SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Semester 02
Prodi Keperawatan

Modul 3

KDM II
Kegiatan Belajar II

Pemberian Obat-Obatan

Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013

http://1.bp.blogspot.com/-ycIrEiVIOXw/UMnkF79B2_I/AAAAAAAAAB0/n6fBWnaA6kE/s1600/01337256256-kotak-p3k-duta-safety.jpg
Apakah anda sudah
paham tentang
PEMBERIAN OBAT-OBATAN

http://en.hdyo.org/assets/ask-question-3-049ac6f2a4e25267fa670b61ee734100.jpg
Peran Perawat dalam
Pemberian Obat
Intervensi yang paling penting adalah menjaga
keselamatan dan keamanan pasien.
Oleh karena itu sebagai perawat perlu memiliki
pengetahuan tentang obat yang mendalam.

http://www.rehabinfo.net/wp-content/uploads/2011/01/Drug-Detox-
Pengertian Obat
Obat adalah suatu zat kimia yang mengubah fungsi tubuh
bila obat dimasukkkan ke dalam tubuh organisme hidup.
Pengobatan adalah merupakan tindakan yang dilakukan
terhadap pasien dalam rangka mengatasi gangguan
kesehatan.

http://www.chem-is-try.org/wp-content/uploads/2009/06/efek-samping-obat.jpg
Pemberian Nama, Bentuk
dan Jenis Obat
Pemberian nama obat membedakan komposisi dan pabrik obat.
Nama kimia memberikan uraian mengenai komposisi obat, contoh
acetyl salicyl.
Nama generik diberikan oleh pabrik yang pertama mengembangkan
obat tersebut dan dapat mempunyai beberapa nama dagang yang
berbeda.
Sedangkan nama dagang diberikan oleh pabrik yang
memperdagangkannya.

http://2.bp.blogspot.com/-Okzv9NRlnuU/TkJmKlbWsQI/AAAAAAAAAHw/Ny7-STrWyAs/s400/obat1.jpg
Bentuk obat diantaranya

Kapsul: bentuk padat yang bagian luarnya memakau gelaitin, digunakan obat oral.
Elixir: bentuk cair bening (air, alkohol dan obat sedatif) digunakan obat oral.
Lotion: merupakan cairan suspensi yang digunkan untuk tubuh bagian luar (kulit).
Pasta: merupakan bentuk semisolid dan penyerapannya lebih lambat.
Pil: merupakan bentuk padat berbentuk bullat atau lonjong, digunakan per oral.
Solution: merupakan zat cair yang terdiri air dan satu atau lebih obat, gunakan peroral,
parenteral, eksternal atau tindakan irigasi.
Sirup: jenis suspensi yang terdiri dari gula, digunakan peroral.
Suppositoria: berbentuk padat diberikan dengan cara insersi.
Tablet: merupakan obat puder yang berbentuk kompres pada dan digunakan peroral.
Tincture: merupakan bentuk cair dan terdiri dari alkohol dan air atau alkohol dan zat
aktifnya.
http://web.tradekorea.com/upload_file2/product/806/P00326806/cbe9caa6_734e4d18_d69f_452c_8d87_a5905ba7a8cb.jpg
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Obat
Usia; Usia muda (bayi, anak) & usia lanjut memerlukan dosis yang rendah.
Berat badan; semakin besar BB nya semakin besar dosisnya.
Jenis kelamin; perbedaan didasarkan pada distribusi lemak, cairan dan
hormon tubuh pada laki dan perempuan.
Genetik; berbagai individu dapat berbeda dalam merespon obat karena
perbedaan genetik.
Faktor psikologis; kepercayaan individu terhadap suatu obat dapat
mempengaruhi tercapai kesembuhan.
Faktor pathologis; Penyakit dan tingkatannya berpengaruh pada
penentuan dosis. Pada individu memiliki penyakit kronik dan berat
memungkinkan dosis lebih besar.
Lingkungan; lingkungan yang gaduh dapat menurunkan efek dari obat
sedatif sehingga dosis perlu dinaikkan.
Waktu Pemberian; obat oral lebih cepat responnya bila mana lambung
dalam kondisi kosong, sehingga diminum 2 jam sebelum makan akan
lebih cepat absorbsinya.
http://www.klikdokter.com/userfiles/Obat_Rasional.jpg
Farmakoninetik Obat
Farmakokinetik mempelajari tentang
absorbsi, distribusi, biotransformasi dan
ekskresi obat.
Absorbsi adalah proses obat masuk ke
dalam pembuluh darah kecuali obat yang
diberikan melalui pembuluh darah.
Distribusi adalah tahapan obat
ditransportasikan dari tempat absorbsi ke
tempat aksi obat tersebut didalam tubuh.
Dipengaruhi oleh kecepatan perfusi dan
permiabilitas kapiler terhadap obat.
Biotransformasi adalah obat yang
dirubah menjadi bentuk kurang aktif,
kebanyakan terjadi dihepar.
Ekskresi adalah proses pengeluaran obat
setelah dirubah menjadi tidak aktif.
Tempat ekskresi obat yaitu ginjal, paru,
kelenjar keringat, saluran cerna, kelenjar
mamary.

