SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
PEMBAYARAN
  PROVIDER DALAM
ASURANSI KESEHATAN


     Dwi May Satun (E2A 003 018)
     Hadi Supriatna (E2A 003 032
    Muhammad Ihsan (E2A 003 045)
PENGANTAR
• Mekanisme pembayaran merupakan suatu
  cara untuk menetapkan insentif perilaku
  bagi pelaku pelayanan yang kompleks, yang
  mempengaruhi hubungan antara pelaku dan
  pembayar, baik pasien atau pihak ketiga
• Mekanisme pembayaran ini menentukan
  jumlah dan aliran uang dari pembayar pihak
  ketiga atau pasien, atau keduanya, ke
  pelaku pelayanan dalam pemberian
  pelayanan. Mekanisme pembayaran
  menetapkan baik unit atau kombinasi
  pelayanan yang merupakan dasar
  pembayaran pelaku maupun tarif yang
  harus dibayarkan untuk pemberian
  pelayanan.
JENIS JENIS PEMBAYARAN
1. Pembayaran berdasar pelayanan (fee for
   service). Pembayaran per item pelayanan,
   yaitu tindakan diagnosis, terapi, pelayanan
   pengobatan dan tindakan diidentifikasi
   satu per satu, kemudian dijumlahkan dan
   ditagih rekeningnya.
2. Pembayaran berdasar kasus (case
   payment). Pembayaran bagi paket
   pelayanan atau episod pelayanan.
   Pembayaran tidak didasarkan oleh item,
   kemudian dijumlahkan seperti pada nomor
   1. Daftar pembayaran mungkin tidak
   berkaitan dengan biaya pelayanan
   sesungguhnya yang diberikan kepada
   pasien tertentu di suatu rumah sakit,
   seperti yang terjadi pada pembayaran
   berdasarkan “diagnosis-related groups”
   (DRG) (lihat bagian 3.2 dan boks 6).
JENIS JENIS PEMBAYARAN
3. Pembayaran berdasar hari (daily charge).
   Pembayaran langsung dengan jumlah
   tetap per hari bagi pelayanan atau
   hospitalisasi.
4. Pembayaran bonus atau flat rate (bonus
   payment). Pembayaran langsung sejumlah
   yang disepakati (biasanya global) bagi tipe
   pelayanan yang diberikan.
5. Kapitasi. Pembayaran dengan jumlah yang
   ditetapkan berdasarkan jumlah orang yang
   menjadi tanggung jawab dokter (biasanya
   setiap tahun). Pasien dengan kategori
   yang berbeda, misalnya berumur lebih dari
   75 tahun, mungkin dikenai angka kapitasi
   yang berbeda pula.
6. Gaji (salary). Pendapatan per tahun yang
   tidak berdasarkan beban kerja atau biaya
   pelayanan yang diberikan.
JENIS JENIS PEMBAYARAN

7. Anggran global. Seluruh
   anggaran pelaksanaan
   ditetapkan di muka yang
   dirancang untuk
   menyediakan pengeluaran
   tertinggi, tetapi
   memungkinkan
   pemanfaatan dana secara
   fleksibel dalam batas
   tertentu.
DAMPAK MEKANISME PEMBAYARAN
  TERHADAP PRILAKU PROVIDER
Berbagai bentuk pembayaran pada pemberi
pelayanan kesehatan (health providers),
dewasa ini telah banyak diperkenalkan.
Semua bentuk pembayaran itu dimaksudkan
untuk dapat mengendalikan biaya pelayanan
kesehatan, yang terus meningkat. Secara
garis besar mekanisme pembayaran kepada
provider/dokter dibagi menjadi dua :
Retrospective Payment System (RPS), yaitu
pembayaran yang dilakukan setelah
pelayanan kesehatan diberikan dan
Prospective Payment System (PPS), yaitu
pembayaran yang dilakukan sebelum
pelayanan kesehatan dilakukan.
RETROSPECTIVE PAYMENT SYSTEM
• FEE FOR SERVICE
  Sistem pembayaran fee for
  service (FFS) ini dinilai oleh para
  dokter sebagai mekanisme
  pembayaran yang paling “adil”.
  Karena dalam sistem ini, insentif
  terkait erat dengan kinerja para
  dokter. Semakin banyak pasien
  yang ditangani oleh seorang
  dokter, maka insentif yang akna
  diterima akan semakin banyak
  pula.
Keuntungan FFS

•   Merupakan mekanisme yang baik
    untuk memberikan imbalan yang
    sesuai dengan tingkat kesulitan
    keadaan pasien
•   Pendapatan dokter dapat
    dihubungkan dengan beban
    pekerjaannya
•   Dokter tergerak untuk membuat
    catatan prakteknya secara lebih baik
•   Pasien mempunyai kekuatan untuk
    mempengaruhi dokter agar
    memberikan pelayanan terbaik
    untuk dirinya
Kerugian FFS

•   Merangsang dokter untuk
    memberikan pelayanan berlebihan
    dengan dasar motivasi ekonomi
    (menaikkan pendapatan)
•   Dokter cenderung memberikan
    pelayanan medik ke kasus-kasus
    yang memberikan keuntungan
    paling besar.
•   Mempunyai tendensi meningkatkan
    inflasi pelayanan kesehatan
•   Sulit untuk menyusun anggaran
    sebelumnya
PROSPECTIVE PAYMENT SYSTEM

