SlideShare a Scribd company logo
1 of 54
1
KARYA ILMIAH
PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KONSEP
ENERGI BUNYI DI KELAS IV SDN 9 MAGINTI
KABUPATEN MUNA
LA DUMANSA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ KENDARI
2014
2
PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK
MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KONSEP
ENERGI BUNYI DI KELAS IV SDN 9 MAGINTI
KABUPATEN MUNA
KARYA ILMIAH
Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Terbuka untuk Memenuhi
Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Oleh:
LA DUMANSA
NIM. 822 181 319
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ KENDARI
2014
3
LEMBAR PENGESAHAN
Nama Mahasiswa : LA DUMANSA
NIM : 822 181 319
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SDN 9 Maginti
Tempat dan Tanggal Pelaksanaan : SDN 9 Maginti tanggal 1 – 10 Mei 2014
Masalah yang merupakan fokus perbaikan untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam adalah :
1. Guru dalam membentuk kelompok hanya berdasarkan urutan nama siswa yang
ada di dalam daftar hadir, tanpa memperhatikan cara-cara pembagian kelompok
2. Guru kurang melibatkan siswa secara langsung dalam memanipulasi benda-benda
konkret pada proses pembelajaran,
3. Dalam belajar kelompok siswa mengerjakan tugasnya tidak mendapatkan
bimbingan langsung dari guru,
4. Kurangnya motivasi yang diberikan guru kepada siswa agar dapat belajar dalam
kelompok
5. Guru dalam menyampaikan materi hanya dengan menggunakan metode yang
konvensional.
4
Menyetujui Maginti, 2014
Dosen Pembimbing Mahasiswa Peneliti,
LA RAMA, S. Pd, M. Si LA DUMANSA
NIP.19740715 200701 1 030 1963079103 1 006 NIM. 822 181 319
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya jualah
sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini dengan judul: Meningkatkan
Pemahaman Siswa Tentang Konsep Energi Bunyi Melalui Pendekatan Keterampilan
Proses Di Kelas IV SDN 9 Maginti Kabupaten Muna. Penulisan Karya Ilmiah ini
merupakan salah satu tugas mata kuliah pada Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakulltas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka.
Penulis menyadari bahwa Karya Ilmiah ini tidak mungkin terwujud tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak oleh karena itu penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak La Rama, S. Pd, M. Si selaku
pembimbing, yang penuh kesabaran dan kearifan memberikan bimbingan, arahan,
saran, dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Ilmiah ini.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Wawan Rusmanto, M. Si selaku Kepala UPBJJ-UT Kendari yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk mengikuti pendidikan program studi
lanjut PGSD.
5
2. Bapak/Ibu Dosen serta seluruh Civitas Akademik Universitas Terbuka, yang telah
memberikan semangat dan dorongan moral kepada peneliti untuk menyelesaikan
Karya Ilmiah ini.
3. Bapak Suharyanto, S. Pd.I selaku Kepala Sekolah SDN 9 Maginti Kab. Muna
yang telah memberi dukungan, fasilitas, dan pelayanan administrasi dengan baik.
4. Bapak Mustofa, S. Pd yang telah bersedia meluangkan waktunya dan bersedia
menjadi teman sejawat dalam pelaksanaan penelitian ini.
5. Bapak dan Ibu guru SDN 9 Maginti Kab. Muna yang ikut membantu kelancaran
penelitian.
6. Rekan-rekan mahasiswa, yang telah banyak memberikan masukan, bantuan, dan
bimbingan kepada penulis selama penulisan Karya Ilmiah.
7. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Ilmiah
ini.
Semoga segala amal baik yang bapak, ibu, rekan-rekan berikan kepada
penulis mendapat limpahan rahmat dan berkah yang hakiki dari Allah SWT dan
semoga Karya Ilmiah ini bermanfaat bagi pengembangan pendidikan di tanah air.
Amin.
Atas bantuan dari berbagai pihak, penulis serahkan hanya kepada kebesaran
Allah SWT, semoga jasa-jasa baiknya mendapat imbalan, Amin ya rabbal Alamin.
Maginti, Mei 2014
Penulis
6
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ......................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ iii
PRAKATA........................................................................................................... iv
DAFTAR ISI............................................................................................................ vi
DAFTAR BAGAN............................................................................................... xiii
ABSTRAK................... .............................................................................. ix
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1
1. Identifikasi Masalah ............................................................. 2
2. Analisis Masalah ................................................................... 2
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah ........................ 3
B. Rumusan Masalah......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian.......................................................................... 4
D. Manfaat Hasil Penelitian.............................................................. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar 6
2. Konsep dalam Sains 7
3. Hakikat Pendekatan Keterampilan Proses dalam Sains 8
4. Pentingnya Pendekatan Ket. Proses dalam Pembelajaran Sains 9
5. Materi Pembelajaran Energi bunyi 12
6. Konsep Energi bunyi 13
B. Kerangka Pikir 15
C. Hipotesis Tindakan 15
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
7
A. Setting Penelitian 16
B. Sabjek Penelitian 16
C. Data dan Sumber 17
D. Teknik Pengumpulan Data 17
E. Unit Analisis 17
F. Prosedur Penelitian 18
G. Analisis dan Validasi Data 21
H. Indikator Keberhasilan 22
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 22
B. Pembahasan 27
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 30
B. Saran-saran 30
DAFTAR PUSTAKA 32
8
DAFTAR BAGAN
Bagan halaman
2.1. Kerangka Pikir Penelitian 15
3.1. Alur Tindakan Penelitian 19
9
ABSTRAK
La Dumansa, 2014 Penggunaan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk meningkatkan
Pemahaman Siswa Tentang Konsep Energi Bunyi di Kelas IV SDN 9 Maginti Kabupaten
Muna. Karya Ilmiah, Jurusan Ilmu Pendidikan, Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Universitas Terbuka. Pembimbing La Rama, S. Pd, M. Si.
Dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Apakah dengan pembelajaran
pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep
energi bunyi di Kelas IV SDN 9 Maginti Kab. Muna. Sumber data dalam penelitian ini
adalah personil penelitian yang terdiri dari siswa dan guru. Jenis data yang diperoleh
adalah kuantitatif dan data kualitatif yang terdiri dari tes hasil belajar, hasil observasi,
evaluasi, refleksi dan hasil wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada peningkatan
yang berarti baik pada aktivitas guru dan siswa pada saat proses belajar maupun hasil
belajar memahami konsep energi bunyi.
Peningkatan itu dapat terlihat pada setiap siklus kesiklus. Siklus satu tingkat
penguasaan siswa cukup (C), siklus dua tingkat penguasaan siswa baik (B). Dari hasil
penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan keterampilan proses yang dapat meningkatkan pemahaman siswa
dalam pengajaran konsep energi bunyi di SDN 9 Maginti adalah sebagai berikut: (a)
Mengamati, (b) Menggolongkan/mengkalsifikasi, (c) Menafsirkan, (d) Merencanakan
penelitian, (e) Meramalkan, dan (f) Menerapkan, (g) Mengkomunikasikan, dan (h) Evaluasi.
Saran Peneliti adalah kepada guru SD, agar menggunakan pendekatan keterampilan proses
sebagai salah satu alternatif meningkatkan pemahaman konsep dalam pembelajaran energi
bunyi di SD.
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sains merupakan ilmu yang membahas tentang gejala-gejala alam yang
disusun secara sistematis yang didasari oleh fakta yang empiral pada hasil percobaan
dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Hal ini sebagaimana yang
dikemukakan oleh Powder (dalam Wina Putra, 1992: 122) bahwa Sains merupakan
ilmu yang berhubugan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis
yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil
observasi dan eksperimen serta data yang lebih nyata.
Berdasarkan hal di atas, yang terpenting dalam pembelajaran Sains di SD
adalah bagaimana menggali berbagai pengetahuan baru pada diri anak didik terutama
dalam mengembangkan kognitif, afektif, psikomotor dan kreatifitas. Hal ini sejalan
dengan Abruscato (1992) yang mengungkapkan bahwa pembelajaran Sains di SD
mengembangkan, 1) kognitif siswa, 2) mengembangkan afektif sisiwa, 3)
mengembangkan psikomotorik siswa, 4) mengembangkan kreatifitas siswa, 5)
melatih siswa untuk berpikir kritis.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sains kelas IV Sekolah
Dasar, ada beberapa kajian materi yang harus dikuasai siswa sekolah dasar. Salah
satu mengembangkan keterampilan Sains bagi siswa yang diperlukan kemampuan
11
aktivitas pembelajaran dalam bentuk keterampilan proses sains, diantaranya adalah
mengamati, mengklasifikasi, memprediksi, dan mengkomunikasikan.
Namun pada kenyataannya untuk pembelajaran Sains di SD belum sesuai
harapan. Hal ini disebabkan karena cara pengajaran guru yang konvensional (ceramah
dan tanya jawab).
Guru dalam mengajar hanya mengejar target kurikulum tanpa memperhatikan
apakah konsep yang diajarkan sudah dipahami oleh siswa, selain itu guru lebih
banyak menggunakan metode ceramah tanpa melakukan pendekatan dan percobaan-
percobaan secara langsung.
1. Identifikasi Masalah
Di sekolah SDN 9 Maginti di jumpai masalah-masalah, yaitu siswa
mendapakan nilai-nilai rendah, karena siswa kurang mampu menerapkan
pemerolehannya, baik berupa pengetahuan, keterampilan, maupun sikap dalam
kehidupan yang nyata. Hal ini disebabkan karena materi pelajaran Sains diterima
hanya melalui informasi verbal. Siswa tidak dibiasakan aktif mencoba sendiri
pengetahuan atau informasi dalam kehidupan nyata”.
2. Analisis Masalah
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan peneliti dengan
guru dan siswa di SDN 9 Maginti , khususnya pada kelas IV. ditemukan salah satu
konsep yang masih sulit dipahami siswa adalah konsep energi bunyi. Selama ini
dalam mengajarkan materi tentang energi bunyi (1) guru kebanyakan menggunakan
metode ceramah, (2) guru kurang melibatkan siswa dihadapkan pada lingkungan
12
belajar yang konkrit, (3) guru kurang memahami arti pendekatan keterampilan proses
seperti menggamati, menggolongkan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan,
merencanakan penelitian,dan menggkomunukasikan, sehingga tidak memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menggunakannya. (4) rendahnya pemahaman siswa
pada materi energi bunyi, ini terlihat dari ketidakmampuan siswa dalam
menyelesaikan soal latihan pada tes awal (lampiran 1 halaman) materi energi bunyi.
Hasil tes awal lihat pada lampiran 2 (Data hasil tes awal sebelum tindakan.
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah Masalah
Memperhatikan cara pengajaran yang digunakan guru dalam mengajarkan
energi bunyi pada kelas IV SDN 9 Maginti maka perlu dicarikan solusi
pemecahannya. Adapun solusi pemecahan yang digunakan untuk membantu siswa
kelas IV SDN 9 Maginti dalam meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi
adalah melalui penerapan pendekatan keterampilan proses dengan menggunakan alat
peraga untuk melakukan percobaan yang cocok diterapkan pada materi energi bunyi,
agar motivasi belajar siswa meningkat dan proses belajar dapat lebih efektif dan
efesien.
Berdasarkan temuan-temuan masalah pembelajaran konsep energi bunyi
tersebut di atas maka penulis sebagai pelaksana penelitian akan melakukan tindakan
perbaikan pembelajaran denga judul “Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang
Konsep Energi Bunyi Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Di Kelas IV SDN 9
Maginti Kab. Muna”.
13
B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah
1. Rumusan Masalah
Berdasakan latar belakang masalah, maka masalah dalam penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut “Apakah pembelajaran konsep energi bunyi dapat
meningkatkan pemahaman siswa melalui pendekatan keterampilan proses di kelas IV
SDN 9 Maginti Kab. Muna”.
2. Pemecahan Masalah
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka permasalahan dalam
penelitian ini adalah kurangnya pemahaman konsep belajar Sains siswa kelas IV
SDN 9 Maginti dipecahkan dengan mengunakan pendekatan keterampilan proses.
Alasan menggunakan pemahaman konsep agar siswa dalam proses belajar
mengajar tidak bingung dengan penjelasan yang diajarkan oleh guru.
C. Tujuan Penelitian
Bedasarkan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitan ini adalah
Untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep energi bunyi melalui
pendekatan keterampilan proses di kelas IV SDN 9 Maginti Kab. Muna.
14
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoretis
a. Melalui hasil penelitian ini diharapkan guru kelas IV SDN 9 Maginti dan
peneliti memiliki pengetahuan tentang teori pendekatan keterampilan proses
untuk pemahaman konsep energi bunyi.
b. Hasil penelitian ini diharapkan guru kelas IV SDN 9 Maginti memiliki teori
pembelajaran yang dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan proses dan
hasil belajar pemahaman konsep energi bunyi.
2. Manfaat praktis
a. Hasil penelitian ini diharapkan guru kelas IV mendapatkan pengalaman
langsung dalam menggunakan pendekatan keterampilan proses dalam
meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep energi bunyi terhadap
pembelajaran IPA di sekolah dasar.
b. Hasil penelitian ini diharapkan agar peneliti mendapatkan pengalaman yang
nyata dan dapat menerapkan pendekatan keterampilan proses dalam
meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep energi bunyi dalam
mengajar di sekolah dasar.
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. KAJIAN PUSTAKA
1. Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Pengetahuan alam sudah jelas artinya adalah pengetahuan tentang alam
semesta dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya segala sesuatu
yang diketahui oleh manusia. Jadi secara singkat IPA adalah pengetahuan yang
rasional dan obyektif tentang alam semesta dengan segala isinya (Hendro
Darmojo,1992: 3)
Selanjutnya, Nash 1993 (dalam Hendro Darmojo,1992: 3) dalam bukunya The
Nature Of Sciences, menyatakan bahwa IPA adalah suatu cara atau metode untuk
mengamati alam. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA mengamati dunia ini
bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkan antara satu fenomena dengan
fenomena lain, sehingga keseluruhannya membentuk suatu persepektif yang baru
tentang obyek yang diamatinya.
Aspek pokok dalam pembelajaran Sains adalah anak dapat menyadari
keterbatasan pengetahuan, memiliki rasa ingin tahu untuk menggali berbagai
pengetahuan baru, dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka, dan ini
sangat ditunjang dengan berkembang dan meningkatnya rasa ingin tahu anak, cara
anak mengkaji informasi, mengambil keputusan, dan mencari bentuk aplikasi yang
paling diterapkan dalam diri dan masyarakatnya.
16
2. Konsep dalam Sains
Sains memiliki karakteristik tertentu dan salah satu karakteristiknya adalah
objeknya bersifat abstrak. Konsep merupakan salah satu ciri dari objek Sains.
Beberapa pengertian konsep dibawah ini beserta contohnya dalam Sains.
“Konsep adalah pengertian (ide) abstrak yang memungkinkan seseorang
menggolong-golongkan objek atau kejadian dan menentukan apakah suatu objek atau
kejadian merupakan contoh atau bukan contoh”, Depdikbud (1995: 2). Dalam kamus
besar Bahasa Indonesia Poerwadarminta (1988: 456), “dijelaskan bahwa konsep
adalah ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret”. Menurut Rosser
(Bahar, 1989: 80) “konsep adalah suatu abstraksi yang memiliki suatu satu kelas
objek, kejadian, kegiatan atau hubungan yang memiliki atribut sama”. Konsep
merupakan abstraksi yang berdasarkan pengalaman dua orang tidak sama
Farrel dan Farmer (Sugianto, 1990: 15) mendefenisikan konsep sebagai suatu
klasifikasi dari objek-objek, sifat-sifat objek atau kejadian-kejadian yang ditentukan
dengan cara mengabstrasikannya. Misalnya seorang siswa telah memahami konsep
sumber energi bunyi maka siswa tersebut akan dapat membedakan pemaantulan
bunyi dan penyerapan bunyi.
Dalam penelitian ini digunakan defenisi konsep yang merupakan inti sari dari
defenisi konsep yang dikemukakan oleh Gagne, Farrel dan Farmer, yaitu suatu ide
abstrak yang dapat mnggolong-golongkan contoh dan bukan contoh dari suatu obyek
tertentu.
17
3. Hakikat Pendekatan Keterampilan Proses dalam pembelajaran Sains
Penyelenggara kegiatan pengajaran di sekolah secara operasional adalah
membelajarkan siswa agar mampu memproses dan memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan sikap bagi diri siswa. Untuk mampu memproses, membentuk
sikap, dan memiliki keterampilan bagi siswa diperlukan suatu pendekatan yang
berorientasi keterampilan. Salah satu pendekatan yang sesuai adalah pendekatan
proses. Hal ini seperti yang diungkapkan berikut :
Pendekatan keterampilan proses adalah cara memandang anak
didik sebagai manusia seutuhnya. Cara memendang ini
diterjemahkan dalam kegiatan mengajar yang sekaligus
memperhatikan pengembangan dan pengetahuan , nilai dan sikap
serta keterampilan (Purba dan Wartono, 1991: 10).
Berdasarkan ungkapan di atas, maka dapat dikatakan bahwa pendekatan
keterampilan proses sangat diperlukan dalam pembelajaran Sains karena dapat
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali potensi yang dimilikinya
dengan cara melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar mengajar. Selain
itu menggunakan pendekatan keterampilan proses dapat menjadi roda penggerak
untuk menggiring siswa menemukan, pengembangan fakta konsep, dan nilai yang
diperlukan dalam kehidupannya.
Pendekatan proses memiliki keunggulan dan kelemahan. Adapun
Keunggulan dari pendekatan proses yaitu
1. Tidak ada kesulitan dengan proses pengembangan ilmu dan perubahan-perubahan
konsep yang mungkin terjadi.
18
2. Siswa terlatih dalam hal kegiatan yang diperlukan dalam dunia pengetahuan alam,
sebagaimana yang biasa dilakukan oleh para ahli Sains.
3. Keterampilan yang dimiliki siswa akan berfaedah juga dalam kehidupan sehari-
hari walaupun masalah yang dihadapinya bukan Sains.
4. Tidak ada masalah dengan lingkungan tempat belajar di kota maupun di desa,
modifikasi bahan pelajaran dapat dilaksanakan dengan mudah.
Adapun kelemahan dari Pendekatan Proses yaitu sangat sulit untuk menyusun bahan
pelajaran yang berpangkal pada keterampilan tersebut di atas, tetapi memenuhi
tuntutan bahan pelajaran yang diperlukan siswa dan sesuai dengan lingkungannya
serta memberi aktivitas keterampilan proses Sains berdampak positif bagi siswa
4. Pentingnya Pendekatan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Sains
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran yang bertujuan membekali
siswa dengan keterampilan tertentu. Membekali siswa keterampilan Sains maka ada
alasan yang jelas. Seniawan dkk. (1986: 14-5) mengemukakan beberapa alasan
yang melandasi perlunya pendekatan keterampilan proses dalam kegiatan belajar
mengajar, yaitu
(1) Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung semakin cepat, sehingga
tak mungkin lagi guru mengajarkan siswa semua fakta dan konsep kepada
siswa, (2) penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak benar seratus
persen, penemuannya bersifat relatif, suatu teori mungkin terbantah dan
tertolak setelah orang lain mendapatkan data baru yang mampu
membuktikan kekeliruan teori yang diamati. (3) dalam proses belajar
mengajar seyogyanya pengembangan konsep tidak dilepaskan dari
pengembangan sikap dan nilai dalam diri anak didik; dan (4) konsep disatu
pihak serta sikap dan nilai dilain pihak harus disatukan. Jika ditekankan
adalah pengembangan konsep tanpa memadukannya dengan
pengembangan sikap dan nilai, akibatnya adalah intelektualisme yang
gersang tanpa humanisme.
19
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan
proses diperlukan dalam pembelajaran Sains karena: (1) Anak didik akan berperan
serta secara aktif dalam kegiatan belajarnya, (2) Anak didik mengalami sendiri proses
untuk mendapatkan rumusan atau konsep maupun keterangan tentang sesuatu
sehingga ia dapat memahaminya, (3) Memungkinkan anak didik mengembangkan
sikap ilmiahnya dan merangsang rasa ingin tahu pada diri anak, (4) Anak didik akan
memperoleh pengertian yang dihayatinya benar-benar karena anak didik sendiri yang