http://riezakirah.files.wordpress.com/2010/09/kesimpulan-laporan-penelitian-apa-manfaat-psikotropika-bagi-pasien-yang-menderita-masalah-emosional.jpg
Reaksi Obat
Reaksi obat dapat dihitung dalam satuan waktu paruh yakni suatu
interval waktu yang diperlukan dalam tubuh untuk proses eliminasi
sehingga terjadi pengurangan konsentrasi setengah dari kadar puncak
obat dalam tubuh.
Adapun faktor yang mempengaruhi reaksi obat yaitu: Absorbs obat,
Distribusi obat, Metabolisme obat dan Eksresi sisa

http://www.touchscreen-digiborden.nl/wp-content/uploads/2012/03/stopwatch.jpg
2

Efek Obat

Efek Terapeutik adalah obat memiliki kesesuaian
terhadap efek yang diharapkan sesuai kandungan obatnya
seperti paliatif (berefek untuk mengurangi gejala), kuratif
(memiliki efek pengobatan) dan lain-lain.
Sedangkan Efek Samping adalah dampak yang tidak
diharapkan, tidak bisa diramal, dan bahkan kemungkinan
dapat membahayakan seperti adanya alergi sampai
terjadinya syock anafilaktik, toksisitas (keracunan),
penyakit iatrogenic, kegagalan dalam pengobatan, dan
lain-lain.

http://www.hanehassan.com/wp-content/uploads/2013/03/Bio-Velocity-Better-Sleep.jpg
Persiapan Pemberian Obat
Tepat Obat, Sebelum mempersipakan obat ketempatnya
perawat harus memperhatikan kebenaran obat sebanyak 3 kali
yaitu ketika memindahkan obat dari tempat penyimpanan obat,
saat obat diprogramkan, dan saat mengembalikan ketempat
penyimpanan.
Tepat Dosis, Untuk menghindari kesalahan pemberian obat,
maka penentuan dosis harus diperhatikan dengan
menggunakan alat standar seperti obat cair harus dilengkapi
alat tetes, gelas ukur, spuit atau sendok khusus, alat untuk
membelah tablet dan lain-lain sehingga perhitungan obat benar
untuk diberikan kepada pasien.
Tepat Pasien, Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada
pasien yang diprogramkan dengan cara mengidentifikasi
kebenaran obat dengan mencocokkan nama, nomor register,
alamat dan program pengobatan pada pasien.

http://www.deherba.com/media/k2/items/cache/2722f6bcd13027c06fe9d3b0e6f955cf_XL.jpg
Tepat Cara Pemberian Obat, Perawat harus hati-hati dalam
memperhatikan cara pemberian obat misalkan kapsul dan tablet
diberikan secara oral, obat supositoria diberikan melalui anal,
obat yang harus diinjeksikan harus disesuaikan dengan aturan
yang berlaku misalkan melalui intra vena, intra muskuler dan
lainnya.
Tepat Waktu, Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan
waktu yang dprogramkan, karena berhubungan dengan kerja
obat yang dapat menimbulkan efek terapi dari obat. Misalkan
obat yang harus diberikan sebelum dan setelah makan memiliki
efek yang berbeda.
Tepat Pendokumentasian, Dokumentasi sangat penting untuk
kepentingan tanggung jawab Perawat secara legal. Hal-hal yang
perlu didokumentasikan adalah respon pasien, keberhasilan
pemberian obat, dosis yang diberikan dan rute/ cara pemberian
obat.

http://www.deherba.com/media/k2/items/cache/2722f6bcd13027c06fe9d3b0e6f955cf_XL.jpg
Perhitungan Dosis Obat

