Makalah ini membahas tentang kesadaran dan berisi studi kasus tentang Terry Wallis yang koma selama 19 tahun dan bangun dengan kembalinya kesadarannya. Juga membahas tentang hakikat kesadaran, tingkat kesadaran menurut ilmu kedokteran dan peran otak dalam kesadaran.
1. PSIKOLOGI UMUM 1
KESADARAN
Disusun oleh :
KELOMPOK 6
Arifah Rakatasya SI (12-052)
Melva Febrina Napitupulu (12-064)
Hengki Farnando (12-076)
Abella Saragih (12-078)
UNVERSITAS SUMATERA UTARA
2. 2012/2013
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan berkat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Pengantar
Psikologi Umum tentang Kesadaran ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Bersama ini kami juga menyampaikan terima kasih kepada dosen kami Ibu Dina
Nazriani yang telah memberikan tugas ini dan mengarahkan kami dalam menyelesaikan tugas
ini.
Makalah ini sendiri merupakan hasil diskusi yang telah kami lakukan disertai dengan
analisa dan kesimpulan serta hal yang lain sesuai dengan tugas.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat
kita pelajari kembali pada kesempatan yang lain demi kemajuan kita bersama.
3. DAFTAR ISI
BAB I
Pendahuluan............................................................................................................................2
BAB II KESADARAN
2.1. Studi Kasus......................................................................................................................4
2.2. Hakikat Kesadaran...........................................................................................................5
2.3. Tingkat Keawasan............................................................................................................6
2.4. Tingkat Kesadaran Menurut Ilmu Kedokteran................................................................7
2.5. Peran Otak Dalam Kesadaran...........................................................................................8
BAB III TIDUR DAN BERMIMPI
3.1. Tahapan Tidur..................................................................................................................10
3.2. Tidur REM.......................................................................................................................10
3.3. Tidur non-REM................................................................................................................11
3.4. Ritme Biologis..................................................................................................................12
3.5. Gangguan Tidur................................................................................................................14
3.6. Mimpi................................................................................................................................15
3.7. Interpretasi Mimpi.............................................................................................................17
BAB IV HIPNOSIS
4.1. Mengenal Hipnosis............................................................................................................19
4.2. Proses Hipnotis dalam Hipnoterapi.................................................................................. 20
4.3. Prinsip Kerja Hipnotis.......................................................................................................21
4.4. Jenis Hipnotis Menurut Manfaatnya.................................................................................23
BAB V MEDITASI
5.1. Manfaat dan Kegunaan semadi.........................................................................................26
5.2. Cara Melakukan Semadi...................................................................................................27
BAB VI OBAT-OBAT PSIKOAKTIF
6.1. Pengaruh Obat-Obatan Psikoaktif.....................................................................................29
6.2. Jenis Obat-Obat Psikoaktif................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................38
4. BAB I
PENDAHULUAN
Kesadaran adalah keadaan atau kemampuan untuk melihat, merasakan, atau menjadi
sadar tentang peristiwa, benda, atau pola sensorik. Dalam kaitannya dengan tingkat
kesadaran, data akal dapat dikonfirmasi oleh pengamat tanpa harus menyiratkan pemahaman.
Lebih luas lagi, kesadaran adalah keadaan atau kualitas menyadari sesuatu. Dalam psikologi
biologi, didefinisikan sebagai persepsi manusia atau hewan dan reaksi kognitif pada kondisi
atau peristiwa yang mereka alami. Dalam psikologi kesadaran dapat diartikan sebagai kondisi
kesiagaan pada indifidu pada saat inilah terjadi rangsangan eksternal dan internal, dari
lingkungan, suasana tubuh, memori dan pikiran. Kesadaran adalah kesadaran akan perbuatan,
sadar artinya merasa tahu,atau ingat (kepada keadaan yang sebenarnya). Keadaan ingat akan
dirinya, ingat kembali (dari pingsanya), siuman, bangun dari tidur, tahu dan mengerti.
Kesadaran merupakan sesuatu yang dimiliki oleh manusia dan tidak ada pada ciptaan
Tuhan yang lain. Kesadaran pada manusia merupakan bentuk unik dimana sebagaimanusia ia
dapat menempatkan dirinya sesuai dengan yang diyakininya. Refleksi merupakan bentuk dari
pengungkapan kesadaran, dimana ia dapat memberikan atau bertahan dalam situasi dan
kondisi tertentu dalam lingkungan. Manusia dalam melahirkan cinta untuk semua merupakan
jawaban untuk eksistensi manusia yang membutuhkan rasa dan sayang dari yang lain. Begitu
pula tentang kesadaran yag sangat berkaitan dengan manusia bahkan yang membedakan
manusia dengan binatang. Kesadaran merupakan unsure dalam manusia untuk memahami
realitas dan bagaimana cara bertindak atau menyikapi terhadap realitas. Manusia dengan
dikaruniai akal budi merupakan makhluk yang sadar akan dirinya. Kesadaran ayng dimiliki
manusia adalah kesadaran dalam diri, diri orang lain, masa silam dan kemungkinan masa
depanya. Manusia memiliki kesadaran akan dirinya sebagai entitas yang terpisah serta
memiliki kesadaran akan jangka hidup yang pendek, akan fakta ia dilahirkan diluar
kemauanya dan akan mati diluar keinginanya. Kesadaran manusia bahwa ia akan mati
mendahului orang yang dicintainya atau sebaliknya bahwa yang dicintainya akan
meninggalkanya, kesadaran akan kesendirian, keterpisahan, akan kelemahan dalam
menghadapi kekuatan alam dan masyarakat. Semua keterpisahan itu membuat manusia,
eksistensi tak bersatunya sebagai penjara.
5. Kesadaran memang bukan masalah benar, salah, baik, atau buruk.
Benar, salah, baik, atau buruk, adalah tentang hasil representasi seseorang terhadap
peristiwa yang ia tangkap. Dan hasil tersebut sangat dipengaruhi oleh sebuah belief system
didalam dirinya. Ia besar di lingkungan apa, melalui agama apa, berbudaya apa, pendidikan,
dan juga keluarga.
Kesadaran sebagai keadaan sadar, bukan merupakan keadaan yang pasif melainkan suatu
proses aktif yang terdiri dari dua hal hakiki; diferensiasi dan integritas. Meskipun secara
kronologis perkembangan kesadaran manusia berlangsung pada tiga tahap; sensansi
(pengindraan), perrseptual (pemahaman), dan konseptual (pengertian). Secara epistemology
dasar dari segala pengetahuan manusia tahap perseptual. Sensasi tidak begitu saja disimpan di
dalam ingatan manusia, dan manusia tidak mengalami sensasi murni yang terisolasi. Sejauh
yang dapat diketahui pengalaman indrawi seorang bayi merupakan kekacauan yang tidak
terdeferensiasikan. Kesadaran yang terdiskreminasi pada tingkatan persep. Persep merupakan
sekelompok sensasi yang secara otomatis terimpandan dintgrasikan oleh otak dari suatu
organisme yang hidup. Dalam bentuk persep inilah, manusia memahami fakta dan memahami
realitas. Persep buka sensasi, merupakan yang tersajikan yang tertentu (the given) yang jelas
pada dirinya sendiri (the self evidence). Pengetahuan tentang sensasi sebagai bagian
komponen dari persep tidak langsung diperoleh mnusia jauh kemudian, merupakan
penemuan ilmiah, penemuan konseptual.
6. BAB II
KESADARAN
2.1. Studi Kasus
TERRY WALLIS-TERBANGUN SETELAH HAMPIR 20 TAHUN
Bayangkan Anda tertidur di usia 19 tahun dantebangun hamper 20 tahun
kemudian.Tanpa ingatan dua dasawarsa terakhir, Anda membuka mata dan melihat dunia
telah berubah drastis. Anda melihat bahwa orang-orang yang anda sayangi telah menua,
spertinya secara tiba-tiba. Sementara itu, Anda tidak sadar akan fakta bahwa mereka selalu
siaga dan khawatir di sisi tempat tidur Anda selama berminggu-minggu dan berbulan-
bulannyang kemudian menjadi bertahun-tahun.
Cerita ini adalah cerita Terry Wallis. Ia berusia 19 tahun pada tahun 194 ketika truk
yang dikendarai nya melanggar pembatas jalan dan terjun ke jurang dengan kedalaman 7,5
meter. Terry menjadi lumpuh dan koma, tak mampu berkominkasi. Selama 19 tahun
berikutnya, ia bertahan dalam keadaam minimum, sesekali menggeram dan mengangguk,
seperti terbangun, tapi tidak dapat berkomunikasi. Orangtuanya membawanya berjalan-jalan
dan terus berbincang dengannya, naming mereka tidak pernah tahu apakah ia menyadari
terhadap apa yang sedang terjadi. Kemudian, di suatu hari di tahun 2003, Terry mengejutkan
semua orang dengan menjawab “Ibu” ketika salah satu perawatnya menanyakan siapa
pengunjung hari itu.
Tiga tahun belakangan ini telah menjadi saksi kemajuan dari fungsinya Terry.Ia kini
mampu berhitung hingga 25. Namun lebih penting lagi, bagi keluarganya ia tgelah menjadi
“dirinya” kembali, bergurau dan gembira telah hidup. Menjadi seorang Rip Van Wikle (novel
tentang seseorang yang tertidur di hutan dan terbangun 20 tahun kemudian-penj) versi
kehidupan nyata, Terry Wallis membutuhkan wajtu ubtuk berakomodasi dengan dunia
barunya. Ia masih mempecayai bahwa Ronald Reagan masih menjadi presiden, dan hingga
baru-baru ibi ia tifak membayangkan usianya adalah 42 tahun, bukan dewasa muda berusia
20 tahun.
