SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
MEMAHAMI TAWASUL 
DAN ISTIGHATSAH 
اَللّهُمَّ صَ لّ وَسَل مْ عَلَى سَ ي دنَا مَُُمَّ د قَدْ ضَاقَتْ حيْ لَ تْ 
أَدْرِكْنِِْ يَا رَسُوْلَ اللِ
Definisi Tawassul 
طَلَبُ حُصُوْ ل مَنْ فَعَ ة أَوْ انْ دفَا ع مَضَرَّ ة منَ الل ب ذكْ ر اسْ م نَ بّ أَوْ 
) وَ ل إ كْرَامًا ل لْمُتُ وُسَّ ل ب ه )العبدري, الشرح القويم, ص 378 
“Memohon datangnya manfaat (kebaikan) atau 
terhindarnya bahaya (keburukan) kepada Allah SWT 
dengan menyebut nama seorang Nabi atau Wali untuk 
memuliakan (ikram) keduanya.” (Al-Hafizh Al-‘Abdari, Al- 
Syarh Al-Qiyam, Hal.378)
وَاسْتَع يْ نُوا ب الصَّ ب وَالصَلاَ ة وَا ن هََّا لَكَب يْ رَة ا ل عَ لَى الَْْا شع يَْ 
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, dan 
sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali 
bagi orang-orang yang khusyu’” (QS. Al-Baqarah: 45) 
يَا أَي هَُّا الَّ ذينَ آَمَنُوا اتَّ قُوا الل وَابْ تَ غُوا إ لَيْ ه الْوَ س يلَة وَجَا هدُوا ف 
سَب يل ه لَعَلَّكُمْ تُ فْل حُونَ . 
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah 
kepada Allah dan carilah jalan yang 
mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah 
pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat 
keberuntungan” (QS. Al-Maidah: 35)
KONTROVERSI SUNNI - WAHABI 
أَدْرِكْنِِْ يَا رَسُوْلَ اللِ 
(Tolonglah aku wahai Rasulullah [dengan didoakan 
kepada Allah]) 
Redaksi di atas menurut mayoritas 
kaum Muslimin sejak generasi 
sahabat hingga kini, adalah benar 
dan tidak syirik. 
Sementara menurut Ibn Taimiyah (abad ke-8 Hijriah), 
dan menurut Wahabi (abad ke-12 Hijriah), redaksi 
tersebut tidak benar, syirik akbar, murtad dan 
masuk neraka selama-lamanya.
أَدْرِكْنِِْ يَا رَسُوْلَ اللِ 
(Tolonglah aku wahai Rasulullah [dengan didoakan kepada Allah]) 
MENURUT SUNNI MENURUT WAHABI 
Redaksi seperti di atas 
masuk dalam konteks 
tawasul dan istighatsah, 
yaitu berdoa kepada 
Allah dengan memanggil 
nama seorang yang mulia 
menurut Allah, dan hal 
ini telah berlangsung 
sejak generasi sahabat 
dan diajarkan oleh 
Rasulullah . 
Redaksi tersebut masuk 
dalam konteks 
penyembahan terhadap 
selain Allah, yang 
berarti syirik akbar, 
murtad dan pelakunya 
masuk neraka selama-lamanya, 
dan hal ini 
telah dijelaskan oleh 
Syaikh Ibn Taimiyah 
pada abad ke-8 Hijriah.
Aaa 
Aa 
ABU JAHAL DAN ABU LAHAB LEBIH 
BERTAUHID DARIPADA UMAT ISLAM 
YANG BERTAWASSUL
أَدْرِكْنِِْ يَا رَسُوْلَ اللِ 
(Tolonglah aku wahai Rasulullah [dengan didoakan kepada Allah]) 
KAUM SUNNI KAUM WAHABI 
Membenarkan 
redaksi tersebut 
berdasarkan 
hadits Rasulullah 
, amaliah para 
sahabat, dan 
ulama salaf. 
Melarang redaksi 
tersebut berdasarkan 
fatwa Syaikh Ibn 
Taimiyah pada abad 
ke-8 Hijriah dan 
dipertegas oleh ijtihad 
Syaikh Muhammad bin 
Abdul Wahhab al-Najdi 
(pendiri aliran Wahabi) 
pada abad ke-12.
Dalil-dalil Kaum Sunni 
HADITS UTSMAN BIN HUNAIF 
Rasulullah 
mengajarkan 
laki-laki tuna 
netra yang ingin 
sembuh dari 
kebutaannya 
agar berdoa 
dengan disertai 
memanggil Nabi 
dalam doanya 
dengan redaksi 
“Ya Muhammad 
(Wahai 
Muhammad)”.
Takhrij (Otentisifikasi) 
Hadits Utsman bin Hunaif 
Sanad hadits Utsman 
bin Hunaif di atas, 
shahih diriwayatkan 
oleh banyak ulama 
antara lain: 
1. Ahmad bin Hanbal 
2. Abd bin Humaid 
3. Al-Tirmidzi 
4. Al-Nasa’i 
5. Ibn al-Sunni 
6. Ibn Majah dan lain-lain
HADITS USTMAN BIN HUNAIF 
DIAMALKAN SELAMA-LAMANYA 
Dalam riwayat Ibnu Abi Khaitsamah terdapat 
tambahan: “Apabila kamu mempunyai hajat, 
lakukanlah doa seperti itu.” Hal ini membuktikan 
bahwa doa yang mengandung tawasul Ya Muhammad 
berlaku selama-lamanya, tidak terbatas ketika Nabi 
masih hidup.
PENGAMALAN HADITS UTSMAN BIN 
HUNAIF PADA MASA SAHABAT 
Doa yang 
mengandung 
tawasul Ya 
Muhammad 
ternyata 
diamalkan pada 
masa sahabat, 
sesudah wafatnya 
Nabi .
PENGAMALAN HADITS UTSMAN BIN 
HUNAIF PADA MASA SAHABAT 
Doa yang mengandung tawasul Ya 
Muhammad ternyata diamalkan pada masa 
sahabat, sesudah wafatnya Nabi . Hal ini 
membatalkan tesis Wahabi yang membatasi 
doa tersebut pada zaman Nabi .
PENGAMALAN HADITS UTSMAN BIN 
HUNAIF PADA MASA SAHABAT 
Doa yang 
mengandung 
tawasul Ya 
Muhammad 
ternyata 
diamalkan pada 
masa sahabat, 
sesudah 
wafatnya Nabi 
, dan 
haditsnya dinilai 
shahih oleh al- 
Imam al- 
Thabarani.
PENGAMALAN HADITS UTSMAN 
BIN HUNAIF PADA MASA SALAF 
Doa yang 
mengandung 
tawasul Ya 
Muhammad 
ternyata 
diamalkan pada 
masa ulama salaf 
(tabi’in), sesudah 
generasi sahabat, 