Penghitungan dosis obat harus disesuaikan dengan resep
dokter dan harus selalu berkoordinasi dengan bagian farmasi

http://loexie.files.wordpress.com/2012/11/mitosobat.png
Teknik Pemberian Obat
Pemberian Obat per Oral, Merupakan cara pemberian obat melalui mulut
dengan tujuan mencegah, mengobati, mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek
terapi dari jenis obat
Pemberian Obat Melalui Mata, Pemberian obat melalui mata adalah memberi
obat kedalam mata berupa cairan dan salep
Pemberian Obat Melalui Telinga
Pemberian obat yang dilakukan pada telinga dengan cara memberikan tetes
telinga. Obat tetes telinga ini pada umumnya diberikan pada gangguan infeksi
telinga, khususnya pada telinga tengah (otitis eksterna)
Pemberian Obat Topikal, Obat tropikal adalah obat yang diberikan kepada
pasien melalui kulit
Pemberian Obat Supositoria, Pemberian obat suppositoria adalah cara
memberikan obat dengan memasukkan obat melalui anus atau rektum dalam
bentuk suppositoria
http://www.luwuraya.com/assetcuk/berita/real/JARUM_SUNTIK.jpg
Pemberian Obat Melalui Vagina, Merupakan cara pemberian obat dengan
memesukkan obat melalui vagina, yang bertujuan untuk mendapatkan terapi
obat dan mengobati saluran vagina atau serviks.
Pemberian Obat via Jaringan Intrakutan, Pemberian obat melalui jaringan
intrakutan atau intradermal ini dilakukan dibawah dermis atau epidermis, secara
umum dilakukan pada daerah lengan tangan bagian ventral
Pemberian Obat via Jaringan Subkutan, Merupakan cara memberikan obat
melalui suntikan dibawah kulit yang dapat dilakukan pada daerah lengan atas
sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu, paha sebelah luar, daerah dada, dan
daerah sekitar umbilicus (abdomen).
Pemberian Obat Intravena Langsung, Cara Pemberian obat melalui vena secara
langsung, diantaranya vena mediana cubiti/cephalika (lengan), vena saphenosus
(tungkai), vena jugularis (leher), vena frontalis/temporalis (kepala), yang bertujuan
agar reaksi cepat dan langsung masuk pada pembuluh darah
http://www.luwuraya.com/assetcuk/berita/real/JARUM_SUNTIK.jpg
Pemberian Obat Intravena Melalui Selang
Pemberian Obat Intravena Tidak Langsung (via Wadah), Merupakan cara
memberikan obat dengan menambahkan atau memasukkan obat kedalam wadah
cairan intravena yang bertujuan untuk meminimalkan efek samping dan
mempertahankan kadar terapetik dalam darah
Pemberian Obat per Intramuskuler, Merupakan cara memasukkan obat ke dalam
jaringan otot. Lokasi penyuntikan dapat pada daerah paha (vastus lateralis),
ventrogluteal (dengan posisi berbaring), dorsogluteal (posisi tengkurap), atau
lengan atas (deltoid). Tujuannya agar absorbs obat lebih cepat

http://www.luwuraya.com/assetcuk/berita/real/JARUM_SUNTIK.jpg

More Related Content

What's hot

Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiKonsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiWidiastutiwiwi
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obatpjj_kemenkes
 
Mengukur Intake dan Output Cairan
Mengukur Intake dan Output CairanMengukur Intake dan Output Cairan
Mengukur Intake dan Output CairanDea Ulfiah
 
Sap personal hygiene
Sap personal hygieneSap personal hygiene
Sap personal hygieneWarnet Raha
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolitmasantian
 
Komunikasi pada dewasa.pptx
Komunikasi pada dewasa.pptx Komunikasi pada dewasa.pptx
Komunikasi pada dewasa.pptx atikprihatin
 
Konsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasKonsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasAmalia Senja
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikCahya
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAmalia Senja
 
Power point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahatPower point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahatsiakadurban
 
Prosedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan InfusProsedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan Infuspjj_kemenkes
 
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.pptPEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.pptTYASLARASATI
 
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakSatuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakFransiska Oktafiani
 
Lp defisit perawatan diri
Lp defisit perawatan diriLp defisit perawatan diri
Lp defisit perawatan diriekasafitri55
 
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan NutrisiKonsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisipjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan NyamanAsuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyamanpjj_kemenkes
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasinanang aw aw
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitdinda putri
 
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointDokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointPutriPamungkas8
 

What's hot (20)

Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiKonsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan Adaptasi
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
 
Mengukur Intake dan Output Cairan
Mengukur Intake dan Output CairanMengukur Intake dan Output Cairan
Mengukur Intake dan Output Cairan
 
Sap personal hygiene
Sap personal hygieneSap personal hygiene
Sap personal hygiene
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Komunikasi pada dewasa.pptx
Komunikasi pada dewasa.pptx Komunikasi pada dewasa.pptx
Komunikasi pada dewasa.pptx
 
Konsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitasKonsep dasar keperawatan komunitas
Konsep dasar keperawatan komunitas
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian KeperawatanAspek legal pendokumentasian Keperawatan
Aspek legal pendokumentasian Keperawatan
 
Power point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahatPower point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahat
 
Prosedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan InfusProsedur Mengganti Cairan Infus
Prosedur Mengganti Cairan Infus
 
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.pptPEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
 
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakSatuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
 
Lp defisit perawatan diri
Lp defisit perawatan diriLp defisit perawatan diri
Lp defisit perawatan diri
 
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan NutrisiKonsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan NyamanAsuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
Kebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlitKebutuhan cairan dan elketrlit
Kebutuhan cairan dan elketrlit
 
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointDokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
 

Viewers also liked

Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifasKb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifasUwes Chaeruman
 
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibuKonsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibupjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan KomplikasiAsuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasipjj_kemenkes
 
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan KomplikasiKonsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasipjj_kemenkes
 
Konsep dan Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir
Konsep dan Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru LahirKonsep dan Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir
Konsep dan Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahirpjj_kemenkes
 
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu intranatal
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu intranatal Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu intranatal
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu intranatal pjj_kemenkes
 
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsiKb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsipjj_kemenkes
 
Senam nifas terhadap involusi uterus pada ibu nifas
Senam nifas terhadap involusi uterus pada ibu nifasSenam nifas terhadap involusi uterus pada ibu nifas
Senam nifas terhadap involusi uterus pada ibu nifasHenggar Pratama
 
Konsep Komunikasi
Konsep Komunikasi Konsep Komunikasi
Konsep Komunikasi pjj_kemenkes
 
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)pjj_kemenkes
 
Kb 2 respon orangtua terhadap bayi baru lahir
Kb 2 respon orangtua terhadap bayi baru lahirKb 2 respon orangtua terhadap bayi baru lahir
Kb 2 respon orangtua terhadap bayi baru lahirUwes Chaeruman
 
Askep intranatal (normal)
Askep intranatal (normal)Askep intranatal (normal)
Askep intranatal (normal)Marthyn Gulo
 
Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi
 Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi
Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasipjj_kemenkes
 

Viewers also liked (20)

Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifasKb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifas
Kb 1 kebutuhan dasar ibu masa nifas
 
Modul 4 kb 2
Modul 4   kb 2Modul 4   kb 2
Modul 4 kb 2
 
Modul 1 cetak
Modul 1 cetakModul 1 cetak
Modul 1 cetak
 
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibuKonsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu
 
Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan KomplikasiAsuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
 
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan KomplikasiKonsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
Konsep dan Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Normal dan Komplikasi
 
Konsep dan Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir
Konsep dan Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru LahirKonsep dan Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir
Konsep dan Asuhan Keperawatan Pada Bayi Baru Lahir
 
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu intranatal
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu intranatal Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu intranatal
Konsep dasar ibu intranatal dan asuhan keperawatan pada ibu intranatal
 
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsiKb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
 
Modul 4 kb 2
Modul 4 kb 2Modul 4 kb 2
Modul 4 kb 2
 
Kb 4
Kb 4Kb 4
Kb 4
 
Modul 5 cetak
Modul 5 cetakModul 5 cetak
Modul 5 cetak
 
Senam nifas terhadap involusi uterus pada ibu nifas
Senam nifas terhadap involusi uterus pada ibu nifasSenam nifas terhadap involusi uterus pada ibu nifas
Senam nifas terhadap involusi uterus pada ibu nifas
 
Konsep Komunikasi
Konsep Komunikasi Konsep Komunikasi
Konsep Komunikasi
 
Modul 2 kdk 1
Modul 2 kdk 1Modul 2 kdk 1
Modul 2 kdk 1
 
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
Konsep dasar dan asuhan keperawatan bayi baru lahir (BBL)
 
Kb 2 respon orangtua terhadap bayi baru lahir
Kb 2 respon orangtua terhadap bayi baru lahirKb 2 respon orangtua terhadap bayi baru lahir
Kb 2 respon orangtua terhadap bayi baru lahir
 
Askep intranatal (normal)
Askep intranatal (normal)Askep intranatal (normal)
Askep intranatal (normal)
 
Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi
 Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi
Asuhan keperawatan ibu hamil normal dan komplikasi
 

Similar to PEMBERIAN OBAT

Modul 3 kb 2 kdm ii
Modul 3 kb 2 kdm iiModul 3 kb 2 kdm ii
Modul 3 kb 2 kdm iipjj_kemenkes
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obatpjj_kemenkes
 
Konsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obatKonsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obatRetno Wulan
 
