SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
AWAL KENABIAN 
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN 
TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN 
ILMU AL 
MAKALAH 
SIRAH NABAWIYAH 
Tentang 
SAMPAI MENJELANG HIJRAH KE MADINAH 
Disusun oleh: 
Dia Mawarni : 20141820 
Samrah : 20141873 
Fitra Azila Wati : 20141976 
Dosen Pembimbing: 
Drs. H. SUHEFRI, M.Ag 
AGAMA ISLAM (PAI) JURUSAN 
AL-QURAN (STAI-PIQ) SUMATERA BARAT 
2014 M/ 1435 H
1 
PEMBAHASAN 
AWAL KENABIAN SAMPAI MENJELANG HIJRAH KE MADINAH 
A. KENABIAN DAN KERASULAN MUHAMMAD SAW. 
Tatkala usia beliau sudah mendekati 40 tahun dan perenungannya 
terdahulu telah memperluas jurang pemikiran antara diri beluai dan kaumnya, 
beliau mulai suka mengasingkan diri. Karenanya, beliau membawa roti yang 
terbuat dari gandum dan bekal air menuju gua Hira' yang terletak di Jabal Nur, 
yaitu sejauh hampir 2 mil dari Mekkah. Gua ini merupakan gua yang sejuk, 
panjangnya 4 hasta, lebarnya 1,75 hasta dengan ukuran dzira' al-Hadid (hasta 
ukuran besi). Beliau tinggal di dalam gua tersebut bulan Ramadhan, memberi 
makan orang-orang miskin yang mengunjunginya, menghabiskan waktunya 
dalam beribadah dan berfikir mengenai pemandangan alam di sekitarnya dan 
kekuasaan yang menciptakan sedemikian sempurna di balik itu. Beliau tidak 
bisa tenang melihat kondisi kaumnya yang masih terbelenggu oleh keyakinan 
syirik yang usang dan gambaran tentangnya yang demikian rapuh, akan tetapi 
beliau tidak memiliki jalan yang terang, manhaj yang jelas ataupun jalan yang 
harus dituju, yang berkenan dengan hatinya dan disetujuinya.1 
Pilihan mengasingkan diri ('uzlah) yang diambil oleh beliau 
Shallallahu 'alaihi wasallam ini merupakan bagian dari tadbir (skenario) 
Allah terhadapnya. Juga, agar terputusnya kontak dengan kesibukan-kesibukan 
duniawi, goncangan kehidupan dan ambisi-ambisi kecil manusia 
yang mengusik kehidupan menjadi sebagai suatu perubahan, untuk kemudian 
mempersiapkan diri menghadapi urusan besar yang sudah menantinya 
sehingga siap mengemban amanah yang agung, merubah wajah bumi dan 
meluruskan garis sejarah. 'Uzlah yang sudah diatur oleh Allah ini terjadi tiga 
tahun sebelum beliau diangkat menjadi rasul. Beliau mengambil jalan 'uzlah 
ini selama sebulan dengan semangat hidup yang penuh kebebasan dan 
merenungi keghaiban yang tersembunyi dibalik kehidupan tersebut hingga 
1 Shofiyurrahman al-Mubarakfuriy, Perjalanan Hidup Rasul yang Agung Muhammad 
saw. dari Kelahiran Hingga Detik-detik Terakhir, (Jakarta: Darul Haq, 2012) Cet. XIV, hal. 81
tiba waktunya untuk berinteraksi dengan kehidupannya saat Allah 
memperkenankannya.2 
Tatkala usia beliau mencapai genap empat puluh tahun, tanda-tanda 
nubuwwah (kenabian) sudah tampak dan mengemuka, diantaranya; adanya 
sebuah batu di Mekkah yang mengucapkan salam kepada beliau. Sebagaimana 
diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Bakar bin Abi Syaibah dari Yahya bin 
Bakir dari Ibrahim bin Tuhman dari Samak bin Harb dari Jabir bin Samrah 
berkata, Rasulullah saw. bersabda: 
إِنِّى لَأَعْرَفُ حَجَرًا بِمَكَّةَ كَانَ يُسَلِّمُ عَلَيَّ قَـبْلَ أَنْ أَب ـعَثَ إِنِّى لَأَعْرَفُ الآنَ 
“Sesungguhnya aku mengetahui sebuah batu di Mekkah memberi salam 
kepadaku sebelum aku diutus, sesungguhnya sekarang aku benar-benar 
mengetahuinya.” 
Beliau juga tidak bermimpi kecuali sangat jelas sejelas fajar subuh yang 
menyingsing. Sebagaimana diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Yahya bin 
Bakir dari al-Laits dari ‘Aqil dari Ibn Syihab dari ‘Urwah bin az-Zubair dari 
‘Aisyah Ummul Mukminin berkata: 
أول ما بدئ به رسول الله صلى الله عليه و سلم من الوحي الرؤيا الصالحة فى النوم 
فكان لا يرى رؤيا إلا جاءت مثل فلق الصبح، ثم حبب إليه الخلاء و كان يخلو 
بغار حراء فيتحنث فيه وهو التعبد الليالى ذوات العدد قبل أن ينزع إلى أهله و يتزود 
لذلك، ثم يرجع إلى خديجة فيتزود لمثلها حتى جاءه الحق و هو فى غار حراء 
“Pertama diturunkan wahyu kepada Rasulullah saw. adalah melalui mimpi 
yang benar, beliau melihat dalam mimpi tersebut dengan sangat jelas seperti 
fajar subuh. Kemudian beliau suka menyendiri di Gua Hira’ untuk 
bertahannuts atau beribadah beberapa malam, setelah itu beliau kembali 
kepada keluarga mengambil bekal untuk kembali beribadah. Kemudian beliau 
kembali kepada Khadijah untuk mengambil bekal seperti biasa sehingga 
datang kepada beliau kebenaran (wahyu) sedangkan beliau berada di Gua 
Hira’.”3 
Ketika pengasingan diri (uzlah) di gua Hira’ memasuki tahun ketiga 
tepatnya di bulan Ramadhan Allah mengangkatnya sebagai nabi dengan 
2 Ibid 
3 Muhammad as-Shuyaniy, As-Shohih min Ahadits as-Sirah an-Nabawiyah, (Riyadh: 
2 
Madar al-Wathan lin Nasyr, 2011) hal. 28
mengutus Jibril kepadanya yang membawa beberapa ayat al-Qur’an, yaitu 
surat al-‘Alaq ayat 1-5. 
             
