SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
29 GEJALA JIWA DAN 4 ALIRAN
PSIKOLOGI
DI SUSUN
OLEH :

Mhd. RIDWAN NASUTION
NIM
31.12.3.292

DOSEN : DRS. SUPRAYETNO W, M.A

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jurusan Pendidikan Agama Islam-5
SEMESTER 3

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
2013
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
1.Latar Belakang ..........................................................................

1

2.Rumusan Masalah .....................................................................

1

3.Tujuan Masalah .........................................................................

1

BAB II PEMBAHASAN
A.GEJALA JIWA KOGNISI .......................................................

2

B.GEJALA JIWA EMOSI ...........................................................

8

C.GEJALA JIWA KONASI ........................................................

9

D.GEJALA JIWA CAMPURAN ................................................

16

E.ALIRAN PSIKOLOGI .............................................................

19

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................

20

ii
Gejala Jiwa Kognisi, Emosi, Konasi, dan
Campuran
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari proses mental dan perilaku pada
manusia. Perilaku manusia akan lebih mudah dipahami jika kita juga memahami
proses mental yang mendasari perilaku tersebut. Demikian juga kita akan lebih mudah
memahami perilaku siswa jika kita memahami proses mental yang mendasari
perilaku

siswa tersebut. Mengingat pentingnya pemahaman tentang proses

tersebut, maka dalam bab I

mental

ini akan dijelaskan beberapa akfivitas atau proses

mental yang umum terjadi pada manusia, khususnya yang berkaitan dengan proses
belajar mengajar. Proses mental juga sering disebut dengan gejala jiwa.
B.

Rumusan Masalah

1.

Ada berapa pembagian gejala jiwa itu?

2.

Bagaimana penjelasan mengenai gejala jiwa?

3.

Ciri-ciri dan syarat kognisi?

4.

Apa pengertian dari emosi?

5.

Apa pengertian dari konasi atau kemauan?

6.

Sebutkan Ciri-ciri Gejala Campuran?

C. Tujuan Masalah
1.

Mengerti dan mengenal tentang gejala jiwa.

2.

Mengetahui Syarat Dari Kognisi Beserta Ciri-cirinya.

3.

Memahami dan mengetahui dari emosi/perasaan.

4.

Mengetahui dan memahami apa konasi/Kemauan.

5.

Mengetahui dan memahami gejala-gejala jiwa campuran.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gejala Jiwa Kognisi (pengenalan)
Istilah cognitive berasal dari kata cognition yang padanan katanya knowing,
berarti mengetahui. Dalam arti luas, cognition (kognisi) ialah perolehan, penataan,
dan penggunaan pengetahuan. Dalam perkembangan selanjutnya, istilah kognitif
menjadi populer sebagai salah satu domain atau wilayah/ ranah psikologis manusia
yang meliputi setiap peilaku mental

yang berhubungan

dengan

pemahaman,

pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan, dan keyakinan.1

1. Pengamatan
Pengamatan merupakan proses belajar mengenal segala sesuatu yang ada di
sekitar kita dengan menggunakan alat indera kita. Panca indera dimiliki baik oleh
manusia maupun hewan. Namun, Allah menganugerahi manusia dengan suatu fungsi
lainnya yang sangat penting dan membedakannya dari hewan-hewan yang lain, yaitu
akal budi. Dengan akal budi, manusia mampu meningkatkan daya tanggapnya tentang
hal-hal yang bisa diindera. Dengan akal budi pulalah manusia mampu menjadikan
keindahan penciptaan alam semesta seluruhnya dan penciptaan manusia sendiri,
sebagai bukti adnya Sang Pencipta.2
Proses Pengamatan
a.

Harus ada perhatian yang ditujukan kepada perangsang

b.

Ada perangsang yang mengenai alat indera kita

c.

Ada alat indera syang menangkap perangsang

d.

Ada urat syaraf yang membawa perangsang ke otak

e.

Ada otak yang menyadarinya.3

1

Muhibbin Syah, "Psikologi Belajar", (Jakarta: Rajawali Press, 2009) h. 22
M.Ishom Ahmadi, "Ya Ayyatuha An Nafsu Al Muthmainnah". (Yogyakarta: SJ Press, 2009)
h. 26-27
2

3

M.Ishom Ahmadi, Op-Cit,. h. 29

2
2.Tanggapan
Tanggapan sebagai salah satu fungsi jiwa yang pokok, dapat diartikan
sebagai gambaran ingatan dari pengamatan, ketika objek yang diamati tidak lagi
berada dalam ruang dam waktu pengamatan. Jadi, jika proses pengamatan sudah
berhenti, dan hanya tinggal kesan-kesannya saja, peristiwa demikian ini disebut
tanggapan.
Tanggapan disebut “laten” (tersembunyi, belum terungkap), apabila tanggapan tersebut
ada di bawah sadar, atau tidak kita sadari, dan suatu saat bisa disadarkan kembali.
Sedang tanggapan disebut “aktual”, apabila tanggapan tersbut kita sadari.4
Perbedaan antara tanggapan dan pengamatan:
1.
Pengamatan terikat pada tempat dan waktu, sedang pada tanggapan tidak terikat
waktu dan tempat.
2.
Objek pengamatan sempurna dan mendetail, sedangkan objek tanggapan tidak
mendetail dan kabur.
3.
Pengamatan memerlukan perangsang, sedang pada tanggapan tidak perlu ada
rangsangan.
Pengmatan bersifat sensoris, sedang pada tanggapan bersifat imaginer.5

4.

3. Reproduksi
Reproduksi ialah pemunculan tanggapan dari keadaan di bawah sadar (tidak
disadari) ke dalam keadaan disadari. Ketika mengingat kembali suatu yang telah kita
amati dan kita alami. Reproduksi juga dapat terjadi, oleh karena adanya perangsang
atau pengaruh dari luar. Reproduksi juga dapat muncul dengan sendirinya atau
tidak dengan sengaja, dan tidak bersebab, jadi secara spontan muncul dalam kesadaran.

4. Asosiasi
Asosiasi tanggapan ialah sangkut paut antara tanggapan yang satu dengan
yang lain di dalam jiwa. Tanggapan yang berasosiasi berkecenderungan untuk
mereproduksi, artinya apabila yang satu disadari, maka yang lain ikut disadari pula.6

4

Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009) h. 68

5

Abu Ahmadi, Op-Cit,. h. 69

6

Abu Ahmadi, "Psikologi Umum", (Jakarta: Rineka Cipta, 2009) h. 72-73

3
Asosiasi ini banyak terdapat pada muballigh, khutoba’, penceramah, novelis,
pengarang, penulis buku. Seperti halnya KH. Abdurrahman Wahid, beliau memiliki
asosiasi yang sangat baik dan mengagumkan. Dalam satu hari, beliau dapat berpidato
di 5 tempat dengan topik yang berbeda, tentang agama, sosial,

politik, sastra dan

lainnya.7

5. Fantasi
Fantasi adalah daya jiwa untuk membentuk atau mencipta tanggapantanggapan baru dengan bantuan tanggapan yang sudah ada.8
Jenis Fantasi:
a.

Fantasi Mencipta

Fantasi yang terjadi atas inisiatif atau kehendak sendiri, tanpa bantuan orang lain
atau jenis fantasi yang mampu menciptakan hal-hal baru. Fantasi macam ini biasanya
lebih banyak dimilki oleh para seniman, anak-anak, dan para ilmuwan.
b.

Fantasi Tuntunan atau Terpimpin

Fantasi yang terjadi dengan bantuan pimpinan atau tuntunan orang lain. Dalam hal ini
misalnya kalau kita sedang membaca buku, kita mengikuti pengarang buku itu dalam
ceritanya.9
Fungsi Pokok Fantasi
1.

Fantasi mengh-abstrahir (mengabstraksi)

Fantasi dengan menyaring atau memisahkan sifat-sifat tertentu dari tanggapan yang
sudah ada. Misalnya anak yang belum pernah melihat gurun pasir, maka dalam
berfantasi, dibayangkan dengan seperti lapangan tanpa pohon-pohon disekitarnya dan
tanahnya malulu pasir semua bukan rumput.
7

M.Ishom Ahmadi, "Ya Ayyatuha An Nafsu Al Muthmainnah". (Yogyakarta: SJ Press,

2009) h. 63
8

Ibid,. h. 70

9

M.Ishom Ahmadi, "Ya Ayyatuha An Nafsu Al Muthmainnah". (Yogyakarta: SJ Press,

2009) h. 70

4
2.

Fantasi Mengkombinir

Fantasi dengan mengabungkan dua atau lebih tanggapan-tanggapan yang sudah ada,
disusun menjadi satu tanggapan baru. Misalnya:
Tanggapan badan singa + kepala manusia = Spinx di kota Mesir
3.

Fantasi Mendeterninir

Fantasi

dimana

tanggapan

lama

dilengkapi,

disempurnakan

dan mendapatkan

ketentuan yang lebih jelas dan terbatas sehingga tercipta tanggapan baru.10
4.

Daya Ingatan
Ingatan (memory) ialah kekuatan jiwa untuk menerima, menyimpan, dan

mereproduksi kesan-kesan.11
Sifat-Sifat Ingatan
Sifat Daya ingatan itu tidak sama pada tiap orang, oleh karena itu, sifat daya
ingatan dibedakan menjadi:
1.

Ingatan yang mudah dan cepat: orang yang memiliki daya ingatan inidnegan

cepat dan mudah menyimpan dan mencamkan kesan-kesan.
2.

Ingatan yang luas dan teguh: sekaligus seseorang dapat menerima banyak kesan dan

dalam daerah yang luas
3.

Ingatan yang setia: kesan yang telah diterimanya itu tetap tidak berubah, tetap

sebagimana waktu menerimanya.
4.

Ingatan yang patuh: kesan-kesan yang telah dicamkan dan disimpan itu

dengan cepat dapat direprodusir.12
Ada daya ingatan khusus yang luar biasa dan mengagumkan, misalnya:
- Para huffadz, yang hafal 30 juz Al-Qur’an diluar kepala, lebih mengagumkan lagi
jika yang hafal adalah orang-orang buta.

