SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Chapter - 3




    Kecerdasan Buatan
          Artificial Intelligence

Representasi Pengetahuan


                 Tb. Ai Munandar, M.T.,
         Universitas Serang Raya - 2012
OUTLINE
•   Introduction
•   Representasi Logika
•   Jaringan Semantik
•   Frame (Bingkai)
•   Script (Naskah)
•   Aturan Produksi
Introduction
• Untuk bisa menyelesaikan suatu masalah sesuai
  dengan ruang keadaan, sebuah sistem tidak
  hanya cukup memiliki pengetahuan, akan tetapi
  juga harus memiliki kemampuan untuk
  melakukan penalaran.
• Representasi pengetahuan adalah cara untuk
  menyajikan pengetahuan yang diperoleh ke
  dalam suatu skema/diagram tertentu sehingga
  dapat diketahui relasi antara suatu pengetahuan
  dengan pengetahuan yang lain dan dapat dipakai
  untuk menguji kebenaran penalarannya.
Teknik Representasi Pengetahuan
•   Representasi Logika
•   Jaringan Semantik
•   Frame (bingkai)
•   Script (naskah)
•   Aturan Produksi
Representasi Logika
• Logika didefinisikan sebagai ilmu untuk berfikir
  dan menalar dengan benar sehingga didapatkan
  kesimpulan yang absah
• Tujuan dari logika adalah untuk memberikan
  atruan-aturan penalaran sehingga orang dapat
  menentukan apakah suatu kalimat bernilai benar
  atau salah, tetapi tidak keduanya. Representasi
  logika terbagi menjadi 2, yaitu :
  – Logika Proposisi (propositional Logic)
  – Logika Predikat (predicate logic)
Logika Proposisi
• Proposisi (pernyataan) : suatu kalimat
  deklaratif yang bernilai benar saja atau salah
  saja, tetapi tidak sekaligus benar dan salah.
• Dilambangkan dengan huruf kecil p, q, r,… dan
  disebut sebagai proposisi atomik.
Logika Proposisi
• Dua atau lebih proposisi dapat digabung
  menggunakan operator logika sebagai berikut :
  – Konjungsi : (and)
  – Disjungsi : (or)
  – Negasi : (not)
  – Implikasi :  (if-then)
  – Ekuivalensi : (jika dan hanya jika)
  – Untuk setiap :
  – Terdapat      :
Logika Proposisi
• Contoh :
   Udin memakai payung
   Udin kepanasan
Jika digabungkan dengan menggunakan operator logika
diperoleh sebagai berikut :
1. Udin memakai payung dan udin kepanasan
2. Udin memakai payung atau udin kepanasan
3. Tidak benar Udin memakai payung
4. Jika Udin memakai payung maka Udin kepanasan
5. Udin memakai payung jika dan hanya jika Udin
    kepanasan
Logika Proposisi
• Tabel kebenaran untuk semua operator logika :
     p       q       P^q     pVq   p q   p <-> q

     B       B           B    B     B       B

     B       S           S    B     S       S

     S       B           S    B     B       S

     S       S           S    S     B       B


         P          ~P
         B          S
         S          B
Logika Proposisi
• Setiap pernyataan yang bernilai benar, untuk setiap
  nilai kebenaran komponen-komponennya disebut
  tautologi.
• Argumen Valid dan Invalid
   Argumen : sebuah pernyataan dari himpunan proposisi p1, p2
  … pn yang diketahui (disebut premis), menghasilkan proposisi
  lain q (disebut konklusi)

  Setiap argumen dikatakan valid        jika   pada   argumen
  menunjukkan adanya tautologi.
Logika Proposisi
• Bentuk argumen secara umum :



• Contoh :
  tentukan apakah argumen berikut ini valid/invalid

  Jika Udin memakai payung maka Udin kepanasan
  Udin memakai payung
  =============================================
     Udin kepanasan
Logika Proposisi
• Penyelesaian :
  misalkan : p = Udin memakai payung
              q = Udin kepanasan
  sehingga dapat ditulis :
  pq              (premise 1)
  p                (premise 2)
  ============
    q
Logika Proposisi
• Buat tabel kebenarannya untuk menunjukkan argument
  diatas tautologi atau bukan
  p         q         pq       ((p  q) ^ p)   ((p  q) ^ p)  q