            
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah 
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang 
Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia 
mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” 
Itulah wahyu pertama. Malam terjadinya peristiwa itu kemudian 
dikenal sebagai “Malam penuh keagungan” (Lailah al-Qadr), dan menurut 
riwayat terjadi menjelang akhir bulan Ramadhan (610). Peristiwa ini terjadi 
pada hari Senin, tanggal 21 malam bulan Ramadhan dan bertepatan dengan 
tanggal 10 Agustus tahun 610 M. 
Imam Ibnu al-Qoyyim menjelaskan bahwa permulaan wahyu yang 
diturunkan Allah swt. kepada Muhammad Ibn Abdillah tersebut adalah 
perintah supaya dia membaca dengan nama Tuhannya yang telah menjadikan 
segala sesuatunya. Ini adalah awal kenabiannya belum menjadi awal 
kerasulannya. Dia baru diperintahkan untuk membaca saja, belum lagi 
diperintahkan untuk menyampaikan kepada orang lain.4 
Setelah beberapa lama wahyu terhenti (vakum), ada yang mengatakan 
tiga tahu ada pula yang mengatakan kurang dari itu. Pendapat yang lebih kuat 
adalah apa yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi bahwa masa terhentinya wahyu 
tersebut selama enam bulan.5 Kemudian, Allah memuliakan beliau dengan 
mengangkat menjadi rasul dengan diturunkannya al-Qur’an surat al- 
Muddatstsir ayat 1-5: 
  ،   ،  ،  ،  
4 Fatmawati, Sejarah Peradaban Islam, (Batusangkar: STAIN Batusangkat Press, 
3 
2010)Jilid I, hal. 30 
5 Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buthiy, Sirah Nabawiyah, terjemahan: Aunur Rafiq 
Shalih Tamhid, (Jakarta: Rabbany Press, 2009) Cet. XV, hal. 60
“Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! 
dan Tuhanmu agungkanlah! dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan 
dosa tinggalkanlah” 
4 
B. PERJUANGAN DAKWAH 
1. Dakwah Secara Rahasia (Sirriyah) 
Permulaan dakwah Rasulullah disampaikan kepada kerabat dekat 
dan para tokoh masyarakat Quraisy seperti Abu Bakar as-Siddiq sebagai 
sahabat beliau yang paling tulus. Orang yang pertama kali masuk Islam 
adalah Khadijah, Zaid bin Haritsah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar as- 
Siddiq, Utsman bin ‘Affan, az-Zubair bin al-‘Awwam, Sa’ad bin Abi 
Waqqas, Abdurrahman bin Auf, dan Thalhah bin ‘Ubaidillah. Kemudian 
diikuti oleh para tokoh Quraisy seperti ‘Ubaidah bin al-Jarrah, al-Arqam 
bin Abu al-Arqam,6 dan lain-lain. Perjuangan dakwah ini dilakukan secara 
rahasia (Sirriyah) yang berpusat di rumah al-Arqam bin Abu al-Arqam. 
Dakwah yang bersifat individu ini berjalan selama lebih kurang tiga tahun, 
kemudian turunlah perintah kepada Nabi saw., untuk menyampaikan 
dakwah kepada kaumnya secara terang-terangan, dan menentang kebatilan 
mereka serta menyerang berhala-berhala mereka. 
2. Perintah shalat 
Termasuk wahyu yang pertama diturunkan adalah perintah 
mendirikan shalat. Al-Harits bin Usamah meriwayatkan dari jalur Ibnu 
Lahi’ah secara maushul dari Zaid bin Haritsah bahwa pada awal datangnya 
wahyu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam didatangi oleh malaikat 
Jibril, lantas mengajarkan beliau tata cara berwudhu. Maka tatkala selesai 
melakukannya, beliau mengambil seciduk air, lalu memercikkannya ke 
kemaluan beliau.7 Namun perintah shalat di sini bukanlah perintah shalat 
lima waktu, namun ada pendapat yang mengatakan bahwa yang telah 
diwajibkan itu adalah shalat sebelum terbit dan terbenamnya matahari. 
6 Shafiyurrahman al-Mubarakfuriy, Op. Cit., hal 93 
7 Ibid., hal. 94-95
5 
3. Dakwah secara terang-terangan 
Periode Mekkah, kebijakan dakwah yang dilakukan Nabi 
Muhammad adalah dengan menonjolkan kepemimpinannya, bukan 
kenabiannya. Implikasinya, dakwah dengan strategi politik yang 
memunculkan aspek-aspek keteladanannya dalam menyelesaikan berbagai 
persoalan sosial (egalitarisme) lebih tepat dibandingkan dengan aspek 
kenabiannya dengan melaksanakan tabligh.8 
Tatkala turun perintah dakwah dari Allah subhanahu wa ta’ala 
secara terang-terangan dan melawan kemusyrikan, sebagaimana yang 
terdapat dalam al-Qur’an surat al-Hijr ayat 94-95: 
فَاصْ دَعْ بِم ا ت ـ ؤمَ رُ و أَعْ رِضْ عَ نِ ا لْمُ شْ رِك يْنَ . إِ نَّا كَفَيْـنَكَ الْمُسْتَـهْزِءِيْنَ (الحجر: 
(٩٥-٩٤ 
“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang 
diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang musyrik. 
Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang 
yang memperolok-olok (kamu).” (Q.S. al-Hijr: 94-95) 
dan tatkala turun ayat: 
( وَ أَنْذِرْ عَشِيْـرَتَكَ الأَقْـرَبِيْنَ (الشعراء: ٢١٤ 
“Dan berilah peringatan kepada keluargamu yang terdekat.” (Q.S. asy- 
Syu’ara’: 214) 
Rasulullah naik ke atas bukit Shafa, lalu menyeru kepada kabilah-kabilah 
Quraisy. Kemudian tak berapa lama mereka pun berkumpul. Lalu 
Beliau berkata, “Bagaimana menurut pendapat kalian kalau aku 
beritahukan bahwa ada segerombolan pasukan kuda di lembah sana yang 
ingin menyerang kalian, apakah kalian akan mempercayaiku?” Mereka 
menjawab, “Ya, kamu tidak pernah tahu dari dirimu selain kejujuran.” 
Beliau berkata, “Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan kepada 
kalian akan azab yang amat pedih.” Abu Lahab menanggapi, “Celakalah 
8 Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam, Melacak Akar-akar 
Sejarah, Sosial, Politik dan Budaya Ummat Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004), hal. 
13
engkau sepanjang hari! Apakah hanya untuk ini engkau kumpulkan 
kami?” 
Maka ketika itu turun ayat: تَـبَّتْ يَدَآ أَبِي لهَبٍَ وَ تَبَّ “Celakalah 
kedua tangan Abu Lahab” (Q.S. Al-Lahab: 1). Yakni benar-benar merugi 
lagi gagal, amal perbuatan dan usahanya pun tersesat.9 
Rasulullah melakukan dakwah Islam secara terang-terangan di 
tempat-tempat berkumpul dan bertemunya kaum musyrikin. Beliau 
membacakan Kitabullah dan menyampaikan ajakan yang selalu 
disampaikan oleh para rasul terdahulu kepada kaum mereka, “Wahai 
kaumku! Sembalah Allah. Kalian tidak memiliki Tuhan selain-Nya”. Dan 
beliau juga memamerkan praktik ibadahnya kepada Allah, melakukannya 
di halaman Ka’bah pada siang hari dan disaksikan oleh khalayak ramai. 
Dakwah yang beliau lakukan tersebut mendapat sambutan baik dari 
mereka sehingga banyak di antara mereka yang masuk ke dalam agama 
Islam. 
Manakala musim haji telah datang yang dilakukan Rasulullah 
adalah membututi jama’ah-jama’ah yang datang hingga sampai ke tempat-tempat 
mereka, di pasar ‘Ukazh, Majinnah, dan Dzul Majaz. Beliau 
mengajak mereka untuk menyembah Allah, sedangkan Abu Lahab selalu 
membututi dan memotong setiap ajakan beliau dengan berbalik 
mengatakan kepada mereka “Jangan kalian patuhi dia karena dia adalah 
seorang pembawa agama baru lagi pendusta”. Dan kenyataannya, justru 
dari musim itulah perihal Rasulullah menjadi pusat perhatian delegasi 
Arab dan namanya menjadi buah bibir orang di seantero negeri Arab. 
Seiring banyaknya orang yang membenarkan ajakan Beliau, seiring 
dengan itu kebencian para pembesar Quraisy yang enggan menerima 
dakwah Rasul juga semakin membara. Sehingga begitu banyak celaan, 
cobaan, dan siksaan yang diterima oleh Nabi dan orang Islam saat itu. Di 
9 Abdullah bin Muhammad al-Sheikh, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 8, (Bogor: 
6 
Pustaka Imam Syafi’I, 2003), hal. 568
antaranya Ammar bin Yasir dan kedua orang tuanya pernah diseret oleh 
orang-orang Quraisy ke al-Abthah untuk disiksa. Bahkan kedua orang 
tuanya ditikam oleh Abu Jahal dengan lembing hingga menjadi syahid. Di 
antara kaum muslimin yang sangat berat siksaannya adalah Bilal, dia 
adalah seorang budak Habsyi yang digambarkan oleh Rasulullah sebagai 
buah pertama dari kaum Habsyi. Selain itu, yang juga menerima siksaan 
yang berat ialah Khabbab bin al-Arut. Siksa yang menimpa kaum 
muslimin ketika itu tidak hanya dirasakan oleh kaum laki-laki, juga kaum 
perempuan. Alkisah Labinah, seorang budak perempuan kepunyaan Bani 
Mu’min yaitu Hay Bani ‘Addi bin Ka’b) masuk Islam, kemudian Labinah 
dibeli oleh Abu Bakar as-Shiddiq dan memerdekakannya. 10 
Orang-orang Quraisy pernah beberapa kali menemui Abu Thalib 
untuk menghentikan dakwah rasul. Karena Abu Thalib adalah orang yang 
sangat disegani karena kedudukannya di kalangan Arab ketika itu. Lalu 
Abu Thalib menemui Rasulullah dan menyampaikan apa yang diancamkan 
orang-orang Quraisy terhadap dirinya kepada Rasulullah. Rasulullah saw. 
menjawab: 
Artinya: “Wahai pamanku! Demi Allah, andaikata mereka meletakkan 
matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar 
aku meninggalkan urusan ini, niscaya aku tidak akan 
meninggalkannya hingga Allah memenangkannya atau aku 
binasa karenanya.” 
Rasulullah mengira pamannya Abu Thalib tidak lagi akan 
membelanya. Dengan berlinang air mata beliau pergi meninggalkannya, 
lalu pamannya memanggil beliau kembali dan berkata: “Pergilah wahai 
keponakanku! Katakanlah apa yang kau suka, Demi Allah, sekali-kali aku 
tidak akan pernah menyerahkanmu kepada siapapun.” 
Rasulullah saw. terus berdakwah sedangkan kaum Quraisy telah 
berputus asa terhadapnya dan terhadap Abu Thalib. Kemarahan mereka 
turun kepada orang yang masuk Islam dari anggota suku mereka, yang 
10 Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah dan Kebudayaan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2009) 
7 
Cet. III, hal. 137
tidak ada yang bisa melindungi mereka. Setiap suku mulai menangkapi 
anggota mereka yang masuk Islam dan menahan mereka. Mereka disiksa 
dengan pukulan (cambuk), tidak diberi makan, tidak diberi minum, dan 
dijemur saat terik matahari.11 
8 
4. Kaum muslimin Hijrah ke Habsyi 
Pada awal tahun 615 M12 kaum muslimin hijrah ke Habsyi. 
Penganiayaan dan intimidasi orang-orang Quraisy merupakan ujian yang 
hebat bagi Nabi Muhammad dan pengikut-pengikutnya. Salah satu 
langkah antisipatif penyelamatan, Nabi Muhammad telah memerintahkan 
untuk berhijrah ke Habasyah13 (Habsyi) yang waktu itu dipimpin oleh 
Najasyi, seorang yang beragama Nasrani.14 Rombongan ini terdiri dari 12 
orang laki-laki dan empat orang wanita, dikepalai oleh Utsman bin 
Affan.15 
Pada tahun yang sama, tepatnya di bulan Syawwal rombongan ini 
kembali ke Makkah, karena berita dusta tentang peristiwa Gharaniq, 
bahwa orang-orang Quraisy telah masuk Islam. Ternyata berita tersebut 
berbanding terbalik, sehingga setelah di Mekkah kaum Quraisy semakin 
menjadi-jadi melakukan penyiksaan terhadap kaum muslimin. Oleh karena 
itu, Rasulullah kembali memerintahkan kaum muslimin untuk kembali ke 
Habasyah (Habsyi). Rombongan yang kedua ini terdiri dari 83 laki-laki 
dan 18 atau 19 perempuan.16 
11 Abul Hasan ‘Ali al-Hasany an-Nadwi, Sejarah Lengkap Nabi Muhammad saw., 
(Jokjakarta: Mardhiyah Press, 2007) Cet. III, hal. 129 
12 Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam, bagian kesatu & dua, (Jakarta: PT 
RajaGrafindo Persada, 1999), hal. 36 
13 Ketika itu Rasulullah menyaksikan para sahabatnya menderita karena siksaan orang-orang 
musyrik Makkah, berkatalah beliau kepada mereka: “Kalian lebih baik hijrah ke tanah 
Habsyi, karena di sana rajanya terkenal adil dan bijaksana, tidak seorang pun ada yang teraniaya. 
Negeri Habsyi adalah negeri yang aman. Berangkatlah ke sana sampai Allah memberi jalan keluar 
dari penderitaan yang menimpa kalian selama ini. (Hasan Ibrahim Hasan: hal 162) 
14 Ajid Thohir, Op. Cit. hal. 14 
15 Shafiyurrahman, Op. Cit. hal. 122 
16 Op. Cit., hal. 125
Pada penghujung tahun keenam kenabian, lebih tepatnya pada 
bulan Dzulhijjah Hamzah bin Abdul Muththalib masuk Islam. Keislaman 
Hamzah pada mulanya adalah sebagai pelampiasan harga diri seseorang 
yang tidak sudi keluarganya dihina, namun kemudian Allah membuatnya 
cinta terhadap Islam. Dia kemudian menjadi orang yang berpegang teguh 
pada al-Urwatul Wutsqa dan menjadi kebanggaan kaum Muslimin. 
Tiga hari setelah keislaman Hamzah bin Abdul Muththtalib pada 
tahun keenam kenabian, Umar bin al-khaththab juga masuk Islam. Nabi 
saw. memang telah berdoa kepada Allah agar dia masuk Islam 
sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan 
menshahihkannya dari Ibnu umar dan hadits yang dikeluarkan oleh at- 
Thabrani dari Ibnu Mas’ud dan Anas r.a. bahwasannya Nabi saw. 
bersabda: 
اللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِ سْلاَمَ بِأَحَبِّ الرَّجُلَيْنِ إِلَيْكَ :بِعُمَرَ بْنِ الخَْطَّابِ أَوْ بِأَبِيْ جَهْلٍ بْنِ 
هِشَامٍ 
Artinya: “Ya Allah, muliakanlah Islam ini dengan salah seorang dari dua 
orang yang lebih engkau cintai, Umar bin al-Khaththab atau 
Jahal bin Hisyam.” 
9 
5. Pemboikotan menyeluruh 
Perjanjian zhalim dan melampaui batas 
Segala cara sudah ditempuh dan tidak membuahkan hasil, 
kepanikan kaum musyrikin mencapai puncaknya, ditambah lagi Bani 
Hasyim dan Bani Muththalib bersikeras akan menjaga Nabi saw. dan 
membelanya apapun resikonya. Oleh karena itu, mereka berkumpul 
bermusyawarah di lembah Mahshib kediaman Bani Kinanah, mereka 
bersumpah untuk tidak menikahi Bani Hasyim dan Bani Muththalib, tidak 
berjual beli, tidak bergaul, dan tidak memasuki rumah-rumah mereka 
maupun berbicara dengan mereka sampai mereka menyerahkan Rasulullah 
saw. untuk dibunuh. Mereka mendokumentasikan hal tersebut di atas 
sebuah shahifah (lembaran) yang berisi perjanjian dan sumpah “Bahwa 
mereka selamanya tidak akan menerima perdamaian dari Bani Hasyim
dan tidak akan berbelas kasihan terhadap mereka kecuali mereka 
menyerahkannya (Rasulullah) untuk dibunuh.”17 Perjanjian ini merupakan 
perjanjian yang zhalim dan melampaui batas. 
Pemboikotan semakin menjadi-jadi, sehingga bahan makanan dan 
persediaan pun habis, sementara orang-orang musyrik tidak membiarkan 
bahan makan masuk ke Mekkah kecuali mereka borong semuanya. 
Sehingga selama lebih kurang tiga tahun kaum muslimin menderita 
kekurangan bahan pangan di celah bukit milik Abu Thalib. 
Tindakan ini membuat kondisi Bani Hasyim dan Bani Muththalib 
semakin tertekan dan memprihatinkan sehingga mereka terpaksa memakan 
dedaunan dan kulit-kulit. Selain itu, jeritan kaum wanita dan tangis bayi-bayi 
yang mengerang kelaparan pun terdengar di balik celah bukit 
10 
tersebut. 
Pembatalan perjanjian 
Pada bulan Muharram tahun ke-10 kenabian terjadi pembatalan 
terhadap shahifah dan perobekan perjanjian tersebut. Hal ini dilakukan 
karena tidak semua kaum Quraisy menyetujui perjanjian tersebut, di antara 
mereka ada yang pro dan ada pula yang kontra, maka pihak yang kontra 
ini akhirnya berusaha untuk membatalkan shahifah tersebut. Mereka 
adalah Hisyam bin Amr dari Suku Bani Amr bin Lu’ay, Zuheir bin Abi 
Umayyah al-Makhzumiy, al-Muth’im bin Adi, Abul Bukhturi bin Hisyam, 
dan Zam’ah bin al-Aswad bin al-Muththalib bin Asad. 
Mereka menuntut agar shahifah perjanjian itu dibatalkan dan 
dirobek. Kala itu Abu Jahal tidak menerima tindakan mereka dan tidak 
akan membatalkan perjanjian tersebut. Di samping itu, hakikatnya 
shahifah perjanjian tersebut sudah dimakan rayap-rayap yang dikirim oleh 
Allah sebagaimana yang diwahyukan kepada Rasulullah. 
Abu Thalib datang kepada kaum Quraisy dan memberitahukan 
kepada mereka tentang apa yang diberitahukan oleh keponakannya. Dia 
menyatakan, “Ini untuk membuktikan apakah dia berbohong sehingga 
17 Shafiyurrahman al-Mubarakfuriy, Op. Cit., hal 152
kami akan membiarkan kalian untuk menyelesaikan urusan dengannya. 
Demikian sebaliknya, jika dia benar maka kalian harus membatalkan 
pemutusan rahim dan kezaliman terhadap kami.”18 
Setelah terjadi perundingan antara Abu Thalib dan Abu Jahal, al- 
Muth’im berdiri untuk merobek shahifah tersebut. Ternyata shahifah 
tersebut telah dimakan rayap, kecuali tulisan yang ada nama Allah. 
11 
6. Hijrah ke Tha’if 
Pada bulan Syawwal tahun ke-10 kenabian atau tepatnya pada 
penghujung bulan Mei atau awal Juni tahun 619 M Rasulullah pergi 
menuju kota Thaif yang letaknya sekitar 60 mil dari kota Makkah.19 
Dengan harapan semoga Allah memberikan petunjuk kepada penduduknya 
untuk memeluk agama Islam. Pada kenyataannya penduduk Tha’if justru 
menolak beliau dengan penolakan yang lebih buruk. Mereka menuntut 
beberapa mukjizat tertentu darinya seperti mereka meminta agar beliau 
dapat membelah bulan menjadi dua, lalu beliau memohonkan kepada 
Allah agar memperlihatkan kepada mereka. Namun, mereka tetap pada 
kekafirannya. 
7. Tahun kesedihan 
a. Abu Thalib Wafat 
Abu Thalib wafat pada bulan Rajab tahun 10 kenabian, 6 bulan 
setelah keluar dari syi’bnya. Ketika Abu Thalib dalam keadaan sekarat, 
Rasulullah saw. mengunjunginya, sementara di waktu yang sama di 
sisinya sudah berada Abu Jahal. Beliau saw. bertutur kepada 
pamannya, “Wahai pamandaku! Ucapkanlah Laa ilaaha illallah, 
kalimat yang akan aku jadikan hujjah untuk membelamu kelak di 
hadapan Allah.” 
Namun Abu Jahal dan Abdullah bin Abi Umayyah memotong, 
“Wahai Abu Thalib! Sudah bencikah engkau terhadap agam Abdul 
Muththalib?” 
18 Shafiyurrahman al-Mubarakfuriy, Op. Cit, hal. 156 
19 Op. Cit., hal. 178
Keduanya terus mendesaknya demikian, hingga kalimat 
terakhir yang diucapkannya kepada mereka adalah “Aku masih tetap 
dalam agam Abdul Muththalib.” 
Nabi saw. berkata, “Sungguh aku akan memintakan ampunan 
untukmu selama aku tidak dilarang melakukannya”, tetapi kemudian 
turunlah ayat: 
         