Prospective Payment System
(PPS), adalah suatu system
pembayaran pada pemberi
pelayanan kesehatan, baik RS
maupun dokter, dalam jumlah
yang ditetapkan sebelum suatu
pelayanan medik dilaksanakan,
tanpa memperhatikan tindakan
medik atau lamanya perawatan
di RS.
PROSPECTIVE PAYMENT SYSTEM
• DRG's (Diagnostic Related Group's)
  Diagnosis Related Grup’s adalah suatu
  sistem pemberian imbalan jasa pelayanan
  pada PPK yang ditetapkan berdasar
  pengelompokan diagnosa, tanpa
  memperhatikan jumlah tindakan/pelayanan
  yang diberikan. Konsep ini dikembangkan di
  AS pada peserta program Medicare dan
  Medicaid, melalui suatu studi yang
  diselenggarakan oleh "Yale university"
  (1984). Tujuan penerapan DRG's adalah
  untuk upaya pengendalian biaya dan
  menjaga mutu pelayanan. Meskipun
  demikian, pelaksanaan konsep DRG's ini
  tidak mudah, sehingga di lingkungan Askes
  hanya dilaksanakan untuk beberapa
  diagnosa yang sangat terbatas, misalnya
  gagal ginjal, beberapa operasi jantung
  terbuka serta transplantasi ginjal.
PROSPECTIVE PAYMENT SYSTEM
• Perdiem/Budget Tarif
  Tarif paket RS ataupun tarif budget
  bulanan/tahunan RS, juga merupakan suatu
  bentuk prospective payment. Di dalam paket
  harian RS, RS dibayar sesuai dengan jumlah
  yang telah ditetapkan, yang meliputi biaya
  mondok serta sejumlah kelompok tindakan
  medik. Semakin besar pengelompokkan
  tindakan medik, sudah tentu akan semakin
  tumbuh dorongan efisiensi dan keuntungan
  dari aspek penyederhanaan adminsitrasi
  bagi RS. Meskipun demikian, didalam
  pelaksanaan tarif paket, sesungguhnya
  masih ada elemen “reimbursment / fee for
  service system”, sehingga dorongan ke arah
  efisiensi masih terbatas.
PROSPECTIVE PAYMENT SYSTEM
• Budget System
  Pembayaran berdasar sistem budget adalah
  suatu pemberian imbalan jasa pada PPK
  berdasar anggaran/jumlah biaya yang tetap
  yang telah disepakati bersama. Dasar
  perhitungan biaya dapat melalui mekanisme
  penyusunan anggaran biaya secara riil
  diperlukan atau berdasar jumlah peserta
  (kapitasi)
• Konsep "Cost Sharing" (iur-biaya)
  Konsep iur biaya adalah suatu konsep
  pemeberian imbalan jasa pada PPK, dimana
  sebagian biaya pelayanan kesehatan dibayar
  oleh pengguna jasa pelayanan kesehatan
  (user's fee)
PROSPECTIVE PAYMENT SYSTEM
• KAPITASI
  Konsep kapitasi (capitation concept system)
  adalah sebuah konsep atau system
  pembayaran yang memberi imbalan jasa
  pada "Health providers" (pemberi Pelayanan
  Kesehatan / PPK) berdasar jumlah orang
  (capita) yang menjadi tugas/kewajiban PPK
  yang bersangkutan untuk melayaninya,
  yang diterima leh PPK yang bersangkutan
  dimuka (prepaid) dalam jumlah yang tetap,
  tanpa memperhatikan jumlah kunjungan,
  pemeriksaan, tindakan, obat dan pelayanan
  medik lainnya yang diberikan oleh PPK
  tersebut
Beberapa Masalah dalam Pembayaran Kapitasi
Yang positif:
• Memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi,
  dengan menegakkan diagnostik yang tepat dan
  memberikan pengobatan atau tindakan yang tepat.
  Dengan pelayanan yang baik ini, pasien akan cepat
  sembuh dan tidak kembali ke PPK untuk konsultasi
  atau tindakan lebih lanjut yang merupakan biaya
  tambahan.
• Memberikan pelayanan promotif dan preventif untuk
  mencegah insidents kesakitan. Apabila angka
  kesakitan menurun, maka peserta tentu tidak perlu
  lagi berkunjung ke PPK yang akan berakibat utilisasi
  menjadi lebih rendah dan biaya pelayanan menjadi
  lebih kecil.
• Memberikan pelayanan yang pas, tidak lebih dan
  tidak kurang, untuk mempertahankan efisiensi
  operasi dan tetap memegang jumlah pasien JPK
  sebagai income security. Hal ini akan berfungsi baik
  jika situasi pasar sangat kompetitif, dimana untuk
  mencari pasien baru relatif sulit.
Beberapa Masalah dalam Pembayaran Kapitasi
Yang negatif:
• Jika kapitasi yang diberikan terpisah-pisah antara
  pelayanan rawat jalan tingkat pertama dan rujukan
  dan tanpa diimbangi dengan insentif yang memadai
  untuk mengurangi rujukan, PPK akan dengan mudah
  merujuk pasiennya ke spesialis. Dengan merujuk,
  waktunya untuk memeriksa menjadi lebih cepat.
• Mempercepat waktu pelayanan sehingga tersedia
  waktu lebih banyak untuk melayani pasien non JPK
  yang "dinilai" membayar lebih banyak. Artinya mutu
  pelayanan dapat dikurangi, karena waktu pelayanan
  yang singkat. Jika ini terjadi, pada kapitasi parsial
  pihak JPK pada akhirnya dapat memikul biaya lebih
  besar karena efek akumulatif penyakit. Pasien yang
  tidak mendapatkan pelayanan rawat jalan yang
  memadai akan menderita penyakit yang lebih berat,
  akibatnya biaya pengobatan sekunder dan tersier
  menjadi lebih mahal.
• Tidak memberikan pelayanan dengan baik, supaya
  kunjungan pasien kapitasi tidak cukup banyak. Untuk
  jangka pendek strategi ini mungkin berhasil tetapi
  untuk jangka panjang hak ini akan merugikan PPK
  sendiri.
Pengaruh cara pembayaran thd Provider
             Kekuatan                                Kelemahan
1. Secara administratif mudah         1. Dokter cenderung memilih orang-orang
                                         yang tidak mempunyai resiko sakit
                                         parah atau memilih pasien yang tidak
                                         kompleks.
1. Penanganan medis tidak             1. Dokter mungkin menjadi kurang
   dipengaruhi oleh keuntungan           melayani pasiennya, dalam bentuk
   ekonomi                               cenderung tidak ramah, tergesa-gesa,
                                         dan perilaku yang tidak baik. Keadaan
                                         ini diperparah apabila dokter
                                         mempunyai tanggungan yang terlalu
                                         banyak.

1. Memudahkan penyusunan              1. Catatan mengenai prakteknya
   anggaran belanja untuk                cenderung menjadi tidak baik.
   pelayanan kesehatan
1. Dokter tergerak untuk              1. Jika tujuan kapitasi untuk mengurangi
   meminimalkan biaya penanganan         anggaran berjalan keterlaluan, maka
   medik. Keadaan ini dapat menjadi      pasien akan menjadi terlantar.
   bertentangan dengan etika
   kedokteran apabila dokter diberi
   anggaran berdasarkan jumlah
   orang yang ada di bawah
   tanggungannya.
GAJI BULANAN
Kekuatan                               Kelemahan

1. Secara administratif mudah          1. Pasien tidak mempunyai banyak
                                          pengaruh untuk mengarahkan dokter
                                          agar memberikan pelayanan yang
                                          optimal



1. Penanganan medis tidak dipengaruhi 1. Dokter mungkin menjadi kurang
   oleh keuntungan ekonomi dan           berminat untuk menangani pasien
   sistem ini mendukung kerjasama
   antar dokter dalam menangani kasus
   sulit.




