
Vulan= bulan
nayik = naik
samvau = sampau = sampan (maksudnya perahu yang besar)
mangalap = mengambil (maksudnya mencari)
marlapas = berlepas
mamava = membawa
vala = bala = balatentera
laksa = (menyatakan jumlah yang tidak terkira banyaknya)
dangan = dengan
sarivu = seribu
tlu = telu = tiga
sapuluh dua = sepuluh dua = dua belas
vanakna = banyaknya
sukhacitta = sukacita
marvuat = berbuat
vanua = benua = negeri
ko = ke
20. Asal Usul Bahasa Melayu
AgrahaSugandi (1994: 174): Melayu itu
merupakan suatu bangsa campuran dari
bangsa kaukasus, dan bangsa Mongol.
Keserumpunan bahasa Melayu dengan
bahasa didaratan Asia Tenggara ditetapkan
berdasarkan hasil penelitian filologi.
21. Asal Usul Bahasa Melayu
Darwis Harahap (1992:3-4)
a. Berasal dari Asia Tengah. Kern seorang ahli filologi Belanda
yang pakar dalam bahasa Sanskerta dan berbagai bahasa
Austronesia. Beliau menemukan bahwa perkataan yang
terdapat di Kepulauan Nusantara ini terdapat juga di
Madagaskar, Filipina, Taiwan, dan beberapa buah pulau di
Lautan Pasifik. Perkataan tersebut di antara lain ialah: padi,
buluh, rotan, nyiur, pisang, pandan, dan ubi.
b. Berasal dari Nusantara. J. Crawfurd: Bahasa Jawa dan
bahasa Melayulah yang merupakan induk bagi bahasa
serumpun yang terdapat di Nusantara ini
22. Asal Usul Bahasa Melayu
J.Crawfurd sampai pada satu kesimpulan
bahwa:
a) Orang Melayu itu merupakan induk yang
menyebar berbagai tempat di kepulauan
Nusantara.
b) Bahasa Jawa ialah bahasa tertua dan
bahasa induk daripada bahasa yang lain.
23. Asal Usul Bahasa Melayu
Harahap (1992: 14-15) berpendapat tentang asal usul bahasa
Melayu yaitu diperkirakan berasal dari dari Sumatera Selatan di
sekitar Jambi dan Palembang.
Bahasa Melayu tidak mungkin pecahan daripada bahasa Jawa
karena sifatnya berbeda.
Tulisan Rencong ialah huruf Melayu Tua yang lebih tua
daripada huruf Jawa Kuno (tulisan Kawi).
Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan yang besar
Sampai saat ini belum ditemui bukti sejarah yang lebih awal
daripada prasasti Kedukan Bukit (di Palembang) yang telah
menggunakan bahasa Melayu.
Bahasa Minangkabau ialah salah satu bahasa yang paling
mirip dengan bahasa Melayu
24. Bahasa Melayu digunakan oleh
masyarakat Indonesia
Slamet Mulyana menguraikan empat faktor yang
menyebabkannya, yaitu:
1. Sejarah telah membantu penyebaran bahasa
Melayu, bahasa Melayu merupakan lingua-franca
di Indonesia, bahasa komunikasi dan
perdagangan.
2. Bahasa Melayu mempunyai sistem yang
sederhana, ditinjau dari segi fonologi, morfologi,
dan sintaksis.
3. Kesanggupan bahasa Melayu untuk dipakai
menjadi bahasa kebudayaaan.
25. Peranan Kerajaan Mataram Kuno
pujangga istana memang memiliki kedudukan yang
istimewa.
pujangga Yogiswara telah menyalin Ramayana ke
dalam bahasa Jawa Kuno (tulisan Kawi).