7. Kepulihan seperti Terry sangat jarang. Kini, untuk pertama kalinya, para Ilmuwan
memiliki bukti tentang bagaimana ia pulih. Pada musim panas tahun 2006, ahli neurosains
Henning Voss dan rekan-rekan sejawatnya (2006) menerbitkan bukti pertama bahwa otak
Terry telah terdawai (rewired) kembali dengan sendirinya, membuatnya memperoleh kembali
kesadarannya. Dengan menggunakan teknologi baru pencitraan difusi tensor (diffusion tensor
imaging-DTI) para peneliti menemukan bahwa sel-sel saraf dalam otak Terry (sel-sel yang
rusak tapi tidak hancur dalam kecelakaan) telah membuat koneksi baru dengan sejalannya
waktu mengembalikan kesadarannya. Selama penantian yang lama bagi orang-orang yang
mengasihi tersebut, otak Terry me;lakukan proses penyembuhan yang kompleks, sel sel
otaknya perlahan membuat koneksi baru dan akhirnya cukup untuk membentuk suatu
jaringan. Kembalinya Terry kepada hidup dengan kesadarannya dan perasaan bahwa ia telah
kembali menjadi dirinya lagi didasarkan pada penyembuhan keawasan kesadarannya
(conscious awareness)
2.2. Hakikat Kesadaran
Dalam Dictionary of Psychology tahun 1989, Stuart Sutherland (Psikolog Inggris)
memberikan penilaian mengenai kesadaran, yaitu kesadaran merupakan gejala yang
menakjubkan namun sukar untuk dipahami; sulit untuk menspesifikasikan apa itu kesadaran,
apa yang dilakukan kesadaran, dan mengapa kesadaran berevolusi.
Kesadaran dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: keawasan dan ketergugahan.
Kesadaran merujuk pada keawasan kejadian eksternal dan sensasi internal termasuk
keawasan terhadap diri dan berbagai pikiran tentang pengalaman sendiri; keawasan ini terjadi
dalam suatu kondisi tergugah, keadaan fisiologis saat seseorang sedang terlibat dengan
lingkungan. Dengan demikian, seseorang yang dalam keadaan tidur tidak sama kesadarannya
dengan ketika ia sedang dalam keadaan terjaga.
Keawasan kita berubah dari waktu ke waktu. Informasi bergerak dengan cepat
kedalam dan keluar kesadaran. William James menggambarkan pikiran sebagai arus
kesadaran (stream of consciousness) aliran yang terus menerus dari sensasi, citra, pikiran, dan
perasaan yang terus berubah. Pikiran ini terpacu dari topik satu ke topik berikutnya: dari
berpikir tentang seseorang yang mendekati kita, keadaan fisik kita hari ini, strategi untuk
ujian besok, hingga cafe yang kita kunjungi untuk makan malam.
8. 2.3. Tingkat Keawasan
Sensasi, citra, pikiran, dan perasaan yang mngelair yang dimaksud William James
dapat terjadi pada ingkatan keawasan yang berbeda-beda. Ada lima tingkatan keawasan yang
dapat diamati dari pasien koma, juga dalam pengalaman-pengalaman kita sehari-hari.
Kesadaran Tingkat-Tinggi
Mewakili hampir semua keadaan terjaga dari kesadaran manusia. Melibatkan pengolahan
terkendali, didalamnya individu secara aktif memusatkan berbagai usahanya mencapai
sasaran. Contohnya ketika anda sedang serius mengerjakan soal matematika dalam ruangan
kelas. Anda hanya akan terfokus pada penyelesaian soal tersebut. Ketika teman anda
memanggil untuk meminjam pengahapus anda tidak akan mengacuhkannya, bahkan tidak
dapat mendengar keributan yang ada didalam kelas. Keadaan keawasannya yang sedang
terfokuslah yang dimaksud dengan proses-proses terkendali.
Kesadaran Tingkat-Rendah
Kesadaran ini mencakup proses-proses otomatis. Proses otomatis adalah keadaan kesadaran
yang menuntut sedikit atensi(perhatian,minat) dan tidak mengganggu aktivitas lain yang
sedang berlangsung. Contohnya bagi kita yang menggunakan telepon seluler telah mencapai
tingkat pengolahan otomatis. Saat kita membalas sms ditengah percakapan bersama teman,
kita tidak lagi memberikan konsentrasi lebih pada tombol-tombol yang ada pada ponsel kita.
Sepertinya kita sudah tau susunan tombol huruf-huruf pada ponsel tersebut sehingga kita
dapat mengetik dengan tetap berbincang dengan teman. Dan kita memang merasa menekan
tombl yang tepat, jadi hingga tingkat tertentu kita sadar terhadap apa yang kita lakukan.
Ketika kita terjaga, keawasan pada perilaku otomatis lebih rendah tingkatannya daripada
perilaku terkendali, tetapi perilaku-perilaku tersebut bukan perilaku sadar.
Berkhayal juga merupakan kesadaran tingkat-rendah.
Kesadaran Terubah
Kesadaran ini adalah keadaan mental yang terlihat berbeda dengan keawasan normal.
Keadaan ini dapat disebabkan oleh obat-obatan, trauma, kelelahan. Pada beberapa kasus,
penggunaan obat-obatan dapat menciptakan kesadaran yang lebih tinggi. Contohnya
merasakan efek alkohol maupun kopi atau teh yang mengandung kafein atau perangsang
9. lainnya yang dapat meningkatkan kesiagaan, dan dapat mengubah keeawasan menjadi tingkat
yang lebih rendah.
Keawasan Bawah Sadar
Keadaan ini dapat terjadi ketika seseorang terjaga(terbangun dari tidur), dan juga ketika
seseorang sedang tidur atau bermimpi. Contohnya pada saat tidur dan bermimpi.
Tidak Ada Keawasan
Biasanya terjadi pada seseorang yang pingsan akibat ditinju dan dibius atau yang terlelap
dalam waktu yang panjang atau bisa disebut dengan coma. Dalam ilmu kedokteran, coma
terjadi karena tidak ada reflek motoris dengan rangsangan nyeri. Refelek motoris adalah
gerak refleks pada manusia. Gerak refleks disebabkan oleh rangsangna tertentu yang biasanya
mengejutkan dan menyakitkan. Misalnya bila kaki terinjak paku, secara otomatis kita akan
menarik kaki kita dan berteriak. Tetapi orang yang sudah coma tidak dapat meresponnya lagi.
2.4. Tingkat Kesadaran Menurut Ilmu Kedokteran
1. Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya dan
dapat menjawab pertanyaan dari sekelilingnya.
2. Apatis, yaitu kesadaran yang segan berhubungan dengan lingkungan
sekitarnya, acuh tak acuh.
3. Delirium, yaitu keadaan gelisah, berteriak – teriak, disorientasi ruang waktu
dan orang serta berhalusinasi dan berhayal.
4. Somnolen (letargi), yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang
lambat, mudah tertidur, namun kesadaran mudah pulih jika dirangsang (mudah
bangun), tetapi tertidur lagi. Jika ditanya dapat memberikan jawaban verbal.
5. Stupor (spoor koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap tetapi masih ada
respon terhadap nyeri.
6. Coma (Comatose), yaitu kondisi tidak bias dibangunkan dan tidak ada respon
terhadap rangsangan apapun.
Perubahan tingkat kesadaran dapat diakibatkan dari berbagai factor termasuk perubahan
susunan kimia otak akibat keracunan, kekurangan oksigen dan tekanan berlebihan didalam
rongga kepala.
10. Adanya deficit tingkat kesadaran dapat disebabkan karena hemisphere serebral mengalami
injuri. Penurunan tingkat kesadaran berhubungan dengan angka morbiditas (kecacatan) dan
mortalitas (kematian). Jadi sanagt penting dalam mengukur status neurological dan medis
pasien. Tingkat kesadaran ini bisa menjadi salah satu bagian vital dalam menegakan diagnosa
dan prognosa.
Penyebab Penurunan Kesadaran. Penurunan kesadaran mengindikasikan adanya deficit
fungsi otak, dapat karena hipoksia, kekurangan aliran darah Karena syok, penyakit metabolic
seperti diabetes militus, dehidrasi, asidosis, pengaruh obat obatan, alcohol dan karena
pengaruh tekanan intracranial (stroke, tumor otak), infeksi (enchepalitis) dan epilepsi.
2.5. Peran Otak Dalam Kesadaran
Kesadaran dan semua aktifitas mental diatur dalam otak besar. Otak besar merupakan
sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga
beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat
bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang
berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi
yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar,
menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area
tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian
depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan
emosi.
Kesadaran Diri
Gagasan populer tentang kesadaran menunjukkan fenomena yang menggambarkan suatu
kondisi menyadari tentang diri sendiri, atau kesadaran diri. Upaya untuk menggambarkan
kesadaran dalam hal neurologis telah berfokus pada menggambarkan jaringan di otak yang
mengembangkan kesadaran tentang kualitas dikembangkan oleh jaringan lain.
Kesadaran Terselubung
Kesadaran Terselubung adalah pengetahuan tentang sesuatu tanpa menyadarinya. Beberapa
pasien dengan kerusakan otak tertentu yang misalnya dapat mengetahui apakah pensil
horisontal atau vertikal. Namun mereka mampu meraih pensil, menggunakan orientasi yang
11. benar dari tangan dan pergelangan tangan. Kondisi ini menyiratkan bahwa beberapa
pengetahuan pikiran memiliki disampaikan melalui saluran alternatif dari maksud sadar.
