SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
CITRA DIGITAL
2 SKS
Ir. Ahmad Haidaroh, M.Kom.
STIKOM Artha Buana
STIKOM Artha Buana 2
Definisi Citra Digital
• Citra adalah gambar pada bidang dua dimensi.
• Dalam tinjauan matematis, citra merupakan fungsi
kontinu dari intensitas cahaya pada bidang dua dimensi.
• Ketika sumber cahaya menerangi objek, objek
memantulkan kembali sebagian cahaya tersebut. Pantulan
ini ditangkap oleh alat-alat pengindera optik, misalnya
mata manusia, kamera, scanner dan sebagainya.
• Bayangan objek tersebut akan terekam sesuai intensitas
pantulan cahaya.
• Ketika alat optik yang merekam pantulan cahaya itu
merupakan mesin digital, misalnya kamera digital, maka
citra yang dihasilkan merupakan citra digital.
• Pada citra digital, kontinuitas intensitas cahaya
dikuantisasi sesuai resolusi alat perekam.
STIKOM Artha Buana 3
Ada 2 citra, yakni :
1.Citra kontinu diperoleh dari sistem optik yg
menerima sinyal analog, seperti mata manusia dan
kamera analog.
2.Citra diskrit (citra digital) dihasilkan melalui
proses digitalisasi terhadap citra kontinu.
CITRA
Introduction to Digital Image
Processing
Menyatakan Citra dalam Fungsi
• Citra dapat dinyatakan dalam fungsi intensitas:
I(x,y)
• Daerah gelap rendah, daerah terang tinggi (daerah gelap intensitas
tinggi, terang intensitas rendah)
5STIKOM Artha Buana
Sampling & Quantization
• Sampling adalah proses mapping fungsi kontinyu ke diskrit
Quantization adalah proses mapping variabel kontinyu ke diskrit
• Citra harus mengalami sampling & quantization agar dapat
diproses dengan komputer yang bersifat diskrit
6STIKOM Artha Buana
Hasil Sampling & Quantization
• Ukuran spatial (ukuran pixel per pixel) (=resolusi) adalah hasil
sampling
• Color depth (=max warna) adalah adalah hasil quantization
f(0,0) f(0,1) ... f(0,M-1)
f(1,0) f(1,1) ... f(1,M-1)
f(x,y)= ... ... ...
... ... ...
f(N-1,0) f(N-1,1) ... f(N-1,M-1)
7STIKOM Artha Buana
Representasi Citra
STIKOM Artha Buana 8
Perbedaan Resolusi
STIKOM Artha Buana 9
Contoh Perbedaan Spatial Resolution
256 x 256 128 x 128 64x64
16x16
10STIKOM Artha Buana
Contoh Perbedaan Color Depth
24 bits (per pixel) 256 warna / 8 bit 64 warna / 6 bit
16 warna / 4 bit 4 warna bitmap
Grayscale (0-255)
11STIKOM Artha Buana
DEPTH COLOR
STIKOM Artha Buana 12
Colour Depth
STIKOM Artha Buana 13
Berapa Bit yang Dibutuhkan?
• Paling gampang caranya:
lebar * tinggi * jumlah bit per pixel
(1 bit bisa terdiri atas beberapa pixel)
• Berapa jumlah bit per pixel ?
• Apa maksud 8 bit, 16 bit, 24 bit dan 32 bit per pixel?
• Apa yang disebut dengan alpha channel?
Komposisi dengan
memanfaatkan alpha-
channel
14STIKOM Artha Buana
Bagaimana Warna Dinyatakan
Warna dinyatakan dalam komponen RGB (red, green, blue), CMYK (cyan,
magenta, yellow, black), HSV (Hue, Saturation, Value), HLS
(Hue, Saturation, Lightness) atau YIQ.
15STIKOM Artha Buana
Mengubah RGB ke CMYK:
C = 1 - R
M = 1 - G
Y = 1 - B
K = min(C,M,Y)
C’ = C - K
M’ = M - K
Y’ = Y – K
Warna dasar 1 adalah warna ?
RGB color cube
HSV (Hue, Saturation, Value)
STIKOM Artha Buana 16
HSL (Hue, Saturation, Lightness)
STIKOM Artha Buana 17
STIKOM Artha Buana 18
HSL (Hue, Saturation, Lightness)
STIKOM Artha Buana 19
• YIQ kependekan dari luma, In-phase dan
Quadrature.
• Digunakan untuk pewarnaan TV NTSC
• Y-channel berisi informasi luminance
• I dan Q channels (in-phase and in-
quadrature) berisi informasi warna.
STIKOM Artha Buana 20
YIQ
YIQ
STIKOM Artha Buana 21
Menurut
Photoshop
STIKOM Artha Buana 22
CIE Colorspace
• CIE (Commision Internationale d’Eclairage)
mendefinisikan spektrum warna seperti gambar berikut:
Sumbu x menyatakan panjang area warna, dan sumbu y menyatakan banyaknya perbandingan
campuran warna
23STIKOM Artha Buana
CIE Chromacity Diagram
• Lebih mudah melihat warna CIE dalam diagram berikut
24STIKOM Artha Buana
Color Gamut