1. Memudahkan penyusunan anggaran      1. Catatan mengenai praktek
   belanja untuk pelayanan kesehatan      masyarakat sering menjadi tidak
                                          baik.
Kesimpulan
Mekanisme pembayaran pelaku pelayanan
merupakan komponen peraturan dan
pengendalian yang sangat penting dalam
keterkaitan antara pasien, pembayar pihak
ketiga, dan pelaku pelayanan. Mekanisme
pembayaran adalah suatu cara alokasi
sumber daya pada berbagai kategori pelaku
pelayanan dan bagi unit pelaku individual
dalam setiap kategorinya. Mekanisme
pembayaran mempengaruhi pembelanjaan
total suatu sistem dan kelangsungan
finansial pembiayaan pelayanan kesehatan.
Di samping itu, mekanisme pembayaran
juga mempengaruhi perilaku pelaku
pelayanan, sehingga juga mempengaruhi
efisiensi alokatif dan teknis serta kualitas
pelayanan
Pembayaran provider dalam asuransi kesehatan

More Related Content

What's hot

Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRSSistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRSGeri Sugiran Abdul Sukur
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalTri Kusniati
 
Promosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamisPromosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamisDasuki Suke
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakitphiqe kbn
 
Perbedaan cros, case, cohort
Perbedaan cros, case, cohortPerbedaan cros, case, cohort
Perbedaan cros, case, cohortLisa Prihastari
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanRiski Eka
 
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioBAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioNajMah Usman
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Muhammad Muqouwis. AT
 
Pp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan
Pp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatanPp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan
Pp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatanUlfah Hanum
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahrickygunawan84
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiAnggita Dewi
 
Media dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi KesehatanMedia dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi Kesehatanpjj_kemenkes
 
Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1HMRojali
 
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)NajMah Usman
 
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatan
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatanEtika profesi perekam medis dan informasi kesehatan
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehataniyandri tiluk wahyono
 
Problem solving-kes-masy
Problem solving-kes-masyProblem solving-kes-masy
Problem solving-kes-masyDae Zhun
 

What's hot (20)

Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRSSistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan SIMRS
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
Promosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamisPromosi kesehatan kuliah kamis
Promosi kesehatan kuliah kamis
 
4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit4 pencegahan-penyakit
4 pencegahan-penyakit
 
Perbedaan cros, case, cohort
Perbedaan cros, case, cohortPerbedaan cros, case, cohort
Perbedaan cros, case, cohort
 
PPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi KesehatanPPT Promosi Kesehatan
PPT Promosi Kesehatan
 
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasioBAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
 
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan.8
 
Pp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan
Pp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatanPp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan
Pp nomor 46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan
 
Langkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabahLangkah langkah investigasi klb wabah
Langkah langkah investigasi klb wabah
 
Tuberculosis
Tuberculosis Tuberculosis
Tuberculosis
 
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologiKonsep dasar epidemiologi
Konsep dasar epidemiologi
 
Media dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi KesehatanMedia dalam Promosi Kesehatan
Media dalam Promosi Kesehatan
 
Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1Screening epidemiologi 1
Screening epidemiologi 1
 
ukuran epidemiologi
ukuran epidemiologiukuran epidemiologi
ukuran epidemiologi
 
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
 
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatan
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatanEtika profesi perekam medis dan informasi kesehatan
Etika profesi perekam medis dan informasi kesehatan
 
Kul5. Media Promosi Keseahatan
Kul5. Media Promosi KeseahatanKul5. Media Promosi Keseahatan
Kul5. Media Promosi Keseahatan
 
Materi case control
Materi case controlMateri case control
Materi case control
 
Problem solving-kes-masy
Problem solving-kes-masyProblem solving-kes-masy
Problem solving-kes-masy
 

Viewers also liked

Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatan
Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatanPeranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatan
Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatanGusti Hartanti
 
Hubungan ekonomi dengan kesehatan ii
Hubungan ekonomi dengan kesehatan iiHubungan ekonomi dengan kesehatan ii
Hubungan ekonomi dengan kesehatan iiAgus Candra
 
Saiful hidayat 09112012 rancangan ina integrated e-health persixii 1.1
Saiful hidayat  09112012   rancangan ina integrated e-health persixii 1.1Saiful hidayat  09112012   rancangan ina integrated e-health persixii 1.1
Saiful hidayat 09112012 rancangan ina integrated e-health persixii 1.1Saiful Hidayat
 
Hak hak kesehatan reproduksi
Hak hak kesehatan reproduksiHak hak kesehatan reproduksi
Hak hak kesehatan reproduksiAgus Candra
 
Pentingnya Publikasi
Pentingnya PublikasiPentingnya Publikasi
Pentingnya PublikasiAgus Candra
 
Happy birthday!
Happy birthday!Happy birthday!
Happy birthday!Quang Bui
 
Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gs
Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gsAnalisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gs
Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gsSii AQyuu
 
Kamus Kependudukan dan Keluarga Berencana
Kamus Kependudukan dan Keluarga BerencanaKamus Kependudukan dan Keluarga Berencana
Kamus Kependudukan dan Keluarga BerencanaRuang Terang
 
Ilmu ekonomi & ekonomi kesehatan (i)
Ilmu ekonomi & ekonomi kesehatan (i)Ilmu ekonomi & ekonomi kesehatan (i)
Ilmu ekonomi & ekonomi kesehatan (i)Agus Candra
 
The Indonesian TPA Manifesto - A Primer on the Indonesian Health Insurance Se...
The Indonesian TPA Manifesto - A Primer on the Indonesian Health Insurance Se...The Indonesian TPA Manifesto - A Primer on the Indonesian Health Insurance Se...
The Indonesian TPA Manifesto - A Primer on the Indonesian Health Insurance Se...Joe Corrigan
 
PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATANPERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATANRos dyana
 
