SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Nama : Randy Prasetyo
NIM : 125030100111183
Kelas : H

Resume Buku Teori-teori Ekonomi Politik (james Coperasp dan Levine)

Pendekatan Berbasis Negara dalam Ekonomi Politik
Dalam bab 8 ini, di bahas mengenai pendekatan – pendekatan dalam ekonomi politik
yang di pusatkan pada ide tentang negara yang berperan aktif dimana negara memiliki agenda
– agenda yang tidak dapat direduksi menjadi kebutuhan – kebutuhan yang ada di dalam
wilayah pribadi (perekonomian). Para pemikir berfokus pada hubungan antara negara dengan
perekonomian atau otonomi negara. Dan hal ini yang menjadi pembeda dengan pendekatan
neoklasik lainnya. Istilah otonomi negara sendiri merujuk pada kemampuan negara untuk
mendefinisikan dan menjalankan agenda yang tidak didefinisikan semata – mata oleh
kepentingan pribadi dari individu – individu dalam masyarakat.
Definisi dari pendekatan yang berpusat pada negara dalam ekonomi politik di sini
adalah pendekatan yang memandang bahwa wilayah politik adalah wilayah negara atau
memandang bahwa agenda dari wilayah pribadi. Dalam pendekatan ini sering kali di gunakan
kata “masyarakat” (society) untuk menyebut dunia kepentingan pribadi, baik yang berbentuk
kepentingan pribadi, baik yang berbentuk individu maupun golongan. Ini membuktikan
bahwa pendekatan ini masih menganut ide pendekatan klasik yang masih membedakan antara
negara dengan masyarakat sipil.
Otonomi Negara
Ide tentang otonomi negara merujuk pada kemampuan negara unruk bertindak secara
independen dari faktor – faktor sosial (terutama faktor – faktor ekonomi). Ini tidak berarti
bahwa otonomi negara membuat masyarakat menjadi tidak relevan, melainkan berarti bahwa
pola dari faktor – faktor sosial tidaklah dapat sepenuhnya mengandalikan tindakan – tindakan
yang di ambil negara. Otonomi sendiri memiliki 3 konsekuensi, yaitu :
1. Bahwa negara yang dikatakan bebas akan mampu “menang dalam melawan” tekanan –
tekanan dari masyarakat sipil. Idenya adalah para pemimpin negara memiliki tujuan
sendiri yang berbeda dengan masyarakat.
2. Tindakan negara di pandang sebagai tidak di pengaruhi oleh satu kelompok manapun
atau koalisi antar kelompok manapun. Yang dimaksud bukanlah bahwa negara akan
menentang kepentingan – kepentingan ekonomi dalam masyarakat, karena pandangan
semacam itu tidak pernah di jelaskan oleh para pemikir dari aliran ini.
3. Negara dianggap mampu menolak atau menahan tekanan dari luar, dan konsep seperti
ini sangat banyak di anut oleh para pemikir tentang masalah pengambilan kebijakan.
Pandangan tentang otonomi negara seperti ini memiliki hubungan erat dengan literatur
“ negara kuat versus negara lemah”. Negara kuat adalah negara yang mampu menolak
tekanan dan menghasilkan inisiatif kebijakan publik sendiri, sementara negara lemah
adalah negara yang “tunduk” pada tekanan dari kepentingan – kepentingan ekomomi.
Pendekatan – Pendekatan Berbasis Masyarakat
Pendekatan Utilitarian
Dalam buku On the Autonomy of the Democratic State (Eric Nordlinger, 1981),
berusaha untuk menerapkan pendekatan utilitariian pada negar – negara yang bertindak
menurut agenda mereka sendiri. Istilah “negara” menurut Nordlinger merujuk pada semua
individu yang memegang jabatan dimana jabatan ini memberikan kewenangan kepada