BAB III
TIDUR DAN BERMIMPI
3.1. Tahapan tidur
Peralihan dari sadar ke tidak sadar. Jika kita berada dalam kesadaran penuh, kita tidak
akan bisa langsung tertidur. Kita sering memulainya dengan melamun, lalu kita mulai
kehilangan kesadaran pergerakan tubuh, kepekaan terhadap rangsangan mulai berkurang, dan
mulai berkhayal. Bagi sebagian orang, tahap yang menenangkan, tetapi dalam beberapa
kejadian peralihan dari sadar ke tidak sadar kita akan merasa terganggu. Seperti saat kita
tidur, kita merasa seperti ingin jatuh dan badan langsung terhentak. Kejadian ini disebut
myoclonia. Hentakan ini merupakan penanda bahwa kita sedang memasuki tahap tidur yang
lebih dalam lagi. Setelah beralih dari proses menuju tidur hingga tidur kita melewati empat
tahapan untuk menuju tidur yang lebih dalam. Berdasarkan EEG (electroencephalogram)
atau yang sering disebut pengukuran terhadap status otak, ada dua jenis gelombang: beta dan
alfa. Gelombang beta menampilakan tingkat keterjagaan, gelombang alfa menampilkan
gelombang otak. Seperti pada tahap rileks tapi masih terbangun, kesadarannya masih tinggi
tetapi otak bekerja semakin lambat. Kedalaman tidur bervariasi dari satu tahapa ke tahap lain.
Dalam 6 jam pertama, kita melewati 34 perubahan tahap.
3.2. Tidur REM
REM (rapid-eye-movement) adalah gerakan cepat mata. Pada saat kita tidur dan bola
mata kita bergerak itu menandakan otak sedang bekerja. Semakin cepat gerakan mata,
semakin cepat gelombang otak bekerja. Kebanyakan tidur REM terjadi pada akhir dalam
proses tidur, ketika tahap REM progresif menjadi lebih panjang. Tahap REM yang pertama
dari tidur hanya berlangsung selama 10 menit, dan REM terakhir mungkin berlanjut selama 1
jam. Dalam tahap REM inilah kita mengalami mimpi. 80% penelitian mengatakan bahwa
12. pada saat dibangunkan dalam tidur pada saat REM, kita akan mengingat mimpi. Bahkan
orang-orang yang mengklaim mereka jarang bermimpi pada waktu tidur sering kali
melaporkan telah bermimpi bila dibangunkan dari tidur pada saat tahap REM. Berbeda jika
dibangunkan saat kita berada pada tahap yang lain (non-REM), kita tidak akan mengingat
mimpi kita tetapi bukan berarti tidak ada mimpi ditahap non-REM. Menurut penelitian,
seseorang yang dibangunkan dari tidur REM biasanya mimpinya lebih panjang, nyata, dan
lebih teranimasi secara motorik, lebih melibatkan emosi, dan lebih sedikit berhubungan
dengan kehidupan saat kita terjaga, daripada seseorang yang dibangunkan dari tidur non
REM.
Menurut penelitian, bagi orang dewasa 15% mereka mengalami tidur REM setiap
malam, 25% mengatakan hampir setiap malam mengalami tidur REM tetapi tidak setiap
malam dan beberapa dewasa muda mengalami 30-40 tidur REM dalam satu minggu. Dewasa
muda hanya mengalami tidur REM 2 jam dan akan berganti dengan tahap non-REM lainnya.
Jika dibangunkan lebih cepat saat mengalami tidur REM, kita akan lebih mengingat mimpi.
3.3. Tidur Non-REM
Non-REM adalah 4 tahapan tidur selain tidur REM.
Tahap 1
Pada saat kita mengantuk, otak mengeluarkan Alpha Brain Waves, dan sedikit tetha
brain waves. Pada saat ini tubuh mulai relax dan detak jantung menjadi rendah. Tahap
ini dikatakan sebagai “pintu masuk menuju tidur”.
Tetha activity (3.5-7.5 Hz)
Transisi dari bangun ke tidur
Gerakan “eyelids” tertutup/terbuka secar lambat, bola mata bergulir keatas dan
kebawah.
Maksimum 10 menit.
Tahap 2
13. Pada tahap ini kita mengalami brain waves yang disebut sleep spindles dan K-
komplexes. Tahap ini kita masih sangat mudah untuk dibangunkan.
Tetha activity
Maksimum 15 menit
Tahap 3
Delta activity (< 3.5 Hz)
Tahap 4
Pada tahap ini kita sudah tertidur lelap, merupakan tahapan tidur terdalam, hanya
suara yang sanagt keras yang dapat membangunkan.
Bila dibangunkan akan grogi dan confused.
45 menit setelah masuk tahap 4 terjadi perubahan fisiologis. Tekanan darah, respirasi
dan detak jantung mencapai tahapan terendah, pembuluh darah melebar dan darah
yang tersimpan di organ mulai bekerja memperbaiki otot.
Rata-rata tidur non-REM akan mengalami mimpi yang tidak begitu aneh dan tidak
memberikan pesan yang buruk dibandingkan dengan tidur REM. Kita akan mengalami tidur
non-REM lebih banyak dibandingkan REM. kita mengalami tidur REM selama 2 jam per
malam dan tidur non-REM selama 4 sampai 6 jam per malam.
3.4. Ritme Biologis
Ritme biologis adalah flukuasi fisiologis periodik dalam tubuh. Ritme biologis dapat
mempengaruhi perilaku kita. Ritme-ritme ini dikendalikan oleh jam biologis, yang
mencakup:
Siklus musiman dan tahunan (annual or seasonal cycle), seperti pada
hibernasi beruang dan fluktuasi musiman kebiasaan makanan manusia.
Siklus dua-puluh-delapan-hari (twenty-eight-day cycle), seperti siklus
menstruasi perempuan dengan rata-rata 28 hari.
14. Siklus dua-puluh-empat-jam (twenty-four-hour cycle), seperti silkus
perubahan suhu dalam tubuh.
Salah satu bagian dari hipotalamus memiliki dampak terhadap jam biologis tubuh
kita. Aktivitasnya meningkat atau menurunkan dengan pola yang teratur selamaa kurang
lebih 24 jam. Sebagai tambahan, variasi dari pola fluktuasinya atau naik-turunnya hormon
melatonin selama 24 jam menjadi faktor utama dari rasa ngantuk. Karena hormon
melatoninlah yang mengatur ngantuk dan kapan waktunya kita harus tidur. Hormon yang
paling penting dari pituitary adalah hormon pertumbuhan dan perbaikan. Hormon ini bekerja
di 2 jam pertama saat kita tidur, dan hanya sedikit bekerja di jam-jam saat kita bangun.
Suhu tubuh juga memperngaruhi ritme biologis tubuh pada tahap tidur. Suhu tubuh
kita menurun diawal kita tidur dan terus menurun saat pertengahn tidur. Inilah yang
menyebabkan kita seringkali memakiai selimut yang lebih ditengah malam sekalipun kita
sudah mengatur suhu ruangan dalam kamar.
Mengapa kita butuh tidur? Dalam ilmu kedokteran, pada saat tidur banyak organ tubuh
yang mengalami perbaikan. Seperti yang kita ketahui, ada beberapa hormon penting, seperti
hormon pertumbuhan yang bekerja pada saat kita tidur. Keuntungan penting dari tidur
mencakup pengembalian kondisi tubuh, adaptasi, pertumbuhan, dan ingatan. Terjadi
perubahan jam tidur orang pada jaman dulu dengan jaman sekarang. Dulu orang tidur 9 jam
untuk ukuran normalnya, sekarang 7-8 jam. Jika tidur kurang lebih 4,5 jam akan memperepat
tingkat kematian. Dalam hal ini ada mempercepat kematian dengan langsung dan tidak
langsung. Contoh langsungnya, kurang jam tidur akan menghentikan kerja hormon dan akan
menyebabkan penyakit. Contoh tidak langsungnya, oran yang kurang tidur akan mengalami
rasa ngantuk yang akan dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Sebuah penelitian tentang
orang-orang yang hanya tidur 2 jam dalam satu malam dan tidak mengalami tidur REM. Pada
hari selanjutya, individu ini akan menjadi cepat marah, kelelahan, tidak efisien. Pada malam
selanjutnya, individu ini akan tidur lebih cepat dan lebih lama dari jam tidur biasanya. Sebuah
penelitian menyatakan bahwan kekurangan tidur dapat menyebabkan menurunnya daya ingat.
Tidur semalaman yang cukup membantu otak menyimpan ingatan yang didapat pada siang
harinya. Dalam peneitian tersebut, ingatan individu yang begadang pada malam-malam
selama penelitian lebih rendah dibanding individu yang tidur setiap malam di masa
penelitian.
15. 3.5. Gangguan Tidur
Banyak orang menderita gangguan tidur yang tidak terdiagnosis dan tidak tertangani
yang membuat mereka harus bergelut melewati hari-harinya, mereka tidak memiliki motivasi,
dan kelelahan. Beberapa gangguan tidur jangka panjang yang kronis dapat merusak
kefungsian sehari-hari. Gangguan tidur ini mencakup insomnia, mengigau (sleeptalking),
berjalan sambil tidur (sleepwalking), teror malam, narkolepsi, dan apnea tidur.
Insomnia, ini adalah masalah tidur yang paling sering terjadi pada umumnya. Ada dua jenis
insomnia yang utama. Sleep-onset insomnia, ini adalah jenis insomnia yang mengalami susah
tidur diawal tetapi ketika pada titik tidur tertentu akan tidur secara normal. Early-awakening
insomnia, ini adalah jenis insomnia yang tidak mengalami susah tidur diawal, tetapi sering
terbangun tengah malam atau subuh dan susah untuk melanjutkan tidur lagi.
Ngigau, ini bukanlah merupakan masalah dalam tidur. Mengigau hanya fenomena atau salah
satu aktivitas yang terjadi pada saat tidur. Walaupun individu yang mengalami hal ini dapat
bercakap-cakap dengan anda dan memberikan pernyataan-pernyataan yang koheren, mereka
tidak sadar melakukannya, mereka tetap tertidur lelap. Jika individu yang mengigau
merespon apa pertanyaan yang anda ajukan, anda tidak akan mendapat jawaban yang akurat.
Ketika terbangun, pengigau tidak akan mengingat apa yang dia katakan.
Berjalan sambil tidur (sleepwalking), ini adalah fenomena dan juga masalah dalam tidur.
