SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Komite Sekolah/Madrasah sebagai lembaga
mandiri dibentuk dan berperan dalam
peningkatan mutu pelayanan dengan
memberikan pertimbangan, arahan dan
dukungan tenaga, sarana dan prasarana,
serta pengawasan pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan
(Pasal 56, ayat 3 UU Nomor 20 Tahun 2003)
3
DASAR HK PEMBENTUKAN KOMITE SEKOLAH
KOMITE SEKOLAH DIBENTUK :
• Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2000 tentang Program
Pembangunan Nasional (PROPENAS) Bab VII mengamanatkan
desentralisasi pendidikan perlu dibentuk dewan sekolah
sebagaimana diatur dalam UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang
pemerintahan daerah. Untuk satuan pendidikan komite sekolah.
• Dijabarkan dalam Kepmendiknas No. 044/U/2002
• Sebagai acuan dapat digunakan Lampiran II Kepmendiknas No.
044/U/2002 tersebut
• UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
khususnya dalam Pasal 56 (1), (2), (3), dan (4).
• PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan. Berangkat dari pasal tentang Peran
Serta Masyarakat dalam bidang pendidikan mulai dari Pasal 196,
4
SECARA ORGANISASI,
KOMITE SEKOLAH
- Dibentuk di satuan pendidikan atau kelompok satuan
pendidikan
- Dapat berbeda strukturnya satu dengan yang lain
- Namun ada acuan yang diharapkan sama, yaitu
tentang PERAN dan FUNGSI
5
MAKSUD
PEMBENTUKAN KOMITE SEKOLAH
Maksud dibentuknya KOMITE SEKOLAH adalah agar
ada suatu organisasi masyarakat sekolah yang
mempunyai komitmen dan loyalitas serta peduli
terhadap peningkatan kualitas pendidikan
KOMITE SEKOLAH yang dibentuk dikembangkan
secara khas dan berakar dari budaya, demografis,
ekologis, nilai kesepakatan, serta kepercayaan yang
dibangun sesuai dengan POTENSI MASYARAKAT
SETEMPAT  merupakan pengembang kekayaan
filosofis masyarakat secara kolektif
FUNGSI
1. Mendorong tumbuhnya perhatian dan
komitment masyarakat terhadap
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu
2. Melakukan kerjasama dengan masyarakat
perorangan/organisasi/dunia usaha dan dunia
industri (DUDI) dan pemerintah berkenaan
dengan penyelenggaraan pendidikan bermutu
3. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide,
tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan
yang diajukan oleh masyarakat
4. Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi
kepada satuan pendidikan, mengenai :
• Kebijakan dan program pendidikan
• Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)
• Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS)
• Kriteria kinerja satuan pendidikan
• Kriteria tenaga kependidikan
• Kriteria fasilitas pendidikan
• Hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan
5. Mendorong orang tua siswa dan masyarakat untuk
berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung
peningkatan mutu pendidikan dan pemerataan pendidikan
6. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan
7. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan,
program, dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan
KAIDAH DAN PRINSIP
• Berbasis Kerelawanan (Volunteerism) dan Kepedulian
• Kaidah Pertumbuhan Alamiah (Organic
Development)
• Dinamika Proses Membangun Kesadaran Kritis
Masyarakat dan Pemeduli serta Pelaku Pendidikan
• Berbasis Kondisi dan Muatan Lokal
• Pro Poor dan Pro Kualitas Pendidikan
• Keberpihakan yang jelas dan tegas pada kelompok
Marjinal (Vulnerable group) dan Mutu Pendidikan
MASALAH UMUM
• Kepala Sekolah masih membawa stigma
BP3
• Pada umumnya Komite Sekolah dibentuk
secara instan untuk memenuhi syarat
subsidi
• Pada umumnya peran sebagai supporting
agency lebih dominan  karena semua
pihak masih menganut paradigma lama
• Masih banyak bad practices
isu-isu hangat
• Komite sekolah sebagai instrumen pengutip pungutan liar pihak
sekolah terhadap murid (Komisi E DPRD DKI Wanda Hamidah
25/7/2010)
• Gubernur Sultra Minta Komite Sekolah Hentikan Aneka Pungutan
(Antara, 23/8/2010)
• Komite Sekolah Hanya Stempel kebijakan (Bupati Kepulauan Seribu,
28/11/2010)
• Komite Sekolah hanya sebagai pemungut dana (Solo Pos,
7/12/2010)
• Fraksi Partai Keadilan Sejahtera menengarai keberadaan komite
sekolah menyimpang dari tujuan semula. Komite Sekolah saat ini
tidak jarang dimanfaatkan untuk menarik pungutan liar dari
orangtua."Masih maraknya pungutan yang terjadi saat penerimaan
siswa baru disebabkan masih adanya celah yang dimanfaatkan oleh
pihak sekolah. Celah itu ialah dengan memanfaatkan Komite
Sekolah. Lebih parah lagi, aturan yang ada pun membenarkan dan
melegalisasi praktek pungutan tersebut," ujar anggota F-PKS Raihan
Iskandari di Jakarta, Jum'at (29/6/12)
• Fungsi Komite Sekolah Perlu Diluruskan (Walikota Bogor,
25/10/2010)
• 50% KOMITE SEKOLAH DI KLATEN TIDAK BERFUNGSI
(Sekretaris FKKS, 8/1/2010)
• Komite Sekolah Dituding tidak Wakili Wali Murid (Ketua
Dewan Pendidikan Kabupaten Temanggung, 2/8/2010)
• Peranan komite sekolah dalam pengelolaan dana bantuan
operasional sekolah dinilai masih minim karena dominasi
manajemen sekolah. Padahal, pemaksimalan peranan
komite bisa menekan kemungkinan penyelewengan dana