Empu Kanwa merupakan salah satu pujangga yang
hidup pada abad 11 masehi yang menulis karya
sastra yang berbahasa Jawa kuno berjudul
Kakawin Arjuna Miwaha
Pertunjukan wayang pada zaman Mataram diambil
ceritanya dari kisah-kisah yang diambil dari cerita
Mahabharata
26. Peranan Kerajaan Mataram Kuno
Pada masa raja Jayabaya, Kakawin Bharata Yuda disusun oleh
Mpu Sedah tahun 1157 dan diselesaikan oleh Mpu Panuluh.
Mpu Panuluh selain menyelesaikan Kakawin Bharatayuda, juga
membuat karya sastra yang lain, yaitu Kakawin Harawangsa
(menceritakan perkawinan Krisna dengan istrinya Rukmini) dan
Kakawin Ghatotkacasraya (menceritakan perkawinan
Abimanyu dengan Dewi Sundari.
Kitab Ghatotkacasraya sangat mempengaruhi perkembangan
sastra Jawa selanjutnya, salah satunya adalah
diperkenalkannya tokoh Punakawan (tokoh jenaka khas Jawa)
27. Majapahit
memperkenalkan Cerita Panji, yaitu kisah
keagungan Raja Majapahit.
Cerita ini tidak dapat diterima oleh
masyarakat terutama di luar Pulau Jawa
karena ia menggunakan bahasa Jawa Kuno.
Para dalang yang mempersembahkan cerita
ini melalui Wayang Gedok (wayang orang
yang menggunakan topeng)
28. Negarakertagama
Nagarakertagama yang merupakan karya sastra
Jawa Kuno berbentuk kakawin karya Mpu Prapanca
Diduga nama asli Prapanca adalah Dang Acarya
Nadendra.
Sebelum menulis Negrakertagama Mpu Prapanca
telah menulis Parwasagara, Bhismasaranantya,
Sugataparwa, dan Saba Abda dan Lambang.
catatan perjalanannya yang ditulis pada September
1365 sehingga dikenal juga dengan sebutan
Desawarnana atau cacah desa-desa
29. Isi dari Negarakertagama
Bagian paling panjang merupakan catatan
perajalanan Hayam Wuruk ke Lumajang (23 pupuh)
yang dilakukan pada bulan Agustus sampai
September 1359. Sepuluh pupuh diantaranya
menceritakan silsilah singkat raja-raja Singasari dan
Majapahit (wangsa Girindra).
Bagian berikutnya menceritakan perburuan raja (10
pupuh), kisah Gadjah Mada (23 pupuh), dan upacara
sraddha bagi ibunda raja (9 pupuh). Dan tujuh pupuh
terakhir menceritakan diri Prapanca sendiri.
30. Kitab Pararaton
Pararaton adalah satu-satunya catatan
kebangkitan sebuah dinasti di Jawa, yang
dimulai Ken Arok sampai berakhirnya
Majapahit dengan rinci
Bere prabhu ayun ing putri ring Sunda. Patih
Madu ingutus angundangeng wong Sunda
(Sri Prabu Hayam Wuruk ingin memperistri
puteri dari Sunda. Patih Madu diutus
mengundang orang Sunda)
31. Sunda
Carita Pantun: Cerita pantun merupakan karya
sastra Sunda klasik peninggalan masyarakat
Sunda dahulu yang berkembang secara lisan dari
mulut-kemulut dan menjadi miilk masyarakat.
Carita Pantun yang berkembang di masyarakat
Sunda yang terpengaruhi unsur Hindu antara lain:
Ciung wanara, lutung kasarung, Mundinglaya
Dikusumsah, Ngadegna Pajajaran, Ratu Pakuan,
Sangkuriang, Sumur Bandung, Kidang Pananjung,
Siliwangi, Nyi Pohaci sang hyang Sri.
32. Carita Sangkuriang
ciri-ciri dari cerita rakyat atau folklore, yaitu:
1. penyebaran dan pewarisannya dilakukan secara lisan
2. bersifat tradisional yaitu disebarkan dalam bentuk relatif tetap
dan dalam bentuk standar.
3. bisa terus eksis meskipun dalam versi yang berbeda-beda.
4. biasanya anonim atau tanpa diketahui siap pengarangnya.