Gangguan tidur ini terjadi pada tahap 3 atau tahap 5 dari tidur non-REM. Individu yang
mengalami gangguan tidur ini bangun dari tempat tidurnya, melakukan hal-hal yang rumit,
sperti berjalan tanpa sadar dari ruangan satu ke ruangan lain. Gangguan tidur ini biasanya
terjadi pada anak-anak yang belum mengalami puber, tetapi dapat terjadi pada orang dewasa
yang mengalami stres. Berjalan sambil tidur ini menjadi masalah karena dapat mencelakakan
individu yang mengalaminya, seperti menabrak dingding dan hal-hal lainnya.tetapi
sleepwalking ini bukan salah satu dari tingkah laku abnormal.
16. Teror malam, ini adalah gangguan tidur yang paling jarang terjadi tetapi menyebabkan
pengalaman malam hari yang tidak menyenangkan. Individu yang mengalaminya tiba-tiba
panik, terkadang berteriak, tidak mengingat mimpi yang dialaminya, dan ditandai oleh
rangsangan tiba-tiba dalam tidur oleh rasa takut yang sangat kuat. tetapi setelah mengalami
hal ini, individu dapat teang dan tertidur kembali. Teror malam biasanya terjadi pada tahap 4
dalam tidur non-REM. Teror malam pada umunya memuncak terjadi anak-anak usia 5
sampai 7 tahun dan berkurang setelahnya, tetapi terkadang orang dewasa juga mengalaminya.
Narkolepsi, merupakan dorongan tidur yang sangat besar. Individu yang mengalami hal ini
dapat jatuh tertidur total tiba-tiba pada saat melakukan aktivitas sadar, misalnya pada waktu
berbicara dengan teman. Seringkali individu tersebut merasa kehilangan sifat otot dan
menunjukkan kekurangan pergerakan tubuh. Narkolepsi tidur tidur pada tahap REM.
narkolepsi tidak hanya dorongan tidur yang kuat, karena hal ini terjadi pada individu yang
cukup tidur. Narkolepsi lebih cenderung terjadi pada individu yang sedang kecewa atau
mengalami stres. Narkolepsi juga dapat menyebabkan masalah kepada individu yang
mengalaminya. Contohnya jika seseorang mengalami narkolepsi pada saat mengendarai
mobil, akan menyebabkan kecelakaan.
Apnea tidur, individu yang mengalami gangguan tidur ini mengalami sesak selama tidurnya.
Individu yang mengalami gangguan ini beberapa kali terbangun dalam waktu singkat pada
malam hari untuk mengambil nafas sejenak, walaupun mereka biasanya tidak awas kalau
mereka sedang terjaga. Apnea tidur pada umumnya terjadi pada orang dewasa yang
mengorok. Hal ini disebabkan karena terlalu banyak relaksasi otot tenggorokkan atau
penghentian sementara dari tanda-tanda otak untuk berafas. Tetapi apnea tidur lebih umum
terjadi pada orang yang kelebihan berat badan. Apnea tidur yang aku akan mengarah kepada
masalah kesehatan yang serius.
3.6. Mimpi
Mimpi telah lama menjadi sumber rasa ingin tahu. Orang zaman kuno berusaha
menemukan makna dalam mimpi. Beberapa melihat mimpi sebagai pertanda atau wangsit,
beberapa sebagai pesan dari roh. Tetapi penyelidikan nyata kedalam proses bermimpi dimulai
dengan publikasi dari Freud The Interpretation of Dreams (1900).
17. Mimpi adalah suksesi gambar, suara atau emosi yang melalui pikiran saat tidur . Isi dan
tujuan mimpi tidak sepenuhnya dipahami, meskipun mereka telah menjadi topik spekulasi
dan bunga sepanjang sejarah.
Ilmu yang mempelajari tentang mimpi adalah Oneirology. Oneirology (berasal dari bahasa
Yunani, oneiros, "mimpi", dan logia, "studi tentang") adalah studi ilmiah dari mimpi.
Penelitian saat mencari korelasi antara bermimpi dan pengetahuan terkini tentang fungsi otak,
serta pemahaman tentang bagaimana otak bekerja selama bermimpi sebagai berkaitan dengan
pembentukan memori dan gangguan mental. Studi tentang oneirology dapat dibedakan dari
analisis mimpi dalam tujuannya adalah untuk kuantitatif mempelajari proses mimpi bukan
menganalisis makna di belakang mereka.
Mimpi merupakan bunga dari tidur, tapi tahukah anda bahwa sebagian dari mimpi-mimpi itu
mengandung sebuah arti. Sebagian orang percaya bahwa kejadian yang mereka alami
meupakan sebuah arti dari mimpinya semalam. Tetapi sebagian orang juga ada yang tak
mempercayainya
Mimpi tidak diragukan lagi misterius dan banyak upaya telah dilakukan untuk memahami arti
mimpi. Banyak yang percaya bahwa mimpi tidak dapat tanpa makna yang diberikan fakta
bahwa mereka tampak begitu kuat.
Sementara banyak teoretikus telah berusaha menjelaskan mengapa orang bermimpi, tidak ada
seorang pun yang telah dapat memahami tujuan mimpi.
Beberapa peneliti merasa bahwa impian tidak memiliki tujuan nyata dan itulah mengapa kita
harus tidak peduli dengan berusaha untuk memahami makna. Meskipun demikian,
menafsirkan mimpi adalah sangat populer dan banyak ahli percaya bahwa mereka memiliki
makna.
Namun, orang-orang yang tertarik dalam psikoanalisis juga harus mencari tahu apa yang
dipikirkan Sigmund Freud. Setelah semua Freud adalah ayah dari psikoanalisis dan jika ada
yang bisa menjelaskan arti mimpi, itu adalah psikoanalisis.
Menurut Freud, subyek dan inti dari mimpi dihubungkan dengan pemenuhan sebuah
keinginan. Setidaknya ini adalah apa yang ia tulis dalam bukunya yang berjudul The
Interpretation of Dream. Freud percaya bahwa gambar dan peristiwa yang terjadi dalam
mimpi adalah keinginan bawah sadar orang yang bermimpi.
18. Mimpi Freud menjelaskan proses bermimpi dan ia mengatakan bahwa proses memiliki empat
unsur, yang adalah sebagai berikut:
1. Kondensasi: Banyak ide-ide dan materi datang dalam satu mimpi dan sebagai
akibatnya mereka bisa diringkas menjadi satu gambar.
2. Perpindahan: Di sini mimpi menyembunyikan makna emosional pikiran bawah sadar
oleh membingungkan yang penting dan tidak penting bagian dari mimpi.
3. Simbolisasi: Di sini ide-ide direpresi dalam mimpi yang disensor dan mewakili
sebagai objek yang melambangkan pikiran bawah sadar dari mimpi.
4. Sekunder Revision: Ini adalah tahap terakhir dari proses bermimpi dan semua aneh
aneh dan peristiwa-peristiwa dalam mimpi yang tersusun kembali sehingga mereka
tampak masuk akal dan dengan demikian memberikan arti mimpi terbuka.
3.7. Interpretasi Mimpi
Sigmund Freud (1856-1939) percaya bahwa masalah-masalah pasien berasal dari
konflik dan peristiwa yang telah terkubur dalam pikiran bawah sadar mereka sejak anak usia
dini trauma ini dianggap sebagai penyebab masalah perilaku di masa dewasa, dimana
pasiennya menderita gejala seperti jenis kelumpuhan yang tidak memiliki dasar fisik atau
berulang-ulang, kebiasaan* mencuci tangan. Salah satu cara Freud dirancang untuk
mendapatkan kenangan awal ini adalah untuk menguji mimpi pasiennya, percaya bahwa
konflik, peristiwa, dan keinginan masa lalu akan diwakili dalam bentuk simbolik dalam
mimpi.
Manifest Content
Isi sesungguhnya dari mimpi itu adalah mimpi itu sendiri. Sebagai contoh, jika Chad
memiliki mimpi dimana dia sedang mencoba untuk keluar dari bak mandi, isi nyata dari
mimpi persis bahwa- dia berusaha keluar dari bak mandi.
Latent Content (isi tersembunyi)
Tapi, tentu saja, Freud tidak diragukan lagi menemukan lebih banyak arti dalam mimpi Chad
dari pada yang pada awalnya jelas. Dia percaya bahwa arti sebenarnya dari mimpi yang
tersembunyi, atau Laten, dan hanya dinyatakan dalam simbol dalam. Dalam mimpi, air di bak
19. mandi air mungkin melambangkan kelahiran, dan bak itu sendiri mungkin rahim ibunya.
Chad mungkin bermimpi tentang dilahirkan dilahirkan dalam hal freudian.
Apa yang orang-orang mimpikan? Calvin Hall mengumpulkan selama 10.000 mimpi dan
menyimpulkan bahwa mimpi yang paling mencerminkan peristiwa yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari (Hall, 1966) Meskipun sebagian besar orang mimpi di warna, orang
yang tumbuh di era hitam dan putih. Ada perbedaan jender, meskipun apakah perbedaan
tersebut disebabkan oleh hormon / pengaruh genetik, pengaruh sosial budaya, atau kombinasi
dari pengaruh masih harus dilihat.