           
Artinya: Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang 
beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang 
musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah 
kaum Kerabat (Nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya 
orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam. 
(at-Taubah:113) 
Demikian pula turun ayat: 
     
Artinya: “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk 
kepada orang yang kamu kasihi” 
Dalam Shahih al-Bukhari dari al-Abbas bin Abdul Muththalib, 
dia berkata kepada Nabi saw., “Apa balasan yang engkau berikan 
kepada pamanmu atas jasanya kepadamu, sesungguhnya dahulu dialah 
yang melindungimu dan berkorban untukmu?” beliau bersabda, “Dia 
berada di neraka yang paling ringan, andaikata bukan karenaku 
niscaya dia sudah berada di neraka yang paling bawah.” 
Dari Abu Sa’id al-Khudri bahwasannya dia mendengar Nabi 
saw. bersabda: “Semoga saja syafa’atku bermanfaat baginya pada 
Hari Kiamat, lalu dia ditempatkan di neraka paling ringan yang 
(ketinggiannya) mencapai dua mata kaki (saja).” 
12
13 
b. Wafatnya Khadijah r.a 
Setelah dua bulan atau tiga bulan setelah wafatnya Abu Thalib, 
Ummul Mukminin, Khadijah al-Kubra r.a. pun wafat. Tepatnya pada 
bulan Ramadhan tahun ke 10 kenabian dalam usia 65 tahun sedangkan 
Rasulullah saw. ketika itu berusia 50 tahun. 
Sosok Khadijah merupakan nikmat Allah yang paling besar 
bagi Rasulullah saw. Selama seperempat abad hidup bersamanya, dia 
senantiasa menghibur beliau di saat beliau cemas, memberikan 
dorongan di saat-saat kritis, menyokong penyampaian risalah-nya, 
mendampingi beliau dalam rintangan jihad yang amat pahit dan selalu 
membela beliau baik dengan jiwa maupun dengan hartanya. 
Dua peristiwa sedih tersebut berlangsung dalam waktu yang 
relatif berdekatan, sehingga perasaan sedih dan pilu menyayat-nyayat 
hati Rasulullah saw. Kemudian cobaan terus datang secara beruntun 
pula dari kaumnya. Sepeninggalan Abu Thalib mereka secara terang-terangan 
menyiksa dan menyakiti beliau. 
C. ISRA’ MI’RAJ 
Isra’ yaitu Rasulullah diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil 
Aqsho yaitu Baitul Maqdis setelah menyebarkan Islam di Mekkah kepada 
orang-orang Quraisy dan kabilah-kabilahnya.20 Mi’raj yaitu perjalanan 
Rasulullah dari Baitul Maqdis naik ke langit ke tujuh. 
Malam itu Beliau dimi’rajkan dari Baitul Maqdis menuju langit dunia. 
Di sana beliau melihat Adam, bapak manusia. Kemudian beliau dimi’rajkan 
ke langit kedua, di sana beliau melihat Nabi Yahya alaihissalam dan Isa 
alaihissalam. Kemudian beliau dimi’rajkan ke langit ketiga, di sana beliau 
melihat nabi Yusuf alaihissalam. Kemudian beliau dimi’rajkan ke langit 
keempat, di sana beliau melihat Nabi Idris alaihissalam. Kemudian beliau 
dimi’rajkan ke langit kelima, di sana beliau melihat Nabi Harun alaihissalam. 
20 Ibnu Hisyam, as-Sirah an-Nabawiyah, al-Juz’ ats-Tsanyi, (Beirut: Dar al-Kitab al- 
Araby, 1990) Cet. III, hal. 47
Kemudian beliau dimi’rajkan ke langit keenam, di sana beliau melihat Nabi 
Musa alaihissalam. Kemudian beliau dimi’rajkan ke langit ketujuh, di sana 
beliau bertemu dengan Nabi Ibrahim alaihissalam. Kemudian beliau naik ke 
Sidratul Muntaha, lalu al-Bait al-Ma’mur dinaikkan untuknya. Kemudian 
beliau dimi’rajkan lagi menuju Allah yang Maha Agung lagi Mahaperkasa. 
Kemudian Dia mewahyukan kepada hamba-Nya mewajibkan 50 waktu shalat. 
Kemudian Beliau kembali hingga melewati Nabi Musa alaihissalam. Musa 
lalu bertanya kepada beliau, ‘Apa yang diperintahkan kepadamu?’ Beliau 
menjawab, ’50 waktu shalat’. Dia berkata, ‘Umatmu pasti tidak sanggup 
melakukan itu, kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan untuk 
umatmu.’ Lalu Jibril membawa beliau kembali naik ke hadapan Allah. Lalu 
Allah menguranginya menjadi 10 waktu shalat. Kemudian ketika melewati 
Nabi Musa, dan beliau memberitahukan hal tersebut kepadanya. Dia berkata, 
‘Kembalilah lagi kepada Rabbmu dan mintalah keringanan!’ Beliau terus 
mondar-mandir antara Nabi Musa dan Allah hingga akhirnya Allah 
menjadikannya 5 waktu shalat.21 
14 
D. BAI’AT AL-‘AQABAH 
1. Bai’at al-‘Aqabah I 
Pada musim haji sesudah perang Bu’ats, berangkatlah 
serombongan orang-orang Khazraj menuju Makkah untuk berhaji. 
Sesampainya di Makkah mereka ditemui Rasulullah di ‘Aqabah dan pada 
saat itu pula mereka mendengar dakwah beliau lalu menerimanya. Ketika 
tiba musim haji tahun berikutnya, datanglah ke Makkah dua belas orang 
penduduk Yatsrib untuk menemui Rasulullah di ‘Aqabah. Kemudian pada 
malam harinya mereka melakukan bai’at tanda setia kepada beliau yang 
disebut dengan Bai’at an-Nisa’ atau Bai’at al-Aqabah al-Ula.22 
21 Shafiyurrahman, Op. Cit., hal. 197-198 
22 Hasan Ibrahim Hasan, Op. Cit., hal. 175-176
15 
2. Bai’at al-‘Aqabah II 
Pada tahun 622 M terjadi sumpah setia kedua (Bai’at al-‘Aqabah 
al-Tsaniyah) yang berisikan pernyataan bahwa mereka tidak hanya 
menerima Muhammad sebagai nabssi dan menjauhi perbuatan dosa, akan 
tetapi juga sanggup berperang membela Tuhan dan rasul-Nya.23 Selain 
itu, mereka mengharapkan Nabi Muhammad hijrah ke Yatsrib, karena 
mereka sangat membutuhkan seseorang yang akan menjadi pemimpin 
mereka dan menyelesaikan sengketa antara suku Aus dan suku Khazraj 
yang telah terjadi bertahun-tahun. 
PENUTUP 
Muhammad saw. Diangkat menjadi nabi dengan diturunkan surat al-Alaq 
ayat 1-5, sedangkan diangkat menjadi Rasul dengan diturunkan surat al- 
Muddatstsir ayat 1-5. Permulaan dakwah Rasulullah melakukan secara sembunyi-sembunyi. 
Kemudian dilakukan secara terang-terangan dengan turunnya surat al- 
Hijr ayat 94-95 dan surat as-Syu’ara’ ayat 214. Perjuangan dakwah selama 
periode Mekkah selama lebih kurang 13 tahun. 
Dakwah periode Mekkah menghadapi tantangan yang amat berat bagi 
Rasulullah dan kaum muslimin. Sehingga beliau memerintahkan kaum muslimin 
untuk hijrah ke daerah di luar Mekkah seperti Habsyi dan Tha’if. Namun, tidak 
mengurangi penderitaan Rasulullah dan kaum muslimin, bahkan semakin 
menjadi-jadi. Sehingga pada tahun ke 13 kenabian, Rasulullah memerintahkan 
kaum muslimin untuk hijrah ke Madinah (Yatsrib). 
Pembaca yang budiman, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari 
kesempurnaan dan banyak terdapat kesalahan serta kekhilafan. Penulis sangat 
berharap kepada pembaca untuk memberikan kritikan dan masukan yang 
mendukung makalah ini. Penulis juga menyarankan kepada pembaca untuk 
kembali membaca dan mengoreksi ke buku-buku ulama tentang sirah Nabawiyah. 
23 Maidir Harun dan Firdaus, Op. Cit., hal. 28
16 
DAFTAR KEPUSTAKAAN 
Al-Buthiy, Muhammad Sa’id Ramadhan, Sirah Nabawiyah, terjemahan: Aunur 
Rafiq Shalih Tamhid, (Jakarta: Rabbany Press, 2009) Cet. XV 
Al-Mubarakfuriy, Shofiyurrahman, Perjalanan Hidup Rasul yang Agung 
Muhammad saw. dari Kelahiran Hingga Detik-detik Terakhir, 
(Jakarta: Darul Haq, 2012) Cet. XIV 
Al-Sheikh, Abdullah bin Muhammad, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 8, 
(Bogor: Pustaka Imam Syafi’i, 2003) 
An-Nadwi, Abul Hasan ‘Ali al-Hasany, Sejarah Lengkap Nabi Muhammad saw., 
(Jokjakarta: Mardhiyah Press, 2007) Cet. III 
As-Shuyaniy, Muhammad, As-Shohih min Ahadits as-Sirah an-Nabawiyah, 
(Riyadh: Madar al-Wathan lin Nasyr, 2011) 
Fatmawati, Sejarah Peradaban Islam, (Batusangkar: STAIN Batusangkat Press, 
2010)Jilid I 
Hasan, Hasan Ibrahim, Sejarah dan Kebudayaan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 
2009) Cet. III 
Ibnu Hisyam, as-Sirah an-Nabawiyah, al-Juz’ ats-Tsanyi, (Beirut: Dar al-Kitab 
al-Araby, 1990) Cet. III 
Lapidus, Ira M., Sejarah Sosial Ummat Islam, bagian kesatu & dua, (Jakarta: PT 
RajaGrafindo Persada, 1999 
Thohir, Ajid, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam, Melacak 
Akar-akar Sejarah, Sosial, Politik dan Budaya Ummat Islam, 
(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004)