10

Ibid,. h. 70
Ibid,. h. 73
12
Ibid,. h. 76
11

5
- Dr. Ruckle (Jerman), seorang ahli ilmu pasti, dengan mudah dapat mengulangi 60
angka menurut urutannya yang hanya sekali didengarnya.
- Mozart, seorang penggubah musik termasyhur, ketika ia masih berumur 14 tahun,
dapat menuliskan sebuah orkes dan nyanyian bersama yang sangat panjang dan luas
dan baru didengarnya sekali.
Di samping itu, prestasi ingatan berhubungan erat dengan kondisi jasmani,
misalnya kelelahan, sakit, kurang tidur juga dapat menurunkan daya ingatan. Ingatan
berhubungan pula dengan emosi seseorang. Ketika seseorang akan mengingat sesuatu
lebih baik, apabila peristiwa-peristiwa itu menyentuh perasaan. Sedang kejadian yang
tidak mneyentuh emosi, diabaikan saja. Juga masalah-masalah yang kita pahami
benar dan sudah dipertimabngkan baik-baik, akan lebih melekat dalam ingatan.13

6. Berfikir
Proses menerima, menyimpan, dan mengolah kembali informasi, (baik
informasi yang didapat lewat pendengaran, penglihatan atau penciuman) biasa disebut
"berfikir". Berfikir adalah media untuk menambah perbendaharaan/khazanah

otak

manusia. Manusia memikirkan dirinya, orang-orang di sekitarnya dan alam semesta.
Dalam berfikir, seseorang menghubungkan pengertian satu dengan pengertian
lainnya dalam rangka mendapatkan pemecahan persoalan yang dihadapi. Dalam
pemecahan persoalan, individu membeda-bedakan, mempersatukan dan berusaha
menjawab pertanyaan, mengapa, untuk apa, bagaimana, dimana dan lain sebagainya.14
Hal-hal yang berhubungan dengan berfikir:
a.

Pengertian
Ialah hasil proses berfikir yang merangkum sebagian dari kenyataan yang

dinyatakan dengan satu perkataan. Dalam hal ini misalnya pengertian “sepeda”
merangkum segala jenissepeda yang kita ketahui, dan kita menyatakannya dengan satu
perkataan yaitu “sepeda”.15

13

Abu Ahmadi, "Psikologi Umum", (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) h. 74-75
Ibid,. h. 83
15
M.Ishom Ahmadi, "Ya Ayyatuha An Nafsu Al Muthmainnah". (Yogyakarta: SJ Press,
2009) h. 87
14

6
Pengertian itu dibagi menjadi pengertian konkrit dan pengertian abstrak.
Pengertian konkrit misalnya: kursi, meja, pisau. Sedang pengertian abstrak misalnya:
indah, cantik, jujur dan sebagainya.
b.

Keputusan

Perhatikan ucapan berikut ini:
Rumah itu megah. Bunga itu harum. Kopi itu lezat rasanya.
Dalam ilmu jiwa, ucapan-ucapan yang demikian itu dinamakan keputusan.
Keputusan itu menentukan sangkut paut (hubungan) dengan bantuan bahasa. Jadi
“memutuskan” itu ialah suatu perbuatan berfikir.
c.

Kesimpulan
Ialah keputusan yang diambil berdasarkan keputusan yang lain. Jadi, kesimpulan

adalah keputusan yang spesifik.
Macam-macam kesimpulan:
1)

Kesimpulan induksi: kesimpulan yang diambil dan dimulai dari kenyataan-

kenyataan yang khusus dan tiba pada kaidah-kaidah yang umum.
2)

Kesimpulan deduksi: kesimpulan yang diambil, dimulai dari kenyataan atau

kaidah-kaidah yang umum menuju kenyataan-kenyataan khusus.
3)

Kesimpulan analogi: kesimpulan yang diambil dengan cara membandingkan

hal-hal yang baru dengan hal-hal lama yang telah diketahui. Kesimpulan ini ditarik
dari khusus ke khusus.

7. Intelligensi
Intelligensi ialah kesanggupan rohani untuk menyesuaikan diri kepada situasi
yang baru dengan menggunakan berfikir menurut tujuannya. Kapankah

seseorang

dikatakan berbuat intelligen? Seseorang dapat dikatakan berbuat intelligen kalau
dalam situasi tertentu, ia dapat berbuat dengan cara-cara yang tepat. Artinya, ia
dapat memecahkan kesulitan-kesulitan, soal-soal yang terdapat dalam situasi itu.
Dengan kata lain, ia dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang baru itu.16
16

M.Ishom Ahmadi, "Ya Ayyatuha An Nafsu Al Muthmainnah". (Yogyakarta: SJ Press,

7
8. Intuisi
Pandangan batiniah yang serta merta tenbus mengenai satu peristiwa atau kebenaran,
tanpa perurutan pikiran, mirip ilham.
B. Gejala Jiwa Emosi (Perasaan )
Perasaan termasuk gejala jiwa yang dimiliki oleh semua orang dan
tingkatannya tidak sama. Perasaan tidak termasuk gejala mengenal, walaupun demikian,
perasaan sering juga berhubungan dengan gejala mengenal.17
Jenis-Jenis Perasaan:

9. Perasaan-perasaan jasmaniyah(Emosi Biologis) : jenis perasaan ini sering
pula disebut perasaan tingkat rendah yang terbagi sebagai berikut:
a) Perasaan sensoris: yaitu perasaan yang berhubungan dengan stimulus terhadap
indra, misalnya: dingin, hangat, pahit, asam dan sebagainya.
b) Perasaan vital: yaitu perasaan yang berhubungan dengan kondisi jasmani pada
umumnya, misalnya lelah, lesu, lemah, segar, sehat dan sebagainya.18

10. Perasaan-perasaan rohaniah(Emosi Rohani) : sering pula disebut sebagai
perasaan luhur (tingkat tinggi), yang terdiri dari:
a) Perasaan intelektual: yaitu perasaan yang berhubungan dengan kesanggupan
intelektual dalam mengatasi suatu masalah, misalnya: senang atau puas ketika berhasil
(perasaan intelektual positif), kecewa atau jengkel ketika gagal (perasaan intelektual
negatif).
b) Perasaan kesusilaan (etis): yaitu perasaan yang berhubungan dengan baik-buruk
atau norma, misalnya: puas ketika mampu melakukan hal yang baik, atau menyesal
ketika melakukan hal yang tidak baik.
c) Perasaan

estetis

(keindahan);

yaitu

perasaan yang

berhubungan dengan

penghayatan dan apresiasi tentang sesuatu yang indah tau tidak indah. Perasaan ini
2009) h. 91
17

18

Abu Ahmadi, “Psikologi Umum”, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) h. 101
Wasti Soemanto, "Psikologi Pendidikan", (Jakarta: Rineka Cipta, 1998) h. 38

8
timbul jika seseorang mengamati sesuatu yang indah atau yang jelek. Yang indah
menimbulkan perasaan positif, yang jelek menimbulkan perasaan yang negatif.
d) Perasaan

sosial

(kemasyarakatan):

yaitu

perasaan

yang

cenderung untuk

mengikatkan diri dengan orang-orang lain, misalnya: perasaan cinta sesama manusia,
rasa ingin bergaul, ingin menolong, rasa simpati atau setia kawan dan sebagainya.
e) Perasaan harga diri: yaitu perasaan yang berhubungan dengan penghargaan diri
seseorang, misalnya: rasa senang, puas, dan bangga akibat adanya pengakuan dan
penghargaan dari orang lain atau sebaliknya.
f) Perasaan ketuhanan (religius): yaitu perasaan yang berkaitan dengan kekuasaan
dan eksistensi dari Tuhan. Manusia merupakan satu-satunya yang dianugrahkan
perasaan ini oleh Tuhan. Perasaan ini digolongkan pada peristiwa psikis yang paling
luhur dan mulia. Menurut pandangan filsafat ketuhanan (theologi) menusia disebut
“homo divinans” yaitu manusia senantiasa memilki kepercayaan terhadap Tuhan dan halhal yang bersifat ghaib.
11. Simpatik
Suatu kecendrungan yang ikut serta merasakan segala sesuatu yang sedang di rasakan
orang lain.
12. Empati
Kecendrungan untuk merasakan sesuatu yang di lakukan orang lain andaikata dia dalam
situasi orang lain tersebut.
C. Gejala Jiwa Konasi (Kemauan)
Kemauan merupakan salah satu dari fungsi kejiwaan manusia, dapat diartikan
aktifitas psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan
suatu tujuan. Tujuan adalah titik akhir dari gerkana yang menuju suatu arah. Adapun
tujuan kemauan adlah pelaksanaan suatu tujuan-tujuan mana, harus diartikan dalm suatu
hubungan.

9
Dalam istilah sehari-hari kemauan dapat disamakan dengan kehendak atau
hasrat. Kehendak isalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencari sesuatu. Kehendak
ini merupakan kekuatandari dalam. Dan tampak dari luar sebagai gerak-gerik.19
Dalam berfungsinya kehendak ini bertautan dengan pikiran dan perasaan.
Untuk dapat mempelajarinya dibagi atas:
a.

Dorongan

b.

Keinginann

c.

Hasrat

d.

Kecenderungan

e.

Hawa nafsu

f.

Kemauan

13. Dorongan
adalah suatu kekuatan dari dalam yang mempunyai tujuan tertentu dan berlangsung di
luar kesadaran kita. Dorongan ini dibedakan menjadi 2 golongan. Yakni, dorongan nabsu
dan dorongan rohaniah.

14. Hasrat
Pribadi memberikan corak dan menentukan, sesudah memilih dan mengambil
keputusan.

Perbuatan

memilih

dan

mengambil

keputusan

ini disebut dengan

keputusan kata hati.
Proses kemauan untuk mencapai proses tindakan biasanya melalui bebrapa
tingkat, ialah:20
a.Motif (alasan, dasar, dan pendorong)
b.Perjuangan motif. Sebelum mengambil keputusan, pada batin biasanya ada
beberapa motif, yang bersifat luhur dan rendah. Disisni nerlangsung suatu
pemilihan.
c.Keputusan. Inilah yang sangat penting. Disini kita mengadakan pemilihan antara
motif-motif tersebutdan meninggalkan kemungkinan yang lain, sebab tak mungkin kita
punya macam-macam keinginan dan pada waktu yang sama. Perbuatan kemauan.
19
20

Abu Ahmadi, “Psikologi Umum”, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) h. 112
Abu Ahmadi, “Psikologi Umum”, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) h. 116

10
Kalau sudah mengambil keptusan, maka bertindak sesuai dengan keputusan yang
diambil. Tetapi itu sering sangat sukar.
Adapun gejala hasrat juga terbagi menjadi beberapa macam, yaitu:
1.

Hasrat yang berupsat pada kejasmanian21

Gejala hasrat ini berhubungan dengan gerak dan perbuatan yang berpusat pada
kejasmanian. Di antara gejala hasrat ini ada yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan,
binatang pada manusia.
Tropisme adanya peristiwa yang menyebabkan timbulnya gerak ke suatu arah
tertentu. Gejala tropisme terdapat pada barang-barang tingkat vegetatif (tumbuhtumbuhan) dan animal (binatang). Misalnya bungan menghadap mengarah sinar
matahari, laron terbang menyongsong sinar, dan sebagainya. Tropisme terjadi kalau
mendapat perangsang dari luar semata-mata, jadi tak ada pendorong dari dalam untuk
tujuan tertentu.

