SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ARDS adalah kondisi kedaruratan paru yang tiba-tiba dan bentuk kegagalan nafas
berat, biasanya terjadi pada orang yang sebelumnya sehat yang telah terpajan pada
berbagai penyebab pulmonal atau nonpulmonal (Hudak Gallo,1997;579).
ARDS adalah sindrom klinis yang ditandai dengan penurunan progresif
kandungan

oksigen

arteri

yang

terjadi

setelah

penyakit

atau

cedera

(Smeltzer,2001;615).
ARDS merupakan suatu bentuk gagal nafas akut yang berkembang progresif pada
penderita kritis dan cedera tanpa penyakit paru sebelumnya, ditandai dengan adanya
inflamasi parenkim paru dan peningkatan permeabilitas unit alveoli kapiler yang
mengakibatkan hiperventilasi, hipoksemia berat dan infiltrate luas.
ARDS pertama kali digambarkan sebagai sindrom klinis pada tahun
1967.Diperkirakan ada 150.000 orang yang menderita ARDS tiap tahunnya dan laju
mortalitas tergantung pada etiologi dan sangat bervariasi.Tingkat mortilitasnya 50
%.Sepsis sistemik merupakan penyebab ARDS terbesar sekitar 50%, trauma 15 %,
cardiopulmonary baypass 15 %, viral pneumoni 10 % dan injeksi obat 5 %

B. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu:
 Untuk mengetahui pengertian dari penyakit ARDS
 Untuk mengetahui etiologi ARDS
 Untuk Mengathui Patofisiologi ARDS
 Untuk mengetahui Manifestasi klinis dari ARDS
 Untuk Mengetahui Komplikasi dari ARDS
 Untuk Mengetahui Pemeriksaan Penunjang dari ARDS
 Untuk mengetahui Askeb dari ARDS

C. Permasalahan
Berdasarkan tujuan di atas maka yang menjadi permasalahan yang akan
dibahas dalam makalah ini yaitu mengeanai Konsep penyakit dan Konsep askep dari
Penyakit ARDS.
BAB II
PEMBAHASAN
I. KONSEP PENYAKIT ARDS
A. Pengertian
ARDS adalah suatu penyakit yang ditandai oleh kerusakan luas alveolus dan /
atau membran kapiler paru.ARDS selalu terjadi setelah suatu gangguan besar pada
system paru, kardiovaskular, atau tubuh secara luas (Corwin,2000;420).
ARDS adalah kondisi kedaruratan paru yang tiba-tiba dan bentuk kegagalan nafas
berat, biasanya terjadi pada orang yang sebelumnya sehat yang telah terpajan pada
berbagai penyebab pulmonal atau nonpulmonal (Hudak Gallo,1997;579).
ARDS adalah sindrom klinis yang ditandai dengan penurunan progresif
kandungan

oksigen

arteri

yang

terjadi

setelah

penyakit

atau

cedera

(Smeltzer,2001;615).
ARDS merupakan suatu bentuk gagal nafas akut yang berkembang progresif pada
penderita kritis dan cedera tanpa penyakit paru sebelumnya, ditandai dengan adanya
inflamasi parenkim paru dan peningkatan permeabilitas unit alveoli kapiler yang
mengakibatkan hiperventilasi, hipoksemia berat dan infiltrate luas.

B. Etiologi
Syok karena berbagai sebab ( terutama hemorragik,pancreatitis acut
hemorragik, sepsis gram negative ).
Sepsis tanpa syok, dengan atau tanpa koagulasi intravascular diseminata
(DIC)
Pneumonia virus yang berat
Trauma yang berat ( cedera kepala, cedera dada langsung, trauma pada
berbagai organ dengan syok hemorragik, fraktur majemuk dimana emboli
lemak terjadi berkaitan dengan fraktur femur )
Cedera aspirasi / inhalasi ( aspirasi isi lambung, hampir tenggelam, inhalasi
asap, inhalasi gas iritan )
Toksik O2 overdosis narkotika
Post perfusi pada pembedahan pintas kardiopulmonar
C. Patofisiologi
Mula – mula terjadi kerusakan pada membrane kapiler alveoli menyebabkan
terjadi peningkatan permeabilitas endotel kapiler paru dan epitel alveoli
mengakibatkan terjadi edema alveoli dan interstitial. Cairan yang berkumpul di
interstitium sehingga alveoli mulai terisi cairan menyebabkan atelektasis kongesti
yang luas. Terjadi pengurangan volume paru, paru-paru menjadi kaku dan keluwesan
paru (compliance ) menurun, fungsional residual capacity juga menurun. Hipoksemia
yang berat merupakan gejala penting ARDS, penyebabnya adalah ketidakseimbangan
ventilasi – perfusi, hubungan arterio – venous ( aliran darah mengalir kealveoli yang
kolaps ) dan kelainan difusi alveoli – kapiler sebab penebalan dinding alveoli –
kapiler.