dan tidak 
dianggap sebagai 
perbuatan syirik.
PENGAMALAN HADITS UTSMAN 
BIN HUNAIF PADA MASA SALAF 
Ibn Taimiyah 
(panutan Wahabi) 
mengakui bahwa 
doa yang 
mengandung 
tawasul Ya 
Muhammad 
ternyata 
diamalkan pada 
masa ulama salaf 
(tabi’in), sesudah 
generasi sahabat, 
dan tidak 
dianggap sebagai 
perbuatan syirik.
Istighatsah Sahabat Dengan Nabi 
Pada Masa Khulafaur Rasyidin 
Seorang sahabat datang ke makam Nabi lalu 
berkata: “Wahai Rasulullah, mintakanlah hujan bagi 
umatmu, mereka sedang menghadapi kelaparan.” Ini 
menjadi bukti bahwa beristighatsah dengan orang 
yang sudah wafat bukanlah syirik menurut sahabat.
Istighatsah Sahabat Dengan Nabi 
Pada Masa Khulafaur Rasyidin 
Istighatsah 
sahabat dengan 
Nabi pada masa 
Khalifah Umar, 
dinilai shahih oleh 
al-Hafizh Ibn 
Katsir.
Istighatsah Sahabat Dengan Nabi 
Pada Masa Khulafaur Rasyidin 
Istighatsah sahabat dengan 
Nabi pada masa Khalifah 
Umar, dinilai shahih oleh al- 
Hafizh Ibn Hajar dalam Fath 
al-Bari juz 2 hal. 572.
Istighatsah Sahabat Dengan Nabi 
Pada Masa Khulafaur Rasyidin 
Istighatsah 
sahabat dengan 
Nabi pada 
masa Khalifah 
Umar, dinilai 
shahih oleh al- 
Hafizh Ibnu 
Hajar.
Sahabat Yang Sedang Sakit 
Beristighatsah Dengan Nabi 
Abdurrahman bin Sa’ad berkata, “Kaki Ibnu 
Umar mati rasa (tidak dapat digerakkan)”. Lalu 
seorang laki-laki berkata kepadanya: “Panggil 
orang yang paling kamu cintai”. Lalu Ibn Umar 
berkata: “Ya Muhammad”.
Sahabat Yang Sedang Sakit 
Beristighatsah Dengan Nabi 
Abu Sa’id berkata, “Aku berjalan bersama 
Ibnu Umar, tiba-tiba kakinya mati rasa (tidak 
dapat digerakkan), sehingga ia duduk”. Lalu 
seorang laki-laki berkata kepadanya: “Panggil 
orang yang paling kamu cintai”. Lalu Ibn 
Umar berkata: “Ya Muhammadah”. Maka 
iapun dapat berdiri dan berjalan.
Sahabat Yang Sedang Sakit 
Beristighatsah Dengan Nabi 
Abdurrahman bin Sa’ad berkata, “Kaki Ibn 
Umar mati rasa (tidak dapat digerakkan)”. 
Aku berkata: “Kenapa dengan kaki Anda?” 
Beliau menjawab: “syarafnya terjepit”. Aku 
berkata: “Panggil orang yang paling kamu 
cintai”. Lalu Ibn Umar berkata: “Ya 
Muhammad”. Maka kakinya sembuh 
seketika itu.
Sahabat Yang Sedang Sakit 
Beristighatsah Dengan Nabi 
Ibn Taimiyah 
(panutan Wahabi) 
menganjurkan 
istighatsah seperti 
yang dilakukan 
Ibn Umar.
Sahabat Yang Sedang Sakit 
Beristighatsah Dengan Nabi 
Seorang yang 
pernah berguru 
kepada Ibn Umar 
berkata, “Kaki 
Ibn Umar mati 
rasa (tidak dapat 
digerakkan)”. 
Lalu seorang laki-laki 
berkata 
kepadanya: 
“Panggil orang 
yang paling kamu 
cintai”. Lalu Ibn 
Umar berkata: 
“Ya Muhammad”.
Tadlisnya Abu Ishaq al-Sabi’i Diselamatkan 
Oleh Riwayat Imam Syu’bah Dari Abu Ishaq 
Al-Albani (Wahabi) mendhaifkan 
atsar Ibn Umar tersebut, karena 
Abu Ishaq yang mudallis 
meriwayatkannya secara 
mu’an’an. Tetapi tadlis tersebut 
menjadi hilang, karena atsar 
tersebut juga diriwayatkan oleh 
Imam Syu’bah dari Abu Ishaq.
Tadlisnya Abu Ishaq al-Sabi’i 
Diselamatkan Oleh Riwayat Imam Syu’bah 
Dari Abu Ishaq 
Al-Albani (Wahabi) mendhaifkan 
atsar Ibn Umar tersebut, karena 
Abu Ishaq yang mudallis 
meriwayatkannya secara 
mu’an’an. Tetapi tadlis tersebut 
menjadi hilang, karena atsar 
tersebut juga diriwayatkan oleh 
Imam Syu’bah dari Abu Ishaq.
Tadlisnya Abu Ishaq al-Sabi’i Diselamatkan 
Oleh Riwayat Imam Syu’bah Dari Abu Ishaq 
Abu Abdillah 
Mushthafa bin al- 
’Adawi (ulama 
Wahhabi) 
menegaskan 
bahwa riwayat 
Imam Syu’bah 
dari Abi Ishaq al- 
Sabi’i yang 
dikenal perawi 
mudallis dapat 
menyelamatkan 
haditsnya dari 
kedha’ifan sebab 
mu’an’an.
Nabi Mengetahui Shalawat Yang Kita 
Baca Dari Tempat Yang Dekat Dan Jauh 
Rasulullah : 
“Barang siapa 
yang membaca 
shalawat di dekat 
makamku, maka 
aku mendengar-nya. 
Dan barang 
siapa yang 
membaca 
shalawat dari 
tempat yang jauh, 
maka aku 
mengetahuinya”.
Nabi Mengetahui Shalawat Yang Kita Baca 
Dari Tempat Yang Dekat Dan Jauh 
Rasulullah : “Barang siapa yang membaca 
shalawat di dekat makamku, maka aku 
mendengarnya. Dan barang siapa yang 
membaca shalawat dari tempat yang jauh, 
maka aku mengetahuinya”. Hadits ini 
dishahihkan oleh al-Hafizh Ibn Hajar.
Nabi Mengetahui Shalawat Yang Kita 
Baca Dari Tempat Yang Dekat Dan Jauh 
Rasulullah : 
“Barang siapa yang 
membaca shalawat 
di dekat makamku, 
maka aku 
mendengarnya. Dan 
barang siapa yang 
membaca shalawat 
dari tempat yang 
jauh, maka aku 
mengetahuinya”. 
Hadits ini 
dishahihkan oleh 
al-Hafizh al- 
Ghumari.