  B         B          B             B                 B

  B         S          S             S                 B

  S         B          B             S                 B

  S         S          B             S                 B

• Pada tabel di atas menunjukkan bahwa ((p  q) ^ p)  q
  selalu bernilai B. artinya merupakan tautologi, dan
  bernilai valid.
Logika Proposisi
• Kerjakan..!!!
  tentukan apakah argumen berikut ini valid/invalid

  Jika Udin memakai payung maka Udin kepanasan
  Udin kepanasan
  ===========================================
     Udin memakai payung
Inferensi Logika Proposisi
• Inferensi merupakan cara menarik kesimpulan berdasarkan
  premis-premis atau argumen-argumen yang bernilai valid.
  Beberapa hukum inferensi yang sudah teruji validitasnya yang
  bisa digunakan pada logika proposisi adalah sebagai berikut
            Hukum Inferensi                      Skema
     1. Hukum Detasemen        pq
                               p
                               ------------
                                  q
     2. Hukum Kontrapositif    pq
                               --------------------------
                                   ~q  ~p
     3. Hukum Modus Tollens    pq
                               ~q
                               ------------
                                  ~p
Inferensi Logika Proposisi
          Hukum Inferensi                     Skema
4. Hukum silogisme             pq
                               qr
                               ------------
                                  pr
5. Hukum Inferensi Disjungsi   pVq              pVq
                               ~p               ~q
                               ------------     -----------------
                                   p               p
6. Hukum Negasi                ~(~p)
                               ------------
                                  p
7. Hukum de Morgan             ~(p ^ q)         ~(p V q)
                               ------------      -----------------
                                   ~p V ~q          ~p ^ ~q
Inferensi Logika Proposisi
          Hukum Inferensi                         Skema
8. Hukum Simplifikasi             p^q               pVq
                                  -----------       ------------
                                      p                q
9. Hukum Konjungsi                p
                                  q
                                  -----------
                                      p^q
10. Hukum Penambahan Disjungsif   p
                                  -------------
                                      PVq
11. Hukum Argumen Konjugtif       ~(p ^ q)          ~(p V q)
                                  p                  q
                                  ------------       -----------------
                                      ~q               ~p
Inferensi Logika Proposisi
• Contoh Kasus
 suatu hari ketika hendak pergi ke super market, Udin
 baru sadar bahwa tidak membawa uang cash. Untuk
 bisa membayar belanjaannya, Udin terpaksa harus
 menngunakan kartu ATM nya. Tetapi celakanya, Udin
 lupa dimana menaruh ATM tersebut. Setelah diingat-
 ingat, ada beberapa fakta yang Udin pastikan
 kebenarannya. Berikut ini adalah fakta-fakta yang
 berhasil di ingat Udin :
Inferensi Logika Proposisi
Fakta yang Udin pastikan kebenarannya :
1. ATM tidak ada di dompet
2. Jika Udin membuka tas maka udin bisa memastikan ATM tersebut
    ada di dalam tas atau tidak
3. Jika ATM di meja dapur, maka udin pasti sudah melihatnya ketika
    mandi
4. Jika ATM tidak ada di dalam tas maka Udin pasti telah membuka
    tas tersebut.
5. Jika Udin melihat ATM saat mandi, maka pastilah Udin meletakan
    ATM di dompet
6. Udin tidak bisa memastikan bahwa ATM tersebut ada di dalam tas
    atau tidak.