• KINERJA KOMITE SEKOLAH KURANG PERJUANGKAN
ASPIRASI MASYARAKAT (Ketua PGRI Pangkalpinang,
19/10/2010)
• Kepala SDN 04 Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur
membekukan Komite Sekolah Kamis (28/7/2011).
• Ada tiga lembaga atau institusi yang terlibat
baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam mengurus penyelenggaraan pendidikan
sekolah, yakni (1) satuan pendidikan sekolah,
(2) organisasi sosial pendiri sekolah, dan (3)
Komite Sekolah.
PP 17 Tahun 2010 (PP Nomor 66 tahun 2010)
Pasal 196
1. Komite sekolah/madrasah berfungsi dalam peningkatan
mutu pelayanan pendidikan dengan memberikan
pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan
prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan.
2. Komite sekolah/madrasah menjalankan fungsinya secara
mandiri dan profesional.
3. Komite sekolah/madrasah memperhatikan dan
menindaklanjuti terhadap keluhan, saran, kritik, dan
aspirasi masyarakat terhadap satuan pendidikan.
4. Komite sekolah/madrasah dibentuk untuk 1 (satu) satuan
pendidikan atau gabungan satuan pendidikan formal pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah.
5. Satuan pendidikan yang memiliki peserta didik
kurang dari 200 (dua ratus) orang dapat
membentuk komite sekolah/madrasah gabungan
dengan satuan pendidikan lain yang sejenis.
6. Komite sekolah/madrasah berkedudukan di satuan
pendidikan.
7. Pendanaan komite sekolah/madrasah dapat
bersumber dari:
– Pemerintah;
– pemerintah daerah;
– masyarakat;
– bantuan pihak asing yang tidak mengikat; dan/atau
– sumber lain yang sah.
Pasal 197
1. Anggota komite sekolah/madrasah berjumlah paling
banyak 15 (lima belas) orang, terdiri atas unsur:
a. orang tua/wali peserta didik paling banyak 50% (lima puluh
persen);
b. tokoh masyarakat paling banyak 30% (tiga puluh persen); dan
c. pakar pendidikan yang relevan paling banyak 30% (tiga puluh
persen).
1. Masa jabatan keanggotaan komite sekolah/madrasah
adalah 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1
(satu) kali masa jabatan.
2. Anggota komite sekolah/madrasah dapat diberhentikan
apabila:
a. mengundurkan diri;
b. meninggal dunia; atau
c. tidak dapat melaksanakan tugas karena berhalangan tetap;
d. dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana kejahatan berdasarkan
putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
4. Susunan kepengurusan komite
sekolah/madrasah terdiri atas ketua komite dan
sekretaris.
5. Anggota komite sekolah/madrasah dipilih oleh
rapat orangtua/wali peserta didik satuan
pendidikan.
6. Ketua komite dan sekretaris sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) dipilih dari dan oleh
anggota secara musyawarah mufakat atau
melalui pemungutan suara.
7. Anggota, sekretaris, dan ketua komite sekolah/
madrasah ditetapkan oleh kepala sekolah.
Pasal 198
Dewan pendidikan dan/atau komite sekolah/ madrasah,
baik perseorangan maupun kolektif, dilarang:
1. menjual buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan bahan
ajar, pakaian seragam, atau bahan pakaian seragam di
satuan pendidikan;
2. memungut biaya bimbingan belajar atau les dari peserta
didik atau orang tua/walinya di satuan pendidikan;
3. mencederai integritas evaluasi hasil belajar peserta didik
secara langsung atau tidak langsung;
4. mencederai integritas seleksi penerimaan peserta didik
baru secara langsung atau tidak langsung; dan/atau
5. melaksanakan kegiatan lain yang mencederai integritas
satuan pendidikan secara langsung atau tidak langsung.
• Pasal 199 (1) menyebutkan bahwa: ”Pengawasan
pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan
dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dewan
pendidikan dan komite sekolah/madrasah”. Bahkan,
pengawasan itu meliputi dua aspek penting, yakni
pengawasan administratif dan pengawasan dari segi
teknis edukatif yang dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
Sudah barang tentu, pengawasan yang dilakukan oleh
Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah bukanlah
sebagai pengawasan fungsional, sebagaimana yang
harus dilakukan oleh BPK, BPKP, Inspektorat Jenderal,
maupun pengawas fungsional yang lain di tingkat
daerah. Pengawasan yang dilakukan oleh Dewan
Pendidikan dan Komite Sekolah adalah jenis
pangawasan sosial atau masyarakat.
PERANGKAT ORGANISASI
• PENGERTIAN ORGANISASI
ORGANISASI ADALAH KESATUAN (ENTITY) SOSIAL YANG
DIKOORDINASIKAN SECARA SADAR, DENGAN SEBUAH
BATASAN YANG RELATIF DAPAT DIIDENTIFIKASI, YANG BEKERJA
ATAS DASAR KETERIKATAN YANG RELATIF TERUS MENERUS
UNTUK MENCAPAI TUJUAN ATAU SEKELOMPOK TUJUAN
• Kepengurusan
• Struktur Organisasi
• Job description tiap personel
• AD/ART (atau panduan organisasi)
• Fasilitas Penunjang
MENGEFEKTIFKAN ORGANISASI
• KONSOLIDASI ORGANISASI
 Penyamaan Visi
 Membangun Tim yang Efektif
 Mengembangkan Kreativitas
• PENYAMAAN VISI
“Menjadikan Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang
mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas secara
intelektual, emosional dan spiritual”
• MEMBANGUN TIM YANG EFEKTIF
• MENGEMBANGKAN KREATIVITAS
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