More Related Content

What's hot

Shalat Dhuha
Shalat DhuhaShalat Dhuha
Shalat Dhuha
rheiz16
 
Umroh transformatif smg 2014
Umroh transformatif smg 2014Umroh transformatif smg 2014
Umroh transformatif smg 2014
Fori Suwargono
 
Pengertian SHOLAT DHUHA dan Keutamaannya
Pengertian SHOLAT DHUHA dan KeutamaannyaPengertian SHOLAT DHUHA dan Keutamaannya
Pengertian SHOLAT DHUHA dan Keutamaannya
Hanif Prihambudi
 

What's hot (20)

Hadits hadits qudsi - abu dawud
Hadits hadits qudsi - abu dawudHadits hadits qudsi - abu dawud
Hadits hadits qudsi - abu dawud
 
Shalat dhuha 02
Shalat dhuha   02Shalat dhuha   02
Shalat dhuha 02
 
Shalat dhuha
Shalat dhuhaShalat dhuha
Shalat dhuha
 
Sholat sunnah 4 mutlak - hajat - taubat
Sholat sunnah 4   mutlak - hajat - taubatSholat sunnah 4   mutlak - hajat - taubat
Sholat sunnah 4 mutlak - hajat - taubat
 
Hukum adzan
Hukum adzanHukum adzan
Hukum adzan
 
19 sunnah yang terlupakan
19 sunnah yang terlupakan19 sunnah yang terlupakan
19 sunnah yang terlupakan
 