Berdasarkan fakta-fakta di atas, tentukan dimana letak ATM Udin?
Inferensi Logika Proposisi
Buatlah kalimat fakta di atas ke dalam simbol, misal
sebagai berikut :
p     : ATM ada di dompet
q     : Udin membuka tas
r     : Udin bisa memastikan ATM tersebut di dalam
        tas atau tidak
s     : ATM di meja dapur
t     : Udin melihatnya ketika mandi
u     : ATM ada di dalam tas
Inferensi Logika Proposisi
Dengan menggunakan simbol tersebut, fakta-fakta di
atas dapat ditulis sebagai berikut :
a. ~p
b. q  r
c. s  t
d. ~u  q
e. t  p
f. ~ r
Inferensi Logika Proposisi
Inferensi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut ;
qr          (b)
                                    Modus Tollens
~r           (f)
   ~q        : Udin tidak membuka tas (konklusi 1)

tp         (e)
~p          (a)
   ~t       Udin tidak melihatnya ketika mandi
            (konkulsi 2)
Inferensi Logika Proposisi

st         (c)
~t          (konklusi 2)            Modus Tollens
   ~s       : ATM tidak dimeja dapur (konklusi 3)

~u  q      (d)
~q          (konklusi 1)
   u        ATM ada di dalam tas (konklusi 4)

Kesimpulan : ATM ada di dalam tas
Logika Predikat
• Pada logika proposisi, kalimat sederhana dianggap
  sebagai entitas tunggal. Pada logika predikat
  dibedakan menjadi argumen (objek) dan predikat
  (keterangan).
• Secara umum penulisan proposisi dalam logika
  predikat dinyatakan sebagai berikut :

  predikat (argumen 1, argumen2, …. argumen –n)
Logika Predikat
• Contoh :
  Proposisi : “Bu Astuti mencintai Pak udin”
  dalam logika predikat dinyatakan sebagai berikut :
  mencintai (Bu Astuti, Pak Udin)

  contoh Lain :
  1. Udin seorang dokter
  2. Setiap mahasiswa TI pasti mahasiswa FTI
  3. Udin tidak pernah hadir kuliah
  4. Ada mahasiswa yang suka Kecerdasan Buatan
Pemrograman Logika
• Sebuah      pemrograman      yang     menggunakan
  pernyataa-pernyataan logis sebagai suatu program.
• Basis pengetahuan menggunakan hukum-hukum
  logika (bahasa formal)
• Bahasa pemrograman yang paling populer digunakan
  adalah PROLOG (Programming in Logic)
Sekilas PROLOG
• Pemrograman PROLOG dilengkapi fasilitas untuk
  memberikan pengetahuan ke komputer dan cara-
  cara untuk menguji atau bertanya ke komputer
  berkaitan dengan pengetahuan yang telah
  dimasukan tersebut.
• Pengetahuan pada PROLOG dituliskan dengan
  menyatakan fakta (fact) dan aturan (rules) yang
  disebut    dengan   clauses.  Untuk     menguji
  pengetahuan, PROLOG menyediakan fasilitas
  penulisan goal.
Sekilas PROLOG
• Berikut cara penuliisan fakta sederhana pada
  PROLOG :
                      Fakta                     PROLOG
  Udin adalah seorang dokter    dokter(Udin).
  Opik Suka buah                suka(Opik, buah).
  Kudil cinta Marni             cinta(Kudil, Marni).
  X adalah bapak dari Y         bapak(X,Y).


  Kata IF pada PROLOG disimbolkan dengan “ :-”
  Kata sambung “dan” menggunakan tanda koma ( , )
  Kata sambung “atau” menggunakan tanda titik koma ( ; )
Sekilas PROLOG
• Contoh penulisan aturan (rules) pada bahasa
  PROLOG :
                 Fakta                                  PROLOG
Jika Udin kaya maka Marni Cinta Udin   Cinta(Marni, Udin) :- kaya(Udin).
Jika Udin kaya dan Ganteng, maka Marni Cinta(Marni,   Udin)         :-     kaya(Udin),
Cinta Udin                             ganteng(Udin).
Jika Udin kaya atau Udin ganteng, maka Cinta(Marni, Udin)      :-        kaya(Udin)   ;
Marni cinta Udin                       ganteng(Udin).
•   Jaringan semantik
•   Frame
•   Script
•   Semua belum di tuliskan d slide
•   Jaringan semantik
•   Frame
•   Script
•   Semua belum di tuliskan d slide

More Related Content

What's hot

Nilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor EigenNilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor Eigen
Rizky Wulansari
 
Statistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitasStatistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitas
Selvin Hadi
 
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poissonDistribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
Narwan Ginanjar
 
