Kematian hanyalah perubahan suasana saja, sedangkan ruh manusia setelah berpisah dari jasad akan tetap kekal, adakalanya dalam kungkungan azab dan ada kalanya dalam kenikmatan
HAKIKAT KEMATIAN
Kematian hanyalah perubahan suasana
saja, sedangkan ruh manusia setelah
berpisah dari jasad akan tetap kekal,
adakalanya dalam kungkungan azab dan
ada kalanya dalam kenikmatan
HAKIKAT KEMATIAN
Kematian bukanlah
ketiadaan murni, akan
tetapi terputusnya
hubungan ruh dari
badan, dan
perpindahan dari satu
tempat ke tempat lain.
KEHIDUPAN PARA NABI
Kehidupan Nabi dan nabi-nabi lainnya di dalam
kubur mereka, menjadi keyakinan kami secara
definitif karena dalil-dalil yang tegas
menyatakannya dan hadits-hadits mutawatir yang
menunjukkannya.
KEHIDUPAN PARA NABI
Diyakini secara pasti, bahwa jasad Nabi
di dalam tanah masih segar bugar. Nabi
bersabda: “Sesungguhnya Allah melarang
tanah merusak jasad para nabi.”
KEHIDUPAN PARA NABI
Kematian bukanlah ketiadaan murni, akan tetapi
perpindahan dari satu tempat ke tempat lain.
Dipastikan bahwa kematian para nabi hanyalah karena
keberadaan mereka tersembunyi dan tidak kita ketahui,
meskipun sebenarnya mereka ada dan hidup, seperti
halnya Malaikat, ada dan hidup, tetapi tidak kita lihat.
DALIL KEHIDUPAN PARA NABI
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang
yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan
mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan
mendapat rezki.
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap
orang-orang yang gugur di jalan Allah,
(bahwa mereka itu) mati; bahkan
(sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu
tidak menyadarinya.
DALIL KEHIDUPAN PARA NABI
Kedua ayat di atas menunjukkan pada
kehidupan orang-orang yang dibunuh di jalan
Allah, yaitu para syuhada’. Tentu saja para
nabi memiliki kehidupan yang lebih sempurna
di alam barzakh dari pada syuhada’, karena
derajat mereka yang lebih tinggi.
DALIL KEHIDUPAN PARA NABI
Nabi : “Tak seorang
pun mengucapkan
salam kepadaku,
kecuali Allah
kembalikan rohku,
sehingga aku
membalas salamnya”.
DALIL KEHIDUPAN PARA NABI
Nabi : “Tak seorang
pun mengucapkan
salam kepadaku,
kecuali Allah
kembalikan rohku,
sehingga aku membalas
salamnya”.
DALIL KEHIDUPAN PARA NABI
Rasulullah : “Para nabi itu
hidup di alam kubur
mereka, senantiasa
menunaikan sholat.”
DALIL KEHIDUPAN PARA NABI
Rasulullah : “Allah
melarang tanah,
merusak jasad para
nabi.”
DALIL KEHIDUPAN PARA NABI
Rasulullah : “Demi Dzat yang menguasai Abul Qasim
(Nabi ), Isa bin Maryam akan turun sebagai pemimpin
dan hakim yang adil, akan memecah salib, membunuh
babi, mendamaikan permusuhan, menghilangkan
kebencian, ia akan ditawari harta, lalu menolaknya.
Lalu seandainya ia berdiri makamku dan berkata:
“Wahai Muhammad”, aku pasti menjawabnya.”
DALIL KEHIDUPAN PARA NABI
Rasulullah : “Barang siapa yang membaca
shalawat di dekat makamku, maka aku
mendengarnya. Dan barang siapa yang
membaca shalawat dari tempat yang jauh,
maka aku mengetahuinya”. Hadits ini
dishahihkan oleh al-Hafizh Ibn Hajar.
DALIL KEHIDUPAN PARA NABI
Sa’id bin al-Musayyab (ulama tabi’in): “Pada
malam-malam peperangan Harrah, aku
sendirian di masjid Rasulullah . Setiap
datang waktu shalat, aku mendengar suara
adzan dari arah makam Nabi .”
DALIL KEHIDUPAN PARA NABI
Sa’id bin al-Musayyab (ulama tabi’in)
sendirian di masjid Rasulullah pada
waktu peperangan Harrah. Setiap datang
waktu shalat, ia mendengar suara adzan
dari arah makam Nabi .”
KITAB KHUSUS TENTANG
KEHIDUPAN PARA NABI
Imam al-
Baihaqi, wafat
tahun 458 H,
menulis kitab
khusus tentang
kehidupan para
nabi di alam
barzakh
berjudul, Hayat
al-Anbiya’
ba’da
Wafatihim.