menemukan konsep atau generalisasi dari hasil pekerjaannya sendiri, (5) Pengertian
anak didik lebih mantap sehingga memungkinkannya untuk dapat menerapkannya
kedalam masalah lain yang relevan, dan (6) Memungkinkan anak didik untuk bekerja
dengan leluasa dan menggurangi ketergantungan kepada orang lain.
Implementasi pembelajaran Sains dengan pendekatan keterampilan proses:
1. Perencanaan Pengajaran Sains dengan Menggunakan Pendekatan
Keterampilan Proses.
Dalam merencanakan pengajaran, guru harus berorientasi kepada tujuan yang
akan dicapai. Tujuan pengajaran harus jelas dan berorientasi untuk membentuk
kepribadian siswa. Menyusun rencana pengajaran dengan menerapkan keterampilan
proses harus mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
(1) Tentukan kelas dan satuan waktu untuk membuat perencanaan, (2) Pengajaran,
tentukan konsep-konsep atau prinsip-prinsip Sains yang akan diajarkan, (3) Tentukan
metode arti pendekatan mengajar yang akan digunakan untuk mengajarkan setiap
konsep Sains (4) Tentukan keterampilan proses atau sub keterampilan proses Sains
20
yang akan dikembangkan, (5) Setiap konsep atau prinsip Sains yang akan diajarkan
dengan metode yang telah ditentukan, dan (6) Susunlah persiapan mengajar untuk
setiap konsep Sains.
2. Pelakasanaan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Sains
di Sekolah Dasar
Melaksanakan pendekatan keterampilan proses dengan baik, perencanaan
guru sangat menentukan. Peran guru dalam hal ini adalah : (1) guru hendaknya
memberikan dorongan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan proses dan (2)
guru hendaknya memberikan bimbingan pada siswa dalam mengembangkan
keterampilan proses Depdikbud (1996: 28).
Agar guru dapat memainkan perannya dengan baik dalam menerapkan setiap
keterampilan yang ada pada keterampilan proses, maka guru perlu memiliki hal-hal
sebagai berikut: (1) guru mempunyai pengertian yang tepat pada keterampilan proses,
(2) guru menggunakan keterampilan proses keterampilan dalam suatu kegiatan, (3)
guru mampu merencanakan dan melaksanakan kegiatan mengembangkan
keterampilan proses, (4) guru mampu membimbing siswa dalam mengembangkan
keterampilan proses, (5) guru mampu mengadakan penelitian
Dengan memahami kompetensi dasar, ini maka guru diharapkan mampu
melaksanakan pendekatan keterampilan proses utamanya dalam mata pelajaran Sains
di Sekolah Dasar. Pada dasarnya peranan guru dalam menerapkan setiap keterampilan
adalah sebagai berikut :
a. Keterampilan Proses Mengamati
21
b. Menafsirkan (mengintepretasikan)
c. Keterampilan Mengajukan Pertanyaan
d. keterampilan berkomunikasi atau mengkomunikasikan
e. keterampilan merencanakan penelitian
f. keterampilan berhipotesis
g. keterampilan melakukan suatu penyelidikan
5. Materi Pembelajaran Energi Bunyi dengan Menggunakan Pendekatan
Keterampilan Proses
Adapun pembahasan energi bunyi dalam penelitian ini dibagi kedalam tiga
tahap yaitu: Tahap eksplorasi, pengenalan konsep, dan aplikasi konsep. Tahap
eksplorasi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan
gagasan yang mungkin bertentangan dan dapat menimbulkan perdebatan serta suatu
analisis. Tahap pengenalan konsep, dimana memperkenalkan suatu konsep atau
konsep yang ada hubungannya dengan fenomena yang diselidiki dan didiskusikan
dalam kontek yang telah diamati setelah tahap eksplorasi. Tahap aplikasi konsep,
menyediakan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan konsep yang telah
dikenalkannya untuk melatih keterampilan memahami konsep energi bunyi.
Pada kegiatan tahap eksplorasi, guru dapat melakukan penilaian awal yang
berkaitan dengan materi energi bunyi. Langkah kedua pengenalan konsep energi
bunyi kepada siswa melalui kegiatan kelompok. Pada kegiatan ini guru membagi
siswa dalam empat kelompok dan setiap kelompok dibagikan kaleng dan tali.
22
Langkah terakhir adalah tahap aplikasi konsep. Pada tahap ini guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memantapkan konsep dengan menyelesaikan soal-
soal energi bunyi sesuai dengan konsep yang dipelajari. Dari tiga tahap ini,
keterlibatan guru dalam memberikan arahan dan bimbingan diminimalkan.
Tiga tahap yang jelas di atas guru memberikan kesempatan yang kepada siswa
untuk megolah bahan, mencerna, memikirkan, menganalisa, dan akhirnya yang
terpenting merangkumnya sebagai suatu kontruksi pengetahuan berdasarkan pada
pengalaman atau pengetahuan awal yang telah dimilikinya. Pada kegiatan ini, siswa
mengintegrasikan persepsi, konsep ataupun pengalaman baru kedalam skema baru
yang cocok dengan rangsangan baru atau memodifikasi skema yang ada sehingga
cocok dalam rangsangan tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk melacak tingkat
pemahaman siswa terhaddap materi yang sedang dipelajarinya
6. Konsep Energi Bunyi
pengenalan konsep energi bunyi bagi siswa sekolah dasar dimulai dari yang
sederhana yang sudah dikenal sebelumnya dan mudah dijumpai disekitar siswa atau
didalam kelas.
Urutan penyajian konsep enegi bunyi di sekolah dasar adalah sebagai berikut:
1. Sumber energi bunyi, kita dapat mendengar bunyi dari alat musik. Alat musik
yang akan mengeluarkan bunyi jika dimainkan. Dalam keadaan diam, alat musik
tidak mengeluarkan bunyi. Bunyi tersebut dihasilkan oleh getaran. Semua benda
yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber energi bunyi.
23
2. Contoh pemantulan bunyi, pemantulan bunyi terjadi apabila bunyi tersebut dalam
perambatannya dihalangi oleh benda yang permukaannya keras. Benda keras
tersebut dapat berupa batu, kayu, besi, seng, kaca dan sebagainya. Bunyi pantul
yang memperkeras bunyi asli (jika jarak antara sumber bunyi dan dinding
pemantul dekat, maka bunyi pantul terdengar hampir bersamaan dengan bunyi
asli sehingga akan memperkeras suara asli. Bunyi pantul yang hanya sebagian
tiba bersamaan dengan bunyi asli menjadi tidak jelas disebut gaung atau kerdam.
Bunyi pantul yang terdengar lengkap sesudah bunyi asli disebut gema. Gema
sering terjadi digua-gua, lembah-lembah, dan bukit-bukit yang jaraknya jauh dan
permukaannya keras dan rapat.
3. Penyerapan bunyi, selain dapat dipantulkan, bunyi juga dapat diserap. Benda-
benda yang dapat menyerap bunyi adalah benda yang permukaannya lunak.
Benda yang demikian disebut peredam bunyi, misalnya karet, karpet, goni,
kertas, kain dan sebagainya.
24
B. KERANGKA PIKIR
Bagan 2.1 Kerangka Pikir Penelitian Penggunaan Pendekatan Keterampilan Proses
C. HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan kajian pustaka di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian
ini adalah jika dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses maka dapat
meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada siswa kelas IV SDN 9 Maginti
Kab. Muna.
MASALAH ENERGI BUNYI
ASPEK GURU
1. Kurang memahami penggunaan
pendekatan keterampilan proses
2. Kurang mengaktifkan siswa
dalam proses pembelajaran
1.
ASPEK SISWA
1. Pemahaman tentang materi
rendah
2. Kurang dilibatkan dalam
proses pembelajaran
PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES
1. Mengamati
2. menggolongkan
3. Menafsirkan
4. Meramalkan
5. Menerapkan
6. Merencanakan
penelitian
7. Mengkomunikasikan
8.
PEMAHAMAN SISWA MENINGKAT
25
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas IV SDN 9 Maginti Kab. Muna.
Pelaksanaan penelitian direncanakan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014
selama ± 2 minggu, waktu tersebut dimulai dari tahap observasi awal sampai
penilaian akhir tindakan.
Penulis memilih SDN 9 Maginti Kab. Muna berdasar pertimbangan (1)
Mudah dijangkau, (2) Tidak mengeluarkan biaya, (3) Masih ditemukan siswa yang
mengalami kesulitan dalam memahami konsep energi bunyi.
B. Sabjek Peneliti
Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 9 Maginti berjumlah 18 orang
yang terdiri 14 orang putra dan 4 orang putri. Memilih siswa kelas IV sebagai
responden dengan alasan: (1) Adanya variasi siswa dilihat dari status sosial,
pendidikan, dan pekerjaan orang tua mereka, (2) Adanya masalah yang dialami siswa
kelas IV SDN 9 Maginti dalam belajar memahami konsep energi bunyi, (3) Dilihat
dari tingkat kemampuan (prestasi) belajar mata pelajaran Sains pada semester satu
sangat rendah.
26
C. Data dan Sumber data
1. Data
Data penelitian ini berupa hasil pekerjaan siswa terhadap soal yang diberikan
yang meliputi : (1) tes awal sebelum tindakan, tes formatif pada setiap tahap
pembelajaran, dan tes akhir setelah berakhirnya setiap tindakan pembelajaran. Tes
berupa energi bunyi (2) hasil wawancara dengan subjek penelitian, (3) hasil
pengamatan selama pembelajaran berlangsung, (4) hasil catatan lapangan yang sesuai
dengan kegiatan siswa selama proses pembelajaran yang berkaitan dengan tindakan.
Sedangkan data yang diperoleh dari guru adalah kesesuaian perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan konsep energi bunyi.
2. Sumber Data
Sumber data yang dijadikan populasi dalam penelitian ini diambil adalah guru
dan siswa. Siswa kelas IV SDN 9 Maginti yang berjumlah 18 orang dan terdaftar
pada semester genap.
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tes,
wawancara, pengamatan, dan catatan lapangan. Empat teknik tersebut diuraikan
sebagai berikut:
E. Unit Analisis
Unit analisis data penelitian adalah data aktivitas guru dan data aktivitas
siswa. Unit analisis aktivitas guru terdiri atas pada awal kegiatan pembelajaran, inti
pembelajaran, dan akhir pembelajaran. Unit analisis data aspek siswa, yaitu
27
keterlibatan siswa dalam proses belajar konsep energi bunyi pada awal pembelajaran,
inti pembelajaran, dan akhir pembelajaran.
Selain analisis data aktivitas guru selama proses pembelajaran juga dianalisis
hasil pembelajaran konsep energi bunyi secara bertahap yaitu persiapan
pembelajaran, penyajian materi, mengerjakan soal-soal secara individu dan
pemeriksaan tes, dan hasil analisis data aktivitas siswa pada akhir pembelajaran
dengan melakukan tes secara individu yaitu menjelaskan pengertian sumber bunyi,
menyebutkan macam-macam bunyi, menyebutkan contoh sumber bunyi, menjelaskan
manfaat pemantulan bunyi, dan menyebutkan contoh yang dapat menyerap bunyi
pada permukaan lunak.
F. Prosedur Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (Action
Researcah), yaitu rancangan penelitian berdaur ulang (siklus) hal ini mengacu pada
pendapat MC. Taggart (1998: 123) dan Wardani (2007: 5) bahwa penelitian tindakan
kelas mengikuti proses siklus atau daur ulang mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi (perenungan, pemilihan, dan evaluasi) tahapan tindakan
digambarkan dalam bagan 3.1 berikut ini.
28
Adapun skema alur tindakan yang direncanakan dalam penelitian ini
disajikan sebagai berikut:
Siklus 1
Siklus 2
Selesai
2. Perencanaan Tindakan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini meliputi:
a. Menyamakan persepsi antara peneliti dengan guru tentang konsep dengan tujuan
penggunaan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran konsep energi
bunyi.
b. Secara kolaboratif menyusun rencana tindakan pembelajaran siklus 1
ObservasiAnalisis Data I
Pelaksanaan
Tindakan I
Permasalahan Alternatif Pemecahan
(Rancana Tindakan I)
Refleksi I
Analisis Data IIRefleksi II
Terselesaikan
Pelaksanaan
Tindakan II
Alternatif Pemecahan
(Rencana Tindakan II)
Belum
Terselesaikan
Berhasil
Observasi
29
c. Membuat alat bantu mengajar yang diperlukan dalam rangka membantu siswa
memahami konsep-konsep energi bunyi dengan baik.
d. Menyusun rambu-rambu instrumen data keberhasilan guru maupun instrumen
data keberhasilan siswa berupa: format observasi, pedoman wawancara, tes, dan
persiapan rekaman kegiatan tindakan berupa tipe recorder, maupun rekaman foto
pelaksanaan tindakan.
e. Peneliti memberi latihan untuk mengimplementasikan rencana pembelajaran
siklus 1 sebelum melaksanakan tindakan.
3. Pelaksanaan tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan yaitu tahap mengimplementasikan rencana yang
disusun secara kolaboratif antara peneliti dan guru kelas IV. Kegiatan yang dilakukan
adalah peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran pemahaman konsep energi
bunyi dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses dengan 8 tahap yaitu:
mengamati, menggolongkan/mengkalsifikasi, menafsirkan, merencanakan penelitian,
meramalkan, menerapkan, mengkomunikasikan, dan evaluasi.
4. Observasi
Tahap observasi adalah mengamati seluruh proses tindakan dan pada saat
selesai tindakan fokus observasi adalah aktifitas guru dan siswa. Aktivitas guru dapat
diamati mulai pada tahap awal pembelajaran, saat pembelajaran, dan akhir
pembelajaran. Data aktivitas guru dan siswa diperoleh dengan menggunakan format
observasi, pedoman wawancara, rekaman, dan hasil pembelajaran konsep energi
bunyi setiap responden.
30
5. Refleksi
Menganalisis, memahami, menjelaskan, dan menyimpulkan hasil dari
pengamatan adalah merupakan rangkaian kegiatan peneliti pada tahap refleksi.
Peneliti bersama pengamat menaganalisis dan merenungkan hasil tindakan pada
siklus tindakan sebagai bahan pertimbangan apakah pemberian tindakan yang
dilakukan perlu diulangi atau tidak. Jika perlu diulangi, maka peneliti menyusun
kembali rencana (revisi) untuk siklus berikutnya. Demikian seterusnya hingga seluruh
siswa memperoleh nilai 7,0.
G. Analisis dan validasi data
Analisis data dilakukan dengan cara mengelompokan data aspek guru dan
siswa, menyajikan data, menafsirkan data, dan menyimpulkan. Data aspek guru dan
siswa dalam proses pembelajaran dianalisis berdasarkan kemunculan indikator.
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu indikator
tentang keterlaksanaan skenario pembelajaran dan indikator pemahaman konsep
energi bunyi . Skenario pembelajaran terlaksana dengan baik apabila pembelajaran
telah terlaksana dengan tuntas. Seluruh siswa yang menjadi objek dalam penelitian ini
dikatakan memahami konsep energi bunyi yang diajarkan apabila siswa telah
memperoleh nilai 7,0.
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang terdiri dari aktivitas guru dan siswa dan hasil belajar
pemahaman siswa tentang konsep energi bunyi melalui pendekatan keterampilan
proses melalui delapan tahap yaitu mengamati, menggolongkan/mengklasifikasi,
menafsirkan, merencanakan penelitian, meramalkan, menerapkan,
mengkomunikasikan, dan evaluasi.
Hasil tindakan siklus pertama belum mencapai hasil yang diharapkan karena
belum mencapai target yang telah ditentukan yaitu kualifikasi cukup (C) sejalan
dengan teori-teori pembelajaran Dalam bab IV pada paparan data dan temuan
penelitian dengan judul “Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Konsep energi
Bunyi Melalui Pendekatan Keterampilan Proses di Kelas IV SDN 9 Maginti ”.
Paparan data dan temuan penelitian, berkaitan dengan rumusan masalah yaitu Apakah
pembelajaran konsep energi bunyi dapat meningkatkan pemahaman siswa melalui
pendekatan keterampilan proses di kelas IV SDN 9 Maginti Kab. Muna ?
1. Data siklus 1
Perencanaan siklus pertama dilaksanakan satu kali pertemuan yang terdiri atas
perencanaan, pelaksanaan, observasi, evaluasi, dan revleksi. Perencanaan siklus satu
kompetensi dasar pembelajaran adalah “menjelaskan perubahan energi melalui alat
penggunaan alat musik” dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses
32
dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Perencanaan siklus 2 dilaksanakan satu kali
tindakan yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, evaluasi dan revleksi.
Perencanaan siklus 2 dengan kompetensi dasar masih yang sama dengan
menggunakan pendekatan keterampilan proses dengan alokasi waktu 2 x 35 menit,
dengan 8 indikator.
Data Siklus 1 Aspek Guru dan Siswa
Tindakan siklus pertama dilaksanakan satu kali pertemuan yang terdiri dari 8
tahap yaitu mengamati, menggolongkan/mengkalsifikasi, menafsirkan, merencanakan
penelitian, meramalkan, menerapkan, mengkomunikasikan, dan evaluasi, yang
dilaksanakan pada hari Kamis 1 Mei 2014 pukul 7.00 – 9.00 WITA yang dihadiri 18
orang siswa. Tindakan siklus pertama dilaksanakan satu kali pertemuan dengan 8
indikator yang diharapkan.
Dari perencanaan tersebut diimplemantasikan dalam pembelajaran secara nyata
di kelas IV dengan data sebagai berikut, temuan penelitian tentang keberhasilan guru
dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran energi
bunyi pada siklus pertama menunjukan bahwa, dari 8 indikator yang harus dicapai
guru pada siklus pertama ini direncanakan, terdapat 4 (50%) indikator yang
dilaksanakan dengan baik oleh guru, sehingga dikategorikan kurang (K). 4 (50%)
indikator yang belum dilakukan guru adalah (1) guru tidak membimbing siswa untuk
menerapkan peristiwa antara energi bunyi dalam kehidupan sehari-hari, (2) guru tidak
membimbing siswa untuk menafsirkan setiap kelompok untuk mencatat hasil
pengamatan siswa, (3) guru tidak membimbing siswa untuk menarik kesimpulan
33
setelah melakukan percobaan setiap perkelompok, (4) guru tidak membimbing siswa
untuk melakukan tanya jawab. Secara rinci keberhasilan. Berdasarkan refleksi data
pada siklus peratama dapat disimpulkan bahwa pencapaian implementasi rencana
pembelajaran konsep energi bunyi aspek guru adalah kurang (C). Penyebab guru
kurang mencapai indikator yang diharapkan yaitu guru kurang melakukan semua
kegiatan yang direncanakan, yaitu langkah-langkah kegiatan mengajar, guru kurang
membimbing siswa dalam pembagian kelompok, guru kurang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan guru kurang menggali pengetahuan
awal siswa
Berdasarkan refleksi data aktivitas pada siklus pertama dapat disimpulkan
bahwa pemahaman konsep energi bunyi melalui pendekatan keterampilan proses
dikategorikan cukup (C).
Kurangnya indikator yang dicapai dalam siklus pertama ini dalam proses
aktivitas siswa, hal ini disebabkan guru belum mengimplementasikan rencana
pembelajaran energi bunyi dalam suatu pendekatan keterampilan proses masih belum
sesuai yang ditetapkan. Keberhasilan siklus satu tindakan pembelajaran energi bunyi
ini dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses disebabkan kemampuan
kerjasama siswa dalam kelompok masih kurang, siswa masih kurang menerapkan
pembelajaran tentang energi bunyi, siswa kurang meramalkan apa yang terdapat
dalam masalah, siswa kurang mengerti dengan apa yang mereka rencanakan dalam
proses pembelajaran, siswa kurang bertanya kepada guru apa yang mereka pelajari.
34
Hasil kerja mereka masih banyak yang salah dalam menjawab soal tes yang diberikan
oleh guru.
Data hasil tes formatif 1 tindakan siklus 1 yang diberikan, yakni lima orang
siswa memperoleh nilai 50, lima orang siswa memperoleh nilai 60, lima orang
memperoleh nilai 70, dan tiga orang memperoleh nilai 80. Dari yang diperoleh siswa
dipresentasikan dengan nilai rata-rata 63,88 %.
Berdasarkan tindakan 1 siklus pertama dapat disimpulkan peningkatan
pemahaman siswa dalam memahami materi konsep energi bunyi rata-rata
dikategorikan cukup. Hal ini guru belum mengimplementasikan rencana
pembelajaran dengan baik, maka pembelajaran diulangi pada siklus dua.
2. Data Siklus 2
Perencanaan siklus 2 direncanakan satu kali pertemuan yang terdiri atas
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan evaluasi dengan 8 indikator tetapi 4
indikator sudah berhasil, yang belum berhasil 4 indikator lalu diulangi disiklus 2.
Temuan Siklus 2 Aspek Guru dan Siswa
Tindakan siklus 2 dilaksanakan 1 kali pertemuan yang terdiri dari 8 tahap yang
dilaksanakan pada hari Kamis, 8 Mei 2014 pukul 9.30 – 9.10 WITA yang dihadiri
18 orang siswa. Materi yang disajikan yaitu mengulangi materi pada tindakan siklus
1 dengan beberapa perbaikan.
Pada siklus 2 ini peneliti bertindak sebagai guru, yang melaksanakan
pembelajaran di kelas, sedangkan guru mata pelajaran bertindak sebagai pengamat
35
teman sejawat. Selanjutya pembelajaran dilanjutkan pada siklus 2 masih materi
yang sama yaitu energi bunyi.
Dilihat dari siklus pertama tentang aktivitas guru dan siswa dalam proses
pembelajaran energi bunyi dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses,
yang terdiri dari 8 tahap ini, masih banyak yang ditemukan kekurangan-kekurangan
yang belum disampaikan secara jelas kepada siswa, dan guru meninjau kembali
kekurangan yang belum dicapai semua kegiatan yang direncanakan dalam 8 tahap
pendekatan keterampilan proses.
Hasil kerja siswa pada tindakan siklus 2, menunjukan bahwa peningkatan
pemahaman konsep siswa dalam memahami materi sudah sesuai dengan yang
ditentukan, sebagaimana dilihat dari tes formatif 2 dalam menjawab soal yang