Estimasi mean
Estimasi meanEstimasi mean
Estimasi mean
Windii
 
Distribusi t sudent
Distribusi t sudentDistribusi t sudent
Distribusi t sudent
Devandy Enda
 

What's hot (20)

Nilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor EigenNilai Egien Dan Vektor Eigen
Nilai Egien Dan Vektor Eigen
 
Statistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitasStatistik 1 4 probabilitas
Statistik 1 4 probabilitas
 
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poissonDistribusi probabilitas-diskrit-poisson
Distribusi probabilitas-diskrit-poisson
 
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...ANALISIS  PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
ANALISIS PENCARIAN RUTE TERPENDEK PADA JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN ...
 
Bab 4 aljabar boolean
Bab 4 aljabar booleanBab 4 aljabar boolean
Bab 4 aljabar boolean
 
Proposisi Logika Matematika
Proposisi Logika MatematikaProposisi Logika Matematika
Proposisi Logika Matematika
 
Vektor jarak
Vektor jarakVektor jarak
Vektor jarak
 
Peluang bersyarat
Peluang bersyaratPeluang bersyarat
Peluang bersyarat
 
02.logika
02.logika02.logika
02.logika
 
proses poisson
proses poissonproses poisson
proses poisson
 
Estimasi mean
Estimasi meanEstimasi mean
Estimasi mean
 
Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)Teori bilangan (induksi matematika)
Teori bilangan (induksi matematika)
 
Determinan es
Determinan esDeterminan es
Determinan es
 
Proses stokastik
Proses stokastikProses stokastik
Proses stokastik
 
Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua HimpunanKardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
 
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
 
Bab 12-kode-huffman
Bab 12-kode-huffmanBab 12-kode-huffman
Bab 12-kode-huffman
 
Variabel random
Variabel randomVariabel random
Variabel random
 
Distribusi t sudent
Distribusi t sudentDistribusi t sudent
Distribusi t sudent
 
nilai eigen dan vektor eigen
nilai eigen dan vektor eigennilai eigen dan vektor eigen
nilai eigen dan vektor eigen
 

Viewers also liked (8)

discreet mathematics
discreet mathematicsdiscreet mathematics
discreet mathematics
 
LOGIKA PROPOSISI & PREDIKATLogika proposisi & predikat
LOGIKA PROPOSISI & PREDIKATLogika proposisi & predikatLOGIKA PROPOSISI & PREDIKATLogika proposisi & predikat
LOGIKA PROPOSISI & PREDIKATLogika proposisi & predikat
 
MDD and the Tautology Problem: Discussion Notes.
MDD and the Tautology Problem: Discussion Notes.MDD and the Tautology Problem: Discussion Notes.
MDD and the Tautology Problem: Discussion Notes.
 
8 logika predikat
8  logika predikat8  logika predikat
8 logika predikat
 
Modul 4 representasi pengetahuan
Modul 4   representasi pengetahuanModul 4   representasi pengetahuan
Modul 4 representasi pengetahuan
 
CPSC 125 Ch 1 sec 1
CPSC 125 Ch 1 sec 1CPSC 125 Ch 1 sec 1
CPSC 125 Ch 1 sec 1
 
Kecerdasan buatan
Kecerdasan buatanKecerdasan buatan
Kecerdasan buatan
 
Propositional logic
Propositional logicPropositional logic
Propositional logic
 

Similar to Ai 3

1728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 2010
1728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 20101728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 2010
1728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 2010
guestdf5a09
 

Similar to Ai 3 (20)

Logika
LogikaLogika
Logika
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi InversLogika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
 
Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan Pembuktian
 
1. Logika Matematika.pdf
1. Logika Matematika.pdf1. Logika Matematika.pdf
1. Logika Matematika.pdf
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
logika.pdf
logika.pdflogika.pdf
logika.pdf
 
2 proposisi
2 proposisi2 proposisi
2 proposisi
 
2. logika
2. logika 2. logika
2. logika
 
Logika matematika3
Logika matematika3Logika matematika3
Logika matematika3
 
Iv Teknik Inferensi
Iv   Teknik InferensiIv   Teknik Inferensi
Iv Teknik Inferensi
 