01A.Kebijakan Dana BOS 2023.pptx
01A.Kebijakan Dana BOS 2023.pptx01A.Kebijakan Dana BOS 2023.pptx
01A.Kebijakan Dana BOS 2023.pptx
mumuh1
 
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAH
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAHPKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAH
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAH
NASuprawoto Sunardjo
 
Dasar hukum penyelenggaraan pendidikan sekolah dasar
Dasar hukum penyelenggaraan pendidikan sekolah dasarDasar hukum penyelenggaraan pendidikan sekolah dasar
Dasar hukum penyelenggaraan pendidikan sekolah dasar
SDNKendangsari4
 
1. Materi Kurikulum - SOSIALISASI IKM ( PPT ).pptx
1. Materi Kurikulum - SOSIALISASI IKM  ( PPT ).pptx1. Materi Kurikulum - SOSIALISASI IKM  ( PPT ).pptx
1. Materi Kurikulum - SOSIALISASI IKM ( PPT ).pptx
AtepTedi3
 
Manajemen keuangan sekolah
Manajemen keuangan sekolahManajemen keuangan sekolah
Manajemen keuangan sekolah
Dyah Dewi
 
Pengembangan Komite Sekolah
Pengembangan Komite SekolahPengembangan Komite Sekolah
Pengembangan Komite Sekolah
WARGA SALAPAN
 

What's hot (20)

BOSP Tahun 2023.pdf
BOSP Tahun 2023.pdfBOSP Tahun 2023.pdf
BOSP Tahun 2023.pdf
 
01A.Kebijakan Dana BOS 2023.pptx
01A.Kebijakan Dana BOS 2023.pptx01A.Kebijakan Dana BOS 2023.pptx
01A.Kebijakan Dana BOS 2023.pptx
 
Modul ekonomi kelas 10 semester 2
Modul ekonomi kelas 10 semester 2Modul ekonomi kelas 10 semester 2
Modul ekonomi kelas 10 semester 2
 
26 rencana kerja sekolah
26 rencana kerja sekolah26 rencana kerja sekolah
26 rencana kerja sekolah
 
1. MATERI URGENSI & PENGENALAN RAPOR PENDIDIKAN.pptx
1. MATERI URGENSI & PENGENALAN RAPOR PENDIDIKAN.pptx1. MATERI URGENSI & PENGENALAN RAPOR PENDIDIKAN.pptx
1. MATERI URGENSI & PENGENALAN RAPOR PENDIDIKAN.pptx
 