diberikan secara tertulis memperoleh nilai rata-rata 96,11%, sudah sesuai dengan
kriteria keberhasilan yang ditetapkan yaitu 70% dengan nilai paling rendah 6. Dari
data hasil jawaban siswa tersebut terungkap bahwa siswa sudah dapat memahami
materi dengan baik sehingga peningkatan konsep meningkat.
Hasil observasi dan hasil tes siswa dianalisis bahwa pelaksanaan pembelajaran
energi bunyi dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses, sesuai dengan
yang direncanakan dan memenuhi standar indicator yang ditetapkan dengan hasil
refleksi sebagai berikut :
1. Siswa sudah terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran terutama pada
penggunaan alat peraga.
36
2. Guru sudah lebih memperhatikan siswa-siswa yang pemahamannya rendah
dengan cara mendekati dan membimbing siswa saat belajar ataupun setelah
pembelajaran.
3. Guru sudah melaksanakan keseluruhan dari rencana pembelajaran yang telah
direncanakan sebelumnya dengan baik.
4. Peningkatan pemahaman siswa dari siklus pertama kesiklus 2 mengalami
peningkatan yang sangat signifikan.
B Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang terdiri dari aktivitas guru dan siswa dalam meningkatkan
pemahaman siswa dalam memahami materi konsep energi bunyi dalam menggunakan
pendekatan keterampilan proses dari siklus pertama sampai kedua mengalami
peningkatan yang signifikan.
Hasil tindakan siklus pertama belum mencapai hasil yang diharapkan karena
belum sejalan dengan teori-teori pembelajaran konsep energi bunyi. Pemahaman
siswa tentang konsep energi bunyi, dalam siklus 1 masih banyak siswa ditemukan
belum mengerti, ketidak mengertian siswa diakibatkan guru dalam membawakan
materi pembelajaran masih banyak indikator yang belum disampaikan.
Guru dalam menyampaikan pembelajaran belum mencapai indikator yang
ditetapkan diantaranya guru belum menyampaikan langkah-langkah pembelajaran
yang jelas.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep
energi bunyi adalah melaksanakan pembelajaran pada tahap inti melalui tiga tahap
37
seperti yang telah dikemukakan di atas. Hal ini sesuai pendapat Hedriani (1995: 5)
sebagai berikut:
Keterampilan proses adalah keterampilan intelektual sosial maupun
sosok yang diperlukan untuk dapat mengembangkan lebih lanjut
pengetahuan atau konsep yang dimiliki, yang melalui tiga tahap yang
diawali dari tahap eksplorasi, kemudian tahap pemahaman konsep dan
terakhir tahap aplikasi konsep. Melalui 8 tahap tersebut, siswa
dibimbing untuk membentuk dirinya agar memperoleh pemahaman
terhadap apa yang telah dipelajari.
Dalam pembelajaran ini siswa berpendapat bahwa cara guru mengajar di kelas
dapat dimengerti dengan mudah dan sangat menyenangkan. Siswa merasa bahwa
langkah-langkah yang dilakukan guru dalam mengajar dapat memotivasi siswa untuk
cepat mengerti dan memahami materi pembelajaran. Selain itu, siswa juga merasa
tidak terbebani dalam mempelajari, karena merasa tidak terbebani dalam mempelajari
materi, karena merasa kebebasan berfikirnya dihargai. Di samping itu, semua
aktivitas yang dilakukan siswa, hanya diarahkan dan diberikan bimbingan seperlunya.
Hal ini sesuai pendapat Suparno (2001: 44) “bahwa pengetahuan yang diperoleh
siswa selama pembelajaran merupakan hasil bentukan siswa itu sendiri”.
Dengan memahami kompetensi dasar, ini maka guru diharapkan mampu
melaksanakan pendekatan keterampilan proses utamanya dalam mata pelajaran Sains
di Sekolah Dasar.
Dalam pembelajaran tindakan siklus pertama guru belum mampu
melaksanakan pembelajaran secara optimal, ketiga tahapan pembelajaran konsep
energi bunyi dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses belum mampu
38
diaplikasikan dengan baik sehingga berdampak pada peningkatan pemahaman siswa
dalam memahami materi belum sesuai yang diharapkan, sebagaimana dilihat dari
pemahaman siswa dalam mengemukakan jawaban dari soal yang diberikan secara
tulisan, belum sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan yaitu 70% dengan
nilai paling rendah 6.
Pada tindakan siklus 2 keberhasilannya sudah mencapai target yang
diinginkan, hal ini dilihat dari jawaban siswa pada LKS, dan tes formatif sudah sesuai
dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan, dimana dalam pembelajaran pada
tindakan siklus 2 ini juga menerapkan pendekatan keterampilan proses sebagai upaya
meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami materi konsep energi bunyi,
dengan langkah-langkah pembelajaran yakni (1) mengenalkan kepada siswa tentang
materi atau permasalahan yang akan dikerjakan, (2) mengelolah pengetahuan awal
siswa terhadap materi dengan melakukan apersepsi, (3) membimbing siswa untuk
menyelidiki baik secara individu maupun kelompok, dan (4) mengingatkan kembali
kepada siswa tentang kegiatan yang dilakukan serta melakukan evaluasi, serta
menyimpulkan isi pelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat (Nurhadi, 2006: 14)
mengemukakan bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa
dalam memahami materi, yaitu dengan menerapkan pembelajaran pendekatan
keterampilan proses kepada siswa dengan langkah-langkah pembelajaran.
39
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Penggunaan pendekatan keterampilan proses dalam proses pembelajaran
konsep energi bunyi pada SDN 9 Maginti mengalami peningkatan. Hal ini terbukti
adanya perkembangan aktifitas siswa dari siklus pertama dengan kualifikasi cukup(C)
pada siklus 2 menjadi kualifikasi baik (B). Berdasarkan hasil observasi, pelaksanaan,
pengamatan, evaluasi, dan refleksi maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan
keterampilan proses dapat meningkatkan pemahaman konsep pada siswa kelas IV
SDN 9 Maginti . Pencapaian pemahaman konsep energi bunyi pada siswa sudah
sesuai yang diharapkan sebab telah memenuhi aspek tingkat penguasaan siswa dalam
ketulusan belajar siswa.
B. SARAN-SARAN
1. Kepada guru SD, agar menggunakan pendekatan keterampilan proses sebagai
salah satu alternatif meningkatkan pemahaman konsep dalam pembelajaran
energi bunyi di SD.
2. Kepada pihak guru yang menerapkan pendekatan keterampilan proses
disarankan selama proses belajar mengajar berlangsung, siswa didudukan
dalam kelompoknya, sehingga siswa yang mengalami kesulitan dalam
memahami materi ketika disajikan dapat segera memperoleh bantuan dari
40
teman kelompoknya. Hal ini lebih menguntungkan karena siswa sering tidak
berani bertanya kepada guru apabila mengalami kesulitan.
3. Kepada semua calon guru diharapkan dalam melakukan pembelajaran di SD
agar diperhatikan memilih pendekatan yang cocok sehingga dalam proses
pembelajaran sesuai dengan indikator yang dicapai.
41
DAFTAR PUSTAKA
Abruscato. 1992. Instrumen Ilmu Sains di Sekolah Dasar. Jakarta: Bima Cipta.
Arikunto Suharsimi, dkk.2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta PT Bumi Aksara
Depdikbud. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.
Moedjino, dkk. 1991/1992. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan/Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan
Direktorat Ketenagaan.
Nurkanca, 1986. Evaluasi pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional
Purba dan Wartono, 1991. Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Sains. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Seniawan, dkk. 1986. Metode Inkuiri Dalam Pembelajaran Sains. Jakarta: Rajawali
Pers.
Sugianto, dkk. 1990. Pendidikan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia.
Taggart. 1998. Theaction Research Plamer. Deaking Universitas Press.
Wina Putra, 1992. Bagaimana Membelajarkan IPA Di Sekolah Dasar. Jakarta:
Depdiknas. Direktorat Jenderal.
42
Lampiran 1
SOAL TES AWAL
Nama : .............
Kelas : ..............
Waktu : 30 menit
Petunjuk
1) Tulislah nama, dan kelas pada tempat yang telah disediakan!
2) Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Apakah semua benda dapat mengeluarkan bunyi ?
2. Apa yang sesungguhnya terjadi pada saat alat musik dimaikan sehingga dapat
timbul bunyi ?
3. Apa yang terjadi bunyi yang kita keluarkan ketika kita berbicara didalam ruang
kosong yang tertutup ?
4. Apa yang terjadi pada bunyi yang kita keluarkan ketika kita berdiri dan berteriak
diantara tebing ?
5. Berilah tanda ceklis (√) untuk benda yang dapat menyerap bunyi ?
No Benda
Menyerap bunyi
Ya Tidak
1.
2.
3.
4.
Batu
Goni
Plastik
Karet
43
Lampiran 2
Tabel 1.1 Data hasil tes awal sebelum tindakan.
No Nama Siswa
Hasil Tes Jumlah
Skor Soal
1
(10)
2
(10)
3
(20)
4
(20)
5
(40)
1. Asri Johan 10 10 0 20 10 50
2. Amir Marsudin 10 10 10 20 10 50
3. Ahiruddin 10 10 0 0 0 20
4. Andi Hamit 10 0 0 20 30 60
5. Muhamad Saban Alianto 10 0 0 0 20 30
6. Ehar 10 0 0 20 20 50
7. Efendi 10 0 20 20 20 70
8. Laode Umar 10 0 0 0 20 30
9. Guslan 10 0 0 20 30 60
10 Nisban 10 10 20 20 20 80
11. Farman 10 0 20 20 20 70
12. Laode Kamrin 10 0 0 0 30 40
13. Laode Damrin 10 10 0 20 30 70
14. Sahadin 0 0 20 0 20 40
15. Sitti Salmida 10 10 0 20 30 70
16 Fatmawati 10 0 20 0 30 60
17 Dewi Anggraini 10 0 0 0 0 30
18. Malinda 10 10 20 0 20 60
Jumlah 940
Rata-rata Kelas 52,22
% Ketuntasan
100
18
5
x =
27,77%
% Ketidak tuntasan
100
18
13
x =
72,22%
44
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN
Sekolah : SD. Negeri 9 Maginti
Mata Pelajaran : Sains
Materi pokok : Energi Bunyi
Kelas/semester : IV/II
Alokasi waktu : 2x35 menit
Hari/ tanggal :
A. STANDAR KOMPETENSI
Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari
B. KOMPETENSI DASAR
Menjelaskan perubahan energi melalui penggunaan alat musik
C. INDIKATOR
1. Menjelaskan sumber energi bunyi
2. Menyebutkan macam-macam bunyi
I. Tujuan pembelajaran
1. Melalui ceramah, siswa dapat menjelaskan pengertian energi bunyi
dengan benar.
2. Melalui gambar siswa dapat menyebutkan 3 macam bunyi dengan baik.
3. Melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan 3 contoh sumber energi
bunyi dengan benar. Melalui ceramah, siswa dapat menjelaskan fungsi
pemantulan bunyi dengan benar.
4. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan 3 contoh benda yang dapat
menyerap bunyi pada permukaan lunak dengan benar
II. Materi pokok
“Energi Bunyi”
III. Metode pembelajaran
1. Ceramah
45
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
IV.Langkah-langkah pembelajaran
A. Persiapan Pembelajaran
1. Memberi salam
2. Berdoa
3. Mengecek kehadiran siswa
4. Apersepsi
5. Menyiapkan bahan-bahan pelajaran
B. Kegiatan Awal
1. Mengemukakan langkah-langkah yang dilakukan
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
C. Kegiatan Inti
1. Guru menjelaskan materi pelajaran dan perangkat yang digunakan yaitu
mengenai materi energi bunyi
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan
pertanyaan tentang hal-hal apa yang belum dimegerti, serta meminta
siswa untuk mengemukakan pertanyaan gagasan untuk memecahkan
masalah
3. Guru membimbing siswa didalam kelas baik secara individual maupun
dalam kelompok dalam kegiatan:
a. Mengamati masalah yaitu guru membimbing siswa untuk
mengumpulkan data atau informasi yang sesuai dengan materi
energi bunyi
b. Menggolongkan(mengklasifikasi) yaitu guru membimbing siswa
untuk mengolong-golongkan dan mengklasifikasi masalah
berdasarkan data dan informasi awal yang telah ditemukan yaitu
46
mana yang termasuk sumber energi bunyi, macam bunyi, dan contoh
yang dapat menyerap bunyi.
c. Menafsirkan yaitu guru membimbing siswa untuk mengemukakan
pemahaman sementara terhadap materi energi bunyi yang terkumpul
berdasarkan data dan informasi awal, kemudian menghubungkan
dalamkehidupan sehari-hari
d. Meramalkan yaitu guru membimbing siswa untuk meramalkan atau
menyimpulkan kemungkinan yang akan terjadi dari kegiatan
menafsirkan yang telah dilakukan, yaitu berupa pemahaman
terhadap materi
e. Menerapkan yaitu guru membimbing siswa untuk mengaplikasikan
pemahamannya dalam bersikap dan bertingkahlaku
f. Mengkomunikasikan yaitu guru membimbing siswa untuk
mengkomunikasikan pemahamannya dalam kegiatan bertanya,
menjelaskan, serta laporan.
g. Guru mengevaluasi dan menilai hasil kerja siswa.
D. Kegiatan Akhir
1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi
2. Memberi saran dan motivasi yang menyenagkan
3. memberikan tindak lanjut
4. Menutup peajaran
V. MEDIA DAN SUMBER
1. Media : Gambar benda-benda yang dapat mengeluarkan sumber bunyi
2. Sumber : KTSP 2006
Buku sains kelas IV hal 152-160 Penerbit ERLANGGA
VI. PENILAIAN
- Penilaian : Tes awal, tes proses(LKS), tes akhir
- Aspek yang dinilai :
47
1. Proses : Kerja sama, keaktifan dan kebenaran
2. Jenis penilaian : Lisan tertulis
3. Bentuk : Essay tes
4. Alat penilaian : Soal-soal/evaluasi
Petunjuk : Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Jelaskan pengertian sumber bunyi!
2. Sebutkan macam-macam bunyi!
3. Sebutkan 3 contoh energi bunyi!
4. Jelaskan manfaat dari pemantulan bunyi!
5. Sebutkan 4 contoh benda yang dapat menyerap bunyi pada permukaan lunak!
Kunci Jawaban
1. Sumber energi bunyi adalah semua benda yang dapat menghasilkan bunyi.
2. 3 macam-macam bunyi yaitu energi bunyi, energi panas, dan energi gerak
3. contoh energi bunyi yaitu gitar, pianika, dan suling
1. Manfaat dari pemantulan bunyi yaitu untuk memperkuat dan memperkeras bunyi
asli
2. 4 contoh benda yang dapat menyerap bunyi pada permukaan lunak yaitu karet,
goni, kertas, dan kain dll
48
Lampiran 4
Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Konsep Energi Bunyi
MelaluiPendekatan Keterampilan Proses di Kelas IV SDN 9 Maginti
(Aspek Guru)
NAMA GURU : .............................. HARI/TANGGAL :
SIKLUS KE :
PETUNJUK :
1. Mengamati pelaksanaan KBM yang dilakukan oleh guru
2. Mengisi kolom pengamatan sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan!
3. Memberikan kualifikasi pada kolom yang tersedia
No Indikator/Deskriptor
Pengamat Kualifikasi
Skor
Ya Tidak SB B C K SK
A. Kegiatan Awal (skor 5)
1. Mengucapkan salam
2. Guru melakukan persiapan
kegiatan belajar mengajar
3. Pengelolaan kelas
4. Guru menyampaikan apersepasi
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
B. KEGIATAN INTI(Skor 10)
Menggamati
1. Guru membimbing siswa untuk
mengumpulkan data atau informasi
yang sesuai dengan materi energi
bunyi
2. Guru membimbing siswa untuk
mengamati benda-banda yang
mengeluarkan bunyi
3. Guru membentuk kelompok 4-5
orang untuk mereka diskusikan apa
yang mereka amati
4. Guru memberikan LKS
5. Guru memberikan komentar-
komentar positif kepada siswa
terhadap hasil pengamatannya
Menggolongkan
1. Guru membimbing siswa untuk
menggolong-golongkan dan
menglasifikasikan masalah
baerdasarkan data dan informasi
awal yang telah ditemukan
terhadap materi,
2. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Menafsirkan
1. guru menyuruh siswa untuk
mencatat hal-hal yang penting
setelah melakukan pengamatan
2. Guru menyuruh siswa untuk
49
mengumpulkan hasil yang telah
dikerjakan setelah pengamatan
Meramalkan
1. 1. Guru membimbing siswa untuk
meramalkan yang harus diketahui
dalam pembelajaran energi bunyi.
2. 2. Guru membimbing siswa untuk
menyelidiki masalah dengan
melakukan percobaan untuk
menguatkan pemahaman awal
siswa terhadap masalah
Menerapkan
1. Guru menjelaskan peristiwa baru
dengan menerapkan konsep energi
bunyi yang telah dimiliki
2. Guru menerapkan konsep yang
telah dipelajari dalam situasi baru.
3. Merencanakan Penelitian
1. 1. Guru menjelaskan alat dan bahan
yang akan digunakan dalam
mengerjakan soal LKS
2. Guru menentukan cara dalam
melakukan percobaan
Mengkomunikasikan
1. Guru membimbing siswa untuk
mengaplikasikan pemahamannya
dalam bersikap dan bertingkah laku
2. Guru mengkomunikasikan
pemahamannya dalam kegiatan
bertanya, menjelaskan, serta
laporan,
Evaluasi
1. Guru mengevaluasi dan menilai
hasil kerja siswa
2. Guru menyimpulkan materi
pelajaran.
C. Kegiatan Akhir(Skor 5)
1. Memberikan penilaian
2. Guru bersama siswa menyimpulkan
materi
3. Memberi saran dan motivasi yang
menyenagkan
4. Menutup pelajaran
Sangat baik (SB), jika semua indikator muncul.
Baik jika (B), jika hanya 1 indikator yang muncul
Cukup (C) jika hanya 3 indikator yang muncul
Sangat Kurang (SK), jika hanya satu indikator yang muncul.
50
Lampiran 6
Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Konsep Energi Bunyi Melalui
Pendekatan Keterampilan Proses di Kelas IV SDN 9 Maginti
(Aspek Siswa)
NAMA SISWA :.............................. HARI/TANGGAL :
SIKLUS KE:
PETUNJUK :
1. Mengamati kegiatan yang dilakukan siswa selama proses belajar mengajar
berlangsung !
2. Mengisi kolom sesuai kenyataan yang terjadi dilapangan selama proses belajar
mengajar berlangsungada dilapangan
3. Memberikan kolom kualifikasi yang tersedia
No Indikator/Deskriptor
Pengamat Kualifikasi
Skor
Ya Tidak SB B C K SK
A. Kegiatan Awal (skor 5)
1. Mengucapkan salam
2. Berdoa untuk memulai pelajaran
3. Menyampaikan langkah-langkah
pembelajaran
4. apersepasi
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
B. KEGIATAN INTI(Skor 5)
1. Siswa melakukan kegiatan
mengamati masalah yaitu
mengumpulkan data informasi
yang sesuai dengan materi energi
bunyi
2. Siswa menggolongkan dan
mengklasifikasi masalah
berdasarkan informasi awal yang
telah ditemukan untuk
memecahkan masalah yaitu
menggolongkan 3 macam bunyi
dan energi bunyi
3. Menafsirkan: siswa mencatat
hal-hal yang penting setelah
melakukan pengamatan, dan
mengumpulkan hasil yang telah
dikerjakan setelah pengamatan
4. Meramalkan: siswa meramalkan
kemungkinan yang akan terjadi
dari kegiatan menafsirkan yang
telah dilakukan yaitu berupa
pemahaman terhadap materi
energi bunyi
5. Menerapkan: siswa
mengaplikasikan pemahamannya
51
dalam bersikap dan
bertingkahlaku serta mampu
menerapkan konsep yang
dipelajari dalam energi bunyi
6. Merencanakan penelitian: siswa
menyelidiki masalah dengan
melakukan percobaan untuk
menguatkan pemahaman awal
siswa terhadap materi energi
bunyi
7. Tahap mengkomunikasi: siswa
mengkomunikasikan
pemahamannya dalam kegiatan
bertanya, menjelaskan, serta
menyusun laporan, dari proses-
proses mereka lakukan
8. Evaluasi
C. Kegiatan Akhir(Skor 5)
1. Menyampaikan keberhasilan
secara umum
2. Mengenal kesalahan dalam
mengerjakan tes
3. Dapat menyimpulkan materi
pelajaran saat itu
4. menutup pelajaran
52
Lampiran 7
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) I
Hari / Tanggal :
Tindakan / Siklus : I / I
Materi Pokok : Sumber energi bunyi
Waktu : 30 menit
Nama Anggota Kelompok :1.
2.
3.
4.
Petunjuk : a. Diskusikanlah soal berikut dengan teman kelompokmu
b. Periksa kembali pekerjaanmu apabila telah selesai
dikerjakan
1. Untuk mengetahui terbentuknya bunyi, untuk membuktikannya lakukan
kegiatan berikut ini
a. Alat dan bahan
1) Kaleng bekas
2) Karet gelang
b. Cara kerja
1) Rentangkan karet gelang hingga tegang pada mulut kaleng
2) Petiklah karet gelang, perhatikan apa yang terjadi.
c. Pertanyaan
1) Apakah karet gelang menghasilkan bunyi sebelum dipetik?
2) Apakah karet gelang menghasilkan bunyi saat dipetik?
3) Apa kesimpulan yang dapat kamu tarik berdasarkan percobaan yang telah
kamu lakukan tadi?
53
Lampiran 8
Tabel 1.4 Data hasil tes Akhir
No Nama Siswa
Hasil Tes
Jumlah
Skor Soal
1
(10)
2
(10)
3
(30)
4
(10)
5
(40)
1. Asri Johan 10 10 20 20 40 100
2. Amir Marsudin 10 10 20 20 40 100
3. Ahiruddin 10 10 20 20 40 100
4. Andi Hamit 10 10 20 20 40 100
5. Muhamad Saban Alianto 10 10 20 20 40 100
6. Ehar 10 10 20 20 40 100
7. Efendi 10 10 20 20 40 100
8. Laode Umar 10 10 20 20 30 90
9. Guslan 10 10 20 20 40 100
10 Nisban 10 10 20 20 40 100
11. Farman 10 10 20 20 40 100
12. Laode Kamrin 10 10 20 0 40 90
13. Laode Damrin 10 10 20 20 40 90
14. Sahadin 10 10 20 20 30 100
15. Sitti Salmida 10 10 20 20 40 90
16 Fatmawati 10 10 0 20 40 90
17 Dewi Anggraini 10 10 20 20 30 90
18. Malinda 10 10 20 20 40 100
Jumlah 1750
Rata-rata Kelas 97,22%
% Ketuntasan belajar 100%
% Ketidak tuntasan 0 %
54
Lampiran 9
PEDOMAN WAWANCARA
MATERI/SIKLUS :
HARI/TANGGAL :
1. Bagaimana perasaanmu selama mengikuti kegiatan pembelajaran Energi Bunyi?
2. Bagaimana perasaanmu mengikuti langkah-langkah yang dilaksanakan oleh guru?
3. Apakah cara yang dilakukan guru perlu dipertahankan?
4. Ketika kamu mengamati percobaan yang dilakukan dari sumber energi bunyi
bagaimana perasaanmu?
5. Bagaimana perasaanmu selama belajar secara berkelompok?
6. Bagaimana cara kamu menemukan jawaban pada soal yang ada pada LKS dan tes
Formatif?
7. Apakah ada cara lain didalam menemukan jawaban tersebut?
8. Dari langkah-langkah kamu lakukan, mana cara yang termudah menurut kamu?
9. Apakah ada kesulitan yang kamu alami didalam mempelajari konsep energi
bunyi?
10. Bagaimana cara memperoleh hasil seperti itu?

