1. Rasulullah SAW mengirimkan surat-surat ke berbagai penguasa kerajaan untuk menyeru mereka memeluk agama Islam. Surat-surat ini dibawa oleh utusan-utusan Nabi SAW.
2. Surat-surat tersebut ditujukan kepada penguasa Romawi, Persia, Ethiopia, dan Mesir. Mereka diminta untuk masuk Islam, namun responnya beragam mulai dari menerima hingga merobek surat.
3. Rasulullah SAW mel
1. Surat2 Rasulullah
untuk Raja2
Setelah Perjanjian Hudaibiyyah Rasulullah sholallahu ‘alaihi
wasallam memiliki kesempatan untuk berdakwah yang
lebih luas. Beliau mengirimkan banyak surat kepada
pembesar di berbagai negeri menyeru mereka kepada
Islam.
2. Surat2 Nabi ditujukan :
Surat kepada Heraklius itu kemudian dibawa oleh
Dihya b. Khalifa,
surat kepada Kisra dibawa oleh Abdullah b. Hudhafa,
surat kepada Najasyi oleh ‘Amr b. Umayya,
surat kepada Muqauqis oleh Hatib b. Abi Balta’a,
surat kepada penguasa Oman oleh ‘Amr bin’l-’Ash,
surat kepada penguasa Yamama oleh Salit b. ‘Amr,
surat kepada raja Bahrain oleh al-’Ala bin’l-Hadzrami,
surat kepada Harith al-Ghassani, raja perbatasan Syam,
oleh Syuja’ b. Wahb,
surat kepada Harith al-Himyari, raja Yaman oleh
Muhajir b. Umayya.
3. Surat Nabi saw untuk Raja Negus
(Penguasa Ethiopia)
Dari Muhammad utusan Islam untuk An-Najasyi,
penguasa Abyssinia (Ethiopia).
Salam bagimu, sesungguhnya aku bersyukur kepada
Allah yang tidak ada Tuhan kecuali Dia, Raja, Yang
Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang
Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara,
dan aku bersaksi bahwa Isa putra Maryam adalah
ruh dari Allah yang diciptakan dengan kalimat Nya
yang disampaikan Nya kepada Maryam yang terpilih,
baik dan terpelihara. Maka ia hamil kemudian
diciptakan Isa dengan tiupan ruh dari-Nya
sebagaimana diciptakan Adam dari tanah dengan
tangan Nya. Sesungguhnya aku mengajakmu ke
jalan Allah. Dan aku telah sampaikan dan
menasihatimu maka terimalah nasihatku. Dan salam
bagi yang mengikuti petunjuk.
4. Tangapan Raja Negus (Penguasa
Ethiopia)
Raja An-Najasyi mengambil surat itu, beliau lalu
meletakkan ke wajahnya dan turun dari singgasana.
Beliaupun masuk Islam melalui Ja’far bin Abi Tholib
radiyallahu ‘anhu.
Beliau lalu mengirimkan surat kepada Rasulullah
sholallahu ‘alaihi wasallam dan menyebutkan tentang
keislamannya.
Raja An-Najasyi akhirnya meninggal dunia pada
bulan Rajab tahun ke-9 Hijriyyah. Rasulullah
sholallahu ‘alaihi wasallam memberitakan hal itu pada
hari wafatnya lalu melakukan shalat ghaib untuknya.
Beliau juga mengabar
kan bahwa Raja An-Najasyi kelak akan masuk surga.
5. 2- Surat Nabi saw untuk Raja
Heraclius (Kaisar Romawi)
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang. Dari Muhammad utusan Allah untuk Heraclius
Kaisar Romawi yang agung.
Salam bagi siapa yang mengikuti petunjuk. Salain dari pada
itu, sesungguhnya aku mengajak kamu untuk memeluk Islam.
Masuklah kamu ke agama Islam maka kamu akan selamat dan
peluklah agama Islam maka Allah memberikan pahalah
bagimu dua kali dan jika kamu berpaling maka kamu akan
menanggung dosa orang orang Romawi. “Katakanlah: Hai Ahli
Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan)
yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa
tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan
Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita
menjadikan sebagian yg lain sebagai tuhan selain Allah. Jika
mereka berpaling maka katakanlah kpd mereka: “Saksikanlah,
bahwa kami adalah orang2 yg berserah diri (kepada Allah)”.
Al-Imron 64
6. Surat setelah diterima
Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam telah mengirim
Dihyah bin Khalifah Al-Kalby sebagai utusan kepada Kaisar
Heraklius penguasa Kekaisaran Romawi, negara adi daya
pada masa itu. Sang Kaisar pun berkeinginan untuk
melakukan penelitian guna memeriksa kebenaran kenabian
Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam. Maka beliau
memerintahkan untuk mendatangkan seseorang dari
Bangsa Arab ke hadapannya.
Abu Sufyan rodhiyaullahu ‘anhu, waktu itu masih kafir, dan
rombongannya segera dihadirkan di hadapan Kaisar. Beliau
diminta berdiri paling depan sebagai juru bicara karena
memiliki nasab yang paling dekat dengan Rasulullah
sholallahu ‘alaihi wasallam. Rombongan yang lain berdiri di
belakangnya sebagai saksi, sehingga beliau tidak berani
berbohong. Itulah strategi Kaisar untuk mendapatkan
keterangan yang valid.