• Beberapa device hanya bisa menampilkan spektrum
warna yang terbatas
25STIKOM Artha Buana
Dithering
• Dithering adalah salah
satu teknik dai program
komputer untuk
memprediksi suatu warna
tertentu berdasarkan atas
percampuran warna-
warna lainnya, ketika
warna yang dimaksud
tidak tersedia.
26STIKOM Artha Buana
Dithering
27STIKOM Artha Buana
Dithering merupakan suatu teknik dalam komputer grafik
untuk menciptakan kedalaman warnapada gambar dari
sekumpulan warna yang ada. Dengan cara ini , warna
yang tidak tersedia dari color palette akan diciptakan
dangan difusi beberapa pixel dari color palette yang ada.
Matamanusia mengenali difusi ini sebagai pencampuran
warna.  Dithering mirip dengan halftoning  yang
digunakan dalam  printing
.Cara kerja dithering adalah dengan mengurangi
kedalaman warna dari sebuah gambarmemberikan
efek yang cukup signifikan terhadap gambar tersebut
Dithering
28STIKOM Artha Buana
Dither adalah Pilihan dalam efek gradasi untuk
menciptakan ilusi warna ketiga dengan mencampurkan
foreground dan background. Misalnya, foreground
hitam, dan background putih, saat membuat efek
gradasi dengan dither akan tercipta warna ketiga, yakni
abu-abu di antara kedua warna.
Dithering
• Dithering dilakukan untuk mensimulasikan warna yang
lebih banyak daripada yang bisa dihasilkan suatu
device
• Dibutuhkan saat kapan?  tergantung kita untuk
melihat sampai se detail apa.
Classical
halftone pada
suratkabar
29STIKOM Artha Buana
Dither Pattern
• Pada komputer, dithering merupakan trade-off antara
spatial resolution dan warna.
30STIKOM Artha Buana
Membuat Dither Pattern
• Pattern ukuran berapapun dapat dibuat
dengan rule di atas. Lihat contoh pattern
8x8 di atas!
n menyatakan ukuran pixel
16 Menyatakan 4 * Dn/2 * 1  4 * 8/2 * 1
x
Pola
32 Menyatakan 4 * Dn/2 * 2  4 * 8/2 * 2
0 Menyatakan 4 * Dn/2 * 0  4 * 8/2 * 0
48 Menyatakan 4 * Dn/2 * 3  4 * 8/2 * 3
0 Menyatakan tidak punya Un
4 Menyatakan Un/2  8/2
8 Menyatakan 2Un/2  2 * 8/2
12 Menyatakan 3Un/2  3 * 8/2
31STIKOM Artha Buana
Hubungan Antar Pixel
• Neighbourhood
• Connectivity
• Distance
32STIKOM Artha Buana
Neighbourhood (tetangga pixel)
• Tetangga horisontal dan vertikal, N4(p)
• Tetangga diagonal, ND(p)
• 8-tetangga, N8(p)
N4(p) ND(p) N8(p)
Pixel p
33STIKOM Artha Buana
Connectivity (1)
• Menentukan apakah 2 pixel saling berhubungan
berdasar kriteria tertentu
• Merupakan konsep penting untuk menentukan batas
objek
• Syarat konektivitas adalah :
– 2 pixel memiliki gray level yang hampir sama
– 2 pixel tersebut bertetangga
34STIKOM Artha Buana
Connectivity (2)
– Misalkan pada suatu image 8 bit (warna=256),
konektivitas terjadi bila kedua pixel terletak pada
himpunan warna V=(32,33,34,…,62,63).
– Misalkan pada suatu image bilevel (warna=2),
konektivitas hanya terjadi bila kedua pixel terletak
pada himpunan warna V=(1).
 Contoh kriteria gray level :
Contoh lihat di catatan
35STIKOM Artha Buana
Connectivity (3)
– 4-konektivitas
Dua pixel p dan q dengan gray level termasuk dalam V bila q
adalah anggota himpunan N4(p)  pasti m-konektivitas
– 8-konektivitas
Dua pixel p dan q dengan gray level termasuk dalam V bila q
adalah anggota himpunan N8(p)
– m-konektivitas (konektivitas campur)
Dua pixel p dan q dengan gray level termasuk dalam V bila
i. q adalah anggota himpunan N4(p) atau
ii. q adalah anggota himpunan ND(p) dan N4(p) ∩ N4(q) = ∅
(pengecekan i dilakukan lebih dulu)
 3 macam konektivitas :
36STIKOM Artha Buana
Distance (jarak antar pixel)
• Sifat fungsi jarak adalah :
– D(p,q) ≥ 0 ,D(p,q)=0 jjk p=q
– D(p,q) = D(q,p)
– D(p,z) ≤ D(p,q) + D(q,z)
Jjk = jika dan hanya jika
37STIKOM Artha Buana
Pengukuran Jarak
• Metode pengukuran jarak antara p(x,y) & q(s,t):
– Jarak Eucledian  sering dipakai
De(p,q) = [(x-s)2
+(y-t)2
]1/2
– Jarak D4 (jarak city-block)
D4(p,q) = |x-s|+|y-t|
– Jarak D8 (jarak papan catur)
D8(p,q) = max( |x-s| , |y-t| )
38STIKOM Artha Buana