More Related Content

What's hot

Pengaruh motivasi belajar dan disiplin sekolah terhadap prestasi belajar sisw...
Pengaruh motivasi belajar dan disiplin sekolah terhadap prestasi belajar sisw...Pengaruh motivasi belajar dan disiplin sekolah terhadap prestasi belajar sisw...
Pengaruh motivasi belajar dan disiplin sekolah terhadap prestasi belajar sisw...Hayyul Qoyyumuslima
 
Jtptiain gdl-mohamadsho-5520-1-m.shokh-1
Jtptiain gdl-mohamadsho-5520-1-m.shokh-1Jtptiain gdl-mohamadsho-5520-1-m.shokh-1
Jtptiain gdl-mohamadsho-5520-1-m.shokh-1ariessetyawan31081990
 
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasiFitriani Susiloningrum
 
Skripsi lengkap -_c2_a006075
Skripsi lengkap -_c2_a006075Skripsi lengkap -_c2_a006075
Skripsi lengkap -_c2_a006075Poetra Chebhungsu
 
Penerapan pakem dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajara...
Penerapan pakem dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajara...Penerapan pakem dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajara...
Penerapan pakem dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajara...Operator Warnet Vast Raha
 
Dv4013 perbandingan penggunaan metode ceramah dan diskusi (viani wai)
Dv4013 perbandingan penggunaan metode ceramah dan diskusi (viani wai)Dv4013 perbandingan penggunaan metode ceramah dan diskusi (viani wai)
Dv4013 perbandingan penggunaan metode ceramah dan diskusi (viani wai)lhiairilia
 
Jurnal Pengaruh.pdf
Jurnal Pengaruh.pdfJurnal Pengaruh.pdf
Jurnal Pengaruh.pdfEpiBana
 
Bab i promosi jabatan revisi baru
Bab i promosi jabatan revisi baruBab i promosi jabatan revisi baru
Bab i promosi jabatan revisi baruuhamka
 
KTI -METHODE JIGSAW
KTI -METHODE JIGSAWKTI -METHODE JIGSAW
KTI -METHODE JIGSAWICHSAN
 
BUKU FIKIH_SISWA_7_K13
BUKU FIKIH_SISWA_7_K13BUKU FIKIH_SISWA_7_K13
BUKU FIKIH_SISWA_7_K13MTs DARUSSALAM
 
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...Trisna Nurdiaman
 
Bab i,iv, daftar pustaka
Bab i,iv, daftar pustakaBab i,iv, daftar pustaka
Bab i,iv, daftar pustakadesti najla
 
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMK
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMKLAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMK
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMKAmin Eko Wulandari
 
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR  BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR  BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...SDN 1 JUGLANGAN
 

What's hot (19)

Skripsi final
Skripsi finalSkripsi final
Skripsi final
 
Pengaruh motivasi belajar dan disiplin sekolah terhadap prestasi belajar sisw...
Pengaruh motivasi belajar dan disiplin sekolah terhadap prestasi belajar sisw...Pengaruh motivasi belajar dan disiplin sekolah terhadap prestasi belajar sisw...
Pengaruh motivasi belajar dan disiplin sekolah terhadap prestasi belajar sisw...
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
 
Jtptiain gdl-mohamadsho-5520-1-m.shokh-1
Jtptiain gdl-mohamadsho-5520-1-m.shokh-1Jtptiain gdl-mohamadsho-5520-1-m.shokh-1
Jtptiain gdl-mohamadsho-5520-1-m.shokh-1
 
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
26707467 pengaruh-motivasi-belajar-dan-metode-pembelajaran-terhadap-prestasi
 
Skripsi lengkap -_c2_a006075
Skripsi lengkap -_c2_a006075Skripsi lengkap -_c2_a006075
Skripsi lengkap -_c2_a006075
 
Penerapan pakem dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajara...
Penerapan pakem dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajara...Penerapan pakem dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajara...
Penerapan pakem dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa pada mata pelajara...
 
Dv4013 perbandingan penggunaan metode ceramah dan diskusi (viani wai)
Dv4013 perbandingan penggunaan metode ceramah dan diskusi (viani wai)Dv4013 perbandingan penggunaan metode ceramah dan diskusi (viani wai)
Dv4013 perbandingan penggunaan metode ceramah dan diskusi (viani wai)
 
Jurnal Pengaruh.pdf
Jurnal Pengaruh.pdfJurnal Pengaruh.pdf
Jurnal Pengaruh.pdf
 
Bab i promosi jabatan revisi baru
Bab i promosi jabatan revisi baruBab i promosi jabatan revisi baru
Bab i promosi jabatan revisi baru
 
KTI -METHODE JIGSAW
KTI -METHODE JIGSAWKTI -METHODE JIGSAW
KTI -METHODE JIGSAW
 
33043552
3304355233043552
33043552
 
BUKU FIKIH_SISWA_7_K13
BUKU FIKIH_SISWA_7_K13BUKU FIKIH_SISWA_7_K13
BUKU FIKIH_SISWA_7_K13
 
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
Solidaritas sosial dalam mobilisasi mata pencaharian masyarakat pesisir di de...
 