Kebijakan aplikasi rkas
Kebijakan aplikasi rkasKebijakan aplikasi rkas
Kebijakan aplikasi rkas
 
Perencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBNPerencanaan Penganggaran APBN
Perencanaan Penganggaran APBN
 
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAH
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAHPKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAH
PKPS - PEMBIMBINGAN DAN PELATIHAN PROFESIONAL GURU DAN ATAU KEPALA SEKOLAH
 
struktur kurikulum km 56 262 pemilihan mapel.pptx
struktur kurikulum km 56 262 pemilihan mapel.pptxstruktur kurikulum km 56 262 pemilihan mapel.pptx
struktur kurikulum km 56 262 pemilihan mapel.pptx
 
Dasar hukum penyelenggaraan pendidikan sekolah dasar
Dasar hukum penyelenggaraan pendidikan sekolah dasarDasar hukum penyelenggaraan pendidikan sekolah dasar
Dasar hukum penyelenggaraan pendidikan sekolah dasar
 
PENYUSUNAN KOSP.pptx
PENYUSUNAN KOSP.pptxPENYUSUNAN KOSP.pptx
PENYUSUNAN KOSP.pptx
 
1. Materi Kurikulum - SOSIALISASI IKM ( PPT ).pptx
1. Materi Kurikulum - SOSIALISASI IKM  ( PPT ).pptx1. Materi Kurikulum - SOSIALISASI IKM  ( PPT ).pptx
1. Materi Kurikulum - SOSIALISASI IKM ( PPT ).pptx
 
Profil Pelajar Pancasila-PAUD.pdf
Profil Pelajar Pancasila-PAUD.pdfProfil Pelajar Pancasila-PAUD.pdf
Profil Pelajar Pancasila-PAUD.pdf
 
Manajemen keuangan sekolah
Manajemen keuangan sekolahManajemen keuangan sekolah
Manajemen keuangan sekolah
 
2018-04-11 (04) Ditjen Perbendaharaan - Kas di Bendahara Pengeluaran dan Peng...
2018-04-11 (04) Ditjen Perbendaharaan - Kas di Bendahara Pengeluaran dan Peng...2018-04-11 (04) Ditjen Perbendaharaan - Kas di Bendahara Pengeluaran dan Peng...
2018-04-11 (04) Ditjen Perbendaharaan - Kas di Bendahara Pengeluaran dan Peng...
 
Organisasi sektor publik
Organisasi sektor publikOrganisasi sektor publik
Organisasi sektor publik
 
Pengembangan Komite Sekolah
Pengembangan Komite SekolahPengembangan Komite Sekolah
Pengembangan Komite Sekolah
 
29 2105-1-sm
29 2105-1-sm29 2105-1-sm
29 2105-1-sm
 
Best practice kepala sekolah tahun 2014
Best practice kepala sekolah tahun 2014Best practice kepala sekolah tahun 2014
Best practice kepala sekolah tahun 2014
 
Akuntansi Kas Satuan Kerja & Akuntansi Piutang Satuan Kerja
Akuntansi Kas Satuan Kerja & Akuntansi Piutang Satuan KerjaAkuntansi Kas Satuan Kerja & Akuntansi Piutang Satuan Kerja
Akuntansi Kas Satuan Kerja & Akuntansi Piutang Satuan Kerja
 

Viewers also liked (10)

Modal verbs
Modal verbsModal verbs
Modal verbs
 
Solusi uji coba olimpiade sains nasional 2012 1
Solusi uji coba olimpiade sains nasional 2012 1Solusi uji coba olimpiade sains nasional 2012 1
Solusi uji coba olimpiade sains nasional 2012 1
 
Permendikbud tahun2014 nomor104_lampiran
Permendikbud tahun2014 nomor104_lampiranPermendikbud tahun2014 nomor104_lampiran
Permendikbud tahun2014 nomor104_lampiran
 
Pedoman akreditasiban sm201315x22isiset82014.05.06
Pedoman akreditasiban sm201315x22isiset82014.05.06Pedoman akreditasiban sm201315x22isiset82014.05.06
Pedoman akreditasiban sm201315x22isiset82014.05.06
 
Permendikbud tahun2014 nomor104
Permendikbud tahun2014 nomor104Permendikbud tahun2014 nomor104
Permendikbud tahun2014 nomor104
 
Romair
RomairRomair
Romair
 
fairy tales: as a teaching tools for values education
fairy tales: as a teaching tools for values educationfairy tales: as a teaching tools for values education
fairy tales: as a teaching tools for values education
 
Ron y cachaza yineth
Ron y cachaza yinethRon y cachaza yineth
Ron y cachaza yineth
 