More Related Content

What's hot

Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyah
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah AisyahRpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyah
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyahvictoria nurhasanudin
 
Hijrah Nabi Muhammad Ke Madinah
Hijrah Nabi Muhammad Ke MadinahHijrah Nabi Muhammad Ke Madinah
Hijrah Nabi Muhammad Ke Madinahkhairunfirda
 
3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw
3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw
3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi sawMuhammad Jamhuri
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul haditsMoh Yakub
 
Khadijah wanita surga
Khadijah wanita surgaKhadijah wanita surga
Khadijah wanita surgaIyeh Solichin
 
Memperingati Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad saw
Memperingati Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad sawMemperingati Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad saw
Memperingati Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad sawMuhammad Jamhuri
 
Sirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: MuqaddimahSirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: MuqaddimahAbuNailah
 
Power Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anPower Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anMythaChan
 
Makalah hadist dan ulumul hadist
Makalah hadist dan ulumul hadistMakalah hadist dan ulumul hadist
Makalah hadist dan ulumul hadistNur Afifah
 
Sejarah nabi saw.
Sejarah nabi saw.Sejarah nabi saw.
Sejarah nabi saw.RizaFahmi2
 
Power Point Abu bakar assyiddiq
Power Point Abu bakar assyiddiqPower Point Abu bakar assyiddiq
Power Point Abu bakar assyiddiqmawardi ardi
 
Tafsir pada periode tabi’in dan periode tadwin
Tafsir pada periode tabi’in dan periode tadwinTafsir pada periode tabi’in dan periode tadwin
Tafsir pada periode tabi’in dan periode tadwinJumal Ahmad
 
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAH
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAHDAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAH
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAHMoh Hari Rusli
 

What's hot (20)

Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyah
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah AisyahRpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyah
Rpp 1 kisah keteladanan sahabat Umar dan sayyidah Aisyah
 
Hijrah Nabi Muhammad Ke Madinah
Hijrah Nabi Muhammad Ke MadinahHijrah Nabi Muhammad Ke Madinah
Hijrah Nabi Muhammad Ke Madinah
 
3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw
3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw
3. Sejak Kenabian Hingga Hijrah Nabi saw
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Khadijah wanita surga
Khadijah wanita surgaKhadijah wanita surga
Khadijah wanita surga
 
PPT Masa Bani umayyah
PPT Masa Bani umayyahPPT Masa Bani umayyah
PPT Masa Bani umayyah
 
Menjadi Murabbi Sukses
Menjadi Murabbi SuksesMenjadi Murabbi Sukses
Menjadi Murabbi Sukses
 
Memperingati Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad saw
Memperingati Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad sawMemperingati Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad saw
Memperingati Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad saw
 
Sirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: MuqaddimahSirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
Sirah Nabawiyah 01: Muqaddimah
 
Ali bin abi thalib
Ali bin abi thalibAli bin abi thalib
Ali bin abi thalib
 
Power Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'anPower Point 'Ulumul Qur'an
Power Point 'Ulumul Qur'an
 
Keutamaan bulan rajab
Keutamaan bulan rajabKeutamaan bulan rajab
Keutamaan bulan rajab
 
Makalah hadist dan ulumul hadist
Makalah hadist dan ulumul hadistMakalah hadist dan ulumul hadist
Makalah hadist dan ulumul hadist
 
Menyambut ramadhan
Menyambut ramadhanMenyambut ramadhan
Menyambut ramadhan
 
Sejarah nabi saw.
Sejarah nabi saw.Sejarah nabi saw.
Sejarah nabi saw.
 
Power Point Abu bakar assyiddiq
Power Point Abu bakar assyiddiqPower Point Abu bakar assyiddiq
Power Point Abu bakar assyiddiq
 
PERANG BADAR
PERANG BADARPERANG BADAR
PERANG BADAR
 
Tafsir pada periode tabi’in dan periode tadwin
Tafsir pada periode tabi’in dan periode tadwinTafsir pada periode tabi’in dan periode tadwin
Tafsir pada periode tabi’in dan periode tadwin
 
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAH
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAHDAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAH
DAKWAH RASULULLAH PERIODE MAKKAH
 
Tadhiyah dalam dakwah
Tadhiyah dalam dakwahTadhiyah dalam dakwah
Tadhiyah dalam dakwah
 

Viewers also liked

Sirah Nabawiyah 100: ٍٍٍSemarak Syiar Dakwah di Madinah
Sirah Nabawiyah 100: ٍٍٍSemarak Syiar Dakwah di MadinahSirah Nabawiyah 100: ٍٍٍSemarak Syiar Dakwah di Madinah
Sirah Nabawiyah 100: ٍٍٍSemarak Syiar Dakwah di MadinahAbuNailah
 
2. Siroh Nabawiyah: sejak kelahiran hingga kenabian
2. Siroh Nabawiyah: sejak kelahiran hingga kenabian2. Siroh Nabawiyah: sejak kelahiran hingga kenabian
2. Siroh Nabawiyah: sejak kelahiran hingga kenabianMuhammad Jamhuri
 
Sirah Nabawiyah 08: Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Sirah Nabawiyah 08: Kelahiran Nabi Muhammad SAWSirah Nabawiyah 08: Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Sirah Nabawiyah 08: Kelahiran Nabi Muhammad SAWAbuNailah
 
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.PAUSIL ABU
 
Sirah Nabawiyah 93: Abu Ma'bad, Ummu Ma'bad dan Sifat Fisik Nabi SAW
Sirah Nabawiyah 93: Abu Ma'bad, Ummu Ma'bad dan Sifat Fisik Nabi SAWSirah Nabawiyah 93: Abu Ma'bad, Ummu Ma'bad dan Sifat Fisik Nabi SAW
Sirah Nabawiyah 93: Abu Ma'bad, Ummu Ma'bad dan Sifat Fisik Nabi SAWAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah
Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di MadinahSirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah
Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di MadinahAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 06: Silsilah Nabi Muhammad Saw
Sirah Nabawiyah 06: Silsilah Nabi Muhammad SawSirah Nabawiyah 06: Silsilah Nabi Muhammad Saw
Sirah Nabawiyah 06: Silsilah Nabi Muhammad SawAbuNailah
 
1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah
1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah
1. Sirah Nabawiyah: mukoddimahMuhammad Jamhuri
 
Sirah Nabawiyah 49: Hijrah ke Habasyah
Sirah Nabawiyah 49: Hijrah ke HabasyahSirah Nabawiyah 49: Hijrah ke Habasyah
Sirah Nabawiyah 49: Hijrah ke HabasyahAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 23: Perintah Dakwah (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 23: Perintah Dakwah (Bag.1)Sirah Nabawiyah 23: Perintah Dakwah (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 23: Perintah Dakwah (Bag.1)AbuNailah
 
Sirah nabawiyah
Sirah nabawiyahSirah nabawiyah
Sirah nabawiyahnooriayu
 
Sejarah kebudayaan islam mi.sd
Sejarah kebudayaan islam mi.sdSejarah kebudayaan islam mi.sd
Sejarah kebudayaan islam mi.sdHazana Itriya
 
Sirah Nabawiyah 98: Mempersaudarakan Muhajirin-Anshar
Sirah Nabawiyah 98: Mempersaudarakan Muhajirin-AnsharSirah Nabawiyah 98: Mempersaudarakan Muhajirin-Anshar
Sirah Nabawiyah 98: Mempersaudarakan Muhajirin-AnsharAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 40: Andai Matahari dan Bulan
Sirah Nabawiyah 40: Andai Matahari dan BulanSirah Nabawiyah 40: Andai Matahari dan Bulan
Sirah Nabawiyah 40: Andai Matahari dan BulanAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 99: Piagam Madinah
Sirah Nabawiyah 99: Piagam MadinahSirah Nabawiyah 99: Piagam Madinah
Sirah Nabawiyah 99: Piagam MadinahAbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 95: Tiba di Madinah (Bag. 2)
Sirah Nabawiyah 95: Tiba di Madinah (Bag. 2)Sirah Nabawiyah 95: Tiba di Madinah (Bag. 2)
Sirah Nabawiyah 95: Tiba di Madinah (Bag. 2)AbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 94: Tiba di Madinah (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 94: Tiba di Madinah (Bag.1)Sirah Nabawiyah 94: Tiba di Madinah (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 94: Tiba di Madinah (Bag.1)AbuNailah
 
Sirah Nabawiyah 96: Sekilas Madinah
Sirah Nabawiyah 96: Sekilas MadinahSirah Nabawiyah 96: Sekilas Madinah
Sirah Nabawiyah 96: Sekilas MadinahAbuNailah
 

Viewers also liked (20)

Sirah Nabawiyah 100: ٍٍٍSemarak Syiar Dakwah di Madinah
Sirah Nabawiyah 100: ٍٍٍSemarak Syiar Dakwah di MadinahSirah Nabawiyah 100: ٍٍٍSemarak Syiar Dakwah di Madinah
Sirah Nabawiyah 100: ٍٍٍSemarak Syiar Dakwah di Madinah
 
2. Siroh Nabawiyah: sejak kelahiran hingga kenabian
2. Siroh Nabawiyah: sejak kelahiran hingga kenabian2. Siroh Nabawiyah: sejak kelahiran hingga kenabian
2. Siroh Nabawiyah: sejak kelahiran hingga kenabian
 
Sirah Nabawiyah 08: Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Sirah Nabawiyah 08: Kelahiran Nabi Muhammad SAWSirah Nabawiyah 08: Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Sirah Nabawiyah 08: Kelahiran Nabi Muhammad SAW
 
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
Makalah Sejarah Peradaban Islam Periode Nabi Saw.
 