Aqidah akhlak ix smt 111
Aqidah akhlak ix smt 111Aqidah akhlak ix smt 111
Aqidah akhlak ix smt 111
 
Bab i,iv, daftar pustaka
Bab i,iv, daftar pustakaBab i,iv, daftar pustaka
Bab i,iv, daftar pustaka
 
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMK
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMKLAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMK
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAHASA INDONESIA SMK
 
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR  BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR  BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 

Viewers also liked

Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui...
Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui...Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui...
Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui...Operator Warnet Vast Raha
 
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...Tjoetnyak Izzatie
 
Laporan pkp ipa
Laporan pkp ipaLaporan pkp ipa
Laporan pkp ipaUjang Aip
 
Kemampuan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran matematika dengan pendekat...
Kemampuan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran matematika dengan pendekat...Kemampuan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran matematika dengan pendekat...
Kemampuan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran matematika dengan pendekat...oneagustin95
 
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-128456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1Mairiza Nopia
 
MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH)
MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH) MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH)
MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH) REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
Keterampilan dasar mengajar matematika
Keterampilan dasar mengajar matematikaKeterampilan dasar mengajar matematika
Keterampilan dasar mengajar matematikaSusand Susand
 
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertamaMakalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertamaiskawia
 
Teknik Penulisan Proposal PTK
Teknik Penulisan Proposal PTKTeknik Penulisan Proposal PTK
Teknik Penulisan Proposal PTKHaris Sunardi
 
Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber BelajarPemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber BelajarDiahRD_07
 
Guru Sebagai Agen Pembelajaran
Guru Sebagai Agen PembelajaranGuru Sebagai Agen Pembelajaran
Guru Sebagai Agen Pembelajaranangayank
 
Jurnal lengkap ke blog
Jurnal lengkap ke blogJurnal lengkap ke blog
Jurnal lengkap ke blogVaza Ienstinc
 
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...Google
 

Viewers also liked (20)

Prop.ptk rima
Prop.ptk rimaProp.ptk rima
Prop.ptk rima
 
proposal PTK
proposal PTKproposal PTK
proposal PTK
 
Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui...
Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui...Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui...
Pkp meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sd negeri 17 sawerigadi melalui...
 
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Ptk fitri
Ptk fitriPtk fitri
Ptk fitri
 
Laporan pkp ipa
Laporan pkp ipaLaporan pkp ipa
Laporan pkp ipa
 
Kemampuan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran matematika dengan pendekat...
Kemampuan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran matematika dengan pendekat...Kemampuan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran matematika dengan pendekat...
Kemampuan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran matematika dengan pendekat...
 
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-128456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
 
MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH)
MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH) MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH)
MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HORAY (CRH)
 
Keterampilan dasar mengajar matematika
Keterampilan dasar mengajar matematikaKeterampilan dasar mengajar matematika
Keterampilan dasar mengajar matematika
 
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertamaMakalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
Makalah keterampilan dasar_mengajar_pertama
 
Teknik Penulisan Proposal PTK
Teknik Penulisan Proposal PTKTeknik Penulisan Proposal PTK
Teknik Penulisan Proposal PTK
 
Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber BelajarPemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
 
Guru Sebagai Agen Pembelajaran
Guru Sebagai Agen PembelajaranGuru Sebagai Agen Pembelajaran
Guru Sebagai Agen Pembelajaran
 
Penelitian tindakan sekolah
Penelitian tindakan sekolahPenelitian tindakan sekolah
Penelitian tindakan sekolah
 
Ipa rpp2
Ipa rpp2Ipa rpp2
Ipa rpp2
 
Jurnal lengkap ke blog
Jurnal lengkap ke blogJurnal lengkap ke blog
Jurnal lengkap ke blog
 
Pts sumarso
Pts sumarsoPts sumarso
Pts sumarso
 
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI MENGAJAR DAN BELAJAR DALAM STANDAR PROSES PENDI...
 

Similar to Pkp penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep energi bunyi di kelas iv sdn 9 maginti

Similar to Pkp penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep energi bunyi di kelas iv sdn 9 maginti (20)

Kelas ix smp ipa_dewi ganawati
Kelas ix smp ipa_dewi ganawatiKelas ix smp ipa_dewi ganawati
Kelas ix smp ipa_dewi ganawati
 
Bab i, iv, daftar pustaka
Bab i, iv, daftar pustakaBab i, iv, daftar pustaka
Bab i, iv, daftar pustaka
 
I ii iii_i-14-min-fk
I ii iii_i-14-min-fkI ii iii_i-14-min-fk
I ii iii_i-14-min-fk
 
jarimatika-workshop
jarimatika-workshopjarimatika-workshop
jarimatika-workshop
 
Lap Akhir PKP Ani.L.pdf
Lap Akhir PKP Ani.L.pdfLap Akhir PKP Ani.L.pdf
Lap Akhir PKP Ani.L.pdf
 
SKRIPSI EKA NUR JANNAH_NIM 07108248007.pdf
SKRIPSI EKA NUR JANNAH_NIM 07108248007.pdfSKRIPSI EKA NUR JANNAH_NIM 07108248007.pdf
SKRIPSI EKA NUR JANNAH_NIM 07108248007.pdf
 
Laporan pkp
Laporan pkpLaporan pkp
Laporan pkp
 
PBL.pdf
PBL.pdfPBL.pdf
PBL.pdf
 
Laporanku
LaporankuLaporanku
Laporanku
 
Laporan pkp yun diniati
Laporan pkp yun diniatiLaporan pkp yun diniati
Laporan pkp yun diniati
 
Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak
Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerakPkp meningkatkan hasil belajar energi gerak
Pkp meningkatkan hasil belajar energi gerak
 
Pengesahan
PengesahanPengesahan
Pengesahan
 
Prosiding semnas u_pgri_2011
Prosiding semnas u_pgri_2011Prosiding semnas u_pgri_2011
Prosiding semnas u_pgri_2011
 
Bab i%2 cv%2c daftar pustaka
Bab i%2 cv%2c daftar pustakaBab i%2 cv%2c daftar pustaka
Bab i%2 cv%2c daftar pustaka
 
Literature of Quantum teaching
Literature of Quantum teachingLiterature of Quantum teaching
Literature of Quantum teaching
 
Meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pembelajara...
Meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pembelajara...Meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pembelajara...
Meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pembelajara...
 
Laporan pkp martia
Laporan  pkp martiaLaporan  pkp martia
Laporan pkp martia
 
PTK 1.pdf
PTK 1.pdfPTK 1.pdf
PTK 1.pdf
 
Doc 32
Doc 32Doc 32
Doc 32
 
Laporan pengujian media pembelajaran menggunakan metode assure kelompok 4 kel...
Laporan pengujian media pembelajaran menggunakan metode assure kelompok 4 kel...Laporan pengujian media pembelajaran menggunakan metode assure kelompok 4 kel...
Laporan pengujian media pembelajaran menggunakan metode assure kelompok 4 kel...
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHIrmaYanti71
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalHendriKurniawanP
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanamalaguswan1
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 

Recently uploaded (10)

415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 

Pkp penggunaan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep energi bunyi di kelas iv sdn 9 maginti