KITAB KHUSUS TENTANG
KEHIDUPAN PARA NABI
Imam as-Suyuthi, wafat tahun 911 H, menulis kitab
khusus tentang kehidupan para nabi di alam
barzakh berjudul, Anba’ al-Adzkiya’ bi-Hayat al-
Anbiya’
KEHIDUPAN SEORANG MUKMIN
Tak seorang pun melewati
makam saudaranya yang
mukmin yang dikenalnya di
dunia, lalu mengucapkan salam
kepadanya, kecuali ia
mengetahui dan menjawab
salamnya.
KEHIDUPAN SEORANG MUKMIN
Seorang wanita mengucapkan salam
kepada ahli kubur di makam para
syuhada’ perang Uhud, ia pun
mendengar jawaban salam dari bawah
tanah, sehingga bulu roma nya bangun
semua.
KEHIDUPAN SEORANG MUKMIN
“Sesungguhnya amal perbuatan kalian
diperlihatkan kepada kerabat dan keluarga
jauh kalian yang telah meninggal, jika amal
kalian baik, mereka merasa senang, dan jika
tidak baik, mereka berkata: “Ya Allah, jangan
Engkau matikan mereka sebelum Engkau
beri hidayah seperti halnya kami.”
KEHIDUPAN SEORANG MUKMIN
Ulama salaf bersepakat bahwa orang
yang telah meninggal dunia
mengetahui kunjungan orang yang
masih hidup kepadanya serta merasa
senang dengannya.
KEHIDUPAN SEORANG MUKMIN
Fadhal bin Muwaffaq (ulama salaf) rutin mengunjungi makam
ayahnya. Suatu ketika ia mengantarkan jenazah ke dekat
makam ayahnya, karena terburu-buru, ia segera pergi, tidak
mengunjungi makam ayahnya. Malam harinya, ia bermimpi,
ayahnya berkata: “Anakku, mengapa tidak mengunjungiku?”
Ia menjawab: “Ayah tahu kalau aku berkunjung?” Ia
menjawab: “Ya nak, aku tahu sejak kamu muncul dari
jembatan, lalu duduk di dekatku sampai kamu pergi dan
melewati jembatan.”
KEHIDUPAN SEORANG MUKMIN
Orang mati akan
mengetahui para
pengunjungnya pada
hari Jum’at, sehari
sebelumnya dan
sehari sesudahnya.
KEHIDUPAN SEORANG MUKMIN
Ibn Abi al-Dunya meriwayatkan dengan sanad yang hasan dari Rasyid bin
Sa’ad, berkata: “Ada seorang laki-laki yang istrinya meninggal. Malam
harinya ia bermimpi melihat banyak perempuan yang sudah meninggal,
kecuali istrinya yang tidak kelihatan bersama mereka. Lalu ia bertanya
kepada mereka tentang istrinya yang tidak nampak bersama mereka.
Mereka menjawab: “Kalian telah memberinya kafan yang kurang bagus,
sehingga ia malu untuk keluar bersama kami”. Lalu laki-laki tersebut
datang kepada Nabi dan menceritakan tentang istrinya yang meninggal
serta mimpi yang dialaminya. Lalu Nabi bersabda: “Coba lihat, apakah
ada orang yang dipercaya untuk menyampaikannya?” Lalu laki-laki itu
mendatangi seorang lelaki Anshar yang sedang menghadapi detik-detik
kematian dan menyampaikan keinginannya untuk menitipkan kain
kafan kepada istrinya nanti kalau ia sudah meninggal. Lelaki Anshar
menjawab: “Kalau memang, orang yang sudah meninggal dapat
menyampaikan titipan kepada orang yang juga sudah meninggal, tentu
titipanmu akan saya sampaikan.” Lalu lelaki Anshar itu pun meninggal.
Kemudian laki-laki tadi datang membawa dua kain kafan yang dilengkapi
dengan za’faran (cat pewarna kuning) dan kemudian diletakkannya di
dalam kafan lelaki Anshar yang baru meninggal itu. Malam harinya, laki-laki
tersebut bermimpi melihat perempuan-perempuan yang sudah
meninggal, dan istrinya juga tampak bersama mereka dengan
mengenakan dua baju berwarna kuning.”
KEHIDUPAN SEORANG MUKMIN
Ibnu Taimiyah berkata: “Riwayat bahwa suatu
kaum mendengar jawaban salam dari dalam
makam Nabi atau makam orang-orang shaleh,
Sa’id bin al-Musayyab mendengar suara adzan dari
dalam makam Nabi pada hari-hari peperangan
Harrah, itu benar. Bahkan aku tahu kejadian yang
serupa pada orang-orang di bawah Nabi .”