15. Refleks
Reflek adalah gerak reaksi yang tak disadari terhadap perangsang. Reflek ini
dihubungka dengan konasi yang rendah tingkatannya, maka refleks boleh dikatakan
hgerak refleks, hukum perbuatan refleks.
1.

Proses terjadinya gerak rfelek

Gerak refleks adalah di luar kesadaran, jadio reaksi-reaksi yang ditimbulalkan tidak
bersumber pada pusat susuna syaraf (otak) tanpa suatu pertimbangan. Proses
terjadinya gerak refleks : perangsang panca indra sel-sel syaraf sensoris urat syaraf
motoris reaksi.
2.

Macam-macam refkeks

a)

Reflek bawaan, yakni eflek yang dibawa sejak lahir, disebut pula reflek asli

atau sewajarnya

21

Ibid,. h. 115-117

11
b)

Reflek latihan, yakni reflek yang diperoleh dari pengalaman. Reflek ini tidak

dibawa sejak lahir, melainkan hasil daripada pengalaman atau perbuatan yang selalu
diulang.
c)

Reflek bersyarata. Reflek ini tidak bergantung pada perangsang alam yang asli

tapi timbul karena perangsang lain yang berassosiasi dengan rangsangan alam
tersebutsupaya timbul asosiasi dengan perangsang alam perlu adanya suatu perantara
yang disebut dengan syarata.

16. Insting22
Yaitu kemampuan berbuat tertentu yang dibawa sejak lahir yaitu tertuju
pada pemuasan dorongan-dorongan nafsu dan dorongan-dorongan lain, disebut insting.
Instink ini terdapat pada hewan dan juga mansia, namun fungsi peranananya tidak
sama.
1)

Macam-macam instink :

Instink merupakan dorongan alami yang bebruat tertentu demi tercapainya tujuan.
Jadi disisni ada rangkaian anatara dorongan instink dan kebutuhan yang menjadi
tujuannya. Pada garis besarnya dorongan instink dapat digolongkan menjadi :
a.

Dorongan instink mempertahankan diri,meliputi :

-

Instink makan

-

Instink berbafas

-

Bermain

-

Instink melindungi diri

-

Instink takut

-

Instink istirahat

b.

Dorongan instink mempertahankan jenis, meliputi :

-

Instink seksual

-

Instink membela diri

-

Instink minta tolong

-

Instink sosial
22

Abu Ahmadi, "Psikologi Umum", (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) h. 118-119

12
-

Instink melindungi

-

Instink memelihara

c.

Dorongan instink mengembangkan diri, meliputi :

-

Instink belajar

-

Instink menyelidiki

-

Instink ingin takut

17. Automatisme
Gejala-gejala yang menimbulkan gerak-gerak terselenggara denga sendirinya, disebut
autmatisme.
1)

Automatisme asli : gerak-gerak automatis yang tidak digerakkan oleh gejala hasrat,

mislanya : gerak, ajntung, paru-paru, dll.
2)

Automatisme latihan : ialah gerak-gerak yang berjalan secara automatis karena

seringnya gerak-gerak itu diulang, misalnya berjalan, bersepeda, main piano, memetik
gitar, menggosok biola, menulis, mengetik, bercakap-cakap dna sebagainya.

18. Kebiasaan
Gerak perbuatan yang berjalan degan lancar dan seolah-olah berjalan dengan
sendirinya, disebut dengan kebiasaan.

19. Nafsu
Dorongan yang terdapat pada tiap-tiap manusia dan memberi kekuataan
bertindak untuk memenuhi kebuthan hidup tertentu, disebut nafsu.
Nafsu ada pertaliannya dengan instink, tetepai nampak keluarnya tidak sama. Namun
nampak keluar dalam berbagai bentuk dan cara.
1)

Macam-macam nafsu :

a)

Nafsu indivudual (perseoragan), mislanya nafsu makan, nafsu beramain, nafsu

bertindak, nafsu merusak, nafsu berkelahi, nafsu berkuasa, dan sebagainya.
b)

Nafsu sosial (kemasyarakatan), misalnya : nafsu meniru, nafsu kawin, nafsu

berkumpul dengan ornag lain, dan sebagainya.

13
2)

Hubungan nafsu dengan perasaan :

Perasaan yang hebat dapat menimbulkan bergeraknya suatu nafsu dan sebaliknya nafsu
kadang-kadang dapat menimbulkan perasaan yang hebat, dan ada kalanya kemampuan
berfikir dikesampingkan.
3)

Nafsu dan pendidikan :

Nafsu

terdapat

pada

tiap-tiap

orang-orang

walaupun

berbeda

macam dan

tingkatannya. Kebiasaan-kebiasaan yang baik/positif dan pengaruh-pengaruh positif
pendidikan yang sudah tertanam dalam jiwa sesorang dapat mempengaruhi nafsu
dan pertanyaan-pertanyaan nafsu. Dengan jalan demikian nafsu dapat diperhalus.

20. Keinginan23
Nafsu yang mempunyai arah tertentu dan tuuan tertentu disebut keinginan.
Kalau dorongan sudah menuju ke arah tujuan yang nyata/konngkrit dan tertentu,
misalnya disitu akan terjadi dorongan keras dan terarah pada suatu objek tertentu maka
nafsu itu disebut keinginan.
Misalnya : nafsu makan menimbulkan keinginan untuk makan sesuatu, nafsu kerja
menimbulkan

keinginan

untuk

mngerjakan sesuatu,dan sebagainya. Lawan dari

keinginan adalah keseganan.

21. Kecenderungan (tendency)
Keinginan-keingina yang sering munculatau timbul disebut kecenderungan.
Kecenderungan sama dengan kecondongan. Kecenderungan Dapat menimbulkan dasra
kegemaran terhadap sesuatu.
Kecenderungan dapat dibedakan menjadi beberapa golongan :
1)

Kecenderungan vital (hayat), mislanya lahap, gemar makan, dsb.

2)

Kecenderungan perseorangan, menimbulkan sifat-sifat loba, tamak, kikir, egois,

dll
3)

Kecenderungan sosial, mislanya : persahabatan, persaudaraan, berbuat amal, dsb.
23

Abu Ahmadi, "Psikologi Umum", (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) h. 121

14
4)

Kecenderungan abstrak, yang positif misalnya : taat pada Tuhan, jujur, patuh,

bertanggungjawab, dsb. Yang negatif misalnya : dusta, bohong, dsb.

22. Hawa Nafsu
Kecenderungan atau keinginan yang snagt kuat dan mendesak yang sedikitsedikit ynag memepengaruhi jiwa seseorang disebut hawa nafsu. Dengan timbulnya
hawa nafsu seakan-akan keinginan-keinginan yang lain dikesampingkan,

sehingga

tinggalsatu keinginan saja yang berkuasa dan bergerak dalam kesadaran. Disamping
itu hawa nafsu dicirikan dengan :
- Perasan sangat terpengaruh dan daya pikir dapat dilumpuhkan.
- Biasanya hawa nafsu disertai timbulnya kekuatan-kekuatan yang hebat.
Akibat timbulnya hawa nafsu tersebut hidup jasmani dan rohaninya menjadi kacau dan
terganggu. Hawa nafsu yang banyak muncul antara lain : judi, nonton, minuman
keras, dsb.

23. Kemauan24
Kemauan adalah dorongan dari dlamyang lebih tinggi tingkatannya daripada
instink, refleks, automatisme, kebiasaan, nafsu, keinginan, kecenderungan dan hawa
nafsu, sekali lagi ditandaskan bahwa kemauan hanya terdapat pada manusia saja.
24. Motivasi
Motivasi adalah istilah yang paling umumyang menunjuk pada seluruh proses
gerakan, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dari dalam, tingkah
laku yang di ttimbulkannya, dan tujun atau akhir dari gerakannya.
Pengertian motivasi menurut beberapa ahli adalah :
1. Wexley & Yukl (dalam As’ad, 1987) mengemukakan bahwa motivasi adalah
pemberian atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi
motif.
2. Mitchell (dalam Winardi, 2001) mengemukakan bahwa motivasi mewakili
proses-proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya, dan

24

Ibid,. h. 122

15
terjadinya persintensi kegiatan-kegiatan sukarela (volunteer) yang diarahkan
ketujuan tertentu.
3. Gray (dalam Winardi, 2002) mengemukakan bahwa motivasi merupakan
sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang
menyebabkan timbulnya sikap atusiasme dan persitensi, dalam hal melaksanakan
kegiatan-kegiatan tertentu.
4. Morgan (dalam soemanto, 1987) motivasi bertalian dalam tiga hal yang sekaligus
merupakan aspek-aspek dari motivasi.
5. McDonald (dalam soemanto, 1987) mendefenisikan motivasi sebagai perubahan
tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai dengan dorongan efektif dan reaksireaksi yang mencapai tujuan.
6. Soemanto, 1987 motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang di tandai dengan
dorongan efektif dan reaksi-reaksi pencapaian tujuan
7. Sartain dalam bukunya mengemukakan suatu pernnyataan yang kompleks
didalam suatu organism yang mengarahkan tingkah laku/perbuatan kesuatu
tujuan atau perangsang..
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah merupakan sejumlah
proses-proses psikologikal, yang menyebabakan timbulnya, diarahknnya, dan terjadinya
persistensi kegiatan-kegiatan sukarela (volunteer) yang diarahkan ke tujuan tertentu.
D. Gejala Jiwa Campuran
Gejala campuran meliputi Perhatian, Sugesti, dan kelelahan.

25. Perhatian ialah keaktifan jiwa yang diarahkan pada suatu objek, baik didalam
maupun diluar dirinya.
Syarat-syarat agar perhatian mendapat manfaat sebanyak-banyaknya yaitu :
a. inhibisi yaitu pelarangan atau penyingkiran isi kesadaran yang tidak diperlukan.
b. Apresepsi yaitu pengesahan dengan sengaja semua isi kesadaran
c. Adaptasi ( Penyesuain lingkungan )
Macam-macam perhatian
a.

perhatian spontan dan sengaja

16
ialah perhatian yang timbul dengan sendirinya oleh karena tertarik pada suatu dan tidak
didorok kemauan.
b.

perhatian statis dan dinamis

Ialah perhatian yang tetap terhadap sesuatu dan perhatian dinamis ialah perhatian yang
mudah berubah-ubah.
c.