D. Manifestasi Klinis
Bervariasi tergantung penyebab. Gejala yang paling menonjol adalah sesak nafas.
Dari pemeriksaan AGD didapat hipoksemia kemudian hiperkapnia dengan asidosis
respiratorik yang diawali dengan alkalosis respiratorik, sianosis, gelisah dan mudah
tersinggung, ronkhi terdengar hampir diseluruh paru.

E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan AGD arteri akan memperlihatkan penurunan konsentrasi oksigen
artei, didapat adanya hipoksemia kemudian hiperkapni dengan asidosis
respiratorik
Pemeriksaan radiologis, mula-mula tidak ada kelainan jelas pada foto dada,
setelah 12-24 jam akan tampak infiltrate alveolar tanpa batas yang tegas
diseluruh paru
Biopsi paru , terdapat adanya pengumpulan granulosit secara abnormal dalam
parenkim paru.

F. Komplikasi
Kegagalan pernafasan.
Dapat timbul seiring dengan perkembangan penyakit dan individu harus
bekerja lebih keras untuk mengatasi penurunan compliance paru.Akhirnya individu
kelelahan dan ventilasi melambat.Hal ini menimbulkan asidosis respiratorik karena
terjadi penimbunan karbondioksida di dalam darah.Melambatnya pernafasan dan
penurunan ph arteri adalah indikasi datangnya kegagalan pernafasan dan mungkin
kematian.

Pneumonia.
Pneumonia dapat timbul setelah ARDS , karena adanya penimbunan cairan di
paru dan kurangnya ekspansi paru.
Akibat hipoksia dapat terjadi gagal ginjal dan tukak saluran cerna karena
stress(stress ulcers).
Koagulansi intravascular diseminata akibat banyaknya jaringan yang rusak
pada ARDS.

II. Konsep Asuhan Keperawatan pada Klien Dengan Masalah ARDS
1. Pengkajian
a. (Breathing).
Pernafasan : cepat, mendengkur,dangkal.
Peningkatan kerja nafas,penggunaan otot aksesori pernafasan (retraksi interkostal
atau

substernal,pelebaran

nasal,memerlukan

oksigen

konsentrasi

tinggi.pucat,cyanosis,
Bunyi nafas : pada awal normal,krekels,ronki dan dapat terjadi bunyi nafas
bronchial.Perkusi dada : bunyi pekak diatas area konsolidasi.Ekspansi dada menurun
atau tidak sama.Peningkatan premitus (getar vibrasi pada dinding dada dengan
palpitasi),sputum sedikit berbusa. Hasil pemeriksaan AGD isi O2 menurun, PCO2
meningkat,PH menurun, PO2 menurun.

b. (Blood).
Riwayat

adanya

bedah

jantung/by

pass

jantung

paru,fenomena

embolik

(darah,udara,lemak),tekanan darah dapat normal/meningkat pada awal (berlanjut
menjadi hipoksia),hipotensi terjadi pada tahap lanjut (syok) atau dapat faktor
pencetus seperti pada eklampsia ,frekuensi jantung : takikardia biasanya ada, bunyi
jantung : normal pada tahap dini, S2 (komponen paru) dapat terjadi, disritmia, kulit
dan membrane mukosa : pucat,dingin.
c. (Brain).
Riwayat adanya trauma kepala, gelisah, agitasi, gemetar, mudah terangsang,
perubahan mental, disfungsi motor .

d. (Bladder).
Kaji keadaan urine meliputi : warna, jumlah, karakteristik urine termasuk berat jenis
urine.penurunan jumlah urine dan peningkatan retensi cairan.

e. (Bowel).
Kehilangan selera makan, mual, hilang/berkurangnya bunyi usus.

f. (Bone).
Kelelahan

2. Diagnosa keperawatan
a. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan akumulasi protein dan cairan
dalam interstisial / area alveolar.
b. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan meningkatnya tahanan
jalan nafas (edema interstisial).
c. Resiko terhadap cedera berhubungan dengan kurang kesadaran akan bahaya
lingkungan

3. Intervensi
No

1

Diagnos

Rencana

Rencana

/ jam
1

Hari/tgl

Rasional

a

tujuan

tindakan

2

3

4

5

6

DX : 1

Setelah

Kaji status

Takipnea adalah

diberikan

pernafasan

mekanisme kompensasi

askep

dengan sering,

untuk hipoksemia dan

selama ….

catat

peningkatan upaya

jam

peningkatan

pernafasan dapat

diharapka

frekwensi/upaya

menunjukkan derajat

n masalah

pernafasan atau

hipoksemia.

pertukaran

perubahan pola

gas

nafas.