Sirah Nabawiyah 93: Abu Ma'bad, Ummu Ma'bad dan Sifat Fisik Nabi SAW
Sirah Nabawiyah 93: Abu Ma'bad, Ummu Ma'bad dan Sifat Fisik Nabi SAWSirah Nabawiyah 93: Abu Ma'bad, Ummu Ma'bad dan Sifat Fisik Nabi SAW
Sirah Nabawiyah 93: Abu Ma'bad, Ummu Ma'bad dan Sifat Fisik Nabi SAW
 
Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah
Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di MadinahSirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah
Sirah Nabawiyah 101: Kelanjutan Dakwah dan Tarbiyah di Madinah
 
Sirah Nabawiyah 06: Silsilah Nabi Muhammad Saw
Sirah Nabawiyah 06: Silsilah Nabi Muhammad SawSirah Nabawiyah 06: Silsilah Nabi Muhammad Saw
Sirah Nabawiyah 06: Silsilah Nabi Muhammad Saw
 
Kisah Nabi Muhammad Saw
Kisah Nabi Muhammad SawKisah Nabi Muhammad Saw
Kisah Nabi Muhammad Saw
 
1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah
1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah
1. Sirah Nabawiyah: mukoddimah
 
Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)
Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)
Muhammad Teladanku Jilid 2 (Masa Muda)
 
Sirah Nabawiyah 49: Hijrah ke Habasyah
Sirah Nabawiyah 49: Hijrah ke HabasyahSirah Nabawiyah 49: Hijrah ke Habasyah
Sirah Nabawiyah 49: Hijrah ke Habasyah
 
Sirah Nabawiyah 23: Perintah Dakwah (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 23: Perintah Dakwah (Bag.1)Sirah Nabawiyah 23: Perintah Dakwah (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 23: Perintah Dakwah (Bag.1)
 
Sirah nabawiyah
Sirah nabawiyahSirah nabawiyah
Sirah nabawiyah
 
Sejarah kebudayaan islam mi.sd
Sejarah kebudayaan islam mi.sdSejarah kebudayaan islam mi.sd
Sejarah kebudayaan islam mi.sd
 
Sirah Nabawiyah 98: Mempersaudarakan Muhajirin-Anshar
Sirah Nabawiyah 98: Mempersaudarakan Muhajirin-AnsharSirah Nabawiyah 98: Mempersaudarakan Muhajirin-Anshar
Sirah Nabawiyah 98: Mempersaudarakan Muhajirin-Anshar
 
Sirah Nabawiyah 40: Andai Matahari dan Bulan
Sirah Nabawiyah 40: Andai Matahari dan BulanSirah Nabawiyah 40: Andai Matahari dan Bulan
Sirah Nabawiyah 40: Andai Matahari dan Bulan
 
Sirah Nabawiyah 99: Piagam Madinah
Sirah Nabawiyah 99: Piagam MadinahSirah Nabawiyah 99: Piagam Madinah
Sirah Nabawiyah 99: Piagam Madinah
 
Sirah Nabawiyah 95: Tiba di Madinah (Bag. 2)
Sirah Nabawiyah 95: Tiba di Madinah (Bag. 2)Sirah Nabawiyah 95: Tiba di Madinah (Bag. 2)
Sirah Nabawiyah 95: Tiba di Madinah (Bag. 2)
 
Sirah Nabawiyah 94: Tiba di Madinah (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 94: Tiba di Madinah (Bag.1)Sirah Nabawiyah 94: Tiba di Madinah (Bag.1)
Sirah Nabawiyah 94: Tiba di Madinah (Bag.1)
 
Sirah Nabawiyah 96: Sekilas Madinah
Sirah Nabawiyah 96: Sekilas MadinahSirah Nabawiyah 96: Sekilas Madinah
Sirah Nabawiyah 96: Sekilas Madinah
 

Similar to Sirah Nabawiyah: Masa kenabian dan kerasulan sampai hijrah

Agama nisa
Agama nisaAgama nisa
Agama nisanenden23
 
Sejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkah
Sejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkahSejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkah
Sejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkahFauzan Ardana
 
Materi Dakwah Nabi Periode Makkah.pptx
Materi Dakwah Nabi Periode Makkah.pptxMateri Dakwah Nabi Periode Makkah.pptx
Materi Dakwah Nabi Periode Makkah.pptxMayArkoun
 
DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH
DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAHDAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH
DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAHHafidz Setiyadi
 
Sejarah perkembangan dakwah rasulullah saw
Sejarah perkembangan dakwah rasulullah sawSejarah perkembangan dakwah rasulullah saw
Sejarah perkembangan dakwah rasulullah sawGuntur_arifin
 
Dakwah Nabi Muhammad periode mekah
Dakwah Nabi Muhammad periode mekahDakwah Nabi Muhammad periode mekah
Dakwah Nabi Muhammad periode mekahDestri Nurul
 
Nabi muhammad biografi
Nabi muhammad biografiNabi muhammad biografi
Nabi muhammad biografiChaerul Uman
 
TAZKIRAH RAMADAN.pptx
TAZKIRAH RAMADAN.pptxTAZKIRAH RAMADAN.pptx
TAZKIRAH RAMADAN.pptxjuharidaud
 
PAI Kls 10 Dakwah Rasulullah
PAI Kls 10 Dakwah RasulullahPAI Kls 10 Dakwah Rasulullah
PAI Kls 10 Dakwah RasulullahLiakartikasarii
 
PPT SKI_DAKWAH PERIODE MAKKAH.pptx
PPT SKI_DAKWAH PERIODE MAKKAH.pptxPPT SKI_DAKWAH PERIODE MAKKAH.pptx
PPT SKI_DAKWAH PERIODE MAKKAH.pptxTitaTita35
 
Dakwah nabi muhammad saw periode mekkah
Dakwah nabi muhammad saw periode mekkahDakwah nabi muhammad saw periode mekkah
Dakwah nabi muhammad saw periode mekkahSaidah Astuti
 
Pendidikan Agama Islam, Dakwah Rasulullah Saw.
Pendidikan Agama Islam, Dakwah Rasulullah Saw.Pendidikan Agama Islam, Dakwah Rasulullah Saw.
Pendidikan Agama Islam, Dakwah Rasulullah Saw.Lisa Tri Setiawati
 
Sejarah dakwah Rasulullah periode Mekkah
Sejarah dakwah Rasulullah periode MekkahSejarah dakwah Rasulullah periode Mekkah
Sejarah dakwah Rasulullah periode MekkahNadia2alifya
 
Sejarah dakwah rasulullah saw periode mekah dan madinah
Sejarah dakwah rasulullah saw periode mekah dan madinahSejarah dakwah rasulullah saw periode mekah dan madinah
Sejarah dakwah rasulullah saw periode mekah dan madinahmuhammadfaridfaizal
 
Proses Penyebaran Tauhid di Masa Rasulullah
Proses Penyebaran Tauhid di Masa RasulullahProses Penyebaran Tauhid di Masa Rasulullah
Proses Penyebaran Tauhid di Masa RasulullahAnanda Heristina
 
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’AN
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’ANMakalah SEJARAH NUZULUL QUR’AN
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’ANSri Wiji Lestari
 

Similar to Sirah Nabawiyah: Masa kenabian dan kerasulan sampai hijrah (20)

Agama nisa
Agama nisaAgama nisa
Agama nisa
 
Sejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkah
Sejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkahSejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkah
Sejarah Dakwah Rasulullah Periode mekkah
 
Iman Kepada Kitab Allah
Iman Kepada Kitab AllahIman Kepada Kitab Allah
Iman Kepada Kitab Allah
 
Materi Dakwah Nabi Periode Makkah.pptx
Materi Dakwah Nabi Periode Makkah.pptxMateri Dakwah Nabi Periode Makkah.pptx
Materi Dakwah Nabi Periode Makkah.pptx
 
DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH
DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAHDAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH
DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW DI MEDINAH DAN MEKAH
 
Sejarah perkembangan dakwah rasulullah saw
Sejarah perkembangan dakwah rasulullah sawSejarah perkembangan dakwah rasulullah saw
Sejarah perkembangan dakwah rasulullah saw
 
Dakwah Nabi Muhammad periode mekah
Dakwah Nabi Muhammad periode mekahDakwah Nabi Muhammad periode mekah
Dakwah Nabi Muhammad periode mekah
 
Nabi muhammad biografi
Nabi muhammad biografiNabi muhammad biografi
Nabi muhammad biografi
 
TAZKIRAH RAMADAN.pptx
TAZKIRAH RAMADAN.pptxTAZKIRAH RAMADAN.pptx
TAZKIRAH RAMADAN.pptx
 
PAI Kls 10 Dakwah Rasulullah
PAI Kls 10 Dakwah RasulullahPAI Kls 10 Dakwah Rasulullah
PAI Kls 10 Dakwah Rasulullah
 
PPT SKI_DAKWAH PERIODE MAKKAH.pptx
PPT SKI_DAKWAH PERIODE MAKKAH.pptxPPT SKI_DAKWAH PERIODE MAKKAH.pptx
PPT SKI_DAKWAH PERIODE MAKKAH.pptx
 
Dakwah nabi muhammad saw periode mekkah
Dakwah nabi muhammad saw periode mekkahDakwah nabi muhammad saw periode mekkah
Dakwah nabi muhammad saw periode mekkah
 
Sejarah nabi saw
Sejarah nabi sawSejarah nabi saw
Sejarah nabi saw
 
Pendidikan Agama Islam, Dakwah Rasulullah Saw.
Pendidikan Agama Islam, Dakwah Rasulullah Saw.Pendidikan Agama Islam, Dakwah Rasulullah Saw.
Pendidikan Agama Islam, Dakwah Rasulullah Saw.
 