Saiful Hidayat : Telkom ehealth Cloud, Infrastruktur Cloud Computing Untuk Re...
Saiful Hidayat : Telkom ehealth Cloud, Infrastruktur Cloud Computing Untuk Re...Saiful Hidayat : Telkom ehealth Cloud, Infrastruktur Cloud Computing Untuk Re...
Saiful Hidayat : Telkom ehealth Cloud, Infrastruktur Cloud Computing Untuk Re...Saiful Hidayat
 
Makalah Permintaan dan Penawaran
Makalah Permintaan dan PenawaranMakalah Permintaan dan Penawaran
Makalah Permintaan dan PenawaranRiva Anggraeni
 
Sharing : Sumbangsih Telkom untuk Ekosistem Kesehatan pada Reuni Akbar Fakult...
Sharing : Sumbangsih Telkom untuk Ekosistem Kesehatan pada Reuni Akbar Fakult...Sharing : Sumbangsih Telkom untuk Ekosistem Kesehatan pada Reuni Akbar Fakult...
Sharing : Sumbangsih Telkom untuk Ekosistem Kesehatan pada Reuni Akbar Fakult...Saiful Hidayat
 
Materi CoB (Coordination of Benefit) BPJS Kesehatan
Materi CoB (Coordination of Benefit) BPJS KesehatanMateri CoB (Coordination of Benefit) BPJS Kesehatan
Materi CoB (Coordination of Benefit) BPJS KesehatanGunawan Wicaksono
 
Analisa tantangan dan hambatan pelaksanaan jkn
Analisa tantangan dan hambatan pelaksanaan jknAnalisa tantangan dan hambatan pelaksanaan jkn
Analisa tantangan dan hambatan pelaksanaan jknDanin Jaya
 

Viewers also liked (20)

AdMedika (HiSys)
AdMedika (HiSys)AdMedika (HiSys)
AdMedika (HiSys)
 
Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatan
Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatanPeranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatan
Peranan ekonomi kesehatan dalam perencanaan kesehatan
 
Hubungan ekonomi dengan kesehatan ii
Hubungan ekonomi dengan kesehatan iiHubungan ekonomi dengan kesehatan ii
Hubungan ekonomi dengan kesehatan ii
 
Saiful hidayat 09112012 rancangan ina integrated e-health persixii 1.1
Saiful hidayat  09112012   rancangan ina integrated e-health persixii 1.1Saiful hidayat  09112012   rancangan ina integrated e-health persixii 1.1
Saiful hidayat 09112012 rancangan ina integrated e-health persixii 1.1
 
Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]
Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]
Sistem pembiayaan bpjs kesehatan 2015 [kapitasi berbasis kinerja]
 
Hak hak kesehatan reproduksi
Hak hak kesehatan reproduksiHak hak kesehatan reproduksi
Hak hak kesehatan reproduksi
 
Pentingnya Publikasi
Pentingnya PublikasiPentingnya Publikasi
Pentingnya Publikasi
 
Dasar-dasar Ekonomi Kesehatan
Dasar-dasar Ekonomi KesehatanDasar-dasar Ekonomi Kesehatan
Dasar-dasar Ekonomi Kesehatan
 
Happy birthday!
Happy birthday!Happy birthday!
Happy birthday!
 
Swot
SwotSwot
Swot
 
Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gs
Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gsAnalisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gs
Analisis Implementasi Clinical Pathway Kasus Stroke Berdasarkan Ina cb gs
 
Kamus Kependudukan dan Keluarga Berencana
Kamus Kependudukan dan Keluarga BerencanaKamus Kependudukan dan Keluarga Berencana
Kamus Kependudukan dan Keluarga Berencana
 
Ilmu ekonomi & ekonomi kesehatan (i)
Ilmu ekonomi & ekonomi kesehatan (i)Ilmu ekonomi & ekonomi kesehatan (i)
Ilmu ekonomi & ekonomi kesehatan (i)
 
The Indonesian TPA Manifesto - A Primer on the Indonesian Health Insurance Se...
The Indonesian TPA Manifesto - A Primer on the Indonesian Health Insurance Se...The Indonesian TPA Manifesto - A Primer on the Indonesian Health Insurance Se...
The Indonesian TPA Manifesto - A Primer on the Indonesian Health Insurance Se...
 
PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATANPERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
PERMINTAAN DAN PENAWARAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN
 
Saiful Hidayat : Telkom ehealth Cloud, Infrastruktur Cloud Computing Untuk Re...
Saiful Hidayat : Telkom ehealth Cloud, Infrastruktur Cloud Computing Untuk Re...Saiful Hidayat : Telkom ehealth Cloud, Infrastruktur Cloud Computing Untuk Re...
Saiful Hidayat : Telkom ehealth Cloud, Infrastruktur Cloud Computing Untuk Re...
 
Makalah Permintaan dan Penawaran
Makalah Permintaan dan PenawaranMakalah Permintaan dan Penawaran
Makalah Permintaan dan Penawaran
 
Sharing : Sumbangsih Telkom untuk Ekosistem Kesehatan pada Reuni Akbar Fakult...
Sharing : Sumbangsih Telkom untuk Ekosistem Kesehatan pada Reuni Akbar Fakult...Sharing : Sumbangsih Telkom untuk Ekosistem Kesehatan pada Reuni Akbar Fakult...
Sharing : Sumbangsih Telkom untuk Ekosistem Kesehatan pada Reuni Akbar Fakult...
 
Materi CoB (Coordination of Benefit) BPJS Kesehatan
Materi CoB (Coordination of Benefit) BPJS KesehatanMateri CoB (Coordination of Benefit) BPJS Kesehatan
Materi CoB (Coordination of Benefit) BPJS Kesehatan
 
Analisa tantangan dan hambatan pelaksanaan jkn
Analisa tantangan dan hambatan pelaksanaan jknAnalisa tantangan dan hambatan pelaksanaan jkn
Analisa tantangan dan hambatan pelaksanaan jkn
 

Similar to Pembayaran provider dalam asuransi kesehatan

Chapter 9 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 9 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...Chapter 9 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 9 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...Nasiatul Salim
 
Asuransi Kesehatan Konvensional dan Managed Care-Saafirina Aulia Rahmi
Asuransi Kesehatan Konvensional dan Managed Care-Saafirina Aulia RahmiAsuransi Kesehatan Konvensional dan Managed Care-Saafirina Aulia Rahmi
Asuransi Kesehatan Konvensional dan Managed Care-Saafirina Aulia Rahmisafirinaauliarahmi1
 