Pemberian Obat-Obatan
Pemberian Obat-ObatanPemberian Obat-Obatan
Pemberian Obat-Obatanpjj_kemenkes
 
Makalah farmakologi
Makalah farmakologi Makalah farmakologi
Makalah farmakologi dinana88
 
Rute dan efek Pemberian Obat.pptx
Rute dan efek Pemberian Obat.pptxRute dan efek Pemberian Obat.pptx
Rute dan efek Pemberian Obat.pptxdestriRani
 
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptxPPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptxNanaNurhasanah5
 
Makalahpemberianobatmelaluijaringanintrakutanic 140308112532-phpapp01
Makalahpemberianobatmelaluijaringanintrakutanic 140308112532-phpapp01Makalahpemberianobatmelaluijaringanintrakutanic 140308112532-phpapp01
Makalahpemberianobatmelaluijaringanintrakutanic 140308112532-phpapp01Wayan Febrianzky
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obatNANANG10
 
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Septian Muna Barakati
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat
Prinsip dan tehnik pemberian obatPrinsip dan tehnik pemberian obat
Prinsip dan tehnik pemberian obatSTIKES GRAHA MEDIKA
 

Similar to PEMBERIAN OBAT (20)

Modul 3 kb 2 kdm ii
Modul 3 kb 2 kdm iiModul 3 kb 2 kdm ii
Modul 3 kb 2 kdm ii
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
 
Kb 3
Kb 3Kb 3
Kb 3
 
Konsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obatKonsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obat
 
Pemberian Obat-Obatan
Pemberian Obat-ObatanPemberian Obat-Obatan
Pemberian Obat-Obatan
 
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
 
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
Pemberian obat AKPER PEMKAB MUNA
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
Makalah farmakologi
Makalah farmakologi Makalah farmakologi
Makalah farmakologi
 
Rute dan efek Pemberian Obat.pptx
Rute dan efek Pemberian Obat.pptxRute dan efek Pemberian Obat.pptx
Rute dan efek Pemberian Obat.pptx
 
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptxPPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
PPT KEL 4 KEAMANAN OBAT DALAM PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT.pptx
 
Makalahpemberianobatmelaluijaringanintrakutanic 140308112532-phpapp01
Makalahpemberianobatmelaluijaringanintrakutanic 140308112532-phpapp01Makalahpemberianobatmelaluijaringanintrakutanic 140308112532-phpapp01
Makalahpemberianobatmelaluijaringanintrakutanic 140308112532-phpapp01
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
Penggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasionalPenggunaan obat rasional
Penggunaan obat rasional
 
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
Makalah pemberian obat melalui jaringan intrakutan (ic)
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat
Prinsip dan tehnik pemberian obatPrinsip dan tehnik pemberian obat
Prinsip dan tehnik pemberian obat
 

More from Uwes Chaeruman

Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalInovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalUwes Chaeruman
 
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Uwes Chaeruman
 
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Uwes Chaeruman
 
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran DaringMenjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran DaringUwes Chaeruman
 
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringOptimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringUwes Chaeruman
 
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran DaringPendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran DaringUwes Chaeruman
 
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranTips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranUwes Chaeruman
 
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringContoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringUwes Chaeruman
 
Pembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang MemerdekakanPembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang MemerdekakanUwes Chaeruman
 
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Uwes Chaeruman
 
Outcome Based Education
Outcome Based EducationOutcome Based Education
Outcome Based EducationUwes Chaeruman
 
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19Uwes Chaeruman
 
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak JauhCatatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak JauhUwes Chaeruman
 
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Uwes Chaeruman
 
Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it! Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it! Uwes Chaeruman
 
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Uwes Chaeruman
 
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...Uwes Chaeruman
 
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19Uwes Chaeruman
 
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Uwes Chaeruman
 
Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning Uwes Chaeruman
 

More from Uwes Chaeruman (20)

Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era DigitalInovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
Inovasi Teknologi dan Peran Mahasiswa Era Digital
 
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
Menghidupkan Pembelajaran Daring menurut Bonk & Khoo (2014)
 
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
Hybrid Learning: antara Tech, Teach, and Touch
 
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran DaringMenjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
Menjamin Ketercapaian CPMK dalam Pembelajaran Daring
 
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaringOptimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
Optimalisasi Pemanfaatan Video dalam Pembelajaran Jarak Jauh danDaring
 
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran DaringPendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
Pendidikan Karakter melalui Pembelajaran Daring
 
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan PembelajaranTips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Tips dan Contoh Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran
 
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran DaringContoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
Contoh Merdeka Belajar dalam Pembelajaran Daring
 
Pembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang MemerdekakanPembelajar Daring yang Memerdekakan
Pembelajar Daring yang Memerdekakan
 
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring masa Covid-19
 
Outcome Based Education
Outcome Based EducationOutcome Based Education
Outcome Based Education
 
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
Meramu Blended Learning yang Membelajarkan dalam Covid-19
 
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak JauhCatatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
Catatan Kecil Implementasi Pelatihan Daring Jarak Jauh
 
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
Implementasi Kampus Merdeka & Merdeka Belajar
 
Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it! Own it, learn it, share it!
Own it, learn it, share it!
 