More Related Content

What's hot

Teknologi Image Processing
Teknologi Image ProcessingTeknologi Image Processing
Teknologi Image Processingsoftskillkel3
 
Pengolahan Citra Digital (Resume materi kuliah)
Pengolahan Citra Digital (Resume materi kuliah)Pengolahan Citra Digital (Resume materi kuliah)
Pengolahan Citra Digital (Resume materi kuliah)Abdullah Azzam Al Haqqoni
 
3 piksel_dan_histogram
 3 piksel_dan_histogram 3 piksel_dan_histogram
3 piksel_dan_histogramRoziq Bahtiar
 
pembentukan citra (pengolahan citra digital)
pembentukan citra (pengolahan citra digital)pembentukan citra (pengolahan citra digital)
pembentukan citra (pengolahan citra digital)khaerul azmi
 
Pengolahan citra digital
Pengolahan citra digitalPengolahan citra digital
Pengolahan citra digitalDin Afriansyah
 
Slide Pengolahan Citra 3
Slide Pengolahan Citra 3Slide Pengolahan Citra 3
Slide Pengolahan Citra 3Sita Anggraeni
 
Animasi dalam multimedia
Animasi dalam multimediaAnimasi dalam multimedia
Animasi dalam multimediaWahyu NR
 
Histogram - Citra Digital
Histogram - Citra DigitalHistogram - Citra Digital
Histogram - Citra Digitalahmad haidaroh
 
Pengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra Digital
Pengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra DigitalPengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra Digital
Pengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra DigitalNur Fadli Utomo
 
Bab 11 citra biner
Bab 11 citra binerBab 11 citra biner
Bab 11 citra binerSyafrizal
 
Image Compression - Citra Digital
Image Compression - Citra DigitalImage Compression - Citra Digital
Image Compression - Citra Digitalahmad haidaroh
 
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalBab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalSyafrizal
 
Pengolahan Citra 3 - Operasi-operasi Digital
Pengolahan Citra 3 - Operasi-operasi DigitalPengolahan Citra 3 - Operasi-operasi Digital
Pengolahan Citra 3 - Operasi-operasi DigitalNur Fadli Utomo
 

What's hot (20)

pengolahan-citra
pengolahan-citrapengolahan-citra
pengolahan-citra
 
Teknologi Image Processing
Teknologi Image ProcessingTeknologi Image Processing
Teknologi Image Processing
 
Pengolahan Citra Digital (Resume materi kuliah)
Pengolahan Citra Digital (Resume materi kuliah)Pengolahan Citra Digital (Resume materi kuliah)
Pengolahan Citra Digital (Resume materi kuliah)
 
3 piksel_dan_histogram
 3 piksel_dan_histogram 3 piksel_dan_histogram
3 piksel_dan_histogram
 