  • 1. 1 KARYA ILMIAH PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KONSEP ENERGI BUNYI DI KELAS IV SDN 9 MAGINTI KABUPATEN MUNA LA DUMANSA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ KENDARI 2014
  • 2. 2 PENGGUNAAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG KONSEP ENERGI BUNYI DI KELAS IV SDN 9 MAGINTI KABUPATEN MUNA KARYA ILMIAH Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Oleh: LA DUMANSA NIM. 822 181 319 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ KENDARI 2014
  • 3. 3 LEMBAR PENGESAHAN Nama Mahasiswa : LA DUMANSA NIM : 822 181 319 Program Studi : S1 PGSD Tempat Mengajar : SDN 9 Maginti Tempat dan Tanggal Pelaksanaan : SDN 9 Maginti tanggal 1 – 10 Mei 2014 Masalah yang merupakan fokus perbaikan untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah : 1. Guru dalam membentuk kelompok hanya berdasarkan urutan nama siswa yang ada di dalam daftar hadir, tanpa memperhatikan cara-cara pembagian kelompok 2. Guru kurang melibatkan siswa secara langsung dalam memanipulasi benda-benda konkret pada proses pembelajaran, 3. Dalam belajar kelompok siswa mengerjakan tugasnya tidak mendapatkan bimbingan langsung dari guru, 4. Kurangnya motivasi yang diberikan guru kepada siswa agar dapat belajar dalam kelompok 5. Guru dalam menyampaikan materi hanya dengan menggunakan metode yang konvensional.
  • 4. 4 Menyetujui Maginti, 2014 Dosen Pembimbing Mahasiswa Peneliti, LA RAMA, S. Pd, M. Si LA DUMANSA NIP.19740715 200701 1 030 1963079103 1 006 NIM. 822 181 319 PRAKATA Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini dengan judul: Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Konsep Energi Bunyi Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Di Kelas IV SDN 9 Maginti Kabupaten Muna. Penulisan Karya Ilmiah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakulltas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Terbuka. Penulis menyadari bahwa Karya Ilmiah ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak La Rama, S. Pd, M. Si selaku pembimbing, yang penuh kesabaran dan kearifan memberikan bimbingan, arahan, saran, dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Ilmiah ini. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada : 1. Bapak Drs. Wawan Rusmanto, M. Si selaku Kepala UPBJJ-UT Kendari yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengikuti pendidikan program studi lanjut PGSD.
  • 5. 5 2. Bapak/Ibu Dosen serta seluruh Civitas Akademik Universitas Terbuka, yang telah memberikan semangat dan dorongan moral kepada peneliti untuk menyelesaikan Karya Ilmiah ini. 3. Bapak Suharyanto, S. Pd.I selaku Kepala Sekolah SDN 9 Maginti Kab. Muna yang telah memberi dukungan, fasilitas, dan pelayanan administrasi dengan baik. 4. Bapak Mustofa, S. Pd yang telah bersedia meluangkan waktunya dan bersedia menjadi teman sejawat dalam pelaksanaan penelitian ini. 5. Bapak dan Ibu guru SDN 9 Maginti Kab. Muna yang ikut membantu kelancaran penelitian. 6. Rekan-rekan mahasiswa, yang telah banyak memberikan masukan, bantuan, dan bimbingan kepada penulis selama penulisan Karya Ilmiah. 7. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Ilmiah ini. Semoga segala amal baik yang bapak, ibu, rekan-rekan berikan kepada penulis mendapat limpahan rahmat dan berkah yang hakiki dari Allah SWT dan semoga Karya Ilmiah ini bermanfaat bagi pengembangan pendidikan di tanah air. Amin. Atas bantuan dari berbagai pihak, penulis serahkan hanya kepada kebesaran Allah SWT, semoga jasa-jasa baiknya mendapat imbalan, Amin ya rabbal Alamin. Maginti, Mei 2014 Penulis
  • 6. 6 DAFTAR ISI Halaman JUDUL ......................................................................................................... i HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ iii PRAKATA........................................................................................................... iv DAFTAR ISI............................................................................................................ vi DAFTAR BAGAN............................................................................................... xiii ABSTRAK................... .............................................................................. ix BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1 1. Identifikasi Masalah ............................................................. 2 2. Analisis Masalah ................................................................... 2 3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah ........................ 3 B. Rumusan Masalah......................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian.......................................................................... 4 D. Manfaat Hasil Penelitian.............................................................. 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. KAJIAN PUSTAKA 1. Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar 6 2. Konsep dalam Sains 7 3. Hakikat Pendekatan Keterampilan Proses dalam Sains 8 4. Pentingnya Pendekatan Ket. Proses dalam Pembelajaran Sains 9 5. Materi Pembelajaran Energi bunyi 12 6. Konsep Energi bunyi 13 B. Kerangka Pikir 15 C. Hipotesis Tindakan 15 BAB III PROSEDUR PENELITIAN
  • 7. 7 A. Setting Penelitian 16 B. Sabjek Penelitian 16 C. Data dan Sumber 17 D. Teknik Pengumpulan Data 17 E. Unit Analisis 17 F. Prosedur Penelitian 18 G. Analisis dan Validasi Data 21 H. Indikator Keberhasilan 22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 22 B. Pembahasan 27 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 30 B. Saran-saran 30 DAFTAR PUSTAKA 32
  • 8. 8 DAFTAR BAGAN Bagan halaman 2.1. Kerangka Pikir Penelitian 15 3.1. Alur Tindakan Penelitian 19
  • 9. 9 ABSTRAK La Dumansa, 2014 Penggunaan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Konsep Energi Bunyi di Kelas IV SDN 9 Maginti Kabupaten Muna. Karya Ilmiah, Jurusan Ilmu Pendidikan, Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Terbuka. Pembimbing La Rama, S. Pd, M. Si. Dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Apakah dengan pembelajaran pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep energi bunyi di Kelas IV SDN 9 Maginti Kab. Muna. Sumber data dalam penelitian ini adalah personil penelitian yang terdiri dari siswa dan guru. Jenis data yang diperoleh adalah kuantitatif dan data kualitatif yang terdiri dari tes hasil belajar, hasil observasi, evaluasi, refleksi dan hasil wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada peningkatan yang berarti baik pada aktivitas guru dan siswa pada saat proses belajar maupun hasil belajar memahami konsep energi bunyi. Peningkatan itu dapat terlihat pada setiap siklus kesiklus. Siklus satu tingkat penguasaan siswa cukup (C), siklus dua tingkat penguasaan siswa baik (B). Dari hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses yang dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pengajaran konsep energi bunyi di SDN 9 Maginti adalah sebagai berikut: (a) Mengamati, (b) Menggolongkan/mengkalsifikasi, (c) Menafsirkan, (d) Merencanakan penelitian, (e) Meramalkan, dan (f) Menerapkan, (g) Mengkomunikasikan, dan (h) Evaluasi. Saran Peneliti adalah kepada guru SD, agar menggunakan pendekatan keterampilan proses sebagai salah satu alternatif meningkatkan pemahaman konsep dalam pembelajaran energi bunyi di SD.
  • 10. 10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sains merupakan ilmu yang membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasari oleh fakta yang empiral pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Powder (dalam Wina Putra, 1992: 122) bahwa Sains merupakan ilmu yang berhubugan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen serta data yang lebih nyata. Berdasarkan hal di atas, yang terpenting dalam pembelajaran Sains di SD adalah bagaimana menggali berbagai pengetahuan baru pada diri anak didik terutama dalam mengembangkan kognitif, afektif, psikomotor dan kreatifitas. Hal ini sejalan dengan Abruscato (1992) yang mengungkapkan bahwa pembelajaran Sains di SD mengembangkan, 1) kognitif siswa, 2) mengembangkan afektif sisiwa, 3) mengembangkan psikomotorik siswa, 4) mengembangkan kreatifitas siswa, 5) melatih siswa untuk berpikir kritis. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sains kelas IV Sekolah Dasar, ada beberapa kajian materi yang harus dikuasai siswa sekolah dasar. Salah satu mengembangkan keterampilan Sains bagi siswa yang diperlukan kemampuan
  • 11. 11 aktivitas pembelajaran dalam bentuk keterampilan proses sains, diantaranya adalah mengamati, mengklasifikasi, memprediksi, dan mengkomunikasikan. Namun pada kenyataannya untuk pembelajaran Sains di SD belum sesuai harapan. Hal ini disebabkan karena cara pengajaran guru yang konvensional (ceramah dan tanya jawab). Guru dalam mengajar hanya mengejar target kurikulum tanpa memperhatikan apakah konsep yang diajarkan sudah dipahami oleh siswa, selain itu guru lebih banyak menggunakan metode ceramah tanpa melakukan pendekatan dan percobaan- percobaan secara langsung. 1. Identifikasi Masalah Di sekolah SDN 9 Maginti di jumpai masalah-masalah, yaitu siswa mendapakan nilai-nilai rendah, karena siswa kurang mampu menerapkan pemerolehannya, baik berupa pengetahuan, keterampilan, maupun sikap dalam kehidupan yang nyata. Hal ini disebabkan karena materi pelajaran Sains diterima hanya melalui informasi verbal. Siswa tidak dibiasakan aktif mencoba sendiri pengetahuan atau informasi dalam kehidupan nyata”. 2. Analisis Masalah Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru dan siswa di SDN 9 Maginti , khususnya pada kelas IV. ditemukan salah satu konsep yang masih sulit dipahami siswa adalah konsep energi bunyi. Selama ini dalam mengajarkan materi tentang energi bunyi (1) guru kebanyakan menggunakan metode ceramah, (2) guru kurang melibatkan siswa dihadapkan pada lingkungan
  • 12. 12 belajar yang konkrit, (3) guru kurang memahami arti pendekatan keterampilan proses seperti menggamati, menggolongkan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan penelitian,dan menggkomunukasikan, sehingga tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakannya. (4) rendahnya pemahaman siswa pada materi energi bunyi, ini terlihat dari ketidakmampuan siswa dalam menyelesaikan soal latihan pada tes awal (lampiran 1 halaman) materi energi bunyi. Hasil tes awal lihat pada lampiran 2 (Data hasil tes awal sebelum tindakan. 3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah Masalah Memperhatikan cara pengajaran yang digunakan guru dalam mengajarkan energi bunyi pada kelas IV SDN 9 Maginti maka perlu dicarikan solusi pemecahannya. Adapun solusi pemecahan yang digunakan untuk membantu siswa kelas IV SDN 9 Maginti dalam meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi adalah melalui penerapan pendekatan keterampilan proses dengan menggunakan alat peraga untuk melakukan percobaan yang cocok diterapkan pada materi energi bunyi, agar motivasi belajar siswa meningkat dan proses belajar dapat lebih efektif dan efesien. Berdasarkan temuan-temuan masalah pembelajaran konsep energi bunyi tersebut di atas maka penulis sebagai pelaksana penelitian akan melakukan tindakan perbaikan pembelajaran denga judul “Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Konsep Energi Bunyi Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Di Kelas IV SDN 9 Maginti Kab. Muna”.
  • 13. 13 B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah Berdasakan latar belakang masalah, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut “Apakah pembelajaran konsep energi bunyi dapat meningkatkan pemahaman siswa melalui pendekatan keterampilan proses di kelas IV SDN 9 Maginti Kab. Muna”. 2. Pemecahan Masalah Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah kurangnya pemahaman konsep belajar Sains siswa kelas IV SDN 9 Maginti dipecahkan dengan mengunakan pendekatan keterampilan proses. Alasan menggunakan pemahaman konsep agar siswa dalam proses belajar mengajar tidak bingung dengan penjelasan yang diajarkan oleh guru. C. Tujuan Penelitian Bedasarkan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitan ini adalah Untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep energi bunyi melalui pendekatan keterampilan proses di kelas IV SDN 9 Maginti Kab. Muna.
  • 14. 14 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoretis a. Melalui hasil penelitian ini diharapkan guru kelas IV SDN 9 Maginti dan peneliti memiliki pengetahuan tentang teori pendekatan keterampilan proses untuk pemahaman konsep energi bunyi. b. Hasil penelitian ini diharapkan guru kelas IV SDN 9 Maginti memiliki teori pembelajaran yang dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan proses dan hasil belajar pemahaman konsep energi bunyi. 2. Manfaat praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan guru kelas IV mendapatkan pengalaman langsung dalam menggunakan pendekatan keterampilan proses dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep energi bunyi terhadap pembelajaran IPA di sekolah dasar. b. Hasil penelitian ini diharapkan agar peneliti mendapatkan pengalaman yang nyata dan dapat menerapkan pendekatan keterampilan proses dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep energi bunyi dalam mengajar di sekolah dasar.
  • 15. 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. KAJIAN PUSTAKA 1. Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Pengetahuan alam sudah jelas artinya adalah pengetahuan tentang alam semesta dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya segala sesuatu yang diketahui oleh manusia. Jadi secara singkat IPA adalah pengetahuan yang rasional dan obyektif tentang alam semesta dengan segala isinya (Hendro Darmojo,1992: 3) Selanjutnya, Nash 1993 (dalam Hendro Darmojo,1992: 3) dalam bukunya The Nature Of Sciences, menyatakan bahwa IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA mengamati dunia ini bersifat analisis, lengkap, cermat, serta menghubungkan antara satu fenomena dengan fenomena lain, sehingga keseluruhannya membentuk suatu persepektif yang baru tentang obyek yang diamatinya. Aspek pokok dalam pembelajaran Sains adalah anak dapat menyadari keterbatasan pengetahuan, memiliki rasa ingin tahu untuk menggali berbagai pengetahuan baru, dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka, dan ini sangat ditunjang dengan berkembang dan meningkatnya rasa ingin tahu anak, cara anak mengkaji informasi, mengambil keputusan, dan mencari bentuk aplikasi yang paling diterapkan dalam diri dan masyarakatnya.
  • 16. 16 2. Konsep dalam Sains Sains memiliki karakteristik tertentu dan salah satu karakteristiknya adalah objeknya bersifat abstrak. Konsep merupakan salah satu ciri dari objek Sains. Beberapa pengertian konsep dibawah ini beserta contohnya dalam Sains. “Konsep adalah pengertian (ide) abstrak yang memungkinkan seseorang menggolong-golongkan objek atau kejadian dan menentukan apakah suatu objek atau kejadian merupakan contoh atau bukan contoh”, Depdikbud (1995: 2). Dalam kamus besar Bahasa Indonesia Poerwadarminta (1988: 456), “dijelaskan bahwa konsep adalah ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret”. Menurut Rosser (Bahar, 1989: 80) “konsep adalah suatu abstraksi yang memiliki suatu satu kelas objek, kejadian, kegiatan atau hubungan yang memiliki atribut sama”. Konsep merupakan abstraksi yang berdasarkan pengalaman dua orang tidak sama Farrel dan Farmer (Sugianto, 1990: 15) mendefenisikan konsep sebagai suatu klasifikasi dari objek-objek, sifat-sifat objek atau kejadian-kejadian yang ditentukan dengan cara mengabstrasikannya. Misalnya seorang siswa telah memahami konsep sumber energi bunyi maka siswa tersebut akan dapat membedakan pemaantulan bunyi dan penyerapan bunyi. Dalam penelitian ini digunakan defenisi konsep yang merupakan inti sari dari defenisi konsep yang dikemukakan oleh Gagne, Farrel dan Farmer, yaitu suatu ide abstrak yang dapat mnggolong-golongkan contoh dan bukan contoh dari suatu obyek tertentu.
  • 17. 17 3. Hakikat Pendekatan Keterampilan Proses dalam pembelajaran Sains Penyelenggara kegiatan pengajaran di sekolah secara operasional adalah membelajarkan siswa agar mampu memproses dan memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap bagi diri siswa. Untuk mampu memproses, membentuk sikap, dan memiliki keterampilan bagi siswa diperlukan suatu pendekatan yang berorientasi keterampilan. Salah satu pendekatan yang sesuai adalah pendekatan proses. Hal ini seperti yang diungkapkan berikut : Pendekatan keterampilan proses adalah cara memandang anak didik sebagai manusia seutuhnya. Cara memendang ini diterjemahkan dalam kegiatan mengajar yang sekaligus memperhatikan pengembangan dan pengetahuan , nilai dan sikap serta keterampilan (Purba dan Wartono, 1991: 10). Berdasarkan ungkapan di atas, maka dapat dikatakan bahwa pendekatan keterampilan proses sangat diperlukan dalam pembelajaran Sains karena dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali potensi yang dimilikinya dengan cara melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar mengajar. Selain itu menggunakan pendekatan keterampilan proses dapat menjadi roda penggerak untuk menggiring siswa menemukan, pengembangan fakta konsep, dan nilai yang diperlukan dalam kehidupannya. Pendekatan proses memiliki keunggulan dan kelemahan. Adapun Keunggulan dari pendekatan proses yaitu 1. Tidak ada kesulitan dengan proses pengembangan ilmu dan perubahan-perubahan konsep yang mungkin terjadi.
  • 18. 18 2. Siswa terlatih dalam hal kegiatan yang diperlukan dalam dunia pengetahuan alam, sebagaimana yang biasa dilakukan oleh para ahli Sains. 3. Keterampilan yang dimiliki siswa akan berfaedah juga dalam kehidupan sehari- hari walaupun masalah yang dihadapinya bukan Sains. 4. Tidak ada masalah dengan lingkungan tempat belajar di kota maupun di desa, modifikasi bahan pelajaran dapat dilaksanakan dengan mudah. Adapun kelemahan dari Pendekatan Proses yaitu sangat sulit untuk menyusun bahan pelajaran yang berpangkal pada keterampilan tersebut di atas, tetapi memenuhi tuntutan bahan pelajaran yang diperlukan siswa dan sesuai dengan lingkungannya serta memberi aktivitas keterampilan proses Sains berdampak positif bagi siswa 4. Pentingnya Pendekatan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Sains Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran yang bertujuan membekali siswa dengan keterampilan tertentu. Membekali siswa keterampilan Sains maka ada alasan yang jelas. Seniawan dkk. (1986: 14-5) mengemukakan beberapa alasan yang melandasi perlunya pendekatan keterampilan proses dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu (1) Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung semakin cepat, sehingga tak mungkin lagi guru mengajarkan siswa semua fakta dan konsep kepada siswa, (2) penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak benar seratus persen, penemuannya bersifat relatif, suatu teori mungkin terbantah dan tertolak setelah orang lain mendapatkan data baru yang mampu membuktikan kekeliruan teori yang diamati. (3) dalam proses belajar mengajar seyogyanya pengembangan konsep tidak dilepaskan dari pengembangan sikap dan nilai dalam diri anak didik; dan (4) konsep disatu pihak serta sikap dan nilai dilain pihak harus disatukan. Jika ditekankan adalah pengembangan konsep tanpa memadukannya dengan pengembangan sikap dan nilai, akibatnya adalah intelektualisme yang gersang tanpa humanisme.
  • 19. 19 Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses diperlukan dalam pembelajaran Sains karena: (1) Anak didik akan berperan serta secara aktif dalam kegiatan belajarnya, (2) Anak didik mengalami sendiri proses untuk mendapatkan rumusan atau konsep maupun keterangan tentang sesuatu sehingga ia dapat memahaminya, (3) Memungkinkan anak didik mengembangkan sikap ilmiahnya dan merangsang rasa ingin tahu pada diri anak, (4) Anak didik akan memperoleh pengertian yang dihayatinya benar-benar karena anak didik sendiri yang menemukan konsep atau generalisasi dari hasil pekerjaannya sendiri, (5) Pengertian anak didik lebih mantap sehingga memungkinkannya untuk dapat menerapkannya kedalam masalah lain yang relevan, dan (6) Memungkinkan anak didik untuk bekerja dengan leluasa dan menggurangi ketergantungan kepada orang lain. Implementasi pembelajaran Sains dengan pendekatan keterampilan proses: 1. Perencanaan Pengajaran Sains dengan Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses. Dalam merencanakan pengajaran, guru harus berorientasi kepada tujuan yang akan dicapai. Tujuan pengajaran harus jelas dan berorientasi untuk membentuk kepribadian siswa. Menyusun rencana pengajaran dengan menerapkan keterampilan proses harus mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: (1) Tentukan kelas dan satuan waktu untuk membuat perencanaan, (2) Pengajaran, tentukan konsep-konsep atau prinsip-prinsip Sains yang akan diajarkan, (3) Tentukan metode arti pendekatan mengajar yang akan digunakan untuk mengajarkan setiap konsep Sains (4) Tentukan keterampilan proses atau sub keterampilan proses Sains