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
Radio & Televisi Edukasi mendukung Remote Teaching dalam Covid-19
 
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
Share & Publish It! - Strategi Difusi Inovasi Pembelajaran Terintegrasi Tekno...
 
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
Tips Mengimplementasikan Flipped Learning dalam COVID-19
 
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
Trend, Peluang dan Tantangan Pembelajaran Daring
 
Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning Pjj dan Implementasi Blended Learning
Pjj dan Implementasi Blended Learning
 

PEMBERIAN OBAT

  • 1. Semester 02 Prodi Keperawatan Modul 3 KDM II Kegiatan Belajar II Pemberian Obat-Obatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Jakarta 2013 http://1.bp.blogspot.com/-ycIrEiVIOXw/UMnkF79B2_I/AAAAAAAAAB0/n6fBWnaA6kE/s1600/01337256256-kotak-p3k-duta-safety.jpg
  • 2. Apakah anda sudah paham tentang PEMBERIAN OBAT-OBATAN http://en.hdyo.org/assets/ask-question-3-049ac6f2a4e25267fa670b61ee734100.jpg
  • 4. Intervensi yang paling penting adalah menjaga keselamatan dan keamanan pasien. Oleh karena itu sebagai perawat perlu memiliki pengetahuan tentang obat yang mendalam. http://www.rehabinfo.net/wp-content/uploads/2011/01/Drug-Detox-
  • 6. Obat adalah suatu zat kimia yang mengubah fungsi tubuh bila obat dimasukkkan ke dalam tubuh organisme hidup. Pengobatan adalah merupakan tindakan yang dilakukan terhadap pasien dalam rangka mengatasi gangguan kesehatan. http://www.chem-is-try.org/wp-content/uploads/2009/06/efek-samping-obat.jpg
  • 8. Pemberian nama obat membedakan komposisi dan pabrik obat. Nama kimia memberikan uraian mengenai komposisi obat, contoh acetyl salicyl. Nama generik diberikan oleh pabrik yang pertama mengembangkan obat tersebut dan dapat mempunyai beberapa nama dagang yang berbeda. Sedangkan nama dagang diberikan oleh pabrik yang memperdagangkannya. http://2.bp.blogspot.com/-Okzv9NRlnuU/TkJmKlbWsQI/AAAAAAAAAHw/Ny7-STrWyAs/s400/obat1.jpg
  • 9. Bentuk obat diantaranya Kapsul: bentuk padat yang bagian luarnya memakau gelaitin, digunakan obat oral. Elixir: bentuk cair bening (air, alkohol dan obat sedatif) digunakan obat oral. Lotion: merupakan cairan suspensi yang digunkan untuk tubuh bagian luar (kulit). Pasta: merupakan bentuk semisolid dan penyerapannya lebih lambat. Pil: merupakan bentuk padat berbentuk bullat atau lonjong, digunakan per oral. Solution: merupakan zat cair yang terdiri air dan satu atau lebih obat, gunakan peroral, parenteral, eksternal atau tindakan irigasi. Sirup: jenis suspensi yang terdiri dari gula, digunakan peroral. Suppositoria: berbentuk padat diberikan dengan cara insersi. Tablet: merupakan obat puder yang berbentuk kompres pada dan digunakan peroral. Tincture: merupakan bentuk cair dan terdiri dari alkohol dan air atau alkohol dan zat aktifnya. http://web.tradekorea.com/upload_file2/product/806/P00326806/cbe9caa6_734e4d18_d69f_452c_8d87_a5905ba7a8cb.jpg
  • 11. Usia; Usia muda (bayi, anak) & usia lanjut memerlukan dosis yang rendah. Berat badan; semakin besar BB nya semakin besar dosisnya. Jenis kelamin; perbedaan didasarkan pada distribusi lemak, cairan dan hormon tubuh pada laki dan perempuan. Genetik; berbagai individu dapat berbeda dalam merespon obat karena perbedaan genetik. Faktor psikologis; kepercayaan individu terhadap suatu obat dapat mempengaruhi tercapai kesembuhan. Faktor pathologis; Penyakit dan tingkatannya berpengaruh pada penentuan dosis. Pada individu memiliki penyakit kronik dan berat memungkinkan dosis lebih besar. Lingkungan; lingkungan yang gaduh dapat menurunkan efek dari obat sedatif sehingga dosis perlu dinaikkan. Waktu Pemberian; obat oral lebih cepat responnya bila mana lambung dalam kondisi kosong, sehingga diminum 2 jam sebelum makan akan lebih cepat absorbsinya. http://www.klikdokter.com/userfiles/Obat_Rasional.jpg
  • 13. Farmakokinetik mempelajari tentang absorbsi, distribusi, biotransformasi dan ekskresi obat. Absorbsi adalah proses obat masuk ke dalam pembuluh darah kecuali obat yang diberikan melalui pembuluh darah. Distribusi adalah tahapan obat ditransportasikan dari tempat absorbsi ke tempat aksi obat tersebut didalam tubuh. Dipengaruhi oleh kecepatan perfusi dan permiabilitas kapiler terhadap obat. Biotransformasi adalah obat yang dirubah menjadi bentuk kurang aktif, kebanyakan terjadi dihepar. Ekskresi adalah proses pengeluaran obat setelah dirubah menjadi tidak aktif. Tempat ekskresi obat yaitu ginjal, paru, kelenjar keringat, saluran cerna, kelenjar mamary. http://riezakirah.files.wordpress.com/2010/09/kesimpulan-laporan-penelitian-apa-manfaat-psikotropika-bagi-pasien-yang-menderita-masalah-emosional.jpg
  • 15. Reaksi obat dapat dihitung dalam satuan waktu paruh yakni suatu interval waktu yang diperlukan dalam tubuh untuk proses eliminasi sehingga terjadi pengurangan konsentrasi setengah dari kadar puncak obat dalam tubuh. Adapun faktor yang mempengaruhi reaksi obat yaitu: Absorbs obat, Distribusi obat, Metabolisme obat dan Eksresi sisa http://www.touchscreen-digiborden.nl/wp-content/uploads/2012/03/stopwatch.jpg