individu – individu itu untuk membuat dan menjalankan keputusan – keputusan yang dapat
mengikat pada sebagian atau keseluruhan dari segmen – segmen dalam masyarakat. Dari
definisi tersebut tampak 2 hal penting mengenai negara. Pertama, negara terdiri dari beberapa
individu dan yang kedua, negara adalah terpisah dari masyarakat dimana masyarakat ini
terikat untuk mematuhi keputusan – keputusan negara.
Pendekatan – Pendekatan Marxian
Masalah yang terjadi dan menimpa utilitarianisme tentang, kenapa negara tidak
bisa dipandang sebagai kumpulan dari beberapa kepentingan pribadi ketika akan membuat
konsep otonomi negara. Pandangan bahwa negara adalah bentuk dari kepentingan –
kepentingan pribadi dari para kapitalis yang berfungsi sebagai instrumen untuk mencapai
tujuan tertentu (misalnya untuk melakukan proses tawar menawar) juga ada dalam
pendekatan Marxian, tapi tidak pernah dianggap sebagi pemikiran yang final, terutama oleh
para penganut Marxisme di era modern. Masalah yang di sampaikan di atas merujuk pada
satu masalah yang sama yaitu, masyarakat sipil. Di pahami sebagai sistem hubungan pribadi
antara individu – individu yang secara hukum independen satu sama lain, akan membuat
orang yang satu bersaing dengan orang lain.
Menurut Marxian, masyarakat sipil dalam artian tertentu mendorong para pelaku
di dalamnya untuk memandang kepentingan diri mereka dan hubungan mereka satu sama lain
secara sempit. Sempi disini maksudnya terjadi karena kesadaran para individu ini dibentuk
oleh kondisi sosial mereka dan bukan individu – individu ini yang berusaha memengaruhi
atau mengubah kondisi sosial itu, seperti yang di pahami oleh teori – teori utilitarian.
Statisme
Pendekatan ini dalam ekonomi politik membalik hubungan sebab akibat yang di
sebutkan teori di atas. Dalam teori – teori berbasis masyarakat (yaitu konsep negara dalam
teori utilitarian dan teori Marxis di atas), yang menjadi faktor penyebab atau pemicu adalah
pilihan pribadi (teori utilitarian) atau kondisi material yang di hadapi individu (teori Marxis)
yang kemudian menyebabkan terbentuknya tuntutan politik secara terorganisir (seperti lewat
kelompok kepentingan dan partai) yang di sodorkan kepada negara. Negara di minta untuk
memberikan respons terhadap tuntutan – tuntutan ini, yaitu menerjemahkan sekumpulan
keinginan pribadi ini menjadi beberapa kebijakan yang koheren. Pendekatan statisme
memandangnya secara terbalik, yaitu dengan bertolak dari sebuah agenda negara yang tidak
dapat direduksi menjadi kepentingan pribadi dan kemudian meneliti bagaimana para pelaku
politik menjalin hubungan dengan konstituen – konstituen mereka.
Pendekatan Transformasional terhadap Negara
Sampai saat ini, istilah “otonomi negara” di pahami dalam dua artian.
1. otonomi negara di pahami sebagai agenda negara yang berbeda dari agenda
kepentingan pribadi dan tidak bisa ditentukan berdasarkan kepentingan – kepentingan
pribadi dari individu – individu dalam masyarakat.
2. otonomi negara sejauh ini dianggap sebagai kemampuan negara untuk melaksanakan
kemauannya sendiri.
Dengan kata lain, otonomi negara berarti adanya kemampuan untuk membuat tujuan dan
kemudian mencapai tujuan itu. Menurut pandangan ini, ada dua jenis faktor penyebab yang
terjadi, yaitu faktor penyebab yang ada dalam negara itu sendiri dan faktor penyebab yang
ada di luar negara.