  • 20. 20 yang akan dikembangkan, (5) Setiap konsep atau prinsip Sains yang akan diajarkan dengan metode yang telah ditentukan, dan (6) Susunlah persiapan mengajar untuk setiap konsep Sains. 2. Pelakasanaan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar Melaksanakan pendekatan keterampilan proses dengan baik, perencanaan guru sangat menentukan. Peran guru dalam hal ini adalah : (1) guru hendaknya memberikan dorongan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan proses dan (2) guru hendaknya memberikan bimbingan pada siswa dalam mengembangkan keterampilan proses Depdikbud (1996: 28). Agar guru dapat memainkan perannya dengan baik dalam menerapkan setiap keterampilan yang ada pada keterampilan proses, maka guru perlu memiliki hal-hal sebagai berikut: (1) guru mempunyai pengertian yang tepat pada keterampilan proses, (2) guru menggunakan keterampilan proses keterampilan dalam suatu kegiatan, (3) guru mampu merencanakan dan melaksanakan kegiatan mengembangkan keterampilan proses, (4) guru mampu membimbing siswa dalam mengembangkan keterampilan proses, (5) guru mampu mengadakan penelitian Dengan memahami kompetensi dasar, ini maka guru diharapkan mampu melaksanakan pendekatan keterampilan proses utamanya dalam mata pelajaran Sains di Sekolah Dasar. Pada dasarnya peranan guru dalam menerapkan setiap keterampilan adalah sebagai berikut : a. Keterampilan Proses Mengamati
  • 21. 21 b. Menafsirkan (mengintepretasikan) c. Keterampilan Mengajukan Pertanyaan d. keterampilan berkomunikasi atau mengkomunikasikan e. keterampilan merencanakan penelitian f. keterampilan berhipotesis g. keterampilan melakukan suatu penyelidikan 5. Materi Pembelajaran Energi Bunyi dengan Menggunakan Pendekatan Keterampilan Proses Adapun pembahasan energi bunyi dalam penelitian ini dibagi kedalam tiga tahap yaitu: Tahap eksplorasi, pengenalan konsep, dan aplikasi konsep. Tahap eksplorasi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan yang mungkin bertentangan dan dapat menimbulkan perdebatan serta suatu analisis. Tahap pengenalan konsep, dimana memperkenalkan suatu konsep atau konsep yang ada hubungannya dengan fenomena yang diselidiki dan didiskusikan dalam kontek yang telah diamati setelah tahap eksplorasi. Tahap aplikasi konsep, menyediakan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan konsep yang telah dikenalkannya untuk melatih keterampilan memahami konsep energi bunyi. Pada kegiatan tahap eksplorasi, guru dapat melakukan penilaian awal yang berkaitan dengan materi energi bunyi. Langkah kedua pengenalan konsep energi bunyi kepada siswa melalui kegiatan kelompok. Pada kegiatan ini guru membagi siswa dalam empat kelompok dan setiap kelompok dibagikan kaleng dan tali.
  • 22. 22 Langkah terakhir adalah tahap aplikasi konsep. Pada tahap ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memantapkan konsep dengan menyelesaikan soal- soal energi bunyi sesuai dengan konsep yang dipelajari. Dari tiga tahap ini, keterlibatan guru dalam memberikan arahan dan bimbingan diminimalkan. Tiga tahap yang jelas di atas guru memberikan kesempatan yang kepada siswa untuk megolah bahan, mencerna, memikirkan, menganalisa, dan akhirnya yang terpenting merangkumnya sebagai suatu kontruksi pengetahuan berdasarkan pada pengalaman atau pengetahuan awal yang telah dimilikinya. Pada kegiatan ini, siswa mengintegrasikan persepsi, konsep ataupun pengalaman baru kedalam skema baru yang cocok dengan rangsangan baru atau memodifikasi skema yang ada sehingga cocok dalam rangsangan tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk melacak tingkat pemahaman siswa terhaddap materi yang sedang dipelajarinya 6. Konsep Energi Bunyi pengenalan konsep energi bunyi bagi siswa sekolah dasar dimulai dari yang sederhana yang sudah dikenal sebelumnya dan mudah dijumpai disekitar siswa atau didalam kelas. Urutan penyajian konsep enegi bunyi di sekolah dasar adalah sebagai berikut: 1. Sumber energi bunyi, kita dapat mendengar bunyi dari alat musik. Alat musik yang akan mengeluarkan bunyi jika dimainkan. Dalam keadaan diam, alat musik tidak mengeluarkan bunyi. Bunyi tersebut dihasilkan oleh getaran. Semua benda yang dapat menghasilkan bunyi disebut sumber energi bunyi.
  • 23. 23 2. Contoh pemantulan bunyi, pemantulan bunyi terjadi apabila bunyi tersebut dalam perambatannya dihalangi oleh benda yang permukaannya keras. Benda keras tersebut dapat berupa batu, kayu, besi, seng, kaca dan sebagainya. Bunyi pantul yang memperkeras bunyi asli (jika jarak antara sumber bunyi dan dinding pemantul dekat, maka bunyi pantul terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli sehingga akan memperkeras suara asli. Bunyi pantul yang hanya sebagian tiba bersamaan dengan bunyi asli menjadi tidak jelas disebut gaung atau kerdam. Bunyi pantul yang terdengar lengkap sesudah bunyi asli disebut gema. Gema sering terjadi digua-gua, lembah-lembah, dan bukit-bukit yang jaraknya jauh dan permukaannya keras dan rapat. 3. Penyerapan bunyi, selain dapat dipantulkan, bunyi juga dapat diserap. Benda- benda yang dapat menyerap bunyi adalah benda yang permukaannya lunak. Benda yang demikian disebut peredam bunyi, misalnya karet, karpet, goni, kertas, kain dan sebagainya.
  • 24. 24 B. KERANGKA PIKIR Bagan 2.1 Kerangka Pikir Penelitian Penggunaan Pendekatan Keterampilan Proses C. HIPOTESIS TINDAKAN Berdasarkan kajian pustaka di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah jika dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses maka dapat meningkatkan pemahaman konsep energi bunyi pada siswa kelas IV SDN 9 Maginti Kab. Muna. MASALAH ENERGI BUNYI ASPEK GURU 1. Kurang memahami penggunaan pendekatan keterampilan proses 2. Kurang mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran 1. ASPEK SISWA 1. Pemahaman tentang materi rendah 2. Kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES 1. Mengamati 2. menggolongkan 3. Menafsirkan 4. Meramalkan 5. Menerapkan 6. Merencanakan penelitian 7. Mengkomunikasikan 8. PEMAHAMAN SISWA MENINGKAT
  • 25. 25 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas IV SDN 9 Maginti Kab. Muna. Pelaksanaan penelitian direncanakan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 selama ± 2 minggu, waktu tersebut dimulai dari tahap observasi awal sampai penilaian akhir tindakan. Penulis memilih SDN 9 Maginti Kab. Muna berdasar pertimbangan (1) Mudah dijangkau, (2) Tidak mengeluarkan biaya, (3) Masih ditemukan siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep energi bunyi. B. Sabjek Peneliti Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 9 Maginti berjumlah 18 orang yang terdiri 14 orang putra dan 4 orang putri. Memilih siswa kelas IV sebagai responden dengan alasan: (1) Adanya variasi siswa dilihat dari status sosial, pendidikan, dan pekerjaan orang tua mereka, (2) Adanya masalah yang dialami siswa kelas IV SDN 9 Maginti dalam belajar memahami konsep energi bunyi, (3) Dilihat dari tingkat kemampuan (prestasi) belajar mata pelajaran Sains pada semester satu sangat rendah.
  • 26. 26 C. Data dan Sumber data 1. Data Data penelitian ini berupa hasil pekerjaan siswa terhadap soal yang diberikan yang meliputi : (1) tes awal sebelum tindakan, tes formatif pada setiap tahap pembelajaran, dan tes akhir setelah berakhirnya setiap tindakan pembelajaran. Tes berupa energi bunyi (2) hasil wawancara dengan subjek penelitian, (3) hasil pengamatan selama pembelajaran berlangsung, (4) hasil catatan lapangan yang sesuai dengan kegiatan siswa selama proses pembelajaran yang berkaitan dengan tindakan. Sedangkan data yang diperoleh dari guru adalah kesesuaian perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan konsep energi bunyi. 2. Sumber Data Sumber data yang dijadikan populasi dalam penelitian ini diambil adalah guru dan siswa. Siswa kelas IV SDN 9 Maginti yang berjumlah 18 orang dan terdaftar pada semester genap. D. Teknik Pengumpulan Data Untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tes, wawancara, pengamatan, dan catatan lapangan. Empat teknik tersebut diuraikan sebagai berikut: E. Unit Analisis Unit analisis data penelitian adalah data aktivitas guru dan data aktivitas siswa. Unit analisis aktivitas guru terdiri atas pada awal kegiatan pembelajaran, inti pembelajaran, dan akhir pembelajaran. Unit analisis data aspek siswa, yaitu
  • 27. 27 keterlibatan siswa dalam proses belajar konsep energi bunyi pada awal pembelajaran, inti pembelajaran, dan akhir pembelajaran. Selain analisis data aktivitas guru selama proses pembelajaran juga dianalisis hasil pembelajaran konsep energi bunyi secara bertahap yaitu persiapan pembelajaran, penyajian materi, mengerjakan soal-soal secara individu dan pemeriksaan tes, dan hasil analisis data aktivitas siswa pada akhir pembelajaran dengan melakukan tes secara individu yaitu menjelaskan pengertian sumber bunyi, menyebutkan macam-macam bunyi, menyebutkan contoh sumber bunyi, menjelaskan manfaat pemantulan bunyi, dan menyebutkan contoh yang dapat menyerap bunyi pada permukaan lunak. F. Prosedur Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (Action Researcah), yaitu rancangan penelitian berdaur ulang (siklus) hal ini mengacu pada pendapat MC. Taggart (1998: 123) dan Wardani (2007: 5) bahwa penelitian tindakan kelas mengikuti proses siklus atau daur ulang mulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi (perenungan, pemilihan, dan evaluasi) tahapan tindakan digambarkan dalam bagan 3.1 berikut ini.
  • 28. 28 Adapun skema alur tindakan yang direncanakan dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut: Siklus 1 Siklus 2 Selesai 2. Perencanaan Tindakan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini meliputi: a. Menyamakan persepsi antara peneliti dengan guru tentang konsep dengan tujuan penggunaan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran konsep energi bunyi. b. Secara kolaboratif menyusun rencana tindakan pembelajaran siklus 1 ObservasiAnalisis Data I Pelaksanaan Tindakan I Permasalahan Alternatif Pemecahan (Rancana Tindakan I) Refleksi I Analisis Data IIRefleksi II Terselesaikan Pelaksanaan Tindakan II Alternatif Pemecahan (Rencana Tindakan II) Belum Terselesaikan Berhasil Observasi
  • 29. 29 c. Membuat alat bantu mengajar yang diperlukan dalam rangka membantu siswa memahami konsep-konsep energi bunyi dengan baik. d. Menyusun rambu-rambu instrumen data keberhasilan guru maupun instrumen data keberhasilan siswa berupa: format observasi, pedoman wawancara, tes, dan persiapan rekaman kegiatan tindakan berupa tipe recorder, maupun rekaman foto pelaksanaan tindakan. e. Peneliti memberi latihan untuk mengimplementasikan rencana pembelajaran siklus 1 sebelum melaksanakan tindakan. 3. Pelaksanaan tindakan Tahap pelaksanaan tindakan yaitu tahap mengimplementasikan rencana yang disusun secara kolaboratif antara peneliti dan guru kelas IV. Kegiatan yang dilakukan adalah peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran pemahaman konsep energi bunyi dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses dengan 8 tahap yaitu: mengamati, menggolongkan/mengkalsifikasi, menafsirkan, merencanakan penelitian, meramalkan, menerapkan, mengkomunikasikan, dan evaluasi. 4. Observasi Tahap observasi adalah mengamati seluruh proses tindakan dan pada saat selesai tindakan fokus observasi adalah aktifitas guru dan siswa. Aktivitas guru dapat diamati mulai pada tahap awal pembelajaran, saat pembelajaran, dan akhir pembelajaran. Data aktivitas guru dan siswa diperoleh dengan menggunakan format observasi, pedoman wawancara, rekaman, dan hasil pembelajaran konsep energi bunyi setiap responden.
  • 30. 30 5. Refleksi Menganalisis, memahami, menjelaskan, dan menyimpulkan hasil dari pengamatan adalah merupakan rangkaian kegiatan peneliti pada tahap refleksi. Peneliti bersama pengamat menaganalisis dan merenungkan hasil tindakan pada siklus tindakan sebagai bahan pertimbangan apakah pemberian tindakan yang dilakukan perlu diulangi atau tidak. Jika perlu diulangi, maka peneliti menyusun kembali rencana (revisi) untuk siklus berikutnya. Demikian seterusnya hingga seluruh siswa memperoleh nilai 7,0. G. Analisis dan validasi data Analisis data dilakukan dengan cara mengelompokan data aspek guru dan siswa, menyajikan data, menafsirkan data, dan menyimpulkan. Data aspek guru dan siswa dalam proses pembelajaran dianalisis berdasarkan kemunculan indikator. H. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu indikator tentang keterlaksanaan skenario pembelajaran dan indikator pemahaman konsep energi bunyi . Skenario pembelajaran terlaksana dengan baik apabila pembelajaran telah terlaksana dengan tuntas. Seluruh siswa yang menjadi objek dalam penelitian ini dikatakan memahami konsep energi bunyi yang diajarkan apabila siswa telah memperoleh nilai 7,0.
  • 31. 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A Hasil Penelitian Hasil penelitian yang terdiri dari aktivitas guru dan siswa dan hasil belajar pemahaman siswa tentang konsep energi bunyi melalui pendekatan keterampilan proses melalui delapan tahap yaitu mengamati, menggolongkan/mengklasifikasi, menafsirkan, merencanakan penelitian, meramalkan, menerapkan, mengkomunikasikan, dan evaluasi. Hasil tindakan siklus pertama belum mencapai hasil yang diharapkan karena belum mencapai target yang telah ditentukan yaitu kualifikasi cukup (C) sejalan dengan teori-teori pembelajaran Dalam bab IV pada paparan data dan temuan penelitian dengan judul “Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Konsep energi Bunyi Melalui Pendekatan Keterampilan Proses di Kelas IV SDN 9 Maginti ”. Paparan data dan temuan penelitian, berkaitan dengan rumusan masalah yaitu Apakah pembelajaran konsep energi bunyi dapat meningkatkan pemahaman siswa melalui pendekatan keterampilan proses di kelas IV SDN 9 Maginti Kab. Muna ? 1. Data siklus 1 Perencanaan siklus pertama dilaksanakan satu kali pertemuan yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, evaluasi, dan revleksi. Perencanaan siklus satu kompetensi dasar pembelajaran adalah “menjelaskan perubahan energi melalui alat penggunaan alat musik” dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses
  • 32. 32 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Perencanaan siklus 2 dilaksanakan satu kali tindakan yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, evaluasi dan revleksi. Perencanaan siklus 2 dengan kompetensi dasar masih yang sama dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses dengan alokasi waktu 2 x 35 menit, dengan 8 indikator. Data Siklus 1 Aspek Guru dan Siswa Tindakan siklus pertama dilaksanakan satu kali pertemuan yang terdiri dari 8 tahap yaitu mengamati, menggolongkan/mengkalsifikasi, menafsirkan, merencanakan penelitian, meramalkan, menerapkan, mengkomunikasikan, dan evaluasi, yang dilaksanakan pada hari Kamis 1 Mei 2014 pukul 7.00 – 9.00 WITA yang dihadiri 18 orang siswa. Tindakan siklus pertama dilaksanakan satu kali pertemuan dengan 8 indikator yang diharapkan. Dari perencanaan tersebut diimplemantasikan dalam pembelajaran secara nyata di kelas IV dengan data sebagai berikut, temuan penelitian tentang keberhasilan guru dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran energi bunyi pada siklus pertama menunjukan bahwa, dari 8 indikator yang harus dicapai guru pada siklus pertama ini direncanakan, terdapat 4 (50%) indikator yang dilaksanakan dengan baik oleh guru, sehingga dikategorikan kurang (K). 4 (50%) indikator yang belum dilakukan guru adalah (1) guru tidak membimbing siswa untuk menerapkan peristiwa antara energi bunyi dalam kehidupan sehari-hari, (2) guru tidak membimbing siswa untuk menafsirkan setiap kelompok untuk mencatat hasil pengamatan siswa, (3) guru tidak membimbing siswa untuk menarik kesimpulan
  • 33. 33 setelah melakukan percobaan setiap perkelompok, (4) guru tidak membimbing siswa untuk melakukan tanya jawab. Secara rinci keberhasilan. Berdasarkan refleksi data pada siklus peratama dapat disimpulkan bahwa pencapaian implementasi rencana pembelajaran konsep energi bunyi aspek guru adalah kurang (C). Penyebab guru kurang mencapai indikator yang diharapkan yaitu guru kurang melakukan semua kegiatan yang direncanakan, yaitu langkah-langkah kegiatan mengajar, guru kurang membimbing siswa dalam pembagian kelompok, guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan guru kurang menggali pengetahuan awal siswa Berdasarkan refleksi data aktivitas pada siklus pertama dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep energi bunyi melalui pendekatan keterampilan proses dikategorikan cukup (C). Kurangnya indikator yang dicapai dalam siklus pertama ini dalam proses aktivitas siswa, hal ini disebabkan guru belum mengimplementasikan rencana pembelajaran energi bunyi dalam suatu pendekatan keterampilan proses masih belum sesuai yang ditetapkan. Keberhasilan siklus satu tindakan pembelajaran energi bunyi ini dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses disebabkan kemampuan kerjasama siswa dalam kelompok masih kurang, siswa masih kurang menerapkan pembelajaran tentang energi bunyi, siswa kurang meramalkan apa yang terdapat dalam masalah, siswa kurang mengerti dengan apa yang mereka rencanakan dalam proses pembelajaran, siswa kurang bertanya kepada guru apa yang mereka pelajari.
  • 34. 34 Hasil kerja mereka masih banyak yang salah dalam menjawab soal tes yang diberikan oleh guru. Data hasil tes formatif 1 tindakan siklus 1 yang diberikan, yakni lima orang siswa memperoleh nilai 50, lima orang siswa memperoleh nilai 60, lima orang memperoleh nilai 70, dan tiga orang memperoleh nilai 80. Dari yang diperoleh siswa dipresentasikan dengan nilai rata-rata 63,88 %. Berdasarkan tindakan 1 siklus pertama dapat disimpulkan peningkatan pemahaman siswa dalam memahami materi konsep energi bunyi rata-rata dikategorikan cukup. Hal ini guru belum mengimplementasikan rencana pembelajaran dengan baik, maka pembelajaran diulangi pada siklus dua. 2. Data Siklus 2 Perencanaan siklus 2 direncanakan satu kali pertemuan yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan evaluasi dengan 8 indikator tetapi 4 indikator sudah berhasil, yang belum berhasil 4 indikator lalu diulangi disiklus 2. Temuan Siklus 2 Aspek Guru dan Siswa Tindakan siklus 2 dilaksanakan 1 kali pertemuan yang terdiri dari 8 tahap yang dilaksanakan pada hari Kamis, 8 Mei 2014 pukul 9.30 – 9.10 WITA yang dihadiri 18 orang siswa. Materi yang disajikan yaitu mengulangi materi pada tindakan siklus 1 dengan beberapa perbaikan. Pada siklus 2 ini peneliti bertindak sebagai guru, yang melaksanakan pembelajaran di kelas, sedangkan guru mata pelajaran bertindak sebagai pengamat
  • 35. 35 teman sejawat. Selanjutya pembelajaran dilanjutkan pada siklus 2 masih materi yang sama yaitu energi bunyi. Dilihat dari siklus pertama tentang aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran energi bunyi dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses, yang terdiri dari 8 tahap ini, masih banyak yang ditemukan kekurangan-kekurangan yang belum disampaikan secara jelas kepada siswa, dan guru meninjau kembali kekurangan yang belum dicapai semua kegiatan yang direncanakan dalam 8 tahap pendekatan keterampilan proses. Hasil kerja siswa pada tindakan siklus 2, menunjukan bahwa peningkatan pemahaman konsep siswa dalam memahami materi sudah sesuai dengan yang ditentukan, sebagaimana dilihat dari tes formatif 2 dalam menjawab soal yang diberikan secara tertulis memperoleh nilai rata-rata 96,11%, sudah sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan yaitu 70% dengan nilai paling rendah 6. Dari data hasil jawaban siswa tersebut terungkap bahwa siswa sudah dapat memahami materi dengan baik sehingga peningkatan konsep meningkat. Hasil observasi dan hasil tes siswa dianalisis bahwa pelaksanaan pembelajaran energi bunyi dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses, sesuai dengan yang direncanakan dan memenuhi standar indicator yang ditetapkan dengan hasil refleksi sebagai berikut : 1. Siswa sudah terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran terutama pada penggunaan alat peraga.