Logika lanjutan
Logika lanjutanLogika lanjutan
Logika lanjutan
 
1728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 2010
1728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 20101728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 2010
1728 Bilqis If Pertemuan 3 Mat Disk 2010
 
Kuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas PembuktianKuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas Pembuktian
 
Logika-(2016).pdf
Logika-(2016).pdfLogika-(2016).pdf
Logika-(2016).pdf
 
Mtk diskrit
Mtk diskritMtk diskrit
Mtk diskrit
 
Pp. matek new
Pp. matek newPp. matek new
Pp. matek new
 
Diskrit 1 1 teori dasar logika lanjutan
Diskrit 1 1 teori dasar logika lanjutanDiskrit 1 1 teori dasar logika lanjutan
Diskrit 1 1 teori dasar logika lanjutan
 
Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, ST
Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, STMatematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, ST
Matematika Logika - Kalkulus Proposisi bagian 2 Oleh Yeni Fatman, ST
 

More from bayaws

More from bayaws (7)

Ai 7
Ai 7Ai 7
Ai 7
 
Ai 5
Ai 5Ai 5
Ai 5
 
Ai 4
Ai 4Ai 4
Ai 4
 
Ai 4
Ai 4Ai 4
Ai 4
 
Ai 2
Ai 2Ai 2
Ai 2
 
Ai 1
Ai 1Ai 1
Ai 1
 
Ai 6
Ai 6Ai 6
Ai 6
 

Ai 3

  • 1. Chapter - 3 Kecerdasan Buatan Artificial Intelligence Representasi Pengetahuan Tb. Ai Munandar, M.T., Universitas Serang Raya - 2012
  • 2. OUTLINE • Introduction • Representasi Logika • Jaringan Semantik • Frame (Bingkai) • Script (Naskah) • Aturan Produksi
  • 3. Introduction • Untuk bisa menyelesaikan suatu masalah sesuai dengan ruang keadaan, sebuah sistem tidak hanya cukup memiliki pengetahuan, akan tetapi juga harus memiliki kemampuan untuk melakukan penalaran. • Representasi pengetahuan adalah cara untuk menyajikan pengetahuan yang diperoleh ke dalam suatu skema/diagram tertentu sehingga dapat diketahui relasi antara suatu pengetahuan dengan pengetahuan yang lain dan dapat dipakai untuk menguji kebenaran penalarannya.
  • 4. Teknik Representasi Pengetahuan • Representasi Logika • Jaringan Semantik • Frame (bingkai) • Script (naskah) • Aturan Produksi
  • 5. Representasi Logika • Logika didefinisikan sebagai ilmu untuk berfikir dan menalar dengan benar sehingga didapatkan kesimpulan yang absah • Tujuan dari logika adalah untuk memberikan atruan-aturan penalaran sehingga orang dapat menentukan apakah suatu kalimat bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya. Representasi logika terbagi menjadi 2, yaitu : – Logika Proposisi (propositional Logic) – Logika Predikat (predicate logic)
  • 6. Logika Proposisi • Proposisi (pernyataan) : suatu kalimat deklaratif yang bernilai benar saja atau salah saja, tetapi tidak sekaligus benar dan salah. • Dilambangkan dengan huruf kecil p, q, r,… dan disebut sebagai proposisi atomik.
  • 7. Logika Proposisi • Dua atau lebih proposisi dapat digabung menggunakan operator logika sebagai berikut : – Konjungsi : (and) – Disjungsi : (or) – Negasi : (not) – Implikasi :  (if-then) – Ekuivalensi : (jika dan hanya jika) – Untuk setiap : – Terdapat :
  • 8. Logika Proposisi • Contoh : Udin memakai payung Udin kepanasan Jika digabungkan dengan menggunakan operator logika diperoleh sebagai berikut : 1. Udin memakai payung dan udin kepanasan 2. Udin memakai payung atau udin kepanasan 3. Tidak benar Udin memakai payung 4. Jika Udin memakai payung maka Udin kepanasan 5. Udin memakai payung jika dan hanya jika Udin kepanasan