Fiqih bid’ah
Fiqih bid’ahFiqih bid’ah
Fiqih bid’ah
 
Amalan ketika hujan
Amalan ketika hujan Amalan ketika hujan
Amalan ketika hujan
 
Keagungan ibadah umroh
Keagungan ibadah umrohKeagungan ibadah umroh
Keagungan ibadah umroh
 
Shalat Dhuha
Shalat DhuhaShalat Dhuha
Shalat Dhuha
 
Shalat Berjamaah
Shalat BerjamaahShalat Berjamaah
Shalat Berjamaah
 
Sholat sunnah 6 Istisqo - Tasbih
Sholat sunnah 6   Istisqo - TasbihSholat sunnah 6   Istisqo - Tasbih
Sholat sunnah 6 Istisqo - Tasbih
 
Konsep tabaruk
Konsep tabarukKonsep tabaruk
Konsep tabaruk
 
Sholat sunnah 3 idain + gerhana
Sholat sunnah 3   idain + gerhanaSholat sunnah 3   idain + gerhana
Sholat sunnah 3 idain + gerhana
 
Keutamaan ibadah umroh
Keutamaan ibadah umrohKeutamaan ibadah umroh
Keutamaan ibadah umroh
 
Umroh transformatif smg 2014
Umroh transformatif smg 2014Umroh transformatif smg 2014
Umroh transformatif smg 2014
 
Shalat dhuha
Shalat dhuhaShalat dhuha
Shalat dhuha
 
Tabarruk
Tabarruk Tabarruk
Tabarruk
 
Tabarruk
TabarrukTabarruk
Tabarruk
 
Pengertian SHOLAT DHUHA dan Keutamaannya
Pengertian SHOLAT DHUHA dan KeutamaannyaPengertian SHOLAT DHUHA dan Keutamaannya
Pengertian SHOLAT DHUHA dan Keutamaannya
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVISAMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
AMALAN DI BULAN RAJAB - KH. ABDURRAHMAN NAVIS
 
Washillah (Tawasul)
Washillah (Tawasul)Washillah (Tawasul)
Washillah (Tawasul)
 
KISWAH KETIGA (9 MEI 2015)-BEDAH BUKU AMALIYAH NAHDLATUL ULAMA
KISWAH KETIGA (9 MEI 2015)-BEDAH BUKU AMALIYAH NAHDLATUL ULAMAKISWAH KETIGA (9 MEI 2015)-BEDAH BUKU AMALIYAH NAHDLATUL ULAMA
KISWAH KETIGA (9 MEI 2015)-BEDAH BUKU AMALIYAH NAHDLATUL ULAMA
 
Awaja 9
Awaja 9Awaja 9
Awaja 9
 
Tawasul tqn suryalaya
Tawasul tqn suryalayaTawasul tqn suryalaya
Tawasul tqn suryalaya
 
Konsep, Hukum, dan Dalil Membaca al qur’an di kuburan
Konsep, Hukum, dan Dalil Membaca al qur’an di kuburanKonsep, Hukum, dan Dalil Membaca al qur’an di kuburan
Konsep, Hukum, dan Dalil Membaca al qur’an di kuburan
 
TQN ERA BARU
TQN ERA BARUTQN ERA BARU
TQN ERA BARU
 
Pai kebermaknaan
Pai kebermaknaanPai kebermaknaan
Pai kebermaknaan
 
Pemikiran peradaban-tasawuf kuliyah umum s2 ptiq jkt
Pemikiran peradaban-tasawuf kuliyah umum s2 ptiq jktPemikiran peradaban-tasawuf kuliyah umum s2 ptiq jkt
Pemikiran peradaban-tasawuf kuliyah umum s2 ptiq jkt
 
Materi ict by www.m yunus.com
Materi ict by www.m yunus.comMateri ict by www.m yunus.com
Materi ict by www.m yunus.com
 
KHATAMAN
KHATAMANKHATAMAN
KHATAMAN
 
RESUME BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI )
RESUME  BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI ) RESUME  BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI )
RESUME BUKU ZIKIR ( USMAN SAID SARQOWI )
 
Aqidah 3
Aqidah 3Aqidah 3
Aqidah 3
 
Aqidah 2 edit1
Aqidah 2 edit1Aqidah 2 edit1
Aqidah 2 edit1
 
Sebuah Renungan Tentangshalat
Sebuah Renungan TentangshalatSebuah Renungan Tentangshalat
Sebuah Renungan Tentangshalat
 
Tausiyah bln rajab
Tausiyah bln rajabTausiyah bln rajab
Tausiyah bln rajab
 
Tauhid 1
Tauhid 1Tauhid 1
Tauhid 1
 
objective 2 - Mencari Peluang Usaha
objective 2 - Mencari Peluang Usahaobjective 2 - Mencari Peluang Usaha
objective 2 - Mencari Peluang Usaha
 
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - ApertureTeknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture
 
Jalan Yang Tidak Mudah
Jalan Yang Tidak MudahJalan Yang Tidak Mudah
Jalan Yang Tidak Mudah
 