Ron & cachaza
Ron  & cachazaRon  & cachaza
Ron & cachaza
 
Domnis un,us smp sma 2014
Domnis un,us smp sma 2014Domnis un,us smp sma 2014
Domnis un,us smp sma 2014
 

Similar to Komite sekolah warno

Contoh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga komite sekolah
Contoh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga komite sekolahContoh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga komite sekolah
Contoh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga komite sekolah
Ahmad Effendi
 
Sk kemendiknas ttg komite
Sk kemendiknas ttg komiteSk kemendiknas ttg komite
Sk kemendiknas ttg komite
Setio Adi
 
429-Article Text-1674-2-10-20220208.pdf
429-Article Text-1674-2-10-20220208.pdf429-Article Text-1674-2-10-20220208.pdf
429-Article Text-1674-2-10-20220208.pdf
2205020028
 
Ppt manajemen Pembiayaan Lembaga Pendidikan Islam kelompok 3
Ppt manajemen Pembiayaan Lembaga Pendidikan Islam kelompok 3Ppt manajemen Pembiayaan Lembaga Pendidikan Islam kelompok 3
Ppt manajemen Pembiayaan Lembaga Pendidikan Islam kelompok 3
alifah dinti
 
Rakor SD PPK 2022 disdik dengan PKB DPRD Kota semarang.ppt
Rakor SD PPK 2022 disdik dengan PKB DPRD Kota semarang.pptRakor SD PPK 2022 disdik dengan PKB DPRD Kota semarang.ppt
Rakor SD PPK 2022 disdik dengan PKB DPRD Kota semarang.ppt
ssuser28758a
 
juklak-penyusunan-proyeksi-kebutuhan-kepala-sekolah-madra
juklak-penyusunan-proyeksi-kebutuhan-kepala-sekolah-madrajuklak-penyusunan-proyeksi-kebutuhan-kepala-sekolah-madra
juklak-penyusunan-proyeksi-kebutuhan-kepala-sekolah-madra
largono drs
 

Similar to Komite sekolah warno (20)

Keputusan
KeputusanKeputusan
Keputusan
 
Dasar Hukum Komite dokumen_salinan_Permendikbud_Tahun2016_Nomor075.pdf
Dasar Hukum Komite dokumen_salinan_Permendikbud_Tahun2016_Nomor075.pdfDasar Hukum Komite dokumen_salinan_Permendikbud_Tahun2016_Nomor075.pdf
Dasar Hukum Komite dokumen_salinan_Permendikbud_Tahun2016_Nomor075.pdf
 
Makalah dewan sekolah
Makalah dewan sekolahMakalah dewan sekolah
Makalah dewan sekolah
 
Manajemen Pendiidkan
Manajemen PendiidkanManajemen Pendiidkan
Manajemen Pendiidkan
 
PPT PERAN DEWAN PENDIDIKAN.pptx
PPT PERAN DEWAN PENDIDIKAN.pptxPPT PERAN DEWAN PENDIDIKAN.pptx
PPT PERAN DEWAN PENDIDIKAN.pptx
 
Telaah Kurikulum SMA
Telaah Kurikulum SMATelaah Kurikulum SMA
Telaah Kurikulum SMA
 
Bab ii 2
Bab ii 2Bab ii 2
Bab ii 2
 
MANAJEMEN_BERBASIS_SEKOLAH_pptx.pptx
MANAJEMEN_BERBASIS_SEKOLAH_pptx.pptxMANAJEMEN_BERBASIS_SEKOLAH_pptx.pptx
MANAJEMEN_BERBASIS_SEKOLAH_pptx.pptx
 
Manajemen Pendiidkan
Manajemen PendiidkanManajemen Pendiidkan
Manajemen Pendiidkan
 
Contoh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga komite sekolah
Contoh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga komite sekolahContoh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga komite sekolah
Contoh anggaran dasar dan anggaran rumah tangga komite sekolah
 
Sk kemendiknas ttg komite
Sk kemendiknas ttg komiteSk kemendiknas ttg komite
Sk kemendiknas ttg komite
 
429-Article Text-1674-2-10-20220208.pdf
429-Article Text-1674-2-10-20220208.pdf429-Article Text-1674-2-10-20220208.pdf
429-Article Text-1674-2-10-20220208.pdf
 
Ppt manajemen Pembiayaan Lembaga Pendidikan Islam kelompok 3
Ppt manajemen Pembiayaan Lembaga Pendidikan Islam kelompok 3Ppt manajemen Pembiayaan Lembaga Pendidikan Islam kelompok 3
Ppt manajemen Pembiayaan Lembaga Pendidikan Islam kelompok 3
 
