Dokumen tersebut membahas tentang hubungan antara media massa dan masyarakat dalam empat teori utama. Pertama, teori masyarakat massa yang menekankan dominasi media oleh kekuatan sosial dan ekonomi. Kedua, teori Marxis yang melihat media dikendalikan kelas borjuis untuk mempromosikan ideologi mereka. Ketiga, teori fungsionalisme yang menyatakan media berperan menjaga stabilitas masyarakat. Keempat, kritik politik
1. Teori Media dan Teori
Masyarakat
Kelompok Bab IV:
Renaldi Ikhwanul Arief
Risa Izzati Wikasari
Risma Dini Rahmadani
Wahyu Prasetya
2. Media, Masyarakat dan Budaya:
Hubungan dan Konflik
• Komunikasi massa dapat dianggap sebagai
fenomena masyarakat dan budaya.
• Institusi media massa adalah bagian dari struktur
masyarakat. Peralatan teknologi yang digunakan
adalah merupakan basis ekonomi dan
kekuasaan/kekuatan. Sedangkan, ide2, citra dan
informasi yang disuguhkan media adalah aspek
penting dari kebudayaan.
• Rosengren(1981b) menawarkan tipologi
sederhana yaitu apakah sosial struktur
mempengaruhi budaya, atau sebaliknya. Terdapat
empat jenis hubungan antara budaya(konten
media) dan masyarakat, yaitu:
3. 1. Materialisme (jika menganggap media sebagai sebuah aspek
dalam struktur masyarakat)
Budaya tergantung pada struktur ekonomi dan kekuasaan dari
masy. Siapapun yang memiliki atau mengontrol media dapat
memilih atau menentukan apa yang mereka lakukan.
2. Idealisme (jika menganggap media dari sisi konten, lebih pada
aspek budaya)
Media diasumsikan memiliki pengaruh yang signifikan yang
potensial, tetapi ide dan nilai yang dibawa oleh media(dalam
kontennya) yang dilihat sebagai penyebab utama perubahan sosial
, tidak peduli siapa pemilik dan pengontrolnya.
3. Saling Ketergantungan, menyiratkan bahwa media massa dan
masy secara terus menerus berinteraksi dan mempengaruhi satu
sama lain(seperti masy dan budaya).
4. Otonomi, Masy dan media massa dapat saling mandiri satu sama
lain. Masy yang secara budaya mirip terkadang memiliki sistem
media yang berbeda.
4. Komunikasi Massa Sebagai Proses Masyarakat Luas:
Mediasi Hubungan Sosial dan Pengalaman
• Institusi Media pada dasarnya memperhatikan produksi dan
distribusi ‘pengetahuan’ dalam pengertian paling luas.
Pengetahuan itu memungkinkan kita dapat memahami
‘pengalaman kita’ akan dunia sosial. Informasi, citra/gambar,
dan ide2 yang disugguhkan media bagi kebanyakan orang
merupakan sumber utama kesadaran atas waktu lampau
yang telah dilalui bersama (sejarah) maupun lokasi sosial
saat ini.
• Media merupakan toko kenangan dan peta dimana kita
berada dan siapa diri kita(identitas), dan menyediakan bahan
petunjuk untuk masa depan.
• Karena Media dalam skala yang luas bekerja untuk
membentuk persepsi dan definisi kita akan realitas sosial,
dan merupakan sumber utama standar, nilai, dan moral.
5. Persepsi peran media sebagai mediasi
1. Sebagai Jendela pada peristiwa dan pengalaman, dimana memperluas
penglihatan kita, sehingga kita bisa melihat apa yang terjadi tanpa
gangguan dari hal lain.
2. Cermin dari peristiwa di masy dan dunia, meskipun kita tidak bebas
untuk melihat apa yang kita inginkan karena apa yang disuguhkan diatur
oleh orang lain.
3. Penyaring/ Penjaga pintu(gatekeeper), berperan untuk menyeleksi
bagian dari pengalaman untuk perhatian khusus/tertentu dan menutup
pandangan dan suara lain, baik secara bebas maupun tidak.
4. Petunjuk, pemandu/penerjemah yang menunjukan arah dan
memberikan makna akan sesuatu yang membingungkan atau tidak utuh.
5. Forum/Pijakan(platform) untuk penyampaian informasi dan ide2 untuk
khalayak, seringkali dengan kemungkinan respon atau umpan balik.
6. Kontributor/Penyebar yang menyampaikan dan membuat informasi tidak
tersedia bagi semua orang.
7. Teman pembicara/ partner yang diinformasikan dalam pembicaraan yang
merespon pertanyaan dalam cara interaktif yang semu.