5. biasanya mempunyai pola dan rumusan yang hampir sama.
6. berguna untuk alat mendidik, pelipur lara, proses sosial, dan
proyeksi keinginan terpendam.
7. menjadi milik bersama dan kolektif tertentu. Hal itu disebabkan
oleh karena tidak diketahuinya pencipta pertamanya.
33. Carita Sangkuriang
Di masyarakat Sunda telah beredar empat versi cerita dari
Sangkuriang yaitu versi Banten, Bandung, Kuningan dan Versi
Ciamis.
Amanat-amanat yang terkandung
1. larangan perkawinan Incest,
2. mempertahankan identitas keSundaan dimanapun dia berada,
3. kehati-hatian mencari jodoh, aksan jelek bagi perbuatan yang
jahat,
4. manusia Sunda bukanlah masyarakat yang materialistik,
5. manusia Sunda bukanlah manusia yang lemah melainkan
mempunyai semangat yang besar dalam mengapi sesuatu
34. Carita Sangkuriang
Dayang Sumbi: Sangkuriang teu halangan andika migarwa kula, tapi
galibma nu di tanyaan kula re boga pamenta.
Sngkuriang: Naon Tea pok Balaka
Dayang Sumbi: Dinu Angga ti nu lian, di nu Nyingkur taya batur, jauh
ka papada jalma naya di nu kitu, kula pasarah sadaya-daya, kukituna
Citarum kudu dibendung, saing jadi talaga ngemplang, sayagikeun
parahuna, mangka tohaga, pikeun urang lalayaran, naha bisa andika
nyumponan eta pamenta?.
Sangkurinag: Pilakadar ngan talaga, pilakadar nagan parahu, nu kitu
mah teru sapira.
Dayang Sumbi: Tapi samemeh balebat boh parahu boh talaga kudu
anggeus kudu jadi, mun heunteu bukti andika kaeurangan, sing
wayahna oleng panganten teu tulus, lalayara dibedoken
35. Sanghyang Siksakanda ng Karesian
Ndah nihan warahakna sang sadu, de sang mamet hayu. Anu
sanghyang siksa kenda ng karesian, kayatnaka wong
sakabeh. Nihan ujar sang sadu, ngagelarken sangyang
siksakanda ng karesian: ini saghyang dasakreta undangon
urang reya.
Asing nu cek na (n)jorkon sasanakreta, pakonon hobol irup,
hobol nyewana,jadiyan kuras, jadiyan tahun, do-dogog t(n)jor
jaya perang, nyewana urang reya.
Ini pakon urang ngretakon bumi lamba, caang jalan, anjang
tajur, paka pridana, linyih pipih, caang buruan, nggeus ma imah
kaeusi, leuit kaeusi, paranje kaeusi, huma aomean, sadapan
karaksa, palana ta hirup, sowe waras,ewana sama wong
(sa)rat, sangkilang di lama, trena, arulata galuma, hejo lembok
tumuwuh sarba pala wowohan, adi na hujan landung tahun,
tumuwuh daek, mak hurip na snag raya, inya eta sangyang
sasana kreta di lambangaana.
36. Sanghyang Siksakanda ng Karesian
ya inilah yang disjarkan oleh sanga budiman bagi mereka
yang mencari kebahagiaan. Ada yang disebut sangyang
siksakanda ng karesia, yang harus diperhatikan oleh semua
orang. Inilah ujar sang budiman, menguraikan sangyang
siksakanda ng karesian untuk pegangan orang banyak.