7. Abu Sufyan
Abu Sufyan rodhiyaullahu ‘anhu, waktu itu masih kafir, dan
rombongannya segera dihadirkan di hadapan Kaisar. Beliau diminta
berdiri paling depan sebagai juru bicara karena memiliki nasab yang
paling dekat dengan Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam.
Rombongan yang lain berdiri di belakangnya sebagai saksi,
sehingga beliau tidak berani berbohong. Itulah strategi Kaisar untuk
mendapatkan keterangan yang valid.
Maka berlangsunglah dialog yang panjang antara Kaisar dengan
Abu Sufyan rodhiyaullahu ‘anhu. Kaisar Heraklius adalah seorang
yang cerdas dengan pengetahuan yang luas. Dengan kecerdasan
dan keluasan ilmunya Kaisar bisa mengetahui kebenaran kenabian
Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam. Bahkan Kaisar menyatakan :
“Dia (maksudnya Rasulullah sholallahu ‘alaihi wasallam) kelak akan
mampu menguasai wilayah yang dipijak oleh kedua kakiku ini.”
Sedang saat itu Kaisar sedang dalam perjalanan menuju Baitul
Maqdis.
8. Tagapan Kaisar Romawi
Kaisar lalu memuliakan Dihyah bin Khalifah Al-Kalby
dengan menghadiahkan sejumlah harta dan pakaian.
Kaisar memuliakan surat dari Rasulullah sholallahu
‘alaihi wasallam namun masih lebih mencintai tahtanya.
Akibatnya adalah di dunia Allah Subhanahu wa Ta’ala
memanjangkan kekuasaannya. Namun dia harus
mempertanggungjawabkan kekafirannya di akhirat
kelak.
9. 3- Surat Nabi saw untuk Raja Khosrau II
(Penguasa Persia)
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi
Maha Penyayang. Dari Muhammad utusan Allah untuk
Khosrau, penguasa Persia yang agung.
Salam bagi orang yang mengikuti petunjuk, beriman
kepada Allah dan RasulNya, dan bagi orang yg bersaksi
bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah, Esa, tidak ada sekutu
bagi-Nya, dan bagi yang bersaksi bawha Muhammad itu
hamba Nya dan utusan Nya. Aku mengajakmu kepada
panggilan Allah sesungguhnya aku adalah utusan Allah
bagi seluruh manusia supaya aku memberi peringatan
kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya
pastilah (ketetapan azab) terhadap orang2 kafir. Peluklah
agama Islam maka kamu akan selamat. Jika kamu menolak
maka kamu akan menanggung dosa orang orang Majusi.
10. Tangapan Raja Persia
ketika surat itu dibacakan kepada Kisra, iapun merobeknya sambil
berkata, ”Budak rendahan dari rakyatku menuliskan namanya
mendahuluiku.
Ketika berita tersebut sampai kepada Rasulullah sholallahu ‘alaihi
wasallam, beliaupun mengatakan, ”Semoga Allah mencabik-cabik
kerajaannya.”
Doa tersebut dikabulkan. Persia akhirnya kalah dalam perang
menghadapi Romawi dengan kekalahan yang menyakitkan.
Kemudian iapun digulingkan oleh anaknya sendiri yakni Syirawaih.
Ia dibunuh dan dirampas kekuasaannya.
Seterusnya kerajaan itu kian tercabik-cabik dan hancur sampai
akhirnya ditaklukkan oleh pasukan Islam pada jaman Khalifah Umar
bin Khaththab radiyallahu ‘anhu hingga tidak bisa lagi berdiri. Selain
itu Kisra masih harus mempertanggung-jawabkan kekafirannya di
akhirat kelak
11. Surat Nabi saw untuk Al-Muqawqis
(Penguasa Mesir)
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang. Dari
Muhammad bin Abdullah utusan Allah, untuk
al-Muqawqis penguasa Mesir yang agung.
Salam bagi siapa yang mengikuti petunjuk.
Selain dari pada itu, aku mengajakmu kepada
panggilan Allah. Peluklah agama Islam maka
kamu akan selamat dan Allah akan
memberikan bagimu pahala dua kali. Jika
kamu berpaling maka kamu akan
menanggung dosa penduduk Mesir.“.
12. Tangapan
Setelah al-Muqawqis membaca surat Nabi saw,
ia membalas surat beliau dan memberikam
kepada beliau dua hadiah. Hadiah pertama
berupa dua budak belian bernama Maria binti
Syamu’n al-Qibthiyyah yang dimerdekakan Nabi
saw dan menjadi istri beliau, darinya Rasulallah
saw mendapatkan seorang anak yang diberi
nama Ibrahim (wafat semasih kecil), nama ini
diambil dari nama kakek beliau Nabi Ibrahim
as. Dan budak kedua adiknya sendiri Sirin binti
Syamu’n Al-Qibthiyyah yang dikawini Hassan
bin stabit ra, sastrawan unggul pada zaman
Nabi saw. Hadiah kedua berupa kuda untuk
tunggangan beliau
13. Dan tiadalah Kami mengutuskan engkau
(wahai Muhammad) melainkan untuk menjadi
rahmat sekalian alam".
(Surah Al-Anbiya ayat 107).
Rasulullah memberikan contoh dlm segenap
aspek kehidupan. Baginda adalah contoh
paling hebat sebagai pemimpin negara, hakim,
imam, peniaga, suami, ayah, panglima perang
dan diplomat.