Dalam 'Finding Meaning in Dream' bukunya, Dr.William Domhoff (1996) menyimpulkan
bahwa di banyak budaya, pria lebih sering mimpi laki-laki lain sedangkan perempuan
cenderung bermimpi tentang laki-laki dan perempuan sama. Laki-laki di berbagai budaya
juga cenderung memiliki lebih agresi fisik dalam mimpi mereka daripada wanita, dengan
perempuan lebih sering menjadi korban agresi tersebut dalam mimpi mereka. Domhoff juga
menyimpulkan bahwa dimana ada perbedaan dalam isi mimpi di seluruh budaya, perbedaan
masuk akal mengingat budaya itu "Kepribadian." Sebagai contoh, budaya Amerika dianggap
cukup agresif bila dibandingkan dengan budaya Belanda, dan isi agresif dari mimpi di kedua
budaya mencerminkan perbedaan ini: Ada tingkat yang lebih rendah dari agresi dalam mimpi
mereka yang berasal dari Belanda jika dibandingkan dengan isi mimpi orang Amerika
Gadis dan wanita cenderung bermimpi tentang orang yang mereka kenal, keprihatinan
penampilan pribadi, dan penekanan pada keluarga dan rumah. Anak laki-laki dan Pria
cenderung memiliki karakter laki-laki lebih dalam mimpi mereka, yang juga biasanya di
setting outdoor atau asing dan bisa melibatkan senjata, peralatan, mobil, dan jalan. Pria juga
melaporkan mimpi lebih seksual, biasanya dengan mitra tidak diketahui dan menarik.
(Domhoff,1996;Foulkes,1982;VandeCastle,1994).
Dalam Mimpi orang berlari, melompat, berbicara, dan melakukan semua tindakan yang
mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari normal. Bahkan, hampir 50 persen dari mimpi
yang direkam oleh Hall (1966) memiliki kandungan seksual, meskipun penelitian kemudian
telah menemukan persentase lebih rendah (Van de Castle, 1994). Kemudian ada mimpi
terbang, jatuh, mencoba untuk melakukan sesuatu dan gagal, yang semuanya adalah mimpi
sangat umum, bahkan dalam budaya lain (Domhoff, 1996). Jadi adalah impian yang telanjang
di depan umum.
20. BAB IV
HIPNOSIS
4.1. Mengenal Hipnosis
Dalam bahasa Inggris, hipnotis disebut sebagai "hypnosis" atau "hypnotism". Istilah
"hypnosis" pertama kali diperkenalkan oleh James Braid, seorang dokter ternama di Inggris
yang hidup antara tahun 1795 - 1860. Sebelum masa James Braid, hipnotis dikenal dengan
nama "Mesmerism" atau "Magnetism". James Braid disebut sebagai Bapak Hipnotis.
Hypnosis berasal dari kata "hypnos" yang merupakan nama dewa tidur orang Yunani. Namun
perlu dipahami bahwa kondisi hipnotis tidaklah sama dengan tidur. Orang yang sedang tidur
tidak menyadari dan tidak bisa mendengar suara-suara disekitarnya. Sedangkan orang dalam
kondisi hipnotis, meskipun tubuhnya beristirahat (seperti tidur), ia masih bisa mendengar
dengan jelas dan merespon informasi yang diterimanya.
Para pakar hipnotis yang terkumpul dalam U.S. Department of Education, Human Services
Division, membuat definisi:
“Hypnosis is the by-pass of the critical factor of the conscious mind followed by the
establishment of acceptable selective thinking” atau “hipnotis adalah penembusan faktor
kritis pikiran sadar diikuti dengan diterimanya suatu pemikiran atau sugesti tertentu”.
Disadari maupun tidak, Anda mengalami hipnotis setiap hari. Ketika sedang sangat fokus
membaca novel/buku, Anda terhipnotis oleh isi novel/buku yang dibaca sampai-sampai tidak
mendengar ketika seseorang memanggil. Contoh lain fenomena hipnotis yaitu saat menonton
film atau sinetron yang seru. Anda merasakan ketegangan, terharu, cemas, sedih, bahkan
mungkin sampai menangis mengikuti jalan ceritanya, padahal Anda tahu bahwa yang Anda
saksikan hanyalah cerita.
21. Kapanpun pikiran dan perasaan Anda terpengaruh oleh apa yang Anda lihat, dengar, atau
rasakan, sebenarnya Anda telah terhipnotis.
Ketika Anda dihipnotis, Anda akan merasakan seluruh tubuh rileks, pikiran fokus, perasaan
damai, dan Anda tetap bisa mendengar suara di sekitar Anda. Bahkan Anda tetap bisa
menolak sugesti yang melanggar keyakinan atau merugikan diri Anda.
4.2. Proses Hipnotis Dalam Hipnoterapi
1. INTERVIEW
Setiap proses hipnotis dan hipnoterapi selalu dimulai dengan percakapan antara hypnotist dan
subyek. Tujuan dari interview antara lain menjalin keakraban antara terapis dan klien,
memahami masalah klien, menentukan tujuan terapi, dan menjelaskan kepada klien tentang
prosedur terapi yang akan dilakukan. Pada saat interview, pasien diharapkan tidak malu untuk
bertanya tentang apa saja yang mengganjal di hatinya agar proses hipnotis atau hipnoterapi
dapat berlangsung lancar.
2. INDUKSI
Induksi adalah cara yang digunakan oleh hypnotist/hypnotherapist untuk membimbing klien
menuju kondisi hipnotis. Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk induksi. Seorang
hypnotist/hypnotherapist harus memahami tipe pikiran kliennya sehingga dia bisa
menggunakan teknik induksi yang tepat. Seorang hypnotist/hypnotherapist tidak berhak
memaksakan hipnotis kepada orang lain. Syarat utama agar seorang klien bisa
sembuh/berubah melalui hipnotis yaitu klien harus punya keinginan untuk sembuh/berubah
dari dirinya sendiri, bukan karena paksaan orang lain.
3. DEEPENING
Deepening merupakan kelanjutan dari induksi. Teknik deepening digunakan untuk
memperdalam level hipnotis yang dialami klien. Secara sederhana kita bisa membagi level
kondisi hipnotis menjadi light trance, medium trance, deep trance atau somnambulism. Level
somnambulism merupakan kondisi ideal untuk terapi. Oleh karena itu, apabila setelah induksi
klien ternyata belum mencapai kondisi somnambulism, hypnotist/hypnotherapist perlu
melakukan deepening untuk membimbing klien menuju kondisi somnambulism.
4. TERAPI PIKIRAN
22. Setelah klien mencapai level kedalam hipnotis yang ideal, terapi pikiran akan dimulai.
Bentuk terapinya bisa berupa pemberian sugesti yang sudah dirancang sedemikian rupa atau
menggali akar masalah untuk dinetralisir pengaruhnya. Banyak hypnotist pemula yang
kurang memahami bahwa dalam melakukan hipnoterapi, ada teknik-teknik tertentu yang
harus dikuasai. Sering kali ada hypnotist pemula yang karena sudah bisa melakukan induksi
dan bisa memberi sugesti secara langsung (direct suggestion), maka dia merasa sudah
menguasai seluruh ilmu hipnotis. Padahal teknik induksi dan direct suggestion hanyalah
bagian kecil dari keseluruhan ilmu terapi hipnotis. Dalam beberapa kasus, memberi sugesti
secara langsung (direct suggestion) memang sangat efektif dan bisa membuat klien
mengalami perubahan drastis. Namun apabila masalah yang dihadapi klien disebabkan oleh
peristiwa traumatik di masa lalu, maka diperlukan teknik terapi khusus seperti Age
Regression, Time Line Therapy, Hypnoanalysis, Forgiveness Therapy, Chair Therapy, atau
teknik-teknik terapi lainnya.
5. TERMINASI
Inilah bagian yang saya suka. Karena begitu klien membuka mata, saya sering melihat
senyum yang ceria dan mata berbinar. Itulah mengapa saya selalu ketagihan melakukan
hipnoterapi. Membangunkan klien dari hipnotis adalah hal yang paling mudah dan
menyenangkan, lebih mudah dari membangunkan anak-anak di hari libur. Anda tidak perlu
takut kalau-kalau tidak bisa bangun dari hipnotis. Sepanjang sejarah hipnotis, tidak satupun
orang yang tidak bisa bangun dari kondisi hipnotis.
4.3. Prinsip Kerja Hipnotis
Secara garis besar manusia punya satu pikiran/kesadaran yang terdiri dari dua bagian,
yaitu pikiran sadar dan bawah sadar.
Pikiran Sadar adalah proses mental yang bisa Anda kendalikan dengan sengaja. Pikiran
Bawah sadar adalah proses mental yang berfungsi secara otomatis sehingga Anda tidak
menyadarinya dan sulit untuk dikendalikan secara sengaja.
23. Gambar Model Pikiran Manusia
Pikiran sadar mempunyai 4 fungsi utama, yaitu: mengenali informasi yang masuk dari panca
indra, membandingkan dengan memori kita, menganalisa, dan kemudian memutuskan respon
spesifik terhadap informasi tersebut. Sedangkan pikiran bawah sadar berfungsi memproses
kebiasaan, perasaan, memori permanen, kepribadian, intuisi, kreativitas, dan keyakinan.
Pengaruh pikiran bawah sadar terhadap diri kita adalah 9 kali lebih kuat dibandingkan pikiran
sadar. Itulah mengapa banyak orang yang sulit berubah meskipun secara sadar mereka sangat
ingin berubah. Apabila terjadi pertentangan keinginan antara pikiran sadar dan bawah sadar,
maka pikiran bawah sadar selalu menjadi pemenangnya.
Apabila kita ingin mengubah kebiasaan, kepribadian, keyakinan yang negatif, mengendalikan
emosi, maka yang harus diubah adalah "program pikiran" yang ada di pikiran bawah sadar.
Misalnya, sebagian besar perokok tahu bahwa merokok itu merugikan. Bahkan tidak sedikit
yang ingin berhenti merokok. Namun mereka seolah tidak bisa lepas dari kebiasaan merokok,
meskipun segala usaha telah dilakukan. Hal ini terjadi karena pikiran bawah sadarnya selalu
menginginkan rokok. Tidak peduli sekuat apapun pikiran sadar berusaha menolak rokok,
selama pikiran bawah sadarnya masih suka ( terbiasa) merokok, maka berhenti merokok
adalah hal yang mustahil.