7. Kerangka Rujukan untuk menghubungkan Media dan Masyarakat:
Media berada di antara pengalaman pridadi dan peristiwa serta
kekuatan sosial
Based on Westley and MacLean(1957)
Realitas
Peristiwa lalu
dan kekuatan
sosial
Masyarak
at
Sumber dan
Pendukung
Kontak yang tidak
termediasi dengan sumber
di masyarakat
Media
Khalayak/
Publik
Komunikasi
dan
interaksi
Aliran konten
dan respon
khalayak
Pengalaman personal
langsung dari realitas
8. TEMA UTAMA TEORI MASYARAKAT MASSA
Tema 1: Kekuasaan dan
Ketidaksetaraan
9. Tema 1: Kekuasaan dan
Ketidaksetaraan
• Pertama, media selalu berhubungan dalam satu
dan lain hal dengan struktur kekuatan politik dan
ekonomi yang kuat
• Kedua, media tunduk kepada peraturan politik,
ekonomi, dan hokum.
• Ketiga, media massa dipandang sebagai
instrumen efektif bagi kekuasaan untuk
membawa pengaruh.
• Keempat, media massa tidak dengan rata tersedia
untuk semua kelompok atau kepentingan.
10. TEMA UTAMA TEORI MASYARAKAT MASSA
Tema 2: Integrasi Sosial dan
Identitas
11. Tema 2: Integrasi Sosial dan Identitas
• Fungsi sosial pers awal yang diketahui:
1. Mengikat masyarakat menjadi satu
2. Memberikan kepemimpinan bagi masyarakat
3. Membantu membangun ‘’ranah publik”
4. Menyediakan pertukaran ide antara
pemimpin dan massa
5. Memuaskan kebutuhan informasi
6. Bertindak sebagai kesdaran sebagai
masyarakat
12. Dua perspektif berbeda mengenai
media, pesimis dan optimis
1. Kebebasan, keragaman 2. Integrasi, solidaritas
Efek
Sentrifugal
Efek
Sentripetal
Pandangan Optimis
3. Tidak ada norma, 4. Dominasi, keseragaman
Kehilangan identitas
13. TEMA UTAMA TEORI MASYARAKAT MASSA
Tema 3: Perubahan dan
Perkembangan Sosial
14. Tema 3: Perubahan dan
Perkembangan Sosial
• Hal yang menjadi isu adalah cara alternatif
dalam menghubungkan tiga elemen dasar,
yaitu:
1. Teknologi komunikasi dan konten media
2. Perubahan struktur social dan tatanan
kelembagaan
3. Distribudi keyakinan, ide, nilai, dan praktik
kepada populasi
16. Tema 4: Ruang danWaktu
• Komunikasi sering kali dikatakan memiliki dimensi
ruang dan waktu dan juga ‘menjembatani’
ketidaksinambungan pengalaman kita yang disebabkan
jarak dan waktu.
• Efek media berkaitan dengan ruang dan waktu:
proporsi kunci, yaitu:
1. Media telah menghapus jarak
2. Dunia maya menjadi perpanjangan jarak yang
sebenarnya
3. Media bertindak sebagai pengumpul ingatan
4. Jarak antara penyiaran teknis dengan kapasitas
penerimaan manusia meluas dengan pesat
17. Media-Masy Teori I: Masyarakat Massa
• Teori ini menekankan kesalingketergantungan lembaga
yang menjalankan kekuasaan dan juga integrasi media
kepada sumber kekuasaan sosial dan otoritas.
• Konten yang disugguhkan seringkali melayani
kepentingan politik dan ekonomi dari pemegang
kekuasaan. Media tidak dapat diharapkan untuk
menyuguhkan definisi kritis atau alternatif kepada
dunia, mereka cenderung untuk membantu akomodasi
ketergantungan publik terhadap mereka.
• Model dominasi media ini menggambarkan pandangan
masyarakat massa. Teori masyarakat massa
memberikan keutamaan kepada media sebagai faktor
penyebab.
18. Teori masy massa mengenai media: Dalil
utama
1. Masyarakat diatur secara terpusat dan dalam
skala besar
2. Media tersentralisasi, denagan penyiaran
satu arah.
3. Masyarakat bergantung terhadap media
untuk mengetahuo identitas mereka
4. Media dapat digunakan untuk masnipulasi
dan kontrol
19. Media-Masy Teori II: Marksisme
• Marksis teori mengusulkan hubungan langsung antara
pemilik ekonomi dan penyebaran pesan yang menegaskan
hak kekuasaan dan nilai dari kelas sosial.
• Pandangan ini didukung pada masa modern dengan
kecenderungan besar adanya kepemilikan media massa
oleh pengusaha kapitalis (misalnya Bagdikian 1998,
McChesney 2000) dan juga adanya kecenderungan
konservative adanya konten media yang teratur(misalnya
Herman dan Chomsky 1988, Herman 2000).