Animasi 2D
Animasi 2DAnimasi 2D
Animasi 2D
 
KD : Menganalisis pemberian efek pada gambar bitmap
KD : Menganalisis pemberian efek pada gambar bitmapKD : Menganalisis pemberian efek pada gambar bitmap
KD : Menganalisis pemberian efek pada gambar bitmap
 
Bab 6 filtering
Bab 6 filteringBab 6 filtering
Bab 6 filtering
 
pembentukan citra (pengolahan citra digital)
pembentukan citra (pengolahan citra digital)pembentukan citra (pengolahan citra digital)
pembentukan citra (pengolahan citra digital)
 
Pengolahan citra digital
Pengolahan citra digitalPengolahan citra digital
Pengolahan citra digital
 
Pengolahan Citra digital
Pengolahan Citra digitalPengolahan Citra digital
Pengolahan Citra digital
 
Slide Pengolahan Citra 3
Slide Pengolahan Citra 3Slide Pengolahan Citra 3
Slide Pengolahan Citra 3
 
Animasi dalam multimedia
Animasi dalam multimediaAnimasi dalam multimedia
Animasi dalam multimedia
 
Histogram - Citra Digital
Histogram - Citra DigitalHistogram - Citra Digital
Histogram - Citra Digital
 
Pengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra Digital
Pengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra DigitalPengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra Digital
Pengolahan Citra 2 - Pembentukan Citra Digital
 
Bab 11 citra biner
Bab 11 citra binerBab 11 citra biner
Bab 11 citra biner
 
Image Compression - Citra Digital
Image Compression - Citra DigitalImage Compression - Citra Digital
Image Compression - Citra Digital
 
Desain grafis percetakan menganalisis pemberian efek pada gambar vektor
Desain grafis percetakan menganalisis pemberian efek pada gambar vektorDesain grafis percetakan menganalisis pemberian efek pada gambar vektor
Desain grafis percetakan menganalisis pemberian efek pada gambar vektor
 
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijitalBab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
Bab 4 operasi-operasi dasar pengolahan citra dijital
 
Citra Biner
Citra BinerCitra Biner
Citra Biner
 
Pengolahan Citra 3 - Operasi-operasi Digital
Pengolahan Citra 3 - Operasi-operasi DigitalPengolahan Citra 3 - Operasi-operasi Digital
Pengolahan Citra 3 - Operasi-operasi Digital
 

Similar to CITRA DIGITAL

Multimedia 2 image
Multimedia 2   imageMultimedia 2   image
Multimedia 2 imageNani Wulan
 
pembentukan citra (pengolahan citra digital)
pembentukan citra (pengolahan citra digital)pembentukan citra (pengolahan citra digital)
pembentukan citra (pengolahan citra digital)khaerul azmi
 
TEORI PENGOLAHAN CITRA.pptx
TEORI PENGOLAHAN CITRA.pptxTEORI PENGOLAHAN CITRA.pptx
TEORI PENGOLAHAN CITRA.pptxEghiRizky2
 
Slide Pengolahan Citra 4
Slide Pengolahan Citra 4Slide Pengolahan Citra 4
Slide Pengolahan Citra 4Sita Anggraeni
 
03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx
03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx
03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptxnyomans1
 
04-Digitalisasi-citra.pptx
04-Digitalisasi-citra.pptx04-Digitalisasi-citra.pptx
04-Digitalisasi-citra.pptxnyomans1
 
jurnal pengolahan citra
jurnal pengolahan citrajurnal pengolahan citra
jurnal pengolahan citraOvie Poenya
 
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...ym.ygrex@comp
 
Pcd pertemuan 11_2
Pcd pertemuan 11_2Pcd pertemuan 11_2
Pcd pertemuan 11_2husainjr
 
03spatialfiltering-130424050639-phpapp02.pptx
03spatialfiltering-130424050639-phpapp02.pptx03spatialfiltering-130424050639-phpapp02.pptx
03spatialfiltering-130424050639-phpapp02.pptxnyomans1
 
Kriptografi - Kriptografi Visual
Kriptografi - Kriptografi VisualKriptografi - Kriptografi Visual
Kriptografi - Kriptografi VisualKuliahKita
 
Pcd 04 - jenis dan format citra
Pcd   04 - jenis dan format citraPcd   04 - jenis dan format citra
Pcd 04 - jenis dan format citraFebriyani Syafri
 
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdfHendroGunawan8
 
Materi 2 mengenal jenis citra
Materi 2 mengenal jenis citraMateri 2 mengenal jenis citra
Materi 2 mengenal jenis citradedidarwis
 