Perhatian Sensitif dan distributif

Perhatian sensitif ialah perhatian yang hanya satu masalah tertentu. Perhatian distributif
ialah perhatian terbagi-bagi.
Faktor dapat mengambil perhatian
a. Pembawaan
b. Latihan dan kebiasaan
c. Kebutuhan
d. Kewajiban
e. Keadaan jasmani
f. Suasana jiwa
g. Suasana sekitar
h. Kuat tidaknya dari perangsang dari objek.

26. Kelelahan
Ialah gejala berkurangnya manusia untuk melakukan sesuatu.
Sebab-sebab kelelahan
a.
b.

Kelelahan disebabkan oleh pekerjaan jasmani. Misalnya, olahraga.
Kelelahan disebabkan oleh pekerjaan jiwa. Misalnya, memikirkan masalah yang

sulit/pelik.
Macam-macam kelelahan
a.)

Kelelahan jasmani

b.)

Kelelahan rohani

17
Hubungan kelelahan jasmani dan rohani yaitu pekerjaan jasmani dapat menimbulkan
kelelahan jasmani pun dapat menimbulkan kelelahan rohani.

27.Sugesti
Ialah didesakkan suatu keyakinan kepada seseorang yang olehnya diterima mentahmentah. Sugesti dan sugestibel
a.
b.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
a.
b.
c.

Sugesti ialah sesuatu yang mempunyai pengaruh sugesti yang besar.
Sugestibel ialah sifat-sifat yang mudah kena saran/sugesti
Cara-cara untuk mensugesti
Dengan membujuk
Dengan memuji
Dengan menakut nakuti
Menunjukkan kekurangan atau kelebihan.
Alat-alat sugesti
Mata
Roman muka
Teladan
Gambar
Suara
Warna
Dan slogan
Peranan sugesti
Pimpinan banyak diseganin anak buahnya
Adanya kepercayaan yang besar pada pemimpin
Pimpinan akan dihormati, dituntut.

28. Minat
adalah suatu gejala psikologis yang adanya pemusatan perhatian, perasaan dan
pikiran perasaan senang terhadap objek dan kemauan dan kecendrungan untuk mencapai
suatu objek sasaran guna melakukan kegiatan yang mencapai tujuan.

29. Otosugesti
adalah suatu istilah yang bias diterapkan

kepada segala macam sasaran dan semua

rangsangan yang datangnya dari dalam diri sendiri yang mencapai pikiran seseorang
melalui kelima indranya. Dengan kata lain oto sugesti itu adalah saran-saran yang tombul
dari dan untuk kita sendiri.

18
E. Aliran Psikologi
1. aliran behavioristik
Adalah teori yang di cetuskan oleh gabe dan Berliner tentang perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengamatan. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar
yang berpengaruh terhadap perkembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran
yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya
prilaku yang tampak sebagai hasil belajar.

2. aliran psikoanalisis
Adalah cabang ilmu yang di kenalkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya sebagai
studi pungsi dan prilaku psikologi manusia. Atau kehidupan manusia di kuasai oleh ala
ketidak sadaran menggunakan metode gunung es.
Psikoanalisis memiliki 3 penerapan
1.
2.
3.

Suatu metide penelitian dari pikiran
Suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai prilaku manusia
Suatu metode prilaku terhadap penyakit psikologis atau emasional

3. aliran humanistic
Adalah metode mengukur keunikan pengalaman manusia. Dasar pemikiran manusia itu
bebas, rasional dengan perkembangan pribadi, dan sangat berbeda dengan binatang.

4. aliran transpersonal
Adalah menurut jhon davis di artikan sebagai ilmu yang menghubungkan psikologi
dengan spritualitas. Yaitu merupakan salah satu bidang psikologi yang mengintegrasikan
konsep, teori dan metode psikologi dengan kekayaan-kekayaan spiritual dari bermacammacam budaya dan agama. Konsep inti dari psikologi transpersonal adalah nundualitas,
suatu pengetahuann bahwa tiap-tiap bagian (missal: tiap-tiao manusia) adalah bagian
keseluruhan alam semesta.

19
DAFTAR PUSTAKA
Syah, Muhibbin, "Psikologi Belajar", (Jakarta: Rajawali Press, 2009)
Ahmadi, M. Ishom, "Ya Ayyatuha An Nafsu Al Muthmainnah". (Yogyakarta: SJ Press,
2009)
Ahmadi, Abu, "Psikologi Umum", (Jakarta: Rineka Cipta, 2009)
Ahmadi, M. Ishom, "Ya Ayyatuha An Nafsu Al Muthmainnah". (Yogyakarta: SJ Press,
2009)
Ahmadi, Abu, “Psikologi Umum”, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003)
Umar, Muhammad, “psikologi Umum” (Semarang: PT Bina Ilmu,1982)

20

More Related Content

What's hot

biopsikologi (Evolusi, Genetika dan Pengalaman)
biopsikologi (Evolusi, Genetika dan Pengalaman)biopsikologi (Evolusi, Genetika dan Pengalaman)
biopsikologi (Evolusi, Genetika dan Pengalaman)Anggerhana Rahmawatii
 
Berpikir
BerpikirBerpikir
Berpikirvera78
 
Pertemuan ke2 pengantar psikologi belajar
Pertemuan ke2 pengantar psikologi belajarPertemuan ke2 pengantar psikologi belajar
Pertemuan ke2 pengantar psikologi belajarFPsiA
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Kebebasan Eksistensial dan Kebebasan Sosial
Kebebasan Eksistensial dan Kebebasan SosialKebebasan Eksistensial dan Kebebasan Sosial
Kebebasan Eksistensial dan Kebebasan SosialRatri nia
 
Psikologi Behavioristik
Psikologi BehavioristikPsikologi Behavioristik
Psikologi BehavioristikSeta Wicaksana
 
Sejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasilaSejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasilaFadila Maharani
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistikRinatun4e
 
Sensasi dan Persepsi
Sensasi dan PersepsiSensasi dan Persepsi
Sensasi dan Persepsithoyyibatus
 
Psikologi sosial - persepsi terhadap orang lain
Psikologi sosial  - persepsi terhadap orang lainPsikologi sosial  - persepsi terhadap orang lain
Psikologi sosial - persepsi terhadap orang lainBagus Aji
 
Perkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa AkhirPerkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa AkhirAi Nurhasanah
 
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASIPENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASIHusna Sholihah
 
mengenai teori adler
mengenai teori adlermengenai teori adler
mengenai teori adlerbkupstegal
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
 

What's hot (20)

Working memory
Working memoryWorking memory
Working memory
 
biopsikologi (Evolusi, Genetika dan Pengalaman)
biopsikologi (Evolusi, Genetika dan Pengalaman)biopsikologi (Evolusi, Genetika dan Pengalaman)
biopsikologi (Evolusi, Genetika dan Pengalaman)
 
Berpikir
BerpikirBerpikir
Berpikir
 
Pertemuan ke2 pengantar psikologi belajar
Pertemuan ke2 pengantar psikologi belajarPertemuan ke2 pengantar psikologi belajar
Pertemuan ke2 pengantar psikologi belajar
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Kebebasan Eksistensial dan Kebebasan Sosial
Kebebasan Eksistensial dan Kebebasan SosialKebebasan Eksistensial dan Kebebasan Sosial
Kebebasan Eksistensial dan Kebebasan Sosial
 
Psikologi Behavioristik
Psikologi BehavioristikPsikologi Behavioristik
Psikologi Behavioristik
 
Sejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasilaSejarah lahirnya pancasila
Sejarah lahirnya pancasila
 
PPT BERTANGGUNG JAWAB
PPT BERTANGGUNG JAWABPPT BERTANGGUNG JAWAB
PPT BERTANGGUNG JAWAB
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistik
 
Sensasi dan Persepsi
Sensasi dan PersepsiSensasi dan Persepsi
Sensasi dan Persepsi
 
Psikologi sosial - persepsi terhadap orang lain
Psikologi sosial  - persepsi terhadap orang lainPsikologi sosial  - persepsi terhadap orang lain
Psikologi sosial - persepsi terhadap orang lain
 
Perkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa AkhirPerkembangan Masa Dewasa Akhir
Perkembangan Masa Dewasa Akhir
 
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESIPSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
 
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASIPENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
PENDEKATAN PEMROSESAN INFORMASI
 
Pengantar Psikologi
Pengantar PsikologiPengantar Psikologi
Pengantar Psikologi
 
Psikoanalisis
PsikoanalisisPsikoanalisis
Psikoanalisis
 
mengenai teori adler
mengenai teori adlermengenai teori adler
mengenai teori adler
 
Psikologi Emosi
Psikologi EmosiPsikologi Emosi
Psikologi Emosi
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 

Viewers also liked

Definisi,pengertian,keputusan,kesimpulan
Definisi,pengertian,keputusan,kesimpulanDefinisi,pengertian,keputusan,kesimpulan
Definisi,pengertian,keputusan,kesimpulanhidayanti2013
 
Psikologi (gejala afeksi, konasi,dst)(1)
Psikologi (gejala afeksi, konasi,dst)(1)Psikologi (gejala afeksi, konasi,dst)(1)
Psikologi (gejala afeksi, konasi,dst)(1)HIMA KS FISIP UNPAD
 
Perkembangan keagamaan pada anak
Perkembangan keagamaan pada anakPerkembangan keagamaan pada anak
Perkembangan keagamaan pada anakelmakrufi
 
Psikologi agama 1
Psikologi agama 1Psikologi agama 1
Psikologi agama 1elmakrufi
 
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasa
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasaPerkmbangan jiwa keagamaan dewasa
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasaNailiamani Aman
 
Manusia Dan Agama
Manusia Dan AgamaManusia Dan Agama
Manusia Dan AgamaRidho Ajjah
 
Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)
Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)
Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)Kaze Va
 
Psikologi manusia menurut perspektif islam
Psikologi manusia menurut perspektif islamPsikologi manusia menurut perspektif islam
Psikologi manusia menurut perspektif islamUmmu Mohamed
 
95143433 makalah-pramuka
95143433 makalah-pramuka95143433 makalah-pramuka
95143433 makalah-pramukaIMAM WACHYUDI
 
Manajemen menurut saya dan para ahli
Manajemen menurut saya dan para ahliManajemen menurut saya dan para ahli
Manajemen menurut saya dan para ahliIrvan Malvinas
 
Laporan Digital Marketing - Mailchimp, Google Adwords & Facebook Ads
Laporan Digital Marketing - Mailchimp, Google Adwords & Facebook AdsLaporan Digital Marketing - Mailchimp, Google Adwords & Facebook Ads
Laporan Digital Marketing - Mailchimp, Google Adwords & Facebook AdsZulkifli Abdullah
 