Similar to tawasul dan istighatsah

Hadis 40 imam an-nawawi..
Hadis 40   imam an-nawawi..Hadis 40   imam an-nawawi..
Hadis 40 imam an-nawawi..
Mohd Mokri
 
Dalil Selawat.
Dalil Selawat.Dalil Selawat.
Dalil Selawat.
Ibnu Ahmad
 

Similar to tawasul dan istighatsah (20)

KHUTBAH RASULULLAH SAWW DI GHADIR KHUM
KHUTBAH RASULULLAH SAWW DI GHADIR KHUMKHUTBAH RASULULLAH SAWW DI GHADIR KHUM
KHUTBAH RASULULLAH SAWW DI GHADIR KHUM
 
Sujud Tilawah, Sahwi & Syukur
Sujud Tilawah, Sahwi & SyukurSujud Tilawah, Sahwi & Syukur
Sujud Tilawah, Sahwi & Syukur
 
Makalah Klompok Diskusi I Syahnur Ardanil Siagian dkk.SM V MD-D FDK UINSU 2019
Makalah Klompok Diskusi I Syahnur Ardanil Siagian dkk.SM V MD-D FDK UINSU 2019Makalah Klompok Diskusi I Syahnur Ardanil Siagian dkk.SM V MD-D FDK UINSU 2019
Makalah Klompok Diskusi I Syahnur Ardanil Siagian dkk.SM V MD-D FDK UINSU 2019
 
Kitab salat
Kitab salatKitab salat
Kitab salat
 
Khutbah rasulullah saaw di ghadir khum (pengangkatan imam ali as)
Khutbah rasulullah saaw di ghadir khum (pengangkatan imam ali as)Khutbah rasulullah saaw di ghadir khum (pengangkatan imam ali as)
Khutbah rasulullah saaw di ghadir khum (pengangkatan imam ali as)
 
Hadis Dakwah K5
 Hadis Dakwah K5 Hadis Dakwah K5
Hadis Dakwah K5
 
Khutbah ttg qurban
Khutbah ttg qurbanKhutbah ttg qurban
Khutbah ttg qurban
 
Kesalahan - kesalahan dalam shalat.pptx
Kesalahan - kesalahan dalam shalat.pptxKesalahan - kesalahan dalam shalat.pptx
Kesalahan - kesalahan dalam shalat.pptx
 
Shalat = Ga shalat
Shalat = Ga shalatShalat = Ga shalat
Shalat = Ga shalat
 
Ahlu as sunnah wal jama’ah rumi
Ahlu as sunnah wal jama’ah rumiAhlu as sunnah wal jama’ah rumi
Ahlu as sunnah wal jama’ah rumi
 
Arba'un nawawi
Arba'un nawawiArba'un nawawi
Arba'un nawawi
 
Hadis 40_Imam Nawawi
Hadis 40_Imam NawawiHadis 40_Imam Nawawi
Hadis 40_Imam Nawawi
 
Hadis 40 imam an-nawawi..
Hadis 40   imam an-nawawi..Hadis 40   imam an-nawawi..
Hadis 40 imam an-nawawi..
 
Hadis 40
Hadis 40Hadis 40
Hadis 40
 
Hadis 40 imam an-nawawi..
Hadis 40   imam an-nawawi..Hadis 40   imam an-nawawi..
Hadis 40 imam an-nawawi..
 
Takhrij al ma'tsurat al-shughra Karya Aswin Ahdir Bolano
Takhrij al ma'tsurat al-shughra Karya Aswin Ahdir BolanoTakhrij al ma'tsurat al-shughra Karya Aswin Ahdir Bolano
Takhrij al ma'tsurat al-shughra Karya Aswin Ahdir Bolano
 
Mengenal syiah dari kitab kitab syiah (baru)
Mengenal syiah dari kitab kitab syiah (baru)Mengenal syiah dari kitab kitab syiah (baru)
Mengenal syiah dari kitab kitab syiah (baru)
 
Dalil Selawat.
Dalil Selawat.Dalil Selawat.
Dalil Selawat.
 
Anjuran memperbagus shalat
Anjuran memperbagus shalatAnjuran memperbagus shalat
Anjuran memperbagus shalat
 
Tata cara umrah_praktis_jamilatravel99
Tata cara umrah_praktis_jamilatravel99Tata cara umrah_praktis_jamilatravel99
Tata cara umrah_praktis_jamilatravel99
 

More from aswajanu

Tiga Fase A
Tiga Fase ATiga Fase A
Tiga Fase A
aswajanu
 

More from aswajanu (20)

proker admin
proker adminproker admin
proker admin
 
NEGERI JOHOR DARUL TAKZIM : LEGASI, PENGUKUHAN DAN PENGAWALAN AKIDAH ASWJA
NEGERI JOHOR DARUL TAKZIM : LEGASI, PENGUKUHAN DAN PENGAWALAN AKIDAH ASWJANEGERI JOHOR DARUL TAKZIM : LEGASI, PENGUKUHAN DAN PENGAWALAN AKIDAH ASWJA
NEGERI JOHOR DARUL TAKZIM : LEGASI, PENGUKUHAN DAN PENGAWALAN AKIDAH ASWJA
 