Program final kerja kepala 1 tahun 2017
Program  final  kerja kepala  1 tahun 2017Program  final  kerja kepala  1 tahun 2017
Program final kerja kepala 1 tahun 2017
 
Draf ad-art-komite-sekolah
Draf ad-art-komite-sekolahDraf ad-art-komite-sekolah
Draf ad-art-komite-sekolah
 
Rakor SD PPK 2022 disdik dengan PKB DPRD Kota semarang.ppt
Rakor SD PPK 2022 disdik dengan PKB DPRD Kota semarang.pptRakor SD PPK 2022 disdik dengan PKB DPRD Kota semarang.ppt
Rakor SD PPK 2022 disdik dengan PKB DPRD Kota semarang.ppt
 
PPT Pak Syarwani.pptx
PPT Pak Syarwani.pptxPPT Pak Syarwani.pptx
PPT Pak Syarwani.pptx
 
Makalah manajemen berbasis sekolah
Makalah manajemen berbasis sekolahMakalah manajemen berbasis sekolah
Makalah manajemen berbasis sekolah
 
Inovasi pendidikan smster 4 2012
Inovasi pendidikan smster 4 2012Inovasi pendidikan smster 4 2012
Inovasi pendidikan smster 4 2012
 
juklak-penyusunan-proyeksi-kebutuhan-kepala-sekolah-madra
juklak-penyusunan-proyeksi-kebutuhan-kepala-sekolah-madrajuklak-penyusunan-proyeksi-kebutuhan-kepala-sekolah-madra
juklak-penyusunan-proyeksi-kebutuhan-kepala-sekolah-madra
 

More from Widi Kariyanto (8)

Panduan ami-its-2017.compressed
Panduan ami-its-2017.compressedPanduan ami-its-2017.compressed
Panduan ami-its-2017.compressed
 
Instrumen validasi kur- 2013 dokumen III
Instrumen validasi  kur- 2013 dokumen IIIInstrumen validasi  kur- 2013 dokumen III
Instrumen validasi kur- 2013 dokumen III
 
Instrumen telaah rencana pelaksanaan pembelajaran
Instrumen telaah rencana pelaksanaan pembelajaranInstrumen telaah rencana pelaksanaan pembelajaran
Instrumen telaah rencana pelaksanaan pembelajaran
 
Draft Pedoman pengisian blangko ijazah 2013
Draft Pedoman pengisian blangko ijazah 2013Draft Pedoman pengisian blangko ijazah 2013
Draft Pedoman pengisian blangko ijazah 2013
 
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sma-rev9feb-130219053344-phpapp01
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sma-rev9feb-130219053344-phpapp01Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sma-rev9feb-130219053344-phpapp01
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sma-rev9feb-130219053344-phpapp01
 
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sma-rev9feb-130219053344-phpapp01
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sma-rev9feb-130219053344-phpapp01Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sma-rev9feb-130219053344-phpapp01
Kompetensi inti-dan-kompetensi-dasar-sma-rev9feb-130219053344-phpapp01
 
Draf domnis-un-2013 final
Draf domnis-un-2013 finalDraf domnis-un-2013 final
Draf domnis-un-2013 final
 
Paparan sosialisasi un 2013
Paparan sosialisasi un 2013Paparan sosialisasi un 2013
Paparan sosialisasi un 2013
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMMPenyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
Penyebaran Pemahaman Merdeka Belajar Aksi Nyata PMM
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 