Siapa uyang dapat menegakan sasanakreta, agar dapat lama
hidup, lama berajaya, ternak beriak, tanaman subur, selalu
unggul dalam perang, sumbernya terletak pada orang banyak
(rakyat)
37. Sanghyang Siksakanda ng Karesian
Ini adalah kenyataan yang disebut sangyang dasakreta,
bayang-bayang dasasila, pencerminan dasasila, pencerminan
sangyang dasamarga, perwujudan dasaIndia, untuk dunia
kehiaudpan di dunia yang luas. Ini untuk kita menyejahterakan
dunia kehidupan, bersih jalan, subur tanaman, cukup sandang,
bersih belakang rumah, bersih halaman, pokoknya rumah
teruisi, lumbung berisi, kandang ayam terisi, ladang terurus,
sedapan terpelihara, panjang umur, tetap sehat, sumbernya
terletak pada mansuai sedunia. Pelengkap dalam kehidupan:
rumput pohon, rambat, perdu, hijau, suur, tumbuh seraaneka
buah-buahan, banyak hujan, pepohonan serba tinggi karena
subur tumbuhnya, itulah yang disebut kesejahteraan dalam
kehidupan.
38. Kajian Sanghyang siksakanda ng
karesian
Naskah ini merupakan naskah tertua yang berangkat tahun,
yaitu 1440 saka (1518 M). Para ahli memperikan dengan
adanya naskah ini, masyarakat Sunda sudah memasuki masa
budaya tulis, dari sebelumnya budaya sastra lisan.
Arti dari judul naskah ini yaitu Sanghyang siksakanda ng
karesian adalah bagian peraturan/ilmu tentang kesejahteraan
Holle salah seorang ilmuwan Belanda mengemukakan
kesimpulannya tentang naskah ini, yaitu naskah ini memiliki
nilai yang sangat tinggi , karena didalamnya memuat ajaran
mengenai kehidupan rumah tangga yang harus di tatai oleh
segenap golongan masyarakat Sunda zaman dahulu
39. Kajian Sanghyang siksakanda ng
karesian
Hal yang menarik dari naskah ini adalah penggunaan senjata
Kujang.
Anggapan masyarakat Sunda sekarang adalah senjata itu
merupakan senjata khas dari Sunda dan merupakan senjata
yang dipakai oleh pembesar-pembesar Istana,
sementara dalam naskah ini, kujang bukanlah senjata istimewa
yang digunakan raja dan para ksatria, namun senjata yang
biasa digunakan oleh para petani.
Dalam naskah disebutkan bahwa senjata raja adalah pedang,
cambuk, pamuk, golok, badik, keris dan digunakan alat untuk
membunuh. Sementara senjata para petani adalah kujang,
beliung, patik, kored, dan pisau sadap.
40. Aturan-aturan
Dasakalesa yaitu sepuluh macam dosa yang dikaitkan oleh
kesalahan penggunaan sepuluh indera
Dasakreta yaitu sepuluh kesejahteraan yang dikaibatkan
oleh kesempurnaan dalam menjaga sepuluh indra.
Dasamarga yaitu sepuluh jalan menggunakan sepuluh
indera secara benar dan tepat. Dasamarga inilah yang selalu
dibacakan ke teling bayi yang baru lahir.
Dasapasenta, yaitu sepuluh sifat yang harus dimiliki ketika
kita akan memerintahkan sesuatu kepada orang lain dan
perintah itu dijalankan dengan baik. Sepuluh sifat itu yaitu:
bijaksana, ramah, kasih sayang, tidak memaksa, senang
pada orangnya, iba, membujuk, memuji, mengambil hati,
menyemanagati.
41. Aturan-aturan
Dasaprabakti, yaitu sepuluh tingkat
kesetiaan: anak setia pada bapak, istri
setia kepada suami, rakyat setia kepada
raja, petani berakti kepada wado, wado
berbakti pada menteri, menteri setia
kepada komandan pasukan, nu nagganan
setia kepada mangkubumi, mangkubumi
setia pada raja, raja setia pada dewata,
dewata setia pada sangyang.
42. TUGAS
BUAT ARTIKEL PERKEMBANGAN SASTRA
DAN BAHASA PADA MASA ISLAM DAN
PERGERAKAN NASIONAL (MINIMAL
ARTIKEL TESEBUT 10 LEMBAR DNEGAN
A4, TNR 12 SPASI 1,5.