  • 16. 2 Efek Obat Efek Terapeutik adalah obat memiliki kesesuaian terhadap efek yang diharapkan sesuai kandungan obatnya seperti paliatif (berefek untuk mengurangi gejala), kuratif (memiliki efek pengobatan) dan lain-lain. Sedangkan Efek Samping adalah dampak yang tidak diharapkan, tidak bisa diramal, dan bahkan kemungkinan dapat membahayakan seperti adanya alergi sampai terjadinya syock anafilaktik, toksisitas (keracunan), penyakit iatrogenic, kegagalan dalam pengobatan, dan lain-lain. http://www.hanehassan.com/wp-content/uploads/2013/03/Bio-Velocity-Better-Sleep.jpg
  • 18. Tepat Obat, Sebelum mempersipakan obat ketempatnya perawat harus memperhatikan kebenaran obat sebanyak 3 kali yaitu ketika memindahkan obat dari tempat penyimpanan obat, saat obat diprogramkan, dan saat mengembalikan ketempat penyimpanan. Tepat Dosis, Untuk menghindari kesalahan pemberian obat, maka penentuan dosis harus diperhatikan dengan menggunakan alat standar seperti obat cair harus dilengkapi alat tetes, gelas ukur, spuit atau sendok khusus, alat untuk membelah tablet dan lain-lain sehingga perhitungan obat benar untuk diberikan kepada pasien. Tepat Pasien, Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan dengan cara mengidentifikasi kebenaran obat dengan mencocokkan nama, nomor register, alamat dan program pengobatan pada pasien. http://www.deherba.com/media/k2/items/cache/2722f6bcd13027c06fe9d3b0e6f955cf_XL.jpg
  • 19. Tepat Cara Pemberian Obat, Perawat harus hati-hati dalam memperhatikan cara pemberian obat misalkan kapsul dan tablet diberikan secara oral, obat supositoria diberikan melalui anal, obat yang harus diinjeksikan harus disesuaikan dengan aturan yang berlaku misalkan melalui intra vena, intra muskuler dan lainnya. Tepat Waktu, Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang dprogramkan, karena berhubungan dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek terapi dari obat. Misalkan obat yang harus diberikan sebelum dan setelah makan memiliki efek yang berbeda. Tepat Pendokumentasian, Dokumentasi sangat penting untuk kepentingan tanggung jawab Perawat secara legal. Hal-hal yang perlu didokumentasikan adalah respon pasien, keberhasilan pemberian obat, dosis yang diberikan dan rute/ cara pemberian obat. http://www.deherba.com/media/k2/items/cache/2722f6bcd13027c06fe9d3b0e6f955cf_XL.jpg
  • 20. Perhitungan Dosis Obat Penghitungan dosis obat harus disesuaikan dengan resep dokter dan harus selalu berkoordinasi dengan bagian farmasi http://loexie.files.wordpress.com/2012/11/mitosobat.png
  • 22. Pemberian Obat per Oral, Merupakan cara pemberian obat melalui mulut dengan tujuan mencegah, mengobati, mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat Pemberian Obat Melalui Mata, Pemberian obat melalui mata adalah memberi obat kedalam mata berupa cairan dan salep Pemberian Obat Melalui Telinga Pemberian obat yang dilakukan pada telinga dengan cara memberikan tetes telinga. Obat tetes telinga ini pada umumnya diberikan pada gangguan infeksi telinga, khususnya pada telinga tengah (otitis eksterna) Pemberian Obat Topikal, Obat tropikal adalah obat yang diberikan kepada pasien melalui kulit Pemberian Obat Supositoria, Pemberian obat suppositoria adalah cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui anus atau rektum dalam bentuk suppositoria http://www.luwuraya.com/assetcuk/berita/real/JARUM_SUNTIK.jpg
  • 23. Pemberian Obat Melalui Vagina, Merupakan cara pemberian obat dengan memesukkan obat melalui vagina, yang bertujuan untuk mendapatkan terapi obat dan mengobati saluran vagina atau serviks. Pemberian Obat via Jaringan Intrakutan, Pemberian obat melalui jaringan intrakutan atau intradermal ini dilakukan dibawah dermis atau epidermis, secara umum dilakukan pada daerah lengan tangan bagian ventral Pemberian Obat via Jaringan Subkutan, Merupakan cara memberikan obat melalui suntikan dibawah kulit yang dapat dilakukan pada daerah lengan atas sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu, paha sebelah luar, daerah dada, dan daerah sekitar umbilicus (abdomen). Pemberian Obat Intravena Langsung, Cara Pemberian obat melalui vena secara langsung, diantaranya vena mediana cubiti/cephalika (lengan), vena saphenosus (tungkai), vena jugularis (leher), vena frontalis/temporalis (kepala), yang bertujuan agar reaksi cepat dan langsung masuk pada pembuluh darah http://www.luwuraya.com/assetcuk/berita/real/JARUM_SUNTIK.jpg
  • 24. Pemberian Obat Intravena Melalui Selang Pemberian Obat Intravena Tidak Langsung (via Wadah), Merupakan cara memberikan obat dengan menambahkan atau memasukkan obat kedalam wadah cairan intravena yang bertujuan untuk meminimalkan efek samping dan mempertahankan kadar terapetik dalam darah Pemberian Obat per Intramuskuler, Merupakan cara memasukkan obat ke dalam jaringan otot. Lokasi penyuntikan dapat pada daerah paha (vastus lateralis), ventrogluteal (dengan posisi berbaring), dorsogluteal (posisi tengkurap), atau lengan atas (deltoid). Tujuannya agar absorbs obat lebih cepat http://www.luwuraya.com/assetcuk/berita/real/JARUM_SUNTIK.jpg