  • 9. Logika Proposisi • Tabel kebenaran untuk semua operator logika : p q P^q pVq p q p <-> q B B B B B B B S S B S S S B S B B S S S S S B B P ~P B S S B
  • 10. Logika Proposisi • Setiap pernyataan yang bernilai benar, untuk setiap nilai kebenaran komponen-komponennya disebut tautologi. • Argumen Valid dan Invalid Argumen : sebuah pernyataan dari himpunan proposisi p1, p2 … pn yang diketahui (disebut premis), menghasilkan proposisi lain q (disebut konklusi) Setiap argumen dikatakan valid jika pada argumen menunjukkan adanya tautologi.
  • 11. Logika Proposisi • Bentuk argumen secara umum : • Contoh : tentukan apakah argumen berikut ini valid/invalid Jika Udin memakai payung maka Udin kepanasan Udin memakai payung ============================================= Udin kepanasan
  • 12. Logika Proposisi • Penyelesaian : misalkan : p = Udin memakai payung q = Udin kepanasan sehingga dapat ditulis : pq (premise 1) p (premise 2) ============ q
  • 13. Logika Proposisi • Buat tabel kebenarannya untuk menunjukkan argument diatas tautologi atau bukan p q pq ((p  q) ^ p) ((p  q) ^ p)  q B B B B B B S S S B S B B S B S S B S B • Pada tabel di atas menunjukkan bahwa ((p  q) ^ p)  q selalu bernilai B. artinya merupakan tautologi, dan bernilai valid.
  • 14. Logika Proposisi • Kerjakan..!!! tentukan apakah argumen berikut ini valid/invalid Jika Udin memakai payung maka Udin kepanasan Udin kepanasan =========================================== Udin memakai payung
  • 15. Inferensi Logika Proposisi • Inferensi merupakan cara menarik kesimpulan berdasarkan premis-premis atau argumen-argumen yang bernilai valid. Beberapa hukum inferensi yang sudah teruji validitasnya yang bisa digunakan pada logika proposisi adalah sebagai berikut Hukum Inferensi Skema 1. Hukum Detasemen pq p ------------ q 2. Hukum Kontrapositif pq -------------------------- ~q  ~p 3. Hukum Modus Tollens pq ~q ------------ ~p
  • 16. Inferensi Logika Proposisi Hukum Inferensi Skema 4. Hukum silogisme pq qr ------------ pr 5. Hukum Inferensi Disjungsi pVq pVq ~p ~q ------------ ----------------- p p 6. Hukum Negasi ~(~p) ------------ p 7. Hukum de Morgan ~(p ^ q) ~(p V q) ------------ ----------------- ~p V ~q ~p ^ ~q
  • 17. Inferensi Logika Proposisi Hukum Inferensi Skema 8. Hukum Simplifikasi p^q pVq ----------- ------------ p q 9. Hukum Konjungsi p q ----------- p^q 10. Hukum Penambahan Disjungsif p ------------- PVq 11. Hukum Argumen Konjugtif ~(p ^ q) ~(p V q) p q ------------ ----------------- ~q ~p
  • 18. Inferensi Logika Proposisi • Contoh Kasus suatu hari ketika hendak pergi ke super market, Udin baru sadar bahwa tidak membawa uang cash. Untuk bisa membayar belanjaannya, Udin terpaksa harus menngunakan kartu ATM nya. Tetapi celakanya, Udin lupa dimana menaruh ATM tersebut. Setelah diingat- ingat, ada beberapa fakta yang Udin pastikan kebenarannya. Berikut ini adalah fakta-fakta yang berhasil di ingat Udin :
  • 19. Inferensi Logika Proposisi Fakta yang Udin pastikan kebenarannya : 1. ATM tidak ada di dompet 2. Jika Udin membuka tas maka udin bisa memastikan ATM tersebut ada di dalam tas atau tidak 3. Jika ATM di meja dapur, maka udin pasti sudah melihatnya ketika mandi 4. Jika ATM tidak ada di dalam tas maka Udin pasti telah membuka tas tersebut. 5. Jika Udin melihat ATM saat mandi, maka pastilah Udin meletakan ATM di dompet 6. Udin tidak bisa memastikan bahwa ATM tersebut ada di dalam tas atau tidak. Berdasarkan fakta-fakta di atas, tentukan dimana letak ATM Udin?