Garis putus-putus (pada gambar di atas) meng-ilustrasi-kan Critical Factor. Critical Factor
adalah bagian dari pikiran yang selalu menganalisis segala informasi yang masuk dan
menentukan tindakan rasional seseorang. Critical Factor ini melindungi pikiran bawah sadar
dari ide, informasi, sugesti atau bentuk pikiran lain yang bisa mengubah program pikiran
24. yang sudah tertanam di bawah sadar. Critical Factor menjadi tidak aktif ketika seseorang
dalam kondisi hipnotis.
4.4. Jenis Hipnotis Menurut Manfaatnya
Banyak sekali manfaat hipnotis. Karena terlalu banyak dan sangat bervariasi, tidak
seorangpun yang bisa secara pasti menyebutkan apa saja manfaat yang bisa diperoleh dari
hipnotis. Hipnotis bisa berperan hampir di semua bidang kehidupan yang melibatkan pikiran
manusia. Jenis-jenis hipnotis berikut ini dibedakan berdasarkan bidang aplikasinya yang
paling populer dalam dunia hipnotis.
HYPNOTHERAPY / CLINICAL HYPNOSIS
Hypnotherapy atau Clinical Hypnosis adalah aplikasi hipnotis dalam menyembuhkan
gangguan mental dan meringankan gangguan fisik. hipnotis telah terbukti secara medis bisa
mengatasi berbagai macam gangguan psikologis maupun fisik. Hipnotis tidak seperti cara
pengobatan lain yang mengobati gejala (simptom) atau akibat yang muncul. Hipnotis
berurusan langsung dengan penyebab suatu masalah. Dengan menghilangkan penyebabnya
maka secara otomatis akibat yang ditimbulkan akan lenyap atau tersembuhkan.
MEDICAL HYPNOSIS
Yaitu penggunaan hipnotis untuk dunia medis, terutama oleh dokter ahli bedah dan dokter
gigi dalam menciptakan efek anesthesia tanpa menggunakan obat bius. Teknik hipnotis yang
digunakan untuk anestesi sudah digunakan oleh John Elliotson (1791 -1868). Elliotson adalah
dokter yang pertama kali menggunakan mesmerisme (nama kuno dari hypnotism) untuk
melakukan pembedahan tanpa rasa sakit. Pada masa Elliotson hidup, belum ditemukan
anestesi (obat bius) sehingga sebagian dokter menggunakan hipnotis.
COMEDY HYPNOSIS
Comedy Hypnosis adalah hipnotis yang digunakan untuk hiburan semata. Comedy Hypnosis
juga sering disebut sebagai Stage Hypnosis. Dinamakan stage hypnosis atau hipnotis
panggung karena pada awalnya hipnotis untuk hiburan hanya diperankan di atas panggung.
Namun Comedy Hypnosis sekarang tidak terbatas dalam panggung. Di jalan, taman, mall,
kampus atau dimana saja Anda bisa mempraktekkan Comedy Hypnosis.
25. FORENSIC HYPNOSIS
Dalam penyelidikan kepolisian, hipnotis bisa digunakan untuk menggali informasi dari saksi.
Suatu kejadian traumatis seperti dalam kasus kejahatan yang menakutkan cenderung
membuat pikiran bawah sadar menyembunyikan ingatan yang lengkap tentang kejadian
tersebut agar tidak bisa diingat oleh pikiran sadar. Tujuan pikiran sadar menyembunyikan
informasi itu sesungguhnya untuk kebaikan diri sendiri, karena apabila ingatan itu muncul,
maka trauma dan rasa takut akan muncul tanpa sebab. Dengan bantuan hipnotis, korban atau
saksi bisa mengingat kembali dengan jelas dalam kondisi pikiran yang tenang.
METAPHYSICAL HYPNOSIS
Metaphysical Hypnosis adalah aplikasi hipnotis dalam meneliti berbagai fenomena metafisik
seperti Out of Body Travel, ESP, Clairvoyance, Clairaudience, Komunikasi dengan inner-
self, meditasi, mengakses kekuatan superconscious dan eksperimen-eksperimen metafisika
lainnya.
26. BAB V
MEDITASI
Semadi atau meditasi adalah praktik relaksasi yang melibatkan pelepasan pikiran dari
semua hal yang menarik, membebani, maupun mencemaskan dalam hidup kita sehari-hari.
Makna harfiah meditasi adalah kegiatan mengunyah-unyah atau membolak-balik dalam
pikiran, memikirkan, merenungkan. Arti definisinya, meditasi adalah kegiatan mental
terstruktur, dilakukan selama jangka waktu tertentu, untuk menganalisis, menarik
kesimpulan, dan mengambil langkah-langkah lebih lanjut untuk menyikapi, menentukan
tindakan atau penyelesaian masalah pribadi, hidup, dan perilaku.
Dengan kata lain, meditasi melepaskan kita dari penderitaan pemikiran baik dan
buruk yang sangat subjektif yang secara proporsional berhubungan langsung dengan
kelekatan kita terhadap pikiran dan penilaian tertentu. Kita mulai paham bahwa hidup
merupakan serangkaian pemikiran, penilaian, dan pelepasan subjektif yang tiada habisnya
yang secara intuitif mulai kita lepaskan. Dalam keadaan pikiran yang bebas dari aktivitas
berpikir, ternyata manusia tidak mati, tidak juga pingsan, dan tetap sadar.
Guru terbaik untuk meditasi adalah pengalaman. Ada banyak arti tentang semadi, di
antaranya adalah:
1. Jalan untuk masuk dalam kesadaran jiwa.
2. Jalan untuk introspeksi diri.
3. Jalan untuk berkomunikasi dengan sang pencipta.
4. Jalan untuk mengubah hidup.
5. Jalan untuk meraih ketenangan batin.
27. 5.1. Manfaat dan Kegunaan Semadi
Semadi berpengaruh terhadap pikiran dan jiwa
Semadi atau meditasi sering diartikan secara salah, dianggap sama dengan melamun
sehingga meditasi dianggap hanya membuang waktu dan tidak ada gunanya. Meditasi justru
merupakan suatu tindakan sadar karena orang yang melakukan meditasi tahu dan paham akan
apa yang sedang dia lakukan.
Manfaat meditasi yang kita lakukan bisa secara langsung maupun tidak langsung kita
rasakan secara fisik. Salah satu manfaat tersebut adalah kesembuhan yang kita peroleh, jika
kita menderita sakit tertentu. Dari sudut pandang fisiologis, meditasi adalah anti-stres yang
paling baik. Saat anda mengalami stres, denyut jantung dan tekanan darah meningkat,
pernapasan menjadi cepat dan pendek, dan kelenjar adrenalain memompa hormon-hormon
stres.
Selama anda melakukan meditasi, detak jantung melambat, tekanan darah menjadi
normal, pernapasan menjadi tenang, dan tingkat hormon stres menurun. Selama meditasi,
lama-kelamaan Anda bisa mendengarkan denyutan jantung, bahkan lebih lanjut lagi Anda
dapat mengkoordinasikan irama denyut jantung dengan irama keluar masuknya napas.
Dari penelitian terungkap bahwa meditasi dan cara relaksasi lainnya bermanfaat untuk
mengatasi gangguan fungsi ginjal dengan meningkatkan produksi melatonin dan serotonin
serta menurunkan hormon streskortisol.
28. Dr. Herbert Benson, seorang ahli jantung dari Universitas Harvard, adalah orang
pertama yang dengan penuh keyakinan menggabungkan manfaat meditasi dengan pengobatan
gaya barat. Secara ilmiah, ia menjelaskan manfaat-manfaat dari meditasi yang telah
dipraktikkan orang selama berabad-abad.
Manfaat meditasi: Apabila anda secara rutin melakukan meditasi, organ-organ tubuh
dan sel tubuh akan mengalami keadaan baik dan bekerja lebih teratur. Mampu mengatur dan
mengendalikan orang lain serta memaafkannya. Mampu mengerti orang lain dan
memaafkannya. Selalu bertekun dalam hidup yang baik, sebagai pembawa berkat bagi
sesama. Mampu menerima suka dan duka, kesulitan, dan kebaikan hidup dengan baik.
5.2. Cara Melakukan Semadi
Ada banyak cara untuk bermeditasi, termasuk meditasi sebagai gerakan atau tarian
dan meditasi atas bunyi, musik, dan imajeri visual. Ada yang melakukannya sambil
bervisualisasi, ada yang melakukannya sambil berkontemplasi ke dalam sebuah konsep
(misalnya tentang cinta, kasih sayang, persahabatan, atau Tuhan), ada yang melakukannya
sambil merapal mantra atau melakukan afirmasi (meneguhkan diri dengan mengucapkan
kalimat-kalimat yang dapat memberikan motivasi), ada yang melakukannya sambil
memandangi cahaya lilin, dan ada juga yang bermeditasi sambil mempertajam sensitivitas
indra tubuh dan menghayatinya.
Untuk melakukan meditasi, Anda harus dapat menurunkan frekuensi gelombang otak
terlebih dulu dengan cara relaksasi. Kenali irama gelombang yang mengalir yang sering
mengacaukan peningkatan kesadaran dalam meditasi agar dapat menemukan cara yang khas
untuk membuatnya menjadi selaras.
Dasar-dasar teknik bermeditasi:
Cari tempat yang tenang.
Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman.
Bagi sebagian orang duduk bersila terasa tenang. Anda boleh duduk di atas
bantalan atau handuk. Anda juga bisa menggunakan kursi, tapi usahakan duduk
29. hanya pada setengah bagian depan kursi. Ada orang-orang yang suka memakai
handuk atau syal pada bahu untuk mencegah kedinginan.
Bahu Anda harus rileks dan tangan diletakkan di pangkuan.
Buka mata setengah tanpa benar-benar menatap apa pun.
Jangan berusaha mengubah pernapasan Anda biarkan perhatian Anda terpusat
pada aliran napas. Tujuannya adalah agar kehebohan dalam pikiran Anda perlahan
menghilang.
Lemaskan setiap otot pada tubuh Anda. Jangan tergesa-gesa, perlu waktu untuk
bisa rileks sepenuhnya; lakukan sedikit demi sedikit, dimulai dengan ujung kaki
dan terus ke atas sampai kepala.