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careNasiatul Salim
 
Ppt man bisnis (dwi & farah)
Ppt man bisnis (dwi & farah)Ppt man bisnis (dwi & farah)
Ppt man bisnis (dwi & farah)tyasfarah20
 
213983128 modul-remuneration-system
213983128 modul-remuneration-system213983128 modul-remuneration-system
213983128 modul-remuneration-systemBASILIUSYWEU
 
Metode Pembayaran ke Penyedia Layanan Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Metode Pembayaran ke Penyedia Layanan Kesehatan-Safirina Aulia RahmiMetode Pembayaran ke Penyedia Layanan Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Metode Pembayaran ke Penyedia Layanan Kesehatan-Safirina Aulia Rahmisafirinaauliarahmi1
 
4. 2016_Sesi_4_YH_Priority_Setting_Membuat_Prioritas_dalam_Pelayanan_Kesehata...
4. 2016_Sesi_4_YH_Priority_Setting_Membuat_Prioritas_dalam_Pelayanan_Kesehata...4. 2016_Sesi_4_YH_Priority_Setting_Membuat_Prioritas_dalam_Pelayanan_Kesehata...
4. 2016_Sesi_4_YH_Priority_Setting_Membuat_Prioritas_dalam_Pelayanan_Kesehata...Ratna KP
 
Konsep Dasar Mutu Pelayanan Kesehatan
Konsep Dasar Mutu Pelayanan KesehatanKonsep Dasar Mutu Pelayanan Kesehatan
Konsep Dasar Mutu Pelayanan Kesehatanpjj_kemenkes
 
4_PENGARUH HEALTH INSURANCE TERHADAP DEMAND, SUPPLY,.ppt
4_PENGARUH HEALTH INSURANCE TERHADAP DEMAND, SUPPLY,.ppt4_PENGARUH HEALTH INSURANCE TERHADAP DEMAND, SUPPLY,.ppt
4_PENGARUH HEALTH INSURANCE TERHADAP DEMAND, SUPPLY,.pptFahtiaNurRosyida1
 
Complementary integrated medicine in conventional practice ma'ul
Complementary integrated medicine in conventional practice ma'ulComplementary integrated medicine in conventional practice ma'ul
Complementary integrated medicine in conventional practice ma'ulmariaulfa136
 
Chapter 8 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 8 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...Chapter 8 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 8 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...Nasiatul Salim
 
ANALISIS PROSES PELAYANAN KESEHATAN.pptx
ANALISIS PROSES PELAYANAN KESEHATAN.pptxANALISIS PROSES PELAYANAN KESEHATAN.pptx
ANALISIS PROSES PELAYANAN KESEHATAN.pptxayupamilih
 
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidananKonsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidananyolandaputri18
 
Materi-Sosialisasi-BPJS-Kesehatan-2018.pptx
Materi-Sosialisasi-BPJS-Kesehatan-2018.pptxMateri-Sosialisasi-BPJS-Kesehatan-2018.pptx
Materi-Sosialisasi-BPJS-Kesehatan-2018.pptxjejehaje
 
sken 4 sesi 2.pdf
sken 4 sesi 2.pdfsken 4 sesi 2.pdf
sken 4 sesi 2.pdfMarsaZaidan
 

Similar to Pembayaran provider dalam asuransi kesehatan (20)

Tugas2
Tugas2Tugas2
Tugas2
 
Chapter 9 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 9 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...Chapter 9 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 9 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
 
Managed care
Managed careManaged care
Managed care
 
Asuransi Kesehatan Konvensional dan Managed Care-Saafirina Aulia Rahmi
Asuransi Kesehatan Konvensional dan Managed Care-Saafirina Aulia RahmiAsuransi Kesehatan Konvensional dan Managed Care-Saafirina Aulia Rahmi
Asuransi Kesehatan Konvensional dan Managed Care-Saafirina Aulia Rahmi
 
Naskah+publikasi+rita
Naskah+publikasi+ritaNaskah+publikasi+rita
Naskah+publikasi+rita
 
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health careChapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
Chapter 5 Buku Implementing Continuous Quality Improvement in Health care
 
Ppt man bisnis (dwi & farah)
Ppt man bisnis (dwi & farah)Ppt man bisnis (dwi & farah)
Ppt man bisnis (dwi & farah)
 
213983128 modul-remuneration-system
213983128 modul-remuneration-system213983128 modul-remuneration-system
213983128 modul-remuneration-system
 
Metode Pembayaran ke Penyedia Layanan Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Metode Pembayaran ke Penyedia Layanan Kesehatan-Safirina Aulia RahmiMetode Pembayaran ke Penyedia Layanan Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
Metode Pembayaran ke Penyedia Layanan Kesehatan-Safirina Aulia Rahmi
 
4. 2016_Sesi_4_YH_Priority_Setting_Membuat_Prioritas_dalam_Pelayanan_Kesehata...
4. 2016_Sesi_4_YH_Priority_Setting_Membuat_Prioritas_dalam_Pelayanan_Kesehata...4. 2016_Sesi_4_YH_Priority_Setting_Membuat_Prioritas_dalam_Pelayanan_Kesehata...
4. 2016_Sesi_4_YH_Priority_Setting_Membuat_Prioritas_dalam_Pelayanan_Kesehata...
 
Konsep Dasar Mutu Pelayanan Kesehatan
Konsep Dasar Mutu Pelayanan KesehatanKonsep Dasar Mutu Pelayanan Kesehatan
Konsep Dasar Mutu Pelayanan Kesehatan
 
4_PENGARUH HEALTH INSURANCE TERHADAP DEMAND, SUPPLY,.ppt
4_PENGARUH HEALTH INSURANCE TERHADAP DEMAND, SUPPLY,.ppt4_PENGARUH HEALTH INSURANCE TERHADAP DEMAND, SUPPLY,.ppt
4_PENGARUH HEALTH INSURANCE TERHADAP DEMAND, SUPPLY,.ppt
 
Complementary integrated medicine in conventional practice ma'ul
Complementary integrated medicine in conventional practice ma'ulComplementary integrated medicine in conventional practice ma'ul
Complementary integrated medicine in conventional practice ma'ul
 
MDGs
MDGsMDGs
MDGs
 
Chapter 8 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 8 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...Chapter 8 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 8 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
 