Viewers also liked (20)

Definisi,pengertian,keputusan,kesimpulan
Definisi,pengertian,keputusan,kesimpulanDefinisi,pengertian,keputusan,kesimpulan
Definisi,pengertian,keputusan,kesimpulan
 
Ilmu jiwa agama
Ilmu jiwa agamaIlmu jiwa agama
Ilmu jiwa agama
 
Hubungan tasawuf dan ilmu jiwa agama
Hubungan tasawuf dan ilmu jiwa agamaHubungan tasawuf dan ilmu jiwa agama
Hubungan tasawuf dan ilmu jiwa agama
 
Psikologi agama
Psikologi agamaPsikologi agama
Psikologi agama
 
Psikologi (gejala afeksi, konasi,dst)(1)
Psikologi (gejala afeksi, konasi,dst)(1)Psikologi (gejala afeksi, konasi,dst)(1)
Psikologi (gejala afeksi, konasi,dst)(1)
 
Perkembangan keagamaan pada anak
Perkembangan keagamaan pada anakPerkembangan keagamaan pada anak
Perkembangan keagamaan pada anak
 
Psikologi agama 1
Psikologi agama 1Psikologi agama 1
Psikologi agama 1
 
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasa
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasaPerkmbangan jiwa keagamaan dewasa
Perkmbangan jiwa keagamaan dewasa
 
Manusia Dan Agama
Manusia Dan AgamaManusia Dan Agama
Manusia Dan Agama
 
Proposisi
ProposisiProposisi
Proposisi
 
PSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUMPSIKOLOGI UMUM
PSIKOLOGI UMUM
 
Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)
Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)
Keperawatan jiwa askep gangguan alam perasaan (mood)
 
Psikologi manusia menurut perspektif islam
Psikologi manusia menurut perspektif islamPsikologi manusia menurut perspektif islam
Psikologi manusia menurut perspektif islam
 
Psikologi Agama
Psikologi AgamaPsikologi Agama
Psikologi Agama
 
Makalah kepramukaan
Makalah kepramukaanMakalah kepramukaan
Makalah kepramukaan
 
95143433 makalah-pramuka
95143433 makalah-pramuka95143433 makalah-pramuka
95143433 makalah-pramuka
 
Makalah terapi kejang listrik (ect)
Makalah terapi kejang listrik (ect)Makalah terapi kejang listrik (ect)
Makalah terapi kejang listrik (ect)
 
Psikologi agama sebagai disiplin ilmu
Psikologi agama sebagai disiplin ilmuPsikologi agama sebagai disiplin ilmu
Psikologi agama sebagai disiplin ilmu
 
Manajemen menurut saya dan para ahli
Manajemen menurut saya dan para ahliManajemen menurut saya dan para ahli
Manajemen menurut saya dan para ahli
 
Laporan Digital Marketing - Mailchimp, Google Adwords & Facebook Ads
Laporan Digital Marketing - Mailchimp, Google Adwords & Facebook AdsLaporan Digital Marketing - Mailchimp, Google Adwords & Facebook Ads
Laporan Digital Marketing - Mailchimp, Google Adwords & Facebook Ads
 

Similar to 29 gejala jiwa dan 4 aliran

Memori dan berpikir
Memori dan berpikirMemori dan berpikir
Memori dan berpikirAhmadMuzaqi5
 
Daskom4 komunikasi intrapersonal
Daskom4 komunikasi intrapersonalDaskom4 komunikasi intrapersonal
Daskom4 komunikasi intrapersonalandriani_yulia
 
Makalah Sumber Pengetahuan
Makalah Sumber PengetahuanMakalah Sumber Pengetahuan
Makalah Sumber Pengetahuansayid bukhari
 
Bab III Gejala Pengenalan (Kognisi) - psikologi umum
Bab III Gejala Pengenalan (Kognisi) - psikologi umumBab III Gejala Pengenalan (Kognisi) - psikologi umum
Bab III Gejala Pengenalan (Kognisi) - psikologi umumPutuAzalia
 
PUM1 - 7Kesadaran
PUM1 - 7KesadaranPUM1 - 7Kesadaran
PUM1 - 7Kesadaranmfrids
 
Giant step (kekuatan pikiran)
Giant step (kekuatan pikiran)Giant step (kekuatan pikiran)
Giant step (kekuatan pikiran)mukhlis anshoe
 
Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi IntrapersonalKomunikasi Intrapersonal
Komunikasi IntrapersonalYuni Kurniati
 
KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
KOMUNIKASI INTRAPERSONALKOMUNIKASI INTRAPERSONAL
KOMUNIKASI INTRAPERSONALChevySitananda
 
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 rahaMakalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 rahaSeptian Muna Barakati
 
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasiMuhammad Marhaban
 

Similar to 29 gejala jiwa dan 4 aliran (20)

Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
Psikologi Umum
Psikologi UmumPsikologi Umum
Psikologi Umum
 
P S I K O L O G I U M U M
P S I K O L O G I  U M U MP S I K O L O G I  U M U M
P S I K O L O G I U M U M
 
Memori dan berpikir
Memori dan berpikirMemori dan berpikir
Memori dan berpikir
 
Materi 1 5
Materi 1 5Materi 1 5
Materi 1 5
 
Daskom4 komunikasi intrapersonal
Daskom4 komunikasi intrapersonalDaskom4 komunikasi intrapersonal
Daskom4 komunikasi intrapersonal
 
Psikoogi della
Psikoogi dellaPsikoogi della
Psikoogi della
 
Memory dan berfikir
Memory dan berfikirMemory dan berfikir
Memory dan berfikir
 
KONASI
KONASI KONASI
KONASI
 
Tugas filsafat pendidikan
Tugas filsafat pendidikanTugas filsafat pendidikan
Tugas filsafat pendidikan
 
Makalah Sumber Pengetahuan
Makalah Sumber PengetahuanMakalah Sumber Pengetahuan
Makalah Sumber Pengetahuan
 
Bab III Gejala Pengenalan (Kognisi) - psikologi umum
Bab III Gejala Pengenalan (Kognisi) - psikologi umumBab III Gejala Pengenalan (Kognisi) - psikologi umum
Bab III Gejala Pengenalan (Kognisi) - psikologi umum
 
PUM1 - 7Kesadaran
PUM1 - 7KesadaranPUM1 - 7Kesadaran
PUM1 - 7Kesadaran
 
TUGAS ARTIKEL INDIVIDU
TUGAS ARTIKEL INDIVIDUTUGAS ARTIKEL INDIVIDU
TUGAS ARTIKEL INDIVIDU
 
Giant step (kekuatan pikiran)
Giant step (kekuatan pikiran)Giant step (kekuatan pikiran)
Giant step (kekuatan pikiran)
 
Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi IntrapersonalKomunikasi Intrapersonal
Komunikasi Intrapersonal
 
Bab i .2.
Bab i .2.Bab i .2.
Bab i .2.
 
KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
KOMUNIKASI INTRAPERSONALKOMUNIKASI INTRAPERSONAL
KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
 
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 rahaMakalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
Makalah sosialisasi dan pembentukan kepribadian sma 1 raha
 
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi
359398298 peranan-persepsi-dalam-komunikasi
 