Visualisasikan tempat yang menenangkan bagi Anda. Bisa berupa tempat yang
nyata atau khayalan.
30. BAB VI
OBAT-OBAT PSIKOAKTIF
Obat-obat psikoaktif (psychoactive drugs) adalah zat yang bertindak pada sistem saraf
untuk mengubah kesadaran,memodifikasi persepsi, dan mengubah suasana hati. Obat-obat
ilegal ini beredar luas dan bebas di dunia. Sebagian pemakai obat-obat psikoaktif ini pun
ialah anak remaja yang mengakibatkan gangguan mental dan perilakunya yang seharusnya
normal. Lebih dari 200 juta orang di dunia menggunakan obat-obatan tiap tahunnya
(UNDCP,2007) . diantaranya 25 juta orang (atau 2,7 persen dari populasi dunia ) termasuk
sebagai pengguna obat yang bermaslah. Pencitraan media tentang pengguna obat-obatan
terentang pada semua segmen masyarakat; masyarakat perkotaan menyedot kokain di klub di
perkotaan, petani kecanduan opium yang ditananmnya sendiri, remaja menggunakan ekstasi
diperumahan pinggir kota yang nyaman.
6.1. Pengaruh Obat-Obatan Psikoaktif
Banyak resiko yang di akibatkan dari penggunaan obat-obat psikoaktif ini.
Manifestasi gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif yaitu :
1. Intoksikasi akut
Berkaitan dengan dosis zat yang digunakan (efek yang berbeda pada dosis
yang berbeda)
Gejala ini tidak selalu mencerminkan efek primer zat (dapat terjadi efek
paradoks)
2. Penggunaan yang merugikan (harmful use)
Merusak kesehatan (fisik maupun mental)
Sindrom ketergantungan belum tampak
Sudah ada hendaya psikososial
31. 3. Sindrom ketergantungan (dependence syndrome)
Adanya keinginan yang sangat kuat (dorongan kompulsif) untuk
menggunakan zat psikoaktif secara terus-menerus dengan tujuan memperoleh
efek psikoaktif dari zat tersebut.
Adanya kesulitan dalam menguasai (loss of control) perilaku menggunakan
zat (memulai, menghentikan, atau membatasi jumlahnya).
Pengurangan atau penghentian penggunaan zat menimbulkan keadaan putus
zat dengan perubahan fisiologis tubuh yang tidak menyenangkan sehingga
memaksa pemakainya menggunakan kembali zat itu atau zat sejenis untuk
menghilangkan gejala putus zat.
Terjadi gejala toleransi, yaitu peningkatan dosis zat psikoaktif yang diperlukan
untuk memperoleh efek yang sama.
Terus menggunakannya walaupun pemakainya menyadari adanya efek yang
merugikan kesehatan.
4. Keadaan putus zat (withdrawal state)
Timbulnya gejala-gejala fisik maupun mental sesudah penggunaan zat
psikoaktif yang berlangsung secara terus-menerus, dalam jangka waktu yang
lama, dan/atau dosis tinggi.
Bentuk dan keparahan gejala tersebut tergantung dari jenis dan dosis zat
psikoaktif yang digunakan sebelumnya.
Gejala tersebut akan mereda dengan meneruskan penggunaan zat itu.
Salah satu indikator dari sindrom ketergantungan.
5. Gangguan psikotik
Sekelompok gejala psikotik yang terjadi selama atau segera sesudah
penggunaan zat psikoaktif.
Gejalanya yaitu halusinasi, kekeliruan identifikasi, waham, dan/atau ideas of
reference (gagasan tentang dirinya sebagai acuan) yang seringkali bersifat
kecurigaan atau kejaran, gangguan psikomotor (excitement atau stupor) dan
afek yang abnormal antara ketakutan yang mencekam hingga kesenangan
yang berlebihan.
32. Umumnya kesadarannya masih jernih
Variasi gejala dipengaruhi jenis zat yang digunakan dan kepribadian
penggunanya.
6. Sindrom amnesik
Adanya hendaya atau gangguan daya ingat jangka pendek (recent memory)
yang menonjol, kadang-kadang ditemukan gangguan daya ingat jangka
panjang (remote memory) sedangkan daya ingat segera (immediate recall)
masih baik. Fungsi kognitif lainnya biasanya masih baik.
Adanya gangguan sensasi waktu (menyusun kembali urutan kronologis,
meninjau kejadian berulangkali menjadi satu peristiwa, dll.)
Kesadaran masih jernih
Perubahan kepribadian yang sering disertai keadaan apatis, hilangnya inisiatif,
dan kecenderungan mengabaikan keadaan.
Penggunaan obat-obatan yang terus menerus membawa kepada toleransi (tolerence),
yaitu kebutuhan untuk menaikkan dosis untuk mendapatkan efek yang sama. Penggunaaan
obat-obatan yang terus menerus juga dapat menyebabkan ketergantungan fisik (physical
dependence) yaitu kebutuhan fisiologis terhadap obat yang menyebabjan gejala penghentian
penggunaannya menjadi tidak menyenangkan. Ketergantungan psikolosis ( psychological
dependence) adalah hasrat yang kuat untuk mengulang penggunaan suatu obat untuk alasan
emosional, seperti perasaan sejahtera,dan mengurangi stres.ketergantungan fisiologis atau
psikologis ataupun gabungan keduanya dikatakan kecanduan (addiction).
33. 6.2. Jenis Obat-Obat Psikoaktif
Tiga kategori utama dari obat-obat psikoaktif adalah depresan, perangsang, dan
halusinogen. Semuannya berpotensi menyebabkan masalah kesehatan atau perilaku, atau
keduanya.
A. Depresan
Depresan (depressant) adalah obat psikoaktif yang memperlambat aktivitas mental
dan fisik. Diantara yang lazim digunakan adalah alcohol, barbiturate, penenan, dan
opiat.
Alkohol
Alkohol merupakan obat yang kuat. Alcohol terutamaberpengaruh pada tubuh sebagai
depresan dan memperlambat akitivitas otak. Efek ini mungkin mengejutkan karena orang
yang cenderung terhambat dapat mulai bebincang, berdansa, dan bersosialisasi setelah
meminum alcohol. Walaupun demikian, seseorang menjadi “lepas” setelah meminum alkohol
karena daerah diotaknya berkaitan dengan penghambatan dan penilaian melambat. Semakin
banyak yang ia minum, penghambatannya semakin menurun dan penilaiannya semakin rusak.
Berbagai aktivitas yang menuntut kefungsian intelektual dan motorik, seperti mengemudi,
menjadi sulit untuk dikerjakan. Akhirnya peminum teridur. Dengan peracunan yang ekstrem,
ia dapat jatuh koma dan meninggal. Tiap pengaruh ini bervariasi terhadap cara tubuh
memetabolisme alcohol, berat tubuh, dan jumlah alcohol yang dikonsumsi, dan apakah
pengalaman minum sebelumnya telah mencapai tahap toleransi (Fields, 2007)
Bagaimana efek alcohol pada otak? Seperti obat psikoaktif lainnya, alcohol mengalir
ke tegmental ventral area (VTA) dan nucleus accumbens (NIDA,2001). Alcohol juga
meningkatkan konsentrasi neurotransmitter gamma aminobutyric acid (GABA), yang disebar
meluas di banyak wilayah otak, termasuk korteks serebrum, serebelum, hipokampus ,
amigdala, dan nucleus accumbens ( krystal et al, 2006;Zhou et al, 2007). Banyak peneliti
percaya bahwa korteks frontal menyimpan ingatan pengalaman menyenangkan dari
penggunaan alcohol sebelumnya dan menyumbang keputusan melanjutkan meminum.
Konsumsi alcohol juga dapat mempengaruhi daerah otak korteks prefrontal yang terlibat
dalam penilaian dan control dorongan . Lebih jauh lagi dipercaya bahwa ganglia basalis yang
terkait dengan perilaku dapat membawa pengguna lebih dituntut lagi untuk mengkonsumsi
alcohol terlepas dari alas an dan konsekwensinya.
34. Alkoholisme (alcoholism) adalah suatu gangguan yang melibatkan pengguna alcohol
yang berjangka panjang , berulang, tidak terkendali , kompulsif, dan berlebihan dan dapat
merusak kesehatan dan hubungan social si peminum. Bagi mereka yang mengalami gangguan
ini menganggap bahwa alcohol dapat meningkatkan konsentrasi dopamine dan menghasilkan
perasaan senang hingga titik akhirnya membawa ke kecanduan.
Jadi, apa yang dieperlukan untuk menghentikan alkoholisme? Valliant menemukan
bahwa kepulihan dari alkoholisme dapat diramalkan dengan :
1. Punya pengalaman negative dengan alcohol, sepert darurat medis yang serius.
2. Menemukan pengganti ketergantungan misalnya meditasi,olahraga atau makan (yang
mengandung bahaya kesehatan lain).
3. Mengembangkan hubungan yang baru dan positif( seperti atasan yang perhatian dan
pasangan baru)
4. Bergabung dengan kelompok dukungan seperti alcoholic anonymous atau retional
recovery.
Barbiturate
Barbiturat (barbiturates) seperti halnya nembuta dan seconal , merupakan obat depresan
yang mengurangi aktivitas system saraf pusat. Barbiturat sebenarnya resep untuk membantu
tidur , namun dalam pemakaian dosis yang tinggi dapat menyebabkan kerusakkan ingatan
dan pengambilan keputusan . barbiturat dalam dosis yang tinggi dapat menyebabkan
kematian, dan apabila penghentian pemakaian nya dilakukan secara mendaak akan
menyebabkan kejang-kejang.inilah alasan mengapa obat ini sering digunakan dalam usaha
bunuh diri. Oleh karena potensi adiktif dan relative mudah untuk mengakibatkan keracunan
karena berlebihan dosis, barbiturat telah banyak digantikan dengan obat penenang dalam
perawatan insomnia.