Ehr
EhrEhr
Ehr
 
ANALISIS PROSES PELAYANAN KESEHATAN.pptx
ANALISIS PROSES PELAYANAN KESEHATAN.pptxANALISIS PROSES PELAYANAN KESEHATAN.pptx
ANALISIS PROSES PELAYANAN KESEHATAN.pptx
 
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidananKonsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan dan kebidanan
 
Materi-Sosialisasi-BPJS-Kesehatan-2018.pptx
Materi-Sosialisasi-BPJS-Kesehatan-2018.pptxMateri-Sosialisasi-BPJS-Kesehatan-2018.pptx
Materi-Sosialisasi-BPJS-Kesehatan-2018.pptx
 
sken 4 sesi 2.pdf
sken 4 sesi 2.pdfsken 4 sesi 2.pdf
sken 4 sesi 2.pdf
 

More from Sutopo Patriajati

BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAK
BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAKBUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAK
BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAKSutopo Patriajati
 
Spm kesehatan sutopo-gtz jogya 2009
Spm kesehatan  sutopo-gtz jogya 2009Spm kesehatan  sutopo-gtz jogya 2009
Spm kesehatan sutopo-gtz jogya 2009Sutopo Patriajati
 
Perjuangan panjang menurunkan angka kematian ibu dan bayi
Perjuangan panjang menurunkan angka kematian ibu dan bayiPerjuangan panjang menurunkan angka kematian ibu dan bayi
Perjuangan panjang menurunkan angka kematian ibu dan bayiSutopo Patriajati
 
Pengalaman implementasi model siap di 4 kab kota jateng
Pengalaman implementasi model siap di 4 kab kota jatengPengalaman implementasi model siap di 4 kab kota jateng
Pengalaman implementasi model siap di 4 kab kota jatengSutopo Patriajati
 
Tantangan pengembangan jaminan kesehatan di tingkat desa
Tantangan pengembangan jaminan kesehatan di tingkat desaTantangan pengembangan jaminan kesehatan di tingkat desa
Tantangan pengembangan jaminan kesehatan di tingkat desaSutopo Patriajati
 
Petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
Petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan diPetunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
Petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan diSutopo Patriajati
 
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolaliKasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolaliSutopo Patriajati
 
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudusKasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudusSutopo Patriajati
 
Implementasi stpp pelayanan publik bidang kesehatan
Implementasi stpp pelayanan publik bidang kesehatanImplementasi stpp pelayanan publik bidang kesehatan
Implementasi stpp pelayanan publik bidang kesehatanSutopo Patriajati
 
Pemasaran dan penjualan produk prodek aseuransi kesehatan
Pemasaran dan penjualan produk prodek aseuransi kesehatanPemasaran dan penjualan produk prodek aseuransi kesehatan
Pemasaran dan penjualan produk prodek aseuransi kesehatanSutopo Patriajati
 

More from Sutopo Patriajati (20)

BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAK
BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAKBUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAK
BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN TERPADU KESEHATAN IBU DAN ANAK
 
Spm kesehatan sutopo-gtz jogya 2009
Spm kesehatan  sutopo-gtz jogya 2009Spm kesehatan  sutopo-gtz jogya 2009
Spm kesehatan sutopo-gtz jogya 2009
 
Sutopo hkn 2011
Sutopo hkn 2011Sutopo hkn 2011
Sutopo hkn 2011
 
Jateng bebas pasung di 2012
Jateng bebas pasung di 2012Jateng bebas pasung di 2012
Jateng bebas pasung di 2012
 
Perjuangan panjang menurunkan angka kematian ibu dan bayi
Perjuangan panjang menurunkan angka kematian ibu dan bayiPerjuangan panjang menurunkan angka kematian ibu dan bayi
Perjuangan panjang menurunkan angka kematian ibu dan bayi
 
Pengalaman implementasi model siap di 4 kab kota jateng
Pengalaman implementasi model siap di 4 kab kota jatengPengalaman implementasi model siap di 4 kab kota jateng
Pengalaman implementasi model siap di 4 kab kota jateng
 
Tantangan pengembangan jaminan kesehatan di tingkat desa
Tantangan pengembangan jaminan kesehatan di tingkat desaTantangan pengembangan jaminan kesehatan di tingkat desa
Tantangan pengembangan jaminan kesehatan di tingkat desa
 
Petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
Petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan diPetunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
Petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
 
Petunjuk teknis desi ppt
Petunjuk teknis desi pptPetunjuk teknis desi ppt
Petunjuk teknis desi ppt
 
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolaliKasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
Kasus aplikasi kesehatan promkes boyolali
 
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudusKasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
 
Implementasi stpp pelayanan publik bidang kesehatan
Implementasi stpp pelayanan publik bidang kesehatanImplementasi stpp pelayanan publik bidang kesehatan
Implementasi stpp pelayanan publik bidang kesehatan
 
Intro stpp maret 2009
Intro stpp maret 2009Intro stpp maret 2009
Intro stpp maret 2009
 
Sjsn
SjsnSjsn
Sjsn
 
Sejarah askes
Sejarah askesSejarah askes
Sejarah askes
 
Pemasaran dan penjualan produk prodek aseuransi kesehatan
Pemasaran dan penjualan produk prodek aseuransi kesehatanPemasaran dan penjualan produk prodek aseuransi kesehatan
Pemasaran dan penjualan produk prodek aseuransi kesehatan
 
Dasar dasar asuransi
Dasar dasar asuransiDasar dasar asuransi
Dasar dasar asuransi
 
Asuransi kesehatan pns
Asuransi kesehatan pnsAsuransi kesehatan pns
Asuransi kesehatan pns
 
Askes sosial dan komersil
Askes sosial dan komersilAskes sosial dan komersil
Askes sosial dan komersil
 
Quo vadis puskesmas gratis
Quo vadis puskesmas gratisQuo vadis puskesmas gratis
Quo vadis puskesmas gratis
 