Teori Marksis Kapitalis Media
1. Massa media dimiliki oleh kelas borjuis
2. Media dijalankan sesuai dengan tingkat kesenangan
mereka
3. Media menyebarkan ideologi yang didukung oleh perintah
pendiri
4. Akses Media ditolak secara efektif terhadap opposisi
politik
20. Media-Masy Teori III: Fungsionalisme
• Fungsionalis teori menjelaskan praktik sosial dan
lembaga yang berkaitan dengan kebutuhan masy dan
individu.(Merton, 1957)
• Media termasuk dalam sistem masyarakat yang
berjalan dari bagian yang saling berkaitan/subsistem,
masing-masing memiliki kontribusi yang penting bagi
keberlangsungan dan keteraturan. Kehidupan sosial
yang terorganisir perlu untuk terus menerus
dipelihara yang kurang lebih secara akurat, konsisten,
mendukung dan menggambarkan secara utuh dari
masyarakat yang berkerja dan dari lingkungan sosial.
21. Media-Masy Teori III: Fungsionalisme
• Teori ini menggambarkan media sebagai
pengatur dan pengoreksi utama. Ini bermakna
bias terhadap pandangan bahwa media lebih
sebagai pemelihara sosial dibanding sebagai
sumber utama dari perubahan.
• Menurut Lasswell(1948), fungsi utama
komunikasi di masya adalah pengawas
lingkungan, penghubung bagian2 masya,
merespon lingkungannya, menyebarkan
warisan budaya.
22. Spesifikasi Fungsi Sosial Media
1. Informasi
– Menyediakan informasi,
– memfasilitasi penemuan baru, adaptasi, dan kemajuan.
2. Korelasi
– Menjelaskan, mengintepretasikan, mengomentari makna dari
informasi/kejadian
– Menyediakan dukungan untuk pendirian kewenangan dan norma2.
– Mensosialisasikan, mengkooridnasi aktivitas yang terpisah,
membangun konsensus/kesepakatan, dll
3. Kontinuitas
– Menyampaikan budaya yang dominan dan mengakui cabang budaya
dan perkembangan budaya baru.
– Menempa dan memelihara kesamaan nilai
4. Hiburan
– Menyediakan hiburan, kesenangan dan arti dari relaksasi
– Mengguranggi ketegangan sosial
5. Mobilisasi
– Mengkampanyekan pandangan2 sosial
23. Media-Masy Teori IV: Kritik Politik Ekonomi
• Mengidentifikasi pendekatan kritik sosial yang fokus utamanya pada:
hubungan antara struktur ekonomi dan dinamika industri media serta
kandungan/isi ideologis media. Yaitu pada struktur kepemilikan dan
kontrol media serta bagaimana kekuatan pasar media beroperasi.
• Lembaga/institusi media dianggap sebagai bagian dari sistem
ekonomi yang dekat kaitannya dengan sistem politik.
• Akibatnya terlihat pada berkurangnya sumber media yang
independen, konsentrasi lebih kepada pasar yang luas, menghindari
risiko, mengurangi penanaman modal pada tugas/sektor media yang
kurang menguntungkan (contohnya laporan investigasi dan
pembuatan film dokumenter).
• Kekuatan utama terletak pada keinginan pasar/penentuan pasar.
• Sedangkan pendekatan utama pada aktivitas media sebagai proses
ekonomi mengarah pada komoditas(produk media/konten), ada juga
dari pendekatan potitik ekonomi yang menyarankan produk utama
media yang sebenarnya adalah khalayak.
25. Dasar Teori
• Bermula dari publikasi buku Berger dan Luckman The
Social Construction of Reality (1967)*.
• Dasar intelektual:
• Interaksionisme simbolik (Blumer, 1969) yang
menunjuk kepada sifat khas dari interaksi antar
manusia berkaitan erat dengan pemaknaan
seseorang terhadap tindakan orang lain.
• Fenomenologi (Alfred Schutz, 1972) yang merupakan
sebuah studi dalam bidang filsafat yang mempelajari
manusia sebagai sebuah fenomena.
26. Isi
• Ide mengenai masyarakat sebagai sebuah
realitas objektif yang menekan individu
dilawan dengan pandangan alternatif (yang
lebih liberal) bahwa struktur, kekuatan, dan
ide mengenai masyarakat dibentuk oleh
manusia secara terus-menerus dan diproduksi
ulang serta terbuka untuk diubah dan dikritik.
• Masyarakat adalah realitas yang
dRiekaolnitsatsruskossiikaaln→a ldihib-aulaiht dteatnapditafsirkan oleh
manusia
27. Konstruksi Sosial dan Media Massa
• Media massa mempengaruhi penafsiran masyarakat
terhadap ‘realita’.
Peranan media memproduksi ‘kesadaran palsu’.
• Contoh kontruksi sosial dengan mengambil peran media:
Media tidak menampilkan mengenai nasionalisme,
patriotisme, keseragaman sosial, dan sistem kepercayaan.