  • 36. 36 2. Guru sudah lebih memperhatikan siswa-siswa yang pemahamannya rendah dengan cara mendekati dan membimbing siswa saat belajar ataupun setelah pembelajaran. 3. Guru sudah melaksanakan keseluruhan dari rencana pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya dengan baik. 4. Peningkatan pemahaman siswa dari siklus pertama kesiklus 2 mengalami peningkatan yang sangat signifikan. B Pembahasan Hasil Penelitian Hasil penelitian yang terdiri dari aktivitas guru dan siswa dalam meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami materi konsep energi bunyi dalam menggunakan pendekatan keterampilan proses dari siklus pertama sampai kedua mengalami peningkatan yang signifikan. Hasil tindakan siklus pertama belum mencapai hasil yang diharapkan karena belum sejalan dengan teori-teori pembelajaran konsep energi bunyi. Pemahaman siswa tentang konsep energi bunyi, dalam siklus 1 masih banyak siswa ditemukan belum mengerti, ketidak mengertian siswa diakibatkan guru dalam membawakan materi pembelajaran masih banyak indikator yang belum disampaikan. Guru dalam menyampaikan pembelajaran belum mencapai indikator yang ditetapkan diantaranya guru belum menyampaikan langkah-langkah pembelajaran yang jelas. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep energi bunyi adalah melaksanakan pembelajaran pada tahap inti melalui tiga tahap
  • 37. 37 seperti yang telah dikemukakan di atas. Hal ini sesuai pendapat Hedriani (1995: 5) sebagai berikut: Keterampilan proses adalah keterampilan intelektual sosial maupun sosok yang diperlukan untuk dapat mengembangkan lebih lanjut pengetahuan atau konsep yang dimiliki, yang melalui tiga tahap yang diawali dari tahap eksplorasi, kemudian tahap pemahaman konsep dan terakhir tahap aplikasi konsep. Melalui 8 tahap tersebut, siswa dibimbing untuk membentuk dirinya agar memperoleh pemahaman terhadap apa yang telah dipelajari. Dalam pembelajaran ini siswa berpendapat bahwa cara guru mengajar di kelas dapat dimengerti dengan mudah dan sangat menyenangkan. Siswa merasa bahwa langkah-langkah yang dilakukan guru dalam mengajar dapat memotivasi siswa untuk cepat mengerti dan memahami materi pembelajaran. Selain itu, siswa juga merasa tidak terbebani dalam mempelajari, karena merasa tidak terbebani dalam mempelajari materi, karena merasa kebebasan berfikirnya dihargai. Di samping itu, semua aktivitas yang dilakukan siswa, hanya diarahkan dan diberikan bimbingan seperlunya. Hal ini sesuai pendapat Suparno (2001: 44) “bahwa pengetahuan yang diperoleh siswa selama pembelajaran merupakan hasil bentukan siswa itu sendiri”. Dengan memahami kompetensi dasar, ini maka guru diharapkan mampu melaksanakan pendekatan keterampilan proses utamanya dalam mata pelajaran Sains di Sekolah Dasar. Dalam pembelajaran tindakan siklus pertama guru belum mampu melaksanakan pembelajaran secara optimal, ketiga tahapan pembelajaran konsep energi bunyi dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses belum mampu
  • 38. 38 diaplikasikan dengan baik sehingga berdampak pada peningkatan pemahaman siswa dalam memahami materi belum sesuai yang diharapkan, sebagaimana dilihat dari pemahaman siswa dalam mengemukakan jawaban dari soal yang diberikan secara tulisan, belum sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan yaitu 70% dengan nilai paling rendah 6. Pada tindakan siklus 2 keberhasilannya sudah mencapai target yang diinginkan, hal ini dilihat dari jawaban siswa pada LKS, dan tes formatif sudah sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan, dimana dalam pembelajaran pada tindakan siklus 2 ini juga menerapkan pendekatan keterampilan proses sebagai upaya meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami materi konsep energi bunyi, dengan langkah-langkah pembelajaran yakni (1) mengenalkan kepada siswa tentang materi atau permasalahan yang akan dikerjakan, (2) mengelolah pengetahuan awal siswa terhadap materi dengan melakukan apersepsi, (3) membimbing siswa untuk menyelidiki baik secara individu maupun kelompok, dan (4) mengingatkan kembali kepada siswa tentang kegiatan yang dilakukan serta melakukan evaluasi, serta menyimpulkan isi pelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat (Nurhadi, 2006: 14) mengemukakan bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami materi, yaitu dengan menerapkan pembelajaran pendekatan keterampilan proses kepada siswa dengan langkah-langkah pembelajaran.
  • 39. 39 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Penggunaan pendekatan keterampilan proses dalam proses pembelajaran konsep energi bunyi pada SDN 9 Maginti mengalami peningkatan. Hal ini terbukti adanya perkembangan aktifitas siswa dari siklus pertama dengan kualifikasi cukup(C) pada siklus 2 menjadi kualifikasi baik (B). Berdasarkan hasil observasi, pelaksanaan, pengamatan, evaluasi, dan refleksi maka dapat disimpulkan bahwa pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan pemahaman konsep pada siswa kelas IV SDN 9 Maginti . Pencapaian pemahaman konsep energi bunyi pada siswa sudah sesuai yang diharapkan sebab telah memenuhi aspek tingkat penguasaan siswa dalam ketulusan belajar siswa. B. SARAN-SARAN 1. Kepada guru SD, agar menggunakan pendekatan keterampilan proses sebagai salah satu alternatif meningkatkan pemahaman konsep dalam pembelajaran energi bunyi di SD. 2. Kepada pihak guru yang menerapkan pendekatan keterampilan proses disarankan selama proses belajar mengajar berlangsung, siswa didudukan dalam kelompoknya, sehingga siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi ketika disajikan dapat segera memperoleh bantuan dari
  • 40. 40 teman kelompoknya. Hal ini lebih menguntungkan karena siswa sering tidak berani bertanya kepada guru apabila mengalami kesulitan. 3. Kepada semua calon guru diharapkan dalam melakukan pembelajaran di SD agar diperhatikan memilih pendekatan yang cocok sehingga dalam proses pembelajaran sesuai dengan indikator yang dicapai.
  • 41. 41 DAFTAR PUSTAKA Abruscato. 1992. Instrumen Ilmu Sains di Sekolah Dasar. Jakarta: Bima Cipta. Arikunto Suharsimi, dkk.2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta PT Bumi Aksara Depdikbud. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud. Moedjino, dkk. 1991/1992. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan/Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Direktorat Ketenagaan. Nurkanca, 1986. Evaluasi pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional Purba dan Wartono, 1991. Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Sains. Bandung: Remaja Rosdakarya. Seniawan, dkk. 1986. Metode Inkuiri Dalam Pembelajaran Sains. Jakarta: Rajawali Pers. Sugianto, dkk. 1990. Pendidikan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia. Taggart. 1998. Theaction Research Plamer. Deaking Universitas Press. Wina Putra, 1992. Bagaimana Membelajarkan IPA Di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jenderal.
  • 42. 42 Lampiran 1 SOAL TES AWAL Nama : ............. Kelas : .............. Waktu : 30 menit Petunjuk 1) Tulislah nama, dan kelas pada tempat yang telah disediakan! 2) Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar! 1. Apakah semua benda dapat mengeluarkan bunyi ? 2. Apa yang sesungguhnya terjadi pada saat alat musik dimaikan sehingga dapat timbul bunyi ? 3. Apa yang terjadi bunyi yang kita keluarkan ketika kita berbicara didalam ruang kosong yang tertutup ? 4. Apa yang terjadi pada bunyi yang kita keluarkan ketika kita berdiri dan berteriak diantara tebing ? 5. Berilah tanda ceklis (√) untuk benda yang dapat menyerap bunyi ? No Benda Menyerap bunyi Ya Tidak 1. 2. 3. 4. Batu Goni Plastik Karet
  • 43. 43 Lampiran 2 Tabel 1.1 Data hasil tes awal sebelum tindakan. No Nama Siswa Hasil Tes Jumlah Skor Soal 1 (10) 2 (10) 3 (20) 4 (20) 5 (40) 1. Asri Johan 10 10 0 20 10 50 2. Amir Marsudin 10 10 10 20 10 50 3. Ahiruddin 10 10 0 0 0 20 4. Andi Hamit 10 0 0 20 30 60 5. Muhamad Saban Alianto 10 0 0 0 20 30 6. Ehar 10 0 0 20 20 50 7. Efendi 10 0 20 20 20 70 8. Laode Umar 10 0 0 0 20 30 9. Guslan 10 0 0 20 30 60 10 Nisban 10 10 20 20 20 80 11. Farman 10 0 20 20 20 70 12. Laode Kamrin 10 0 0 0 30 40 13. Laode Damrin 10 10 0 20 30 70 14. Sahadin 0 0 20 0 20 40 15. Sitti Salmida 10 10 0 20 30 70 16 Fatmawati 10 0 20 0 30 60 17 Dewi Anggraini 10 0 0 0 0 30 18. Malinda 10 10 20 0 20 60 Jumlah 940 Rata-rata Kelas 52,22 % Ketuntasan 100 18 5 x = 27,77% % Ketidak tuntasan 100 18 13 x = 72,22%
  • 44. 44 Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PENGAJARAN Sekolah : SD. Negeri 9 Maginti Mata Pelajaran : Sains Materi pokok : Energi Bunyi Kelas/semester : IV/II Alokasi waktu : 2x35 menit Hari/ tanggal : A. STANDAR KOMPETENSI Memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari B. KOMPETENSI DASAR Menjelaskan perubahan energi melalui penggunaan alat musik C. INDIKATOR 1. Menjelaskan sumber energi bunyi 2. Menyebutkan macam-macam bunyi I. Tujuan pembelajaran 1. Melalui ceramah, siswa dapat menjelaskan pengertian energi bunyi dengan benar. 2. Melalui gambar siswa dapat menyebutkan 3 macam bunyi dengan baik. 3. Melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan 3 contoh sumber energi bunyi dengan benar. Melalui ceramah, siswa dapat menjelaskan fungsi pemantulan bunyi dengan benar. 4. Melalui tanya jawab, siswa dapat menyebutkan 3 contoh benda yang dapat menyerap bunyi pada permukaan lunak dengan benar II. Materi pokok “Energi Bunyi” III. Metode pembelajaran 1. Ceramah
  • 45. 45 2. Tanya jawab 3. Diskusi 4. Penugasan IV.Langkah-langkah pembelajaran A. Persiapan Pembelajaran 1. Memberi salam 2. Berdoa 3. Mengecek kehadiran siswa 4. Apersepsi 5. Menyiapkan bahan-bahan pelajaran B. Kegiatan Awal 1. Mengemukakan langkah-langkah yang dilakukan 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran C. Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan materi pelajaran dan perangkat yang digunakan yaitu mengenai materi energi bunyi 2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pertanyaan tentang hal-hal apa yang belum dimegerti, serta meminta siswa untuk mengemukakan pertanyaan gagasan untuk memecahkan masalah 3. Guru membimbing siswa didalam kelas baik secara individual maupun dalam kelompok dalam kegiatan: a. Mengamati masalah yaitu guru membimbing siswa untuk mengumpulkan data atau informasi yang sesuai dengan materi energi bunyi b. Menggolongkan(mengklasifikasi) yaitu guru membimbing siswa untuk mengolong-golongkan dan mengklasifikasi masalah berdasarkan data dan informasi awal yang telah ditemukan yaitu
  • 46. 46 mana yang termasuk sumber energi bunyi, macam bunyi, dan contoh yang dapat menyerap bunyi. c. Menafsirkan yaitu guru membimbing siswa untuk mengemukakan pemahaman sementara terhadap materi energi bunyi yang terkumpul berdasarkan data dan informasi awal, kemudian menghubungkan dalamkehidupan sehari-hari d. Meramalkan yaitu guru membimbing siswa untuk meramalkan atau menyimpulkan kemungkinan yang akan terjadi dari kegiatan menafsirkan yang telah dilakukan, yaitu berupa pemahaman terhadap materi e. Menerapkan yaitu guru membimbing siswa untuk mengaplikasikan pemahamannya dalam bersikap dan bertingkahlaku f. Mengkomunikasikan yaitu guru membimbing siswa untuk mengkomunikasikan pemahamannya dalam kegiatan bertanya, menjelaskan, serta laporan. g. Guru mengevaluasi dan menilai hasil kerja siswa. D. Kegiatan Akhir 1. Guru bersama siswa menyimpulkan materi 2. Memberi saran dan motivasi yang menyenagkan 3. memberikan tindak lanjut 4. Menutup peajaran V. MEDIA DAN SUMBER 1. Media : Gambar benda-benda yang dapat mengeluarkan sumber bunyi 2. Sumber : KTSP 2006 Buku sains kelas IV hal 152-160 Penerbit ERLANGGA VI. PENILAIAN - Penilaian : Tes awal, tes proses(LKS), tes akhir - Aspek yang dinilai :
  • 47. 47 1. Proses : Kerja sama, keaktifan dan kebenaran 2. Jenis penilaian : Lisan tertulis 3. Bentuk : Essay tes 4. Alat penilaian : Soal-soal/evaluasi Petunjuk : Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar! 1. Jelaskan pengertian sumber bunyi! 2. Sebutkan macam-macam bunyi! 3. Sebutkan 3 contoh energi bunyi! 4. Jelaskan manfaat dari pemantulan bunyi! 5. Sebutkan 4 contoh benda yang dapat menyerap bunyi pada permukaan lunak! Kunci Jawaban 1. Sumber energi bunyi adalah semua benda yang dapat menghasilkan bunyi. 2. 3 macam-macam bunyi yaitu energi bunyi, energi panas, dan energi gerak 3. contoh energi bunyi yaitu gitar, pianika, dan suling 1. Manfaat dari pemantulan bunyi yaitu untuk memperkuat dan memperkeras bunyi asli 2. 4 contoh benda yang dapat menyerap bunyi pada permukaan lunak yaitu karet, goni, kertas, dan kain dll
  • 48. 48 Lampiran 4 Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Konsep Energi Bunyi MelaluiPendekatan Keterampilan Proses di Kelas IV SDN 9 Maginti (Aspek Guru) NAMA GURU : .............................. HARI/TANGGAL : SIKLUS KE : PETUNJUK : 1. Mengamati pelaksanaan KBM yang dilakukan oleh guru 2. Mengisi kolom pengamatan sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan! 3. Memberikan kualifikasi pada kolom yang tersedia No Indikator/Deskriptor Pengamat Kualifikasi Skor Ya Tidak SB B C K SK A. Kegiatan Awal (skor 5) 1. Mengucapkan salam 2. Guru melakukan persiapan kegiatan belajar mengajar 3. Pengelolaan kelas 4. Guru menyampaikan apersepasi 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran B. KEGIATAN INTI(Skor 10) Menggamati 1. Guru membimbing siswa untuk mengumpulkan data atau informasi yang sesuai dengan materi energi bunyi 2. Guru membimbing siswa untuk mengamati benda-banda yang mengeluarkan bunyi 3. Guru membentuk kelompok 4-5 orang untuk mereka diskusikan apa yang mereka amati 4. Guru memberikan LKS 5. Guru memberikan komentar- komentar positif kepada siswa terhadap hasil pengamatannya Menggolongkan 1. Guru membimbing siswa untuk menggolong-golongkan dan menglasifikasikan masalah baerdasarkan data dan informasi awal yang telah ditemukan terhadap materi, 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Menafsirkan 1. guru menyuruh siswa untuk mencatat hal-hal yang penting setelah melakukan pengamatan 2. Guru menyuruh siswa untuk
  • 49. 49 mengumpulkan hasil yang telah dikerjakan setelah pengamatan Meramalkan 1. 1. Guru membimbing siswa untuk meramalkan yang harus diketahui dalam pembelajaran energi bunyi. 2. 2. Guru membimbing siswa untuk menyelidiki masalah dengan melakukan percobaan untuk menguatkan pemahaman awal siswa terhadap masalah Menerapkan 1. Guru menjelaskan peristiwa baru dengan menerapkan konsep energi bunyi yang telah dimiliki 2. Guru menerapkan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru. 3. Merencanakan Penelitian 1. 1. Guru menjelaskan alat dan bahan yang akan digunakan dalam mengerjakan soal LKS 2. Guru menentukan cara dalam melakukan percobaan Mengkomunikasikan 1. Guru membimbing siswa untuk mengaplikasikan pemahamannya dalam bersikap dan bertingkah laku 2. Guru mengkomunikasikan pemahamannya dalam kegiatan bertanya, menjelaskan, serta laporan, Evaluasi 1. Guru mengevaluasi dan menilai hasil kerja siswa 2. Guru menyimpulkan materi pelajaran. C. Kegiatan Akhir(Skor 5) 1. Memberikan penilaian 2. Guru bersama siswa menyimpulkan materi 3. Memberi saran dan motivasi yang menyenagkan 4. Menutup pelajaran Sangat baik (SB), jika semua indikator muncul. Baik jika (B), jika hanya 1 indikator yang muncul Cukup (C) jika hanya 3 indikator yang muncul Sangat Kurang (SK), jika hanya satu indikator yang muncul.
  • 50. 50 Lampiran 6 Meningkatkan Pemahaman Siswa Tentang Konsep Energi Bunyi Melalui Pendekatan Keterampilan Proses di Kelas IV SDN 9 Maginti (Aspek Siswa) NAMA SISWA :.............................. HARI/TANGGAL : SIKLUS KE: PETUNJUK : 1. Mengamati kegiatan yang dilakukan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung ! 2. Mengisi kolom sesuai kenyataan yang terjadi dilapangan selama proses belajar mengajar berlangsungada dilapangan 3. Memberikan kolom kualifikasi yang tersedia No Indikator/Deskriptor Pengamat Kualifikasi Skor Ya Tidak SB B C K SK A. Kegiatan Awal (skor 5) 1. Mengucapkan salam 2. Berdoa untuk memulai pelajaran 3. Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran 4. apersepasi 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran B. KEGIATAN INTI(Skor 5) 1. Siswa melakukan kegiatan mengamati masalah yaitu mengumpulkan data informasi yang sesuai dengan materi energi bunyi 2. Siswa menggolongkan dan mengklasifikasi masalah berdasarkan informasi awal yang telah ditemukan untuk memecahkan masalah yaitu menggolongkan 3 macam bunyi dan energi bunyi 3. Menafsirkan: siswa mencatat hal-hal yang penting setelah melakukan pengamatan, dan mengumpulkan hasil yang telah dikerjakan setelah pengamatan 4. Meramalkan: siswa meramalkan kemungkinan yang akan terjadi dari kegiatan menafsirkan yang telah dilakukan yaitu berupa pemahaman terhadap materi energi bunyi 5. Menerapkan: siswa mengaplikasikan pemahamannya
  • 51. 51 dalam bersikap dan bertingkahlaku serta mampu menerapkan konsep yang dipelajari dalam energi bunyi 6. Merencanakan penelitian: siswa menyelidiki masalah dengan melakukan percobaan untuk menguatkan pemahaman awal siswa terhadap materi energi bunyi 7. Tahap mengkomunikasi: siswa mengkomunikasikan pemahamannya dalam kegiatan bertanya, menjelaskan, serta menyusun laporan, dari proses- proses mereka lakukan 8. Evaluasi C. Kegiatan Akhir(Skor 5) 1. Menyampaikan keberhasilan secara umum 2. Mengenal kesalahan dalam mengerjakan tes 3. Dapat menyimpulkan materi pelajaran saat itu 4. menutup pelajaran
  • 52. 52 Lampiran 7 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) I Hari / Tanggal : Tindakan / Siklus : I / I Materi Pokok : Sumber energi bunyi Waktu : 30 menit Nama Anggota Kelompok :1. 2. 3. 4. Petunjuk : a. Diskusikanlah soal berikut dengan teman kelompokmu b. Periksa kembali pekerjaanmu apabila telah selesai dikerjakan 1. Untuk mengetahui terbentuknya bunyi, untuk membuktikannya lakukan kegiatan berikut ini a. Alat dan bahan 1) Kaleng bekas 2) Karet gelang b. Cara kerja 1) Rentangkan karet gelang hingga tegang pada mulut kaleng 2) Petiklah karet gelang, perhatikan apa yang terjadi. c. Pertanyaan 1) Apakah karet gelang menghasilkan bunyi sebelum dipetik? 2) Apakah karet gelang menghasilkan bunyi saat dipetik? 3) Apa kesimpulan yang dapat kamu tarik berdasarkan percobaan yang telah kamu lakukan tadi?
  • 53. 53 Lampiran 8 Tabel 1.4 Data hasil tes Akhir No Nama Siswa Hasil Tes Jumlah Skor Soal 1 (10) 2 (10) 3 (30) 4 (10) 5 (40) 1. Asri Johan 10 10 20 20 40 100 2. Amir Marsudin 10 10 20 20 40 100 3. Ahiruddin 10 10 20 20 40 100 4. Andi Hamit 10 10 20 20 40 100 5. Muhamad Saban Alianto 10 10 20 20 40 100 6. Ehar 10 10 20 20 40 100 7. Efendi 10 10 20 20 40 100 8. Laode Umar 10 10 20 20 30 90 9. Guslan 10 10 20 20 40 100 10 Nisban 10 10 20 20 40 100 11. Farman 10 10 20 20 40 100 12. Laode Kamrin 10 10 20 0 40 90 13. Laode Damrin 10 10 20 20 40 90 14. Sahadin 10 10 20 20 30 100 15. Sitti Salmida 10 10 20 20 40 90 16 Fatmawati 10 10 0 20 40 90 17 Dewi Anggraini 10 10 20 20 30 90 18. Malinda 10 10 20 20 40 100 Jumlah 1750 Rata-rata Kelas 97,22% % Ketuntasan belajar 100% % Ketidak tuntasan 0 %
  • 54. 54 Lampiran 9 PEDOMAN WAWANCARA MATERI/SIKLUS : HARI/TANGGAL : 1. Bagaimana perasaanmu selama mengikuti kegiatan pembelajaran Energi Bunyi? 2. Bagaimana perasaanmu mengikuti langkah-langkah yang dilaksanakan oleh guru? 3. Apakah cara yang dilakukan guru perlu dipertahankan? 4. Ketika kamu mengamati percobaan yang dilakukan dari sumber energi bunyi bagaimana perasaanmu? 5. Bagaimana perasaanmu selama belajar secara berkelompok? 6. Bagaimana cara kamu menemukan jawaban pada soal yang ada pada LKS dan tes Formatif? 7. Apakah ada cara lain didalam menemukan jawaban tersebut? 8. Dari langkah-langkah kamu lakukan, mana cara yang termudah menurut kamu? 9. Apakah ada kesulitan yang kamu alami didalam mempelajari konsep energi bunyi? 10. Bagaimana cara memperoleh hasil seperti itu?