Sejarah dakwah Rasulullah periode Mekkah
Sejarah dakwah Rasulullah periode MekkahSejarah dakwah Rasulullah periode Mekkah
Sejarah dakwah Rasulullah periode Mekkah
 
Sejarah dakwah rasulullah saw periode mekah dan madinah
Sejarah dakwah rasulullah saw periode mekah dan madinahSejarah dakwah rasulullah saw periode mekah dan madinah
Sejarah dakwah rasulullah saw periode mekah dan madinah
 
Proses Penyebaran Tauhid di Masa Rasulullah
Proses Penyebaran Tauhid di Masa RasulullahProses Penyebaran Tauhid di Masa Rasulullah
Proses Penyebaran Tauhid di Masa Rasulullah
 
STUDY QUR'AN.pptx
STUDY QUR'AN.pptxSTUDY QUR'AN.pptx
STUDY QUR'AN.pptx
 
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’AN
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’ANMakalah SEJARAH NUZULUL QUR’AN
Makalah SEJARAH NUZULUL QUR’AN
 
sejarrah nabi ringkasan
sejarrah nabi ringkasansejarrah nabi ringkasan
sejarrah nabi ringkasan
 

Recently uploaded

Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfHendroGunawan8
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 

Sirah Nabawiyah: Masa kenabian dan kerasulan sampai hijrah

  • 1. AWAL KENABIAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PENGEMBANGAN ILMU AL MAKALAH SIRAH NABAWIYAH Tentang SAMPAI MENJELANG HIJRAH KE MADINAH Disusun oleh: Dia Mawarni : 20141820 Samrah : 20141873 Fitra Azila Wati : 20141976 Dosen Pembimbing: Drs. H. SUHEFRI, M.Ag AGAMA ISLAM (PAI) JURUSAN AL-QURAN (STAI-PIQ) SUMATERA BARAT 2014 M/ 1435 H
  • 2. 1 PEMBAHASAN AWAL KENABIAN SAMPAI MENJELANG HIJRAH KE MADINAH A. KENABIAN DAN KERASULAN MUHAMMAD SAW. Tatkala usia beliau sudah mendekati 40 tahun dan perenungannya terdahulu telah memperluas jurang pemikiran antara diri beluai dan kaumnya, beliau mulai suka mengasingkan diri. Karenanya, beliau membawa roti yang terbuat dari gandum dan bekal air menuju gua Hira' yang terletak di Jabal Nur, yaitu sejauh hampir 2 mil dari Mekkah. Gua ini merupakan gua yang sejuk, panjangnya 4 hasta, lebarnya 1,75 hasta dengan ukuran dzira' al-Hadid (hasta ukuran besi). Beliau tinggal di dalam gua tersebut bulan Ramadhan, memberi makan orang-orang miskin yang mengunjunginya, menghabiskan waktunya dalam beribadah dan berfikir mengenai pemandangan alam di sekitarnya dan kekuasaan yang menciptakan sedemikian sempurna di balik itu. Beliau tidak bisa tenang melihat kondisi kaumnya yang masih terbelenggu oleh keyakinan syirik yang usang dan gambaran tentangnya yang demikian rapuh, akan tetapi beliau tidak memiliki jalan yang terang, manhaj yang jelas ataupun jalan yang harus dituju, yang berkenan dengan hatinya dan disetujuinya.1 Pilihan mengasingkan diri ('uzlah) yang diambil oleh beliau Shallallahu 'alaihi wasallam ini merupakan bagian dari tadbir (skenario) Allah terhadapnya. Juga, agar terputusnya kontak dengan kesibukan-kesibukan duniawi, goncangan kehidupan dan ambisi-ambisi kecil manusia yang mengusik kehidupan menjadi sebagai suatu perubahan, untuk kemudian mempersiapkan diri menghadapi urusan besar yang sudah menantinya sehingga siap mengemban amanah yang agung, merubah wajah bumi dan meluruskan garis sejarah. 'Uzlah yang sudah diatur oleh Allah ini terjadi tiga tahun sebelum beliau diangkat menjadi rasul. Beliau mengambil jalan 'uzlah ini selama sebulan dengan semangat hidup yang penuh kebebasan dan merenungi keghaiban yang tersembunyi dibalik kehidupan tersebut hingga 1 Shofiyurrahman al-Mubarakfuriy, Perjalanan Hidup Rasul yang Agung Muhammad saw. dari Kelahiran Hingga Detik-detik Terakhir, (Jakarta: Darul Haq, 2012) Cet. XIV, hal. 81
  • 3. tiba waktunya untuk berinteraksi dengan kehidupannya saat Allah memperkenankannya.2 Tatkala usia beliau mencapai genap empat puluh tahun, tanda-tanda nubuwwah (kenabian) sudah tampak dan mengemuka, diantaranya; adanya sebuah batu di Mekkah yang mengucapkan salam kepada beliau. Sebagaimana diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Bakar bin Abi Syaibah dari Yahya bin Bakir dari Ibrahim bin Tuhman dari Samak bin Harb dari Jabir bin Samrah berkata, Rasulullah saw. bersabda: إِنِّى لَأَعْرَفُ حَجَرًا بِمَكَّةَ كَانَ يُسَلِّمُ عَلَيَّ قَـبْلَ أَنْ أَب ـعَثَ إِنِّى لَأَعْرَفُ الآنَ “Sesungguhnya aku mengetahui sebuah batu di Mekkah memberi salam kepadaku sebelum aku diutus, sesungguhnya sekarang aku benar-benar mengetahuinya.” Beliau juga tidak bermimpi kecuali sangat jelas sejelas fajar subuh yang menyingsing. Sebagaimana diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Yahya bin Bakir dari al-Laits dari ‘Aqil dari Ibn Syihab dari ‘Urwah bin az-Zubair dari ‘Aisyah Ummul Mukminin berkata: أول ما بدئ به رسول الله صلى الله عليه و سلم من الوحي الرؤيا الصالحة فى النوم فكان لا يرى رؤيا إلا جاءت مثل فلق الصبح، ثم حبب إليه الخلاء و كان يخلو بغار حراء فيتحنث فيه وهو التعبد الليالى ذوات العدد قبل أن ينزع إلى أهله و يتزود لذلك، ثم يرجع إلى خديجة فيتزود لمثلها حتى جاءه الحق و هو فى غار حراء “Pertama diturunkan wahyu kepada Rasulullah saw. adalah melalui mimpi yang benar, beliau melihat dalam mimpi tersebut dengan sangat jelas seperti fajar subuh. Kemudian beliau suka menyendiri di Gua Hira’ untuk bertahannuts atau beribadah beberapa malam, setelah itu beliau kembali kepada keluarga mengambil bekal untuk kembali beribadah. Kemudian beliau kembali kepada Khadijah untuk mengambil bekal seperti biasa sehingga datang kepada beliau kebenaran (wahyu) sedangkan beliau berada di Gua Hira’.”3 Ketika pengasingan diri (uzlah) di gua Hira’ memasuki tahun ketiga tepatnya di bulan Ramadhan Allah mengangkatnya sebagai nabi dengan 2 Ibid 3 Muhammad as-Shuyaniy, As-Shohih min Ahadits as-Sirah an-Nabawiyah, (Riyadh: 2 Madar al-Wathan lin Nasyr, 2011) hal. 28
  • 4. mengutus Jibril kepadanya yang membawa beberapa ayat al-Qur’an, yaitu surat al-‘Alaq ayat 1-5.                          “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” Itulah wahyu pertama. Malam terjadinya peristiwa itu kemudian dikenal sebagai “Malam penuh keagungan” (Lailah al-Qadr), dan menurut riwayat terjadi menjelang akhir bulan Ramadhan (610). Peristiwa ini terjadi pada hari Senin, tanggal 21 malam bulan Ramadhan dan bertepatan dengan tanggal 10 Agustus tahun 610 M. Imam Ibnu al-Qoyyim menjelaskan bahwa permulaan wahyu yang diturunkan Allah swt. kepada Muhammad Ibn Abdillah tersebut adalah perintah supaya dia membaca dengan nama Tuhannya yang telah menjadikan segala sesuatunya. Ini adalah awal kenabiannya belum menjadi awal kerasulannya. Dia baru diperintahkan untuk membaca saja, belum lagi diperintahkan untuk menyampaikan kepada orang lain.4 Setelah beberapa lama wahyu terhenti (vakum), ada yang mengatakan tiga tahu ada pula yang mengatakan kurang dari itu. Pendapat yang lebih kuat adalah apa yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi bahwa masa terhentinya wahyu tersebut selama enam bulan.5 Kemudian, Allah memuliakan beliau dengan mengangkat menjadi rasul dengan diturunkannya al-Qur’an surat al- Muddatstsir ayat 1-5:   ،   ،  ،  ،  4 Fatmawati, Sejarah Peradaban Islam, (Batusangkar: STAIN Batusangkat Press, 3 2010)Jilid I, hal. 30 5 Muhammad Sa’id Ramadhan al-Buthiy, Sirah Nabawiyah, terjemahan: Aunur Rafiq Shalih Tamhid, (Jakarta: Rabbany Press, 2009) Cet. XV, hal. 60
  • 5. “Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah! dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah” 4 B. PERJUANGAN DAKWAH 1. Dakwah Secara Rahasia (Sirriyah) Permulaan dakwah Rasulullah disampaikan kepada kerabat dekat dan para tokoh masyarakat Quraisy seperti Abu Bakar as-Siddiq sebagai sahabat beliau yang paling tulus. Orang yang pertama kali masuk Islam adalah Khadijah, Zaid bin Haritsah, Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar as- Siddiq, Utsman bin ‘Affan, az-Zubair bin al-‘Awwam, Sa’ad bin Abi Waqqas, Abdurrahman bin Auf, dan Thalhah bin ‘Ubaidillah. Kemudian diikuti oleh para tokoh Quraisy seperti ‘Ubaidah bin al-Jarrah, al-Arqam bin Abu al-Arqam,6 dan lain-lain. Perjuangan dakwah ini dilakukan secara rahasia (Sirriyah) yang berpusat di rumah al-Arqam bin Abu al-Arqam. Dakwah yang bersifat individu ini berjalan selama lebih kurang tiga tahun, kemudian turunlah perintah kepada Nabi saw., untuk menyampaikan dakwah kepada kaumnya secara terang-terangan, dan menentang kebatilan mereka serta menyerang berhala-berhala mereka. 2. Perintah shalat Termasuk wahyu yang pertama diturunkan adalah perintah mendirikan shalat. Al-Harits bin Usamah meriwayatkan dari jalur Ibnu Lahi’ah secara maushul dari Zaid bin Haritsah bahwa pada awal datangnya wahyu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam didatangi oleh malaikat Jibril, lantas mengajarkan beliau tata cara berwudhu. Maka tatkala selesai melakukannya, beliau mengambil seciduk air, lalu memercikkannya ke kemaluan beliau.7 Namun perintah shalat di sini bukanlah perintah shalat lima waktu, namun ada pendapat yang mengatakan bahwa yang telah diwajibkan itu adalah shalat sebelum terbit dan terbenamnya matahari. 6 Shafiyurrahman al-Mubarakfuriy, Op. Cit., hal 93 7 Ibid., hal. 94-95
  • 6. 5 3. Dakwah secara terang-terangan Periode Mekkah, kebijakan dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad adalah dengan menonjolkan kepemimpinannya, bukan kenabiannya. Implikasinya, dakwah dengan strategi politik yang memunculkan aspek-aspek keteladanannya dalam menyelesaikan berbagai persoalan sosial (egalitarisme) lebih tepat dibandingkan dengan aspek kenabiannya dengan melaksanakan tabligh.8 Tatkala turun perintah dakwah dari Allah subhanahu wa ta’ala secara terang-terangan dan melawan kemusyrikan, sebagaimana yang terdapat dalam al-Qur’an surat al-Hijr ayat 94-95: فَاصْ دَعْ بِم ا ت ـ ؤمَ رُ و أَعْ رِضْ عَ نِ ا لْمُ شْ رِك يْنَ . إِ نَّا كَفَيْـنَكَ الْمُسْتَـهْزِءِيْنَ (الحجر: (٩٥-٩٤ “Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang musyrik. Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olok (kamu).” (Q.S. al-Hijr: 94-95) dan tatkala turun ayat: ( وَ أَنْذِرْ عَشِيْـرَتَكَ الأَقْـرَبِيْنَ (الشعراء: ٢١٤ “Dan berilah peringatan kepada keluargamu yang terdekat.” (Q.S. asy- Syu’ara’: 214) Rasulullah naik ke atas bukit Shafa, lalu menyeru kepada kabilah-kabilah Quraisy. Kemudian tak berapa lama mereka pun berkumpul. Lalu Beliau berkata, “Bagaimana menurut pendapat kalian kalau aku beritahukan bahwa ada segerombolan pasukan kuda di lembah sana yang ingin menyerang kalian, apakah kalian akan mempercayaiku?” Mereka menjawab, “Ya, kamu tidak pernah tahu dari dirimu selain kejujuran.” Beliau berkata, “Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan kepada kalian akan azab yang amat pedih.” Abu Lahab menanggapi, “Celakalah 8 Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam, Melacak Akar-akar Sejarah, Sosial, Politik dan Budaya Ummat Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004), hal. 13