Materi Pelatihan_Steganografi Metode LSB
Materi Pelatihan_Steganografi Metode LSBMateri Pelatihan_Steganografi Metode LSB
Materi Pelatihan_Steganografi Metode LSBAgung Sulistyanto
 
06-Image-Histogram-2021.pptx
06-Image-Histogram-2021.pptx06-Image-Histogram-2021.pptx
06-Image-Histogram-2021.pptxnyomans1
 

Similar to CITRA DIGITAL (20)

Multimedia 2 image
Multimedia 2   imageMultimedia 2   image
Multimedia 2 image
 
pembentukan citra (pengolahan citra digital)
pembentukan citra (pengolahan citra digital)pembentukan citra (pengolahan citra digital)
pembentukan citra (pengolahan citra digital)
 
Chap 5 peningkatan kualitas citra
Chap 5 peningkatan kualitas citraChap 5 peningkatan kualitas citra
Chap 5 peningkatan kualitas citra
 
TEORI PENGOLAHAN CITRA.pptx
TEORI PENGOLAHAN CITRA.pptxTEORI PENGOLAHAN CITRA.pptx
TEORI PENGOLAHAN CITRA.pptx
 
Slide Pengolahan Citra 4
Slide Pengolahan Citra 4Slide Pengolahan Citra 4
Slide Pengolahan Citra 4
 
03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx
03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx
03-Pembentukan-Citra-dan-Digitalisasi-Citra.pptx
 
04-Digitalisasi-citra.pptx
04-Digitalisasi-citra.pptx04-Digitalisasi-citra.pptx
04-Digitalisasi-citra.pptx
 
jurnal pengolahan citra
jurnal pengolahan citrajurnal pengolahan citra
jurnal pengolahan citra
 
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...12. jaka putra  implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
12. jaka putra implementasi histogram equalization untuk perbaikan noise pad...
 
Pcd pertemuan 11_2
Pcd pertemuan 11_2Pcd pertemuan 11_2
Pcd pertemuan 11_2
 
03spatialfiltering-130424050639-phpapp02.pptx
03spatialfiltering-130424050639-phpapp02.pptx03spatialfiltering-130424050639-phpapp02.pptx
03spatialfiltering-130424050639-phpapp02.pptx
 
Kriptografi - Kriptografi Visual
Kriptografi - Kriptografi VisualKriptografi - Kriptografi Visual
Kriptografi - Kriptografi Visual
 
Pcd 04 - jenis dan format citra
Pcd   04 - jenis dan format citraPcd   04 - jenis dan format citra
Pcd 04 - jenis dan format citra
 
Pcd 2
Pcd 2Pcd 2
Pcd 2
 
Laporan pcd 01
Laporan pcd 01Laporan pcd 01
Laporan pcd 01
 
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdf
 
Chap 3 - Dasar Pengolahan Citra
Chap 3 - Dasar Pengolahan CitraChap 3 - Dasar Pengolahan Citra
Chap 3 - Dasar Pengolahan Citra
 
Materi 2 mengenal jenis citra
Materi 2 mengenal jenis citraMateri 2 mengenal jenis citra
Materi 2 mengenal jenis citra
 
Materi Pelatihan_Steganografi Metode LSB
Materi Pelatihan_Steganografi Metode LSBMateri Pelatihan_Steganografi Metode LSB
Materi Pelatihan_Steganografi Metode LSB
 
06-Image-Histogram-2021.pptx
06-Image-Histogram-2021.pptx06-Image-Histogram-2021.pptx
06-Image-Histogram-2021.pptx
 

More from ahmad haidaroh

Materi 7 Context Free Grammar
Materi 7   Context Free Grammar Materi 7   Context Free Grammar
Materi 7 Context Free Grammar ahmad haidaroh
 
Materi 4 Regular Expression
Materi 4   Regular ExpressionMateri 4   Regular Expression
Materi 4 Regular Expressionahmad haidaroh
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automataahmad haidaroh
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automataahmad haidaroh
 
Pertemuan 4 Aljabar Boole
Pertemuan 4   Aljabar Boole Pertemuan 4   Aljabar Boole
Pertemuan 4 Aljabar Boole ahmad haidaroh
 
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyption
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan EncyptionPertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyption
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyptionahmad haidaroh
 
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7ahmad haidaroh
 
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full AdderPertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adderahmad haidaroh
 