More Related Content

What's hot

(Paper v) pendekatan pendekatan ilmu politik
(Paper v) pendekatan pendekatan ilmu politik(Paper v) pendekatan pendekatan ilmu politik
(Paper v) pendekatan pendekatan ilmu politikYusuf Abror
 
Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Kasmiah Ali
 
Keuangan publik
Keuangan publikKeuangan publik
Keuangan publikAry Efendi
 
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Penataan Ruang
 
Ekonomi politik pembangunan agus suryono
Ekonomi politik pembangunan   agus suryonoEkonomi politik pembangunan   agus suryono
Ekonomi politik pembangunan agus suryonoBayu Rizky Aditya
 
Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)
Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)
Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)nurul khaiva
 
Pergeseran paradigma pelayanan publik
Pergeseran paradigma pelayanan publikPergeseran paradigma pelayanan publik
Pergeseran paradigma pelayanan publikradit_bekti
 
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Raja Matridi Aeksalo
 
Politik identitas dan Nasionalisme
Politik identitas dan NasionalismePolitik identitas dan Nasionalisme
Politik identitas dan NasionalismeLestari Moerdijat
 
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis KomparatifTeori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis KomparatifDadang Solihin
 
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...Muhammad Bahrudin
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politiknona aliya
 
Sistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaSistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaParanody
 
Kebijakan Publik (An Introduction of The Public Policy Concept)
Kebijakan Publik (An Introduction of The Public Policy Concept)Kebijakan Publik (An Introduction of The Public Policy Concept)
Kebijakan Publik (An Introduction of The Public Policy Concept)Raja Matridi Aeksalo
 

What's hot (20)

Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik
 
(Paper v) pendekatan pendekatan ilmu politik
(Paper v) pendekatan pendekatan ilmu politik(Paper v) pendekatan pendekatan ilmu politik
(Paper v) pendekatan pendekatan ilmu politik
 
Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy
 
Keuangan publik
Keuangan publikKeuangan publik
Keuangan publik
 
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
 
Politik dan kebijakan publik
Politik dan kebijakan publikPolitik dan kebijakan publik
Politik dan kebijakan publik
 
EKONOMI POLITIK NEOKLASIK
EKONOMI POLITIK NEOKLASIKEKONOMI POLITIK NEOKLASIK
EKONOMI POLITIK NEOKLASIK
 
Ekonomi politik pembangunan agus suryono
Ekonomi politik pembangunan   agus suryonoEkonomi politik pembangunan   agus suryono
Ekonomi politik pembangunan agus suryono
 
Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)
Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)
Part 1 (gambaran umum ekopol kebijakan)
 
Pergeseran paradigma pelayanan publik
Pergeseran paradigma pelayanan publikPergeseran paradigma pelayanan publik
Pergeseran paradigma pelayanan publik
 
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
Model dan pendekatan dalam analisis kebijakan publik (public policy)
 
Politik identitas dan Nasionalisme
Politik identitas dan NasionalismePolitik identitas dan Nasionalisme
Politik identitas dan Nasionalisme
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis KomparatifTeori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
Teori-teori Pembangunan: Sebuah Analisis Komparatif
 
model model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publikmodel model analisis kebijakan publik
model model analisis kebijakan publik
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
Teori Pembangunan Dunia Ketiga (Teori Modernisasi, Teori Ketergantungan, dan ...
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik
 
Sistem Politik Indonesia
Sistem Politik IndonesiaSistem Politik Indonesia
Sistem Politik Indonesia
 
Kebijakan Publik (An Introduction of The Public Policy Concept)
Kebijakan Publik (An Introduction of The Public Policy Concept)Kebijakan Publik (An Introduction of The Public Policy Concept)
Kebijakan Publik (An Introduction of The Public Policy Concept)
 

Similar to Resume buku james caporaso dan levine Bab 8

Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaWarnet Raha
 
PPT-UEU-Konsep-Dasar-PKN-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Konsep-Dasar-PKN-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Konsep-Dasar-PKN-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Konsep-Dasar-PKN-Pertemuan-7.pptKorsisGorontalo
 
Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiJan Purba
 
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.docnabilakpum
 
4 teori-pers dki jkt
4 teori-pers dki jkt4 teori-pers dki jkt
4 teori-pers dki jktindera_sari
 
Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisijanroi
 
Tugas final sejarah politik
Tugas final sejarah politikTugas final sejarah politik
Tugas final sejarah politikLa Mone
 
Masyarakat Madani (Materi 3).ppt
Masyarakat Madani (Materi 3).pptMasyarakat Madani (Materi 3).ppt
Masyarakat Madani (Materi 3).pptChandraSetyawan10
 

Similar to Resume buku james caporaso dan levine Bab 8 (20)

Makalah dasar dasar politik
Makalah dasar dasar politikMakalah dasar dasar politik
Makalah dasar dasar politik
 
Makalah tentang demokrasi
Makalah tentang demokrasiMakalah tentang demokrasi
Makalah tentang demokrasi
 
Bab 4 civil society
Bab 4 civil societyBab 4 civil society
Bab 4 civil society
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
Makalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesiaMakalah demokrasi di indonesia
Makalah demokrasi di indonesia
 
PPT-UEU-Konsep-Dasar-PKN-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Konsep-Dasar-PKN-Pertemuan-7.pptPPT-UEU-Konsep-Dasar-PKN-Pertemuan-7.ppt
PPT-UEU-Konsep-Dasar-PKN-Pertemuan-7.ppt
 