Bunyi nafas dapat
tertangani

menurun, krekels adalah

dengan

Catat

bukti peningkatan cairan

kriteria

ada/tidaknya

dalam area jaringan

sesak

bunyi nafas

sebagai akibat

nafas (-),

tambahan seperti

peningkatanpermeabilita

ada

mengi, krekels.

s membran alveolar-

perbaikan

kapiler. Mengi adalah

ventilasi

bukti konstriksi bronkus

dan

dan/ penyempitan jalan

oksigenasi

nafas s/d mukus/edema.

yang
adekuat

Sianosis sentral dari

dengan

(organ) hangat spt lidah,

GDA

bibir, dan daun telinga

dalam

adalah paling indikatif

rentang

dari hipoksemia

normal

Kaji adanya

sistemik. Sianosis perifer

cyanosis

kuku/ ekstremitas s/d
vasokonstriksi.

Dapat menunjukkan
berlanjutnya hipoksemia
dan/ asidosis

Observasi
kecendrungan

Hipoksemia dapat

tidur, apatis,

menyebabkan mudah

tidak

terangsang pada

perhatian,gelisah

miokardium,

, bingung,

menghasilkan berbagai

somnolen.

disritmia.

Memaksimalkan sediaan
Auskultasi

oksigen untuk pertukaran

frekwensi

dengan tekanan jalan

jantung dan

napas positif kontinu.

irama.
Meningkatkan ekspansi
penuh paru untuk
memperbaiki oksigenasi.
Intubasi dan dukungan
Berikan oksigen

ventilasi diberikan bila

sesuai indikasi

PaO2 kurang dari 60 mm
Hg dan tidak berespon
terhadap peningkatan
oksigen murni (FIP2).

Menunjukkan
Bantu dengan/

ventilasi/oksigenasi dan

berikan tindakan

status asam/basa

IPPB

Digunakan sebagai dasar
evaluasi keefektifan
terapi/ indikator
kebutuhan perubahan
terapi.

Untuk memperbaiki
penyebab ARDS dan
mencegah berlanjutnya/
potensial komplikasi
fatal hipoksemia. Steroid
Awasi/

untuk menurunkan

gambarkan seri

inflamasi dan

AGD/ oksimetri

meningkatkan produksi

nadi

surfaktan. Antibiotika
untuk meengobati
patogen penyebab
adanya infeksi. Diuretik
untuk mendorong
pengeluaran cairan yang
Berikan obat

berlebih akibat edema.

sesuai indikasi

.

spt antibiotika,
steroid, diuretik.
2

DX : 2

Setelah

Catat perubahan

Penggunaan otot

diberikan

upaya dan pola

interkostal/ abdominal

tindakan

bernapas.

dan pelebaran nasal

perawatan

menunjukkan upaya

selama

peningkatan bernapas

…jam
diharapka

Ekspansi dada terbatas/

n bersihan

tak sama s/d akumalasi

jalan

Observasi

cairan, edema dan sekret

napas

penurunan

dalam seksi lobus.

efektif

ekspansi dinding

Konsolidasi paru dan

dengan

dada dan adanya/ pengisian cairan dapat

kriteria

peningkatan

dispnea(-),

fremitus.

meningkatkan fremitus.

jalan

Dapat menunjukkan

napas

aliran udara melalui

paten

trakeobronkial dan

dengan

dipengaruhi oleh adanya

bunyi

Catat

cairan mukus / obstuksi

napas

karakteristik

aliran udara lain. Mengi

bersih/

bunyi napas

merupakan bukti

tidak ada

konstriksi bronkus/

ronchi.

penyempitan jalan napas
s/d edema. Ronchi dapat
jelas tanpa batuk dan
menunjukkan
pengumpulan mukus
pada jalan napas.
Memudahkan
memelihara jalan napas
atas paten bila jalan
napas pasien
dipengaruhi.

Pertahankan
posisi tubuh/
kepala tepat dan
gunakan alat

Kelembaban

jalan napas

menghilangkan dan

sesuai

memobilisasi sekret serta

kebutuhan.

meningkatkan transport
oksigen.

Kolaborasi :
berikan oksigen

Untuk miningkatkan

lembab, cairan

bersihan jalan napas.

IV, berikan
kelembaban
ruangan yang
tepat.