29 gejala jiwa dan 4 aliran

  • 1. 29 GEJALA JIWA DAN 4 ALIRAN PSIKOLOGI DI SUSUN OLEH : Mhd. RIDWAN NASUTION NIM 31.12.3.292 DOSEN : DRS. SUPRAYETNO W, M.A FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Jurusan Pendidikan Agama Islam-5 SEMESTER 3 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2013
  • 2. DAFTAR ISI DAFTAR ISI ................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN 1.Latar Belakang .......................................................................... 1 2.Rumusan Masalah ..................................................................... 1 3.Tujuan Masalah ......................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN A.GEJALA JIWA KOGNISI ....................................................... 2 B.GEJALA JIWA EMOSI ........................................................... 8 C.GEJALA JIWA KONASI ........................................................ 9 D.GEJALA JIWA CAMPURAN ................................................ 16 E.ALIRAN PSIKOLOGI ............................................................. 19 DAFTAR PUSTAKA .................................................................. 20 ii
  • 3. Gejala Jiwa Kognisi, Emosi, Konasi, dan Campuran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari proses mental dan perilaku pada manusia. Perilaku manusia akan lebih mudah dipahami jika kita juga memahami proses mental yang mendasari perilaku tersebut. Demikian juga kita akan lebih mudah memahami perilaku siswa jika kita memahami proses mental yang mendasari perilaku siswa tersebut. Mengingat pentingnya pemahaman tentang proses tersebut, maka dalam bab I mental ini akan dijelaskan beberapa akfivitas atau proses mental yang umum terjadi pada manusia, khususnya yang berkaitan dengan proses belajar mengajar. Proses mental juga sering disebut dengan gejala jiwa. B. Rumusan Masalah 1. Ada berapa pembagian gejala jiwa itu? 2. Bagaimana penjelasan mengenai gejala jiwa? 3. Ciri-ciri dan syarat kognisi? 4. Apa pengertian dari emosi? 5. Apa pengertian dari konasi atau kemauan? 6. Sebutkan Ciri-ciri Gejala Campuran? C. Tujuan Masalah 1. Mengerti dan mengenal tentang gejala jiwa. 2. Mengetahui Syarat Dari Kognisi Beserta Ciri-cirinya. 3. Memahami dan mengetahui dari emosi/perasaan. 4. Mengetahui dan memahami apa konasi/Kemauan. 5. Mengetahui dan memahami gejala-gejala jiwa campuran. 1
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Gejala Jiwa Kognisi (pengenalan) Istilah cognitive berasal dari kata cognition yang padanan katanya knowing, berarti mengetahui. Dalam arti luas, cognition (kognisi) ialah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan. Dalam perkembangan selanjutnya, istilah kognitif menjadi populer sebagai salah satu domain atau wilayah/ ranah psikologis manusia yang meliputi setiap peilaku mental yang berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, kesengajaan, dan keyakinan.1 1. Pengamatan Pengamatan merupakan proses belajar mengenal segala sesuatu yang ada di sekitar kita dengan menggunakan alat indera kita. Panca indera dimiliki baik oleh manusia maupun hewan. Namun, Allah menganugerahi manusia dengan suatu fungsi lainnya yang sangat penting dan membedakannya dari hewan-hewan yang lain, yaitu akal budi. Dengan akal budi, manusia mampu meningkatkan daya tanggapnya tentang hal-hal yang bisa diindera. Dengan akal budi pulalah manusia mampu menjadikan keindahan penciptaan alam semesta seluruhnya dan penciptaan manusia sendiri, sebagai bukti adnya Sang Pencipta.2 Proses Pengamatan a. Harus ada perhatian yang ditujukan kepada perangsang b. Ada perangsang yang mengenai alat indera kita c. Ada alat indera syang menangkap perangsang d. Ada urat syaraf yang membawa perangsang ke otak e. Ada otak yang menyadarinya.3 1 Muhibbin Syah, "Psikologi Belajar", (Jakarta: Rajawali Press, 2009) h. 22 M.Ishom Ahmadi, "Ya Ayyatuha An Nafsu Al Muthmainnah". (Yogyakarta: SJ Press, 2009) h. 26-27 2 3 M.Ishom Ahmadi, Op-Cit,. h. 29 2
  • 5. 2.Tanggapan Tanggapan sebagai salah satu fungsi jiwa yang pokok, dapat diartikan sebagai gambaran ingatan dari pengamatan, ketika objek yang diamati tidak lagi berada dalam ruang dam waktu pengamatan. Jadi, jika proses pengamatan sudah berhenti, dan hanya tinggal kesan-kesannya saja, peristiwa demikian ini disebut tanggapan. Tanggapan disebut “laten” (tersembunyi, belum terungkap), apabila tanggapan tersebut ada di bawah sadar, atau tidak kita sadari, dan suatu saat bisa disadarkan kembali. Sedang tanggapan disebut “aktual”, apabila tanggapan tersbut kita sadari.4 Perbedaan antara tanggapan dan pengamatan: 1. Pengamatan terikat pada tempat dan waktu, sedang pada tanggapan tidak terikat waktu dan tempat. 2. Objek pengamatan sempurna dan mendetail, sedangkan objek tanggapan tidak mendetail dan kabur. 3. Pengamatan memerlukan perangsang, sedang pada tanggapan tidak perlu ada rangsangan. Pengmatan bersifat sensoris, sedang pada tanggapan bersifat imaginer.5 4. 3. Reproduksi Reproduksi ialah pemunculan tanggapan dari keadaan di bawah sadar (tidak disadari) ke dalam keadaan disadari. Ketika mengingat kembali suatu yang telah kita amati dan kita alami. Reproduksi juga dapat terjadi, oleh karena adanya perangsang atau pengaruh dari luar. Reproduksi juga dapat muncul dengan sendirinya atau tidak dengan sengaja, dan tidak bersebab, jadi secara spontan muncul dalam kesadaran. 4. Asosiasi Asosiasi tanggapan ialah sangkut paut antara tanggapan yang satu dengan yang lain di dalam jiwa. Tanggapan yang berasosiasi berkecenderungan untuk mereproduksi, artinya apabila yang satu disadari, maka yang lain ikut disadari pula.6 4 Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009) h. 68 5 Abu Ahmadi, Op-Cit,. h. 69 6 Abu Ahmadi, "Psikologi Umum", (Jakarta: Rineka Cipta, 2009) h. 72-73 3
  • 6. Asosiasi ini banyak terdapat pada muballigh, khutoba’, penceramah, novelis, pengarang, penulis buku. Seperti halnya KH. Abdurrahman Wahid, beliau memiliki asosiasi yang sangat baik dan mengagumkan. Dalam satu hari, beliau dapat berpidato di 5 tempat dengan topik yang berbeda, tentang agama, sosial, politik, sastra dan lainnya.7 5. Fantasi Fantasi adalah daya jiwa untuk membentuk atau mencipta tanggapantanggapan baru dengan bantuan tanggapan yang sudah ada.8 Jenis Fantasi: a. Fantasi Mencipta Fantasi yang terjadi atas inisiatif atau kehendak sendiri, tanpa bantuan orang lain atau jenis fantasi yang mampu menciptakan hal-hal baru. Fantasi macam ini biasanya lebih banyak dimilki oleh para seniman, anak-anak, dan para ilmuwan. b. Fantasi Tuntunan atau Terpimpin Fantasi yang terjadi dengan bantuan pimpinan atau tuntunan orang lain. Dalam hal ini misalnya kalau kita sedang membaca buku, kita mengikuti pengarang buku itu dalam ceritanya.9 Fungsi Pokok Fantasi 1. Fantasi mengh-abstrahir (mengabstraksi) Fantasi dengan menyaring atau memisahkan sifat-sifat tertentu dari tanggapan yang sudah ada. Misalnya anak yang belum pernah melihat gurun pasir, maka dalam berfantasi, dibayangkan dengan seperti lapangan tanpa pohon-pohon disekitarnya dan tanahnya malulu pasir semua bukan rumput. 7 M.Ishom Ahmadi, "Ya Ayyatuha An Nafsu Al Muthmainnah". (Yogyakarta: SJ Press, 2009) h. 63 8 Ibid,. h. 70 9 M.Ishom Ahmadi, "Ya Ayyatuha An Nafsu Al Muthmainnah". (Yogyakarta: SJ Press, 2009) h. 70 4
  • 7. 2. Fantasi Mengkombinir Fantasi dengan mengabungkan dua atau lebih tanggapan-tanggapan yang sudah ada, disusun menjadi satu tanggapan baru. Misalnya: Tanggapan badan singa + kepala manusia = Spinx di kota Mesir 3. Fantasi Mendeterninir Fantasi dimana tanggapan lama dilengkapi, disempurnakan dan mendapatkan ketentuan yang lebih jelas dan terbatas sehingga tercipta tanggapan baru.10 4. Daya Ingatan Ingatan (memory) ialah kekuatan jiwa untuk menerima, menyimpan, dan mereproduksi kesan-kesan.11 Sifat-Sifat Ingatan Sifat Daya ingatan itu tidak sama pada tiap orang, oleh karena itu, sifat daya ingatan dibedakan menjadi: 1. Ingatan yang mudah dan cepat: orang yang memiliki daya ingatan inidnegan cepat dan mudah menyimpan dan mencamkan kesan-kesan. 2. Ingatan yang luas dan teguh: sekaligus seseorang dapat menerima banyak kesan dan dalam daerah yang luas 3. Ingatan yang setia: kesan yang telah diterimanya itu tetap tidak berubah, tetap sebagimana waktu menerimanya. 4. Ingatan yang patuh: kesan-kesan yang telah dicamkan dan disimpan itu dengan cepat dapat direprodusir.12 Ada daya ingatan khusus yang luar biasa dan mengagumkan, misalnya: - Para huffadz, yang hafal 30 juz Al-Qur’an diluar kepala, lebih mengagumkan lagi jika yang hafal adalah orang-orang buta. 10 Ibid,. h. 70 Ibid,. h. 73 12 Ibid,. h. 76 11 5
  • 8. - Dr. Ruckle (Jerman), seorang ahli ilmu pasti, dengan mudah dapat mengulangi 60 angka menurut urutannya yang hanya sekali didengarnya. - Mozart, seorang penggubah musik termasyhur, ketika ia masih berumur 14 tahun, dapat menuliskan sebuah orkes dan nyanyian bersama yang sangat panjang dan luas dan baru didengarnya sekali. Di samping itu, prestasi ingatan berhubungan erat dengan kondisi jasmani, misalnya kelelahan, sakit, kurang tidur juga dapat menurunkan daya ingatan. Ingatan berhubungan pula dengan emosi seseorang. Ketika seseorang akan mengingat sesuatu lebih baik, apabila peristiwa-peristiwa itu menyentuh perasaan. Sedang kejadian yang tidak mneyentuh emosi, diabaikan saja. Juga masalah-masalah yang kita pahami benar dan sudah dipertimabngkan baik-baik, akan lebih melekat dalam ingatan.13 6. Berfikir Proses menerima, menyimpan, dan mengolah kembali informasi, (baik informasi yang didapat lewat pendengaran, penglihatan atau penciuman) biasa disebut "berfikir". Berfikir adalah media untuk menambah perbendaharaan/khazanah otak manusia. Manusia memikirkan dirinya, orang-orang di sekitarnya dan alam semesta. Dalam berfikir, seseorang menghubungkan pengertian satu dengan pengertian lainnya dalam rangka mendapatkan pemecahan persoalan yang dihadapi. Dalam pemecahan persoalan, individu membeda-bedakan, mempersatukan dan berusaha menjawab pertanyaan, mengapa, untuk apa, bagaimana, dimana dan lain sebagainya.14 Hal-hal yang berhubungan dengan berfikir: a. Pengertian Ialah hasil proses berfikir yang merangkum sebagian dari kenyataan yang dinyatakan dengan satu perkataan. Dalam hal ini misalnya pengertian “sepeda” merangkum segala jenissepeda yang kita ketahui, dan kita menyatakannya dengan satu perkataan yaitu “sepeda”.15 13 Abu Ahmadi, "Psikologi Umum", (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) h. 74-75 Ibid,. h. 83 15 M.Ishom Ahmadi, "Ya Ayyatuha An Nafsu Al Muthmainnah". (Yogyakarta: SJ Press, 2009) h. 87 14 6