Masyarakat sipil
Masyarakat sipilMasyarakat sipil
Masyarakat sipil
 
Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisi
 
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
1. Sistem dan Dinamika Demokrasi.doc
 
4 teori-pers dki jkt
4 teori-pers dki jkt4 teori-pers dki jkt
4 teori-pers dki jkt
 
Kesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisiKesejahteraan adalah kondisi
Kesejahteraan adalah kondisi
 
Perihal negara
Perihal negaraPerihal negara
Perihal negara
 
Sosiologi lembaga politik ekonomi
Sosiologi lembaga politik ekonomiSosiologi lembaga politik ekonomi
Sosiologi lembaga politik ekonomi
 
Tugas final sejarah politik
Tugas final sejarah politikTugas final sejarah politik
Tugas final sejarah politik
 
Masyarakat Madani (Materi 3).ppt
Masyarakat Madani (Materi 3).pptMasyarakat Madani (Materi 3).ppt
Masyarakat Madani (Materi 3).ppt
 

More from Enchink Qw

ekonomi sektor publik
ekonomi sektor publik ekonomi sektor publik
ekonomi sektor publik Enchink Qw
 
paulo freire, i oleh saifullah arif
paulo freire, i oleh saifullah arifpaulo freire, i oleh saifullah arif
paulo freire, i oleh saifullah arifEnchink Qw
 
Klhs wajib vs sukarela
Klhs wajib vs sukarelaKlhs wajib vs sukarela
Klhs wajib vs sukarelaEnchink Qw
 
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan PanganPengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan PanganEnchink Qw
 
pengembangan transportasi
pengembangan transportasipengembangan transportasi
pengembangan transportasiEnchink Qw
 
reinventing goverment
reinventing govermentreinventing goverment
reinventing govermentEnchink Qw
 
Desentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan SempitDesentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan SempitEnchink Qw
 
desentralisasi public service dalam era otonomi daerah
desentralisasi public service dalam era otonomi daerahdesentralisasi public service dalam era otonomi daerah
desentralisasi public service dalam era otonomi daerahEnchink Qw
 
Desentralisasi Public Service dalam Era Otonomi Daerah
Desentralisasi Public Service dalam Era Otonomi DaerahDesentralisasi Public Service dalam Era Otonomi Daerah
Desentralisasi Public Service dalam Era Otonomi DaerahEnchink Qw
 
Isu dan potret buram
Isu dan potret buramIsu dan potret buram
Isu dan potret buramEnchink Qw
 
Penerapan Prinsip Governance pada PEMILU
Penerapan Prinsip Governance pada PEMILUPenerapan Prinsip Governance pada PEMILU
Penerapan Prinsip Governance pada PEMILUEnchink Qw
 
Lingkungan organisasi
Lingkungan organisasiLingkungan organisasi
Lingkungan organisasiEnchink Qw
 
Otonomi Daerah dan Perkembangannya didaerah
Otonomi Daerah dan Perkembangannya didaerahOtonomi Daerah dan Perkembangannya didaerah
Otonomi Daerah dan Perkembangannya didaerahEnchink Qw
 
Bu shinta spi kelompok 3
Bu shinta spi kelompok 3Bu shinta spi kelompok 3
Bu shinta spi kelompok 3Enchink Qw
 

More from Enchink Qw (16)

ekonomi sektor publik
ekonomi sektor publik ekonomi sektor publik
ekonomi sektor publik
 
paulo freire, i oleh saifullah arif
paulo freire, i oleh saifullah arifpaulo freire, i oleh saifullah arif
paulo freire, i oleh saifullah arif
 
Kuliah AMDAL
Kuliah AMDALKuliah AMDAL
Kuliah AMDAL
 
Klhs wajib vs sukarela
Klhs wajib vs sukarelaKlhs wajib vs sukarela
Klhs wajib vs sukarela
 
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan PanganPengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
Pengembangan lingkungan terhadap Ketahanan Pangan
 
pengembangan transportasi
pengembangan transportasipengembangan transportasi
pengembangan transportasi
 
reinventing goverment
reinventing govermentreinventing goverment
reinventing goverment
 
k
kk
k
 
Desentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan SempitDesentralisasi Secara Luas dan Sempit
Desentralisasi Secara Luas dan Sempit
 
desentralisasi public service dalam era otonomi daerah
desentralisasi public service dalam era otonomi daerahdesentralisasi public service dalam era otonomi daerah
desentralisasi public service dalam era otonomi daerah
 