Berikan
Bronkodilator/
ekspektoran
sesuai indikasi

3

DX : 3

Setelah

Identifikasi

Agar segala sesuatu yang

diberikan

situasi yang

dapat menimbulkan

tindakan

mendukung

masalah/ berbahaya bagi

perawatan

kecelakaan.

klien dapat dihindari.

selama ...
jam

Untuk menjaga/
diharapka

menyangga klien agar

n tidak

Kurangi/

terjadi

hilangkan situasi

cedera

tidak terjatuh.

yand berbahaya.
Pasang pembatas
pada tempat tidur

4. Implementasi
Implementasi dilaksanakan sesuai dengan intrevensi
5. Evaluasi
Hasil yang diharapkan : berdasarkan tujuan sesuai dengan kriteria evaluasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
ARDS adalah kondisi kedaruratan paru yang tiba-tiba dan bentuk kegagalan nafas
berat, biasanya terjadi pada orang yang sebelumnya sehat yang telah terpajan pada
berbagai penyebab pulmonal atau nonpulmonal (Hudak Gallo,1997;579).
ARDS adalah sindrom klinis yang ditandai dengan penurunan progresif
kandungan

oksigen

arteri

yang

terjadi

setelah

penyakit

atau

cedera

(Smeltzer,2001;615).

B. Saran
Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan dan
sasarannya. Kami selalu membuka diri untuk menerima saran dan kritik dari semua
pihak yang sama-sama bertujuan membangun makalah ini demi perbaikan dan
penyempurnaan dalam pembuatan makalah kami ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com
http://boxeramdkep.blogspot.com/2011/09/askep.html
http://tengkoraktolisclub.blogspot.com/2011/11/askep-ards.html

More Related Content

What's hot (15)

Ppt emfisema
Ppt emfisemaPpt emfisema
Ppt emfisema
 
Edema paru
Edema paruEdema paru
Edema paru
 
Prinsip terapi pasien ards
Prinsip terapi pasien ardsPrinsip terapi pasien ards
Prinsip terapi pasien ards
 
Ppt ppom
Ppt ppomPpt ppom
Ppt ppom
 
Ppt ppom
Ppt ppomPpt ppom
Ppt ppom
 
Penyakit paru obstruktif
Penyakit paru obstruktifPenyakit paru obstruktif
Penyakit paru obstruktif
 
Gagal nafas akut presentasi
Gagal nafas akut presentasiGagal nafas akut presentasi
Gagal nafas akut presentasi
 
Askep pneumonia pipin
Askep pneumonia pipinAskep pneumonia pipin
Askep pneumonia pipin
 
PPOK
PPOKPPOK
PPOK
 
Systema digestivus
Systema  digestivusSystema  digestivus
Systema digestivus
 
Gagal nafas
Gagal nafasGagal nafas
Gagal nafas
 
Adult Respiratory Distress Syndrome
Adult Respiratory Distress SyndromeAdult Respiratory Distress Syndrome
Adult Respiratory Distress Syndrome
 
Laporan pendahuluan dan askep ppok
Laporan pendahuluan dan askep ppokLaporan pendahuluan dan askep ppok
Laporan pendahuluan dan askep ppok
 
Askep pada pasien ppok AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada pasien ppok AKPER PEMKAB MUNA Askep pada pasien ppok AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada pasien ppok AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah anak kritis gagal nafas ok
Makalah anak kritis   gagal nafas okMakalah anak kritis   gagal nafas ok
Makalah anak kritis gagal nafas ok
 

Viewers also liked

Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan anak dengan rds
Asuhan keperawatan anak dengan rdsAsuhan keperawatan anak dengan rds
Asuhan keperawatan anak dengan rds
dian esvani
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigen
conesti08com
 

Viewers also liked (20)

Laporan pendahuluan ards
Laporan pendahuluan ardsLaporan pendahuluan ards
Laporan pendahuluan ards
 
PNEUMONIA & BRONKIOLITIS
PNEUMONIA & BRONKIOLITISPNEUMONIA & BRONKIOLITIS
PNEUMONIA & BRONKIOLITIS
 
Fisioterapi Dada
Fisioterapi DadaFisioterapi Dada
Fisioterapi Dada
 
Agd
AgdAgd
Agd
 
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA Fisioterapi dada dan batuk efektif  AKPER PEMKAB MUNA
Fisioterapi dada dan batuk efektif AKPER PEMKAB MUNA
 
Prosedur Pemberian Oksigen Via Nasal Kanule
Prosedur Pemberian Oksigen Via Nasal KanuleProsedur Pemberian Oksigen Via Nasal Kanule
Prosedur Pemberian Oksigen Via Nasal Kanule
 
Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan OksigenProsedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
Prosedur Tindakan Pemenuhan Kebutuhan Oksigen
 
Asuhan keperawatan anak dengan rds
Asuhan keperawatan anak dengan rdsAsuhan keperawatan anak dengan rds
Asuhan keperawatan anak dengan rds
 
Makalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigenMakalah macam2 pemberian oksigen
Makalah macam2 pemberian oksigen
 
a case presentation on Acute bronchitis
 a case presentation  on Acute bronchitis  a case presentation  on Acute bronchitis
a case presentation on Acute bronchitis
 
PEMBERIAN OKSIGEN
PEMBERIAN OKSIGENPEMBERIAN OKSIGEN
PEMBERIAN OKSIGEN
 
Fisioterapi dada
Fisioterapi dadaFisioterapi dada
Fisioterapi dada
 
Terapi oksigen
Terapi oksigenTerapi oksigen
Terapi oksigen
 
pemberian-oksigen
pemberian-oksigenpemberian-oksigen
pemberian-oksigen
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan Infeksi
 
Terapi Pemberian Oksigen
Terapi Pemberian OksigenTerapi Pemberian Oksigen
Terapi Pemberian Oksigen
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
 
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptAspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat ppt
 
Non Invasive Ventilation Update
Non Invasive Ventilation UpdateNon Invasive Ventilation Update
Non Invasive Ventilation Update
 
ABG ‘ARTERIAL BLOOD GASES’ - GAS DARAH ARTERI
ABG ‘ARTERIAL BLOOD GASES’ - GAS DARAH ARTERIABG ‘ARTERIAL BLOOD GASES’ - GAS DARAH ARTERI
ABG ‘ARTERIAL BLOOD GASES’ - GAS DARAH ARTERI
 

Similar to Askep ards tahyr

Asuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakit
Asuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakitAsuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakit
Asuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakit
Indro Harianto
 
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi PleuraAsuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
Nola Hastuti
 
asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2
 asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2 asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2
asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2
Damsen Husen
 
Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1
sharklasers22
 

Similar to Askep ards tahyr (20)

Askep ards tahyr AKPER PEMKAB MUNA
Askep ards tahyr AKPER PEMKAB MUNA Askep ards tahyr AKPER PEMKAB MUNA
Askep ards tahyr AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep distrees pernapasan
Askep distrees pernapasanAskep distrees pernapasan
Askep distrees pernapasan
 
TTTT.pptx
TTTT.pptxTTTT.pptx
TTTT.pptx
 
Asuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakit
Asuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakitAsuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakit
Asuhan tata laksana gagal nafas di rumah sakit
 
Edema paru
Edema paruEdema paru
Edema paru
 
Ards
ArdsArds
Ards
 
Ards AKPER PEMKAB MUNA
Ards AKPER PEMKAB MUNA Ards AKPER PEMKAB MUNA
Ards AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep ards
Askep ardsAskep ards
Askep ards
 
4.gangguan dalam sitem_respirasi
4.gangguan dalam sitem_respirasi4.gangguan dalam sitem_respirasi
4.gangguan dalam sitem_respirasi
 
ppt pneumonia.pptx
ppt pneumonia.pptxppt pneumonia.pptx
ppt pneumonia.pptx
 
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi PleuraAsuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
Asuhan Keperawatan pada Pasien Tuberkulosis Paru dan Efusi Pleura
 
Askep Gagal Nafas
Askep Gagal NafasAskep Gagal Nafas
Askep Gagal Nafas
 
Askep e salio
Askep e salio Askep e salio
Askep e salio
 
Gangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasiGangguan oksigenasi
Gangguan oksigenasi
 
Gagal nafas
Gagal nafasGagal nafas
Gagal nafas
 
asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2
 asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2 asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2
asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2
 
askep gawat darurat Kasus asma
askep gawat darurat Kasus asma askep gawat darurat Kasus asma
askep gawat darurat Kasus asma
 
KEGAGALAN PERNAFASAN
KEGAGALAN PERNAFASANKEGAGALAN PERNAFASAN
KEGAGALAN PERNAFASAN
 
Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1Askep kegawatdaruratan akiba1
Askep kegawatdaruratan akiba1
 
CRS Hidropneumotoraks.pptx
CRS Hidropneumotoraks.pptxCRS Hidropneumotoraks.pptx
CRS Hidropneumotoraks.pptx
 

