2. ARDS ???
ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome)
adalah kondisi kedaruratan paru yang tiba-tiba
dan bentuk kegagalan nafas berat.
3. Etiologi
Menurut Hudak & Gallo, gangguan yang dapat
mencetuskan terjadinya ARDS adalah :
1. Sistemik
yaitu seperti Syok karena beberapa penyebab,
Sepsis gram negative, Hipotermia, Hipertermia,
Gangguan hematology, Eklampsia, Luka bakar
2. Pulmonal
yaitu seperti Pneumonia, Trauma, Aspirasi,
Pneumositis
3. Non-Pulmonal
yaitu seperti Cedera kepala, Peningkatan TIK,
Pascakardioversi, Pankreatitis, Uremia
4. Faktor Resiko
1.
2.
Trauma langsung pada paru
Pneumoni virus, bakteri
Contusio paru( memar paru)
Menghisap O2 konsentrasi tinggi dalam waktu
lama
Trauma tidak langsung
Sepsis
Shock
DIC (Dissemineted Intravaskuler Coagulation)
Idiophatic (tidak diketahui)
5. Manifestasi Klinik
Peningkatan jumlah pernapasan
Klien mengeluh sulit bernapas, retraksi dan sianosis
Pada Auskultasi mungkin terdapat suara napas
tambahan
Penurunan kesadaran mental
Takikardi, takipnea
Dispnea dengan kesulitan bernafas
Terdapat retraksi interkosta
Sianosis
Hipoksemia
Auskultasi paru : ronkhi basah, krekels, stridor,
wheezing
Auskultasi jantung : BJ normal tanpa murmur atau
gallop
6. Komplikasi
Menurut Hudak & Gallo ( 1997 ), komplikasi
yang dapat terjadi pada ARDS adalah :
Abnormalitas obstruktif terbatas ( keterbatasan
aliran udara )
Defek difusi sedang
Hipoksemia selama latihan
Toksisitas oksigen
Sepsis
7. Patofisiologi
Kerusakan sistemik
↓
Pe ↓ perfusi jaringan
↓
Hipoksia seluler
↓
Pelepasan faktor-faktor biokimia
( enzim lisosom, vasoaktif, system komplemen, asam metabolic, kolagen, histamine )
↓
Pe ↑ permiabilitas kapiler paru
↓
Pe ↓ aktivitas surfaktan
↓
Edema interstisial alveolar paru
↓
Kolaps alveolar yang progresif
↓
Pe ↓ compliance paru
Pe ↑ shunting
↓
Hipoksia arterial
9. Pengkajian
1.
2.
3.
4.
5.
Biodata
Riwayat Kesehatan
Pola aktivitas sehari-hari
Pemeriksaan Fisik
Fase eksudatif
Kelemahan , menurunya kesadaran, tidak
mampu berkonsentrasi, takipnea, dan
alkalosis respiratori. Hasil inspeksi dada
didpatkan penggunaan otot bantu
pernapasan dan adanya peningkatan
tekanan darah arteri.
10. Lanjutan …
6. Fase fibroprolifelatif
Disfungsi pada organ seperti :
Otak, terjadi perubahan kesadaran, agitasi dan halusinasi
Jantung, terjadi penurunan curah jantung, (cardiac output)
yang mengakibatkan angina, CHF (gagal jantung
kongestif), disritmia, dan miokard infark.
Ginjal, terjadi penurunan produksi urin atau laju filtrasi
glomerulus (LFG)
Kulit, terdapat bintik bintik dan ditemukan adanya tanda
iskemik.
Hati, didapati adanya peningkatan SGOT, biliriubim, alkalin
fosfat, dan penurunan albumin
7. Pemeriksaan Penunjang
seperti rontgen, ABGs, tes fungsi paru, dan asam laktat ( )
11. Diagnosa yang mungkin muncul
1.
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d :
Menurunnya fungsi silia pada jalan atas
Peningkatan jumlah/kekentalan sekresi pulmonal
Peningkatan resistensi jalan udara (edema interstisisal).
Data yang mungkin timbul :
Klien mengeluh dispnea
Perubahan dalam kedalaman/jumlah pernapasan, penggunaan otot asesori pernapasan
Batuk (efektif/inefektif) dengan ayau tanpa produksi sputum
2.
Kerusakan pertukaran gas b.d :
Akumulasi protein dan cairan pada ruang interstisial atau alveolar
Hipoventilasi alveolar
Penurunan produksi surfaktan yang menyebabkan kolaps alveolar.
Ditandai dengan :
Takipnea, penggunaan otot aksesori pernapasan
Perubahan nilai ABGs
Ventilasi atau perfusi mismath dengan peningkatan despres
12. Lanjutan …
3.
4.
Resiko tinggi kurang volume cairan b.d :
Akumulasi protein dan cairan pada ruang interstisial atau alveolar
Hipoventilasi alveolar
Penurunan produksi surfektan yang menyebabkan kolaps
alveolar.
Ditandai dengan :
Takipnea, penggunaan otot aksesori pernapasan
Perubahan nilai ABGs
Ventilasi atau perfusimismath dengan peningkatan despres
Ansietas b.d prognosis penyakit
Ditandai dengan :
Peningkatan ketenggangan dan tidak berdaya
Ketakutan, kelemahan.
13. Penatalaksanaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Terapi Oksigen
Ventilasi Mekanik
Tujuan terapi ini adalah untuk memberikan dukungan ventilasi
sampai integritas membran alveoli kapiler kembali baik.
Positif End_expiratory Pressure (PEEP)
Komplikasi utama PEEP adalah penurunan curah jantung dan
barotrauma
Pemantauan Oksigen Arteri Adekuat
Pengukuran seri hemoglobin perlu dilakukan untuk kalkulasi
kandungan oksigen yang akan menentukan kebutuhan untuk tranfusi
sel darah merah.
Terapi Farmakologi
Pemeliharaan jalan Napas
Pencegahan Infeksi
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapatkan di rumah sakit.
Dukungan Nutrisi
Monitor Semua Sistem Terhadap Respon Terapi dan Potensial
Komplikasi