Desentralisasi Public Service dalam Era Otonomi Daerah
Desentralisasi Public Service dalam Era Otonomi DaerahDesentralisasi Public Service dalam Era Otonomi Daerah
Desentralisasi Public Service dalam Era Otonomi Daerah
 
Isu dan potret buram
Isu dan potret buramIsu dan potret buram
Isu dan potret buram
 
Penerapan Prinsip Governance pada PEMILU
Penerapan Prinsip Governance pada PEMILUPenerapan Prinsip Governance pada PEMILU
Penerapan Prinsip Governance pada PEMILU
 
Lingkungan organisasi
Lingkungan organisasiLingkungan organisasi
Lingkungan organisasi
 
Otonomi Daerah dan Perkembangannya didaerah
Otonomi Daerah dan Perkembangannya didaerahOtonomi Daerah dan Perkembangannya didaerah
Otonomi Daerah dan Perkembangannya didaerah
 
Bu shinta spi kelompok 3
Bu shinta spi kelompok 3Bu shinta spi kelompok 3
Bu shinta spi kelompok 3
 

Recently uploaded

tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 

Recently uploaded (20)

tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 

Resume buku james caporaso dan levine Bab 8

  • 1. Nama : Randy Prasetyo NIM : 125030100111183 Kelas : H Resume Buku Teori-teori Ekonomi Politik (james Coperasp dan Levine) Pendekatan Berbasis Negara dalam Ekonomi Politik Dalam bab 8 ini, di bahas mengenai pendekatan – pendekatan dalam ekonomi politik yang di pusatkan pada ide tentang negara yang berperan aktif dimana negara memiliki agenda – agenda yang tidak dapat direduksi menjadi kebutuhan – kebutuhan yang ada di dalam wilayah pribadi (perekonomian). Para pemikir berfokus pada hubungan antara negara dengan perekonomian atau otonomi negara. Dan hal ini yang menjadi pembeda dengan pendekatan neoklasik lainnya. Istilah otonomi negara sendiri merujuk pada kemampuan negara untuk mendefinisikan dan menjalankan agenda yang tidak didefinisikan semata – mata oleh kepentingan pribadi dari individu – individu dalam masyarakat. Definisi dari pendekatan yang berpusat pada negara dalam ekonomi politik di sini adalah pendekatan yang memandang bahwa wilayah politik adalah wilayah negara atau memandang bahwa agenda dari wilayah pribadi. Dalam pendekatan ini sering kali di gunakan kata “masyarakat” (society) untuk menyebut dunia kepentingan pribadi, baik yang berbentuk kepentingan pribadi, baik yang berbentuk individu maupun golongan. Ini membuktikan bahwa pendekatan ini masih menganut ide pendekatan klasik yang masih membedakan antara negara dengan masyarakat sipil. Otonomi Negara Ide tentang otonomi negara merujuk pada kemampuan negara unruk bertindak secara independen dari faktor – faktor sosial (terutama faktor – faktor ekonomi). Ini tidak berarti bahwa otonomi negara membuat masyarakat menjadi tidak relevan, melainkan berarti bahwa pola dari faktor – faktor sosial tidaklah dapat sepenuhnya mengandalikan tindakan – tindakan yang di ambil negara. Otonomi sendiri memiliki 3 konsekuensi, yaitu : 1. Bahwa negara yang dikatakan bebas akan mampu “menang dalam melawan” tekanan – tekanan dari masyarakat sipil. Idenya adalah para pemimpin negara memiliki tujuan sendiri yang berbeda dengan masyarakat.
  • 2. 2. Tindakan negara di pandang sebagai tidak di pengaruhi oleh satu kelompok manapun atau koalisi antar kelompok manapun. Yang dimaksud bukanlah bahwa negara akan menentang kepentingan – kepentingan ekonomi dalam masyarakat, karena pandangan semacam itu tidak pernah di jelaskan oleh para pemikir dari aliran ini. 3. Negara dianggap mampu menolak atau menahan tekanan dari luar, dan konsep seperti ini sangat banyak di anut oleh para pemikir tentang masalah pengambilan kebijakan. Pandangan tentang otonomi negara seperti ini memiliki hubungan erat dengan literatur “ negara kuat versus negara lemah”. Negara kuat adalah negara yang mampu menolak tekanan dan menghasilkan inisiatif kebijakan publik sendiri, sementara negara lemah adalah