More from Operator Warnet Vast Raha

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Askep ards tahyr

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ARDS adalah kondisi kedaruratan paru yang tiba-tiba dan bentuk kegagalan nafas berat, biasanya terjadi pada orang yang sebelumnya sehat yang telah terpajan pada berbagai penyebab pulmonal atau nonpulmonal (Hudak Gallo,1997;579). ARDS adalah sindrom klinis yang ditandai dengan penurunan progresif kandungan oksigen arteri yang terjadi setelah penyakit atau cedera (Smeltzer,2001;615). ARDS merupakan suatu bentuk gagal nafas akut yang berkembang progresif pada penderita kritis dan cedera tanpa penyakit paru sebelumnya, ditandai dengan adanya inflamasi parenkim paru dan peningkatan permeabilitas unit alveoli kapiler yang mengakibatkan hiperventilasi, hipoksemia berat dan infiltrate luas. ARDS pertama kali digambarkan sebagai sindrom klinis pada tahun 1967.Diperkirakan ada 150.000 orang yang menderita ARDS tiap tahunnya dan laju mortalitas tergantung pada etiologi dan sangat bervariasi.Tingkat mortilitasnya 50 %.Sepsis sistemik merupakan penyebab ARDS terbesar sekitar 50%, trauma 15 %, cardiopulmonary baypass 15 %, viral pneumoni 10 % dan injeksi obat 5 % B. Tujuan Tujuan penulisan makalah ini yaitu:  Untuk mengetahui pengertian dari penyakit ARDS  Untuk mengetahui etiologi ARDS  Untuk Mengathui Patofisiologi ARDS  Untuk mengetahui Manifestasi klinis dari ARDS  Untuk Mengetahui Komplikasi dari ARDS  Untuk Mengetahui Pemeriksaan Penunjang dari ARDS  Untuk mengetahui Askeb dari ARDS C. Permasalahan Berdasarkan tujuan di atas maka yang menjadi permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu mengeanai Konsep penyakit dan Konsep askep dari Penyakit ARDS.
  • 2. BAB II PEMBAHASAN I. KONSEP PENYAKIT ARDS A. Pengertian ARDS adalah suatu penyakit yang ditandai oleh kerusakan luas alveolus dan / atau membran kapiler paru.ARDS selalu terjadi setelah suatu gangguan besar pada system paru, kardiovaskular, atau tubuh secara luas (Corwin,2000;420). ARDS adalah kondisi kedaruratan paru yang tiba-tiba dan bentuk kegagalan nafas berat, biasanya terjadi pada orang yang sebelumnya sehat yang telah terpajan pada berbagai penyebab pulmonal atau nonpulmonal (Hudak Gallo,1997;579). ARDS adalah sindrom klinis yang ditandai dengan penurunan progresif kandungan oksigen arteri yang terjadi setelah penyakit atau cedera (Smeltzer,2001;615). ARDS merupakan suatu bentuk gagal nafas akut yang berkembang progresif pada penderita kritis dan cedera tanpa penyakit paru sebelumnya, ditandai dengan adanya inflamasi parenkim paru dan peningkatan permeabilitas unit alveoli kapiler yang mengakibatkan hiperventilasi, hipoksemia berat dan infiltrate luas. B. Etiologi Syok karena berbagai sebab ( terutama hemorragik,pancreatitis acut hemorragik, sepsis gram negative ). Sepsis tanpa syok, dengan atau tanpa koagulasi intravascular diseminata (DIC) Pneumonia virus yang berat Trauma yang berat ( cedera kepala, cedera dada langsung, trauma pada berbagai organ dengan syok hemorragik, fraktur majemuk dimana emboli lemak terjadi berkaitan dengan fraktur femur ) Cedera aspirasi / inhalasi ( aspirasi isi lambung, hampir tenggelam, inhalasi asap, inhalasi gas iritan ) Toksik O2 overdosis narkotika Post perfusi pada pembedahan pintas kardiopulmonar
  • 3. C. Patofisiologi Mula – mula terjadi kerusakan pada membrane kapiler alveoli menyebabkan terjadi peningkatan permeabilitas endotel kapiler paru dan epitel alveoli mengakibatkan terjadi edema alveoli dan interstitial. Cairan yang berkumpul di interstitium sehingga alveoli mulai terisi cairan menyebabkan atelektasis kongesti yang luas. Terjadi pengurangan volume paru, paru-paru menjadi kaku dan keluwesan paru (compliance ) menurun, fungsional residual capacity juga menurun. Hipoksemia yang berat merupakan gejala penting ARDS, penyebabnya adalah ketidakseimbangan ventilasi – perfusi, hubungan arterio – venous ( aliran darah mengalir kealveoli yang kolaps ) dan kelainan difusi alveoli – kapiler sebab penebalan dinding alveoli – kapiler. D. Manifestasi Klinis Bervariasi tergantung penyebab. Gejala yang paling menonjol adalah sesak nafas. Dari pemeriksaan AGD didapat hipoksemia kemudian hiperkapnia dengan asidosis respiratorik yang diawali dengan alkalosis respiratorik, sianosis, gelisah dan mudah tersinggung, ronkhi terdengar hampir diseluruh paru. E. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan AGD arteri akan memperlihatkan penurunan konsentrasi oksigen artei, didapat adanya hipoksemia kemudian hiperkapni dengan asidosis respiratorik Pemeriksaan radiologis, mula-mula tidak ada kelainan jelas pada foto dada, setelah 12-24 jam akan tampak infiltrate alveolar tanpa batas yang tegas diseluruh paru Biopsi paru , terdapat adanya pengumpulan granulosit secara abnormal dalam parenkim paru. F. Komplikasi Kegagalan pernafasan. Dapat timbul seiring dengan perkembangan penyakit dan individu harus bekerja lebih keras untuk mengatasi penurunan compliance paru.Akhirnya individu kelelahan dan ventilasi melambat.Hal ini menimbulkan asidosis respiratorik karena terjadi penimbunan karbondioksida di dalam darah.Melambatnya pernafasan dan
  • 4. penurunan ph arteri adalah indikasi datangnya kegagalan pernafasan dan mungkin kematian. Pneumonia. Pneumonia dapat timbul setelah ARDS , karena adanya penimbunan cairan di paru dan kurangnya ekspansi paru. Akibat hipoksia dapat terjadi gagal ginjal dan tukak saluran cerna karena stress(stress ulcers). Koagulansi intravascular diseminata akibat banyaknya jaringan yang rusak pada ARDS. II. Konsep Asuhan Keperawatan pada Klien Dengan Masalah ARDS 1. Pengkajian a. (Breathing). Pernafasan : cepat, mendengkur,dangkal. Peningkatan kerja nafas,penggunaan otot aksesori pernafasan (retraksi interkostal atau substernal,pelebaran nasal,memerlukan oksigen konsentrasi tinggi.pucat,cyanosis, Bunyi nafas : pada awal normal,krekels,ronki dan dapat terjadi bunyi nafas bronchial.Perkusi dada : bunyi pekak diatas area konsolidasi.Ekspansi dada menurun atau tidak sama.Peningkatan premitus (getar vibrasi pada dinding dada dengan palpitasi),sputum sedikit berbusa. Hasil pemeriksaan AGD isi O2 menurun, PCO2 meningkat,PH menurun, PO2 menurun. b. (Blood). Riwayat adanya bedah jantung/by pass jantung paru,fenomena embolik (darah,udara,lemak),tekanan darah dapat normal/meningkat pada awal (berlanjut menjadi hipoksia),hipotensi terjadi pada tahap lanjut (syok) atau dapat faktor pencetus seperti pada eklampsia ,frekuensi jantung : takikardia biasanya ada, bunyi jantung : normal pada tahap dini, S2 (komponen paru) dapat terjadi, disritmia, kulit dan membrane mukosa : pucat,dingin.
  • 5. c. (Brain). Riwayat adanya trauma kepala, gelisah, agitasi, gemetar, mudah terangsang, perubahan mental, disfungsi motor . d. (Bladder). Kaji keadaan urine meliputi : warna, jumlah, karakteristik urine termasuk berat jenis urine.penurunan jumlah urine dan peningkatan retensi cairan. e. (Bowel). Kehilangan selera makan, mual, hilang/berkurangnya bunyi usus. f. (Bone). Kelelahan 2. Diagnosa keperawatan a. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan akumulasi protein dan cairan dalam interstisial / area alveolar. b. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan meningkatnya tahanan jalan nafas (edema interstisial). c. Resiko terhadap cedera berhubungan dengan kurang kesadaran akan bahaya lingkungan 3. Intervensi No 1 Diagnos Rencana Rencana / jam 1 Hari/tgl Rasional a tujuan tindakan 2 3 4 5 6 DX : 1 Setelah Kaji status Takipnea adalah diberikan pernafasan mekanisme kompensasi askep dengan sering, untuk hipoksemia dan selama …. catat peningkatan upaya jam peningkatan pernafasan dapat diharapka frekwensi/upaya menunjukkan derajat n masalah pernafasan atau hipoksemia. pertukaran perubahan pola gas nafas. Bunyi nafas dapat
