Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
10. diferensiasi organ reproduksi [autosaved]
1.
2. •Gonad : testis, ovarium
–Gonochoristic : individu hanya memiliki satu tipe gonad
–Hermaphrodite:
•Synchronous : Jaringan testiskuler dan ovarian berfungsi secara
bersamaan
•Protandrous : jaringan testikuler berfungsi terlebih dahulu
•Protoginous : jaringan ovarian berfungsi terlebih dahulu
•Saluran reproduksi
–Jantan : vasa eferensia, epidymis, vasa deferensia, uretra,
vesicula seminalis, duktus ejakulatorius
–Betina : tuba fallopi (oviduk), uterus, servix, vagina
•Kelenjar asesori: prostat, cowpery, bulbouretral
3. Jenis kelamin primer
Genotip
Jantan heterozigot: XY jantan, XX betina
Betna homozigot: ZZ jantan, ZW betina
Rasio seks kromosom dan autosome
Lingkungan
Temperatur
Posisi
Jenis kelamin sekunder
hormonal
4.
5. SRy: penentu diferensiasi gonad indiferent ke
arah testis
SOX9: gen pada autosome yang mengarahkan
perkembangan testis
SF1: bersama dengan Sox9 mengamplifikasi
transkripsi AMH
DAX1:
Wnt4: dianggap sebagai penentu diferensiasi
ovarium
9. Lingkungan: temperatur
–Aligator mississippiensis:
temperatur 30°C semuanya
betina; 33°C semuanya jantan
–Macroclemys temminckii:
<22° atau >28° C betina, di
antaranya jantan
–Trachemys scripta: >30°C
semua betina, 25°-28°C
semua jantan, 28,5°C
menghasilkan 50%
jantan/betina
10. Gonad primordia terbentuk pada daerah
medioventral mesonephros bersifat
indiferent
Gonad primordia tersusun atas dua
komponen utama
Jaringan somatis (mesenkim): epitelium germinal
coelom dan jaringan mesonephric
Sel germinalis primordia
Sel germinalis primordia dibentuk/
dialokasikan di luar gonad primordia
11. Ada dua mekanisme alokasi SGP
Maternal determinant (germ plasm) penentu
SGP ditentukan sejak awal /segera setelah
fertilisasi
Induksi SGP dialokasikan setelah adanya
induksi (contoh BMP4=bone morphogenetic 4)
Setelah dialokasikan, SGP migrasi menuju
gonad primordia
Di dalam gonad primordia SGP germ cells
berdiferensiasi menurut genotip dan/atau
induksi di dalam gonad primordia
19. Jantan
Regresi duktus Muller (dibawah pengaruh AMH)
Diferensiasi duktus Wolffian menjadi epididymis, vas deferens
(di bawah pengaruh androgen)
Diferensiasi organ genetalia eksternal dan karakter kelamin
sekunder (di bawah pengaruh androgen)
Betina
Regresi duktus Wolffian
Diferensiasi duktus Muller menjadi oviduct, uterus dan bagian
anterior vagina (dibawah pengaruh estrogen)
Diferensiasi karakter kelamin sekunder (dibawah pengaruh
estrogen)
20.
21. Drosophila memiliki kromosom X dan
kromosom Y, tetapi kromosom Y tidak
menentukan jenis kelamin
Penentuan jenis kelamin ditentukan oleh
jumlah kromosom X rasio antara kromosom
kelamin dan autosom
Kromosom Y diperlukan pada proses
spermatogenesis
22. Tabel 17.1 Rasio kromosom x pada autosom pada fenotip seksual
berbeda
lalat Drosophila melanogaster
X Chromosomes Autosome
sets
(A) X :A
ratio Sex
3 2 1.50 Metafemale
4 3 1.33 Metafemale
4 4 1.00
Normal
female
3 3 1.00
Normal
female
2 2 1.00
Normal
female
2 3 0.66 Intersex
1 2 0.50 Normal Male
1 3 0.33 Metamale
Source : After Strickberger 1968