Komite sekolah warno

  • 1.
  • 2. Komite Sekolah/Madrasah sebagai lembaga mandiri dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan (Pasal 56, ayat 3 UU Nomor 20 Tahun 2003)
  • 3. 3 DASAR HK PEMBENTUKAN KOMITE SEKOLAH KOMITE SEKOLAH DIBENTUK : • Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) Bab VII mengamanatkan desentralisasi pendidikan perlu dibentuk dewan sekolah sebagaimana diatur dalam UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah. Untuk satuan pendidikan komite sekolah. • Dijabarkan dalam Kepmendiknas No. 044/U/2002 • Sebagai acuan dapat digunakan Lampiran II Kepmendiknas No. 044/U/2002 tersebut • UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, khususnya dalam Pasal 56 (1), (2), (3), dan (4). • PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Berangkat dari pasal tentang Peran Serta Masyarakat dalam bidang pendidikan mulai dari Pasal 196,
  • 4. 4 SECARA ORGANISASI, KOMITE SEKOLAH - Dibentuk di satuan pendidikan atau kelompok satuan pendidikan - Dapat berbeda strukturnya satu dengan yang lain - Namun ada acuan yang diharapkan sama, yaitu tentang PERAN dan FUNGSI
  • 5. 5 MAKSUD PEMBENTUKAN KOMITE SEKOLAH Maksud dibentuknya KOMITE SEKOLAH adalah agar ada suatu organisasi masyarakat sekolah yang mempunyai komitmen dan loyalitas serta peduli terhadap peningkatan kualitas pendidikan KOMITE SEKOLAH yang dibentuk dikembangkan secara khas dan berakar dari budaya, demografis, ekologis, nilai kesepakatan, serta kepercayaan yang dibangun sesuai dengan POTENSI MASYARAKAT SETEMPAT  merupakan pengembang kekayaan filosofis masyarakat secara kolektif
  • 6.
  • 7.
  • 8. FUNGSI 1. Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitment masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu 2. Melakukan kerjasama dengan masyarakat perorangan/organisasi/dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan bermutu 3. Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat
  • 9. 4. Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan, mengenai : • Kebijakan dan program pendidikan • Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) • Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS) • Kriteria kinerja satuan pendidikan • Kriteria tenaga kependidikan • Kriteria fasilitas pendidikan • Hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan 5. Mendorong orang tua siswa dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung peningkatan mutu pendidikan dan pemerataan pendidikan 6. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan 7. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan
  • 10. KAIDAH DAN PRINSIP • Berbasis Kerelawanan (Volunteerism) dan Kepedulian • Kaidah Pertumbuhan Alamiah (Organic Development) • Dinamika Proses Membangun Kesadaran Kritis Masyarakat dan Pemeduli serta Pelaku Pendidikan • Berbasis Kondisi dan Muatan Lokal • Pro Poor dan Pro Kualitas Pendidikan • Keberpihakan yang jelas dan tegas pada kelompok Marjinal (Vulnerable group) dan Mutu Pendidikan
  • 11. MASALAH UMUM • Kepala Sekolah masih membawa stigma BP3 • Pada umumnya Komite Sekolah dibentuk secara instan untuk memenuhi syarat subsidi • Pada umumnya peran sebagai supporting agency lebih dominan  karena semua pihak masih menganut paradigma lama • Masih banyak bad practices
  • 12. isu-isu hangat • Komite sekolah sebagai instrumen pengutip pungutan liar pihak sekolah terhadap murid (Komisi E DPRD DKI Wanda Hamidah 25/7/2010) • Gubernur Sultra Minta Komite Sekolah Hentikan Aneka Pungutan (Antara, 23/8/2010) • Komite Sekolah Hanya Stempel kebijakan (Bupati Kepulauan Seribu, 28/11/2010) • Komite Sekolah hanya sebagai pemungut dana (Solo Pos, 7/12/2010) • Fraksi Partai Keadilan Sejahtera menengarai keberadaan komite sekolah menyimpang dari tujuan semula. Komite Sekolah saat ini tidak jarang dimanfaatkan untuk menarik pungutan liar dari orangtua."Masih maraknya pungutan yang terjadi saat penerimaan siswa baru disebabkan masih adanya celah yang dimanfaatkan oleh pihak sekolah. Celah itu ialah dengan memanfaatkan Komite Sekolah. Lebih parah lagi, aturan yang ada pun membenarkan dan melegalisasi praktek pungutan tersebut," ujar anggota F-PKS Raihan Iskandari di Jakarta, Jum'at (29/6/12)
  • 13. • Fungsi Komite Sekolah Perlu Diluruskan (Walikota Bogor, 25/10/2010) • 50% KOMITE SEKOLAH DI KLATEN TIDAK BERFUNGSI (Sekretaris FKKS, 8/1/2010) • Komite Sekolah Dituding tidak Wakili Wali Murid (Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Temanggung, 2/8/2010) • Peranan komite sekolah dalam pengelolaan dana bantuan operasional sekolah dinilai masih minim karena dominasi manajemen sekolah. Padahal, pemaksimalan peranan komite bisa menekan kemungkinan penyelewengan dana • KINERJA KOMITE SEKOLAH KURANG PERJUANGKAN ASPIRASI MASYARAKAT (Ketua PGRI Pangkalpinang, 19/10/2010) • Kepala SDN 04 Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur membekukan Komite Sekolah Kamis (28/7/2011).