• Media menyediakan lahan untuk produksi ‘realitas’
tersebut.
28. Teori Kritis: Konstruksi Selektif
• Terjadi jika:
Gambaran ‘realitas’ yang ditampilkan media
dibuat dari bagian-bagian informasi nyata dan
pengamatan yan disatukan dan diberikan
makna melalui kerangka, sudut pandang, atau
perspektif tertentu.
•Mediasecara selektif memproduksi
makna tertentu.
29. Rujukan Konstruksi Sosial
• Proses di mana peristiwa, orang, nilai, dan ide
pertama-tama dibentuk atau ditafsirkan dengan cara
tertentu dan prioritas, terutama media massa yang
membawa pada konstruksi (pribadi) atas gambaran
besar realitas.
• Makna (pemaknaan) adalah apa yang ditawarkan
oleh media, tetapi dapat dinegosiasikan atau ditolak.
• Karena,
Media tidak dapat memberikan penilaian objektif
terhadap realitas sosial (semua fakta merupakan hasil
penafsiran).
31. Ide Dasar Teori
• Perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara
berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia
itu sendiri.
• Teknologi membentuk individu bagaimana cara berpikir,
berperilaku dalam masyarakat dan teknologi tersebut
akhirnya mengarahkan manusia untuk bergerak dari satu
abad teknologi ke abad teknologi yang lain.
• Misalnya dari masyarakat suku yang belum mengenal huruf
menuju masyarakat yang memakai peralatan komunikasi
cetak, ke masyarakat yang memakai peralatan komunikasi
elektronik.
• McLuhan berpikir bahwa budaya kita dibentuk oleh
bagaimana cara kita berkomunikasi.
32. Fase Sejarah Teknologi Komunikasi
• Mulai ada percetakan (abad ke-15)
• Permulaan era telekomunikasi (pertengahan abad
ke-19)
• Era interaktif (komputer) (1946)
• Menunjukkan kecenderungan pergeseran dalam
hal lebih cepat, lebih tersebar, jangkauan
yang luas, dan fleksibilitas yang besar.
33. Mahdzab Toronto
• H.M. Innis berbicara mengenai pemikiran
media pada periode setelah Perang Dunia II.
• Karakteristik penerus budaya masa lalu
terhadap model komunikasi dominan, masing-masing
memiliki pengaruh membentuk
masyarakat.
• Prinsip: Prinsip 1
• Dalam lingkup ekonomi,
komunikasi mendorong
monopoli produksi dan
distribusi pengetahuan oleh
kelompok atau kelas tertentu.
Prinsip 2
• Dimensi paling penting dari
kekuasaan adalah ruang dan
waktu.
34. Poin Utama:
• Teknologi komunikasi sangat penting bagi
masyarakat.
• Setiap teknologi memiliki bias terhadap bentuk,
konten, dan penggunaan komunikasi tertentu.
• Urutan penemuan dan penerapan teknologi
komunikasi memengaruhi arah dan kecepatan
perubahan sosial.
• Revolusi komunikasi mendorong revolusi sosial.
36. Poin Utama
• Pekerjaan informasi menggantikan pekerjaan industri
• Produksi dan arus informasi menjadi semakin cepat
• Masyarakat dicirikan oleh kesalingketerhubungan yang meningkat
• Aktivitas yang beragam semakin menyatu dan konvergen
• Ada peningkatan ketergantungan terhadap sistem yang kompleks
• Tren globalisasi semakin cepat
• Batasan waktu dan ruang semakin berkurang
• Konsekuensi menjadi terbuka terhadap penafsiran alternatif, baik
positif maupun negatif
• Terdapat peningkatan risiko kehilangan kontrol
• Teori masyarakat massa adalah ideologi lebih dari sekedar teori.
38. • Hubungan antara media dan masyarakat
sangat beragam dalam berbagai aspek.
• Keberagaman dalam hal penyebab perbedaan,
jenis perubahan, dan perbedaan jalur untuk
menuju masa depan.
39. • Perspektif dan metode:
1. Perbedaan yang kontras antara pandangan kritis dengan
yang lebih positif terhadap perkembangan isu.
Teori informasi masyarakat, terbuka thd keduanya.
Konstruksionisme sosial dan determinisme teknologi
bersifat terbuka.
2. Perbedaan antara pandangan yang sosio-sentris dengan
media-sentris.
SS -- Masyarakat sebagai cerminan media (masyarakat
yang menilai media)
MS -- Berkaitan dgn teknologi komunikasi dan dan
masyarakat informasi
Editor's Notes
*meyakini secara substantif bahwa realitas merupakan hasil ciptaan manusia kreatif melalui kekuatan konstruksi sosial terhadap dunia sosial di sekelilingnya