  • 20. Inferensi Logika Proposisi Buatlah kalimat fakta di atas ke dalam simbol, misal sebagai berikut : p : ATM ada di dompet q : Udin membuka tas r : Udin bisa memastikan ATM tersebut di dalam tas atau tidak s : ATM di meja dapur t : Udin melihatnya ketika mandi u : ATM ada di dalam tas
  • 21. Inferensi Logika Proposisi Dengan menggunakan simbol tersebut, fakta-fakta di atas dapat ditulis sebagai berikut : a. ~p b. q  r c. s  t d. ~u  q e. t  p f. ~ r
  • 22. Inferensi Logika Proposisi Inferensi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut ; qr (b) Modus Tollens ~r (f) ~q : Udin tidak membuka tas (konklusi 1) tp (e) ~p (a) ~t Udin tidak melihatnya ketika mandi (konkulsi 2)
  • 23. Inferensi Logika Proposisi st (c) ~t (konklusi 2) Modus Tollens ~s : ATM tidak dimeja dapur (konklusi 3) ~u  q (d) ~q (konklusi 1) u ATM ada di dalam tas (konklusi 4) Kesimpulan : ATM ada di dalam tas
  • 24. Logika Predikat • Pada logika proposisi, kalimat sederhana dianggap sebagai entitas tunggal. Pada logika predikat dibedakan menjadi argumen (objek) dan predikat (keterangan). • Secara umum penulisan proposisi dalam logika predikat dinyatakan sebagai berikut : predikat (argumen 1, argumen2, …. argumen –n)
  • 25. Logika Predikat • Contoh : Proposisi : “Bu Astuti mencintai Pak udin” dalam logika predikat dinyatakan sebagai berikut : mencintai (Bu Astuti, Pak Udin) contoh Lain : 1. Udin seorang dokter 2. Setiap mahasiswa TI pasti mahasiswa FTI 3. Udin tidak pernah hadir kuliah 4. Ada mahasiswa yang suka Kecerdasan Buatan
  • 26. Pemrograman Logika • Sebuah pemrograman yang menggunakan pernyataa-pernyataan logis sebagai suatu program. • Basis pengetahuan menggunakan hukum-hukum logika (bahasa formal) • Bahasa pemrograman yang paling populer digunakan adalah PROLOG (Programming in Logic)
  • 27. Sekilas PROLOG • Pemrograman PROLOG dilengkapi fasilitas untuk memberikan pengetahuan ke komputer dan cara- cara untuk menguji atau bertanya ke komputer berkaitan dengan pengetahuan yang telah dimasukan tersebut. • Pengetahuan pada PROLOG dituliskan dengan menyatakan fakta (fact) dan aturan (rules) yang disebut dengan clauses. Untuk menguji pengetahuan, PROLOG menyediakan fasilitas penulisan goal.
  • 28. Sekilas PROLOG • Berikut cara penuliisan fakta sederhana pada PROLOG : Fakta PROLOG Udin adalah seorang dokter dokter(Udin). Opik Suka buah suka(Opik, buah). Kudil cinta Marni cinta(Kudil, Marni). X adalah bapak dari Y bapak(X,Y). Kata IF pada PROLOG disimbolkan dengan “ :-” Kata sambung “dan” menggunakan tanda koma ( , ) Kata sambung “atau” menggunakan tanda titik koma ( ; )
  • 29. Sekilas PROLOG • Contoh penulisan aturan (rules) pada bahasa PROLOG : Fakta PROLOG Jika Udin kaya maka Marni Cinta Udin Cinta(Marni, Udin) :- kaya(Udin). Jika Udin kaya dan Ganteng, maka Marni Cinta(Marni, Udin) :- kaya(Udin), Cinta Udin ganteng(Udin). Jika Udin kaya atau Udin ganteng, maka Cinta(Marni, Udin) :- kaya(Udin) ; Marni cinta Udin ganteng(Udin).
  • 30. Jaringan semantik • Frame • Script • Semua belum di tuliskan d slide
  • 31. Jaringan semantik • Frame • Script • Semua belum di tuliskan d slide