Penenang
Penenang atau yang disebut tranquilizer seperti valium dan xanas, merupakan obat
depresan yang engurangi kecemasan bagi si pengguna dan memberikannya rasa relaksasi.
Penenang ini biasanya diberikan kepada individu yang memiliki kecemasan tinggi dan gugup.
Obat ini dapat menyebabkan gejala-gejala menarik diri bila penggunaannya dihentikan.
35. Opiat
Opiat narkotika , terdiri dari opiumdan produk turunannya dan menekan system saraf
pusat. Obat opiat yang paling lazim adalah morfin dan heroin yang mempengaruhi sinaps di
oatak yang menggunakan endorphin sebagai neurotransmitternya. Ketika obat-obatan ini
telah mengalir keluar dari otak , sinaps-sinaps yang terpengarug menjadi kurang teransang.
Setelah beberapa jam kemudian setelah mengkonsumsi opiat pengguna akan merasa bahagia
dan bebas dari rasa sakit dan meningkatkan selera makan dan juga seks. Opiat merupakan
obat yang sangat adiktif karena akan menyebabkan kecanduan dan penghentian
penggunaannya menyakitkan bila obat tidak tersedia.
Konsekwensi berbahaya dari kecanduan opiat adalah risiko terpapar HIV , virus yang
menyebabkan AIDS. Kebanyakkan pecandu heroin menyuntikkan obatnya kedalam darah.
Ketika mereka berbagai jarum tanpa mensterilkannya terlebih dahulu satu pecandu dapat
menularkannya kepada pecandu lainnya.
B. Perangsang
Perangsang (stimulant) adalah obat psikoaktif yang meningkatkan aktivitas system saraf
pusat. Perangsang yang banyak digunakan adalah kafein, nikotin, amfetamin, dan kokain.
Kafein
Kafein sering kali tidak dianggap sebagai obat. Kafein merupakan psikoaktif yang paling
banyak digunakan di dunia. Kafein merupakan perangsang dan komponen alamiah dari
tumbuhan untuk bahan kopi, teh, dan minuman kola. Kebanyakan orang sering
mempersepsikan efek rangsangan kafein sebagai tambahan tenaga dan kesiagaan, tapi
beberapa orang mengalami efek samping yang tidak menyenangkan.
Kafeinisme merujuk pada pengunaankafein yang berlebihan . kafeinisme ini ditandai
dengan perubahan suasana hati, kecemasan, dan terganggunya tidur. Dan biasanya
berkembang atau bermula bagi mereka yang sangat banyak mengkonsumsi kopi dalam sehari.
Gejala umumnya adalah insomnia, mudah marah, sakit kepala, mendengar suara dengung di
telinga , mulut kering, meningkatnya tekanan darah, dan masalah pencernaan.
36. Kafein mempengaruh pusat kesenangan otak, sehingga tidak mengherankan jika sulit
sekali menghentikan kebiasaan minum kafein. Bila seseorang yang rutin mengonsumsi
minuman berkafein menghentikan meminum kafein maka mereka akan mengalami sakit
kepala, lesu, apatis, dan kesulitan konsentrasi. Gejala-gejala penghentian penggunaan kafein
ini biasanya ringan dan menghilang setelah beberapa hari.
Nikotin
Nikotin (nicotine) adalah bahab psikoaktif utama di semua bentuk rokok dengan atau
tanpa tembakau. Terkadang banyak orang yang mengabaikan sifat adiktif berat nikotin.
Padahal nikotin merangsang pusat imbalan otak dengan meningkatkan kadar dopamin.
Efek perilaku dari nikotin itu sendiri adalah mencakup meningkatkan atensi dan
kesiagaan, mengurangi marah, dan kecemasan, serta menyembuhkan rasa sakit.
Toleransi terhadap nikotin berkembang baik dalam jangka panjang maupun per hari,
sehingga rokok-rokok yang dihisap di belakangan efeknya lebih kecil dari pada yang
dihisap lebih dahulu. Penghentian penggunaan nikotin seringkali menghasilkan gejala
kuat dan tidak menyenangkan seperti mudah marah,ketagihan, , tidak mampu
memusatkan perhatian , gangguan tidur dan meningkatnya selera makan.
Walaupun dengan efek jangka pendek nikotin yang positif , kebanyakkan perokok
menyadari risiko kesehatan yang serius merokok dan berharap mereka dapat berhenti.
Karna kebiasan merokok ini sangatlah sulit dilepaskan walau di perokok ingin berhenti.
Melihat keadaan perokok khusunya di Indonesia sangat memprihatinkan. Mengapa?
Karena perokok di Indonesia saat ini mulai didominsi oleh para remaja dan bahkan anak-
anak yang masih menduduki bangku sekolah dasar. Mereka hanya menikmati kesenangan
pada awalnya tanpa memikirkan dampak penggunaan rokok itu di kemudian harinya.
Efek mengenaskan merokok dini dijelaskan dalam penelitian yang menemukan bahwa
merokok pada usia remaja akan menyebabkan perubahan genetika yang permanen di
paru-paru dan selamanya meningkatkan risiko kanker paru-paru bahkan bila perokok
berhenti merokok..
37. Amfetamin
Amfetamin (amphetamine) yang sering disebut “pep pills” atau “uppers” adalah obat
perangsang yang digunakan untuk meningkatkan tenaga atau stamina , tetap terjaga, atau
mengurangi berat badan. Amfetamin juga kerap terdapat dam pil-pil diet. Obat-obat ini
meningkatkan pelepasan dopamin yang meningkatkan tingkat aktivitas dan perasaan
menyenangkan si penggunanya.
Mungkin obat illegal yang paling berbahaya bagi masyarakat kontemporer adalah
metamfetamin Kristal atau yang akrab di dengar dengan shabu-shabu. Shabu-shabu itu
sendiri adalah perangsang sintesis yang menyebabkan perasaan bahagia dan sangat kuat,
khususnya begitu di konsumsi dengan cara dihisap, disuntik, atau ditelan.
Shabu-shabu itu sendiri sangatlah adiktif. Obat ini dengan ekstrem menyedot
endorphin, menyebabkan pengalaman “teserang penyakit” yang diasosiasikan dengan kondisi
ketagihan yang sangat kuat.
Kokain
Kokain (cocaine) berasal dari tanaman koka yang ada di Bolivia dan Peru. Sejak
berabad-abad yang lalu , warga Bolivia dan peru menguyah daunnya untuk meningkatkan
stamina. Namun penggunaan kokain dengan cara dihisap atau disuntikkan dalam bentuk
Kristal atau bubuk dapat memicu serangan jantung , stroke atau kejang otak. Hal ini
disebabkan karena ketika kokain yang sudah diekstrak disedot atau disuntik , kokain masuk
kedalam darah dengan sangat cepat , menghasilkan perasaan bahagia yang deras selama 15-
30 menit . Karena arus deras tersebutlah sehingga menguras ketersediaan neurotrasmiter
dopamin ,serotonin, dan norepinefrin di otak, suasana hati teragitasi dan depresi muncul
ketika efeknya memudar.
Crack adalah salah satu bentuk ampuh kokain, terdiri atas kepingan-kepingan kokain
murni yang biasanya dihisap sama seperti rokok. Kokain lebih adiktif dibandingkan heroin,
barbiturat, dan alcohol. Namun sampai saat perawatan kecanduan kokain belum berhasil
menyembuhkan pengguna secara total.
38. Inhalan
Inhalan adalah zat yang yang mudah menguap yang secara sengaja dihirup untuk
menghasilkan efek psikoaktifnya seperti rasa melayang. Zat-zat inhalan itu sendiri adalah zat
kimia yang lazim seperti bensin, pencair zat; semprotan aerosol seperti penyemprot rambut
dan deodorant ; bius medis seperti eter, atau nitrat (kadang disebut “popper”).
Rasa “melayang” yang dihasilkan oleh zat inhalan ini memiliki efek mirip obat bius.
Akibat pengaruhnya yang hanya sebentar membuat si pengguna menghirup lebih banyak lagi
hinga kadang menyebabkan hilangnya kesadaran. Obat-obat ini membuat kurangnya oksigen
yang ada dalam otak dan menghasilkan efek melambat , termasuk sakit kepala , berkurangnya
koordinasi motorik, kesulitan berkonsentrasi , hilang ingatan mudah marah, dan depresi.
C. Halusinogen.
Halusinogen (hallucinogen) disebut juga obat psychedelic (dari bahasa yunani yang
artinya “membuka pikiran”). Halusinogen adalah obat psikoaktif yang memodifikasi
pengalaman persepsi seseorang dan menghasilkan citra visual yang tidak nyata.
Mariyuana
Mariyuana (marijuana) adalah daun dan bunga tanaman cannabis sativa yang
dikeringkan, yang berasal dari Asia Tengah, tetapi sekarang telah ditanam di hamper seluruh
pelosok dunia. Bahan aktif dari mariyuana itu sendiri adalah THC (delta-9-
tetrahidrokanabinol). THC ini berbeda dengan obat psikoaktif lain, karena tidak
mempengaruhi neurotransmitter khusus. Mariyuana mengganggu membrane saraf dan
mempengaruhi kefungsian dari berbagai neurotransmitter dan hormon.
Meningkatnya denyut nadi dan tekanan darah ,mata menjadi merah,batuk dan mulut
kering adalah efek fisik yang disebabkan oleh mariyuana. Efek psikologisnya sendiri adalah
mencakup bermacam-macam perangsangan, depresif, dan karakteristik halusinasi ringan
yang membuat menjadi obat yang sulit diklasifikasikan .
39. DAFTAR PUSTAKA
King, Laura . 2010 . Psikologi Umum : Sebuah Pandangan Apresiatif . Jakarta : Salemba
Humanika
Lahey, Benjamin B . 2005 . Psychology an Introduction.9th edition . New York : McGraw-
Hill Book Company