  • 9. Pengertian itu dibagi menjadi pengertian konkrit dan pengertian abstrak. Pengertian konkrit misalnya: kursi, meja, pisau. Sedang pengertian abstrak misalnya: indah, cantik, jujur dan sebagainya. b. Keputusan Perhatikan ucapan berikut ini: Rumah itu megah. Bunga itu harum. Kopi itu lezat rasanya. Dalam ilmu jiwa, ucapan-ucapan yang demikian itu dinamakan keputusan. Keputusan itu menentukan sangkut paut (hubungan) dengan bantuan bahasa. Jadi “memutuskan” itu ialah suatu perbuatan berfikir. c. Kesimpulan Ialah keputusan yang diambil berdasarkan keputusan yang lain. Jadi, kesimpulan adalah keputusan yang spesifik. Macam-macam kesimpulan: 1) Kesimpulan induksi: kesimpulan yang diambil dan dimulai dari kenyataan- kenyataan yang khusus dan tiba pada kaidah-kaidah yang umum. 2) Kesimpulan deduksi: kesimpulan yang diambil, dimulai dari kenyataan atau kaidah-kaidah yang umum menuju kenyataan-kenyataan khusus. 3) Kesimpulan analogi: kesimpulan yang diambil dengan cara membandingkan hal-hal yang baru dengan hal-hal lama yang telah diketahui. Kesimpulan ini ditarik dari khusus ke khusus. 7. Intelligensi Intelligensi ialah kesanggupan rohani untuk menyesuaikan diri kepada situasi yang baru dengan menggunakan berfikir menurut tujuannya. Kapankah seseorang dikatakan berbuat intelligen? Seseorang dapat dikatakan berbuat intelligen kalau dalam situasi tertentu, ia dapat berbuat dengan cara-cara yang tepat. Artinya, ia dapat memecahkan kesulitan-kesulitan, soal-soal yang terdapat dalam situasi itu. Dengan kata lain, ia dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang baru itu.16 16 M.Ishom Ahmadi, "Ya Ayyatuha An Nafsu Al Muthmainnah". (Yogyakarta: SJ Press, 7
  • 10. 8. Intuisi Pandangan batiniah yang serta merta tenbus mengenai satu peristiwa atau kebenaran, tanpa perurutan pikiran, mirip ilham. B. Gejala Jiwa Emosi (Perasaan ) Perasaan termasuk gejala jiwa yang dimiliki oleh semua orang dan tingkatannya tidak sama. Perasaan tidak termasuk gejala mengenal, walaupun demikian, perasaan sering juga berhubungan dengan gejala mengenal.17 Jenis-Jenis Perasaan: 9. Perasaan-perasaan jasmaniyah(Emosi Biologis) : jenis perasaan ini sering pula disebut perasaan tingkat rendah yang terbagi sebagai berikut: a) Perasaan sensoris: yaitu perasaan yang berhubungan dengan stimulus terhadap indra, misalnya: dingin, hangat, pahit, asam dan sebagainya. b) Perasaan vital: yaitu perasaan yang berhubungan dengan kondisi jasmani pada umumnya, misalnya lelah, lesu, lemah, segar, sehat dan sebagainya.18 10. Perasaan-perasaan rohaniah(Emosi Rohani) : sering pula disebut sebagai perasaan luhur (tingkat tinggi), yang terdiri dari: a) Perasaan intelektual: yaitu perasaan yang berhubungan dengan kesanggupan intelektual dalam mengatasi suatu masalah, misalnya: senang atau puas ketika berhasil (perasaan intelektual positif), kecewa atau jengkel ketika gagal (perasaan intelektual negatif). b) Perasaan kesusilaan (etis): yaitu perasaan yang berhubungan dengan baik-buruk atau norma, misalnya: puas ketika mampu melakukan hal yang baik, atau menyesal ketika melakukan hal yang tidak baik. c) Perasaan estetis (keindahan); yaitu perasaan yang berhubungan dengan penghayatan dan apresiasi tentang sesuatu yang indah tau tidak indah. Perasaan ini 2009) h. 91 17 18 Abu Ahmadi, “Psikologi Umum”, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) h. 101 Wasti Soemanto, "Psikologi Pendidikan", (Jakarta: Rineka Cipta, 1998) h. 38 8
  • 11. timbul jika seseorang mengamati sesuatu yang indah atau yang jelek. Yang indah menimbulkan perasaan positif, yang jelek menimbulkan perasaan yang negatif. d) Perasaan sosial (kemasyarakatan): yaitu perasaan yang cenderung untuk mengikatkan diri dengan orang-orang lain, misalnya: perasaan cinta sesama manusia, rasa ingin bergaul, ingin menolong, rasa simpati atau setia kawan dan sebagainya. e) Perasaan harga diri: yaitu perasaan yang berhubungan dengan penghargaan diri seseorang, misalnya: rasa senang, puas, dan bangga akibat adanya pengakuan dan penghargaan dari orang lain atau sebaliknya. f) Perasaan ketuhanan (religius): yaitu perasaan yang berkaitan dengan kekuasaan dan eksistensi dari Tuhan. Manusia merupakan satu-satunya yang dianugrahkan perasaan ini oleh Tuhan. Perasaan ini digolongkan pada peristiwa psikis yang paling luhur dan mulia. Menurut pandangan filsafat ketuhanan (theologi) menusia disebut “homo divinans” yaitu manusia senantiasa memilki kepercayaan terhadap Tuhan dan halhal yang bersifat ghaib. 11. Simpatik Suatu kecendrungan yang ikut serta merasakan segala sesuatu yang sedang di rasakan orang lain. 12. Empati Kecendrungan untuk merasakan sesuatu yang di lakukan orang lain andaikata dia dalam situasi orang lain tersebut. C. Gejala Jiwa Konasi (Kemauan) Kemauan merupakan salah satu dari fungsi kejiwaan manusia, dapat diartikan aktifitas psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan suatu tujuan. Tujuan adalah titik akhir dari gerkana yang menuju suatu arah. Adapun tujuan kemauan adlah pelaksanaan suatu tujuan-tujuan mana, harus diartikan dalm suatu hubungan. 9
  • 12. Dalam istilah sehari-hari kemauan dapat disamakan dengan kehendak atau hasrat. Kehendak isalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencari sesuatu. Kehendak ini merupakan kekuatandari dalam. Dan tampak dari luar sebagai gerak-gerik.19 Dalam berfungsinya kehendak ini bertautan dengan pikiran dan perasaan. Untuk dapat mempelajarinya dibagi atas: a. Dorongan b. Keinginann c. Hasrat d. Kecenderungan e. Hawa nafsu f. Kemauan 13. Dorongan adalah suatu kekuatan dari dalam yang mempunyai tujuan tertentu dan berlangsung di luar kesadaran kita. Dorongan ini dibedakan menjadi 2 golongan. Yakni, dorongan nabsu dan dorongan rohaniah. 14. Hasrat Pribadi memberikan corak dan menentukan, sesudah memilih dan mengambil keputusan. Perbuatan memilih dan mengambil keputusan ini disebut dengan keputusan kata hati. Proses kemauan untuk mencapai proses tindakan biasanya melalui bebrapa tingkat, ialah:20 a.Motif (alasan, dasar, dan pendorong) b.Perjuangan motif. Sebelum mengambil keputusan, pada batin biasanya ada beberapa motif, yang bersifat luhur dan rendah. Disisni nerlangsung suatu pemilihan. c.Keputusan. Inilah yang sangat penting. Disini kita mengadakan pemilihan antara motif-motif tersebutdan meninggalkan kemungkinan yang lain, sebab tak mungkin kita punya macam-macam keinginan dan pada waktu yang sama. Perbuatan kemauan. 19 20 Abu Ahmadi, “Psikologi Umum”, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) h. 112 Abu Ahmadi, “Psikologi Umum”, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) h. 116 10
  • 13. Kalau sudah mengambil keptusan, maka bertindak sesuai dengan keputusan yang diambil. Tetapi itu sering sangat sukar. Adapun gejala hasrat juga terbagi menjadi beberapa macam, yaitu: 1. Hasrat yang berupsat pada kejasmanian21 Gejala hasrat ini berhubungan dengan gerak dan perbuatan yang berpusat pada kejasmanian. Di antara gejala hasrat ini ada yang terdapat pada tumbuh-tumbuhan, binatang pada manusia. Tropisme adanya peristiwa yang menyebabkan timbulnya gerak ke suatu arah tertentu. Gejala tropisme terdapat pada barang-barang tingkat vegetatif (tumbuhtumbuhan) dan animal (binatang). Misalnya bungan menghadap mengarah sinar matahari, laron terbang menyongsong sinar, dan sebagainya. Tropisme terjadi kalau mendapat perangsang dari luar semata-mata, jadi tak ada pendorong dari dalam untuk tujuan tertentu. 15. Refleks Reflek adalah gerak reaksi yang tak disadari terhadap perangsang. Reflek ini dihubungka dengan konasi yang rendah tingkatannya, maka refleks boleh dikatakan hgerak refleks, hukum perbuatan refleks. 1. Proses terjadinya gerak rfelek Gerak refleks adalah di luar kesadaran, jadio reaksi-reaksi yang ditimbulalkan tidak bersumber pada pusat susuna syaraf (otak) tanpa suatu pertimbangan. Proses terjadinya gerak refleks : perangsang panca indra sel-sel syaraf sensoris urat syaraf motoris reaksi. 2. Macam-macam refkeks a) Reflek bawaan, yakni eflek yang dibawa sejak lahir, disebut pula reflek asli atau sewajarnya 21 Ibid,. h. 115-117 11
  • 14. b) Reflek latihan, yakni reflek yang diperoleh dari pengalaman. Reflek ini tidak dibawa sejak lahir, melainkan hasil daripada pengalaman atau perbuatan yang selalu diulang. c) Reflek bersyarata. Reflek ini tidak bergantung pada perangsang alam yang asli tapi timbul karena perangsang lain yang berassosiasi dengan rangsangan alam tersebutsupaya timbul asosiasi dengan perangsang alam perlu adanya suatu perantara yang disebut dengan syarata. 16. Insting22 Yaitu kemampuan berbuat tertentu yang dibawa sejak lahir yaitu tertuju pada pemuasan dorongan-dorongan nafsu dan dorongan-dorongan lain, disebut insting. Instink ini terdapat pada hewan dan juga mansia, namun fungsi peranananya tidak sama. 1) Macam-macam instink : Instink merupakan dorongan alami yang bebruat tertentu demi tercapainya tujuan. Jadi disisni ada rangkaian anatara dorongan instink dan kebutuhan yang menjadi tujuannya. Pada garis besarnya dorongan instink dapat digolongkan menjadi : a. Dorongan instink mempertahankan diri,meliputi : - Instink makan - Instink berbafas - Bermain - Instink melindungi diri - Instink takut - Instink istirahat b. Dorongan instink mempertahankan jenis, meliputi : - Instink seksual - Instink membela diri - Instink minta tolong - Instink sosial 22 Abu Ahmadi, "Psikologi Umum", (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) h. 118-119 12