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh MapPertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Mapahmad haidaroh
 
Pertemuan 5a gerbang kombinasi-maxtem-minterm
Pertemuan 5a   gerbang kombinasi-maxtem-mintermPertemuan 5a   gerbang kombinasi-maxtem-minterm
Pertemuan 5a gerbang kombinasi-maxtem-mintermahmad haidaroh
 
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukanPertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukanahmad haidaroh
 
Aritmatika Biner - Pertemuan 3
Aritmatika Biner - Pertemuan 3Aritmatika Biner - Pertemuan 3
Aritmatika Biner - Pertemuan 3ahmad haidaroh
 

More from ahmad haidaroh (20)

Materi 7 Context Free Grammar
Materi 7   Context Free Grammar Materi 7   Context Free Grammar
Materi 7 Context Free Grammar
 
8 Rekursif
8 Rekursif8 Rekursif
8 Rekursif
 
6 ANTRIAN - QUEUE
6 ANTRIAN - QUEUE6 ANTRIAN - QUEUE
6 ANTRIAN - QUEUE
 
5 STACK
5 STACK5 STACK
5 STACK
 
4 Adt
4 Adt4 Adt
4 Adt
 
3 Linked List
3   Linked List3   Linked List
3 Linked List
 
2 Array
2 Array2 Array
2 Array
 
Materi 4 Regular Expression
Materi 4   Regular ExpressionMateri 4   Regular Expression
Materi 4 Regular Expression
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automata
 
Materi 3 Finite State Automata
Materi 3   Finite State AutomataMateri 3   Finite State Automata
Materi 3 Finite State Automata
 
Presentasi OSPEK 2018
Presentasi OSPEK 2018Presentasi OSPEK 2018
Presentasi OSPEK 2018
 
Pertemuan 4 Dioda1
Pertemuan 4   Dioda1Pertemuan 4   Dioda1
Pertemuan 4 Dioda1
 
Pertemuan 4 Aljabar Boole
Pertemuan 4   Aljabar Boole Pertemuan 4   Aljabar Boole
Pertemuan 4 Aljabar Boole
 
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyption
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan EncyptionPertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyption
Pertemuan 2&3 - Dasar2 Keamanan Encyption
 
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7
Multiplekser - Demultiplekser - Pertemuan 7
 
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full AdderPertemuan 3a   Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
Pertemuan 3a Rangkaian Aritmatik-Half n Full Adder
 
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh MapPertemuan 6   Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
Pertemuan 6 Penyederhanaan RL-Karnaugh Map
 
Pertemuan 5a gerbang kombinasi-maxtem-minterm
Pertemuan 5a   gerbang kombinasi-maxtem-mintermPertemuan 5a   gerbang kombinasi-maxtem-minterm
Pertemuan 5a gerbang kombinasi-maxtem-minterm
 
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukanPertemuan 5   gerbang logika dasar n bentukan
Pertemuan 5 gerbang logika dasar n bentukan
 
Aritmatika Biner - Pertemuan 3
Aritmatika Biner - Pertemuan 3Aritmatika Biner - Pertemuan 3
Aritmatika Biner - Pertemuan 3
 

Recently uploaded

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 

Recently uploaded (20)

aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 

CITRA DIGITAL

  • 1. CITRA DIGITAL 2 SKS Ir. Ahmad Haidaroh, M.Kom. STIKOM Artha Buana
  • 2. STIKOM Artha Buana 2 Definisi Citra Digital • Citra adalah gambar pada bidang dua dimensi. • Dalam tinjauan matematis, citra merupakan fungsi kontinu dari intensitas cahaya pada bidang dua dimensi. • Ketika sumber cahaya menerangi objek, objek memantulkan kembali sebagian cahaya tersebut. Pantulan ini ditangkap oleh alat-alat pengindera optik, misalnya mata manusia, kamera, scanner dan sebagainya. • Bayangan objek tersebut akan terekam sesuai intensitas pantulan cahaya. • Ketika alat optik yang merekam pantulan cahaya itu merupakan mesin digital, misalnya kamera digital, maka citra yang dihasilkan merupakan citra digital. • Pada citra digital, kontinuitas intensitas cahaya dikuantisasi sesuai resolusi alat perekam.
  • 3. STIKOM Artha Buana 3 Ada 2 citra, yakni : 1.Citra kontinu diperoleh dari sistem optik yg menerima sinyal analog, seperti mata manusia dan kamera analog. 2.Citra diskrit (citra digital) dihasilkan melalui proses digitalisasi terhadap citra kontinu. CITRA
  • 4. Introduction to Digital Image Processing
  • 5. Menyatakan Citra dalam Fungsi • Citra dapat dinyatakan dalam fungsi intensitas: I(x,y) • Daerah gelap rendah, daerah terang tinggi (daerah gelap intensitas tinggi, terang intensitas rendah) 5STIKOM Artha Buana
  • 6. Sampling & Quantization • Sampling adalah proses mapping fungsi kontinyu ke diskrit Quantization adalah proses mapping variabel kontinyu ke diskrit • Citra harus mengalami sampling & quantization agar dapat diproses dengan komputer yang bersifat diskrit 6STIKOM Artha Buana
  • 7. Hasil Sampling & Quantization • Ukuran spatial (ukuran pixel per pixel) (=resolusi) adalah hasil sampling • Color depth (=max warna) adalah adalah hasil quantization f(0,0) f(0,1) ... f(0,M-1) f(1,0) f(1,1) ... f(1,M-1) f(x,y)= ... ... ... ... ... ... f(N-1,0) f(N-1,1) ... f(N-1,M-1) 7STIKOM Artha Buana
  • 10. Contoh Perbedaan Spatial Resolution 256 x 256 128 x 128 64x64 16x16 10STIKOM Artha Buana
  • 11. Contoh Perbedaan Color Depth 24 bits (per pixel) 256 warna / 8 bit 64 warna / 6 bit 16 warna / 4 bit 4 warna bitmap Grayscale (0-255) 11STIKOM Artha Buana
  • 14. Berapa Bit yang Dibutuhkan? • Paling gampang caranya: lebar * tinggi * jumlah bit per pixel (1 bit bisa terdiri atas beberapa pixel) • Berapa jumlah bit per pixel ? • Apa maksud 8 bit, 16 bit, 24 bit dan 32 bit per pixel? • Apa yang disebut dengan alpha channel? Komposisi dengan memanfaatkan alpha- channel 14STIKOM Artha Buana
  • 15. Bagaimana Warna Dinyatakan Warna dinyatakan dalam komponen RGB (red, green, blue), CMYK (cyan, magenta, yellow, black), HSV (Hue, Saturation, Value), HLS (Hue, Saturation, Lightness) atau YIQ. 15STIKOM Artha Buana Mengubah RGB ke CMYK: C = 1 - R M = 1 - G Y = 1 - B K = min(C,M,Y) C’ = C - K M’ = M - K Y’ = Y – K Warna dasar 1 adalah warna ? RGB color cube
  • 16. HSV (Hue, Saturation, Value) STIKOM Artha Buana 16
  • 17. HSL (Hue, Saturation, Lightness) STIKOM Artha Buana 17
  • 18. STIKOM Artha Buana 18 HSL (Hue, Saturation, Lightness)
  • 20. • YIQ kependekan dari luma, In-phase dan Quadrature. • Digunakan untuk pewarnaan TV NTSC • Y-channel berisi informasi luminance • I dan Q channels (in-phase and in- quadrature) berisi informasi warna. STIKOM Artha Buana 20 YIQ
  • 23. CIE Colorspace • CIE (Commision Internationale d’Eclairage) mendefinisikan spektrum warna seperti gambar berikut: Sumbu x menyatakan panjang area warna, dan sumbu y menyatakan banyaknya perbandingan campuran warna 23STIKOM Artha Buana
  • 24. CIE Chromacity Diagram • Lebih mudah melihat warna CIE dalam diagram berikut 24STIKOM Artha Buana
  • 25. Color Gamut • Beberapa device hanya bisa menampilkan spektrum warna yang terbatas 25STIKOM Artha Buana