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHM
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHMSEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHM
SEJARAH AHLI SUNNAH WAL JAMAAH DAN RELEVANSINYA DALAM PEMBANGUNAN INSAN DI UTHM
 
Peranan aswaja dalam menangani globalisasi ekonomi
Peranan aswaja dalam menangani globalisasi ekonomiPeranan aswaja dalam menangani globalisasi ekonomi
Peranan aswaja dalam menangani globalisasi ekonomi
 
kerjasama
kerjasamakerjasama
kerjasama
 
pedoman kerjasama
pedoman kerjasamapedoman kerjasama
pedoman kerjasama
 
prposal
prposalprposal
prposal
 
dalil Tradisi tujuh hari
dalil Tradisi tujuh haridalil Tradisi tujuh hari
dalil Tradisi tujuh hari
 
Kehidupan alam barzakh
Kehidupan alam barzakhKehidupan alam barzakh
Kehidupan alam barzakh
 
Hadiah pahala al qur’an
Hadiah pahala al qur’anHadiah pahala al qur’an
Hadiah pahala al qur’an
 
Berdoa di makam ulama
Berdoa di makam ulamaBerdoa di makam ulama
Berdoa di makam ulama
 
Berdoa di makam ulama
Berdoa di makam ulamaBerdoa di makam ulama
Berdoa di makam ulama
 
tradisi sebelum kelahiran anak
 tradisi sebelum kelahiran anak tradisi sebelum kelahiran anak
tradisi sebelum kelahiran anak
 
Islam dan Pancasila
Islam dan PancasilaIslam dan Pancasila
Islam dan Pancasila
 
Mengenal Ormas Islam di Indonesia
Mengenal Ormas Islam di IndonesiaMengenal Ormas Islam di Indonesia
Mengenal Ormas Islam di Indonesia
 
HUKUM MENGUNGKAP KEBATILAN SUATU ALIRAN
HUKUM MENGUNGKAPKEBATILAN SUATU ALIRANHUKUM MENGUNGKAPKEBATILAN SUATU ALIRAN
HUKUM MENGUNGKAP KEBATILAN SUATU ALIRAN
 
Dalil Basmalah dan Qunut
Dalil Basmalah dan QunutDalil Basmalah dan Qunut
Dalil Basmalah dan Qunut
 
Wawasan Aswaja
Wawasan AswajaWawasan Aswaja
Wawasan Aswaja
 
Ahlul Bait Nabi Muhammad SAW
Ahlul Bait Nabi Muhammad SAWAhlul Bait Nabi Muhammad SAW
Ahlul Bait Nabi Muhammad SAW
 
Tiga Fase A
Tiga Fase ATiga Fase A
Tiga Fase A
 

Recently uploaded

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 

Recently uploaded (20)