Pembayaran provider dalam asuransi kesehatan

  • 1. PEMBAYARAN PROVIDER DALAM ASURANSI KESEHATAN Dwi May Satun (E2A 003 018) Hadi Supriatna (E2A 003 032 Muhammad Ihsan (E2A 003 045)
  • 2. PENGANTAR • Mekanisme pembayaran merupakan suatu cara untuk menetapkan insentif perilaku bagi pelaku pelayanan yang kompleks, yang mempengaruhi hubungan antara pelaku dan pembayar, baik pasien atau pihak ketiga • Mekanisme pembayaran ini menentukan jumlah dan aliran uang dari pembayar pihak ketiga atau pasien, atau keduanya, ke pelaku pelayanan dalam pemberian pelayanan. Mekanisme pembayaran menetapkan baik unit atau kombinasi pelayanan yang merupakan dasar pembayaran pelaku maupun tarif yang harus dibayarkan untuk pemberian pelayanan.
  • 3. JENIS JENIS PEMBAYARAN 1. Pembayaran berdasar pelayanan (fee for service). Pembayaran per item pelayanan, yaitu tindakan diagnosis, terapi, pelayanan pengobatan dan tindakan diidentifikasi satu per satu, kemudian dijumlahkan dan ditagih rekeningnya. 2. Pembayaran berdasar kasus (case payment). Pembayaran bagi paket pelayanan atau episod pelayanan. Pembayaran tidak didasarkan oleh item, kemudian dijumlahkan seperti pada nomor 1. Daftar pembayaran mungkin tidak berkaitan dengan biaya pelayanan sesungguhnya yang diberikan kepada pasien tertentu di suatu rumah sakit, seperti yang terjadi pada pembayaran berdasarkan “diagnosis-related groups” (DRG) (lihat bagian 3.2 dan boks 6).
  • 4. JENIS JENIS PEMBAYARAN 3. Pembayaran berdasar hari (daily charge). Pembayaran langsung dengan jumlah tetap per hari bagi pelayanan atau hospitalisasi. 4. Pembayaran bonus atau flat rate (bonus payment). Pembayaran langsung sejumlah yang disepakati (biasanya global) bagi tipe pelayanan yang diberikan. 5. Kapitasi. Pembayaran dengan jumlah yang ditetapkan berdasarkan jumlah orang yang menjadi tanggung jawab dokter (biasanya setiap tahun). Pasien dengan kategori yang berbeda, misalnya berumur lebih dari 75 tahun, mungkin dikenai angka kapitasi yang berbeda pula. 6. Gaji (salary). Pendapatan per tahun yang tidak berdasarkan beban kerja atau biaya pelayanan yang diberikan.
  • 5. JENIS JENIS PEMBAYARAN 7. Anggran global. Seluruh anggaran pelaksanaan ditetapkan di muka yang dirancang untuk menyediakan pengeluaran tertinggi, tetapi memungkinkan pemanfaatan dana secara fleksibel dalam batas tertentu.
  • 6. DAMPAK MEKANISME PEMBAYARAN TERHADAP PRILAKU PROVIDER Berbagai bentuk pembayaran pada pemberi pelayanan kesehatan (health providers), dewasa ini telah banyak diperkenalkan. Semua bentuk pembayaran itu dimaksudkan untuk dapat mengendalikan biaya pelayanan kesehatan, yang terus meningkat. Secara garis besar mekanisme pembayaran kepada provider/dokter dibagi menjadi dua : Retrospective Payment System (RPS), yaitu pembayaran yang dilakukan setelah pelayanan kesehatan diberikan dan Prospective Payment System (PPS), yaitu pembayaran yang dilakukan sebelum pelayanan kesehatan dilakukan.
  • 7. RETROSPECTIVE PAYMENT SYSTEM • FEE FOR SERVICE Sistem pembayaran fee for service (FFS) ini dinilai oleh para dokter sebagai mekanisme pembayaran yang paling “adil”. Karena dalam sistem ini, insentif terkait erat dengan kinerja para dokter. Semakin banyak pasien yang ditangani oleh seorang dokter, maka insentif yang akna diterima akan semakin banyak pula.
  • 8. Keuntungan FFS • Merupakan mekanisme yang baik untuk memberikan imbalan yang sesuai dengan tingkat kesulitan keadaan pasien • Pendapatan dokter dapat dihubungkan dengan beban pekerjaannya • Dokter tergerak untuk membuat catatan prakteknya secara lebih baik • Pasien mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi dokter agar memberikan pelayanan terbaik untuk dirinya
  • 9. Kerugian FFS • Merangsang dokter untuk memberikan pelayanan berlebihan dengan dasar motivasi ekonomi (menaikkan pendapatan) • Dokter cenderung memberikan pelayanan medik ke kasus-kasus yang memberikan keuntungan paling besar. • Mempunyai tendensi meningkatkan inflasi pelayanan kesehatan • Sulit untuk menyusun anggaran sebelumnya
  • 10. PROSPECTIVE PAYMENT SYSTEM Prospective Payment System (PPS), adalah suatu system pembayaran pada pemberi pelayanan kesehatan, baik RS maupun dokter, dalam jumlah yang ditetapkan sebelum suatu pelayanan medik dilaksanakan, tanpa memperhatikan tindakan medik atau lamanya perawatan di RS.
  • 11. PROSPECTIVE PAYMENT SYSTEM • DRG's (Diagnostic Related Group's) Diagnosis Related Grup’s adalah suatu sistem pemberian imbalan jasa pelayanan pada PPK yang ditetapkan berdasar pengelompokan diagnosa, tanpa memperhatikan jumlah tindakan/pelayanan yang diberikan. Konsep ini dikembangkan di AS pada peserta program Medicare dan Medicaid, melalui suatu studi yang diselenggarakan oleh "Yale university" (1984). Tujuan penerapan DRG's adalah untuk upaya pengendalian biaya dan menjaga mutu pelayanan. Meskipun demikian, pelaksanaan konsep DRG's ini tidak mudah, sehingga di lingkungan Askes hanya dilaksanakan untuk beberapa diagnosa yang sangat terbatas, misalnya gagal ginjal, beberapa operasi jantung terbuka serta transplantasi ginjal.
  • 12. PROSPECTIVE PAYMENT SYSTEM • Perdiem/Budget Tarif Tarif paket RS ataupun tarif budget bulanan/tahunan RS, juga merupakan suatu bentuk prospective payment. Di dalam paket harian RS, RS dibayar sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan, yang meliputi biaya mondok serta sejumlah kelompok tindakan medik. Semakin besar pengelompokkan tindakan medik, sudah tentu akan semakin tumbuh dorongan efisiensi dan keuntungan dari aspek penyederhanaan adminsitrasi bagi RS. Meskipun demikian, didalam pelaksanaan tarif paket, sesungguhnya masih ada elemen “reimbursment / fee for service system”, sehingga dorongan ke arah efisiensi masih terbatas.