  • 7. engkau sepanjang hari! Apakah hanya untuk ini engkau kumpulkan kami?” Maka ketika itu turun ayat: تَـبَّتْ يَدَآ أَبِي لهَبٍَ وَ تَبَّ “Celakalah kedua tangan Abu Lahab” (Q.S. Al-Lahab: 1). Yakni benar-benar merugi lagi gagal, amal perbuatan dan usahanya pun tersesat.9 Rasulullah melakukan dakwah Islam secara terang-terangan di tempat-tempat berkumpul dan bertemunya kaum musyrikin. Beliau membacakan Kitabullah dan menyampaikan ajakan yang selalu disampaikan oleh para rasul terdahulu kepada kaum mereka, “Wahai kaumku! Sembalah Allah. Kalian tidak memiliki Tuhan selain-Nya”. Dan beliau juga memamerkan praktik ibadahnya kepada Allah, melakukannya di halaman Ka’bah pada siang hari dan disaksikan oleh khalayak ramai. Dakwah yang beliau lakukan tersebut mendapat sambutan baik dari mereka sehingga banyak di antara mereka yang masuk ke dalam agama Islam. Manakala musim haji telah datang yang dilakukan Rasulullah adalah membututi jama’ah-jama’ah yang datang hingga sampai ke tempat-tempat mereka, di pasar ‘Ukazh, Majinnah, dan Dzul Majaz. Beliau mengajak mereka untuk menyembah Allah, sedangkan Abu Lahab selalu membututi dan memotong setiap ajakan beliau dengan berbalik mengatakan kepada mereka “Jangan kalian patuhi dia karena dia adalah seorang pembawa agama baru lagi pendusta”. Dan kenyataannya, justru dari musim itulah perihal Rasulullah menjadi pusat perhatian delegasi Arab dan namanya menjadi buah bibir orang di seantero negeri Arab. Seiring banyaknya orang yang membenarkan ajakan Beliau, seiring dengan itu kebencian para pembesar Quraisy yang enggan menerima dakwah Rasul juga semakin membara. Sehingga begitu banyak celaan, cobaan, dan siksaan yang diterima oleh Nabi dan orang Islam saat itu. Di 9 Abdullah bin Muhammad al-Sheikh, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 8, (Bogor: 6 Pustaka Imam Syafi’I, 2003), hal. 568
  • 8. antaranya Ammar bin Yasir dan kedua orang tuanya pernah diseret oleh orang-orang Quraisy ke al-Abthah untuk disiksa. Bahkan kedua orang tuanya ditikam oleh Abu Jahal dengan lembing hingga menjadi syahid. Di antara kaum muslimin yang sangat berat siksaannya adalah Bilal, dia adalah seorang budak Habsyi yang digambarkan oleh Rasulullah sebagai buah pertama dari kaum Habsyi. Selain itu, yang juga menerima siksaan yang berat ialah Khabbab bin al-Arut. Siksa yang menimpa kaum muslimin ketika itu tidak hanya dirasakan oleh kaum laki-laki, juga kaum perempuan. Alkisah Labinah, seorang budak perempuan kepunyaan Bani Mu’min yaitu Hay Bani ‘Addi bin Ka’b) masuk Islam, kemudian Labinah dibeli oleh Abu Bakar as-Shiddiq dan memerdekakannya. 10 Orang-orang Quraisy pernah beberapa kali menemui Abu Thalib untuk menghentikan dakwah rasul. Karena Abu Thalib adalah orang yang sangat disegani karena kedudukannya di kalangan Arab ketika itu. Lalu Abu Thalib menemui Rasulullah dan menyampaikan apa yang diancamkan orang-orang Quraisy terhadap dirinya kepada Rasulullah. Rasulullah saw. menjawab: Artinya: “Wahai pamanku! Demi Allah, andaikata mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan urusan ini, niscaya aku tidak akan meninggalkannya hingga Allah memenangkannya atau aku binasa karenanya.” Rasulullah mengira pamannya Abu Thalib tidak lagi akan membelanya. Dengan berlinang air mata beliau pergi meninggalkannya, lalu pamannya memanggil beliau kembali dan berkata: “Pergilah wahai keponakanku! Katakanlah apa yang kau suka, Demi Allah, sekali-kali aku tidak akan pernah menyerahkanmu kepada siapapun.” Rasulullah saw. terus berdakwah sedangkan kaum Quraisy telah berputus asa terhadapnya dan terhadap Abu Thalib. Kemarahan mereka turun kepada orang yang masuk Islam dari anggota suku mereka, yang 10 Hasan Ibrahim Hasan, Sejarah dan Kebudayaan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2009) 7 Cet. III, hal. 137
  • 9. tidak ada yang bisa melindungi mereka. Setiap suku mulai menangkapi anggota mereka yang masuk Islam dan menahan mereka. Mereka disiksa dengan pukulan (cambuk), tidak diberi makan, tidak diberi minum, dan dijemur saat terik matahari.11 8 4. Kaum muslimin Hijrah ke Habsyi Pada awal tahun 615 M12 kaum muslimin hijrah ke Habsyi. Penganiayaan dan intimidasi orang-orang Quraisy merupakan ujian yang hebat bagi Nabi Muhammad dan pengikut-pengikutnya. Salah satu langkah antisipatif penyelamatan, Nabi Muhammad telah memerintahkan untuk berhijrah ke Habasyah13 (Habsyi) yang waktu itu dipimpin oleh Najasyi, seorang yang beragama Nasrani.14 Rombongan ini terdiri dari 12 orang laki-laki dan empat orang wanita, dikepalai oleh Utsman bin Affan.15 Pada tahun yang sama, tepatnya di bulan Syawwal rombongan ini kembali ke Makkah, karena berita dusta tentang peristiwa Gharaniq, bahwa orang-orang Quraisy telah masuk Islam. Ternyata berita tersebut berbanding terbalik, sehingga setelah di Mekkah kaum Quraisy semakin menjadi-jadi melakukan penyiksaan terhadap kaum muslimin. Oleh karena itu, Rasulullah kembali memerintahkan kaum muslimin untuk kembali ke Habasyah (Habsyi). Rombongan yang kedua ini terdiri dari 83 laki-laki dan 18 atau 19 perempuan.16 11 Abul Hasan ‘Ali al-Hasany an-Nadwi, Sejarah Lengkap Nabi Muhammad saw., (Jokjakarta: Mardhiyah Press, 2007) Cet. III, hal. 129 12 Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam, bagian kesatu & dua, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1999), hal. 36 13 Ketika itu Rasulullah menyaksikan para sahabatnya menderita karena siksaan orang-orang musyrik Makkah, berkatalah beliau kepada mereka: “Kalian lebih baik hijrah ke tanah Habsyi, karena di sana rajanya terkenal adil dan bijaksana, tidak seorang pun ada yang teraniaya. Negeri Habsyi adalah negeri yang aman. Berangkatlah ke sana sampai Allah memberi jalan keluar dari penderitaan yang menimpa kalian selama ini. (Hasan Ibrahim Hasan: hal 162) 14 Ajid Thohir, Op. Cit. hal. 14 15 Shafiyurrahman, Op. Cit. hal. 122 16 Op. Cit., hal. 125
  • 10. Pada penghujung tahun keenam kenabian, lebih tepatnya pada bulan Dzulhijjah Hamzah bin Abdul Muththalib masuk Islam. Keislaman Hamzah pada mulanya adalah sebagai pelampiasan harga diri seseorang yang tidak sudi keluarganya dihina, namun kemudian Allah membuatnya cinta terhadap Islam. Dia kemudian menjadi orang yang berpegang teguh pada al-Urwatul Wutsqa dan menjadi kebanggaan kaum Muslimin. Tiga hari setelah keislaman Hamzah bin Abdul Muththtalib pada tahun keenam kenabian, Umar bin al-khaththab juga masuk Islam. Nabi saw. memang telah berdoa kepada Allah agar dia masuk Islam sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan menshahihkannya dari Ibnu umar dan hadits yang dikeluarkan oleh at- Thabrani dari Ibnu Mas’ud dan Anas r.a. bahwasannya Nabi saw. bersabda: اللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِ سْلاَمَ بِأَحَبِّ الرَّجُلَيْنِ إِلَيْكَ :بِعُمَرَ بْنِ الخَْطَّابِ أَوْ بِأَبِيْ جَهْلٍ بْنِ هِشَامٍ Artinya: “Ya Allah, muliakanlah Islam ini dengan salah seorang dari dua orang yang lebih engkau cintai, Umar bin al-Khaththab atau Jahal bin Hisyam.” 9 5. Pemboikotan menyeluruh Perjanjian zhalim dan melampaui batas Segala cara sudah ditempuh dan tidak membuahkan hasil, kepanikan kaum musyrikin mencapai puncaknya, ditambah lagi Bani Hasyim dan Bani Muththalib bersikeras akan menjaga Nabi saw. dan membelanya apapun resikonya. Oleh karena itu, mereka berkumpul bermusyawarah di lembah Mahshib kediaman Bani Kinanah, mereka bersumpah untuk tidak menikahi Bani Hasyim dan Bani Muththalib, tidak berjual beli, tidak bergaul, dan tidak memasuki rumah-rumah mereka maupun berbicara dengan mereka sampai mereka menyerahkan Rasulullah saw. untuk dibunuh. Mereka mendokumentasikan hal tersebut di atas sebuah shahifah (lembaran) yang berisi perjanjian dan sumpah “Bahwa mereka selamanya tidak akan menerima perdamaian dari Bani Hasyim
  • 11. dan tidak akan berbelas kasihan terhadap mereka kecuali mereka menyerahkannya (Rasulullah) untuk dibunuh.”17 Perjanjian ini merupakan perjanjian yang zhalim dan melampaui batas. Pemboikotan semakin menjadi-jadi, sehingga bahan makanan dan persediaan pun habis, sementara orang-orang musyrik tidak membiarkan bahan makan masuk ke Mekkah kecuali mereka borong semuanya. Sehingga selama lebih kurang tiga tahun kaum muslimin menderita kekurangan bahan pangan di celah bukit milik Abu Thalib. Tindakan ini membuat kondisi Bani Hasyim dan Bani Muththalib semakin tertekan dan memprihatinkan sehingga mereka terpaksa memakan dedaunan dan kulit-kulit. Selain itu, jeritan kaum wanita dan tangis bayi-bayi yang mengerang kelaparan pun terdengar di balik celah bukit 10 tersebut. Pembatalan perjanjian Pada bulan Muharram tahun ke-10 kenabian terjadi pembatalan terhadap shahifah dan perobekan perjanjian tersebut. Hal ini dilakukan karena tidak semua kaum Quraisy menyetujui perjanjian tersebut, di antara mereka ada yang pro dan ada pula yang kontra, maka pihak yang kontra ini akhirnya berusaha untuk membatalkan shahifah tersebut. Mereka adalah Hisyam bin Amr dari Suku Bani Amr bin Lu’ay, Zuheir bin Abi Umayyah al-Makhzumiy, al-Muth’im bin Adi, Abul Bukhturi bin Hisyam, dan Zam’ah bin al-Aswad bin al-Muththalib bin Asad. Mereka menuntut agar shahifah perjanjian itu dibatalkan dan dirobek. Kala itu Abu Jahal tidak menerima tindakan mereka dan tidak akan membatalkan perjanjian tersebut. Di samping itu, hakikatnya shahifah perjanjian tersebut sudah dimakan rayap-rayap yang dikirim oleh Allah sebagaimana yang diwahyukan kepada Rasulullah. Abu Thalib datang kepada kaum Quraisy dan memberitahukan kepada mereka tentang apa yang diberitahukan oleh keponakannya. Dia menyatakan, “Ini untuk membuktikan apakah dia berbohong sehingga 17 Shafiyurrahman al-Mubarakfuriy, Op. Cit., hal 152