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 

tawasul dan istighatsah

  • 1. MEMAHAMI TAWASUL DAN ISTIGHATSAH اَللّهُمَّ صَ لّ وَسَل مْ عَلَى سَ ي دنَا مَُُمَّ د قَدْ ضَاقَتْ حيْ لَ تْ أَدْرِكْنِِْ يَا رَسُوْلَ اللِ
  • 2. Definisi Tawassul طَلَبُ حُصُوْ ل مَنْ فَعَ ة أَوْ انْ دفَا ع مَضَرَّ ة منَ الل ب ذكْ ر اسْ م نَ بّ أَوْ ) وَ ل إ كْرَامًا ل لْمُتُ وُسَّ ل ب ه )العبدري, الشرح القويم, ص 378 “Memohon datangnya manfaat (kebaikan) atau terhindarnya bahaya (keburukan) kepada Allah SWT dengan menyebut nama seorang Nabi atau Wali untuk memuliakan (ikram) keduanya.” (Al-Hafizh Al-‘Abdari, Al- Syarh Al-Qiyam, Hal.378)
  • 3. وَاسْتَع يْ نُوا ب الصَّ ب وَالصَلاَ ة وَا ن هََّا لَكَب يْ رَة ا ل عَ لَى الَْْا شع يَْ “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’” (QS. Al-Baqarah: 45) يَا أَي هَُّا الَّ ذينَ آَمَنُوا اتَّ قُوا الل وَابْ تَ غُوا إ لَيْ ه الْوَ س يلَة وَجَا هدُوا ف سَب يل ه لَعَلَّكُمْ تُ فْل حُونَ . “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan” (QS. Al-Maidah: 35)
  • 4. KONTROVERSI SUNNI - WAHABI أَدْرِكْنِِْ يَا رَسُوْلَ اللِ (Tolonglah aku wahai Rasulullah [dengan didoakan kepada Allah]) Redaksi di atas menurut mayoritas kaum Muslimin sejak generasi sahabat hingga kini, adalah benar dan tidak syirik. Sementara menurut Ibn Taimiyah (abad ke-8 Hijriah), dan menurut Wahabi (abad ke-12 Hijriah), redaksi tersebut tidak benar, syirik akbar, murtad dan masuk neraka selama-lamanya.
  • 5. أَدْرِكْنِِْ يَا رَسُوْلَ اللِ (Tolonglah aku wahai Rasulullah [dengan didoakan kepada Allah]) MENURUT SUNNI MENURUT WAHABI Redaksi seperti di atas masuk dalam konteks tawasul dan istighatsah, yaitu berdoa kepada Allah dengan memanggil nama seorang yang mulia menurut Allah, dan hal ini telah berlangsung sejak generasi sahabat dan diajarkan oleh Rasulullah . Redaksi tersebut masuk dalam konteks penyembahan terhadap selain Allah, yang berarti syirik akbar, murtad dan pelakunya masuk neraka selama-lamanya, dan hal ini telah dijelaskan oleh Syaikh Ibn Taimiyah pada abad ke-8 Hijriah.
  • 6. Aaa Aa ABU JAHAL DAN ABU LAHAB LEBIH BERTAUHID DARIPADA UMAT ISLAM YANG BERTAWASSUL
  • 7. أَدْرِكْنِِْ يَا رَسُوْلَ اللِ (Tolonglah aku wahai Rasulullah [dengan didoakan kepada Allah]) KAUM SUNNI KAUM WAHABI Membenarkan redaksi tersebut berdasarkan hadits Rasulullah , amaliah para sahabat, dan ulama salaf. Melarang redaksi tersebut berdasarkan fatwa Syaikh Ibn Taimiyah pada abad ke-8 Hijriah dan dipertegas oleh ijtihad Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab al-Najdi (pendiri aliran Wahabi) pada abad ke-12.
  • 8. Dalil-dalil Kaum Sunni HADITS UTSMAN BIN HUNAIF Rasulullah mengajarkan laki-laki tuna netra yang ingin sembuh dari kebutaannya agar berdoa dengan disertai memanggil Nabi dalam doanya dengan redaksi “Ya Muhammad (Wahai Muhammad)”.
  • 9. Takhrij (Otentisifikasi) Hadits Utsman bin Hunaif Sanad hadits Utsman bin Hunaif di atas, shahih diriwayatkan oleh banyak ulama antara lain: 1. Ahmad bin Hanbal 2. Abd bin Humaid 3. Al-Tirmidzi 4. Al-Nasa’i 5. Ibn al-Sunni 6. Ibn Majah dan lain-lain
  • 10. HADITS USTMAN BIN HUNAIF DIAMALKAN SELAMA-LAMANYA Dalam riwayat Ibnu Abi Khaitsamah terdapat tambahan: “Apabila kamu mempunyai hajat, lakukanlah doa seperti itu.” Hal ini membuktikan bahwa doa yang mengandung tawasul Ya Muhammad berlaku selama-lamanya, tidak terbatas ketika Nabi masih hidup.
  • 11. PENGAMALAN HADITS UTSMAN BIN HUNAIF PADA MASA SAHABAT Doa yang mengandung tawasul Ya Muhammad ternyata diamalkan pada masa sahabat, sesudah wafatnya Nabi .
  • 12. PENGAMALAN HADITS UTSMAN BIN HUNAIF PADA MASA SAHABAT Doa yang mengandung tawasul Ya Muhammad ternyata diamalkan pada masa sahabat, sesudah wafatnya Nabi . Hal ini membatalkan tesis Wahabi yang membatasi doa tersebut pada zaman Nabi .
  • 13. PENGAMALAN HADITS UTSMAN BIN HUNAIF PADA MASA SAHABAT Doa yang mengandung tawasul Ya Muhammad ternyata diamalkan pada masa sahabat, sesudah wafatnya Nabi , dan haditsnya dinilai shahih oleh al- Imam al- Thabarani.
  • 14. PENGAMALAN HADITS UTSMAN BIN HUNAIF PADA MASA SALAF Doa yang mengandung tawasul Ya Muhammad ternyata diamalkan pada masa ulama salaf (tabi’in), sesudah generasi sahabat, dan tidak dianggap sebagai perbuatan syirik.