  • 15. - Instink melindungi - Instink memelihara c. Dorongan instink mengembangkan diri, meliputi : - Instink belajar - Instink menyelidiki - Instink ingin takut 17. Automatisme Gejala-gejala yang menimbulkan gerak-gerak terselenggara denga sendirinya, disebut autmatisme. 1) Automatisme asli : gerak-gerak automatis yang tidak digerakkan oleh gejala hasrat, mislanya : gerak, ajntung, paru-paru, dll. 2) Automatisme latihan : ialah gerak-gerak yang berjalan secara automatis karena seringnya gerak-gerak itu diulang, misalnya berjalan, bersepeda, main piano, memetik gitar, menggosok biola, menulis, mengetik, bercakap-cakap dna sebagainya. 18. Kebiasaan Gerak perbuatan yang berjalan degan lancar dan seolah-olah berjalan dengan sendirinya, disebut dengan kebiasaan. 19. Nafsu Dorongan yang terdapat pada tiap-tiap manusia dan memberi kekuataan bertindak untuk memenuhi kebuthan hidup tertentu, disebut nafsu. Nafsu ada pertaliannya dengan instink, tetepai nampak keluarnya tidak sama. Namun nampak keluar dalam berbagai bentuk dan cara. 1) Macam-macam nafsu : a) Nafsu indivudual (perseoragan), mislanya nafsu makan, nafsu beramain, nafsu bertindak, nafsu merusak, nafsu berkelahi, nafsu berkuasa, dan sebagainya. b) Nafsu sosial (kemasyarakatan), misalnya : nafsu meniru, nafsu kawin, nafsu berkumpul dengan ornag lain, dan sebagainya. 13
  • 16. 2) Hubungan nafsu dengan perasaan : Perasaan yang hebat dapat menimbulkan bergeraknya suatu nafsu dan sebaliknya nafsu kadang-kadang dapat menimbulkan perasaan yang hebat, dan ada kalanya kemampuan berfikir dikesampingkan. 3) Nafsu dan pendidikan : Nafsu terdapat pada tiap-tiap orang-orang walaupun berbeda macam dan tingkatannya. Kebiasaan-kebiasaan yang baik/positif dan pengaruh-pengaruh positif pendidikan yang sudah tertanam dalam jiwa sesorang dapat mempengaruhi nafsu dan pertanyaan-pertanyaan nafsu. Dengan jalan demikian nafsu dapat diperhalus. 20. Keinginan23 Nafsu yang mempunyai arah tertentu dan tuuan tertentu disebut keinginan. Kalau dorongan sudah menuju ke arah tujuan yang nyata/konngkrit dan tertentu, misalnya disitu akan terjadi dorongan keras dan terarah pada suatu objek tertentu maka nafsu itu disebut keinginan. Misalnya : nafsu makan menimbulkan keinginan untuk makan sesuatu, nafsu kerja menimbulkan keinginan untuk mngerjakan sesuatu,dan sebagainya. Lawan dari keinginan adalah keseganan. 21. Kecenderungan (tendency) Keinginan-keingina yang sering munculatau timbul disebut kecenderungan. Kecenderungan sama dengan kecondongan. Kecenderungan Dapat menimbulkan dasra kegemaran terhadap sesuatu. Kecenderungan dapat dibedakan menjadi beberapa golongan : 1) Kecenderungan vital (hayat), mislanya lahap, gemar makan, dsb. 2) Kecenderungan perseorangan, menimbulkan sifat-sifat loba, tamak, kikir, egois, dll 3) Kecenderungan sosial, mislanya : persahabatan, persaudaraan, berbuat amal, dsb. 23 Abu Ahmadi, "Psikologi Umum", (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) h. 121 14
  • 17. 4) Kecenderungan abstrak, yang positif misalnya : taat pada Tuhan, jujur, patuh, bertanggungjawab, dsb. Yang negatif misalnya : dusta, bohong, dsb. 22. Hawa Nafsu Kecenderungan atau keinginan yang snagt kuat dan mendesak yang sedikitsedikit ynag memepengaruhi jiwa seseorang disebut hawa nafsu. Dengan timbulnya hawa nafsu seakan-akan keinginan-keinginan yang lain dikesampingkan, sehingga tinggalsatu keinginan saja yang berkuasa dan bergerak dalam kesadaran. Disamping itu hawa nafsu dicirikan dengan : - Perasan sangat terpengaruh dan daya pikir dapat dilumpuhkan. - Biasanya hawa nafsu disertai timbulnya kekuatan-kekuatan yang hebat. Akibat timbulnya hawa nafsu tersebut hidup jasmani dan rohaninya menjadi kacau dan terganggu. Hawa nafsu yang banyak muncul antara lain : judi, nonton, minuman keras, dsb. 23. Kemauan24 Kemauan adalah dorongan dari dlamyang lebih tinggi tingkatannya daripada instink, refleks, automatisme, kebiasaan, nafsu, keinginan, kecenderungan dan hawa nafsu, sekali lagi ditandaskan bahwa kemauan hanya terdapat pada manusia saja. 24. Motivasi Motivasi adalah istilah yang paling umumyang menunjuk pada seluruh proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dari dalam, tingkah laku yang di ttimbulkannya, dan tujun atau akhir dari gerakannya. Pengertian motivasi menurut beberapa ahli adalah : 1. Wexley & Yukl (dalam As’ad, 1987) mengemukakan bahwa motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif. 2. Mitchell (dalam Winardi, 2001) mengemukakan bahwa motivasi mewakili proses-proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya, dan 24 Ibid,. h. 122 15
  • 18. terjadinya persintensi kegiatan-kegiatan sukarela (volunteer) yang diarahkan ketujuan tertentu. 3. Gray (dalam Winardi, 2002) mengemukakan bahwa motivasi merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap atusiasme dan persitensi, dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. 4. Morgan (dalam soemanto, 1987) motivasi bertalian dalam tiga hal yang sekaligus merupakan aspek-aspek dari motivasi. 5. McDonald (dalam soemanto, 1987) mendefenisikan motivasi sebagai perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai dengan dorongan efektif dan reaksireaksi yang mencapai tujuan. 6. Soemanto, 1987 motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang di tandai dengan dorongan efektif dan reaksi-reaksi pencapaian tujuan 7. Sartain dalam bukunya mengemukakan suatu pernnyataan yang kompleks didalam suatu organism yang mengarahkan tingkah laku/perbuatan kesuatu tujuan atau perangsang.. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah merupakan sejumlah proses-proses psikologikal, yang menyebabakan timbulnya, diarahknnya, dan terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan sukarela (volunteer) yang diarahkan ke tujuan tertentu. D. Gejala Jiwa Campuran Gejala campuran meliputi Perhatian, Sugesti, dan kelelahan. 25. Perhatian ialah keaktifan jiwa yang diarahkan pada suatu objek, baik didalam maupun diluar dirinya. Syarat-syarat agar perhatian mendapat manfaat sebanyak-banyaknya yaitu : a. inhibisi yaitu pelarangan atau penyingkiran isi kesadaran yang tidak diperlukan. b. Apresepsi yaitu pengesahan dengan sengaja semua isi kesadaran c. Adaptasi ( Penyesuain lingkungan ) Macam-macam perhatian a. perhatian spontan dan sengaja 16
  • 19. ialah perhatian yang timbul dengan sendirinya oleh karena tertarik pada suatu dan tidak didorok kemauan. b. perhatian statis dan dinamis Ialah perhatian yang tetap terhadap sesuatu dan perhatian dinamis ialah perhatian yang mudah berubah-ubah. c. Perhatian Sensitif dan distributif Perhatian sensitif ialah perhatian yang hanya satu masalah tertentu. Perhatian distributif ialah perhatian terbagi-bagi. Faktor dapat mengambil perhatian a. Pembawaan b. Latihan dan kebiasaan c. Kebutuhan d. Kewajiban e. Keadaan jasmani f. Suasana jiwa g. Suasana sekitar h. Kuat tidaknya dari perangsang dari objek. 26. Kelelahan Ialah gejala berkurangnya manusia untuk melakukan sesuatu. Sebab-sebab kelelahan a. b. Kelelahan disebabkan oleh pekerjaan jasmani. Misalnya, olahraga. Kelelahan disebabkan oleh pekerjaan jiwa. Misalnya, memikirkan masalah yang sulit/pelik. Macam-macam kelelahan a.) Kelelahan jasmani b.) Kelelahan rohani 17
  • 20. Hubungan kelelahan jasmani dan rohani yaitu pekerjaan jasmani dapat menimbulkan kelelahan jasmani pun dapat menimbulkan kelelahan rohani. 27.Sugesti Ialah didesakkan suatu keyakinan kepada seseorang yang olehnya diterima mentahmentah. Sugesti dan sugestibel a. b. a. b. c. d. a. b. c. d. e. f. g. a. b. c. Sugesti ialah sesuatu yang mempunyai pengaruh sugesti yang besar. Sugestibel ialah sifat-sifat yang mudah kena saran/sugesti Cara-cara untuk mensugesti Dengan membujuk Dengan memuji Dengan menakut nakuti Menunjukkan kekurangan atau kelebihan. Alat-alat sugesti Mata Roman muka Teladan Gambar Suara Warna Dan slogan Peranan sugesti Pimpinan banyak diseganin anak buahnya Adanya kepercayaan yang besar pada pemimpin Pimpinan akan dihormati, dituntut. 28. Minat adalah suatu gejala psikologis yang adanya pemusatan perhatian, perasaan dan pikiran perasaan senang terhadap objek dan kemauan dan kecendrungan untuk mencapai suatu objek sasaran guna melakukan kegiatan yang mencapai tujuan. 29. Otosugesti adalah suatu istilah yang bias diterapkan kepada segala macam sasaran dan semua rangsangan yang datangnya dari dalam diri sendiri yang mencapai pikiran seseorang melalui kelima indranya. Dengan kata lain oto sugesti itu adalah saran-saran yang tombul dari dan untuk kita sendiri. 18
  • 21. E. Aliran Psikologi 1. aliran behavioristik Adalah teori yang di cetuskan oleh gabe dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengamatan. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap perkembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya prilaku yang tampak sebagai hasil belajar. 2. aliran psikoanalisis Adalah cabang ilmu yang di kenalkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya sebagai studi pungsi dan prilaku psikologi manusia. Atau kehidupan manusia di kuasai oleh ala ketidak sadaran menggunakan metode gunung es. Psikoanalisis memiliki 3 penerapan 1. 2. 3. Suatu metide penelitian dari pikiran Suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai prilaku manusia Suatu metode prilaku terhadap penyakit psikologis atau emasional 3. aliran humanistic Adalah metode mengukur keunikan pengalaman manusia. Dasar pemikiran manusia itu bebas, rasional dengan perkembangan pribadi, dan sangat berbeda dengan binatang. 4. aliran transpersonal Adalah menurut jhon davis di artikan sebagai ilmu yang menghubungkan psikologi dengan spritualitas. Yaitu merupakan salah satu bidang psikologi yang mengintegrasikan konsep, teori dan metode psikologi dengan kekayaan-kekayaan spiritual dari bermacammacam budaya dan agama. Konsep inti dari psikologi transpersonal adalah nundualitas, suatu pengetahuann bahwa tiap-tiap bagian (missal: tiap-tiao manusia) adalah bagian keseluruhan alam semesta. 19
  • 22. DAFTAR PUSTAKA Syah, Muhibbin, "Psikologi Belajar", (Jakarta: Rajawali Press, 2009) Ahmadi, M. Ishom, "Ya Ayyatuha An Nafsu Al Muthmainnah". (Yogyakarta: SJ Press, 2009) Ahmadi, Abu, "Psikologi Umum", (Jakarta: Rineka Cipta, 2009) Ahmadi, M. Ishom, "Ya Ayyatuha An Nafsu Al Muthmainnah". (Yogyakarta: SJ Press, 2009) Ahmadi, Abu, “Psikologi Umum”, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) Umar, Muhammad, “psikologi Umum” (Semarang: PT Bina Ilmu,1982) 20