  • 6. tertangani menurun, krekels adalah dengan Catat bukti peningkatan cairan kriteria ada/tidaknya dalam area jaringan sesak bunyi nafas sebagai akibat nafas (-), tambahan seperti peningkatanpermeabilita ada mengi, krekels. s membran alveolar- perbaikan kapiler. Mengi adalah ventilasi bukti konstriksi bronkus dan dan/ penyempitan jalan oksigenasi nafas s/d mukus/edema. yang adekuat Sianosis sentral dari dengan (organ) hangat spt lidah, GDA bibir, dan daun telinga dalam adalah paling indikatif rentang dari hipoksemia normal Kaji adanya sistemik. Sianosis perifer cyanosis kuku/ ekstremitas s/d vasokonstriksi. Dapat menunjukkan berlanjutnya hipoksemia dan/ asidosis Observasi kecendrungan Hipoksemia dapat tidur, apatis, menyebabkan mudah tidak terangsang pada perhatian,gelisah miokardium, , bingung, menghasilkan berbagai somnolen. disritmia. Memaksimalkan sediaan
  • 7. Auskultasi oksigen untuk pertukaran frekwensi dengan tekanan jalan jantung dan napas positif kontinu. irama. Meningkatkan ekspansi penuh paru untuk memperbaiki oksigenasi. Intubasi dan dukungan Berikan oksigen ventilasi diberikan bila sesuai indikasi PaO2 kurang dari 60 mm Hg dan tidak berespon terhadap peningkatan oksigen murni (FIP2). Menunjukkan Bantu dengan/ ventilasi/oksigenasi dan berikan tindakan status asam/basa IPPB Digunakan sebagai dasar evaluasi keefektifan terapi/ indikator kebutuhan perubahan terapi. Untuk memperbaiki penyebab ARDS dan mencegah berlanjutnya/ potensial komplikasi fatal hipoksemia. Steroid Awasi/ untuk menurunkan gambarkan seri inflamasi dan AGD/ oksimetri meningkatkan produksi nadi surfaktan. Antibiotika untuk meengobati patogen penyebab adanya infeksi. Diuretik
  • 8. untuk mendorong pengeluaran cairan yang Berikan obat berlebih akibat edema. sesuai indikasi . spt antibiotika, steroid, diuretik. 2 DX : 2 Setelah Catat perubahan Penggunaan otot diberikan upaya dan pola interkostal/ abdominal tindakan bernapas. dan pelebaran nasal perawatan menunjukkan upaya selama peningkatan bernapas …jam diharapka Ekspansi dada terbatas/ n bersihan tak sama s/d akumalasi jalan Observasi cairan, edema dan sekret napas penurunan dalam seksi lobus. efektif ekspansi dinding Konsolidasi paru dan dengan dada dan adanya/ pengisian cairan dapat kriteria peningkatan dispnea(-), fremitus. meningkatkan fremitus. jalan Dapat menunjukkan napas aliran udara melalui paten trakeobronkial dan dengan dipengaruhi oleh adanya bunyi Catat cairan mukus / obstuksi napas karakteristik aliran udara lain. Mengi bersih/ bunyi napas merupakan bukti tidak ada konstriksi bronkus/ ronchi. penyempitan jalan napas s/d edema. Ronchi dapat jelas tanpa batuk dan menunjukkan pengumpulan mukus pada jalan napas.
  • 9. Memudahkan memelihara jalan napas atas paten bila jalan napas pasien dipengaruhi. Pertahankan posisi tubuh/ kepala tepat dan gunakan alat Kelembaban jalan napas menghilangkan dan sesuai memobilisasi sekret serta kebutuhan. meningkatkan transport oksigen. Kolaborasi : berikan oksigen Untuk miningkatkan lembab, cairan bersihan jalan napas. IV, berikan kelembaban ruangan yang tepat. Berikan Bronkodilator/ ekspektoran sesuai indikasi 3 DX : 3 Setelah Identifikasi Agar segala sesuatu yang diberikan situasi yang dapat menimbulkan tindakan mendukung masalah/ berbahaya bagi perawatan kecelakaan. klien dapat dihindari. selama ... jam Untuk menjaga/
  • 10. diharapka menyangga klien agar n tidak Kurangi/ terjadi hilangkan situasi cedera tidak terjatuh. yand berbahaya. Pasang pembatas pada tempat tidur 4. Implementasi Implementasi dilaksanakan sesuai dengan intrevensi 5. Evaluasi Hasil yang diharapkan : berdasarkan tujuan sesuai dengan kriteria evaluasi.
  • 11. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ARDS adalah kondisi kedaruratan paru yang tiba-tiba dan bentuk kegagalan nafas berat, biasanya terjadi pada orang yang sebelumnya sehat yang telah terpajan pada berbagai penyebab pulmonal atau nonpulmonal (Hudak Gallo,1997;579). ARDS adalah sindrom klinis yang ditandai dengan penurunan progresif kandungan oksigen arteri yang terjadi setelah penyakit atau cedera (Smeltzer,2001;615). B. Saran Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan dan sasarannya. Kami selalu membuka diri untuk menerima saran dan kritik dari semua pihak yang sama-sama bertujuan membangun makalah ini demi perbaikan dan penyempurnaan dalam pembuatan makalah kami ke depannya.