  • 14. • Ada tiga lembaga atau institusi yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam mengurus penyelenggaraan pendidikan sekolah, yakni (1) satuan pendidikan sekolah, (2) organisasi sosial pendiri sekolah, dan (3) Komite Sekolah.
  • 15.
  • 16. PP 17 Tahun 2010 (PP Nomor 66 tahun 2010) Pasal 196 1. Komite sekolah/madrasah berfungsi dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan. 2. Komite sekolah/madrasah menjalankan fungsinya secara mandiri dan profesional. 3. Komite sekolah/madrasah memperhatikan dan menindaklanjuti terhadap keluhan, saran, kritik, dan aspirasi masyarakat terhadap satuan pendidikan. 4. Komite sekolah/madrasah dibentuk untuk 1 (satu) satuan pendidikan atau gabungan satuan pendidikan formal pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
  • 17. 5. Satuan pendidikan yang memiliki peserta didik kurang dari 200 (dua ratus) orang dapat membentuk komite sekolah/madrasah gabungan dengan satuan pendidikan lain yang sejenis. 6. Komite sekolah/madrasah berkedudukan di satuan pendidikan. 7. Pendanaan komite sekolah/madrasah dapat bersumber dari: – Pemerintah; – pemerintah daerah; – masyarakat; – bantuan pihak asing yang tidak mengikat; dan/atau – sumber lain yang sah.
  • 18. Pasal 197 1. Anggota komite sekolah/madrasah berjumlah paling banyak 15 (lima belas) orang, terdiri atas unsur: a. orang tua/wali peserta didik paling banyak 50% (lima puluh persen); b. tokoh masyarakat paling banyak 30% (tiga puluh persen); dan c. pakar pendidikan yang relevan paling banyak 30% (tiga puluh persen). 1. Masa jabatan keanggotaan komite sekolah/madrasah adalah 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan. 2. Anggota komite sekolah/madrasah dapat diberhentikan apabila: a. mengundurkan diri; b. meninggal dunia; atau c. tidak dapat melaksanakan tugas karena berhalangan tetap; d. dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana kejahatan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
  • 19. 4. Susunan kepengurusan komite sekolah/madrasah terdiri atas ketua komite dan sekretaris. 5. Anggota komite sekolah/madrasah dipilih oleh rapat orangtua/wali peserta didik satuan pendidikan. 6. Ketua komite dan sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dipilih dari dan oleh anggota secara musyawarah mufakat atau melalui pemungutan suara. 7. Anggota, sekretaris, dan ketua komite sekolah/ madrasah ditetapkan oleh kepala sekolah.
  • 20. Pasal 198 Dewan pendidikan dan/atau komite sekolah/ madrasah, baik perseorangan maupun kolektif, dilarang: 1. menjual buku pelajaran, bahan ajar, perlengkapan bahan ajar, pakaian seragam, atau bahan pakaian seragam di satuan pendidikan; 2. memungut biaya bimbingan belajar atau les dari peserta didik atau orang tua/walinya di satuan pendidikan; 3. mencederai integritas evaluasi hasil belajar peserta didik secara langsung atau tidak langsung; 4. mencederai integritas seleksi penerimaan peserta didik baru secara langsung atau tidak langsung; dan/atau 5. melaksanakan kegiatan lain yang mencederai integritas satuan pendidikan secara langsung atau tidak langsung.
  • 21. • Pasal 199 (1) menyebutkan bahwa: ”Pengawasan pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dewan pendidikan dan komite sekolah/madrasah”. Bahkan, pengawasan itu meliputi dua aspek penting, yakni pengawasan administratif dan pengawasan dari segi teknis edukatif yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku. Sudah barang tentu, pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah bukanlah sebagai pengawasan fungsional, sebagaimana yang harus dilakukan oleh BPK, BPKP, Inspektorat Jenderal, maupun pengawas fungsional yang lain di tingkat daerah. Pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah adalah jenis pangawasan sosial atau masyarakat.
  • 22. PERANGKAT ORGANISASI • PENGERTIAN ORGANISASI ORGANISASI ADALAH KESATUAN (ENTITY) SOSIAL YANG DIKOORDINASIKAN SECARA SADAR, DENGAN SEBUAH BATASAN YANG RELATIF DAPAT DIIDENTIFIKASI, YANG BEKERJA ATAS DASAR KETERIKATAN YANG RELATIF TERUS MENERUS UNTUK MENCAPAI TUJUAN ATAU SEKELOMPOK TUJUAN • Kepengurusan • Struktur Organisasi • Job description tiap personel • AD/ART (atau panduan organisasi) • Fasilitas Penunjang
  • 23. MENGEFEKTIFKAN ORGANISASI • KONSOLIDASI ORGANISASI  Penyamaan Visi  Membangun Tim yang Efektif  Mengembangkan Kreativitas • PENYAMAAN VISI “Menjadikan Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas secara intelektual, emosional dan spiritual” • MEMBANGUN TIM YANG EFEKTIF • MENGEMBANGKAN KREATIVITAS