Editor's Notes

  1. Coba Anda mencermati peran kita sebagai perawat dalam hal pemberian obat kepada pasien. Masalah yang sering timbul berkaitan dengan dalam pemenuhan kebutuhan pengobatan adalah respon pasien terhadap efek obat yang dapat berupa respon fisik, psikososial.
  2. Apakah saudara telah memahami apakah obat itu?
  3. Silakansaudaracermatinama, bentukdanjenisobatsebagaiberikut:
  4. Anda perlu memahami tentang faktor-faktor atau variabel yang berpengaruh terhadap obat. Berbagai macam variabel dapat mempengaruhi aksi obat
  5. Karenaefekdariobatsangatkompleks, makaandadiharapkanjugamemahamitentangfarmakokinetikobatdiantaranya
  6. Silakansaudaracermatireaksiobat! Sebagaibahanataubendaasing yang masukkedalamtubuhobatakanbekerjasesuai proses kimiawi, melaluisuatureaksiobat.
  7. Demi keselamatanpasien, makaAndaharusmemperhatikanpersyaratan-persyaratan yang pentingsebelummemberikanobat. Terdapat 6 persyaratansebelumpemberianobatyaitulebihdikenaldengan “prinsip 6 benar” yaitu
  8. Setelahmempelajarikonseppemberianobat, marilahkitamempelajaritentangteknikpemberianobat. Teknikpemberianobatadalahsebagaiberikut