  • 13. PROSPECTIVE PAYMENT SYSTEM • Budget System Pembayaran berdasar sistem budget adalah suatu pemberian imbalan jasa pada PPK berdasar anggaran/jumlah biaya yang tetap yang telah disepakati bersama. Dasar perhitungan biaya dapat melalui mekanisme penyusunan anggaran biaya secara riil diperlukan atau berdasar jumlah peserta (kapitasi) • Konsep "Cost Sharing" (iur-biaya) Konsep iur biaya adalah suatu konsep pemeberian imbalan jasa pada PPK, dimana sebagian biaya pelayanan kesehatan dibayar oleh pengguna jasa pelayanan kesehatan (user's fee)
  • 14. PROSPECTIVE PAYMENT SYSTEM • KAPITASI Konsep kapitasi (capitation concept system) adalah sebuah konsep atau system pembayaran yang memberi imbalan jasa pada "Health providers" (pemberi Pelayanan Kesehatan / PPK) berdasar jumlah orang (capita) yang menjadi tugas/kewajiban PPK yang bersangkutan untuk melayaninya, yang diterima leh PPK yang bersangkutan dimuka (prepaid) dalam jumlah yang tetap, tanpa memperhatikan jumlah kunjungan, pemeriksaan, tindakan, obat dan pelayanan medik lainnya yang diberikan oleh PPK tersebut
  • 15. Beberapa Masalah dalam Pembayaran Kapitasi Yang positif: • Memberikan pelayanan yang berkualitas tinggi, dengan menegakkan diagnostik yang tepat dan memberikan pengobatan atau tindakan yang tepat. Dengan pelayanan yang baik ini, pasien akan cepat sembuh dan tidak kembali ke PPK untuk konsultasi atau tindakan lebih lanjut yang merupakan biaya tambahan. • Memberikan pelayanan promotif dan preventif untuk mencegah insidents kesakitan. Apabila angka kesakitan menurun, maka peserta tentu tidak perlu lagi berkunjung ke PPK yang akan berakibat utilisasi menjadi lebih rendah dan biaya pelayanan menjadi lebih kecil. • Memberikan pelayanan yang pas, tidak lebih dan tidak kurang, untuk mempertahankan efisiensi operasi dan tetap memegang jumlah pasien JPK sebagai income security. Hal ini akan berfungsi baik jika situasi pasar sangat kompetitif, dimana untuk mencari pasien baru relatif sulit.
  • 16. Beberapa Masalah dalam Pembayaran Kapitasi Yang negatif: • Jika kapitasi yang diberikan terpisah-pisah antara pelayanan rawat jalan tingkat pertama dan rujukan dan tanpa diimbangi dengan insentif yang memadai untuk mengurangi rujukan, PPK akan dengan mudah merujuk pasiennya ke spesialis. Dengan merujuk, waktunya untuk memeriksa menjadi lebih cepat. • Mempercepat waktu pelayanan sehingga tersedia waktu lebih banyak untuk melayani pasien non JPK yang "dinilai" membayar lebih banyak. Artinya mutu pelayanan dapat dikurangi, karena waktu pelayanan yang singkat. Jika ini terjadi, pada kapitasi parsial pihak JPK pada akhirnya dapat memikul biaya lebih besar karena efek akumulatif penyakit. Pasien yang tidak mendapatkan pelayanan rawat jalan yang memadai akan menderita penyakit yang lebih berat, akibatnya biaya pengobatan sekunder dan tersier menjadi lebih mahal. • Tidak memberikan pelayanan dengan baik, supaya kunjungan pasien kapitasi tidak cukup banyak. Untuk jangka pendek strategi ini mungkin berhasil tetapi untuk jangka panjang hak ini akan merugikan PPK sendiri.
  • 17. Pengaruh cara pembayaran thd Provider Kekuatan Kelemahan 1. Secara administratif mudah 1. Dokter cenderung memilih orang-orang yang tidak mempunyai resiko sakit parah atau memilih pasien yang tidak kompleks. 1. Penanganan medis tidak 1. Dokter mungkin menjadi kurang dipengaruhi oleh keuntungan melayani pasiennya, dalam bentuk ekonomi cenderung tidak ramah, tergesa-gesa, dan perilaku yang tidak baik. Keadaan ini diperparah apabila dokter mempunyai tanggungan yang terlalu banyak. 1. Memudahkan penyusunan 1. Catatan mengenai prakteknya anggaran belanja untuk cenderung menjadi tidak baik. pelayanan kesehatan 1. Dokter tergerak untuk 1. Jika tujuan kapitasi untuk mengurangi meminimalkan biaya penanganan anggaran berjalan keterlaluan, maka medik. Keadaan ini dapat menjadi pasien akan menjadi terlantar. bertentangan dengan etika kedokteran apabila dokter diberi anggaran berdasarkan jumlah orang yang ada di bawah tanggungannya.
  • 18. GAJI BULANAN Kekuatan Kelemahan 1. Secara administratif mudah 1. Pasien tidak mempunyai banyak pengaruh untuk mengarahkan dokter agar memberikan pelayanan yang optimal 1. Penanganan medis tidak dipengaruhi 1. Dokter mungkin menjadi kurang oleh keuntungan ekonomi dan berminat untuk menangani pasien sistem ini mendukung kerjasama antar dokter dalam menangani kasus sulit. 1. Memudahkan penyusunan anggaran 1. Catatan mengenai praktek belanja untuk pelayanan kesehatan masyarakat sering menjadi tidak baik.
  • 19. Kesimpulan Mekanisme pembayaran pelaku pelayanan merupakan komponen peraturan dan pengendalian yang sangat penting dalam keterkaitan antara pasien, pembayar pihak ketiga, dan pelaku pelayanan. Mekanisme pembayaran adalah suatu cara alokasi sumber daya pada berbagai kategori pelaku pelayanan dan bagi unit pelaku individual dalam setiap kategorinya. Mekanisme pembayaran mempengaruhi pembelanjaan total suatu sistem dan kelangsungan finansial pembiayaan pelayanan kesehatan. Di samping itu, mekanisme pembayaran juga mempengaruhi perilaku pelaku pelayanan, sehingga juga mempengaruhi efisiensi alokatif dan teknis serta kualitas pelayanan