  • 26. Dithering • Dithering adalah salah satu teknik dai program komputer untuk memprediksi suatu warna tertentu berdasarkan atas percampuran warna- warna lainnya, ketika warna yang dimaksud tidak tersedia. 26STIKOM Artha Buana
  • 27. Dithering 27STIKOM Artha Buana Dithering merupakan suatu teknik dalam komputer grafik untuk menciptakan kedalaman warnapada gambar dari sekumpulan warna yang ada. Dengan cara ini , warna yang tidak tersedia dari color palette akan diciptakan dangan difusi beberapa pixel dari color palette yang ada. Matamanusia mengenali difusi ini sebagai pencampuran warna.  Dithering mirip dengan halftoning  yang digunakan dalam  printing .Cara kerja dithering adalah dengan mengurangi kedalaman warna dari sebuah gambarmemberikan efek yang cukup signifikan terhadap gambar tersebut
  • 28. Dithering 28STIKOM Artha Buana Dither adalah Pilihan dalam efek gradasi untuk menciptakan ilusi warna ketiga dengan mencampurkan foreground dan background. Misalnya, foreground hitam, dan background putih, saat membuat efek gradasi dengan dither akan tercipta warna ketiga, yakni abu-abu di antara kedua warna.
  • 29. Dithering • Dithering dilakukan untuk mensimulasikan warna yang lebih banyak daripada yang bisa dihasilkan suatu device • Dibutuhkan saat kapan?  tergantung kita untuk melihat sampai se detail apa. Classical halftone pada suratkabar 29STIKOM Artha Buana
  • 30. Dither Pattern • Pada komputer, dithering merupakan trade-off antara spatial resolution dan warna. 30STIKOM Artha Buana
  • 31. Membuat Dither Pattern • Pattern ukuran berapapun dapat dibuat dengan rule di atas. Lihat contoh pattern 8x8 di atas! n menyatakan ukuran pixel 16 Menyatakan 4 * Dn/2 * 1  4 * 8/2 * 1 x Pola 32 Menyatakan 4 * Dn/2 * 2  4 * 8/2 * 2 0 Menyatakan 4 * Dn/2 * 0  4 * 8/2 * 0 48 Menyatakan 4 * Dn/2 * 3  4 * 8/2 * 3 0 Menyatakan tidak punya Un 4 Menyatakan Un/2  8/2 8 Menyatakan 2Un/2  2 * 8/2 12 Menyatakan 3Un/2  3 * 8/2 31STIKOM Artha Buana
  • 32. Hubungan Antar Pixel • Neighbourhood • Connectivity • Distance 32STIKOM Artha Buana
  • 33. Neighbourhood (tetangga pixel) • Tetangga horisontal dan vertikal, N4(p) • Tetangga diagonal, ND(p) • 8-tetangga, N8(p) N4(p) ND(p) N8(p) Pixel p 33STIKOM Artha Buana
  • 34. Connectivity (1) • Menentukan apakah 2 pixel saling berhubungan berdasar kriteria tertentu • Merupakan konsep penting untuk menentukan batas objek • Syarat konektivitas adalah : – 2 pixel memiliki gray level yang hampir sama – 2 pixel tersebut bertetangga 34STIKOM Artha Buana
  • 35. Connectivity (2) – Misalkan pada suatu image 8 bit (warna=256), konektivitas terjadi bila kedua pixel terletak pada himpunan warna V=(32,33,34,…,62,63). – Misalkan pada suatu image bilevel (warna=2), konektivitas hanya terjadi bila kedua pixel terletak pada himpunan warna V=(1).  Contoh kriteria gray level : Contoh lihat di catatan 35STIKOM Artha Buana
  • 36. Connectivity (3) – 4-konektivitas Dua pixel p dan q dengan gray level termasuk dalam V bila q adalah anggota himpunan N4(p)  pasti m-konektivitas – 8-konektivitas Dua pixel p dan q dengan gray level termasuk dalam V bila q adalah anggota himpunan N8(p) – m-konektivitas (konektivitas campur) Dua pixel p dan q dengan gray level termasuk dalam V bila i. q adalah anggota himpunan N4(p) atau ii. q adalah anggota himpunan ND(p) dan N4(p) ∩ N4(q) = ∅ (pengecekan i dilakukan lebih dulu)  3 macam konektivitas : 36STIKOM Artha Buana
  • 37. Distance (jarak antar pixel) • Sifat fungsi jarak adalah : – D(p,q) ≥ 0 ,D(p,q)=0 jjk p=q – D(p,q) = D(q,p) – D(p,z) ≤ D(p,q) + D(q,z) Jjk = jika dan hanya jika 37STIKOM Artha Buana
  • 38. Pengukuran Jarak • Metode pengukuran jarak antara p(x,y) & q(s,t): – Jarak Eucledian  sering dipakai De(p,q) = [(x-s)2 +(y-t)2 ]1/2 – Jarak D4 (jarak city-block) D4(p,q) = |x-s|+|y-t| – Jarak D8 (jarak papan catur) D8(p,q) = max( |x-s| , |y-t| ) 38STIKOM Artha Buana