Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pengertian dan bentuk-bentuk nilai moral serta latar belakang munculnya pendekatan moral dalam menganalisis karya sastra
2. Pendekatan moral bertolak dari asumsi bahwa tujuan karya sastra adalah meningkatkan martabat manusia secara berbudaya, berpikir, dan berketuhanan
3. Dokumen tersebut juga membahas konsep, met
2. Pengertian moral
Moral berasal dari kata ‘mores’ yang
berarti dalam kehidupan adat-istiadat
atau kebiasaan. Moral selalu mengacu
pada baik buruknya manusia. Norma-
norma moral adalah tolak ukur untuk
menentukan sikap betul salahnya sikap
dan tindakan manusia dilihat dari segi
baik buruknya.(Suseno,1987:18).
3. Moral juga dapat diartikan
sebagai suatu norma, etika,
atau konsep kehidupan yang
dijunjung tinggi oleh sebagian
besar masyarakat.
4. Bentuk nilai moral
Menurut Suseno (1987: 142-150) :
1. Kejujuran
2. Nilai-nilai otentik
3. Kesediaan untuk bertanggung
jawab
4. Kemandirian moral
5. Keberanian moral
6. Kerendahan hati
7. Realitas dan kritis
5. Latar belakang munculnya
pendekatan moral
Pandangan yang mengatakan bahwa
karya sastra yang baik selalu
memberikan pesan moral kepada
pembaca untuk berbuat baik, yaitu
mengajak pembaca untuk menjunjung
tinggi norma-norma sosial. Maka dari
itu karya sastra dianggap sebagai
sarana pendidikan moral.
6. Pendekatan moral bertolak dari asumsi
dasar bahwa salah satu tujuan
kehadiran sastra ditengah-tengah
masyarakat pembaca adalah berupaya
untuk meningkatkan harkat martabat
manusia sebagai mahkluk berbudaya,
berpikir dan berketuhanan. Dengan
pendekatan moral ini, peneliti hendak
melihat sejauh mana karya sastra itu
memiliki moral.
7. Konsep pendekatan moral
1. Sebuah karya sastra yang bernilai
tinggi adalah sebuah karya sastra
yang mengandung moral yang tinggi
dan dapat mengangkat harkat
martabat manusia.
2. Dalam memberikan ukuran baik dan
buruk lebih menitik beratkan kepada
masalah isi seperti tema, pemikiran,
falsafah dan pesan-pesan
dibandingkan bentuk.
8. 3.Masalah didaktis, yakni pendidikan
dan pengajaran yang dapat
mengantarkan pembaca kepada suatu
arah tertentu.
4. Pendekatan moral menghendaki
sastra menjadi medium perekaman
zaman.
5. Pendekatan ini percaya bahwa
masyarakat tidak dapat
meningkatkan kualitas hidupnya bila
tidak dibantu oleh pemikir, ilmuwan,
budayawan dan sastrawan.
6. Dijadikan aspek kesejarahan
pergerakan kemajuan masyarakat dari
suatu zaman ke zaman lain.
9. Metode atau langkah kerja
1. Didalam menghadapi karya sastra yang
paling pokok diperhatikan adalah
isinya.
2. Aspek didaktis mendapat kajian secara
kritis. Hal ini dapat dilihat melalui kajian
perwatakan peran tokoh.
3. Pembahasan aspek moral hendaknya
dibedakan dengan pembahasan moral
yang berada dalam buku teks sekolah.
4. Pendekatan moral memperhatikan pul
masalah kesan dan resepsi pembaca.
10. Kekuatan pendekatan
moral
- Kekuatan pendekatan moral dapat
dilihat dari upaya memandang
karya sastra sebagai karya yang
mengandung nilai-nilai, pemikiran,
dan falsafah hidup yang akan
membawa manusia menuju kearah
kehidupan manusia yang lebih
bermutu.
11. Kelemahan pendekatan moral
1. Berkecenderungan untuk
melengahkan masalah bentuk dengan
lebih banyak memperhatikan aspek isi.
2. Sukar sekali merumuskan konsep
moral.
3. Berkecenderungan untuk menjurus
kepada ukuran nilai moral keagamaan.
4. Terdapat kemungkinan untuk
mengidentikkan apa yang dilukiskan
pengarang dalam karyanya dengan
sikap hidup beragama pengarang.