  • 15. PENGAMALAN HADITS UTSMAN BIN HUNAIF PADA MASA SALAF Ibn Taimiyah (panutan Wahabi) mengakui bahwa doa yang mengandung tawasul Ya Muhammad ternyata diamalkan pada masa ulama salaf (tabi’in), sesudah generasi sahabat, dan tidak dianggap sebagai perbuatan syirik.
  • 16. Istighatsah Sahabat Dengan Nabi Pada Masa Khulafaur Rasyidin Seorang sahabat datang ke makam Nabi lalu berkata: “Wahai Rasulullah, mintakanlah hujan bagi umatmu, mereka sedang menghadapi kelaparan.” Ini menjadi bukti bahwa beristighatsah dengan orang yang sudah wafat bukanlah syirik menurut sahabat.
  • 17. Istighatsah Sahabat Dengan Nabi Pada Masa Khulafaur Rasyidin Istighatsah sahabat dengan Nabi pada masa Khalifah Umar, dinilai shahih oleh al-Hafizh Ibn Katsir.
  • 18. Istighatsah Sahabat Dengan Nabi Pada Masa Khulafaur Rasyidin Istighatsah sahabat dengan Nabi pada masa Khalifah Umar, dinilai shahih oleh al- Hafizh Ibn Hajar dalam Fath al-Bari juz 2 hal. 572.
  • 19. Istighatsah Sahabat Dengan Nabi Pada Masa Khulafaur Rasyidin Istighatsah sahabat dengan Nabi pada masa Khalifah Umar, dinilai shahih oleh al- Hafizh Ibnu Hajar.
  • 20. Sahabat Yang Sedang Sakit Beristighatsah Dengan Nabi Abdurrahman bin Sa’ad berkata, “Kaki Ibnu Umar mati rasa (tidak dapat digerakkan)”. Lalu seorang laki-laki berkata kepadanya: “Panggil orang yang paling kamu cintai”. Lalu Ibn Umar berkata: “Ya Muhammad”.
  • 21. Sahabat Yang Sedang Sakit Beristighatsah Dengan Nabi Abu Sa’id berkata, “Aku berjalan bersama Ibnu Umar, tiba-tiba kakinya mati rasa (tidak dapat digerakkan), sehingga ia duduk”. Lalu seorang laki-laki berkata kepadanya: “Panggil orang yang paling kamu cintai”. Lalu Ibn Umar berkata: “Ya Muhammadah”. Maka iapun dapat berdiri dan berjalan.
  • 22. Sahabat Yang Sedang Sakit Beristighatsah Dengan Nabi Abdurrahman bin Sa’ad berkata, “Kaki Ibn Umar mati rasa (tidak dapat digerakkan)”. Aku berkata: “Kenapa dengan kaki Anda?” Beliau menjawab: “syarafnya terjepit”. Aku berkata: “Panggil orang yang paling kamu cintai”. Lalu Ibn Umar berkata: “Ya Muhammad”. Maka kakinya sembuh seketika itu.
  • 23. Sahabat Yang Sedang Sakit Beristighatsah Dengan Nabi Ibn Taimiyah (panutan Wahabi) menganjurkan istighatsah seperti yang dilakukan Ibn Umar.
  • 24. Sahabat Yang Sedang Sakit Beristighatsah Dengan Nabi Seorang yang pernah berguru kepada Ibn Umar berkata, “Kaki Ibn Umar mati rasa (tidak dapat digerakkan)”. Lalu seorang laki-laki berkata kepadanya: “Panggil orang yang paling kamu cintai”. Lalu Ibn Umar berkata: “Ya Muhammad”.
  • 25. Tadlisnya Abu Ishaq al-Sabi’i Diselamatkan Oleh Riwayat Imam Syu’bah Dari Abu Ishaq Al-Albani (Wahabi) mendhaifkan atsar Ibn Umar tersebut, karena Abu Ishaq yang mudallis meriwayatkannya secara mu’an’an. Tetapi tadlis tersebut menjadi hilang, karena atsar tersebut juga diriwayatkan oleh Imam Syu’bah dari Abu Ishaq.
  • 26. Tadlisnya Abu Ishaq al-Sabi’i Diselamatkan Oleh Riwayat Imam Syu’bah Dari Abu Ishaq Al-Albani (Wahabi) mendhaifkan atsar Ibn Umar tersebut, karena Abu Ishaq yang mudallis meriwayatkannya secara mu’an’an. Tetapi tadlis tersebut menjadi hilang, karena atsar tersebut juga diriwayatkan oleh Imam Syu’bah dari Abu Ishaq.
  • 27. Tadlisnya Abu Ishaq al-Sabi’i Diselamatkan Oleh Riwayat Imam Syu’bah Dari Abu Ishaq Abu Abdillah Mushthafa bin al- ’Adawi (ulama Wahhabi) menegaskan bahwa riwayat Imam Syu’bah dari Abi Ishaq al- Sabi’i yang dikenal perawi mudallis dapat menyelamatkan haditsnya dari kedha’ifan sebab mu’an’an.
  • 28. Nabi Mengetahui Shalawat Yang Kita Baca Dari Tempat Yang Dekat Dan Jauh Rasulullah : “Barang siapa yang membaca shalawat di dekat makamku, maka aku mendengar-nya. Dan barang siapa yang membaca shalawat dari tempat yang jauh, maka aku mengetahuinya”.
  • 29. Nabi Mengetahui Shalawat Yang Kita Baca Dari Tempat Yang Dekat Dan Jauh Rasulullah : “Barang siapa yang membaca shalawat di dekat makamku, maka aku mendengarnya. Dan barang siapa yang membaca shalawat dari tempat yang jauh, maka aku mengetahuinya”. Hadits ini dishahihkan oleh al-Hafizh Ibn Hajar.
  • 30. Nabi Mengetahui Shalawat Yang Kita Baca Dari Tempat Yang Dekat Dan Jauh Rasulullah : “Barang siapa yang membaca shalawat di dekat makamku, maka aku mendengarnya. Dan barang siapa yang membaca shalawat dari tempat yang jauh, maka aku mengetahuinya”. Hadits ini dishahihkan oleh al-Hafizh al- Ghumari.