  • 12. kami akan membiarkan kalian untuk menyelesaikan urusan dengannya. Demikian sebaliknya, jika dia benar maka kalian harus membatalkan pemutusan rahim dan kezaliman terhadap kami.”18 Setelah terjadi perundingan antara Abu Thalib dan Abu Jahal, al- Muth’im berdiri untuk merobek shahifah tersebut. Ternyata shahifah tersebut telah dimakan rayap, kecuali tulisan yang ada nama Allah. 11 6. Hijrah ke Tha’if Pada bulan Syawwal tahun ke-10 kenabian atau tepatnya pada penghujung bulan Mei atau awal Juni tahun 619 M Rasulullah pergi menuju kota Thaif yang letaknya sekitar 60 mil dari kota Makkah.19 Dengan harapan semoga Allah memberikan petunjuk kepada penduduknya untuk memeluk agama Islam. Pada kenyataannya penduduk Tha’if justru menolak beliau dengan penolakan yang lebih buruk. Mereka menuntut beberapa mukjizat tertentu darinya seperti mereka meminta agar beliau dapat membelah bulan menjadi dua, lalu beliau memohonkan kepada Allah agar memperlihatkan kepada mereka. Namun, mereka tetap pada kekafirannya. 7. Tahun kesedihan a. Abu Thalib Wafat Abu Thalib wafat pada bulan Rajab tahun 10 kenabian, 6 bulan setelah keluar dari syi’bnya. Ketika Abu Thalib dalam keadaan sekarat, Rasulullah saw. mengunjunginya, sementara di waktu yang sama di sisinya sudah berada Abu Jahal. Beliau saw. bertutur kepada pamannya, “Wahai pamandaku! Ucapkanlah Laa ilaaha illallah, kalimat yang akan aku jadikan hujjah untuk membelamu kelak di hadapan Allah.” Namun Abu Jahal dan Abdullah bin Abi Umayyah memotong, “Wahai Abu Thalib! Sudah bencikah engkau terhadap agam Abdul Muththalib?” 18 Shafiyurrahman al-Mubarakfuriy, Op. Cit, hal. 156 19 Op. Cit., hal. 178
  • 13. Keduanya terus mendesaknya demikian, hingga kalimat terakhir yang diucapkannya kepada mereka adalah “Aku masih tetap dalam agam Abdul Muththalib.” Nabi saw. berkata, “Sungguh aku akan memintakan ampunan untukmu selama aku tidak dilarang melakukannya”, tetapi kemudian turunlah ayat:                     Artinya: Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum Kerabat (Nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam. (at-Taubah:113) Demikian pula turun ayat:      Artinya: “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi” Dalam Shahih al-Bukhari dari al-Abbas bin Abdul Muththalib, dia berkata kepada Nabi saw., “Apa balasan yang engkau berikan kepada pamanmu atas jasanya kepadamu, sesungguhnya dahulu dialah yang melindungimu dan berkorban untukmu?” beliau bersabda, “Dia berada di neraka yang paling ringan, andaikata bukan karenaku niscaya dia sudah berada di neraka yang paling bawah.” Dari Abu Sa’id al-Khudri bahwasannya dia mendengar Nabi saw. bersabda: “Semoga saja syafa’atku bermanfaat baginya pada Hari Kiamat, lalu dia ditempatkan di neraka paling ringan yang (ketinggiannya) mencapai dua mata kaki (saja).” 12
  • 14. 13 b. Wafatnya Khadijah r.a Setelah dua bulan atau tiga bulan setelah wafatnya Abu Thalib, Ummul Mukminin, Khadijah al-Kubra r.a. pun wafat. Tepatnya pada bulan Ramadhan tahun ke 10 kenabian dalam usia 65 tahun sedangkan Rasulullah saw. ketika itu berusia 50 tahun. Sosok Khadijah merupakan nikmat Allah yang paling besar bagi Rasulullah saw. Selama seperempat abad hidup bersamanya, dia senantiasa menghibur beliau di saat beliau cemas, memberikan dorongan di saat-saat kritis, menyokong penyampaian risalah-nya, mendampingi beliau dalam rintangan jihad yang amat pahit dan selalu membela beliau baik dengan jiwa maupun dengan hartanya. Dua peristiwa sedih tersebut berlangsung dalam waktu yang relatif berdekatan, sehingga perasaan sedih dan pilu menyayat-nyayat hati Rasulullah saw. Kemudian cobaan terus datang secara beruntun pula dari kaumnya. Sepeninggalan Abu Thalib mereka secara terang-terangan menyiksa dan menyakiti beliau. C. ISRA’ MI’RAJ Isra’ yaitu Rasulullah diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsho yaitu Baitul Maqdis setelah menyebarkan Islam di Mekkah kepada orang-orang Quraisy dan kabilah-kabilahnya.20 Mi’raj yaitu perjalanan Rasulullah dari Baitul Maqdis naik ke langit ke tujuh. Malam itu Beliau dimi’rajkan dari Baitul Maqdis menuju langit dunia. Di sana beliau melihat Adam, bapak manusia. Kemudian beliau dimi’rajkan ke langit kedua, di sana beliau melihat Nabi Yahya alaihissalam dan Isa alaihissalam. Kemudian beliau dimi’rajkan ke langit ketiga, di sana beliau melihat nabi Yusuf alaihissalam. Kemudian beliau dimi’rajkan ke langit keempat, di sana beliau melihat Nabi Idris alaihissalam. Kemudian beliau dimi’rajkan ke langit kelima, di sana beliau melihat Nabi Harun alaihissalam. 20 Ibnu Hisyam, as-Sirah an-Nabawiyah, al-Juz’ ats-Tsanyi, (Beirut: Dar al-Kitab al- Araby, 1990) Cet. III, hal. 47
  • 15. Kemudian beliau dimi’rajkan ke langit keenam, di sana beliau melihat Nabi Musa alaihissalam. Kemudian beliau dimi’rajkan ke langit ketujuh, di sana beliau bertemu dengan Nabi Ibrahim alaihissalam. Kemudian beliau naik ke Sidratul Muntaha, lalu al-Bait al-Ma’mur dinaikkan untuknya. Kemudian beliau dimi’rajkan lagi menuju Allah yang Maha Agung lagi Mahaperkasa. Kemudian Dia mewahyukan kepada hamba-Nya mewajibkan 50 waktu shalat. Kemudian Beliau kembali hingga melewati Nabi Musa alaihissalam. Musa lalu bertanya kepada beliau, ‘Apa yang diperintahkan kepadamu?’ Beliau menjawab, ’50 waktu shalat’. Dia berkata, ‘Umatmu pasti tidak sanggup melakukan itu, kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan untuk umatmu.’ Lalu Jibril membawa beliau kembali naik ke hadapan Allah. Lalu Allah menguranginya menjadi 10 waktu shalat. Kemudian ketika melewati Nabi Musa, dan beliau memberitahukan hal tersebut kepadanya. Dia berkata, ‘Kembalilah lagi kepada Rabbmu dan mintalah keringanan!’ Beliau terus mondar-mandir antara Nabi Musa dan Allah hingga akhirnya Allah menjadikannya 5 waktu shalat.21 14 D. BAI’AT AL-‘AQABAH 1. Bai’at al-‘Aqabah I Pada musim haji sesudah perang Bu’ats, berangkatlah serombongan orang-orang Khazraj menuju Makkah untuk berhaji. Sesampainya di Makkah mereka ditemui Rasulullah di ‘Aqabah dan pada saat itu pula mereka mendengar dakwah beliau lalu menerimanya. Ketika tiba musim haji tahun berikutnya, datanglah ke Makkah dua belas orang penduduk Yatsrib untuk menemui Rasulullah di ‘Aqabah. Kemudian pada malam harinya mereka melakukan bai’at tanda setia kepada beliau yang disebut dengan Bai’at an-Nisa’ atau Bai’at al-Aqabah al-Ula.22 21 Shafiyurrahman, Op. Cit., hal. 197-198 22 Hasan Ibrahim Hasan, Op. Cit., hal. 175-176
  • 16. 15 2. Bai’at al-‘Aqabah II Pada tahun 622 M terjadi sumpah setia kedua (Bai’at al-‘Aqabah al-Tsaniyah) yang berisikan pernyataan bahwa mereka tidak hanya menerima Muhammad sebagai nabssi dan menjauhi perbuatan dosa, akan tetapi juga sanggup berperang membela Tuhan dan rasul-Nya.23 Selain itu, mereka mengharapkan Nabi Muhammad hijrah ke Yatsrib, karena mereka sangat membutuhkan seseorang yang akan menjadi pemimpin mereka dan menyelesaikan sengketa antara suku Aus dan suku Khazraj yang telah terjadi bertahun-tahun. PENUTUP Muhammad saw. Diangkat menjadi nabi dengan diturunkan surat al-Alaq ayat 1-5, sedangkan diangkat menjadi Rasul dengan diturunkan surat al- Muddatstsir ayat 1-5. Permulaan dakwah Rasulullah melakukan secara sembunyi-sembunyi. Kemudian dilakukan secara terang-terangan dengan turunnya surat al- Hijr ayat 94-95 dan surat as-Syu’ara’ ayat 214. Perjuangan dakwah selama periode Mekkah selama lebih kurang 13 tahun. Dakwah periode Mekkah menghadapi tantangan yang amat berat bagi Rasulullah dan kaum muslimin. Sehingga beliau memerintahkan kaum muslimin untuk hijrah ke daerah di luar Mekkah seperti Habsyi dan Tha’if. Namun, tidak mengurangi penderitaan Rasulullah dan kaum muslimin, bahkan semakin menjadi-jadi. Sehingga pada tahun ke 13 kenabian, Rasulullah memerintahkan kaum muslimin untuk hijrah ke Madinah (Yatsrib). Pembaca yang budiman, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan dan banyak terdapat kesalahan serta kekhilafan. Penulis sangat berharap kepada pembaca untuk memberikan kritikan dan masukan yang mendukung makalah ini. Penulis juga menyarankan kepada pembaca untuk kembali membaca dan mengoreksi ke buku-buku ulama tentang sirah Nabawiyah. 23 Maidir Harun dan Firdaus, Op. Cit., hal. 28
  • 17. 16 DAFTAR KEPUSTAKAAN Al-Buthiy, Muhammad Sa’id Ramadhan, Sirah Nabawiyah, terjemahan: Aunur Rafiq Shalih Tamhid, (Jakarta: Rabbany Press, 2009) Cet. XV Al-Mubarakfuriy, Shofiyurrahman, Perjalanan Hidup Rasul yang Agung Muhammad saw. dari Kelahiran Hingga Detik-detik Terakhir, (Jakarta: Darul Haq, 2012) Cet. XIV Al-Sheikh, Abdullah bin Muhammad, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 8, (Bogor: Pustaka Imam Syafi’i, 2003) An-Nadwi, Abul Hasan ‘Ali al-Hasany, Sejarah Lengkap Nabi Muhammad saw., (Jokjakarta: Mardhiyah Press, 2007) Cet. III As-Shuyaniy, Muhammad, As-Shohih min Ahadits as-Sirah an-Nabawiyah, (Riyadh: Madar al-Wathan lin Nasyr, 2011) Fatmawati, Sejarah Peradaban Islam, (Batusangkar: STAIN Batusangkat Press, 2010)Jilid I Hasan, Hasan Ibrahim, Sejarah dan Kebudayaan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2009) Cet. III Ibnu Hisyam, as-Sirah an-Nabawiyah, al-Juz’ ats-Tsanyi, (Beirut: Dar al-Kitab al-Araby, 1990) Cet. III Lapidus, Ira M., Sejarah Sosial Ummat Islam, bagian kesatu & dua, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1999 Thohir, Ajid, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam, Melacak Akar-akar Sejarah, Sosial, Politik dan Budaya Ummat Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004)