negara yang “tunduk” pada tekanan dari kepentingan – kepentingan ekomomi. Pendekatan – Pendekatan Berbasis Masyarakat Pendekatan Utilitarian Dalam buku On the Autonomy of the Democratic State (Eric Nordlinger, 1981), berusaha untuk menerapkan pendekatan utilitariian pada negar – negara yang bertindak menurut agenda mereka sendiri. Istilah “negara” menurut Nordlinger merujuk pada semua individu yang memegang jabatan dimana jabatan ini memberikan kewenangan kepada individu – individu itu untuk membuat dan menjalankan keputusan – keputusan yang dapat mengikat pada sebagian atau keseluruhan dari segmen – segmen dalam masyarakat. Dari definisi tersebut tampak 2 hal penting mengenai negara. Pertama, negara terdiri dari beberapa individu dan yang kedua, negara adalah terpisah dari masyarakat dimana masyarakat ini terikat untuk mematuhi keputusan – keputusan negara. Pendekatan – Pendekatan Marxian Masalah yang terjadi dan menimpa utilitarianisme tentang, kenapa negara tidak bisa dipandang sebagai kumpulan dari beberapa kepentingan pribadi ketika akan membuat konsep otonomi negara. Pandangan bahwa negara adalah bentuk dari kepentingan – kepentingan pribadi dari para kapitalis yang berfungsi sebagai instrumen untuk mencapai tujuan tertentu (misalnya untuk melakukan proses tawar menawar) juga ada dalam pendekatan Marxian, tapi tidak pernah dianggap sebagi pemikiran yang final, terutama oleh para penganut Marxisme di era modern. Masalah yang di sampaikan di atas merujuk pada satu masalah yang sama yaitu, masyarakat sipil. Di pahami sebagai sistem hubungan pribadi
  • 3. antara individu – individu yang secara hukum independen satu sama lain, akan membuat orang yang satu bersaing dengan orang lain. Menurut Marxian, masyarakat sipil dalam artian tertentu mendorong para pelaku di dalamnya untuk memandang kepentingan diri mereka dan hubungan mereka satu sama lain secara sempit. Sempi disini maksudnya terjadi karena kesadaran para individu ini dibentuk oleh kondisi sosial mereka dan bukan individu – individu ini yang berusaha memengaruhi atau mengubah kondisi sosial itu, seperti yang di pahami oleh teori – teori utilitarian. Statisme Pendekatan ini dalam ekonomi politik membalik hubungan sebab akibat yang di sebutkan teori di atas. Dalam teori – teori berbasis masyarakat (yaitu konsep negara dalam teori utilitarian dan teori Marxis di atas), yang menjadi faktor penyebab atau pemicu adalah pilihan pribadi (teori utilitarian) atau kondisi material yang di hadapi individu (teori Marxis) yang kemudian menyebabkan terbentuknya tuntutan politik secara terorganisir (seperti lewat kelompok kepentingan dan partai) yang di sodorkan kepada negara. Negara di minta untuk memberikan respons terhadap tuntutan – tuntutan ini, yaitu menerjemahkan sekumpulan keinginan pribadi ini menjadi beberapa kebijakan yang koheren. Pendekatan statisme memandangnya secara terbalik, yaitu dengan bertolak dari sebuah agenda negara yang tidak dapat direduksi menjadi kepentingan pribadi dan kemudian meneliti bagaimana para pelaku politik menjalin hubungan dengan konstituen – konstituen mereka. Pendekatan Transformasional terhadap Negara Sampai saat ini, istilah “otonomi negara” di pahami dalam dua artian. 1. otonomi negara di pahami sebagai agenda negara yang berbeda dari agenda kepentingan pribadi dan tidak bisa ditentukan berdasarkan kepentingan – kepentingan pribadi dari individu – individu dalam masyarakat. 2. otonomi negara sejauh ini dianggap sebagai kemampuan negara untuk melaksanakan kemauannya sendiri. Dengan kata lain, otonomi negara berarti adanya kemampuan untuk membuat tujuan dan kemudian mencapai tujuan itu. Menurut pandangan ini, ada dua jenis faktor penyebab yang terjadi, yaitu faktor penyebab yang ada dalam negara itu sendiri dan faktor penyebab yang ada di luar negara.